1. Letak Geografis
Desa Cikidang mempunyai luas wilayah 272,702 hektar. Wilayah Desa Cikidang
1) Dusun Cikidang : 10 RT 3 RW
2) Dusun Cidomas : 10 RT 3 RW
3) Dusun Cigunung : 5 RT 2 RW
2. Iklim
langsung terhadap pola tanam yang ada di desa Cikidang Kecamatan Bantarujeg
1
2
a. Sarana Pendidikan
1. Taman Kanak-Kanak
2. TKA/TPA
3. Sekolah Dasar
b. Sarana Kesehatan
1. Pos KB
2. Posyandu
c. Sarana Perekonomian
2. Bengkel Motor
d. Sarana Transportasi
Seluruh ruas jalan yang ada di Desa Cikidang pada umumnya sudah
beraspal walaupun sudah mulai rusak dan gang-gang kecil sebagian besarnya
sudah diplesterisasi. Kendaraan umum baik yang beroda dua maupun empat bisa
4. Jumlah Penduduk
tanah pertanian sawah, sedangkan sisanya untuk tanah kering yang merupakan
c. PNS : 62 orang
sebagai berikut:
b. Kambing : 46 ekor
c. Sapi : 8 ekor
d. Kerbau : 23 ekor
nama Ciwaru Girang dan letaknya dua kilometer dari Desa Cikidang sekarang ke
sebuah kerajaan yang sulit ditaklukan karena kesaktian rajanya. Banyak dari
utusan-utusan kerajaan jawa yang datang untuk mengalahkannya tapi tak satupun
yang berhasil.
Pada suatu waktu ada seorang paninggaran (pemburu) yang bernama Kiyai
Mas Demang Kalangbentang, dia salah satu utusan dari kerajan jawa yang kalah
5
dalam pertarungan melawan Raja Talaga Manggung, dia berlari ke arah barat
sambil mengejar seekor binatang yaitu kidang (kijang), kidang tersebut berlari ke
arah Ciwaru Girang dan masuk ke selokan besar yang ada airnya lalu menghilang.
bawah pohon kadu yang sangat besar dan rindang, sampai dia berpkir kayanya
tempat ini cocok untuk tempat tinggalnya. Tiba-tiba muncul seorang perempuan
yang bernama Nyi Ringgitsari, dia sebenarnya penjelmaan dari kidang tersebut.
Akhirnya peninggaran itu manikah denga Nyi Ringgitsari dan menetap di dekat
pohon kadu tersebut. Dan sampai sekarang tempat tersebut bernama Cikadu
Kampung Ciwaru Girang sampai akhir hayatnya, dan nama Dusun Ciwaru Girang
berganti nama menjadi Cikidang, diambil dari nama binatang yang diburu dan
Pada zaman DI/TII Desa Cikidang habis dibakar dan penduduknya banyak
yang dibunuh, akhirnya posisi desa pindah ke sebelah barat dan lagi-lagi diserang
Pada sekitar 1958 Desa Cikidang pindah lagi ke dekat Sungai Cilutung
Tabel 4.1
a. Kependudukan
Jumlah penduduk Desa Cikidang antara tahun 2007 sampai 2015 hanya
program tersebut (KB) tentu mereka tidak ada akan mau mengikutinya
7
b. Keadaan Alam
Keadaan alam yang ada pada masyarakat Desa Cikidang sejak tahun
struktur alam tidak berubah, sampai hari ini di Desa Cikidang belum ada satu
kawasan industri atau kawasan lainnya (Wawancara dengan Bapak Pipin, pada
c. Mata Pencaharian
pada tahun 2014 mata pencaharian penduduk Desa Cikidang sudah mulai
PNS, guru (PNS dan honorer), ABRI, Polisi, sopir, peternak, dosen, dan
lainnya. Jika dilihat dari struktur mata pencahariannya, tampak sekali warga
yang memiliki mata pencaharian yang terbatas sekarang (tahun 2014) mata
d. Adat Istiadat
mulai berubah. Pada tahun 2007 masyarakat Desa Cikidang masih memegang
(mendatangkan petaka) jika melakukan sesuatu hal yang tidak sesuai dengan
etika dan norma dalam kehidupan di masyarakat. Tetapi pada tahun 2014,
logis. Sehingga hal-hal tertentu yang berhubungan dengan adat istiadat mulai
desa/kampung setelah ada gempa bumi dan sebagainya. Kini masyarakat lebih
e. Kelembagaan
tua kini pada tahun 2014 mulai didominasi oleh kaum muda. Umumnya
9
mereka yang ikut aktif dalam lembaga pemerintahan Desa Cikidang adalah
pengetahun yang memadai atau memiliki gelar dalam pendidikan lebih diberi
berusia tua. Sehingga dengan hal ini kemajuan desa mulai terlihat walaupun
f. Pendidikan
Imbasnya dari pendidikan ini, mulai ditemukan mata pencaharian baru pada
sebagainya
g. Gotong Royong
masyarakat Desa Cikidang terutama pada tahun 2014 ini sudah mulai
gotong royong
h. Sapras Desa
Sarana dan prasarana desa yang ada mulai semakin dilengkapi pada
computer dan printer tidak lagi menggunakan mesin tik manual mengikutinya
d. PNS : 62 orang
g. ABRI : 2 orang
h. Polisi : 2 orang
i. Sopir : 7 orang
j. Peternak : 5 orang
k. Dosen : 1 orang
digarisbawahi bahwa jika berbicara tentang struktur sosial masyarakat yang ada
secara garis besar dapat dikelompokkan tiga unit sosial yang menjadi pusat
besar. Dengan perdagangan yang lebih intensif, kota merupakan pusat peredaran
uang yang lebih cepat dan dalam volume yang lebih besar. Kehidupan yang
kompleks dari pada kota, tidak hanya mempunyai aspek ekonomi saja,
pedesaan.
dari hasil pertanian. Pada dekade tujuh puluhan, pada umumnya masyarakat
tenaga hewan atau tenaga manusia. Lahan pertanian terdapat dua macam
menjadi dua macam lahan pesawahan, yaitu lahan pesawahan sistem irigasi
tradisional yang dibangun dan diatur oleh manusia, serta jenis lahan
pesawahan tada hujan. Lahan pesawahan tada hujan yaitu lahan pesawahan
cara dipikul atau dijual kepada tengkulak yang datang langsung ke rumah-
disebut tanah titisara. Tanah titisara adalah tanah hak guna pakai yang
dimiliki oleh pemerintah desa dan digarap oleh rakyat dengan cara menyewa
kepada pemerintah desa. Penggarapan tanah ini tidak hanya pada tahun tujuh
Bahkan sekarang ini, tanah titisara di Desa Cikidang telah menjadi tanah turun
temurun dari leluhunya, tidak ada bedanya dengan tanah milik perorangan,
walaupun statusnya tetap sebagai tanah hak guna pakai milik pemerintah desa.
memiliki sawah yang cukup luas (tuan tanah), dengan mereka yang memiliki
tanah beberapa petak saja serta hasilnya hanya cukup untuk dimakan sendiri.
Mereka yang tak punya lahan pertanian, merupakan sebagai petani penggarap
di lahan-lahan yang dimiliki oleh para tuan tanah dengan sistem bagi hasil.
status tanah di Indonesia tidak selalu berjalan mulus karena faktor politik,
tingkat perekonomian petani. Dilihat dari segi positifnya teknologi modern pada
dapat dirasakan oleh buruh tani yang secara tidak langsung telah kehilangan
lapangan pekerjaan
aspek negatif dari kehidupan kota, yang terbayang dalam pikiran mereka bahwa
kota merupakan tempat yang tepat untuk mendapatkan segalanya. Seperti yang
didasarkan pada ikatan-ikatan yang sudah teratur dan boleh dikatakan stabil,
yang dalam perjalannya akan mengalami proses sosial dalam kehidupan, baik
harus diselidiki sistem status sosial dalam masyarakat Cikidang di tahun 2007
sampai tahun 2007 di desa Cikidang sempat terjadi pengkelasan dalam status
15
sosial masyarakat.
Mayoritas rakyat yang sangat besar atau rakyat biasa yang mencakup petani,
Perkataan tukang tani dipakai untuk lapisan masyarakat yang terdiri dan orang-
umum. Berikut ini rincian dari sistem sosial budaya Desa Cikidang :
a. Bidang Pemerintahan
1) Kepala Desa
2) Sekretaris Desa
3) Kepala Urusan
4) Pelaksana Bidang
5) Kepala Dusun
6) RW
7) RT
1) BPD
2) LPM
16
3) MUI
4) PKK
5) Karang Taruna
6) Kelompok Tani
7) Darmawanita
lain :
1) Pengumpulan PBB
2) Pembuatan KTP
3) Pembuatan KK
diri satu sama lain serta menyesuaikan diri dengan keadaan. Usaha-usaha ini
Cikidang telah mulai terkikis oleh keadaan zaman yang semakin maju. Tidak
ada lagi yang disebut golongan atas dan golongan bawah. Perubahan sosial
sudah sangat langka anak muda mau mengolah lahan pertanian. Generasi
muda saat ini sebagian besar telah terkontaminasi oleh budaya-budaya luar,
dan ditinggalkan.
atau kultural, ide-ide atau gagasan manusia yang hidup bersama dalam suatu
kebudayaan, yang diartikan sebagai adat istiadat. Adat istiadat mencakup nilai
yang bersangkutan Sepertinya adat istiadat serta nilai-nilai budaya yang ada di
Desa Cikidang.
Beberapa tradisi atau adat istiadat yang masih melekat pada masyarakat
Cikidang sebagai warisan turun temurun dari leluhumya, yang hingga hingga
diantaranya ;
seserahan, buka pintu, akad nikah, upacara nyawer, yang terakhir sekali
acara nyembah atau memohon doa restu kepada sanak saudara dengan cara
datang ke rumahnya. Cara mencari jodoh untuk anakpun diikat oleh status
sosial.
b. Dalam hal upacara tujuh bulanan untuk ibu hamil masih diadakan upacara
c. Masyarakat Cikidang pada saat ini, masih percaya dengan hal-hal yang
kepercayaan pada cerita-cerita mitos atau hal-hal gaib yang dianggapnya dapat
memberikan kekuatan pada kehidupan mereka. Ajaran agama sering diliputi oleh
taat dalam menjalankan aturan agama, tetapi hal-hal yang bersifat mistik masih
fungsi mengatur sikap dan sistem nilai manusia, mempertahankan tertib sosial
19
(unsur tradisi) adalah yang terbaik. Suatu kebudayaaan tidak terlepas dari unsur
sebagai warisan nenek moyang, sepertinya telah terhimpit dan berangsur punah
oleh budaya modern yang merambat dengan cepat. Masyarakat desa yang
modernisasi budaya.
zaman modern seperti sekarang ini, dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan
dengan sumber daya manusia yang telah memadai. Mereka sadar bahwa
yang lebih baik atau lebih meningkat. Pembangunan juga merupakan suatu
aman, tenteram, dan terkendali. Ada sarana Pos Kamling yang hampir dibangun di
setiap RT/RW, tiap malam diadakan ronda malam secara bergiliran dari
Desa pada dasarnya tersusun dari tiga unsur pokok, yaitu pemerintah,
warga masyarakat, dan wilayah. Yang dimaksud pemerintah adalah birokrat desa
dari tingkat RT sampai Kepala Desa dan lembaga-lembaga yang secara yuridis
Otonomi Daerah, maka di setiap desa dibentuk badan legislatif tingkat desa dan
ketua dan wakil ketua BPD serta anggota kemudian mengumumkannya dalam
21
rapat BPD.
desa.
Majalengka :
a. Ketua
b. Sekretaris
c. Bendahara
d. Anggota
khususnya dalam bidang sumber daya manusia yang ada di Desa Cikidang
Kecamatan Bantarujeg.
Kabupaten Majalengka :
a. Ketua
b. Sekretaris
c. Bendahara
d. Anggota
22
yang berkesinambungan setiap tahun atau yang lebih dikenal dengan sebutan
perhubungan.
Realisasi Pembangunan :
5. Pengaspalan jalan.
dan dapat sejajar dengan desa-desa yang lain. Namun demikian, masih ada
hal terutama keterlambatan kucuran dana dari pemerintah dan urunan dari
cukup tua, tentunya telah memiliki catatan sejarah panjang dalam masalah
Tabel 4.2
sejak zaman dahulu telah ada persekutuan hukum masyarakat lokal dengan
nama desa atau sejenisnya yang telah memiliki struktur perantara. Struktur
tenaga kerja tanpa bayaran yang memadai (Breman, 1986). Keadaan semacam
itu pada masa penjajahan Jepang tetap dipertahankan dan bahkan ditambah
dengan kewajiban kerja paksa. Masyarakat desa telah sejak lama dalam
2006: 4).
beberapa hal yang berkaitan dengan keberadaan Desa Cikidang secara historis
bekerja jangan putus asa walaupun dalam situasi sulit. Ungkapan "Sepi ing
pamrih rame ing gawe”, dimana pamrih itu sudah terserap dalam tujuan
terperhatikan.
lebih tinggi, jangan hanya puas dengan lulus dari sekolah dasar saja.
keagamaan.
partai
maupun pemerintah pusat begitu besar, seperti yang didapatkan Desa Cikidang,
27
terbukti subsidi dana pemerintah mengalir melalui apa yang disebut DAU (Dana
Alokasi Umum) jumlahnya berkisar Rp 20 juta per tahun, DAK (Dana Alokasi
Khusus) dari provinsi berkisar antara Rp 15-20 juta pertahun. Belum lagi dana
alasan lagi pembangunan di desa berjalan lambat. Hal ini diakui oleh Kepala
antara lain:
rakyat.
berasal dari swadaya masyarakat dan subsidi dari pemerintah. Selain dari subsidi
Desa Cikidang mempunyai sumber pendapatan asli desa yang utama yaitu dari
Tower Milik PT XL dan sewa tanah titisara. Dengan sumber keuangan yang ada,
baik dari subsidi pemerintah maupun dari pendapatan asli desa, mampu
ini, tentunya tidak lepas dari partisipasi masyarakat yang pro aktif dalam
pembangunan desa, serta kerjasama yang solid antara Kepala Desa dengan
stafnya.
mencapai tingkat kehidupan yang lebih baik. Seperti dijelaskan lebih lanjut oleh
yang terus menerus dari keadaan tertentu kepada suatu keadaan yang lebih baik”
(Tjokroamidjodjo, 1983:222).
proses perubahan dan bila hal itu dilakukan oleh suatu bangsa, maka
lebih baik.
Dari pemyataan di atas terlihat bahwa sifat multi sektoral yang melekat
30
sehingga optimalisasi dari pembangunan tcrsebut dapat dicapai berdaya guna dan
dari pembangunan negara. Karena itu, pembangunan desa mempunyai nilai yang
31
strategis dalam pembangunan nasional hal ini dapat dilihat bahwa sebagian
menyeluruh yang meliputi seluruh aspek kehidupan, hal ini sesuai dengan
berikut.
5) Ketenagakerjaan
1) Sosial
Maha Esa
3) Kesehatan masyarakat
4) Gotong-royong masyarakat
1) Pendidikan agama
3) Lembaga-lembaga keagamaan
urusan :
5) Pertahanan
1) Keamanan desa
4) Perlindungan masyarakat
urusan-urusan :
33
1) Kependudukan
aspek kehidupan bagi seluruh masyarakat desa yaitu aspek eko.nomi, sosial,
budaya, agama, politik, keamanan serta kependudukan dan lingkungan hidup. Ciri
-------------00000----------