Kelompok : 60
Anggota :
PENGANTAR
Indonesia merupakan negara dengan berbagai suku bangsa,agama dan budaya, dimana
setiap daerah yang ada mempunyai ciri khas masing – masing. Dari hasil observasi KKN
(Kuliah Kerja Nyata) UMP kelompok 60 pada tahun 2019 di Desa Gembongan Kecamatan
Sigaluh Kabupaten Banjarnegara. Observasi ini dilakukan dengan tujuan untuk memenuhi
tugas KKN untuk meneliti lokasi tempat KKN, serta untuk mengetahui keragaman budaya
setempat yang nantinya akan ditindak lanjuti oleh pihak LPPM UMP.
Desa Gembongan adalah desa yang mempunyai penduduk sebanyak 3487 jiwa
Hampir seluruh warga desa merupakan warga asli hanya beberapa warga saja yang
merupakan pendatang dari luar kota. Penduduk dari Desa Linggapura rata – rata
menggunakan bahasa Jawa ngapak atau bahasa setempat tapi disana lebih menekankan ke
Seluruh penduduknya memeluk agama Islam yang didominasi oleh warga NU. Anak –
anak setempat sebagian besar sudah menyenyam pendidikan dasar hingga menengah,
beberapa juga lulusan Perguruan Tinggi. Mata pencaharian penduduk juga beragam ada yang
Observasi ini dilakukan untuk memperoleh sebanyak mungkin informasi tentang kondisi
etnis suatu daerah, meliputi sumber daya alam dan manusianya, aspek sosiokultural, spiritual,
ekonomi serta hal – hal lain yang menjadi ciri pembeda daerah tersebut dengan daerah
lainnya. Laporan ini disusun sesuai dengan keadaan sebenarnya dan diperkuat dengan
A. Observasi
Observasi dilakukan oleh mahasiswa KKN di desa Gembongan, yang diamati yaitu
bangunan yang ada di desa tersebut. Observasi juga dilakukan dengan terlibat dalam
kegiatan – kegiatan yang ada di desa secara langsung. Dengan ini mahasiswa dapat
B. Wawancara
C. Dokumentasi
Metode ini dilakukan dengan cara melihat gambar – gambar yang ada di desa, untuk
menelusuri sejarah dan kebiasaan masyarakat, serta melihat peta desa. Dokumentasi
juga dapat menjadi bukti tentang suau peristiwa di masa lalu yang dapat membantu
DESKRIPSI
wilayah 39,55 Km2 yang terdiri dari 14 Desa 1 Kelurahan. Salah satu desa yang
ada di kecamatan Sigaluh yaitu Desa Gembongan yang merupakan salah satu desa
yang menjadi lokasi KKN mahasiswa UMP tahun 2019. Desa Gembongan
Siweru (Dusun 2), Dusun Brayut (Dusun 3) dan Dusun Limbangan (Dusun 4).
c) Orbitasi
Bermotor
Bermotor
Kendaraan Bermotor
d) Keadaan Alam
berprofesi sebagai petani buah khususnya buah salak. Namun tidak hanya itu
adalah durian. Desa gembongan juga terletak di dekat sungai Serayu. Letaknya
beberapa masalah, khususnya krisis air saat musim kemarau. Di Bulan Juli 2019
ini banyak petani yang mengalami kerugian karena kekeringan. Beberapa warga
Hanyokrakusuma yang pada tahun 1628 dan tahun 1629 telah berani dan mampu
banyak tokoh, pendekar dan prajurit yang disebar luaskan ke berbagai pelosok
wilayah guna membangun kekuatan angkatan perang dan ketahanan kerajaan. Dari
sekian banyak tokoh, pendekar dan prajurit yang menyebar luas banyak juga yantidak
tokoh yang memiliki jasa besar bagi wilayah dan masyarakat Gembongan.
Sebagian besar dari wilayah desa Gembongan yang sekarang ini, dulunya adalah
(wanita) dari kerajaan Mataram yang tewas secara mengenaskan karena dimuntilasi
PANGAN, karena masyarakat yang pada saat itu menemukan dan memakamkan
bagian tubuh Nyi GONDHAR berpendapat dan berharap bahwa pada dasarnya
GEMBUNG atau badan itu harus diisi makanan (pangan) sehingga harapannya
Pada masa perang Diponegoro tahun 1825 sampai dengan tahun 1830 Adipati
(kosong). Mengingat bahwa tidak adanya putra pengganti dan pada saat
rumah Kadipaten maka atas kesepakatan para sesepuh dan tokoh Kadipaten serta
restu dari Kesultanan Mataram wilayah Kadipaten Sigaluh dipecah menjadi beberapa
desa dan berada dibawah kekuasaan Kadipaten Banjarkulon (Banjar Watu Lembu)
yang salah satunya adalah wilayah sekitar pedukuhan Gembongan berdiri menjadi
sebuah desa yaitu desa GEMBONGAN, dengan dipimpin oleh seorang Kepala desa/
Lurah yang ditunjuk dan ditetapkan oleh Kesultanan bahwa Raden SERGI JAYA
C. Bahasa
Desa Gembongan merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Sigaluh,
Banjarnegara yang Banjarnegara sendiri merupakan kota yang terkenal dengan bahasa
jawa “Ngapak” nya. Bahasa yang digunakan di Desa Gembongan dalam kehidupan
kesopanan. Bagi orang yang lebih muda akan menggunakan bahasa jawa krama
kepada orang yang lebih tua. Di Sekolah Dasar di desa gembongan pun siswanya
para anak berbicara menggunakan krama kepada orang tuanya. Bahkan di dusun
limbangan pun ada beberapa anak yang bahkan kurang fasih dan lancar berbahasa
indonesia, karna dari kecil dia dibiasakan untuk memakai bahasa jawa krama.
D. Potensi Desa
1. Data Desa
Tahun : 2019
Kecamatn : Sigaluh
Kabupaten : Banjarnegara
2. Lembaga Pemerintahan
Dusun : 4
Kepala Dusun : 4
Keberadaan BPD : 2
Anggota BPD : 7
4. Lembaga Kemasyarakatan
a.) LKMD/LKMM
b.) PKK
1 Toko/Kios 43
2 Swalayan 1
3 Toko Kelontong 1
6. Lembaga Pendidikan
Sekolah Siswa
1 TK Terakreditasi 1 55
3 Tsanawiyah Terakreditasi 1 79
4 Aliyah Terakreditasi 1 45
6 SD Terakreditasi 2 297
1. Jumlah Penduduk
Desa Gembongan terdiri dari total 3487 jiwa yang detailnya ada pada tabel sebagai
berikut :
Jumlah laki-laki (orang) 1746
2. Usia Penduduk
Banjarnegara.
a) Laki-laki
thn
b) Perempuan
thn
3. Kewarganegaraan
asli yang berjumlah 3487 jiwa dan terdiri dari 1746 laki-laki dan 1741
perempuan.
4. Etnis/Suku
Dari 3487 jiwa di desa gembongan, 3461 jiwanya merupakan suku Jawa asli
yang terdiri dari 1733 laki-laki dan 1726 perempuan, sedangkan 11 orang
lainnya merupakan suku Sunda yang terdiri dari 3 laki-laki dan 8 perempuan.
1 Tuna Rungu 3 0 3
2 Tuna Wicara 3 0 3
3 Tuna netra 0 1 1
4 Lumpuh 0 1 1
5 Cacat Kulit 1 0 1
7 Idiot 0 1 1
8 Stress 2 0 2
Desa gembongan merupakan desa yang sebagian besar penduduknya berprofesi sebagai
petani, tapi ada juga beberapa yang merupakan pedagang atau wiraswasta, Pegawai
Negeri Sipil (PNS), dan lain-lain. Berikut merupakan daftar mata pencaharian pokok
2. Pedagang Keliling 9 14 23
3. Tukang Jahit 2 9 11
5. Tukang Kayu 15 0 15
6. Tukang Rias 0 1 1
8. Tukang Batu 35 0 35
9. Tukang Cukur 3 0 3
10. Montir 4 0 4
13. Pelaut 3 0 3
15. Dukun/paranormal/supranatural 2 0 2
16. Apoteker 1 2 3
18. TNI 4 0 4
19. Sopir 14 0 14
20. POLRI 2 0 2
21. Pemulung 3 0 3
keagamaan yang rutin dijalankan oleh penduduk di Desa Gembongan yaitu pengajian,
rumah warga secara bergilir. Setiap setelah pengajinan, yasin dan tahlil para ibu-
ibu/atau bapak yang mengikuti kegiatan tersebut disajikan makanan atau jajan oleh
(Brayut) mengadakan pengajian,yasinan dan tahlil rutin setiap hari Jum’at pukul 2
siang. Sedangkan di Dusun 2 pengajinan, yasinan dan tahlilan dilakukan setiap hari
tahlilan rutin setiap hari kamis sore setelah ashar sekitar pukul 4 sore. Kegiatan
keagamaan yang paling banyak dilakukan oleh masyarakat Desa Gembongan seperti
sholat berjamaah di Masjid/Mushola dan Pengajian rutin baik ibu-ibu maupun bapak-
bapak. Terdapat juga aktivitas keagamaan yang bersifat Harian yaitu sholat
Pengajian Rutin , Tri wulan seperti hari-hari besar islam, dan Tahunan seperti Sholat
Ritual agama yang dilaksanakan pada hari-hari tertentu juga ada seperti sholat
gerhana bulan. Aktivitas keagamaan yang banyak diikuti oleh masyarakat adalah
pengajian baik yang rutin ataupun yang tidak. Kegiatan keseharian masyarakat ada
juga yang dihindari yaitu TBC (Tahayul, Khurafat, dan Bidah). TBC merupakan
penyakit yang harus dihindari karena Allah SWT sangat membencinya. Masyarakat
Kegiatan keagamaan yang diikuti oleh laki-laki diantaranya : Pengajian malam Jumat
diikuti oleh ibu-ibu dan bapak-bapak. Pengajian ibu-ibu dilaksanakan sendiri dan
Kecepit taat dalam beribadah dan komitmen mereka dalam beragama bagus. Mereka
sangat antusias dalam kegiatan agama dan prinsip mereka amar maruf nahi munkar.
Respon masyarakat terhadap pemuka agama yang ada di setempat baik, tidak terdapat
perselisihan diantara mereka karena mereka sadar tujuan mereka sama yaitu islam.
Kegiatan TPQ di desa gembongan juga termasuk sangat aktif, di semua RT disetiap
dusun memiliki program TPQ sendiri dengan waktu yang berbeda-beda. Seperti
sedangkan di Dusun Brayut TPQ dimulai pukul 4 sore sampai selesai. Kebanyakan
30 tahun keatas.
Desa Gembongan merupakan desa yang masih menjunjung tinggi adat Jawa di desa
rumah di desa gembongan ditunjukan untuk memanggil masyarakat apabila ada acara
atau bahkan ada sesuatu yang darurat di rumah tersebut. Tradisi yang masih rutin
dilaksanakan adalah tradisi adat perayaan pernikahan jawa dan juga tradisi perayaan
hasil panen karena kebanyakan masyarakat desa gembongan berprofesi sebagai petani.
Mitoni juga masih dilaksanakan di desa gembongan. Tradisi keagamaan yang dilakukan
rutin di Desa Gembongan adalah Pengajian rutin ibu-ibu dan pengajian rutin bapak-
bapak di semua RT di setiap Dusun, Albarjanjen oleh Ibu-Ibu dan juga yasin tahlil.
Adat yang masih berjalan adalah adat Jawa, kebanyakan anak pertama di Desa
Gembongan yang akam menikah juga pesta perayaannya biasanya akan dipertontonkan
begalan dan kuda kepang sebagai hiburan. Tek-tek juga masih menjadi adat dan tradisi
I. Tingkat Pendidikan
masuk TK
TK/Playgriup
4 Tamat D1/sederajat 2 4 6
pernah sekolah
6 Tamat D2/sederajat 16 9 25
8 Tamat D3/sederajat 22 17 39
sekolah
10 Tamat S1/sederajat 25 20 45
12 Tamat S-2/Sederajat 4 3 7
J. Kesenian
Desa Gembongan merupakan Desa yang sangat menjunjung tinggi kesenian Jawa.
Banyak sekali kesenian yang masih dilaksanakan di Desa Gembongan seperti Kesenian
Kuda Kepang, Ebeg alat musik tek-tek dan juga Tari Tradisional.
K. Organisasi Sosial
Ada beberapa Organisasi Sosial yang ada di desa Gembongan, seperti Karang Taruna,
Kelompok Tani dan Ibu-ibu PKK. Organisasi-organisasi sosial ini cukup aktif di Desa
Gembongan seperti contohnya Karang Taruna yang aktif dalam menyiapkan berbagai
sangat aktif di kesenian tek-tek. Bahkan diadakan setiap minggu latihan tek-tek oleh
Karang Taruna. Kumpulan Tani juga dilaksanakan rutin setiap sebulan sekali. Begitu
juga kegiatan PKK yang rutin setiap sebulan sekali. Mahasiswa KKN juga turut ikut
serta dalam beberapa pertemuan dan acara organisasi sosial yang ada di desa
Gembongan tersebut.
BAB IV
Organisasi keagamaan adalah perkumpulan sosial yang dibentuk oleh masyarakat, baik
yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum, yang berfungsi sebagai sarana
partisipasi masyarakat dalam lingkup suatu agama tertentu. Di Gembongan ada satu
banyak. Organisasi ini tidak memiliki cabang ranting akan tetapi memiliki Pimpinan
Anak Cabang (PAC). Dalam kehidupan sehari-hari, organisasi ini cukup terlihat, hal ini
KESIMPULAN
A. Persepsi
berada di Desa Gembongan, semua memiliki persepsi yang hampir sama. Desa
Gembongan merupakan Desa yang semuanya beragama Islam dan mengikuti ajaran
Nahdatul Ulama (NU), sehingga tidak ada Ranting Muhammadiyah di Desa tersebut.
Semua Mahasiswi KKN setuju bahwa Desa Gembongan merupakan Desa yang sangat
mnjunjung tinggi kekompakan dan nilai keagamaannya juga sangat bagus. Kegiatan
keagamaan di desa tersebut sangat rutin seperti pengajian yasin dan tahlil yang diadakan
seminggu sekali di setiap RT di semua Dusun. Ibu-ibu di Desa tersebut juga rutin
Potensi yang dimiliki Desa Gembongan terlihat pada tempatnya yang merupakan
datran tinggi dan banyak sekali perkebunan buah., khususnya buah salah pondoh. Ada
juga beberapa warga yang juga menanam buah salak madu yang merupakan salak terenak
disandingi salak dimana-mana, bahkan ada beberapa Kepala Dusun yang mengajak
mahasiswa KKN ke kebun salaknya dan memetikannya untuk mahasiswa KKN. Selain
salak pondoh dan salah madu, Durian juga merupakan produk terbaik dari Desa
Gembongan, namun pada saat KKN UMP 2019 berlangsung di Desa Gembongan, durian
sedang tidak panen sehingga Mahasiswa KKN UMP tidak dapat mencicipi Buah Durian
merupakan desa yang paling mudah di capai karena termasuk Desa yang dekat dengan
Jalan Raya, namun ada beberapa daerah di Desa Gembongan yang sulit dicapai karena
jalannya yang kurang baik dan cukup jauh dari jalan raya, yaitu di Dusun Limbangan dan
Dusun Siweru.
Mata Pencaharian rata-rata warga Desa Gembongan adalah petani buah, karena di
Desa Desa Gembongan ini sebagian besar lahanya merupakan lahan perkebunan buah,
khususnya salak pondoh dan durian. Selain petani juga terdapat warga yang berdagang/
Aktifitas yang dilakukan oleh masyarakat masih sangat bagus karena sangat
kental akan aroma gotong royong dengan sangat baik. Dengan adanya itu semua,
masyarakat masih sangat baik menjaga silaturahmi dengan mudah dari berbagai sumber
elemen masyarakat disana. Desa Gembongan adalah desa yang sangat menjunjung tinggi
agama dan budaya dengan sangat baik namun juga sangat terbuka dengan budaya baru
yang masuk di desa tersebut, hal itu ditandai dengan masuknya anak – anak KKN dan
disambut dengan sangat baik oleh warga masyarakat sekitar. Ada 2 hal yang sangat
mencolok di desa ini, keramah tamahan budaya yang masih di junjung tinggi sehingga
menghasilkan orang-orang yang sopan dan santun tata kramanya dan juga orang tua yang
masih sangat menjunjung tinggi nilai tradisi tanpa harus menghilangkan syariat islam
yang dianut.
Persepsi tentang kehadiran Muhammadiyah disini adalah sangat kurang karena di
Desa Gembongan tidak ada ranting Muhammadiyah dan semuanya mengikuti ajaran
Nahdatul Ulama.
B. Kesimpulan
Dari beberapa uraian diatas dapat di ambil kesimpulan bahwa desa Gembongan
merupakan desa yang memiliki keindahan dan merupakan salah satu desa yang memiliki
cerita bersejarah yang cukup populer dikalangan masyarakat. Selain daripada itu desa
Gembongan juga masih menyimpan berbagai cerita yang menarik dan keberagamaan
Desa Gembongan merupakan Desa yang terkenal dengan produksi Salak dan
unggulannya tersebut.
serta kesatuan antar masyarakar. Banyak sekali kegiatan keagamaan rutin yang berjalan
di Desa Gembongan. Kegiatan Sosial seperti Gotong Royong juga masih rutin dilakukan
Gembongan.
C. Saran
dalamnya yang harus kita makna,sehingga di sarankan agar dalam menjalin hubungan
bermasyarakat agar senantiasa gotong royong dan tetap melestarikan budaya kearifan
A. PETA DESA
B. FOTO-FOTO
A. Kesenian
1. Gamelan
Kegiatan musik gamelan yang biasanya dilakukan oleh warga dimulai pada
Tarian Tradisional yaitu tarian kuda kepang yang masih dilestarikan oleh
3. Ebeg
Tarian Ebeg yang masih dilestarikan oleh warga dan selalu ditampilkan pada
4. Tek-Tek
Kesenian musik Tek-Tek ,Tek-Tek ini masih di lestarikan oleh warga dan
Kegiatan Ibu PKK dilakukan rutin setiap bulan dirumah ketua Ibu PKK.
6. Karang Taruna
lapangan volly.