Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN HASIL KEGIATAN KUNJUNGAN

DESA TUNGKARAN KECAMATAN MARTAPURA, KABUPATEN


BANJAR, KALIMANTAN SELATAN

MATA PELAJARAN :
Geografi

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2
1. Ahmad
2. Bramaputera Tori H
3. Diky Akbarianto
4. Elpa Ma’rifah
5. Erza Adyatma
6. Hanida Aulia Santi
7. Irna damayanti
8. M. Noval

SMAN 1 BANJARBARU
XII IPS 2

2021/2022
A. Pendahuluan
Laporan ini kami buat untuk menyelesaikan tugas pada mata pelajaran Geografi
tentang potensi yang ada pada sebuah desa. Desa yang kami kunjungi bernama Desa
Tungkaran yang berada di Kecamatan Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan
Selatan. Kunjungan ke Desa Tungkaran kami lakukan selama dua hari yaitu pada
tanggal 26-27 September 2021, ini bertujuan untuk mendapatkan informasi yang
lengkap dan jelas sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Geografi dengan baik.

Kami mendapatkan informasi dengan melakukan wawancara terhadap para


penduduk dan kepala desa setempat serta mengambil beberapa gambar di Desa
Tungkaran ketika kami melakukan kunjungan ke Desa Tungkaran.

(Wawancara terhadap perwakilan ketua Desa)

(Wawancara terhadap para penduduk)


B. Struktur Keruangan Desa
Berdasarkan keadaan desa yang kami lihat struktur keruangan Desa Tungkaran
adalah linier di dataran rendah, dikarenakan kantor pemerintahan, sungai, ladang,
lahan peternakan, dan pemukiman penduduk berada di dataran rendah dan
memanjang sejajar dengan jalan raya. Seperti gambar yang kami ambil di bawah ini.

C. Jenis Desa
Dari keadaan desa yang kami lihat Desa Tungkaran termasuk dalam jenis desa
Swakarya. Desa Tungkaran adalah desa yang sedang mengalami perkembangan
menjadi desa yang lebih maju, beberapa perubahan yang dapat dilihat sekarang adalah
sarana prasarana yang mulai terpenuhi, sistem pemerintahan yang telah terstruktur
dengan baik, masyarakat yang semakin produktiv dalam mengembangkan hasil
pertanian, tingkat pendidikan masyarakat yang baik, dan bantuan pemerintah hanya
bersifat stimulus (bantuan untuk mengembangkan desa).
D. Sistem Pemerintahan

Kepala Desa atau disebut sebagai Pembakal di Desa Tungkaran adalah Bapak M.
Salmani, Seorang pemimpin yang ditunjuk langsung oleh masyarakat desa dalam
pemilu Kepala Desa pada tahun 2016. Menurut penjelasan Ibu Umrah sebagai
perwakilan dari kepala desa, Desa Tungkaran terdiri dari 10 RT. Pemilihan ketua RT
dilakukan dengan dua cara yaitu dengan penunjukkan langsung atau melaksanakan
pemilu oleh warga setempat. Pembakal beserta para karyawan pemerintahan yang
bekerja di Kantor Pembakal Desa Tungkaran bekerja sama untuk mengatur jalannya
kegiatan pemerintahan secara adil dan aman bagi penduduknya.

E. Sistem Perekonomian
1. Mata Pencaharian (Pekerjaan)
Berdasarkan wawancara dan juga fakta dilapangan ditemukan bahwa mata
pencaharian dari para penduduk di Desa Tungkaran antara lain adalah sebagai
berikut:
- Pedagang → (Contohnya: pedagang bahan-bahan pokok, buah-buahan, dan
makanan siap saji)
- Petani → (Contohnya: petani padi dan petani sayuran)
- Peternak → (Contohnya: peternak sapi dan ayam)
- Perikanan → (Contohya: Memancing ikan dari sungai setempat atau tambak
ikan)
Mayoritas mata pencaharian yang dilakukan di Desa Tungkaran adalah petani
sayuran dan juga tanaman palawija. Tetapi seiring berkembangnya zaman dan
majunya pendidikan di Desa Tungkaran mata pencaharian yang ada semakin
beragam seperti karyawan perusahaan, PNS, TNI, POLRI, bidan dan guru. Di
dalam sebuah keluarga mata pencaharian yang mereka punya berbeda-beda,
seperti salah satunya seorang penduduk yang kami wawancarai yaitu adalah
seorang pemilik warung makan untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya
beliau bekerja sebagai pedagang lontong sayur sedangkan suaminya bekerja di
kebun untuk menanam singkong.

2. Pendapatan

Kami mendapati dari wawancara dengan seorang penduduk bahwa selama


bertahun-tahun tinggal di Desa Tungkaran pendapatan mereka selama ini cukup
untuk memenuhi kebutuhan hidup, tetapi adanya pandemi covid-19 baru-baru ini
membuat mereka merasa sedikit kesulitan ekonomi. Dari data yang kami jumpai
di Kantor Pembakal Desa Tungkaran jika dihitung rata-rata pendapatan per kepala
keluarga adalah sekitar Rp.1.000.000.

3. Interaksi dengan Luar Desa


Desa Tungkaran merupakan desa yang terbuka dengan daerah lainnya,
mereka terkadang menjual hasil pertanian seperti singkong, cabai, dan beras
keluar desa sebagai bentuk interaksi ekonomi. Begitu juga sebaliknya daerah lain
juga menjual alat-alat pertanian, bibit tanaman, dan juga kebutuhan lain yang
diperlukan oleh Desa Tungkaran. Sehingga kehidupan mereka saling melengkapi.

4. Bantuan
Ibu Umrah sebagai perwakilan kepala Desa Tungkaran menjelaskan bantuan
dari pemerintah untuk kemajuan desa sangat banyak dan membantu. Bantuan
yang diterima adalah sebagai berikut BLT (Bantuan Langsung Tunai) desa, BST
(Bantuan Sosial Tunai) dari Kecamatan, dan PKH (Program Keluarga Harapan)
dari Kecamatan. Tetapi saat ini bantuan yang seharusnya digunakan untuk
mengembangkan Desa Tungkaran dialih fungsikan sementara untuk mengatasi
pandemi covid-19 yang terjadi beberapa tahun ini.

F. Sistem Pendidikan
Di atas merupakan salah satu lembaga pendidikan yang terdapat di Desa
Tungkaran. Sedangkan untuk menempuh pendidikan yang lebih tinggi penduduk
harus keluar dari Desa karena belum tersedia di lingkungan penduduk. Fasilitas yang
berada di sekolah tersebut cukup memadai dan terlihat nyaman sebagai tempat anak-
anak untuk belajar.
Tercatat 67% penduduk Desa Tungkaran telah melakukan Wajib belajar 9 tahun,
0.01% penduduk buta huruf, dan beberapa penduduk juga telah menyelesaikan
pendidikan hingga perguruan tinggi. Minoritas jumlah persentase penduduk buta
huruf di Desa Tungkaran telah membuktikan bahwa sistem pendidikan di desa
tersebut berjalan dengan baik dan akan semakin baik lagi dari tahun ke tahun.

G. Keadaan Sosial dan Keamanan


Saat ini diperkirakan penduduk di Desa Tungkaran dihuni oleh sekitar 2009 orang
dengan perbandingan jumlah laki-laki 1.011 orang dan perempuan 998 orang.
Tercatat tidak ada tindak kriminal dan kejahatan di lingkungan Desa Tungkaran
karena mereka melakukan poskamling setiap malam untuk menjaga keamanan dan
ketertiban di Desa Tungkaran.

(Poskamling yang tersedia di Desa Tungkaran)


Sebagai penduduk desa pada umumnya mereka juga sering melakukan kegiatan
sosial yang dapat mempererat kekeluargaan seperti melakukan musyawarah, Gotong
Royong membersihkan desa setiap 1 minggu sekali, melakukan kegiatan PKK, dan
membentuk kegiatan Karang Taruna untuk pemuda.

H. Keadaan Lingkungan
Keadaan Lingkungan di Desa Tungkaran masih sangat terjaga, tidak banyak
sampah plastik yang berserakan, pepohonan dan rerumputan yang tumbuh disekitaran
jalan membuat rindang serta berangin. Hal ini dikarenakan para penduduk selalu
mengadakan kerja bakti setiap minggu untuk membenahi dan membersihkan
lingkungan desa Tungkaran.

I. Kesimpulan
Menurut kami Desa Tungkaran merupakan salah satu desa yang sudah banyak
berkembang dan akan terus berkembang lebih baik lagi kedepannya di seluruh aspek
kehidupan. Merupakan pengalaman yang sangat menyenangkan dan luar biasa karena
kami bisa mengetahui banyak hal mengenai Desa Tungkaran, dari kondisi desa hingga
penduduk didalamnya yang sangat ramah dengan kami sehingga kami tidak kesulitan
untuk berkomunikasi dengan mereka untuk menggali informasi mengenai Desa
Tungkaran.

Anda mungkin juga menyukai