Anda di halaman 1dari 6

PROFIL DESA MEKARSARI, KECAMATAN

JAMBE, KABUPATEN TANGERANG

2015

A. KEADAAN DESA
Desa Mekarsari Kecamatan Jambe Kabupaten Tangerang, seperti pada umumnya desadesa yang peruntukan wilayah pedesaan pada pertanian, peternakan dan pemukiman yang
ironisnya penghasilan dari lahan pertanian tidak dapat diandalkan dengan baik karena lahanlahan pertanian berupa persawahan tadah hujan ladang-ladang tegalan yang kurang subur. Begitu
juga peternakan hasilnya kurang begitu memuaskan dengan adanya masalah air tersebut.
Kedalaman air rata-rata 15-65 meter dibawah tanah dan kalaupun dapat dimanfaatkan
memerlukan mesin-mesin yang mahal, begitu juga tando air yang sangat jauh perlu alat bantu
untuk dapat mengairi lahan pertanian, sehingga biaya produksinya menjadi mahal.
Dan rata-rata profesi penduduk Desa Mekarsari adalah petani tadah hujan yang
berpenghasilan rendah, buruh-buruh harian lepas, karyawan-karyawan kontrak, karyawan
swasta, pedagang asongan, PNS, TNI, POLRI (sebagian kecil). Berimbas pada pendapatan
berkapasitas rata-rata penduduk sangat dibawah standar.
Persoalan perekonomian yang dihadapi masyarakat Desa Mekarsari tersebut berimbas
pada bidang kesehatan, sosial, budaya dan yang lebih kritis lagi terhadap dunia pendidikan.
Dalam hal tersebut tak henti-hentinya pemerintah baik bantuan langsung maupun tidak langsung
senantiasa dikucurkan secara periodik, melalui pemerintah Kabupaten Tangerang, melalui
Provinsi Banten dan program-program nasional.
Seperti contoh bantuan-bantuan hibah, beasiswa, infrastruktur, program reflikasi, PNPM
Mandiri PNPM Mandiri Pedesaan sudah sangat membantu. Namun karena banyaknya desa-desa
yang perlu dibantu dan keterbatasan dana maka program-program tersebut belum dapat
sepenuhnya dirasakan dan membantu adanya percepatan-percepatan dalam pelaksanaan
pembangunan di Desa Mekarsari. Terlepas dari segala persoalan diatas, kami merasakan
perlunya sebuah perbaikan.

1. Kondisi Geografis
Desa Mekarsari adalah salah satu desa yang terdapat di Kecamatan Jambe, Kota
Tangerang, Provinsi Banten dengan luas wilayah 280 Ha.
a. Luas Wilayah

: 280 Ha

b. Batasan Wilayah

o Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Daru


o Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Batok

o Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Taban


o Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Cilaku
2. Kondisi Demografis
Jumlah penduduk sampai akhir Desember tahun 2014 adalah sebagai berikut:
a. Jumlah Penduduk
o Laki-laki

: 2.168 Jiwa

o Perempuan

: 1.769 Jiwa

b. Jumlah Kepala Keluarga

: 1.539 Jiwa

3. Kondisi Sosial
Desa Mekarsari adalah suatu daerah pertanian dimana rata-rata para petani
menanam padi dan palawija, dan beberapa sebagian bekerja di bidang jasa dan buruh
pabrik maupun buruh lepas.
a. Jumlah Pemeluk Agama
o Islam

: 3.920 Jiwa

o Katolik

:-

o Protestan

: 17 Jiwa

4. Kondisi Pendidikan
Tingkat Pendidikan pada Desa Mekarsari adalah sebagai berikut :
o Tamat SD

: 695 Jiwa

o Tamat SMP

: 230 Jiwa

o Tamat SMA

: 230 Jiwa

o Tamat Akademi

: 80 Jiwa

o Perguruan Tinggi

: 15 Jiwa

5. Kondisi Ekonomi

Kondisi mata pencaharian Desa Mekarsari adalah sebagai berikut :


o Petani

: 1.000 Jiwa

o Pedagang

: 100 Jiwa

o Pegawai Negeri

: 17 Jiwa

o Swasta

: 1.000 Jiwa

o Lain-lain dan Penggangguran

: 1.820 Jiwa

B. STRUKTUR PEMERINTAHAN DESA


Kepala Desa

: Untung Sumarhadi

Sekdes

: Haeruddin
Kaur Perencanaan

: Dani A.F, Saturi

Kaur Bendahara

: Ade Supriatna, Abdu Rojak

Kaur Administrasi/umum: Jaelani Ahmad


BPD

: Hendri Y.

LPM

: Mad Yusuf

Kasi Pemberdayaan

: Hotib

Kasi Pemerintahan

: Mahmud, Ahmad Gozali

Kasi Pembangunan

: Hidayat, Aceng, Komar

Karang Taruna

: Sultan Samsuri

Ketua RW 01

: Sukri

RT 001

: Suhendi

RT 002

: Suhada

RT 003

: Udin A.

Ketua RW 002

: Asri

RT 004

: Endin

RT 005

: Muktar

RT 009

: Oma

RT 010

: Samsur

Ketua RW 003

:Dani

RT 006

: Edih

RT 007

: Dedih

RT 008

: Usnadi

C. PERMASALAHAN
Berdasarkan berbagai pertimbangan, seperti kondisi lingkungan, pola kehidupan
masyarakat, sosio-ekonomi, sosio-religius, dan sebagainya, di Desa Mekarsari. Maka identifikasi
masalah dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut:
1. Minimnya kesadaran warga akan pentingnya pendidikan bagi peningkatan
kualitas sumber daya manusia. Banyak warga yang beranggapan bahwa
pendidikan bukanlah suatu prioritas dalam mengembangkan pengetahuan dan
kemampuan sumber daya manusia. Mayoritas yang tidak melanjutkan pendidikan
adalah para perempuan yang menganggap bahwa pendidikan tidaklah penting
untuk kehidupan mereka kelak di masa yang akan datang.
2. Minimnya kesadaran warga akan pentingnya kebersihan lingkungan. Banyak

warga cenderung membuang sampah di sembarang tempat, seperti di pinggiran


jalan ataupun di lahan-lahan kosong di sekitar desa. Hal ini diperburuk dengan
minimnya tempat pembuangan sampah di lingkungan rumah-rumah warga. Di
desa tersebut juga belum memiliki tempat pengolahan sampah yang berguna
untuk meminimalisir terjadinya penumpukan sampah, seperti tempat daur ulang
sampah. Sampah yang ada hanya mereka bakar dan akan menimbulkan polusi
udara di desa tersebut.
3. Lalu dalam bidang kesehatan, minimnya kesadaran masyarakat akan pentingnya
hidup sehat disamping itu pula masih kurangnya sosialisasi dari pemerintah
tentang kesehatan, serta minimnya fasilitas kesehatan yang disediakan pihak
pemerintahan desa yaitu masih kurangnya fasilitas berupa, ranjang pemeriksaan,

rak obat-obatan, timbangan bayi serta alat-alat medis lainnya, dan jadwal
pelayanan kesehatan hanya dilakukan seminggu sekali serta posyandu satu bulan
sekali.
Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai