Anda di halaman 1dari 6

TUGAS

GEOGRAFI PEDESAAN
Nama : Niki Tanikwele
Nim : 201932041
Kelas : A

 Jenis-Jenis potensibdesa
Potensi desa dibagi menjadi dua macam yaitu, sebagai berikut :
1. Potensi fisik, meliputi tanah, air, iklim dan cuaca, serta flora dan fauna.
Potensi fisik adalah segenap sumber daya alam yang terdapat di desa dan diharapkan dapat
memberikan manfaat bagi kelancaran, kelangsungan, dan perkembangan desa.
a.Tanah subur yang diolah denga saksama dan berencana.
b.Sumber air, baik air tanah, sumur, sungai, maupun curah hujan yang cukup guna keperluan
penduduk.
c.Iklim dan angin yang baik bisa dimanfaatkan dalam pertanian.
d.Tanaman dan hewan yang berguna bagi penduduk untukd diperdagangkan.
e.Manusia
2.Potensi nonfisik, potensi ini meliputi masyarakat desa itu sendiri, lembaga lembaga sosial
desa yang ada beserta aparatur desanya, potensi inilah yang dimanfaatkan dengan baik
sehingga bisa tercipta perkembangan desa dengan baik.
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan Adik-adik baca materi di bawah ini juga yaa  
Konsep Pola Persebaran Pemukiman Desa menurut Bintarto, sebagai berikut:
1.Pola Memanjang Jalan, terdapat di daerah datar dan hubungkan dua kota. Pola desa ini
terbentuk karena masyarakat biasanya ingin mendekati prasarana transportasi sehingga
memudahkan untuk berpergian ke tempat lain.
2.Pola Memanjang Sungai, terbentuk karena masyarakat ingin memanfaatkan air sungai untuk
berbagi keperluan.
3.Pola Memanjang Pantai, mengikuti arah garis pantai yaitu desa memanjang pantai
merupakan desa nelayan yang mata pencaharian penduduknya menangkap ikan di laut.
4.Pola Memanjang Pantai dan Sejajar Jalan Kereta Api, terdapat di daerah pantai yang landai.
Penduduk bekerja sebagai nelayan dan pedagang.
5.Pola Radial, terdapat di daerah gunung berapi biasanya terletak di kanan kiri sungai-sungai di
lereng gunung tersebut.
6.Pola Tersebar, terdapat di daerah yang homogen dengan kesuburan yang tidak merata,
seperti di pegunungan kapur. Desa satu dengan yang lain dihubungkan oleh jalan setapak.
1. Desa Swadaya

Desa swadaya adalah desa yang memiliki potensi tertentu tetapi dikelola dengan sebaik-
baiknya. Ciri-ciri desa swadaya, sebagai berikut:

 Daerahnya terisolir dengan daerah lainnya


 Penduduknya jarang.
 Mata pencaharian homogen yang bersifat agraris.
 Bersifat tertutup.
 Masyarakat memegang teguh adat.
 Teknologi masih rendah.
 Sarana dan prasarana sangat kurang.
 Hubungan antarmanusia sangat erat.
 Pengawasan sosial dilakukan oleh keluarga.

2. Desa Swakarya

Desa swakarya adalah peralihan atau transisi dari desa swadaya menuju desa swasembada.
Desa Swakarya dengan ciri-ciri, sebagai beriku:

 Kebiasaan atau adat istiadat sudah tidak mengikat penuh.


 Sudah mulai menpergunakan alat-alat dan teknologi
 Desa swakarya sudah tidak terisolasi lagi walau letaknya jauh dari pusat perekonomian.
 Telah memiliki tingkat perekonomian, pendidikan, jalur lalu lintas dan prasarana lain.
 Jalur lalu lintas antara desa dan kota sudah agak lancar.

3.Desa Swasembada

Desa swasembada adalah desa yang masyarakatnya telah mampu memanfaatkan dan
mengembangkan sumber daya alam dan potensinya sesuai dengan kegiatan pembangunan
regional. Ciri-ciri desa swasembada, sebagai berikut:

 Kebanyakan berlokasi di ibukota kecamatan.


 Penduduknya padat-padat.
 Tidak terikat dengan adat istiadat
 Telah memiliki fasilitas-fasilitas yang memadai dan labih maju dari desa lain.
 Partisipasi masyarakatnya sudah lebih efektif.

Permendagri Nomor 84 Tahun 2016 menjelaskan bahwa jumlah perangkat desa akan
ditentukan sesuai klasifikasi desa menurut tingkat perkembangannya. Desa swasembada wajib
memiliki 3 urusan dan 3 seksi. Desa Swakarya dapat memiliki 3 urusan dan 3 seksi, sedangkan
untuk Desa Swadaya memiliki 2 urusan dan 2 seksi.
 SDA sebagai potensi desa

Beberapa potensi sumberdaya alam (SDA) desa yang dapat menjadi modal dasar
pembangunan ekonomi desa Batobella dalam kurun waktu 6 (enam) tahun mendatang antara
lain:

1.Tanah Liat, Tanah Merah

Di desa Batobella, Tanah di desa Batobella hampir disemua dusunnya merupakan tanah
merah, yang bisa dikelola menjadi Batu Bata, dimana warga memanfaatkan sumber daya alam
ini menjadi bahan bangunan atau menjadi sumber tenaga kerja bagi warga Batobella, yang
mana di setiap dusunnya pasti ada pabrik pembuatan Batu Bata, dan dalam sehari seorang
warga bisa menghasilkan kurang lebih 2000 Batu bata jika produksinya lancar dalam sehari,
dan jika tidak maka tiap harinya menghasilkan 400 Batu bata.

2.Tanaman Unggulan Desa

Tanaman unggulan desa yang dihasilkan warga batobela antara lain adalah,

1. Jagung biasanya dimanfaatkan warga batobella untuk campuran beras menjadi nasi biasa
disebut nasi jagung, jagung juga biasanya dimanfaatkan warga sebagai lauk yang dicampur
dengan tepung udang dan lain-lain.

2 .Kacang biasanya dimanfaatkan warga batobella untuk membuat rempeyek,kacang rebus dan
kacang goring,ancang dan gulali.

3. Singkong biasanya dimanfaatkan warga batobella untuk membuat keripik


singkong,bonggol,pespes,jembleng.

4 .Padi biasanya dijadikan warga batobella sebagai makanan pokok sehari-hari.padi setelah
dimasak lalu menjadi nasi kemudian dimakan dengan lauk pauk.

Dimana kebanyakan warga Batobella menjadikan tanaman unggulan desa diatas untuk dijual
kembali, dan sangat jarang sekali untuk dijadikan sebagai bahan olahan untuk dan dijual
dipasaran/di toko-toko terdekat. Karna kurangnya Ide untuk mengolah tanaman unggulan
tersebut, atau kurangnya minat warga Batobella untuk membeli bahan olahan dari tanaman
unggulan desa tersebut.

3.Ternak unggulan desa

usaha budidaya ternak seperti: sapi, kambing, ayam dan ras, itik, dan lainnya masih cukup
mampu untuk mendongkrak ekonomi keluarga. Istilah celengan di masyarakat yang berarti
investasi mikro di sektor ternak banyak dilakoni penduduk dan mampu berkontribusi terhadap
pertumbuhan ekonomi desa, paling tidak untuk mengimbangi prilaku konsumtif. ternak ayam,
babi, itik, dan sapi banyak dibutuhkan untuk kepentingan pelaksanaan upacara ritual yadnya.
Jika warga dapat memenuhi kebutuhan ini dari dalam desanya sendiri, itu berarti akan dapat
menguatkan ekonomi desa itu sendiri. Potensi ini juga belum maksimal dimanfaatkan warga.
Usaha ternak ayam ras paling tinggi di desa diikuti usaha ternak unggas lainnya, disusul usaha
ternak babi, sapi dan kambing.

4.Perkebunan

1. Pisang adalah nama umum yang diberikan pada tumbuhan terna raksasa berdaun besar
memanjang dari musaceae.beberapa jenisnya (musa acuminate,M.balbisiana,dan
M.xparadisiaca) menghasilkan buah konsumsi yang dinamakan sama.buah ini tersusun dalam
tandan dengan kelompok-kelompok tersusun menjari yang disebut sisir.hampir semua pisang
memiliki kulit berwarna kuning ketika matang,meskipun ada beberapa yang berwarna
jingga,merah,hijau,ungu,atau bahkan hampir hitam.buah pisang sebagai bahan pangan
merupakan sumber energy(karbohidrat) dan mineral,terutama kalium.pisang biasanya
dimanfaatkan sebagai gorengan pisang,keripik pisang,kolak,nagasari,molen.

2. Kecapi sentul atau ketuat adalah nama sejenis buah dan juga pohon penghasilnya.nama-
nama lainnya adalah kechapi(mal),sentol,santol atau wild mangosteen(ingg),santor(fil)dan lain-
lain.nama ilmiahnya sandoricum koetjape (burm.f) merr. Buah Kecapi ini biasanya oleh warga
batobella dijual ke pasar sebagai pendapatan tambahan.

3. Papaya biasanya dimanfaatkan oleh warga batobella dibuat rujak,sayur,dibuat masker akan
tetapi warga batobella masih tabu tentang hal tersebut.

4. Manga biasanya dimanfaatkan oleh warga batobella sebagai rujak,campuran pepes


ikan,manisan.mangga juga menjual ke pasar sebagai pendapatan tambahan.

5. Durian buah ini biasanya berbuah setahun sekali pada musim tertentu.biasanya warga
batobella menjualnya ke pasar sebagai tambahan pendapatan.

5.Sumber daya alam berupa Gunung

Didesa Batobella terdapat Gunung yang mungkin terlepas dari perhatian warga, gunung
tersebut juga merupakan tempat beradanya batu yang terbelah, asal dari terbentuknya nama
Batobella, didesa tobella. Ini bisa dijadikan sebagai tempat wisata warga Desa Batobella atau
Warga lain desa, tapi Karna medan perjalan yang ditempuh untuk mencapai ke gunung ini
cukup curam dan tidak tersentuh aspal, maka jarang juga warga yang berkunjung ke tempat
dimana asal usul desa ini tercipta.
 SDA Sebagai Potensi Desa

Sumber Daya Manusia

Potensi sumberdaya manusia yang ada di desa Sumberarum masih perlu digali, berbagai
tenaga terampil di bidang pertanian, perkebunan, industri rumah tangga, perbengkelan, dan
teknologi informasi seta lainnya merupakan modal bagi pembangunan ekonomi dan pertanian.
Potensi-potensi ini masih perlu digali dan dimaksimalkan, karena hingga saat ini potensi
tersebut belum termanfaatkan secara optimal.

Meskipun populasi penduduk Desa Sumberarum tidak terlalu padat dan pertumbuhannya tidak
cepat, namun Desa Sumberarum memiliki tenaga terampil di bidang industri kerajinan, industri
rumah tangga, pertanian maupun peternakan. Selain itu terdapat juga industri dan jasa
pembuatan mebel, perbengkelan, dan ahli di bidang pembangunan.

Berbagai potensi industri rumah tangga terdapat di desa Sumberarum antara lain : industri
kripik, industri krupuk, indusri Tahu dan tempe, , dll. Potensi-potensi tersebut berpengaruh
terdapat peningkatan perekonomian desa Sumberarum.

Selain potensi diatas, banyak juga potensi sumberdaya manusia lainnya yang diantaranya :

1. Besarnya penduduk usia produktif disertai etos kerja masyarakat yang tinggi serta
Perempuan usia produktif sebagai tenaga produktif yang dapat mendorong potensi industri
rumah tangga.

Jumlah penduduk usia produktif di desa Sumberarum cukup banyak dan rata-rata memiliki etos
kerja yang cukup tinggi. Hal ini terlihat dari banyaknya warga yang bekerja di berbagai sektor
usaha terutama di bidang pertanian, peternakan dan industri rumah tangga. Desa Sumberarum
sebagaimana mayoritas desa-desa di wilayah kecamatan Wates, terkenal sebagai sentra
industri rumah tangga Tahu Tempe. Dengan demikian tidak jarang dijumpai warga yang
melakukan pekerjaan mendukung industri tersebut, antara lain “Menanam Kedelai ”, Dalam
melakukan kegiatan tersebut terlihat pembagian kerja yang harmonis antara laki-laki dan
perempuan sehingga industri berjalan lancar dan dapat meningkatkan penghasilan masyarakat.
Selain industri Tahu Tempe, pertanian, peternakan di Desa Sumberarum juga berkembang
usaha perdagangan dan jasa.Sektor – sektor usaha yang berkembang di wilayah Desa
Sumberarum antara lain : pembuatan , pembuatan krupuk, rias manten, toko, warung dsb.
Semua sektor-sektor usaha ini selain merupakan usaha perorangan tidak jarang yang sampai
membutuhkan karyawan sebagai tenaga kerja pendukung usaha.

2. Kemampuan bertani yang diwariskan secara turun-temurun

Mayoritas penduduk desa Sumberarum merupakan petani, pekebun dan peternak dengan
kemampuan yang diwariskan secara turun-temurun. Hal ini merupakan salah satu potensi
tersendiri yang dapat dikembangkan agar pemanfaatan lahan pertanian maupun pekarangan
dapat ditingkatkan secara optimal.
3. Rembug desa dan gotong royong

Terpeliharanya budaya rembug di desa dalam penyelesaian permasalahan serta masih


hidupnya tradisi gotong royong dan kerja bakti masyarakat. sebagai salah satu bentuk
partisipasi warga dalam pembangunan desa.

4. Kader kesehatan yang cukup, dari bidan sampai para kader di posyandu yang ada di setiap
dusun.

Anda mungkin juga menyukai