Anda di halaman 1dari 5

Tugas Individu

Pemberdayaan Desa Hutan D

ANALISIS STRATEGI PEMBANGUNAN DESA (DESA SEJAHTERA,


KECAMATAN PALOLO, KABUPATEN SIGI)

Oleh

Nama : Juan Dionisius Agusno


Nim : M011181311
Kelas : Pemberdayaan Desa Hutan D
Dosen : Prof. Dr. Ir. Syamsul Alam, MS

LABORATORIUM KEBIJAKAN DAN KEWIRAUSAHAAN KEHUTANAN


FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2021
Jawab:
1. Lakukan identifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman
Berdasarkan hasil pengamatan tentan desa yang anda pilih!
A. Identifikasi kekuatan dengan menjawab pertanyaan
1. a. Perkebunan (padi, coklat, kemiri, jagung, durian, kopi, langsat, sayur daun ubi,
sayur paku, sayur mayana)
b. Kehutanan (jati, jabon, uru, gamal)
c. Peternakan (ayam, kerbau, babi)
2. Sarana dan prasarana (Mobil, motor, jembatan, dan aspal)
3. Potensi tenaga kerja cukup memadai, masyarakat banyak terlibat dalam berbagai
kegiatan-kegiatan pertanian maupun berwirausaha dan bahkan banyak yang
merantau keluar di daerah Ibukota Palu.
4. Kelebihan desa tersebut adalah pengelolaan di bidang pertanian, Desa Sejahtera
memiliki banyak pengilingan padi, yang membuat orang-orang desa tetangga
datang ke desa tersebut untuk mengiling hasil panen mereka, dan juga terdapat
penjualan coklat di desa tersebut.
5. Kekuatan yang dimiliki Desa Sejahtera, adalah mulai dari pengelolaan HHBK
(bambu, rotan, aren, kemiri), HHK dan pemanfaatan jasling berupa sumber mata
air sebagai kebutuhan utama masyarakat sekitar.
B. Identifikasi Kelemahan dengan Menjawab
1. Adapun kelemahan yang dimiliki desa tersebut ditinjau dari pengelolaan
sumberdayanya, adalah dimana kurnag pemanfaatan potensi yang hanya sebatas
untuk kebutuhan sehari-hari saja, padahal bisa menjadi suatu peluang usaha.
Selain itu, kurang pengetahuan masyarakat dalam mengelola potensi yang mereka
miliki.
2. Untuk jumlah tenaga kerja yang berada di desa tersebut, sangat memadai dan
bahkan lebih dari cukup. Namun, untuk pendidikan masyarakt di desa tersebut,
mayoritas hanya sebatas pendidikan SD dan SMP saja. Hanya beberapa saja yang
sampai SMA dan S1, karena yang SMA dan S1 kebanyakan bekerja di kota.
3. Akses menuju Desa Sejahtera sangat terjangkau. Desa Sejahtera berada di tengah-
tengah jalan poros Palu-Napu dengan kondisi jalan yang sudah beraspal. Untuk
jalan masuk ke kawasan dusun masih berbatu dan belum diperbaiki.
4. Selain daripada kelemahan di atas, kelemahan lain Desa Sejahtera adalah sektor
pendidikan. Di Desa Sejahtera, hanya terdapat 1 sekolah, yaitu SD Sejahtera.
Untuk SMP, para siswa harus menepuh jarak 5 Km dari desa. Sedangkan SMA,
para siswa harus menepuh jarak 10 Km dari desa. Selain itu, kelemahan desa
tersebut adalah masih banyak masyarakatnya yang hidup di bawah garis
kemiskinan. Hal ini dibuktikan dengan pendapatan per kapita Kab. Sigi hanya
Rp 15.000.000 per tahun atau jika di hitung perbulan hanya di kisaran
Rp 1.250.000.

C. Identifikasi Peluang dengan menjawab pertanyaan


1. Dari segi kebijakan sangat mendukung pengembangan potensi desa yaitu di
bidang pertanian dan perkebunan cokat sebagai pemasukan terbesar masyarakat
dengan memberikan bantuan seperti tractor dan obat-obatan kepada kelompok
tani di desa tersebut.
2. Komoditi yang di usahakan masyarakat yaitu beras, memiliki nilai jual yang
sangat tinggi di pasaran. Sedangakn perkebunan seperti coklat, akhir-akhir ini
nilai jualnya di pasar sering tidak stabil. Kadang naik, kadang pula turun.
3. Peluang yang di dapatkan dari luar desa adalah kerja sama pihak desa dengan
berbagai organisasi/LSM dan perguruan tinggi setempat dalam membekali
masyarakat mengembangkan potensi yang ada.
D. Identifikasi ancaman dengan menjawab
1. Segi ancaman yang dihadapi dari luar desa adalah persaingan dalam penjualan
coklat. Salah satu kasus yang kerap terjadi di desa tersebut adalah di mana
orang-orang desa tersebut lebih memilih menjual coklat mereka ke desa
tetangga, dengan alasan mereka mau membelu coklat dengan harga yang
cukup tinggi, dan potongannya yang rendah. Selain itu, ancaman yang ada
adalah penguasaan IPTEK masyarakat setempat. Padahal, di desa tersebut
telah di bangun tower pemancar jaringan, namun masyarakat setempat masih
jauh dari kata layak dalam penguasaan IPTEK.
2. Dari segi bencana alam, sejauh ini desa tersebut tidak pernah mengalami
bencana alam. Desa tersebut hanya sering mengalami gangguan pada pertanian
mereka yaitu sering diserang hama dan penyakit yang menyebabkan turunkan
jumlah panen padi. Selain itu, buah coklat yang akhir-akhir ini jarang berbuah.
3. Ancaman lainnya yang mempengaruhi desa tersebut, adalah semakin
berkurangnya anak muda untuk tinggal dan berkarya di desa tersebut. Mereka
banyak memilih untuk pergi merantau dan bekerja di kota dengan alasan tidak
ada hal yang dapat mereka lakukan di kampung.

5. Lakukan Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities,


Threats)
1. Perlunya penguatan Lembaga masyarakat desa, baik itu kelompok tani
maupun karang taruna dengan menjalin kemitraan sebagai cara untuk
membekali masyarakat dalam mengembangkan potensi. Kemitraan
mengandung makna kebersamaan dalam melaksanakan setiap kegiatan dan
komunikasi yang dibangun dengan baik agar kegiatan tidak saling tumpang
tindih atau saling mengganggu dalam pelaksanaannya di suatu desa yang
menjadi tujuan pemberdayaan.
2. Kebanyakan masyarakat masih menunggu program-program bantuan baik
dari pemerintah maupun dari Lembaga Swadaya. Hal ini juga, dapat dilihat
bahwa hanya orang-orang tertentu saja yang dilibatkan dalam penyusunan
program. Akibatnya, masyarakat terkesan kurang informasi dan menjadi
tidak mandiri.
3. Potensi sumberdaya Hutan Desa Sejahtera cukup melimpah di berbagai
sektor. Pada sektor pertanian dan perkebunan, ada padi, coklat, kemiri,
jagung, sayur-sayuran, kopi, dan buah-buahan. Pada sektor kehutanan,
potensinya yaitu bambu, rotan, aren, jati, uru, jabon, gamal. Pada sektor
peternakan ada ayam, kerbau, dan babi. Dan potensi jasling masyarakat
sekitar, yaitu banyaknya sumber mata air yang dimanfaatkan masyarakat
dengan menyambungkan selang-selang kerumah mereka. Dan pembangunan
bendungan sebagai suatu cara dan memperbaiki irigasi masyarakat setempat.
4. Banyaknya penduduk miskin miskin di Desa Sejahtera sebagai dampat dari
perekonomian yang jauh dari kata sejahtera. Dengan pendapatan kapita
hanya di kisaran Rp 1.250.000 per bulan, masih jauh di katakana layak.
Selain itu, masih ada beberapa pola piker masyarakat yang hanya berdiam
diri di rumah sambal menunggu bantuan dari pemerintah setempat. Dan juga
sektor pendidikan yang dimana SMP dan SMA cukup jauh dan membuat
siswa harus menempuh jarak hingga berkilometer jauhnya.

Anda mungkin juga menyukai