Anda di halaman 1dari 53

1.

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Dan Pemberdayaan Ekonomi
Masyarakat (KKN P2EM) merupakan salah satu kegiatan dalam pendidikan
tinggi yang diselenggarakan berdasarkan UUD 1945 dan Undang-Undang
Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional Juncto Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan
Tinggi. Pendidikan pada dasarnya merupakan proses pendewasaan dan
pemandirian manusia secara sistematis, agar siap menjalani kehidupan yang
bertanggung jawab. Menjalani kehidupan secara bertanggungjawab berarti
berani mengambil keputusan yang bijaksana sekaligus berani menanggung
segala konsekuensi yang ditimbulkannya.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) juga merupakan proses pembelajaran
bagi mahasiswa dan civitas akademik melalui berbagai kegiatan langsung di
tengah-tengah masyarakat, dan mahasiswa berupaya untuk menjadi bagian
dari masyarakat serta secara aktif dan kreatif terlibat dalam dinamika yang
terjadi di masyarakat. Keterlibatan mahasiswa bukan saja menjadi
kesempatan mahasiswa belajar dari masyarakat, namun juga memberi
pengaruh positif dan aktif terhadap pengembangan masyarakat, sehingga
memberi warna baru dalam pembangunan masyarakat. Pada prinsipnya
KKN merupakan salah satu kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang
dilakukan perguruan tinggi sebagai upaya menerapkan ilmu yang diperoleh,
hasil-hasil penelitian di bidang IPTEK untuk meningkatkan kesejahteraan
hidup masyarakat.
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi STIE Pembangunan Tanjungpinang,
pada tanggal 5 Agustus 2008 sebagai perguruan tinggi yang menyajikan
disiplin ilmu ekonomi, bertekad selalu mengabdi kepada kepentingan
masyarakat sesuai disiplin ilmu yang diembannya. Pengarahan Tenaga
Mahasiswa (PTM), yang merupakan bentuk pertama dari kegiatan KKN,
diharapkan dapat memberikan respon melalui kegiatan KKN terhadap
kuatnya tekanan globalisasi (pada Milenium 2) terhadap lapisan masyarakat
ekonomi lemah di Indonesia, yaitu dengan mengubah paradigma
pembangunan (development) menjadi paradigma pemberdayaan
(empowerment) didalam pelaksanaan kegiatan KKN sehingga kegiatan
tersebut menjadi lebih kontekstual. Yang pada akhirnya rekontekstualisasi
kegiatan KKN ini mampu mengahsilkan pemimpin sejati, yaitu lulusan
STIE pembangunan yang mempunyai empati dan peduli terhadap
permasalahan masyarakat ekonomi lemah yang mempu memberdayakan
mereka untuk menolong diri mereka sendiri.
Berdasarkan paradigma pemberdayaan tersebut maka kegiatan KKN
dinamakan KKN P2EM (Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Dan
Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat). Dalam hal menjaga citra kegiatan
KKN P2EM, STIE Pembangunan menetapkan proses pendaftaran penetapan
tema dan penyelenggaraan KKN P2EM dilakukan secara sistematis yang
melibatkan beberapa stakeholders.
Desa Tembeling merupakan salah satu desa yang terletak di
Kecamatan Teluk Bintan Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau. Dari
data yang kami peroleh, dapat diketahui bahwa mayoritas penduduknya
bermata pencaharian petani, nelayan, dan peternak. Mayoritas hasil
perkebunan ditanami nanas. Hanya saja kami menemukan beberapa masalah
terkait pemikiran masyarakat dan system ekonomi yang berlaku
dimasyarakatnya. Kemudian kurangnya minat dalam menentukan kegiatan
kewirausahaan baru maupun yang sudah ada. Hal ini disebabkan oleh
beberapa factor diantaranya:
1. Kurangnya pengetahuan akan peluang usaha
2. Kurangnya pengetahuan akan manajemen pemasaran
3. Adanya paradigma sempit akan hubungan timbal balik antara
perangkat desa dan masyarakat
4. Kurangnya pengetahuan akan mengelola keuangan dan menyusun
laporan keuangan.
5. Masih terbatasnya akses informasi mengenai pemasaran melalui
media sosial.
Luas wilayah Desa Tembeling kurang lebih 20,2 KM2. Luas lahan
yang ada di Desa Tembeling terbagi dalam beberapa peruntukan seperti
untuk fasilitas umum, perumahan warga, hutan, pertanian, dan lain
sebagainya. Desa Tembeling terdiri dari 9 RT dan 4 RW . dengan penjelasan
yang lebih terperinci yaitu RW 001 memiliki dua RT yaitu RT 001 dan RT
002. RW 002 memiliki dua RT yaitu RT 001 dan RT 002. RW 003 memiliki
tiga RT yaitu RT 001, RT 002, dan RT 003. Dan RW 004 memiliki dua RT
yaitu RT 001 dan RT 002.
Secara umum mata pencarian masyarakat di Desa Tembeling
merupakan penghasil sektor pertanian, perkebunan, perternakan, dan sektor
perikanan air tawar. Dapat dijelaskan bahwa penduduk laki-laki 613 jiwa
dan penduduk perempuan 588 jiwa dan jumlah KK yang ada di Desa
Tembeling berjumlah 333 KK.
Pekerjaan pertanian dan perternakan merupakan salah satu pekerjaan
yang sangat menjanjikan di Desa Tembeling ini. Akan tetapi di Desa
Tembeling fasilitas yang seharusnya ada belum memadai. Sehingga untuk
perkembangan perekonomian masyarakat Desa Tembeling menjadi
menurun. Seperti makan untuk ternak di Desa tembeling sangat susah di
dapat karena daerah di sekitar Desa Tembeling merupakan daerah rawa dan
jalanannya pun masih tanah sehingga masyarakat yang berternak kambing
susah mendapatkan pilihan makanan untuk ternaknya.
Selain itu, kurangnya perhatian dari pemerintah membuat masalah-
masalah baru muncul. seperti penyakit kambing, masalah perkawinan
kambing, dan kandang untuk berternak kambing. Pemerintah yang tidak
ambil andil terhadap masyarakat yang kurang dengan pengetahuan inilah
yang membuat perekonomian masyarakat tidak maju.

1.2 Gambaran Umum Desa Tembeling


1.2.1 Keadaan Geografis
Desa tembeling Kecamatan Teluk Bintan Berada diwilayah
administrasi Kabupaten Bintan dengan luas wilayah 20,2 KM2. Luas lahan
yang ada di Desa Tembeling terbagi dalam beberapa peruntukan seperti
untuk fasilitas umum, perumahan warga, hutan, pertanian, dan lain
sebagainya. Desa Tembeling terdiri dari 9 RT dan 4 RW . dengan penjelasan
yang lebih terperinci yaitu RW 001 memiliki dua RT yaitu RT 001 dan RT
002. RW 002 memiliki dua RT yaitu RT 001 dan RT 002. RW 003 memiliki
tiga RT yaitu RT 001, RT 002, dan RT 003. Dan RW 004 memiliki dua RT
yaitu RT 001 dan RT 002. Dilihat dari batas wilayah administrasi desa
tembeling berbatasan dengan :
- Sebelah Utara : Desa Bintan Buyu
- Sebelah Selatan : Kelurahan Tembeling Tanjung
- Sebelah barat :Desa Bintan Buyu
- Sebelah Timur : Desa toapaya
Secara geografis, Desa tembeling merupakan wilayah dataran rendah
dan sedang.
1.2.2 Sosial Budaya
Sedangkan Budaya yang masih terpelihara dengan baik dalam
kehidupan bermasyarakat yaitu musyawarah dan gotong royong dalam
membangun sarana dan prasarana umum.
1.2.3 Penduduk
Jumlah penduduk Desa tembeling sampai dengan akhir tahun 2017
Dapat dijelaskan bahwa penduduk laki-laki 613 jiwa dan penduduk
perempuan 588 jiwa dan jumlah KK yang ada di Desa Tembeling berjumlah
333 KK. Oleh karena itu, berdasarkan permasalahan yang telah dipaparkan
di atas, makakami selaku mahasiswa STIE Pembangunan yang ditempatkan
untuk melaksanakan KKN P2EM di Desa Tembeling berusaha untuk
mengadakan serangkaian kegiatan pengabdian dengan judul “PARENT
BRAND SEBAGAI SOLUSI ENTERPRENEURSHIP BAGI
MASYARAKAT DESA TEMBELING”

Tabel 1.1 Hasil Survey KKN Desa Tembeling


No. NAMA KUBE HASIL SURVEY
1. MAJU BERSAMA Masalah:
(BALAI REJO) 1. Kurangnya nafsu makan pada kambing
2. Bulu kambing rontok
3. Mahalnya biaya pengobatan kambing
4. Belum adanya pengolahan kotoran kambing
Peluang :
1. Potensi buah rosela
2. Lahan pertanian sangat mendukung
2. USAHA BARU Masalah :
(PULAU LADI) 1. Akses mencari pakan sulit
2. Lahan untuk menanam pakan tidak subur
3. Kandang kurang layak
4. Penyakit kembung, mata berair, alergi
5. Pengobatan ternak menggunakan uang
milik pribadi
Peluang :
1. Masyarakat mampu mengolah buah lobi-
lobi
2. Kerupuk ikan dan udang
3. MELATI (PULAU Masalah :
LADI) 1. Kambing jantan kurang sehat untuk
melakukan perkembangan
2. Kotoran kambing dibuang
3. Kurangnya pemasaran kerupuk
4. Tidak ada label bpom usaha keripik
5. Banyaknya anak putus sekolah
Peluang :
1. Manisan lobi-lobi kering
2. Tortila keripik singkong dan keripik pisang
keripik ikan
4. MAWAR (GISI) Masalah :
1. Sewa kambing pejantan dari kampung lain
2. Pangan sulit untuk di dapatkan
Peluang :
1. Banyaknya buah lobi-lobi
2. PERUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah dalam pengabdian kepada masyarakat Desa
Tembeling adalah sebagai berikut:
1) Bagaimana mahasiswa dapat mengembangkan Sumber Daya Manusia
melalui kemampuan berwirausaha di Desa Tembeling Kecamatan
Teluk Bintan dalam berwirausaha ?
2) Bagaimana mahasiswa dapat membantu masyarakat di Desa
Tembeling untuk mengolah dana guna meningkatkan pertumbuhan
usahanya?
3) Bagaimana mahasiswa dapat membantu pelaku-pelaku usaha dalam
perkembangan usaha di Desa Tembeling ?
4) Bagaimana menyusun laporan keuangan yang baik dan benar pada
setiap kelompok usaha masyarakat di Desa Tembeling?

3. TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Kuliah Kerja Nyata
Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini didasari pada Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentangSistem
Pendidikan Nasional pada Pasal 20 Ayat 2 dinyatakan bahwa:
“Perguruantinggi berkewajibanmenyelenggarakan pendidikan, penelitian,
dan pengabdianmasyarakat”. Begitu pula pada Pasal 24 Ayat 2 disebutkan:
“Perguruan tinggimemiliki otonomi untuk mengelola sendiri lembaga
sebagai pusatpenyelenggaraan pendidikan tinggi, penelitianilmiah dan
pengabdian kepadamasyarakat”. Berdasarkan inilah pelaksanaan Kuliah
Kerja Nyata diselenggarakan demi mencapai suatu pembelajaran yang
diharapkan dan menjadi pengalaman rill bagi mahasiswa maupun mahasiswi
terjun langsung kepada masyarakat demi mendapatkan kelu kesah yang
dialami oleh masyarakat dan sebagai mahasiswa dapat memberikan solusi
atas teori-teori yang sesuai dengan perekonomian yang ada.
Sesuai juga dengan Tri Dharma Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
Tanjungpinang yang berbunyi “Melakukan penelitian dan usaha
pengembangan kemajuan dalam lapangan ilmu pengetahuan, kebudayaan
dan kehidupan masyarakat”. Disini mahasiswa maupun mahasiswi
diharapkan dapat menerapkan ilmu yang didapat selama perkuliahan kepada
masyarakat demi membangun perekonomian masyarakat yang ada didesa
agar dapat bersaing didunia usaha khususnya kelompok usaha bersama dan
memberikan motivasi dan inovasi-inovasi.
Memperkuat potensi atau daya yang dimiliki oleh masyarakat dengan
menerapkan langkah-langkah nyata, menampung berbagai masukan,
menyediakan prasarana dan sasaran yang baik fisik. Maupun sosial yang
dapat diakses oleh masyarakat lapisan paling bawah. Terbentuknya akses
pada berbagai peluang akan membuat rakyat makin berdaya, seperti
tersedianya lembaga-lembaga pendanaan, pelatihan, dan pemasaran. Dalam
upaya pemberdayaan masyarakat ini yang penting antara lain adalah
peningkatan mutu dan perbaikan sarana perekonomian yang ada pada
sumber-sumber kemajuan ekonomi seperti modal, teknologi, informasi,
lapangan kerja, dan pasar (Noor, 2011)
Menurut Chamber dalam (Noor, 2011), Pemberdayaan masyarakat
adalah konsep pembanguan ekonomi yang merangkum nilai-nilai
masyarakat untuk membangun paradigma baru dalam pembangunan yang
bersifat people centered, participatory, empowerment and sustainable.
Tujuan akhir pemberdayaan masyarakat adalah pulihnya nilai-nilai
manusia sesuai harkat dan martabatnya sebagai pribadi yang unik, merdeka,
dan mandiri.Unik dalam konteks kemajemukan manusia merdeka dari
segala belenggu internal maupun eksternal termasuk belenggu keduniawian
dan kemiskinan; serta mandiri untuk mampu menjadi programmer bagi
dirinya dan bertanggungjawab terhadap diri sendiri dan sesame (Harahap,
2012).
Dan menurut Nuyoso dalam (Kurniawati, D. P., Supriyono, B., &
Hanafi, 2009), usaha ekonomi produktif yang ada atau akan dibentuk pada
masing-masing wilayah diidentifikasi berdasarkan kriteria tertentu, dipilih
untuk dikembangkan sebagai sasaran pembinaan. Pengembangan dilakukan
melalui pembinaan manajemen usaha, bantuan modal bergulir dan
pemanfaatan teknologi tepat guna.
Berdasarkan dasar hukum itulah, mata kuliah KKN disiapkan dalam
rangka mengembangkan kompetensi mahasiswa melalui pengalaman riil di
masyarakat dan menjadi suatu pengalaman belajar yang baru untuk
menambah pengetahuan, kemampuan, dan kesadaran hidup bermasyarakat.
Bagi masyarakat, kehadiran mahasiswa diharapkan mampu memberikan
motivasi dan inovasi dalam bidang sosial kemasyarakatan. Hal ini selaras
dengan fungsi perguruan tinggi sebagai jembatan (komunikasi) dalam
proses pembangunan dan penerapan IPTEK pada khususnya. Dengan
demikian akan terjadi interaksi sinergis, saling menerima dan memberi,
saling asah, asih, dan asuh antara masyarakat dan mahasiswa.

3.2 Manajemen Organisasi


3.2.1 Pengertian Manajemen Organisasi
Organisasi adalah suatu unit social yang terdiri dari dua orang atau
lebih, dikoordinasi seara dasar, dan berfungsi dalam suatu dasar yang relatif
terus-menerus untuk mencapai satu atau serangkaian tujuan (Robbins dan
Judge, 2007). Berdasarkan pengertian tersebut, maka suatu organisasi
memiliki unsur-unsur sebagai berikut :
1. Organisasi merupakan suatu sistem social, yang terdiri dari dua
orang atau lebih, sehingga terjadi interaksi antar-individu.
2. Dikoordinasi secara sadar dan berfungsi dalam suatu dasar yang
terus-menerus. Koordinasi yang dilakukan secara sadar mencakup
koordinasi usaha, suatu tujuan bersama, pembagian tenaga kerja, dan
hierarki wewenang, yang membentuk struktur organisasi (Kreitner
dan Kinicki, 2005).
3. Organisasi dibentuk untuk mencapai satu atau beberapa tujuan. Ada
organisasi yang bertujuan untuk mencapai laba ada juga yang
nonprofit.
Manajemen organisasi adalah proses pengorganisasian, perencanaan,
memimpin dan mengendalikan sumberdaya dalam suatu entitas dengan
tujuan keseluruhan mencapai tujuan. Tujuan tersebut dapat bermacam-
macam tergantung dengan organisasinya.
Manajemen organisasi mengacu pada seni bagaimana membuat orang
bekerja bersama-sama pada platform yang sama. Dengan sebuah
manajemen yang efektif tentu akan menjamin profitabilitas bagi organisasi.
Manajemen organisasi juga memungkinkan penggunaan optimal dari
sumber daya yang dimiliki organisasi melalui perencanaan dan
pengendalian teliti ditempat kerja. Selain itu juga setiap individu akan
sangat menyadari peran dan tanggungjawab mereka mereka serta tahu apa
yang harus mereka lakaukan dalam organisasi. Jadi mudahnya manajemen
organisasi itu mengaku pada penanganan yang efisien dari organisasi serta
karyawannya. Tujuannya tidak lain dan tidak bukan adalah mencapai tujuan
bersama organisasi.
3.2.2 Tujuan Manajemen Organisasi
Tujuan adanya manajemen organisasi ini adalah untuk memberikan
rasa aman dan kesatuan kepada karyawan. Sehingga dalam kinerjanya dapat
lebih efektif terutama saat melakukan koordinasi ke berbagai departemen.
Manajemen organisasi yang efektif mengarah kesuasana damai dan positif
ditempat kerja. Karyawan menyelesaikan tugas-tugas dalam jangka waktu
yang ditetapkan dan karyawan tetap setia terhadap pekerjaan mereka dan
tidak memperlakukan pekerjaan sebagai bebean merupakan salah satu
hasilnya.
3.2.3 Fungsi Manajemen Organisasi
Manajemen organisasi memiliki fungsi yang beragam. Jika kita
melihat dari alurnya maka manajemen operasi akan memilki tujuh buah
fungsi utama.
Tujuh fungsi tersebut diantaranya :
1. Perencanaan (Planning)
Manajemen organisasi dapat berfungsi untuk mempersiapkan
rencana bisnis yang efektif. Hal ini sangat penting untuk menentukan
langkah dimasa depan supaya terhindar dari kebingungan di
kemudian hari. Hal yang berkaitan dengan perencanaan ini
meliputi rencana kerja atau kegiatan serta anggaran yang diperlukan.
Teknis perencanaannya bisa ditentukan melalui rapat-rapat
kepengurusan atau rapat anggaran.

2. Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian ini mengacu pada kebijakan penggunaan sumber
daya untuk mencapai yang terbaik dari karyawan. Fungsinya adalah
agar dalam prakteknya dapat tertata dengan baik sehingga tidak
terjadi kerancuan terutama dalam koordinasi. Contohnya adalah job
description yang jelas sesuai dengan posisi atau pengelolaan arsip
dan inventaris organisasi seperti surat-surat atau yang lainnya.
3. Kepegawaian (Staffing)
Manajemen organisasi yang buruk menyebabkan karyawan tidak
bahagia yang akhirnya menciptakan masalah bagi diri sendiri
maupun organisasi. Karena itu manajer harus bisa merekrut bakat
yang tepat bagi organisasi. Caranya adalah dengan melakukan
rekrutmen untuk calon pegawai yang sesuai dan melakukan
derekrutmen atau pengurangan pegawai bagi anggota yang
memberikan pengaruh buruk bagi organisasi. Kriteria sesuai atau
tidaknya dapat ditentukan melalui proses seleksi yang diadakan.
4. Kontrol (Control)
Karena atasan yang memegang kuasa pengambilan keputusan, maka
ia harus bisa menyadari apa yang terjadi di sekitar mereka. Jika tidak
maka ia tidak bisa mengambil kontrol dalam organisasi. Tingkatan
kekuasaan ini harus didefinisikan dengan baik agar bisa
melakukan manajemen yang efektif. Selain itu manajer harus
melakukan tinjauan kinerja dan kemajuan setiap anggota dan
membimbing mereka setiap kali diperlukan.
5. Manajemen Waktu (Time Management)
Salah satu cabang manajemen organisasi yang juga penting adalah
manajemen waktu. Dengan manajemen waktu yang efektif, tentu
dapat membantu karyawan untuk melakukan hal yang benar pada
waktu yang tepat. Manfaat dari manajemen waktu ini akan terasa
setalah diterapkan pada masa yang lama.

6. Motivasi (Motivation)
Manajemen organisasi juga memiliki fungsi sebagai motivasi.
Motivasi dalam artian menjadikan karyawan mampu bekerja
bersama-sama.

3.3 Manajemen Pemasaran


3.3.1 Manajemen Pemasaran
Menurut William J. Stanton dalam (Sunyoto, 2014) pemasaran
adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk
merencanakan, menentukan harga, promosi, dan mendistribusikan barang-
barang yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta
tujuan perusahaan.
Sedangkan menurut Philip Kotler, pemasaran adalah proses sosial
dan manajerial dengan mana seseorang atau sekelompok memperoleh apa
yang mereka butuhkan, dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran
produk dan nilai. Menurut Basu Swastha DH, pemasaran adalah sistem
keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan,
menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang, jasa, ide
kepada pasar sasaran agar dapat mencapai tujuan organisasi.
Bauran pemasaran menurut Mc Carthy dalam (Ginting, 2011) :
- Product. Segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk
perhatian, akuisi, penggunaan dan konsumsi yang dapat memuaskan
keinginan atau kebutuhan. Produk mencakup barang fisik, jasa,
orang, organisasi, gagasan atau gabungan dari semua itu.
- Price. Harga merupakan salah satu faktor penting yang
mempengaruhi pemasaran suatu produk. Penentuan harga produk
sangat menentukan dalam kesuksesan proses penjualan.
- Place. Tempat mencakup semua kegiatan perusahaan yang
mengusahakan agar produknya tersedia bagi konsumen yang dituju
untuk keperluan sehari-hari. Adanya pemilihan lokasi usaha yang
strategis menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kesuksesan
pemasaran dari sebuah usaha.
- Promotion. Semua kegiatan perusahaan produsen untuk
meningkatkan mutu produknya dan membujuk atau merayu
konsumen agar membeli produknya.
Segmentasi pasar menurut Kotler dalam (Sunyoto, 2014) usaha
pemisahan pasar pada kelompok-kelompok pembeli menurut jenis-jenis
produk tertentu dan yang memerlukan bauran pemasaran tersendiri. Pasar
sasaran adalah sekelompok konsumen atau pelanggan yang secara khusus
menjadi sasaran usaha pemasaran. Kriteria pasar sasaran yang baik, yaitu
ada keingingan konsumen atau pelanggan, ada daya beli, ada kemauan
untuk mewujudkan dan membelanjakan uangnya, sesuai dengan sumber
daya yang dimiliki perusahaan.
Positioning menurut (Sudaryono, 2016) adalah cara membangun
citra atau identitas di benak konsumen untuk produk, merek atau lembaga
tertentu dengan membangun persepsi relatif suatu produk terhadap produk
lain.
Tujuan dari diferensiasi produk menurut (Sudaryono, 2016)
mengembangkan positioning yang tepat sesuai keinginan konsumen
potensial yang dituju. Jika pasar melihat produk memiliki perbedaan
dibandingkan produk pesaing, maka akan lebih mudah mengembangkan
bauran pemasaran untuk produk tersebut.
Menurut kotler dalam (Sunyoto, 2014), merek adalah sebuah nama,
istilah, tanda, simbol atau rancangan atau bahkan kombinasi dari semuanya
tadi, yang dimaksudkan untuk menyebutkan barang-barang atau jasa dari
seorang atau sekelompok penjual agar terbedakan dari para pesaingnya.
Nama merek adalah bagian dari sebuah merek yang bisa, dilafalkan. Logo
adalah bagian dari merek yang bisa dikenal, tetapi tak terucapkan.
3.3.2 Fungsi Merek
Beberapa fungsi merek menurut (Sunyoto, 2014) :
- Fungsi identitas. Dalam label merek ada hal-hal yang wajib
dicantumkan, seperti nama perusahaan, komposisi produk, aturan
pakai, efek samping, hal-hal yang perlu dihindari dan lain
sebagainya.
- Fungsi Kualitas. Sebuah merek juga dapat menunjukkan kualitas
produk. Jika merek sudah terkenal dan mapan, berarti produk
tersebut telah diakui baik kualitasnya oleh konsumen.
- Fungsi loyalitas. Pihak perusahaan harus menjaga pelangan-pelangan
tersebut dengan strategi pemasaran yang tepat agar tetap menjadi
pelanggan yang loyal terhadap produknya.
- Fungsi citra/ image. Hal ini dilakukan agar konsumen atau
pelanggan tetap loyal dan sekaligus menjaga citra merek tersebut.
Individual Branding dalam (Sudaryono, 2016), juga dikenal dengan
nama multibranding, yaitu strategi pemasaran dengan memasukan
portopolio produk ke tiap produk dan memberikan merek unik. Keuntungan
individual branding adalah tiap produk memiliki citra dan identitas sendiri
sehingga memudahkan positioning produk. Sedangkan Family Branding
adalah strategi pemasaran yang memasukkan beberapa produk setara ke
dalam satu merek. Family branding ditujukan untuk mengenalkan produk
baru yang mendukung produk yang telah ada di pasar.
Menurut Suhardi Sigit dalam (Sunyoto, 2014), pembungkusan
kemasan adalah kegiatan penempatan produk ke dalam wadah, tempat isi,
atau yang sejenis terbuat dari timah, kayu, gelas, besi, baja, plastik, selulosa
transparan, kain, karton, atau material lainnya, yang dilakukan oleh
produsen atau pemasar untuk disampaikan kepada konsumen.
3.3.3 Manfaat Kemasan
Manfaat kemasan menurut William J. Stanton (Sunyoto, 2014) :
- Memenuhi sasaran keamanan dan kemanfaatan. Dalam kemasan
produk ada identitas produk, dan identitas perusahaan. Identitas
produk, misalnya komposisi bahan, cara perawatan, cara pemakaian,
efek pengunaan produk, merek dagang, nama dan gambar produk,
nomor daftar, nomor hak paten.
- Membantu program pemasaran perusahaan. Dengan kemasan yang
menarik, konsumen akan memberikan apresiasi positif, walaupun
belum tentu membeli produk tersebut.Kemasan harus mampu
mempromosikan penjualan yang dikemas, yang fungsinya sama
sepert seorang penjual yang diam.
- Meningkatkan volume dan laba perusahaan. Kemasan mampu
mempromosikan penjualan barang-barang lain yang dibuat oleh
produsen yang sama.
Menurut fungsinya, kemasan terdiri dari tiga tingkat bahan:
- Kemasan dasar (primary package), bungkus langsung dari suatu
produk.
- Kemasan tambahan (secondary package), bahan yang melindungi
kemasan dasar dan dibuang bila produk itu dipergunakan.
- Kemasan pengiriman (shipping package), kemasan yang berfungsi
untuk penyimpanan dan pengiriman.
Komunikasi pemasaran menurut Tjiptono dalam (Anshari, 2011)
adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi,
mempengaruhi, membujuk dan mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan
dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk
yang ditawarkan.
Model Lavidge Gary Steiner dalam (Anshari, 2011) melihat bahwa
ada enam tahap yang harus dilalui dalam proses komunikasi sebelum orang
menerima sesuatu hierarki:
- Awareness (kesadaran)
- Knowledge (pengetahuan)
- Liking (kesukaan)
- Preference (kecenderungan)
- Conviction (keyakinan)
- Purchase (pembelian)
Menurut Laudon dan Laudon dalam (Maulana, Susilo, & Riyadi,
2015) E-Commerce adalah suatu proses membeli dan menjual produk -
produk secara elektronik oleh konsumen dan dari perusahaan ke perusahaan
dengan komputer sebagai perantara transaksi bisnis. Media yang dapat
digunakan dalam aktivitas e-commerce adalah world wide web internet.
3.4 Inovasi Produk
3.4.1 Pengertian Inovasi
Inovasi merupakan perkenalan ide baru, barang baru, pelayanan baru
dan cara-cara baru yang lebih bermanfaat. inovasi berhubungan dengan
kreativitas yaitu: inovasi atau innovation berasal dari kata to innovate yang
mempunyai arti membuat perubahan atau memperkenalkan sesuatu yang
baru. Inovasi kadang pula diartikan sebagai penemuan, namun berbeda
maknanya dengan penemuan dalam arti discovery atau invention (invensi).
Kata kunci lainnya dalam pengertian inovasi adalah baru. Para ahli
menjabarkan bahwa kata baru diartikan sebagai apa saja yang belum
dipahami, diterima atau dilaksanakan oleh si penerima pembaharuan,
meskipun mungkin bukan baru lagi bagi orang lain. Akan tetapi, yang lebih
penting dari sifatnya yang baru adalah sifat kualitatif yang berbeda dari
sebelumnya. Kualitatif berarti bahwa inovasi itu memungkinkan adanya
reorganisasi atau pengaturan kembali dalam bidang yang mendapat inovasi.
Definisi inovasi dalam ekonomi :
1. Mengenalkan barang baru dimana para pelanggan belum
mengenalnya atau kualitas baru dari sebuah barang;
2. Mengenalkan metoda produksi baru yang dibutuhkan, ditemukan
melalui serangkaian uji coba ilmiah;
3. Membuka pasar baru, dimana perusahaan sejenis tidak
memasukinya, baik pasar tersebut ada atau belum ada ketika
perusahaan memasukinya;
4. Menguasai sumber bahan baku baru untuk industri barang;
5. Menjalankan organisasi baru, seperti menciptakan monopoli, atau
membuka monopoli perusahaan lain.
3.4.2 Tipe Inovasi
Ada 5 tipe inovasi menurut para ahli, yaitu:
1. Inovasi produk; yang melibatkan pengenalan barang baru, pelayanan
baru yang secara substansial meningkat. Melibatkan peningkatan
karakteristik fungsi juga, kemampuan teknisi, mudah
menggunakannya
2. Inovasi proses; melibatkan implementasi peningkatan kualitas
produk yang baru atau pengiriman barangnya
3. Inovasi pemasaran; mengembangkan metoda mencari pangsa pasar
baru dengan meningkatkan kualitas desain, pengemasan, promosi
4. Inovasi organisasi; kreasi organisasi baru, praktek bisnis, cara
menjalankan organisasi atau perilaku berorganisasi
5. Inovasi model bisnis; mengubah cara berbisnis berdasarkan nilai
yang dianut.
3.4.3 Pentingnya Strategi Inovasi Produk dan Jasa
Inovasi produk menurut (Malau Harman, 2017) adalah hasil dari
pengembangan produk baru dari suatu perusahaan maupun dari industry.
Dari sebuah produk lama dibutuhkan sebuah inovasi baru agar dapat
menggantikan produk lama. Sebagai produk pengganti yang secara
menyeluruh baru atau sedang dalam perkembangan produk lama yang lebih
modern lagi serta dapat mengikuti perkembangan zaman, sehingga dapat
meningkatkan keinginan para konsumen dalam mengambil keputusan untuk
membeli suatu produk.
Pengembangan dalam produk sangat penting dalam menjalankan
suatu bisnis, terutama dalam membentuk loyalitas pelanggan, semua produk
harus diperbahrui agar produk tersebut dapat bertahan hidup. Menurut
(Sunyoto, 2012) pengembangan produk dapat disebut dengan chandising
yang merupakan aktivitas-aktivitas dalam membuat barang (manufacturer)
dan sebagai perantara (middlemen) yang artinya dapat menyesuaikan
barang-barang yang dibuat ataupun yang ditawarkan untuk dijual atas
permintaan pembeli. Pengembangan produk merupakan penentu kualitas,
bentuk, ukuran, daya tarik, labeling, branding, pembungkusan (packaging)
serta dapat menyesuaikan selera dengan kebutuhan konsumen.
Pengembangan produk dan perencanaan produk harus dapat menyakinkan
bahwa: (1) mempunyai kualitas barang yang baik; (2) mempunyai desain
yang dapat menarik minat konsumen; (3) jika diperlukan dapat menambah
barang baru; (4) jika diperlukan dapat mengurangi barang sekarang; (5)
bungkus yang sesuai; (6) memberikan cap yang pantas untuk barang.
Untuk memenuhi kebutuhan konsumen (market full) dapat dilakukan
melalui suatu teknologi yang dapat menciptakan atau yang dapat
mengembangkan produk baru yang setelah itu dapat diperkenalkan di pasar.
Selain itu, dapat menciptakan ide-ide baru dari kebutuhan konsumen yang
dapat disampaikan kepada karyawan dalam perusahaan agar dapat
mengembangkan ide tersebut menjadi nilai tambah untuk produk lama atau
dapat menjadi suatu produk pengganti yang lebih diharapkan konsumen.
Inovasi produk dapat menjadi tanggung jawab untuk semua bagian
yang ada dalam suatu bisnis. Baik dalam bidang pemasaran, operasional,
keuangan/ akuntansi, pembelian, semua ini merupakan unsur-unsur yang
sangat penting dari suatu organisasi agar dapat mengembangkan produk
yang efektif dan efisien.

3.5 Peternakan
3.5.1 Pengertian Peternakan
Peternakan menurut (Yunus, 2009) adalah kegiatan
mengembangbiakkan dan membudidayakan hewan ternak untuk
mendapatkan manfaat dan hasil dari kegiatan tersebut. Pengertian
peternakan tidak terbatas pada pemeliharaaan saja, memelihara dan
peternakan perbedaannya terletak pada tujuan yang ditetapkan.
Dan menurut (Lovita. Adriani. dkk, 2010) Peternakan / Usaha
Peternakan adalah pengusahaan /pembudidayaan/ pemeliharaan ternak
dengan segala fasilitas penunjang bagi kehidupan ternak. Dimana tujuan
utama peternakan adalah mencari keuntungan dengan penetapan prinsip-
prinsip manajemen pada faktor-faktor produksi yang telah dikombinasikan
secara optimal keutungan yang diperoleh dengan cara pemanfaatan faktor-
faktor produksi secara efisien dan mendapatkan keuntungan yang maksimal.
a. Tujuan Peternakan
Tujuan dari adanya peternakan biasanya ditujukan untuk hal
komersial yaitu untuk memperoleh keuntungan. Dimana kita
menanamkan modalnya disitu agar memperoleh modal kembali dan
untung itu kembali maka kita harus mengelolanya dalam segi
ekonomi.
b. Manfaat dari Beternak
Manfaat yang dapat diambil dari usaha beternak kambing selain
diambil hasil dagingnya, kambing dapat diambil hasil kulitnya,
kotorannya dapatdimaanfaatkanuntuk pupuk dan hasil tulangnya
juga dimanfaatkan. Bahkan jenis-jenis kambing tertentu dapat dimbil
hasil susunya, hasil bulunya untuk bahan kain wol.
c. Pemberian Makanan Kambing
Pada umumnya makanan kambing terbagi menjadi dua jenis antara
lain makanan hijauan dan konsentrat. Makanan hijuan adalah
makanan berasal dari alam berupa rerumputan, rumput yang sengaja
dibudidayakan serta daun dari kacang-kacangan. Makanan
konsentrat adalah makanan yang berasal dari dedak padi atau
bekatul.Rumput menjadi sumber energi bagi ternak kambing, jenis
rumput yang biasa diberikan ialah rerumputan alam atau rumput
lapangan. Jenis-jenis rumput yang sengaja dibudidayakan untuk
pakan kambing adalah rumput setaria, clitoria ternatea, dan
brachiaria. Sisa hasil pertanian bisa menjadi alternatif pengganti
pakan hijauan di antaranya dedak padi, daun pepaya, kulit dan daun
singkong, batang kangkung, jerami padi hingga daun jagung. Selain
itu pakan kambing yang menjadi sumber protein bagi pertumbuhan
kambing di antaranya daun kacang panjang, daun kacang tanah,
daun gamal, daun kedelai, daun lamtoro, daun turi, dan daun
kaliandra.
d. Pemanfaatan Kotoran Kambing
Cara pemanfaatan kotoran kambing menjadi pupuk kompos adalah
sebagai berikut:
1. Untuk cara membuat kompos dari kotoran kambing yang
pertama yakni mencampurkan kotoran kambing dengan bakteri
starter em4.
2. Namun sebelumnya, anda harus mengaktifkan bakteri em4-nya
dengan cara mencampurkan bakteri tersebut dengan molases dan
air. Untuk pencampurannya, anda bisa menerapkan perbandingan
antara bakteri em4, molases dan air yaitu 1 : 1 : 100. Misalnya,
1ml em4 + 1ml molases + 100ml air.
3. Setelah tercampur rata, kemudian diamkan campuran tersebut
selama kurang lebih 2 hari. Ini bertujuan agar bakteri dalam em4
dapat teraktifkan secara sempurna.
4. Untuk takaran penggunaan em4 ini sudah tersedia dalam
kemasan. Aturannya, liter em4 bisa digunakan untuk 1 ton bahan
pupuk atau kotoran kambing. Jika anda hanya memiliki kotoran
kambing yang tidak mencapai 1 ton, maka aturan takarannya
diperkecil menjadi 1ml em4 untuk 1 kg pupuk kandang atau
kotoran kambing.
5. Setelah mencapai 2 hari, baru selanjutnya anda bisa
menyiramkan campuran tersebut ke dalam kotoran kambing
yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Pastikan penyiraman
dilakukan hingga merata keseluruh bagian tumpukan kotoran
kambing.
6. Selanjutnya ditutup rapat selama kurang lebih 7-14 hari.

3.6 Laporan Keuangan


3.6.1 Pengertian Laporan Keuangan
Menurut Hery (2014: 19), laporan keuangan adalah hasil dari proses
akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengkomunikasikan
data keuangan atau aktivitas perusahaan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan. Tujuan khusus laporan keuangan adalah menyajikan secara
wajar dan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengenai
posisi keuangan, hasil usaha dan perubahan lain dalam posisi keuangan.
Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (2012:5), laporan keuangan
adalah struktur yang menyajikan posisi keuangan dan kinerja keuangan
dalah sebuah entitas. Tujuan umum dari laporan keuangan ini untuk
kepentingan umum adalah penyajian informasi mengenai posisi keuangan
(financial position), kinerja keuangan (financial performance), dan arus kas
(cash flow) dari entitas yang sangat berguna untuk membuat keputusan
ekonomis bagi para penggunanya.

Maka dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan adalah laporan


yang menunjukkan posisi keuangan serta kinerja keuangan dalam suatu
perusahaan dalam periode tertentu yang dapat membantu pengguna
informasi baik pihak internal maupun pihak eksternal dalam membuat
keputusan ekonomi.
1. Neraca (Balance Sheet), merupakan laporan yang menunjukkan
posisi keuangan perusahaan pada tanggal tertentu. Arti dari posisi
keuangan dimaksudkan ini adalah posisi jumlah dan jenis akiva dan
pasiva suatu perusahaan. Sisi aktiva merupakan daftar kekayaan yang
dimiliki perusahaan pada suatu saat tertentu. Sedangkan sisi pasiva
merupakan sumber dari mana harta kekayaan tersebut diperoleh.
2. Laporan Laba Rugi (Income Statement), merupakan suatu laporan
keuangan yang menggambarkan keuntungan suatu usaha dalam suatu
periode tertentu. Secara umum laporan laba rugi terdiri dari unsur
pendapatan dan unsur beban usaha. Pendapatan usaha dikurangi
dengan beban usaha akan menghasilkan laba usaha.
3. Laporan Perubahan Modal (Statement of Owner’s Equity),
merupakan laporan yang berisi jumlah dan jenis modal yang dimiliki
pada saat ini, kemudian laporan ini juga menjelaskan perubahan
modal dan sebab-sebab terjadinya perubahan modal dalam usaha
tersebut.
4. Laporan Arus Kas (Statements of Cash Flows), merupakan laporan
yang menunjukkan semua aspek yang berkaitan dengan kegiatan
perusahaan, baik yang berpengaruh langsung maupun tidak langsung
terhadap kas. Secara umum semua aktivitas perusahaan
dikelompokkkan ke dalam tiga kelompok aktivitas utama yaitu
aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pembiayaan.
5. Laporan catatan atas laporan keuangan, merupakan laporan yang
memberikan informasi apabila ada laporan keuangan yang
memerlukan penjelasan tertentu artinya terkadang ada komponen
atau nilai dalam laporan keuangan yang perlu diberikan penjelasan
terlebih dahulu sehingga jelas.
3.6.2 Manajemen Keuangan
Manajemen kuangan memiliki arti penting disemua jenis bisnis,
seperti perbankan dan institusi-institusi keuangan lainnya sekaligus
jugaperusahaan-perusahaan industri dan ritel. Manajemen keuangan adalah
segala aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan bagaimana
memperoleh dana dan mengelola aset sesuai tujuan perusahaan secara
menyeluruh. (Martono dan Harjito : 2008)
Menurut I Made Sudana (2011: 1), manajemen keuangan perusahaan
adalah satu bidang manajemen fungsional perusahaan yang berhubungan
dengan pengambilan keputusan investasi jangka panjang, keputusan
pendanaan jangka panjang, dan pengelolaan modal kerja perusahaan yang
meliputi investasi dan pendanaan jangka pendek. Dengan kata lain,
manajemen keuangan merupakan bidang keuangan yang menerapkan
prinsip-prinsip keuangan dalam suatu organisasi perusahaan untuk
menciptakan dan mempertahankan nilai melalui pengambilan keputusan dan
pengelolaan sumber daya yang tepat.
Manajemen keuangan bukan sekedar bagaimana memanajemen uang
kas. Tapi lebih dari itu, manajemen keuangan adalah bagaimana anda
mengelola kekayaan untuk menghasilkan keuntungan dan memanfaatkan
sumber-sumber modal untuk membiayai usaha. Meski sederhana,
pengusaha kecil dan menengah pun perlu menerapkan prinsip-prinsip
manajemen keuangan.
Ukuran dan penting fungsi manajemen keuangan tergantung dari
besarnya perusahaan. Pada usaha kecil, fungsi keuangan pada umumnya
dilakukan oleh bagian akuntansi. Adapun fungsi manajemen keuangan yang
dapat dirinci ke dalam tiga bentuk kebijakan perusahaan menurut Harmono
(2014: 6) yaitu:
1. Keputusan Investasi
2. Keputusan Pendanaan
3. Kebijakan Dividen

3.6.3 Dasar-Dasar Manajemen Keuangan


Jika Anda sudah mengetahui pentingnya dan manfaat memisahkan
uang pribadi dan uang usaha, maka tindakan selanjutnya adalah memahami
dasar-dasar manajemen keuangan bagi Usaha Kecil dan Menengah (UKM),
yaitu:
1. Memisahkan Uang Pribadi dan Uang Usaha
Kesalahan paling umum yang dilakukan pengusaha UKM dalam
mengelola keuangan adalah mencampur uang usaha dengan uang
pribadi. Dikarenakan usaha yang dalam skala kecil, kita sering
berpikir tidak masalah jika mencampur uang usaha dengan uang
pribadi. Namun yang kebanyakan terjadi yaitu sulit membedakan
pengeluaran pribadi dan usaha. Pada akhirnya keperluan pribadi
sedikit demi sedikit menggerogoti saldo uang usaha. Salah satu cara
untuk mengatasi hal tersebut yaitu dengan memisahkan uang secara
fisik, jika perlu siapkan dua kotak atau amplop atau dompet
penyimpanan uang yang berbeda. Lebih baik lagi, jika menggunakan
jasa perbankan yaitu dengan membuka rekening yang khusus
digunakan untuk bisnis.
2. Merencanakan penggunaan uang
Setelah memisahkan uang pribadi dan uang usaha di rekening yang
berbeda, hal yang selanjutnya yaitu mengelola usaha dengan baik
dengan cara membuat perhitungan anggaran pengeluaran rutin untuk
keperluan usaha.
Hal yang terpenting dari cara mengatur keuangan usaha yaitu dengan
membuat budgeting. Budgeting akan bekerja sebagai batasan untuk
menilai kinerja dan efisiensi usaha. Dengan menyusun budgeting ini,
dapat membantu untuk membatasi pengeluaran sesuai dengan yang
sudah ditentukan dan estimasi sebelumnya.
Saat memiliki modal lebih banyak dari yang diperkirakan, kita tetap
harus merencanakan penggunaan uang anda sebaik mungkin. Tanpa
perencanaan yang matang, dalam waktu yang singkat kita bisa dalam
keadaan kekurangan dana. Sesuaikan rencana pengeluaran
dengan target-target penjualan dan penerimaan kas. Urungkan
rencana-rencana belanja modal jika tidak memberikan manfaat
dalam meningkatkan penjualan atau menurunkan biaya-biaya.
Lakukan analisa “cost and benefit” atau “laba dan rugi” untuk
meyakinkan bahwa penggunaan uang anda tidak bakal sia-sia dan
memberikan return yang menguntungkan.
3. Membuat Catatan Pembukuan Keuangan Usaha
Bisnis tidak cukup dikelola berdasarkan ingatan, melainkan dengan
catatan yang lengkap. Minimal wajib memiliki buku kas yang
mencatat keluar masuknya uang. Kemudian mencocokkan setiap
hari saldo uang dengan catatan anda. Ini untuk mengontrol lalu lintas
uang dan memastikan tidak ada uang yang terselip.
Selanjutnya tingkatkan kemampuan administrasi untuk
mencatat penjualan dan biaya-biaya yang dikeluarkan. Tidak kalah
pentingnya dalam hal mencatat saldo-saldo hutang piutang,
persediaan dan aset-aset tetap. Jika mampu, dengan menggunakan
sistem komputer dapat memudahkan proses pencatatan. Dan
alangkah lebih baik lagi dengan menerapkan sistem akuntansi yang
memadai. Anda juga harus rutin melakukan evaluasi laporan
keuangan secara berkala untuk mengetahui pergerakan modal usaha
Anda dan keuntungan yang diperoleh. Mencatat dengan baik dan
rapi semua hal yang berkaitan dengan usaha Anda.
Meskipun hanya berskala Usaha Kecil dan Menengah (UKM),
dalam menyajikan laporan keuangan harus meyiapkan 7 buku untuk
mengontrol usaha, meliputi:
1. Buku Kas, yang berfungsi untuk mencatat keluar masuknya kas
secara riil dalam suatu periode. Tujuan dibuatnya laporan kas ini
yaitu untuk memberikan gambaran kegiatan manajemen dalam
operasi, investasi dan pendanaan.
2. Buku Persediaan, yang berfungsi untuk mencatat keluar
masuknya persediaan barang. Terdapat dua metode dalam
pencatatan persediaan barang, yaitu metode fisik dimana
perhitungan barang yang masih ada pada tanggal penyusunan
laporan keuangan dan metode perpetual dimana setiap jenis
persediaan dibuatkan rekening masing-masing yang merupakan
buku pembantu persediaan.
3. Buku Pembelian, yang berfungsi untuk mencatat transaksi
pembelian yang tidak dibayar dengan tunai.
4. Buku Penjualan, berfungsi untuk mencatat penjualan yang telah
dilakukan dalam suatu periode tertentu. Laporan ini biasanya
disertakan salinan faktur-faktur yang sudah dibuat.
5. Buku Biaya, berfungsi untuk mencatat biaya yang dikeluarkan
selama proses produksi dan pemasaran seperti membayar
karyawan, biaya listrik, telepon, sewa tempat usaha, dan lainnya.
6. Buku Piutang, berfungsi untuk mencatat penjualan yang belum
terlunasi. Dengan adanya laporan ini, dapat memudahkan dalam
memonitor sudah berapa lama piutang tersebut tidak tertagih
sehingga dapat mempercepat periode penarikan piutang.
7. Buku Utang, berfungsi untuk mencatat utang perusahaan yang
harus dibayar pada periode tertentu. Pembukuan utang ini sangat
diperlukan untuk mengetahui berapa nominal yang belum
dibayarkan perusahaan.
4. Menghitung Keuntungan dengan Benar
Menghitung keuntungan dengan tepat sama pentingnya dengan
menghasilkan keuntungan itu sendiri. Bagian yang paling kritikal
dalam menghitung keuntungan adalah menghitung biaya-biaya.
Sebagian besar biaya bisa diketahui karena melibatkan pembayaran
uang tunai. Sebagian yang lain tidak berupa uang kas,
seperti penyusutan dan amortisasi. Sebagian lagi belum terjadi
namun perlu dicadangkan untuk dikeluarkan di masa mendatang,
seperti pajak dan bunga pinjaman.
5. Perputaran arus kas lebih cepat
Manajemen keuangan meliputi juga bagaimana dalam mengelola
hutang, piutang dan persediaan barang dagangan. Kita harus
mengusahakan termin penjualan kredit sama dengan pembelian
kredit anda. Kita juga harus mampu menekan tingkat persediaan
sedemikian rupa agar tetap dapat memenuhi pesanan namun tanpa
membebani keuangan.
6. Mengawasi harta, hutang dan modal
Dalam menjalankan sebuah usaha, pentingnya pengawasan arus kas
keuangan secara berkala. Terkadang, arus kas keuangan menjadi hal
yang paling sulit dilakukan oleh para pelaku usaha karena perlunya
tingkat ketelitian yang cukup tinggi.
Secara berkala, pelaku usaha perlu memeriksa persediaan di gudang
dan memastikan semuanya dalam keadaan lengkap dan baik. Namun
sebelum melakukan itu, pelaku usaha perlu mempunyai administrasi
yang memadai untuk mengontrol semua itu. Hal yang sama perlu
dilakukan terhadap piutang-piutang kepada pembeli dan tagihan-
tagihan dari supplier. Tentu saja pelaku usaha tidak menginginkan
ada tagihan yang macet yang disebabkan karena catatan keuangan
yang tidak rapi. Jika pelaku usaha tidak mampu melakukan semua
itu sendiri, pelaku usaha dapat mempekerjakan bagian keuangan dan
menetapkan prosedur keuangan yang cukup untuk memastikan
bahwa harta kekayaan usaha selalu terjaga dengan baik.
7. Menyisihkan keuntungan untuk pengembangan usaha
Pada dasarnya, yang membedakan pengusaha sukses dan pengusaha
yang kurang sukses terletak pada kemampuan pengusaha dalam
menikmati hasil dari usahanya tersebut. Pelaku usaha berhak untuk
menikmati keuntungan dari bisnisnya, namun tidak berarti
boleh menghabiskannya. Pelaku usaha tetap harus menyisihkan
sebagian keuntungan untuk mengembangkan usahanya. Salah satu
tugas penting manajemen keuangan adalah menjaga kelangsungan
hidup bisnis dengan mendorong dan mengarahkan investasi ke
bidang-bidang yang menguntungkan. Semakin besar dan luas bidang
usaha, semakin kompleks pengelolaan keuangan suatu usaha.
Ketika suatu usaha melibatkan kreditor dan investor, maka semakin
tinggi tuntutan untuk mempunyai sistem pencatatan keuangan yang
baik. Keberhasilan bisnis tidak hanya ditentukan oleh kemampuan
dalam menjual, melainkan juga mengatur keuangan.
8. Menggunakan Pihak Ketiga
Untuk memastikan dalam pengelolaan keuangan dengan baik,
libatkan pihak ketiga tapi tetap dalam kontrol. Keberadaan pihak
ketiga ini akan menjadi opsi pengawas sehingga mengurangi risiko
kesalahan. Dengan memberikan seluruh kontrol keuangan kepada
pihak ketiga tentunya tidak direpotkan dengan permasalahan
pemasukan dan pengeluaran bisnis. Dan tentunya pemilik usaha juga
harus memiliki budget tersendiri untuk jenis pekerjaan ini.
9. Menyiapkan Dana Darurat
Setiap usaha yang dijalankan tentunya tidak bisa diprediksi apakah
usahanya akan berlanjut atau tidak, hal-hal buruk dan tidak terduga
bisa saja terjadi yang menjadi ancaman bagi kelangsungan bisnis,
misalnya omzet menurun karena ada kompetitor, atau bahkan
lokasi usaha tertimpa musibah, dan sebagainya. Hal ini yang
membuat seorang pengusaha harus memiliki mental yang kuat dalam
menghadapi setiap rintangan yang menghalangi.
Salah satu untuk mengantisipasi adalah dengan menyiapkan dana
darurat. Dana darurat ini dapat digunakan ketika benar-benar
dibutuhkan, fungsinya yaitu untuk menjaga bisnis agar tidak
langsung kolaps ketika Anda mengalami kerugian, atau setidaknya
bisa mengurangi beban saat masa sulit melanda. Fungsi yang
berbeda ketika usaha yang berjalan normal, dana darurat ini menjadi
sebagian dari keuntungan yang diperoleh.
Dari dasar-dasar manajemen di atas, dapat disimpulkan bahwa
pengelolaan keuangan merupakan tahap yang sangat penting di
dalam suatu usaha dan juga harus ditekankan dimana berguna
sebagai peringatan dini jika mengalami kerugian dan segera mencari
solusi atas kerugian tersebut.

4. TUJUAN KEGIATAN
Adapun tujuan dari kegiatan KKN P2EM di Desa Tembeling adalah:
a. Meningkatkan minat kewirausahaan masyarakat sehingga
menghasilkan kualitas produk yang efektif di Desa Tembeling.
b. Untuk memberdayakan masyarakat desa Tembeling agar lebih
produktif lagi
c. Memberikan pengetahuan kepada Ibu-Ibu KUBE tentang cara
memproduksi manisan kering lobi-lobi serta memberi solusi dalam
packaging, labelling, mengurus administrasi yang diperlukan
(BPOM, MUI, dll) dan cara pemasarannya (baik online maupun
offline).
d. Memberikan Inovasi yang seefektif mungkin dalam meningkatkan
perkembangan kualitas masyarakat Desa Tembeling.
e. Memperluas pemikiran dan pengolahan dalam mengembangkan
minat berwirausaha masyarakat Desa Tembeling.
f. Meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam melakukan laporan
keuangan dan pembukuan pada setiap kube tau unit usaha yang ada
di DesaTembeling.

5. MANFAAT KEGIATAN
Manfaat dari kegiatan ini adalah agar mahasiswa mampu
menciptakan peluang usaha baru yang menguntungkan dan dapat
dikembangkan oleh masyarakat desa Tembeling .Serta memberikan
pengetahuan dan pengalaman bagi mahasiswa dalam bidang -bidang
perternakan, usaha, dan mengelolah sumber daya yang ada.Selain itu,
kegiatan ini juga akan membantu pemerintah setempat dalam
memberdayakan masyarakatnya. Kegiatan ini juga diharapkan dapat
menjadi ajang bagi mahasiswa untuk aktif berpartisipasi dalam membantu
memecahkan masalah-masalah ekonomi sehingga terpenuhinya pendapatan
kebutuhan masyarakat.Hal ini tentu akan berdampak positif bagi masyarakat
Desa Tembeling.

6. KHALAYAK SASARAN
Salah satu tugas perguruan tinggi adalah mengabdikan diri terhadap
masyarakat semaksimal mungkin. Program pengabdian terhadap mesyarakat
ini dilaksanakan dengan menerapkan ilmu yang telah dipelajari di bangku
perkuliahan.bentuk pengabdian yang dilakukan antara lain pendidikan dan
pelatihan kepada masyarakat, dan pelayanan kepada masyarakat. Dalam
pelaksanaan khalayak sasaran kegiatan Kuliah Kerja Nyata dari kelompok
14 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pembangunan Tanjung Pinang tahun 2018
ini adalah warga Desa Tembeling. Dengan uraian kegiatan sebagai berikut:
Tabel 4.1 Khalayak Sasaran Program Utama
PROGRAM UTAMA
NO KEGIATAN SASARAN KETERANGAN
Demo masak Memberikan pengetahuan tentang
manisan kering cara memproduksi manisan kering
lobi-lobi dan cara KUBE dan buah lobi-lobi.
1.
mengpackaging Masyarakat
serta cara
pemasarannya
Pelatihan pakan, Memberi pengetahuan tentang
kotoran dan bagaimana cara memberi pakan
2. perawatan ternak KUBE ternak serta mengolah kotoran
kambing kambing dan cara merawat kambing
dengan benar.
Untuk memonitor keunagan usaha
Pelatihan laporan dan tentunya dapat menjaga
3. keuangan dan KUBE perputaran dana operasional bisnis
pembukuan agar menghindari hal-hal yang tidak
diinginkan di kemudian hari
Sumber: Hasil Survey (2018)

Tabel 4.2 Khalayak Sasaran Program Tambahan


PROGRAM TAMBAHAN
NO KEGIATAN SASARAN KETERANGAN
Menjaga kebugaran jasmani dan
Seluruh
Senam Pagi rohani masyarakat Tembeling dan
1. masyarakat
menjalin silahturahmi antar warga
Tembeling
dan mahasiswa KKN STIE
Menjaga kebersihan bersama agar
Perangkat Desa terciptanya suasana lingkungan yang
Gotong Royong dan Mahasiswa bersih dan aman. Serta menjalin
2.
KKN STIE silahturahmi antara Perangkat Desa
dan Mahasiswa KKN STIE
Kegiatan ini dilaksanakan untuk
Nonton Bersama Remaja dan menumbuhkan semangat sekaligus
3. masyarakat memotivasianak Desa Tembeling dan
masyarakat sekitarnya akan
pentingnya tentang pendidikan.
Sumber: Hasil Survey (2018)

7. METODE PENGABDIAN
Dalam kegiatan KKN ini kami mengumpulkan data-data yang
dibutuhkan menggunakan berbagai teknik pengumpulan data. Hal ini
dimaksudkan agar data yang kami peroleh benar-benar akurat dan tepat
sasaran.
Berikut ini adalah teknik yang kami gunakan:
a. Kajian Pustaka
Dalam hal ini kami menelaah data-data, mencari dan informasi dari
profil desa.
b. Observasi
Teknik ini kami gunakan dengan mendatangi lokasi agar informasi
yang didapatkan benar-benar objektif. Adapun observasi yang kami
lakukan dengan mengunjungi Kube, observasi wilayah dengan
melihat langsung ke pekarangan ternak kambing di desa Tembeling,
Mengunjungi wilayah setiap RW Dan RT,observasi ke sarana
prasarana yang ada di desa seperti ke kantor desa, dan balai
pertemuan.
c. Wawancara mendalam
Wawancara merupakan proses untuk memperoleh keterangan untuk
mencapai tujuan penelitian guna mengetahui permasalahan yang riil
dengan cara melakukan tanya jawab responden atau pihak-pihak
yang terkait, adapun responden yang di maksud dalam hal ini ialah
perangkat desa, Pendamping Kube, Pihak RW dan RT, Anggota
Kube, dan Warga setempat.
d. Metode Sosialisasi dan Diskusi
Metode ini dilakukan untuk menginformasikan kepada warga
setempat dan anggota kube, seperti pada program sosialisasi,
pelatihan pakan ternak, pembukuan atau laporan keuangan, serta
pemasaran dan packaging produk buah lobi-lobi. Kegiatan ini
bertujuan memberikan pengetahuan secara teoritis kepada responden
tentang materi yang berkaitan. Kegiatan kemudian dilanjutkan
dengan metode diskusi untuk memperdalam pemahaman responden
tentang model pembelajaran dengan harapan responden dapat lebih
cepat memahami.
e. Metode Pelatihan
Pada pelatihanpakan ternak kambing kegiatan ini bertujuan agar para
masyarakat khususnya anggota kube dapat memahami cara atau
proses pengolahan pakan ternak kambing agar nantinya proses ini
dapat diaplikasikan dalam proses pengembangbiakan berikutnya.

8. KETERKAITAN
Melalui KKN P2EM mahasiswa memperoleh pengalaman belajar
dan bekerja dalam kegiatan pembangunan masyarakat sebagai wahana
penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi. Reformasi nasional telah
membawa dampak perubahan pada berbagai aspek kehidupan
bermasyarakat dan bernegara. Perubahan terjadi pula pada perencanaan dan
pelaksanaan pembangunan nasional terutama terkait dengan adanya
perubahan mendasar yaitu dengan di tetapkannya otonomi daerah. Berbagai
cara di lakukan untuk melakukan pembangunan, pengembangan kelompok
merupakan alternatif untuk mengejar keterlambatan pembangunan selama
ini. Untuk itulah dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi terdapat pengabdian
Masyarakat yang dilaksanakan oleh mahasiswa guna membantu
meningkatkan pembangunan ekonomi pedesaan khususnya di Desa
Tembeling. Manfaat dari pelaksanaan Pengabdian Masyarakat ini kepada
kelompok masyarakat antara lain:
a. Kepentingan bersama
Kelompok masyarakat merupakan milik dari semua orang yang
berada dalam kelompok. Begitu pula dengan usaha dan hasil yang
ada tidak menjadi milik seseorang atau beberapa orang, melainkan
milik bersama. Adapun program yang dilaksanakan untuk
kepentingan bersama yaitu program sosialisasi atau pelatihan tentang
pakan ternak kambing dan laporan keuangan atau pembukuan.
b. Menyatukan diri dan bekerja sama
Setiap anggota masyarakat, mahasiswa dan aparatur desa
menggabungkan diri dalam suatu wadah untuk mencapai tujuan
bersama. Adapun program yang dilaksanakan untuk menyatukan diri
dan bekerja sama antara lain pemasaran dan packaging manisan lobi-
lobi, senam pagi.
c. Membangun masa depan bersama
Pemerintah desa dapat membantu kelompok masyarakat pelaku
usaha ini untuk menata masa depan kelompok, membangun masa
depan. Adapun program yang dilaksanakan untuk membangun
bersama antara lain program pelatihan.
Adapun program yang akan kami laksanakan pada KKN ini :
1. Demo masak manisan kering lobi-lobi
Sebagai mahasiswa dengan latar belakang manajemen dan akutansi
Kami dibekali ilmu mengenai kewirausahaan, pemasaran dan
pencatatan keuangan, berdasarkan observasi dan survey yang di
lakukan di Tembeling kami akan memberitahukan bagaimana cara
membuat manisan kering lobi-lobi dan memasarkan serta membuat
packaging manisan kering lobi-lobi dengan baik.
Kube merupakan singkatan dari kelompok usaha bersama. Di Desa
Tembeling terdapat 4 kube dimana masing-masing kube
beranggotakan 10 orang dengan usaha ternak kambing.
Permasalahan yang didapati yaitu kurangnya pengetahuan anggota
kube dalam berinovasi untuk membuat produk yang lain. Potensi
yang ada di desa tembeling cukup bagus karena di daerah tersebut
terdapat buah lobi-lobi yang bisa dijadikan produk yaitu manisan.
Anggota kube di desa tembeling sudah tau bagaimana cara membuat
manisan lobi-lobi tetapi mereka tidak tau bagaimana cara membuat
manisan lobi-lobi kering, sehingga pada kegiatan KKN kali ini kami
mendemokan proses pembuatan manisan kering lobi-lobi.Dengan
tujuan Memberikan solusi inovasi mengenai resep manisan lobi-lobi
biasa menjadi manisan kering lobi-lobi, khususnya dalam rangka
pengembangan produk manisan kering lobi-lobi bagi ibu-ibu KUBE
di desa Tembeling dan Membekali ibu-ibu KUBE desa Tembeling
dengan pengetahuan dan pelatihan tentang cara membuat manisan
kering lobi-lobi.
Adapun bahan dan proses pembuatannya adalah sebagai berikut:
Bahan :
- Buah lobi-lobi
- Garam
- Gula
Proses Pembuatan :
1. Cuci bersih buah lobi-lobi lalu rendam buah lobi-lobi dengan air
garam selama 1 hari
2. Setelah itu cuci kembali buah lobi-lobi hingga bersih lalu
masukkan gula dan di aduk-aduk diamkan semalaman didalam
kulkas nanti gulanya cair sendiri
3. Jemur buah lobi-lobi dibawah terik matahari sampai tingkat
kering yang diinginkan, kira-kira 2 hari
2. Pelatihan Tentang Pakan, kotoran, perawatan ternak kambing
Pelatihan ini dilakukan karena pakan untuk kambing di daerah
tembeling sangat tidak memungkinkan jarak antara peternakan
dengan pakan ternak tidak memadai sehingga sulit untuk mencukupi
kebutuhan pakan kambing. Pakan yang salah juga bisa menyebabkan
kambing sakit, selain itu juga memberitahukan bagaimana cara
mengelola kotoran kambing hingga menjadi nilai ekonomis dan
memberitahukan bagaimana cara merawat kambing dengan baik dan
benar.
Alat yang digunakan :
- Infokus
- Bahan pengajaran ( laptop )
3. Pelatihan Tentang laporan keuangan dan pembukuan
Mengingat dan melihat Desa Tembeling terdapat KUBE yang
sudah berjalan dan berdasarkan hasil survey yang kami lakukan,
kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman lebih kepada
anggota KUBE dalam mengelola keuangan KUBE dengan baik,
jelas, sistematis dan benar.
Alat yang digunakan :
- Infocus
- Alat pengajaran ( laptop )
4. Senam pagi
Senam pagi adalah kegiatan yang dilakukan bersama-sama, di Desa
serta menambah erat rasa persaudaraan.selain itu senam pagi dapat
menyehatkan jasmani dan rohani.
Selain dapat menyehatkan jasmani dan rohani senam pagi juga
menjadi ajang silahturahmi antar anggota KKN dan masyarakat Desa
Tembeling.
Alat yang digunakan :
- Sound system ( speaker )

5. Gotong Royong
Gotong royong adalah kegiatan yang dilakukan bersama-sama, saling
tolong menolong sehingga tercipta kebersihan Desa serta menambah
erat rasa persaudaraan.Gotong royong merupakan cerminan Budaya
Bangsa yang mengandung banyak nilai positif.
Selain sebagai bentuk kepedulian lingkungan, gotong royong juga
menjadi ajang silahturahmi antar anggota KKN dan masyarakat Desa
Tembeling.
Alat yang digunakan :
- Kantong sampah
- Membawa alat gotong royong masing-masing seperti cangkul,
parang dan sapu.
6. Acara Penutupan ( Perpisahan )
Kegiatan ini dilaksanakan sebagai ungkapan rasa terimakasih kami
kepada warga desa Tembeling karna telah bersedia membantu, dan
mendukung kami dalam menjalankan program KKN selama 3 hari.

9. RANCANGAN EVALUASI
Rancangan Evaluasi Untuk melihat keberhasilan pelaksanaan
kegiatan perlu diadakan evaluasi.Evaluasi yang dilaksanakan dalam
kegiatan ini adalah sebagai berikut:
a) Evaluasi program, dilakukan sebelum dan setelah kegiatan
dilaksanakan. Evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui apakah
program kegiatan sudah sesuai dengan tujuan yang akan
dilaksanakan.
b) Evaluasi proses, dilakukan pada saat kegiatan dilaksanakan. Aspek
yang dievaluasi adalah kehadiran dan aktivitas peserta dalam
mengikuti pelatihan.
c) Evaluasi hasil, dilaksanakan pada akhir kegiatan. Aspek yang
dievaluasi adalah pengetahuan dan kemampuan peserta dalam
menghasilkanprodukjadi dengan mengembangkan ide. Rancangan
evaluasi pelaksanaan pelatihan disajikan dalam table 4.3.
Tabel 9.1 Rancangan Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Secara Umum
Aspek
No Teknik Instrumen Kriteria
Evaluasi
Kesesuaian dengan
1 Program Survey, wawancara Respon warga
tujuan
Kehadiran dan a. Kehadiran lebih
partisipasi dari 50%
Proses
2 Observasi peserta b. Antusiasme
Pelaksanaan
peserta dalam
kegiatan tinggi
a. Demo membuat a. Hasilproduk a. Peserta memahami
lampam gula merah b. Peran aktif materiyang
Indicator b. Mengadakan lomba peserta disampaikan
3 pencapaian c. Seminar atau b. Peserta
tujuan pelatihan dapatmenghasilkan
produk

Sumber: Hasil Survey (2018)

10. JADWAL PELAKSANAAN


Berikut jadwal kegiatan KKN P2EM di kelurahan Tembeling yang
telah direncanakan dan dijalankan :
Tabel 10.1 Jadwal Kegiatan KKN P2EM di Desa Tembeling
OKTOBER NOVEMBER DESEMBER
Week Week Week Week Week Week Week Week Week
No KEGIATAN
III IV I II III IV I II III
1. Pembekalan KKN P2EM
2. Perkenalan Anggota dan
Pembagian Tugas
Perizinan dan
3. perkenalan masyarakat
serta pemerintah
setempat (Camat, Lurah
dan RW/RT setempat)
Observasi dan survei
4. lapangan untuk
mengidentifikasi masalah
dan menenutukan
program
5. Pembuatan proposal
6. Telaah proposal
7. Persiapan pelaksanaan
program KKN
8. Pelaksanakan program inti
dan pendukung
Kegiatan KKN P2EM
9. Pembuatan laporan hasil akhir
KKN P2EM
10. Dokumentasi
Sumber: Hasil Olah Data Sekunder (2018)

Rincian Kegiatan:
a. Pembekalan KKN P2EM
Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 28 Oktober 2018 di gedung
Asrama Haji Tanjungpinang untuk mengetahui dan memperdalam
apa saja peraturan- peraturan dan kegiatan yang akan dilakukan
selama program KKN P2EM.
b. Perkenalan Anggota dan PembagianTugas
Kegiatan ini dilaksanakan selama kegiatan pembekalan KKN P2EM
guna mempererat dan mengorganisir pembagian tugas kelompok
14KKN P2EM agar lebihterkordinir.
c. Perizinan dan perkenalan masyarakat serta pemerintah setempat
(Lurah dan RW/RTsetempat).
Kegiatan ini dilkasanakan pada tanggal 29Oktober 2018 di wilayah
kerja pemerintahan Kelurahan Tembeling
d. Observasi dan survei lapangan untuk mengidentifikasi masalah dan
menentukanprogram.
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 29 s.d 11 November 2018,
yang diikuti oleh seluruh anggota kelompok 14 secara bergantian di
kelurahan Tembeling guna untuk melihat keadaan tempat
berlangsungnya kegiatan KKN P2EM yang ditunjuk dan mencari
permasalahan dan potensi apa yang dapat diperbaiki dan
dikembangkan demi kemajuan masyarakat kelurahan Tembeling
terutama warga Pulau Ladi.
e. Pembuatanproposal
Pembuatan proposal dikerjakan sejak tanggal 12 November sampai
16 November 2018. Pembuatan proposal ini dilakukan secara
bersama- sama oleh seluruh anggota kelompok 14 dengan berdiskusi
dalam menentukan program-program yang telah direncakan untuk
dimasukkan dalam proposal. Kemudian dikumpulkan kepada pihak
kampus STIE Pembangunan Tanjungpinang pada tanggal 16
November 2018.
f. Telaah proposal
Telaah Proposal dilakukan oleh pihak perguruan tinggi STIE
Pembanguna Tanjungpinang dengan 3 dosen yang ditunjuk menjadi
tim telaah yang akan mendengar presentasi dari 3 anggota dari setiap
kelompok KKN P2EM, apakah layak atau tidaknya kegiatan program
yang diusulkan dalam proposal untuk di laksanakan. Telaah proposal
ini dilaksanakan pada tanggal 18 November 2018 di kampus STIE
PembangunanTanjungpinang.
g. Persiapan pelaksanaan programKKN
Kegiatan ini dilaksanakan mulai tanggal 21 s.d. 28 November 2018,
guna menyiapkan segala persiapan dan kelengkapan seluruh program
yang akan dilaksanakan pada kegiatan KKN P2EM agar berjalan
sukses seperti yang telahdirencanakan.
h. Pelaksanakan program inti dan pendukung Kegiatan KKNP2EM
Dalam Pelaksanaan Inti KKN P2EM ini mahasiswa yang terbagi
dalam kelompok kecil diwajibkan menginap selama 3 hari dilokasi
diadakannya KKN P2EM yang telah ditunjuk, dalam hal ini kami
kelompok 14 ditunjuk di Kampung Pulau Ladi Kelurahan Tembeling.
i. Pembuatan laporan hasil akhir KKNP2EM
Setelah menyelesaikan kegiatan inti dari KKN P2EM, maka
diharuskan membuat laporan hasil akhir dari kegiatan KKN P2EM
yang telah dilaksanakan. Pembuatan laporan ini dilakukan dari
tanggal 02 s.d. 07 Desember 2018.
j. Dokumentasi
Dokumentasi kegiatan dilakukan dari awal pembekalan KKN P2EM
sampai Penutupan KKN P2EM. Ini dilakukan untuk mengabadikan
bagaimana proses dan kegiatan KKN P2EM berlangsung.
JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
KELOMPOK KERJA NYATA PEMBELAJARAN DAN
PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT (KKN P2EM) PADA
KAMPUNG PULAU LADI KELURAHAN TEMBELING
HARI/ KEGIATAN TEMPAT WAKTU
TANGGAL
Penyambutan Kampung Pulau Ladi 09.00 WIB
Jumat / Democara membuat Lap Pulau Ladi 13.00 - 14.00 WIB
30November Manisan Lobi-lobi
2018 Sosialisasi cara membuat Lap Pulau Ladi 14.00 - 17.00 WIB
Laporan Keuangan
Evaluasi program yang Balai Pertemuan Kampung 19.30 - 21.00 WIB
telah dilaksanakan Tembeling
Pelatihan Ternak Kampung Pulau Ladi 09.00 - 11.30 WIB
(Kambing)
Sosialisasi Warga Kampung Pulau Ladi 13.30 - 15.00 WIB
Sabtu /
01 Desember Hiburan Rakyat Lap Pulau ladi 19.00 - 22.00 WIB
2018
Balai Pertemuan 22.00 – 23.00 WIB
Evaluasi program yang
Kampung Tembeling
telah dilaksanakan
Lap Pulau Ladi 06.30 – 07.30 WIB
Senam Pagi
Pembagian Hadiah dan Lap Pulau Ladi 07.30 - 09.00 WIB
Kegiatan Sosial
Minggu / Lap Pulau Ladi 09.00 - 12.00 WIB
02 Desember Gotong Royong
2018 Balai Pertemuan 13.00 - 14.00 WIB
Evaluasi program yang
Kampung Tembeling
telah dilaksanakan
Perpisahan dengan warga Balai Pertemuan Kampung 14.00 - 15.00 WIB
Desa Tembeling Tembeling
Sumber: Hasil Survey (2018)

Adapun Rencana Kegiatan pada hari pelaksanaan KKN P2EM pada


tanggal 30, 1, dan 2 Desember sebagai berikut:

1. Penyambutan
Penyambutan dari warga Desa Tembeling kepada mahasiswa STIE
Pembangunan Tanjungpinang untuk melaksanakan kegiatan inti KKN
P2EM
2. DemoPembuatan Manisan Kering Lobi lobi
Adapun kegiatannya adalah:
a) Pelatihan mengenai tata cara membuat Manisan Lobi lobi Pada
Masyarakat Desa Tembeling
b) Sesi tanya jawab dan Praktek
3. Pelatihan laporan keuangan dab pembukuan
Adapun kegiatannya adalah:
a) Pelatihan mengenai tata cara membuat laporan keuangan untuk
usaha para Kube di Desa Tembeling
b) Sesi Tanya Jawab
4. PelatihanKegiatan Ternak
Adapun kegiatannyaadalah:
a) Sosialisasi mengenai penerapan Ternak, dan bagaimana proses
Pemeliharan dan Kesehatan Ternak.
b) Mengenalkan Pertolongan Pertama Pada Ternak
c) Sesi tanya jawab
5. HiburanRakyat
Adapun kegiatannya adalah:
a) Penyambutan dari Perangkat Desa, RW,RT.
b) Nonton bersama dengan tema “MOTIVASI”
6. Senam Pagi Bersama warga
Senam Pagi bersama warga Desa Tembeling.
7. Pembagian hadiah dan kegiatan sosial
Adapun kegiatannya adalah:
a) Pembagian hadiah dari lomba tradisional dan pertandingan persahabatan
b) Memberikan bantuan Alat Packaging dan Packaging kepada Kube Mekar
8. Gotongroyong
Gotong royong bersama warga di lingkungan kampung sekitar
9. Evaluasi Program yang telahdilakukan
Mereview kembali kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan apakan berjalan
sukses dan melihat apakah ada kekurangan dari kegiatan tersebut.
10. Perpisahan dengan warga Desa Tembeling
Acara perpisahan dan pamitan mahasiswa kepada warga kampung Tembeling.

Tabel 10.2 Penanggungjawab Program


PENANGGUNGJAWAB
PENANGGUNGJAWAB PENANGGUNGJAWAB
PELATIHAN
DEMO MASAK PELATIHAN PAKAN
LAPORAN
MANISAN KERING KOTORAN DAN
KEUANGAN DAN
LOBI-OBI PERAWATAN TERNAK
PEMBUKUAN
1. YUVENSIUS 1. M.NATSIR P.H 1. ANGGIANI
LIUWANTA
2. LUSI APRIAN S 2. PRASTOWO BONARIS 2. ADE SISKA R
3. DELFIRA AGUSVIANI 3. WAN RIZKI DEBI 3. IVY
4. MUJIATI 4. DWI ANNISYA R 4. DWI ANNISYA R
5. KURNIA 5. INDRI NOVIANI 5. KURNIA

PENANGGUNGJAWAB
MALAM RAMAH PENANGGUNGJAWAB PENANGGUNGJAWAB
TAMAH DAN SENAM PAGI GOTONG ROYONG
PENUTUPAN
1. PRAYOGO 1. INDRI NOVIANI 1. ZAENI
DARMAWAN
2. WAN RIZKI DEBI I 2. ELIS HERAWATY 2. MADUN
3. PRASTOWO BONARIS 3. DEBBY FEBRIYA P 3. CHEFRIADI
4. DEBBY FEBRIYA P 4. PRAYOGO 4. ISDARLITA
DARMAWAN
5. ELIS HERAWATY 5. M.NATSIR P.H 5. ANGGIANI

41
Demikian proposal ini dibuat, besar harapan kami agar proposal ini dapat
disetujui, atas perhatian dan bantuannya kami ucapkan terima kasih.

Hormat Kami

Kelompok 14
KKN P2EM

42
DAFTAR PUSTAKA

Harahap. (2012). Pemberdayaan Masyarakat Dalam Bidang Ekonomi Untuk


Mewujudkan Ekonomi Nasional Yang Tangguh dan Mandiri. Manajemen
Dan Kewirausahaan, 03(01), 78–96.

Kurniawati, D. P., Supriyono, B., & Hanafi, I. (2009). Pemberdayaan Masyarakat


di Bidang Ekonomi (Studi Pada Badan Pemebrdayaan Masyarakat Kota
Mojokerto. Jurnal Administrasi Publik (JAP), 01(04), 9–14.

Noor, M. (2011). PEMBERDAYAAN MASYARAKAT. Ilmiah CIVIS, 1(02),


87–99.

Greenberg dan Baron. (2003). Teori Prilaku Keorganisasian (Cetakan Pe).


Yogyakarta: CAPS (Center of Academic Publishing Service).

Ivancevich et.al. (2007). Teori Prilaku Keorganisasian (Cetakan Pe). Yogyakarta:


CAPS (Center of Academic Publishing Service).
Kreitner dan Kinicki. (2005). Teori Prilaku Keorganisasian (Cetak Pert).
Yogyakarta: CAPS (Center of Academic Publishing Service).
Reksohadiprodjo dan Handoko. (2000). Teori Prilaku Keorganisasian (Cetakan
Pe). Yogyakarta: CAPS (Center of Academic Publishing Service).
Robbins dan Judge. (2007). Teori Prilaku Keorganisasian (Cetakan pe).
Yogyakarta: CAPS (Center of Academic Publishing Service).
Anshari, R. (2011). Strategi Komunikasi Pemasaran Melalui Media Online Dan
Tingkat Kepuasan Membeli ( Studi Korelasional tentang Strategi Penjualan
Produk Fashion melalui “ Instagram ” terhadap Kepuasan Membeli
Mahasiswa FISIP USU ), 1–10.

Ginting, N. F. H. (2011). Manajemen Pemasaran (Kesatu). Bandung: CV Yrama


Widya.

43
Maulana, S. M., Susilo, H., & Riyadi. (2015). Implementasi E-Commerce Sebagai
Media Penjualan Online. Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis, 29(1), 9.

Sudaryono. (2016). Manajemen Pemasaran Teori dan Implementasi (Kesatu).


Yogyakarta: CV. Andi Offset.

Sunyoto, D. (2014). Dasar-Dasar Manajemen Pemasaran (Konsep, Strategi, dan


Kasus) (Ketiga). Yogyakarta: Center of Academic Publishing Service.

Malau Harman. (2017). Manajemen Pemasaran (Teori dan Aplikasi Pemasaran


Era Tradisional Sampai Era Modernisasi Global). Bandung: ALFABETA.

Hery. (2014). Akuntansi Dasar 1 dan 2. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana


Indonesia

Rudianto. (2009). Pengantar Akuntansi. Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama

I Made Sudana (2011). Manajemen Keuangan Perusahaan Teori & Praktik.


Surabaya: PT Gelora Aksara Pratama

Harmono (2014). Manajemen Keuangan Berbasis Balanced Scorecared. Jakarta:


PT Bumi Aksara

44
REKAPITULASI RENCANA ALOKASI DANA

Kas Masuk Rp 7.500.000

Iuran Kelompok Rp 1.600.000 +

Jumlah Dana Rp 9.100.000

Rencana Biaya:

Konsumsi Rp 4.073.000

Tranportasi Rp 1.000.000

Program Inti:

- Pengembangan usaha buah lobi-lobi Rp 650.000


- Tata cara membuat laporan keuangan Rp 200.000
- Pelatihan usaha ternak kambing Rp 775.000

Program Pendukung:

- Senam pagi Rp 900.000


- Acara perpisahan Rp 1.000.000 +

Total Rencana Biaya Rp 8.598.000

45
No Biaya-biaya Anggaran Kegiatan Jumlah Biaya
Konsumsi
- Selama Survei Rp 1,073,000
- Sarapan Pagi 21org x @ Rp 20.000 x (2 kali) Rp 840,000
I - Makan Siang 21org x @ Rp 20.000 x (3 kali) Rp 1,260,000
- Makan Malam 21org x @ Rp 20.000 x (2 kali) Rp 840,000
- Minum Air Galon 3 Galon x @ Rp 5.000 Rp 15,000
- Snack Rp 45,000
Jumlah Rp 4,073,000
Transportasi
II - Kendaraan Pergi-Pulang dan Biaya Bensin saat Survei Rp 600,000
- Kendaraan Pergi-Pulang dan Biaya Bensin saat
Pelaksanaan Program Rp 400,000
Jumlah Rp 1,000,000
Anggaran Program Kerja Inti
Pengembangan Usaha Buah Lobi-lobi Rp 650,000
- Alat Packing Rp 250.000
- Packaging Rp 200.000
- Biaya Tidak Terduga Rp 200.000
III Program Tata Cara Membuat Laporan Keuangan Rp 200,000
- Peralatan ATK dan Fotokopi Materi Rp 100.000
- Konsumsi Rp 100.000
Pelatihan Usaha Ternak Kambing Rp 775,000
- Narasumber Rp 300.000
- Konsumsi Kegiatan Rp 375.000
- Biaya Tidak Terduga Rp 100.000
Jumlah Rp 1,625,000
Anggaran Program Kerja Pendukung
Senam Pagi Rp 900,000
- Doorprize Rp 500.000
IV - Konsumsi Kegiatan Rp 400.000
Acara Perpisahan Rp 1,000,000
- Konsumsi Kegiatan Rp 700.000
- Hadiah Rp 300.000
Jumlah Rp 1,900,000
Jumlah Anggaran Secara Keseluruhan Rp 8,598,000

46
STRUKTUR ORGANISASI KELOMPOK 14
KULIAH KERJA NYATA
PEMBELAJARAN DAN PEMBERDAYAAN EKONOMIMASYARAKAT
(KKN-P2EM)

DPL
SEPTIA DWI HARYANI, ST.,MM.
NIDN. 1002078602

KETUA
ZAENI

WAKIL KETUA
YUVENSIUS LIUWANTA

SEKRETARIS 1 BENDAHARA SEKRETARIS 2


DEBBY FEBRIYA P IVY ISDARLITA

SEKSI KONSUMSI S. DOKUMENTASI S. PERLENGKAPAN


MUJIATI ADE SISKA R. M. NATSIR P.H
DELFIRA AGUSVIANI
PRASTOWO BONARIS CHEFRIADI
LUSI APRIAN SISKA
ELIS HERAWATY

S. KESEHATAN S. KEAMANAN
KURNIA
DWI ANNISYA SEMUA ANGGOTA

47
PEDOMAN WAWANCARA

Wawancara Kepada Perangkat Desa :

1. Berapa jumlah keluarga (kk) di Desa Tembeling?


2. Apa mayoritas agama dan suku di Desa Tembeling?
3. Bagaimana keadaan tingkat pendidikan di Desa Tembeling? Sampai jenjang
apa saja ?
4. Berapa jumlah sarana pendidikan yang menunjang di Desa Tembeling?
5. Berapa jumlah dusun yang berada di Desa Tembeling?
6. Mata pencaharian apa saja yang di lakukan oleh masyarakat Desa
Tembeling?
7. Bagaimana ketersediaan bahan baku untuk masyarakat di Desa Tembeling?
8. Apakah bapak bisa merekomendasikan penginapan untuk anggota kegiatan
KKN pada tanggal 30 November- 2 Desember 2018?
9. Apakah ada KUBE diwilayah Desa Tembeling ? ada berapa ?
10. Berapa jumlah sarana ibadah di Desa Tembeling?

Wawancara ke Kube
1. Apa nama kelompok usaha bersama yang ibu dan kawan – kawan jalani ?
2. Berapa jumlah anggota dalam masing-masing kelompok KUBE?
3. Dari manakah modal untuk membangun KUBE?
4. Apakah KUBE ini memakai system kas/koperasi ?
5. Bagaimana cara pemasaran yang dilakukan oleh tiap KUBE?
6. Bahan baku yang didapati dari mana saja ?
7. Kendala apa saja yang di hadapi oleh tiap-tiap KUBE ?
8. Bagaimana cara pemeliharaan hewan ternak pada tiap KUBE?
9. Pakan apa saja yang diberikan pada hewan ternak?
10. Apakah ada kendala dalam cara pemeliharaan hewan ternak?
ABSENSI
48
Tanggal Kegiatan Nama
1. Delfira Agusviani
2. Dwi Annisya R
3. Anggiani
4. Elis Herawaty
29 Oktober PermohonanIzinLokasi di
5. Yuvensius Liuwanta
2018 Desa Tembeling
6. Debby Febriya Pratama
7. Prastowo Bonaris
8. Zaeni
9. DPL
1. Delfira Agusviani
2. Dwi Annisya R
3. Anggiani
4. Elis Herawaty
5. Yuvensius Liuwanta
6. Ivy
7. Wan Rizki Debi
8. Kurnia
2 November 9. Ade Siska Rukmana
Survey 1
2018 10. Lusi Aprian Siska
11. Chefriadi
12. Madun
13. Isdarlita
14. Debby Febriya Pratama
15. Prastowo Bonaris
16. Prayogo Darmawan
17. Muhammad Natsir
18. Indri Noviani
1. Elis Herawaty
5 November 2. Debby Febriya Pratama
Survey 2
2018 3. Prastowo Bonaris
4. Indri Noviani
1. Delfira Agusviani
9 November 2. Elis Herawaty
Survey 3
2018 3. Yuvensius Liuwanta
4. Ivy

49
5. Wan Rizki Debi
6. Kurnia
7. Madun
8. Isdarlita
9. Debby Febriya Pratama
10. Prastowo Bonaris
11. Prayogo Darmawan
12. Muhammad Natsir
13. Indri Noviani
1. Delfira Agusviani
2. Dwi Annisya R
3. Anggiani
4. Elis Herawaty
5. Yuvensius Liuwanta
6. Ivy
7. Wan Rizki Debi
8. Kurnia
9. Ade Siska Rukmana
11 10. Mujiati
Survey 4
November 11. Lusi Aprian Siska
( Sosialisasi )
2018 12. Chefriadi
13. Madun
14. Isdarlita
15. Debby Febriya Pratama
16. Prastowo Bonaris
17. Zaini
18. Prayogo Darmawan
19. Muhammad Natsir
20. Indri Noviani
21. DPL
1. Delfira Agusviani
2. Dwi Annisya R
3. Anggiani
11-12
RapatPersiapanTelaah 4. Elis Herawaty
November
Proposal 5. Yuvensius Liuwanta
2018
6. Ivy
7. Wan Rizki Debi
8. Kurnia

50
9. Ade Siska Rukmana
10. Mujiati
11. Lusi Aprian Siska
12. Chefriadi
13. Madun
14. Isdarlita
15. Debby Febriya Pratama
16. Prastowo Bonaris
17. Zaini
18. Prayogo Darmawan
19. Muhammad Natsir
20. Indri Noviani
21. DPL

DOKUMENTASI
51
52
53

Anda mungkin juga menyukai