Anda di halaman 1dari 14

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Kuliah Kerja Nyata (KKN) pada hakekatnya merupakan perwujudan dari
salah satu Tridarma Perguruan Tinggi, yakni mengabdi kepada masyarakat yang
bersifat lintas disiplin (interdisipliner) dan merupakan komponen keilmuwan,
teknologi dan seni secara aplikatif guna membantu kehidupan masyarakat,
utamanya di pedesaan. Dengan KKN diharapkan para mahasiswa dapat membantu
masyarakat dalam menghadapi kesulitan-kesulitan yang dihadapi sesuai dengan
bidang keilmuwan masing-masing. Melalui KKN ini pula mahasiswa dapat
membantu untuk merealisasikan program-program pemerintah dalam rangka
melaksanakan pemerataan pembangunan di pedesaan.
KKN merupakan suatu kegiatan yang dirasa penting baik bagi mahasiswa
maupun masyarakat. Bagi mahasiswa, KKN merupakan aktivitas belajar yang
dilakukan melalui lintas keilmuwan dalam menggali, menghayati dan mencari
solusi masalah-masalah pembangunan masyarakat di pedesaan. Bagi masyarakat
desa, KKN diharapkan dapat memberikan semangat baru untuk menggerakkan
pembangunan desa. Mahasiswa setelah sarjana adalah unsur yang paling sadar
dalam masyarakat. Jadi fungsi lain yang harus diperankan mahasiswa adalah sifat
kepeloporan dalam bentuk dan proses perubahan masyarakat. Karenanya,
kelompok mahasiswa berfungsi sebagai duta-duta pembaharuan masyarakat atau
“agent of social change”.
Universitas Sumatera Utara selaku lembaga pendidikan yang mempunyai
kewajiban melaksanakan tridharma perguruan tinggi yaitu salah satunya dengan
mengadakan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Atas dasar itulah maka kami kelompok
mahasiswa yang ditempatkan di Desa Mandailing Kecamatan Tebing Tinggi
Kabupaten Tebing Tinggi berkewajiban bersama-sama dengan warga desa untuk
merealisasikan substansi dari KKN tersebut sesuai dengan judul KKN yaitu
“Pemberdayaan Kearifan Lokal dan Potensi Kelurahan Mandailing Kecamatan
2

Tebing Tinggi Kabupaten Tebing Tinggi Menuju Masyarakat yang Cerdas,


Kreatif dan Mandiri “.
Kota Tebing Tinggi adalah adalah satu dari tujuh kota yang ada di Provinsi
Sumatera Utara, yang berjarak sekitar 78 kilometer dari Kota Medan. Kota Tebing
Tinggi terletak pada 3°19’-3°21’ LU dan 98°11’-98°21’ BT. Kota Tebing Tinggi
terdiri dari 5 kecamatan dan 35 kelurahan dengan luas wilayah 38.438 km2.
Kecamatan Padang Hilir merupakan kecamatan yang terluas dengan luas 11.441
km2 atau 29,76% dari luas Kota Tebing Tinggi.
Berdasarkan Badan Pusat Statistik Kota Tebing Tinggi 2016 angka jumlah
penduduk dan rasio jenis kelamin menurut kecamatan di Kota Tebing Tinggi.
Kecamatan Padang Hulu berjumlah 29. 482 jiwa yang berjenis kelamin laki-laki
yaitu 14.549 jiwa dan berjenis kelamin perempuan 14.933 jiwa dengan rasio jenis
kelamin 97,43. Pada kecamatan Tebing Tinggi Kota berjumlah 25.072 jiwa yang
berjenis kelamin laki-laki yaitu 12.218 jiwa dan berjenis kelamin perempuan
12.854 jiwa dengan rasio jenis kelamin 95,05. Kecamatan Rambutan berjumlah
34.934 jiwa yang berjenis kelamin laki-laki yaitu 17.182 jiwa dan berjenis
kelamin perempuan 17.752 jiwa dan rasio jenis kelamin 96,79. Kecamatan
Bajenis berjumlah 36.513 jiwa yang berjenis kelamin laki-laki yaitu 18.154 jiwa
dan berjenis kelamin perempuan 18.359 jiwa dan rasio jenis kelamin 98.88.
Kecamatan Padang Hilir berjumlah 32.901 jiwa yang berjenis kelamin laki-laki
yaitu 16.479 jiwa dan berjenis kelamin perempuan 16.422 jiwa dan rasio jenis
kelamin 100,35. Kecamatan Kota Tebing Tinggi berjumlah 158.902 jiwa yang
berjenis kelamin laki-laki yaitu 78.582 jiwa dan berjenis kelamin perempuan
80.320 jiwa dan rasio jenis kelamin 97,84.
Tebing Tinggi beriklim tropis dataran rendah. Ketinggian 26 – 24 meter di
atas permukaan laut dengan topografi mendatar dan bergelombang. Temperatur
udara di kota ini cukup panas yaitu berkisar 25° - 27 °C. Sebagaimana kota di
Sumatra Utara, curah hujan per tahun rata-rata 1.776 mm/tahun dengan
kelembaban udara 80%-90%. Di Tebing Tinggi terdapat empat sungai yang
mengalir dari barat menuju timur. Keempat sungai tersebut adalah Sungai
Padang, Sungai Bahilang, Sungai Kalembah, dan Sungai Sibaran. Daerah sekitar
Sungai Padang dan Bahilang merupakan wilayah potensi banjir, yaitu Kelurahan
3

Bandar Utama, Persiakan, Bandar Sono, Mandailing, Bagelan, Rambung,


Tambangan, Brohal dan Rantau Laban.
Kota Tebing Tinggi merupakan sebuah kota segi tiga perekenomian di
Provinsi Sumatera Utara. Keberadaan Kota Tebing Tinggi yang posisinya di
antara proyek-proyek bersekala internasional sebagai pendukung pertumbuhan
ekonomi nasional sehingga berpotensi pertumbuhannya terbuka luas dan
sangatlah besar di waktu mendatang, untuk itu perlu ditindaklanjuti secara
konkrit. Selain itu Kabupaten Tebing Tinggi juga berpotensi sebagai daerah
wisata kuliner dengaan ciri khas lemang, kue kacang dan halua.
Masyarakat di Kelurahan Mandailing Kecamatan Tebing
Tinggi Kabupaten Tebing Tinggi merupakan masyarakat yang multi
ethnis, dengan demikian masyarakat di Kelurahan Mandailing memiliki
banyak bentuk kearifan lokal. Salah satu kearifan lokal yang melekat
di masyarakat setempat adalah gotong royong serta kuliner khas yaitu lemang
dan kue kacang.
Namun, dibalik potensi-potensi lokal yang dimiliki Kabupaten Tebing
Tinggi, terdapat pula masalah-masalah sosial yang dapat menghambat
pengembangan masyarakat. Salah satunya yaitu kebiasaan membuang limbah
rumah tangga dan limbah MCK yang langsung dibuang ke sungai. Hal ini
dikarenakan kurangnya lahan untuk membuat septictank dan pola pikir
masyarakat tentang kesadaran akan pentingnya kebersihan lingkungan dan
perilaku bersih dan sehat yang masih rendah. Kemudian banjir yang masih
menghantui masyarakat Kelurahan Mandailing saat musim penghujan
dikarenakan kurangnya daerah resapan air. Selain itu, peredaran dan penggunaan
NAPZA di Kelurahan Mandailing ikut menimbulkan kekhawatiran terhadap
kualitas generasi muda yang berada di kelurahan tersebut.
Melihat masalah-masalah yang terjadi di Kabupaten Tebing Tinggi
khususnya di Kelurahan Mandailing, maka diperlukan peran serta mahasiswa
sebagai agen perubahan untuk membantu menyelesaikan masalah yang ada.
Melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat
Wilayah Kabupaten Tebing Tinggi diharapkan dapat mengurangi dan atau
menyelesaikan masalah masalah di suatu wilayah kerja tertentu dengan
4

memberdayakan potensi wilayah dan masyarakat lokal. Penyelesaian masalah


yang dapat dilakukan melalui pemberdayaan masyarakat meliputi kemandirian,
pemberdayaan Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan sumber daya Alam,
Pengembangan softskill masyarakat, serta peningkatan pengetahuan dan
perubahan perilaku masyarakat.

1.2 Permasalahan
Rumusan masalah dalam kegiatan ini ialah:
a. Masih rendahnya pengetahuan masyarakat mengenai pentingnya gizi untuk
pencegahan stunting di Kelurahan Mandailing.
b. Masih rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan.
5

BAB II
TARGET DAN LUARAN

Berdasarkan informasi mengenai Kelurahan Mandailing yang telah


diuraikan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan beberapa masalah utama
beserta target dan luaran yang kami harapkan dari program KKN ini :
1. Minimnya pengetahuan masyarakat mengenai pentingnya gizi dan pola hidp
sehat menjadi salah satu alasan dilaksanakannya penyuluhan dibidang
kesehatan. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan taraf kesehatan
masyarakat terutama dapat mencegah terjadinya stunting pada balita di
Kelurahan Mandailing.
2. Minimnya sarana dalam hal pendidikan, khususnya belajar tambahan pasca
sekolah bagi anak-anak menjadi salah satu alasan untuk kami menyediakan
ruang baca. Kami berharap dengan adanya ruang baca anak-anak dapat
meningkatkan minat baca dan meningkatkan pengetahuan
6

BAB III
METODE PELAKSANAAN

3.1 Penyuluhan Stunting


Tujuan dan Manfaat :
1. Untuk membantu ibu meningkatkan status gizi pada balita di Kelurahan
Mandailing
2. Untuk mencegah terjadinya stunting pada balita di Kelurahan Mandaling
Topik : Stunting
Hari/Tgl : Kamis, 25 Juli 2019
Tempat : PAUD Gambir
Waktu : ± 60 menit
Sasaran : Ibu-ibu dan Anak berusia <4 tahun
Media : Leaft Chart dan Leaf Flat
Metode : Ceramah, Tanya Jawab
Evaluasi
Setelah penyuluhan masyarakat diharapkan mampu:
1. Menurunkan angka stunting di kecamatan Tebing Tinggi.
2. Orang tua yang memiliki balita mengetahui apa itu stunting dan dampaknya.
3. Orang tua dapat menjaga dan meningkatkan gizi pada balita, pola asuh dan
sanitasi lingkungan.

3.2 Rumah Baca


Tujuan dan Manfaat :
1. Meningkatkan minat baca untuk anak-anak sekitar Kelurahan Mandailing
2. Menciptakan generasi muda yang cerdas.
3. Meningkatkan pengetahuan bagi anak-anak di kelurahan Mandailing.

Topik : Rumah Baca


Hari/Tgl : Kamis, 25 Juli 2019
Tempat : Perpustakaan At-taqwa
Waktu : ± 45 menit
7

Sasaran : Anak-anak usia belajar


Media : Buku
Metode : Ceramah, Tanya Jawab
Evaluasi
Setelah diadakannya rumah baca anak-anak sekitar
1. Diharapkan nak-anak di Kelurahan Mandailing lebih memilih membaca buku
disbanding bermain gadget.
2. Anak-anak Kelurahan Mandailing lebih cerdas dengan pengetahuan-
pengetahuan baru yang terdapat dalam buku-buku yang tersedia.
3. Anak-anak Kelurahan Mandailing lebih mudah mendapatkan buku-buk yang
dibutuhkan guna menunjang pendidikan mereka.

BAB IV
8

HASIL YANG DICAPAI

1.1 Penyuluhan Stunting


Penyuluhan stunting merupakan salah satu langkah untuk menurunkan
angka stunting khususnya di wilayak Kelurahan Mandailing, Kecamatan Tebing
Tinggi Kota, Kabupaten Tebing Tinggi. Kegiatan ini dilakukan dengan
berkoordinasi dengan pihak puskesmas Pasar Gambir yang merupakan
puskesmas dengan wilayah kerja mencakup Kelurahan Mandailing.
Kegiatan ini diikuti oleh orang tua murid PAUD Gambir serta masyarakat
setempat yang dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 25 Juli 2019 di PAUD
Gambir. Peserta kegiatan penyuluhan stunting sangat antusias dan aktif, hal ini
dibuktikan dengan pertanyaan-pertanyaan yang diberikan.
Dengan adanya penyuluhan stunting diharapkan masayarakat sekitar lebih
memahami apa yang dimaksud dengan stunting, proses terjadinya stunting,
strategi mengatasi stunting hingga strategi pebaikan gizi masyarakat masa lalu
yang perlu dilakukan sekarang.

2. Rumah Baca
Langkah awal dalam usaha penyusunan program Rumah Baca yaitu
mencari calon peserta yang akan dijadikan sasaran. Kemudian mengundang
secara langsung calon peserta. Kegiatan Rumah Baca diikuti oleh 12 peserta
yang merupkan anak-anak sekitar Kelurahan Mandailing.
Strategi yang dilakukan dalam kegiatan ini yaitu membaca menyenangkan
dan menyadarkan masyarakat mengenai pentingnya membaca diantaranya
meliputi kegiatan mengkonsentrasikan lingkungan dan mnenyiapkan suasana
yang kondusif dan mencuri perhatian peserta belajar.
Selanjutnya pengenalan bahan bacaan mulai dari yang sederhana yang
menyesuaikan kebutuhan peserta. Kemudian menarik minat baca dengan
memberi contoh membaca terlebih dahulu dan kemudian dilanjutkan oleh
peserta lainnya.

DAFTAR PUSTAKA
9

https://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Tebing_Tinggi#Iklim

https://tebingtinggikota.bps.go.id/

Purwanto, W. A. 2017. Kearifan Lokal Masyarakat Desa Segoromulyo


Kecamatan Pamotan Kabupaten Rembang dalam Menghadapi Bencana
Kekeringan. [Skripsi] Universitas Negeri Semarang, Semarang.
Suterjo, U. S., R, Budjianto., N, Kurniasih., E, S. Sakti ., R, Maula., A, Harpini.,
Atmarita., Y, Zahrain dan A, Dharmawan. 2018. Situasi Nalita Pendek
(Stunting) di Indonesia). Buletin Jendela, Jakarta.
10

LAMPIRAN

DOKUMENTASI KEGIATAN
11

Penyuluhan Stunting
12

BIODATA PELAKSANA
13

A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Prof. Dr. Ir. Evawany Yunita Aritonang. M. Si
2 Jenis Kelamin P
3 Jabatan Fungsional Guru Besar
4 NIP/NIK/Identitas lainnya 196806161993032008/…/..
5 NIDN 0016056809
6 Tempat dan Tanggal Lahir
7 Email evawany@gmail.com
8 Nomor Telepon/HP
9 Alamat Kantor
10 Nomor Telepon/Faks
11 Lulusan yang Telah S-1=…. orang ; S-2=….orang ; S-3=…orang
Dihasilkan
12 Mata Kuliah yang Diampuh 1.
2.
3.
Dst

B. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2 S-3
Nama Perguruan
Tinggi
Bidang ilmu
Tahun Masuk-Lulus
Judul
Skripsi/Tesis/Disertasi
Nama
Pembimbing/Promotor

C. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir


Judul Pengabdian Kepada Pendanaan
No. Tahun
Masyarakat Sumber Jumlah (Juta Rp)
 1.        
 2.        
 3.        
 dst.        

D. Publikasi Artikel Ilmiah dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir


14

No. Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/Nomor/Tahun


1.      
2.      
3.      
Dst      

E. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir


Nama Pertemuan Waktu dan
No. Judul Artikel Ilmiah
Ilmiah/Seminar Tempat
1.      
2.      
3.      
Dst      

Medan, 23 Agustus 2019

Prof. Dr. Ir. Evawany Yunita Aritonang. M. Si


NIP. 196806161993032008

Anda mungkin juga menyukai