Anda di halaman 1dari 50

BAB I

PENDAHULUAN
A. Gambaran Umum Lokasi KKN
Lokasi

Kuliah

Kerja

Nyata

(KKN)

tematik

integratif

bertema

Pemberantasan Buta Huruf berada di Desa Dukuh, Kecamatan Ngargoyoso,


Kabupaten Karanganyar. Desa ini bernama Desa Duku2, Kecamatan Ngargoyoso,
Kabupaten Karanganyar Provinsi Jawa Tengah. Dipimpin oleh kepala desa yang
bernama Bapak Hari Harmoko dan dibantu dengan para perangkat desa yang
terdiri dari 1 orang sekretaris desa, 3 orang kepala seksi, 2 orang kepala urusan, 4
kepala dusun, dan 2 pembantu kaur. Desa ini memiliki 4 dusun yang dipimpin
oleh Kepala Dusun yaitu Dusun Karangrejo Bapak Sukimin, Dusun segempol
Bapak Sugiyono, Dusun Gemawang Bapak Sularto, Dusun Dukuh Bapak
Suwarno.
Desa Dukuh memiliki luas wilayah sebesar kurang lebih 334.057 Ha.
Dalam hal ini Desa Dukuh berbatasan dengan wilayah :
1.
2.
3.
4.

Sebelah Utara berbatasan dengan Jalan DPU


Sebelah Selatan berbatasan dengan Jalan DPU
Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Tamansari
Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Jatirejo

Dilihat dari keadaan Geografisnya, Desa Dukuh berada pada ketinggian tanah 650
m dari permukaan laut. Dengan topografi dataran tinggi. Suhu udara rata rata
22-28o C. Sementara orbitasi (jarak dari Pusat Pemerintahan Kelurahan) :
a.Jarak dari Pusat Pemerintahan kecamatan : 6 km
b. Jarak dari Ibu Kota kabupaten
: 21 km
c.Jarak dari Ibu Kota provinsi
:134 km
Secara keseluruhan Desa Dukuh dihuni oleh 2527 orang, 1258 orang laki
laki dan 1269 orang perempuan. Mayoritas penduduk memiliki mata pencaharian
pokok sebagai petani, yakni 686 orang, Pegawai Negeri Sipil 29 orang,
TNI/POLRI 4 orang, swasta 236 orang, wiraswasta/pedagang 125 orang,
pertukangan 55 orang, buruh tani

496 orang, pensiunan 29 orang, perternak 5

orang , jasa 7 orang , pengangguran 56 dan lainnya 272 orang.

Potensi alam yang terdapat di Desa Dukuh diantaranya adalah


persawahan , perladangan dan perkebunan. Di bidang persawahan memiliki luas
lahan sebesar 137617 ha dengan komoditas yang diunggulkan diantaanya adalah
ketela rambat , padi dan ketela pohon. Di bidang perkebunan terdapat sekitar
94418 ha lahan, dengan hasil antara lain cengkeh, kelapa, dan kopi.
Desa Dukuh mempunyai berbagai sarana prasarana yang menunjang
kehidupan warganya. Berbagai fasilitas umum yang sudah dibangun antara lain
prasarana pemerintahan yang meliputi kantor desa dan balai desa , prasarana
kesehatan meliputi 1 puskesmas pembantu dan 7 UKBM (posyandu , polindes ) ,
2 rumah bersalin , prasarana pendidikan yang meliputi 1 perpustakaan desa , 1
gedung sekolah PAUD , 1 gedung sekolah TK , 3 gedung sekolah SD dan 1
gedung sekolah SMP , prasarana Ibadah yang meliputi 10 masjid dan 6 mushola
serta prasarana umum yang meliputi 1 fasilitas lapangan olahraga.
B. Maksud dan Tujuan Laporan
Penyusunan laporan pertanggungjawaban Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik
Integratif UNS 2014 ini adalah untuk:
1. Memberikan informasi terkait gambaran umum lokasi KKN tematik
integratif.
2. Memberikan informasi terkait permasalahan-permasalahan desa.
3. Memberikan informasi terkait permasalahan-permasalahan yang dihadapi
oleh masyarakat di lokasi.
4. Memberikan informasi terkait kegiatan-kegiatan mahasiswa selama di
lokasi KKN tematik integratif.
5. Membahas hasil dan mengevaluasi pelaksanaan program KKN tematik
integrative.
6. Memberikan kritik dan saran terkait pelaksanaan KKN tematik integratif
dilokasi KKN.
C. Program Pembangunan Desa
Menurut Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMD),
program yang dilakukan Desa Dukuh adalah:
1. Bidang Fisik
a. Perhubungan
Rehab jalan desa dukuh

Rehab saluran drainase


Pembuatan talud dusun gemawang
b. Irigasi
Rehab saluran irigasi
Rehab gorong-gorong
c. Prasarana pemerintahan
Pengadaan sarana dan perlengkapan kantor desa
Rehab Balai Desa
Musholla
d. Prasarana olahraga
Pembuatan lapangan olahraga
Pengadaan alat-alat olahraga
2. Bidang Penanggulangan Kemiskinan
a. Bantuan Raskin
b. Bantuan sarana Gakin
c. Bantuan Askeskin/Jamkesmas
3. Bidang Kesehatan
a. Posyandu
b. Peningkatan Program KB
c. Pembangunan Poliklinik Desa
4. Bidang Pendidikan
a. Beasiswa
b. Rehab SD
c. Rehab TK
d. Pembuatan papan informasi
5. Bidang Pemuda, OR & Seni Budaya
a. Pembinaan Karang Taruna
b. Pembinaan Olahraga
c. Pembinaan Seni dan Budaya
6. Bidang Keagamaan
a. Pembinaan kerukunan antar umat beragama
b. Bantuan masjid
7. Bidang Keamanan & Ketertiban
a. Penyuluhan hukum
b. Optimalisasi fungsi poskamling
c. Pengadaan seragam Linmas
d. Pengadaan alat-alat Linmas
3

8. Bidang Pertanian
a. Pelestarian lingkungan hidup
b. Pemberdayaan Kelompok Tani
c. Pembuatan Balai Pertemuan Kelompok Tani
d. Pengadaan benih
e. Penguatan lumbung pangan
f. Pengawasan pupuk bersubsidi
9. Bidang Ekonomi
a. Pengembangan kemampuan hidup
b. Pinjaman Ekolir
c. LEM
10. Bidang Pemerintahan
a. Peningkatan kinerja BPD
b. Pengadaan sarana Kantor Desa
c. Pemeliharaan peralatan kantor
d. Pengisian Perangkat / pengadaan pakaian dinas
e. Pembuatan produk-produk hukum desa
f. Operasional pengolahan ADD
D. Metode dan Sistematika Pembahasan
1. Metode
a. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Integratif Universitas Sebelas Maret
dengan tema PEMBERANTASAN BUTA HURUF dilaksanakan selama
42 hari di Desa Dukuh, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar.
b. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:
1) Pengamatan (Observasi)
Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati dan
mencatat secara langsung tentang berbagai hal yang dibutuhkan dalam
kegiatan KKN.
2) Wawancara (Interview)
Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara melaksanakan tanya
jawab langsung kepada warga, perangkat desa, dan kelompok
kelompok tertentu, yang dianggap mengetahui tentang informasi yang
dibutuhkan oleh mahasiswa KKN.

c. Analisis Data
4

Analisis data dilakukan untuk mengolah data yang diperoleh selama


kegiatan KKN dengan cara menjabarkan materi menggunakan pola
deskriptif baik kualitatif maupun kuantitatif.
2.

Sistematika Pembahasan
Sistematika pembahasan dalam laporan pertanggung jawaban KKN
Tematik Integratif UNS 2014 terdiri dari IV Bab. Bab I membahas mengenai
gambaran umum lokasi KKN, maksud dan tujuan penyusunan laporan,
program pembangunan desa yang telah ada, metode dan sistematika
pembahasan. Bab II berisi informasi tentang beberapa bidang permasalahan
yang berada di lokasi KKN yang meliputi permasalahan pendidikan, agama,
ekonomi, sosial budaya, sarana dan prasarana, kesehatan, dan kebersihan
lingkungan, administrasi desa dan pemerintah desa. Bab III membahas
mengenai realisasi kegiatan mahasiswa KKN yang terdiri dari 2 sub bab. Sub
bab 1 berisi mengenai kegiatan mandiri mahasiswa, sedangkan pada sub bab
2 membahas mengenai kegiatan yang dilakukan secara kelompok. Bab IV
membahas mengenai penutup yang berisi kesimpulan dan saran.

BAB II
BEBERAPA BIDANG PERMASALAHAN DESA

A. Pendidikan, Agama, Ekonomi dan Sosial Budaya


1. Pendidikan
Tingkat pendidikan di Desa Dukuh belum cukup tinggi.Hal ini dapat
diketahui dari keterangan Bapak Hari Harmoko yang menjabat sebagai kepala
Desa Dukuh. Lebih lanjut lagi Bapak Hari Harmoko mengatakan dalam
observasi kami tanggal 11 Juli 2014 lalu, rata rata tingkat pendidikan warga
Desa Dukuh adalah lulusan SD dan SMP. Keterangan monografi mendukung
keterangan ini, dari sini diketahui masyarakat dengan tingkat pendidikan:
a. SD
: 598 orang
b. SMP
: 111 orang
c. SMA
: 117 orang
d. AKADEMI / DIPLOMA: 33 orang
e. SARJANA
: 23 orang
f. PASCASARJANA : 0 orang
2. Agama
Warga Desa Dukuh adalah mayoritas pemeluk agama Islam, dan
beberapa penduduk yang beragama Kristen. Hal ini dapat dilihat pada data
monografi yang menyatakan pemeluk agama Islam sebanyak 2513 orang,
Kristen 1 orang.
Kebanyakan warga disana adalah para muslim yang taat. Ini ditandai
dengan terdapatnya 10 bangunan masjid, setidaknya satu di setiap dusun,
dimana setiap masjid tidak sepi dari kegiatan-kegiatan kerohanianyang
banyak diselenggarakan disana, seperti: pengajian atau halaqoh ibu-ibu,
TPA,pengajian bapak-bapak, tadarus ibu-ibu, tadarus anak SMA dan SMP,
lomba baca Quran, lomba adzan, lomba sholat,dll.
Karena Desa Desa sangat luas dan warganya sangat banyak
makaminim koordinasi sehingga kegiatan-kegiatan kerohanian yang ada
sering tidak dapat terintegrasi.Kegiatan kerohanian tersebut hanya ditujukan
untuk warga wilayah satu dusun saja.Misalnya kegiatan TPA.Di Desa Dusun
ini terdapat 5 TPA yang masing-masing hanya menampung anak-anak dari
satu dusun saja, bahkan ada yang TPA nya ada 2 dalam satu dusun. Didusun
Segempol 1 TPA , dusun Gemawang 1 TPA , dusun Dukuh 1 TPA dan dusun
Karangrejo 2 TPA.
3. Ekonomi dan Sosial Budaya
Perkembangan suatu wilayah tidak pernah terlepas dari perkembangan
ekonominya.Salah satu indikasi penting kemajuan wilayah adalah ekonomi
6

ini sendiri.Indikasi ekonomi ini mencakup baik itu wilayah dalam cakupan
yang sempit ataupun wilayah dengan cakupan yang lebih luas.Jadi dapat
disimpulkan ekonomi dalam satu wilayah selalu mampu menjadi tolak ukur
yang berarti dalam melihat perkembangan wilayah suatu daerah.
Penduduk Desa Dukuh merupakan penduduk yang giat membangun
sektor perekonomiannya.Mereka banyak melakukan usaha untuk lebih
mengembangkan sektor ekonomi. Pada dasarnya mayoritas penduduk Desa
Dukuh merupakan petani, hal ini dikarenakan lokasi Desa Dukuh sendiri
terletak di dataran tinggi dan lahan di Desa Dukuh yang sangat luas.
Tidak hanya itu, masyarakat juga banyak yang mendirikan usaha
pribadi,seperti warungan, pembuatan snack, menjahit, dll.Para petani di Desa
Dukuh memiliki kelompok usaha tani sendiri.Dengan beberapa kelompok
yang dilindungi oleh naungan pemerintah diharapkan mampu mendorong
semangat masyarakat desa untuk tidak berhenti dalam hal usaha memperbaiki
kualitas kehidupan mereka.
Untuk pendapatan masyarakat di Desa Dukuh pendapatannya rata-rata
berada pada tingkat menengah. Sedangkan

keadaan sosial budaya

masyarakat Desa masih sangat guyub. Kegotong-royongan dan kebersamaan


masyarakat masih cukup terjaga. Hal ini terbukti dengan adanya kerja bakti
dan berbagai pertemuan rutin yang dilakukan oleh masyarakat desa.
Berdasarkan observasi kami pada kepala Desa Dukuh, beliau menyatakan jika
satu saja warga Desa Dukuh sakit, maka seluruh desa akan ikut menjenguk.
Tidak hanya itu, dalam hal norma, masyarakat Desa Dukuh masih
mempertahankannya sebagai salah satu landasan dalam bermasyarakat.
Kondisi ini pula yang banyak menjadi pembelajaran bagi Tim KKN Desa
Dukuh untuk berinteraksi dengan masyarakat.
B. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana di Desa Dukuh terbilang cukup baik.Terdapat balai
desa permanen yang menunjang kelancaran pemerintahan di desa Dukuh.Selain
itu, untuk menunjang aktivitas olahraga warga masyarakat desa Dukuh telah
tersedia gedung olahraga, 1 lapangan sepak bola , 1 lapangan voli , 2 lapangan
bulu tangkis dan 4 lapangan tenis meja. Di bidang pendidikan terdapat 1 PAUD
dan 1 TK yang menampung serta mempersiapakan anak-anak usia dini di desa
7

Dukuh untuk memasuki jenjang SD. Selain itu terdapat pula SDN 01 Dukuh, SDN
02 Dukuh, MI Sudirman , serta SMPN 2 Ngargoyoso.
Di bidang agama terdapat lebih dari 2 masjid di tiap-tiap dusun yang
masih aktif digunakan.Dimana hampir keseluruhan menyelenggarakan kegiatan
TPA untuk

anak-anak

maupun

orang tua

pada

hari-hari

yang

telah

ditentukan.Sarana jalan yang terdapat di desa Dukuh dapat dikatakan kurang baik
karena masih banyak jalan yang berlubang. Kemudian sarana penerangan jalan di
sebagian Desa Dukuh dapat dikatakan kurang, utamanya jalan-jalan dipinggiran
dusun dan daerah persawahan.Kurangnya penerangan menyebabkan ketika malam
jalan-jalan tersebut gelap dan membahayakan sehingga perlu pengadaan lampu
penerangan.Ditambah keadaan desa yang selalu sudah sepi ketika malam selepas
Isya.Mengenai kondisi sumber air dan listrik sudah baik dan telah dirasakan
secara merata oleh seluruh anggota masyarakat.
C. Kesehatan dan Kebersihan Lingkungan
Pencarian data yang kami lakukan sejak awal kedatangan kami di Desa
Dukuh kami lakukan dengan masuk ke jalan jalan dan membaur dengan
masyarakat.Kami mengobservasi dengan cara melihat, mendengar dan bertanya
Tanya serta memperhatikan.Kami dapat menyimpulkan bahwa masyarakat Desa
Dukuh ini cukup aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan.Bisa dilihat bahwa
setiap pagi dan sore hari masyarakat terutama ibu-ibu dan anak anak wanitanya
membersihkan pekarangan sekitar rumah, kemudian jalan di sekitar rumah, lalu
merekamembakar sampah yang telah terkumpul.Setiap hari Minggu selama
sebulan sekali juga diadakan kerja bakti bersih bersih desa.Kesadaran masyarakat
dalam menjaga kebersihan di Desa Dukuh cukup baik.
Tentu saja terdapat beberapa masalah yang kami soroti mengenai
kesehatan dan kebersihan lingkungan yaitu terdapatnya kandang ternak yang
jaraknya sangat dekat dengan pemukiman warga. Hal ini dapat menjadikan
sumber penyakit karena dapat diketahui bahwa feses dan urine ternak
mengandung bakteri patogen , yang bersifat zoonosis atau menular ke manusia.
Aliran limbah ternak yang tidak terkontrol dapat menjadikan mikroorganisme atau
penyakit mudah menyebar.
Namun masalah ini belum bisa kami cari solusinya mengingat
keterbatasan lahan warga Desa Dukuh, tetapi hal ini bisa menjadi perhatian
8

pemerintah desa untuk melakukan sosialisasi dan membentuk kelompok ternak


agar ternak-ternak yang terdapat di rumah warga tersebut bisa dijadikan satu di
lahan yang jaraknya agak jauh dari pemukiman. Apabila hal tersebut terwujud
maka kesehatan masyarakat lebih terjamin.
D. Administrasi dan Pemerintahan Desa
Gambaran umum Desa Dukuh di bidang administrasi dan pemerintahan
yaitu terdapat pemerintah desa dan lembaga-lembaga desa. Pemerintah Desa
Dukuh terdiri dari Kepala Desa beserta perangkat desa dan BPD (Badan
Permusyawaratan Desa). BPD sebagai lembaga legislatif desa dibentuk
berdasarkan musyawarah perwakilan dusun setiap 5 tahun sekali. BPD telah legal
berdasarkan SK Bupati sehingga dalam pertanggungjawabannya kepada Bupati
melalui Camat.Ketua BPD saat ini adalah Bapak Salim.
Kepala Desa dalam melaksanakan fungsinya sebagai pemerintah desa
dibantu oleh para perangkat desa. Kepala Desa Dukuh adalah Bapak Hari
Harmoko dibantu dengan sekretaris desa yaitu Bapak Margono. Kepala Urusan
Umum (Kaur Umum) Desa Dukuh adalah Bapak Buddi Prastowo P, serta Kaur
Keuangan adalah Bapak Kirno Rohim. Selain itu, Kasi Pemerintahan dan Trantib
yaitu Bapak Sariyono, Kasi Pembangunan dan perekonomian Bapak Jamaludin S,
Ag dan Kasi Kesejahteraan Rakyat adalah Bapak Edi Suprapto.
Struktur pemerintah desa di lingkup dusun, dipimpin oleh kepala dusun.
Di Desa Dukuh terdapat 4 dusun, 19 RT dan 7 RW. Keempat dusun beserta
kepala dusunnya adalah Dusun Karangrejo Bapak Sukimin , Dusun Segempol
Bapak Sugiyono , Dusun Gemawang Bapak Sularto, Dusun Dukuh Bapak
Suwarno.Di Desa Dukuh, disamping ada pemerintah desa juga ada lembaga
lembaga desa seperti LPMD (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa), TP
PKK Desa, Karang Taruna Desa Dukuh, Linmas, RT RW. Semua lembaga desa
legal karena ada SK Desa sehingga pertanggung jawabannya langsung ke Desa
Dukuh.
Dalam keberjalanan organisasi, lembaga desa mendapat bantuan dana
dari ADD(Alokasi Dana Desa) yang merupakan dana bantuan dari kabupaten
Karanganyar dan bantuan dana dari Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten
Karanganyar. Berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh Tim KKN, sejauh ini
proses pelayanan dan pengurusan surat menyurat di kelurahan terpantau lancar.
9

Dalam prosesnya, jika data sudah lengkap, maka surat yang diperlukan dapat
langsung jadi dalam waktu satu hari. Pelayanan administrasi di kelurahan setiap
hari senin-sabtu kecuali hari Jumat dimulai pukul 08.00-13.00 WIB, sedangkan
hari jumat dimulai pukul 08.00-12.00 WIB.
Data kependudukan Desa Dukuh selalu diperbaharui setiap 6 bulan sekali
dan jika ada kematian atau kelahiran harus segera dilaporkan.Namun pada
kenyataannya yang menjadi kendala adalah minimnya kesadaran masyarakat desa
yang melapor jika anggota keluarga mereka ada yang meninggal atau mengalami
kelahiran. Pelaporan yang terlambat ini menjadikan proses administrasi
kependudukan yang harus diserahkan kekecamatan setiap 3 bulan berjalan kurang
lancar.
Selanjutnya dari segi organisasi yang ada di Desa Dukuh, Karang Taruna
Desa ini kebanyakan dilakukan oleh para pemuda yang mereka telah putus
sekolah atau telah lulus SMA dan kesemuanya menjadi petani. Kelompok
kelompok petani yang bergabung dalam organisasi karang taruna ini selalu atau
kebnyakan melakukan pertemuan pada malam hari, karena pada pagi dan siang
harinnya mereka bekerja di sawah untuk bertani.

10

BAB III
REALISASI KEGIATAN MAHASISWA KKN
A. Kegiatan Mandiri
1. Secara Umum
a. Bidang Kegiatan (secara umum)
Kegiatan mandiri mencakup bidang pendidikan, pertanian dan
kewirausahaan, hukum, kesehatan dan keagamaan. Di bidang pendidikan
Tim KKN Desa Dukuh mengajarkan keterampilan bahasa asing yaitu
Bahasa Inggris kepada anak-anak di Desa Dukuh terutama anak-anak
disekitar Dusun Gemawang dan Pandananom karena lokasi mereka tinggal
mudah terjangkau, serta Tim KKN Desa Dukuh juga memberikan
keterampilan tambahan kepada ibu-ibu yang ingin menambah keterampilan
di bidang teknologi khususnya di bidang komputer.
Di bidang kewirausahaan, kami terlibat aktif dalam memberikan
penyuluhan terhadap ibu-ibu Rumah tangga mengenai memaksimalkan
sumber daya alam yang potensial di Desa Dukuh yaitu ketela pohon dan
ketela rambat. Menurut survey yang kami lakukan, jika ketela pohon dan
ketela rambat dijual dalam bentuk mentah maka harga jual per kg hanya
Rp1000,00. Maka dari itu kami memberikan penyuluhan tentang cara
memaksimalkan nilai jual sumber daya alam yang ada di sekitar desa dukuh
yaitu dengan cara memberikan buku resep yang berisi aneka olahan dari
bahan baku ketela baik ketela pohon maupun rambat sehingga nilai jual
komoditas utama Desa Dukuh tersebut menjadi meningkat
Di bidang olahraga kami terlibat aktif membantu panitia dalam
berbagai lomba olahraga dalam rangka merayakan 17 Agustus di Desa
Dukuh. .
Di bidang sosial kami terlibat dalam berbagai kegiatan rutin yang
terdapat di Desa Dukuh, seperti posyandu Balita maupun Lansia, Pengajian,
Karang Taruna maupun PKK.
Di bidang kesehatan kami terlibat aktif dalam mengikuti setidaknya
satu kali posyandu Lansia dan Balita di empat dusun di Desa Dukuh. Di
sana kami membantu mengukur tensi, timbangan dan ukur tinggi badan.
Selain itu mengadakan sosialisasi tentang hipertensi , asam urat dan diabetes

11

pada lansia, penyuluhan tentang rokok pada anak SMP dan bapak-bapak,
penyuluhan cuci tangan dan gosok gigi untuk anak SD, seta penyuluhan
kesehatan reproduksi untuk anak SMP. Kami menemukan masalah terkait
kurangnya SDM terutama dokter untuk lansia. Terdapat seorang dokter yang
kedatangannya selalu ditunggu para lansia akan tetapi sang dokter terkadang
tidak muncul setelah ditunggu lama. Lama kelamaan para lansia merasa
malas untuk berangkat posyandu. Selain kegiatan pengobatan gratis dan
penyuluhan kesehatan, beberapa dari kami diminta untuk menjadi tim medis
saat kirab budaya Ngargoyoso dan saat upacara 17 Agustus.
Di bidang hukum, kami melakukan sosialisasi mengenai Kekerasan
dalam Rumah Tangga (KDRT). Sosialisasi ini dilakukan bersamaan dengan
PKK dari seiap dusun. Saat PKK dibagikan leaflet kepada para anggota
PKK dan materi disampaikan dengan bahasa awam dan cukup mudah
dimengerti.
Di bidang keagamaan, kami ikut serta aktif mengikuti halaqoh ibuibu kelompok Ibu Lurah dengan Murobbi Ibu Suryani. Kelompok pengajian
di Desa Ngargoyoso serupa dengan bentuk AAI di UNS. Seorang guru atau
murabbi dengan 10 orang dalam kelompok paling maksimal. Sejauh ini
keberlangsungannya baik.
Kami juga ikut serta aktif mengikuti Karang Taruna Dusun
Gemawang, dengan ketua Mas Darji. Karang taruna diadakan pertemuan
setiap malam, karena pada pagi harinya kebanyakna bekerja.Di bidang PKK
kami ikut aktif dalam pertemuan PKK ibu-ibu Desa Dukuh.Kami ikut dua
kali, yaitu tanggal 20 Juli dan tanggal 7 Agustus.Secara keseluruhan kami
melihat PKK sudah berjalan secara baik. Proses diskusi berjalan dengan
aktif, dan hasil PKK dapat difollow up i dengan riil.
Di bidang budaya, kami ikut aktif dalam pelaksanaan kegiatan
Ngargoyoso Ethnic Creative. Program dari Kecamatan Ngargoyoso dalam
rangka mempublikasikan daerah hutan karet yang ada di sana. Terdapat
pentas wayang, pawai, dan pembukaan stand-stand.
b. Maksud, tujuan dan sasaran kegiatan
Adapun maksud dan tujuan dari berbagai kegiatan tersebut antara lain:
1) Mempelajari karakter masyarakat serta lingkungan desa Dukuh
2) Beradaptasi dengan budaya masyarakat desa Dukuh
12

3) Memberikan

solusi

permasalahan-permasalahan

yang

dihadapi

olehmasyarakat
4) Menjalin tali silaturahmi yang baik dengan seluruh masyarakat di desa
Dukuh.
Sasaran kegiatan mandiri tersebut adalah kelompok tani, remaja masjid,
karang taruna, anak anak serta masyarakat desa Dukuh pada umumnya.
c. Hasil yang dicapai dan tindak Lanjut
Secara umum, hasil yang dicapai dari setiap kegiatan mandiri sudah cukup
baik dan memuaskan. Hasil ini sangat dipengaruhi oleh antusiasme warga
dalam menyambut kegiatan yang diselenggarakan. Beberapa kegiatan yang
dilakukan merupakan hal yang baru di Desa Dukuh ini dan diharapkan
memberi gambaran dasar untuk pengembangan kegiatan selanjutnya.
Tindak lanjut untuk setiap kegiatan, kami serahkan kepada pihak-pihak
yang bertanggung jawab dalam bidang tersebut di wilayah Desa Dukuh
ini.
d. Faktor pendukung dan penghambat
Dalam pelaksanaan kegiatan mandiri ini terdapat faktor pendukung dan
faktor penghambat, faktor pendukungnya antara lain:
1) Keterbukaan warga masyarakat Desa Dukuh terhadap tim KKN.
2) Kerjasama yang baik antara tim KKN dengan perangkat
desa,organisasi kemasyarakatan maupun masyarakat desa Dukuh.
3) Fasilitas yang memadai untuk melaksanakan program-programKKN.

Adapun faktor penghambatnya antara lain:


1) Luasnya wilayah desa Dukuh serta
maupunpeserta

KKN

membuat

tidak

keterbatasan
semua

waktu
kegiatan

kemasyarakatan dapatdiikuti oleh tim KKN.


2) Sulitnya menyamakan waktu seluruh anggota kelompok.
2. Secara Khusus
a. Bidang Kesehatan
1) Penyuluhan kesehatan terhadap siswa SD
a) Deskripsi Kegiatan
Penyuluhan kesehatan yang dilakukan untuk siswa SD
adalah berupa sosialisasi Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
tatanan sekolah dengan lebih berfokus pada cara mencuci tangan
dan menggosok gigi dengan baik. Alasan pemilihan materi ini
13

adalah karena materi ini mudah dipahami oleh para siswa dan
merupakan perilaku sehat yang rutin dilakukan seiap harinya.
Tahap persiapan yang kami lakukan adalah berkoordinasi
dengan pihak sekolah untuk meminta waktu penyuluhan dan
mempersiapkan materi yang akan disampaikan dengan baik.
Beberapa alat dan bahan yang dibutuhkan juga kami persiapkan,
seperti poster, ember, sabun cuci tangan, kain lap, sikat gigi dan
pasta gigi.
Kegiatan penyuluhan ini dilaksanakan di tiga sekolah yaitu
di SDN 01 Dukuh pada tanggal 17 Juli 2014, SDN 02 Dukuh pada
tanggal 18 Juli 2014, dan MI Sudirman pada tanggal 8 Agustus
2014 .
Penyampaian materi cuci tangan dilakukan oleh seluruh
anggota kelompok dengan mempraktikkannya di depan para siswa.
Penyuluhan ini berlangsung kurang lebih selama satu jam. Kami
mempraktikkan

langkah-langkah

mencuci

tangan

dengan

bernyanyi sehingga gerakan lebih mudah dihafal oleh para siswa.


Kemudian kegiatan cuci tangan langsung dipraktikkan oleh para
siswa menggunakan air mengalir dan sabun. Selagi melihat para
siswa yang mencuci tangan, kami menjadi pengamat langsung dan
mengoreksi apabila ada yang salah dalam melakukan langkah cuci
tangan. Untuk gosok gigi, kami mempraktikkan di depan para
siswa bagaimana menggosok gigi dengan benar, kemudian kami
membagikan sikat gigi dan pasta gigi kepada siswa yang menerima
sosialisasi. Setelah selesai, kami menempelkan poster cuci tanagn
dan gosok gigi di dinding sekolah agar bisa dibaca oleh para siswa.
b) Maksud, tujuan, dan sasaran kegiatan
Maksud dan tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah
meningkatkan kesadaran akan pentingnya hidup sehat dan menjaga
kebersihan diri sejak dini.
Sasaran kegiatan kami adalah siswa kelas 1-3 untuk SDN
01 Dukuh (36 orang), siswa kelas 1-6 untuk SDN 02 Dukuh (39
orang), serta siswa kelas 1-6 untuk MI (54 orang).

14

c) Hasil yang dicapai dan tindak lanjut


Pelaksanaan kegiatan berlangsung dengan baik. Sebagian
besar siswa sudah bisa melakukan cuci tangan sesuai langkahlangkah yang diajarkan dan sudah mengerti bagaimana cara
menggosok gigi dengan benar. Penilaian pencapaian penyuluhan
cuci tangan dilakukan di tempat yaitu pada saat praktik cuci tangan
dilaksanakan. Penilaian keberhasilan untuk sosialisasi menggosok
gigi dilakukan dengan meminta beberapa anak untuk memratikkan
ke depan dan dengan melempar beberapa pertanyaan.
Tindak lanjut dilakukan dengan bekerja sama dengan guru
setempat untuk senantiasa mengingatkan para siswanya untuk
menerapkan materi penyuluhan yang telah disampaikan.
d) Faktor pendukung dan penghambat
Faktor pendukung untuk penyuluhan ini adalah kerja sama
dan sambutan yang baik dari pihak sekolah, sehingga penjadwalan
penyuluhan bisa dilakukan dengan cepat. Sedangkan faktor
penghambat yang ada dalam penyuluhan ini adalah penyediaan
fasilitas air mengalir yang masih kurang dari pihak sekolah.
2) Penyuluhan kesehatan terhadap siswa SMP
a) Deskripsi kegiatan
Penyuluhan kesehatan yang kami lakukan di sini adalah
penyuluhan kesehatan reproduksi, NAPZA (Narkotika, Alkohol,
Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya), dan rokok. Pemilihan
materi ini didasarkan pada kebutuhan remaja yang rentan dengan
pergaulan-pergaulan yang kurang baik.
Tahap persiapan yang kami lakukan adalah berkoordinasi
dengan pihak sekolah agar kami bisa mendapatkan waktu untuk
melaksanakan penyuluhan. Selain itu, kami juga mempersiapkan
slide presentasi, video, dan leaflet yang mendukung penyampaian
materi.
Kegiatan ini dilaksanakan di SMPN 02 Ngargoyoso pada
tanggal 16 Juli 2014.Penyuluhan ini diikuti oleh seluruh siswa
kelas VIII dan dibagi menjadi dua ruangan, yaitu masjid untuk
15

siswa putra dan ruang pertemuan untuk siswa putri. Sebelum


dimulai penyuluhan, dilakukan pretest untuk menilai tingkat
pengetahuan awal para siswa. Penyuluhan berlangsung cukup
kondusif. Penyampaian materi dilakukan oleh tiga orang di setiap
ruangan. Penyampaian materi disertai dengan slide dan video agar
tidak membosankan, di sela-sela materi juga dilakukan ice
breaking. Pelaksanaan penyuluhan kira-kira selama 90 menit,
dimana pemberian materi sekitar 75 menit dan sisanya adalah
waktu diskusi. Untuk memancing antusiasme para siswa dalam
bertanya, kami menyiapkan beberapa bingkisan. Materi yang
diberikan antara siswa putra dan putri sedikit berbeda, yaitu di
bagian

materi

kesehatan

reproduksi.

Penyampaian

materi

dilakukan dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti


oleh para siswa. Di akhir materi, kami membagikan leaflet rokok
kepada setiap siswa. Tujuan dari pembagian leaflet ini adalah agar
para siswa mampu melakukan penyuluhan kepada anggota
keluarganya yang merokok dan mampu menyalurkan informasi
yang didapat kepada orang lain. Setelah penyampaian materi,
dilakukan tanya jawab sekaligus pengajuan pertanyaan ke siswa
sebagai sarana pengukuran efektifitas penyuluhan.
b) Maksud, tujuan, dan sasaran kegiatan
Maksud dan tujuan dari penyuluhan ini adalah untuk
meingkatkan kesadaran remaja terhadap kesehatan reproduksinya
dan memberikan informasi mengenai bahaya merokok dan
NAPZA
Sasaran kegiatan penyuluhan ini adalah seluruh siswa kelas
VIII di SMP 02 Ngargoyoso, sebagai sampel untuk mewakili
remaja di wilayah Desa Dukuh.
c) Hasil yang dicapai dan tindak lanjut
Pelaksanaan penyuluhan berlangsung secara kondusif dan
materinya dapat tersampaikan dengan baik. Berdasarkan penilaian
awal melalui pretest didapatkan rata-rata nilai yang masih kurang,
karena beberapa pertanyaan masih asing bagi para siswa.
16

Sebenarnya menurut rencana awal, kami berniat mengadakan


posttest dengan soal yang sama seperti pretest untuk menilai
keefektifan penyuluhan. Namun, karena keterbatasan waktu kami
menggunakan metode lain, yaitu dengan melempar pertanyaan ke
para siswa.
Berdasarkan

pengamatan

kami,

pengetahuan

dan

pemahaman para siswa mengenai materi-materi ini pada awalnya


masih agak kurang dan terlihat tabu bagi mereka. Namun setelah
penyampaian materi, secara keseluruhan kami menilai bahwa
penyuluhan berlangsung cukup baik dan efektif, terlihat adanya
peningkatan pengetahuan yang cukup berarti.
Tindak lanjut dilakukan adalah dengan mengajak setiap
siswa untuk menyadari pentingnya menjaga kesehatan reproduksi
dan menjauhi rokok dan NAPZA,. Selain itu juga dengan bekerja
sama dengan guru setempat agar mempertajam materi yang
disampaikan kepada murid-muridnya.
d) Faktor pendukung dan penghambat
Faktor pendukung dari kegiatan ini adalah sambutan dan
kerja sama yang baik dari pihak sekolah, serta fasilitas yang
memadai dari sekolah untuk penyampaian materi. Faktor yang
mungkin menghambat pada penyuluhan ini adalah pengetahuan
awal yang dimiliki oleh para siswa yang belum begitu banyak,
sehingga penjelasan harus dilakukan perlahan, serta dirasa materi
yang sampaikan masih tabu untuk beberapa siswa.
3) Posyandu Balita dan Lansia
a) Deskripsi kegiatan
Kegiatan Posyandu Balita dan Lansia ini merupakan salah satu
kegiatan

di bidang kesehatan yang

kami

lakukan untuk

meningkatkan pengetahuan dan kesehatan masyarakat di Desa


Dukuh terutama yang berusia di bawah 5 tahun dan di atas 60
tahun. Untuk periode KKN tahun ini kami fokuskan kegiatan
Posyandu di Dusun Gemawang. Kegiatan ini dilakukan pada hari
Selasa tanggal 5 Agustus 2014 bertempat di rumah Kepala Dusun

17

(Kadus) Gemawang. Kegiatan Posyandu dimulai pukul 10.00 WIB


dengan susunan kegiatan rutin yaitu kegiatan Posyandu untuk balita
terlebih dahulu dan dilanjutkan dengan kegiatan Posyandu untuk
lansia.
b) Maksud, tujuan, dan sasaran kegiatan
Tujuan dilaksanakannya program kegiatan ini adalah supaya terjadi
peningkatan kesadaran, pengetahuan, dan perilaku mengenai
kesehatan balita dan lansia sehingga terjadi peningkatan kualitas
hidup dan usia harapan hidup di Desa Dukuh, khususnya di Dusun
Gemawang. Sasaran kegiatan ini adalah para orang tua (lansia) dan
balita yang terdapat di Dusun Gemawang. Diharapkan melalui
penyuluhan yang diberikan pada lansia akan dapat membantu para
lansia dan ibu-ibu yang memiliki balita untuk lebih mengetahui
penyakit-penyakit apa saja yang mungkin diderita oleh lansia dan
cara pengasuhan yang baik untuk balita
c) Hasil yang dicapai dan tindak lanjut
Didapatkan respon yang baik dari pemberian materi kesehatan ini
dengan adanya pertanyaan-pertanyaan dari para lansia wanita yang
hadir yang menanyakan mengenai keluhan-keluhan yang mereka
derita. Demikian pula untuk setiap balita yang hadir sudah
dilakukan pengukuran berat badan dan juga pemberian vitamin A.
Untuk hal tindak lanjut dari program ini kami menyerahkan kepada
bidan desa dan perangkat kesehatan desa setempat untuk terus
memberikan penyuluhan-penyuluhan dan pemantauan terhadap
tumbuh kembang balita yang ada.
d) Faktor pendukung dan penghambat
Beberapa hal yang menjadi faktor pendukung kegiatan ini adalah
adanya bantuan dari pihak bidan desa serta perangkat kesehatan
desa dalam penyuluhan yang diadakan serta antusiasme dari
masyarakat setempat yang cukup tinggi baik balita maupun lansia
yang hadir. Sedangkan penghambat dalam kegiatan ini antara lain
disebabkan tidak semua masyarakat terlibat aktif dalam kegiatan
18

kesehatan di posyandu lansia dan balita sehingga belum seluruh


masyarakat dapat mengerti dan meningkat kesadarannya akan
pentingnya kesehatan.
4) Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
a) Deskripsi kegiatan
Kegiatan ini adalah kegiatan dalam bentuk penyuluhan (pemberian
materi) kesehatan dengan tema PHBS kepada ibu-ibu di Desa
Dukuh terutama di Dusun Dukuh. Kegiatan ini kami lakukan
bersama-sama dengan kegiatan PKK ibu-ibu di Dusun Dukuh pada
tanggal 15 Agustus 2014 pukul 13.00. Kegiatan ini bertempat di
rumah Kadus Dukuh dengan Pembina PKK ini adalah istri dari
Kadus Dukuh sendiri. Pada kegiatan ini dilakukan agenda-agenda
kegiatan seperti arisan ibu-ibu PKK, pembacaaan kas keuangan
PKK, pemberitahuan kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan
selanjutnya, serta penyuluhan kesehatan dengan tema PHBS. Selain
itu diadakan pula penyuluhan dengan basis hukum bertemakan
Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) dan pemberian buku
resep masakan dengan judul Resep Kreasi Kreatif Serba Ketela
kepada ibu-ibu PKK yang hadir.
b) Maksud, tujuan, dan sasaran kegiatan
Tujuan dan maksud diadakannya kegiatan ini adalah supaya
masyarakat di Desa Dukuh, khususnya di Dusun Dukuh lebih sadar
akan pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat di lingkungannya
supaya taraf kesehatan yang ada semakin meningkat dan pada
akhirnya dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat tersebut.
Sasaran kegiatan penyuluhan ini adalah ibu-ibu yang hadir dalam
kegiatan PKK rutin Dusun Dukuh. Diharapkan melalui ibu-ibu
yang hadir, mereka dapat menularkan ilmunya pada keluarganya,
baik suami dan anak-anak, serta masyarakat sekitar untuk dapat
melakukan hal yang menunjang peningkatan perilaku hidup bersih
dan sehat ini.
c) Hasil yang dicapai dan tindak lanjut

19

Hasil yang didapat cukup baik karena berdasarkan hasil tanya


jawab yang kami lakukan dengan ibu-ibu yang hadir menunjukkan
bahwa sebagian besar dari mereka sudah memenuhi syarat-syarat
yang dibutuhkan untuk menciptakan PHBS. Harapan kami semoga
masyarakat yang masih kurang tingkat kesadarannya akan PHBS
dapat menyadari pentingnya PHBS ini. Oleh karena itu kegiatan
follow-up selanjutnya kami serahkan pada pengurus PKK setempat
untuk bersama-sama membangun kegiatan-kegiatan yang bertujuan
untuk meningkatkan kualitas kesehatan di Dusun Dukuh.
d) Faktor pendukung dan penghambat
Faktor-faktor yang mendukung kegiatan ini antara lain adalah telah
dilaksanakannya penyuluhan kesehatan oleh pihak pemerintah
daerah

setempat

sehingga

mempermudah

kami

dalam

mensosialisasikan penyuluhan PHBS ini dan juga antusiasme dari


ibu-ibu yang hadir sehingga membuat suasana lebih kondusif.
Faktor-faktor yang mungkin menghambat adalah di antara ibu-ibu
yang hadir tidak semua mendengarkan penjelasan yang diberikan
sehingga kemungkinan pengetahuan mereka menjadi kurang
mendalam. Selain itu juga ada permasalahan dalam segi pendanaan
pengadaan kegiatan PHBS seperti pengadaan jamban yang sehat
dan makanan sehat seimbang bagi masyarakat karena tingkat
ekonomi masyarakat yang berbeda-beda.
5) Penyuluhan Kesehatan pada Bapak-bapak
a) Deskripsi kegiatan
Penyuluhan ini merupakan kegiatan pemberian meter kesehatan
yang dilakukan bersamaan dengan perkumpulan bapak-bapak di
Dusun Karangrejo yang berada dalam lingkup Desa Dukuh.
Kegiatan ini dilakukan pada hari Jumat tanggal 8 Agustus 2014
pukul 19.00 dan bertempat di rumah Bapak Sukimin selaku Kadus
dari Dusun Karangrejo. Acara ini dimulai dengan perbincangan
yang dilakukan warga setempat dan dibuka dengan doa. Setelah itu
dilakukan arisan bapak-bapak, pembacaan kas Dusun Karangrejo,
pemberitahuan pengumuman tentang berbagai kegiatan yang akan
20

dilaksanakan selanjutnya, serta pemberian penyuluhan kesehatan


oleh kami mahasiswa KKN kepada bapak-bapak dan sedikit ibuibu yang hadir.
b) Maksud, tujuan, dan sasaran kegiatan
Maksud dan tujuan diadakannya kegiatan ini adalah supaya bapakbapak yang ada di Desa Dukuh, khususnya di Dusun Karangrejo
lebih sadar akan kesehatan mereka dan memiliki pengetahuan yang
cukup tentang penyakit-penyakit yang mungkin dan sering
menyerang usia tua seperti Diabetes Mellitus (DM), hipertensi, dan
bahaya-bahaya yang diakibatkan oleh kegiatan merokok baik untuk
c)

dirinya maupun orang-orang di sekitarnya.


Hasil yang dicapai dan tindak lanjut
Hasil yang dicapai pun cukup baik dimana banyak pula dari antara
bapak-bapak yang hadir pada acara perkumpulan tersebut yang
terlihat mendengarkan dengan seksama dan mematikan rokok
mereka setelah penyuluhan selesai. Ada juga sedikit pertanyaan
dari bapak dan ibu yang hadir pada pertemuan itu. Walaupun
demikian ada pula hal yang menjadi perhatian kami yaitu bahwa
hampir 95 persen bapak-bapak yang hadir pada pertemuan itu
merokok dan sebagian lagi tetap melanjutkan kegiatan merokoknya
sampai penyuluhan selesai. Untuk menindaklanjuti kegiatan
penyuluhan ini kami serahkan kepada pengurus RW dan RT
setempat

serta

pengurus

perkumpulan

bapak-bapak

Dusun

Karangrejo untuk terus mensosialisasikan kegiatan anti-rokok dan


penyuluhan tentang kesehatan yang berkaitan dengan usia senja.
d) Faktor pendukung dan penghambat
Faktor pendukung kegiatan ini adalah terlihat adanya antusiasme
dari sebagian bapak-bapak yang hadir, terlihat dari perhatian yang
mereka berikan ketika kami melakukan penyuluhan kesehatan ini.
Ada pula satu-dua orang bapak yang kembali mengingatkan bapakbapak yang lain akan pentingnya kesadaran akan kesehatan dan
bahaya rokok yang mengancam jika dilanjutkan. Sedangkan faktor
penghambat kegiatan ini adalah waktu pelaksanaan perkumpulan

21

bapak-bapak ini yang sudah terlalu malam sehingga sebagian besar


kurang fokus dalam memperhatikan materi yang diberikan serta
kebiasaan bapak-bapak untuk merokok yang sudah mengakar
dalam kehidupan mereka sehingga sulit untuk dihilangkan.
6) Pengobatan gratis
a) Deskripsi kegiatan
Pengobatan gratis ini merupakan program kegiatan yang
diusulkan oleh enam mahasiswa Fakultas Kedokteran yang berada
di wilayah Kecamatan Ngargoyoso. Jadi, program ini adalah
program gabungan dari lima kelompok KKN di Kecamatan
Ngargoyoso. Pengobatan gratis ini mempunyai target tingkat
kecamatan. Kegiatan ini dilaksanakan berbarengan dengan acara
Ngargoyoso Ethnic Creative.
Persiapan diawali dengan

koordinasi

dengan

pihak

kecamatan dan Puskesmas oleh para mahasiswa kedokteran.


Kemudian melakukan persiapan yang lain, seperti membeli obat,
mencari dokter penanggung jawab kegiatan, mencari co-ass sebagai
pemeriksa, dan meminjam tenda untuk pengobatan. Publikasi
dilakukan melalui mulut ke mulut dan melalui selebaran dari
kecamatan yang telah dibagikan di lima desa yang didiami oleh
kelompok KKN UNS.
Acara diselenggarakan pada hari Minggu, 10 Agustus 2014
di Kampung Karet Kecamatan Ngargoyoso.Pengobatan gratis ini
dilaksanakan di dalam tenda, yang di dalamnya dibagi menjadi dua
bagian, yaitu tempat untuk pemeriksaan dan apotek. Pengobatan
gratis ini dilakukan sekitar pukul 10.0 -12.00. Dua mahasiswa
kedokteran bertugas di apotek, satu bertugas di pendaftaran, dan
tiga orang bertugas di pengukuran tensi. Pemeriksaan dilakukan
oleh empat orang co-ass yang berada di bawah pengawasan dokter
penanggung jawab dari Puskesmas. Mahasiswa selain dari fakultas
kedoktean membantu dalam publikasi, dokumentasi, pendaftaran,
pendirian tenda, persiapan konsumsi, dan berbagai persiapan lain.

22

Pengobatan gratis ini mencakup layanan pemeriksaan tensi,


anamnesis dan pemeriksaan fisik, dan pemberian obat.
b) Maksud, tujuan, dan sasaran kegiatan
Kegiatan ini dimaksudkan dan ditujukan untuk memberikan
pelayanan kesehatan secara gratis, berupa pengobatan, kepada
masyarakat. Kegiatan ini berfokus pada aspek kuratif.
Sasaran kegiatan pengobatan gratis ini adalah masyarakat
yang berada di wilayah Kecamatan Ngargoyoso.
c) Hasil yang dicapai dan tindak lanjut
Pelaksanaan kegiatan berjalan dengan cukup baik. Sekitar
80 orang datang untuk mengikuti pengobatan gratis. Target
kuantitatif yang ditetapkan di awal, yaitu 100 orang, belum
tercapai. Hal ini bisa dikarenakan karena publikasi yang masih
kurang. Bisa dikatakan persiapannya sangat singkat. Menurut data
yang didapat di lembar pendaftaran, pasien yang datang dominan
berasal dari satu desa terdekat, yaitu dari Puntukrejo. Justru pasien
yang berasal dari desa dimana KKN UNS ditempatkan, sangat
sedikit. Hal ini menunjukkan bahwa publikasi masih kurang.
Tindak lanjut yang kami lakukan adalah menghimbau
pasien untuk rajin memeriksakan dirinya ke Puskesmas dan rajin
untuk melakukan pengukuran tensi, sehingga kesadaran akan
kesehatan mereka dapat ditingkatkan.
d) Faktor pendukung dan penghambat
Faktor pendukung acara ini adalah koneksi dari beberapa
pihak kecamatan yang mempermudah penyediaan fasilitas, seperti
tenda, serta bantuan publikasi melalui selebaran oleh pihak
kecamatan. Selain itu juga ada koneksi dengan apotek untuk
penyediaan obat. Faktor yang sekiranya menghambat kegiatan ini
adalah waktu persiapan yang singkat dan budget yang terbatas
sehingga harus membatasi jumlah pasien dan waktu pendaftaran.
b. Bidang Hukum
1) Penyuluhan Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga (P-KDRT)
a) Deskripsi kegiatan
Kegiatan sosialisasi hukum ini merupakan salah satu bentuk
kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam realisasi program

23

Kuliah Kerja Nyata mahasiswa Universitas Sebelas Maret


Surakarta Tahun 2014. Sosialisasi ini dilakukan dengan cara
dimana terdapat perwakilan mahasiswa anggota KKN yang berasal
dari Fakultas Hukum yang berjumlah dua orang memberikan
informasi secara lisan berdasarkan makalah yang telah disusun
sebelumnya berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 di
hadapan peserta sosialisasi yang tak lain adalah ibu-ibu PKK di
seluruh wilayah Desa Dukuh. Kami juga memberikan informasi
secara tertulis berupa selembar leaflet informatif sejumlah peserta
yang berisi intisari materi yang disampaikan dan dikemas dengan
bahasa yang sederhana agar mudah dipahami oleh peserta
sosialisasi dengan berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun
2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga.
Selain itu, kami juga menyajikan case-case nyata dan faktual yang
pernah atau sedang terjadi dalam masyarakat. Dalam penyampaian
materi, kami juga memberikan langkah-langkah baik preventif
maupun represif yang harus dilakukan jika peserta sosialisasi
menjadi korban dari KDRT seperti melakukan konsultasi dan
meminta pendampingan pada P2TP2A (Pusat Pelayanan Terpadu
Perlindungan Perempuan dan Anak) Kabupaten Karanganyar serta
mengenai alur mekanisme pelaporan kasus ke kepolisian. Diakhir
penyampaian materi kami juga menyertakan hotline pengaduan
terhadap kasus-kasus KDRT yang dapat dihubungi dalam kondisi
darurat. Setelah pemberian materi, kami membuka sesi tanya jawab
interaktif kepada peserta sosialisasi mengenai materi yang telah
disampaikan sebelumnya serta konsultasi terhadap persoalan
hukum yang menimpa peserta sosialisasi. Kegiatan sosialisasi
hukum ini kami lakukan dengan berpartisipasi dalam acara arisan
bulanan ibu-ibu PKK di 4 dusun yang tersebar di wilayah Desa
Dukuh yang mana keempat dusun tersebut ialah Dusun Gemawang,
Dusun Dukuh, Dusun Karangrejo serta Dusun Segempol.

24

Sosialisasi hukum P-KDRT di Dusun Karangrejo diadakan pada


tanggal 8 Agustus 2014 yang bertempat di rumah salah satu warga
dengan jumlah peserta sebanyak 100 orang. Sosialisasi hukum PKDRT di Dusun Segempol diadakan tanggal 10 Agustus 2014 di
Balai Desa Dukuh yang letaknya bersebelahan dengan Kantor
Kepala Desa Dukuh. Sosialisasi tersebut dilakukan bersamaan
dengan kegiatan Posyandu Balita dengan jumlah peserta sebanyak
65 orang. Sosialisasi hukum P-KDRT di Dusun Gemawang dan
Dusun Dukuh diadakan secara bersamaan pada tanggal 15 Agustus
2014 yang bertempat di rumah ibu Kepala Dusun. Jumlah peserta
sosialisasi hukum P-KDRT di Dusun Gemawang sebanyak 55
orang sedangkan jumlah peserta sosialisasi di Dusun Dukuh adalah
40 orang,
b) Maksud, tujuan, dan sasaran yang ingin dicapai
Adapun maksud dan tujuan dari berbagai kegiatan tersebut antara
lain:
Mendukung program Perguruan Tinggi sebagai Pusat
Advokasi tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah
Tangga
Mendukung program pemerintah dalam penghapusan KDRT
sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Rumah Tangga
Menyebarluaskan
informasi
mengenai
Penghapusan
Kekerasan Dalam Rumah Tangga pada masyarakat terutama
wanita
Memberikan kemampuan kepada peserta untuk menangani
Kekerasan Dalam Rumah Tangga apabila dirinya menjadi
korban
Memberikan pengetahuan kepada peserta mengenai hak-hak
wanita sebagai korban dalam KDRT
Meminimalkan tingkat kejadian Kekerasan Dalam Rumah
Tangga di Desa Dukuh

25

Mensosialisasikan materi Undang-Undang Nomor 23 Tahun


2004 tentang Penghapusan Kekerasan Rumah Tangga
Sasaran dalam

kegiatan

sosialisasi

mengenai

Penghapusan

Kekerasan Dalam Rumah Tangga ini adalah masyarakat Desa


Dukuh pada umumnya khususnya para wanita yang tergabung
dalam keanggotaan PKK.
c) Hasil yang dicapai dan tindak lanjut
Dalam kegiatan sosialisasi P-KDRT ini hasil yang dicapai adalah
peserta sosialisasi memiliki tambahan informasi dan wawasan serta
pemahaman terkait dengan penghapusan kekerasan dalam rumah
tangga. Selain itu, peserta mendapatkan pengetahuan mengenai
hukum khususnya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang
Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga serta upaya hukum
apa yang dapat dilakukan jika menjadi korban dari kasus KDRT.
Tindak lanjut dari kegiatan sosialisasi P-KDRT ialah diharapkan
ibu Kepala Dusun beserta ketua PKK setiap dusun serta ketua PKK
tingkat

desa

dapat

melanjutkan,

menginformasikan

serta

mensosialisasikan lebih lanjut terkait materi sosialisasi kepada


seluruh warga di wilayah Desa Dukuh tanpa terkecuali agar
maksud dan tujuan dari kegiatan yang telah dirancang dan disusun
oleh mahasiswa KKN tersebut dapat tercapai sehingga tingkat
kejadian Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) dapat ditekan
atau bahkan dieliminasi sama sekali.
d) Faktor pendukung dan penghambat
Upaya sosialisasi ini tentu mendapat dukungan serta hambatan
ketika direalisasikan di lapangan. Kerjasama yang baik antara
pemberi materi dan peserta sosialisasi serta adanya sambutan yang
baik dari peserta maupun tuan rumah penyelanggara arisan PKK
terhadap materi yang disampaikan merupakan faktor pendukung
dari terselenggaranya kegiatan sosialisasi P-KDRT yang dilakukan
perwakilan tim KKN Universitas Sebelas Maret Surakarta. Faktor
pendukung tersebut membuat penjadwalan sosialisasi yang telah

26

disusun jauh-jauh hari bisa dilakukan dengan cepat sekaligus tepat


sasaran. Selain faktor pendukung, kegiatan sosialisasi P-KDRT ini
juga tentu mendapati berbagai faktor penghambat. Masih
banyaknya masyarakat yang tidak tahu menahu mengenai adanya
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 yang materinya berisi
mengenai

Penghapusan

Kekerasan

Dalam

Rumah

Tangga

merupakan salah satu faktor penghambat dalam realisasi kegiatan


sosialisasi P-KDRT di lapangan. Padahal undang-undang tersebut
sudah lama diundangkan dalam Lembaran Negara Republik
Indonesia (LNRI) jauh-jauh hari oleh pemerintah. Selain itu, masih
adanya masyarakat yang apatis terhadap kegunaan dan keefektifan
undang-undang dalam menghapus kekerasan dalam rumah tangga
serta kebanyakkan masyarakat desa yang masih awam persoalan
hukum menjadikan faktor penghambat lain realisasi kegiatan
sosialisasi hukum. Peserta sosialisasi yang masih awam terhadap
hukum biasanya mereka yang tingkat pendidikannya rendah. Hal
tersebut terlihat ketika sesi tanya jawab interaktif dan konsultasi
hukum dimana hanya ada beberapa orang saja yang memanfaatkan
fasilitas tersebut untuk bertanya dan meminta jalan keluar terkait
materi yang diberikan. Berdasarkan pengamatan kami, peserta
sosialisasi yang tidak memanfaatkan fasilitas tanya jawab interaktif
dan konsultasi hukum adalah mereka yang tingkat pendidikannya
rendah yaitu hanya tamatan Sekolah Dasar atau bahkan tidak
pernah bersekolah. Keengganan masyarakat bersinggungan dengan
hukum beserta para aparat hukum menjadikan mereka awam
mengenai segala persoalan hukum terutama terkait hak-hak korban
KDRT serta mekanisme pelaporan kasus di kepolisian. Hal tersebut
merupakan faktor penghambat lain dari realisasi maksud dan tujuan
dari sosialisasi hukum P-KDRT yang dilaksanakan di Desa Dukuh
Kecamatan Ngargoyoso Kabupaten Karanganyar.
c. Bidang pertanian dan kewirausahaan

27

1) Penyuluhan tentang mengoptimalkan SDA ( Sumber Daya Alam )


Yang ada di desa Dukuh
a) Deskripsi Kegiatan
Penyuluhan tentang pengoptimalan Sumber Daya Alam
yang dilakukan untuk ibu-ibu PKK berupa sosialisasi Tentang
manfaat dan mengoptimalkan Sumber daya alam utama yang ada
di Desa Dukuh yaitu ketela pohon dan ketela rambat. Karena
menurut Survey yang kita lakukan harga ketela dijual mentah
dengan harga Rp 1000,00/kg. Maka dari itu kita berusaha
membantu ibu-ibu PKK agar dapat meningkatkan daya jual ketela
dengan mengolah ketela Pohon dan ketela Rambat menjadi produk
yang memiliki daya jual yang lebih tinggi.
Tahap persiapan yang Tim KKN Desa Dukuh lakukan
adalah berkerja sama dengan ibu kepala desa , ibu kepala dusun
dan pengurus PKK untuk meminta waktu penyuluhan dan
mempersiapkan materi yang akan disampaikan dengan baik. Alat
yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah resep kreasi kreatif
aneka Ketela.
Kegiatan penyuluhan ini dilaksanakan di 4 dusun yaitu
pada tanggal 8 Agustus 2014 di dusun Karangrejo bertempat
disalah satu rumah warga. Sosialisasi tentang pemanfaatan Sumber
Daya Alam yaitu Ketela Pohon dan Ketela Rambat di dusun
segempol dilaksanakan pada tanggal 10 Agustus 2014 di Balai
Desa sedangkan pada tanggal 15 Agustus 2014 terdapat 2 PKK
yang bersamaan yaitu di dusun Gemawang dan dusun Dukuh yang
bertempat di rumah kepala didusun.
Penyampaian materi dilakukan secara lisan oleh anggota
KKN dan dilakukan dengan pemberian Resep Kreasi Kreatif serba
Ketela. Penyuluhan ini berlangsung kurang lebih selama 30 menit.
Kami menyampaikan manfaat Ketela diantarannya yaitu untuk
pencegahan kanker , di ketela terdapat vitamin A , B dan E yang
sangat baik untuk tubuh , pengganti kabrohidrat , pencegah
diabetes , sangat baik untuk pencernaan ,dselanjutnya memberikan
28

penyuluhan tentang nilai jual ketela yang akan lebih tinggi jika
diolah menjadi suatu produk daripada dijual secara mentah.
b) Maksud, tujuan, dan sasaran kegiatan
Maksud dan tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah
mengoptimalkan Sumber daya alam yang ada di desa Dukuh dan
meningkatkan nilai jual Ketela yang dari harga Rp 1000/Kg
menjadi nilai jual yang lebih tinggi.
Sasaran kegiatan kami adalah ibu-ibu PKK didusun
Karangrejo , Segempol , Gemawang dan Dukuh.
c) Hasil yang dicapai dan tindak lanjut
Pelaksanaan kegiatan berlangsung dengan baik. Antusian
ibu-ibu PKK sangat baik , banyak anggota PKK yang bertanya
tentang resep yang diberikan dan tertarik untuk mempraktikan
resep yang telah kita berikan.
Tindak lanjut dilakukan dengan bekerja sama dengan ibu
Kepala Desa , ibu Kepala dusun masing-masing dan pengurus
PKK untuk mengajak Ibu-ibu PKK mengoptimalkan dan
mempraktikan resep yang telah diberikan.
d) Faktor pendukung dan penghambat
Faktor pendukung dalam penyuluhan ini adalah kerja sama
dan sambutan yang baik dari ibu kepala desa , ibu kepala dusun ,
pengurus PKK dan anggota PKK, sehingga penyuluhan dapat
berjalan dengan baik. Sedangkan faktor penghambat yang ada
dalam penyuluhan ini adalah penyediaan fasilitas atau alat-alat
untuk memasak.
d. Bidang pendidikan dan hiburan
1) Pemutaran film edukatif
a) Deskripsi kegiatan
Kegiatan pemutaran film dilakukan pada tanggal 20
Agustus 2014. Film yang diputar berjudul Laskar Pelangi
bercerita mengenai sekelompok murid kurang mamou yang
bersekolah di suatu sekolah sederhana di daerah Belitong, mereka
dapat mencapai cita citanya dengan bekerja keras serta belajar
dengan tekun. Acara pemutaran film ini merupakan gagasan dari
pihak Kecamatan Ngargoyoso yang meminta masing-masing

29

kelompok KKN yang tersebar di daerah Kecamatan Ngrgoyoso


untuk memutar film edukatif yang dapat mendidik serta
memotivasi para warga terutama anak anak sekolah di daerah
KKN masing-masing. Tahap persiapan yang dilakukan antara lain
dengan menyiapkan Proyektor sebagai alat utama pemutaran
film,VCD film Laskar Pelangi, ruang kelas, dan tikar.
Kegiatan pemutaran film ini dimulai pada pukul 10.00 WIB
hingga pukul 13.00 WIB bertempat di SD Negeri 2 Dukuh dan
disambut antusias oleh warga dari kalangan anak anak hingga
dewasa. Karena kegiatan ini dilakukan pada hari Minggu, maka
banyak anak anak yang meluangkan waktunya untuk datang dan
menonton film bersama teman-teman ataupun orang tua mereka.
Sembari menonton, kami juga terkadang menghentikan pemutaran
film sebentar untuk menerangkan secara lisan kepada anak anak
yang menonton mengenai makna dan arti dari tiap adegan yang ada
di film tersebut. Hal ini dilakukan agar penonton yang sebagian
besar adalah anak-anak dapat mengerti dan memahami nilai-nilai
moral dan kebaikan apa yang diajarkan dalam tiap tiap adegan.
Setelah film habis, kami memberikan pertanyaan-pertanyaan
terkait film tersebut dan memberikan hadiah bagi anak-anak yang
berhasil menjawab dengan benar.
b) Maksud, tujuan, dan sasaran yang ingin dicapai
Maksud dan tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah selain
untuk mengisi waktu luang di hari minggu dengan kegiatan yang
mendidik, juga untuk mengedukasi anak-anak desa agar selalu
berusaha untuk mencapai cita cita walaupun dengan segala
keterbatasan yang ada, serta memberikan nilai nilai moral untuk
selalu menghormati dan tidak melupakan jasa-jasa guru-guru yang
telah mendidik kita meskipun kita telah dewasa. Sasaran kegiatan
kami adalah siswa dari SD hingga SMP diseluruh Desa Dukuh
c) Hasil yang dicapai dan tindak lanjut
Pelaksanaan kegiatan pemutaran film ini berlangsung
dengan baik. Dengan diberikannya penjelasan secara lisan di tiap
30

adegan membuat penonton yang terutama anak anak dapat


memahami maksud dari film tersebut. Penilaian dilakukan setelah
pemutaran film selesai dengan memberikan pertanyaan- pertanyaan
terkait film yang telah diputar.
Tindak lanjut dilakukan dengan bekerja sama dengan guru
serta orangtua untuk mengingatkan anak-anaknya agar terus
mengamalkan pelajaran yang didapat dari film tersebut, antara lain
nilai moral, nilai agama, saling menghormati dan menyanyai
sesama, serta dapat terus mengejar cita cita tanpa menyerah.
d) Faktor pendukung dan penghambat
Faktor pendukung untuk kegiatan pemutaran film ini adalah
antusias para warga untuk datang dan menonton film Laskar
Pelangi di SD Negeri 2 Dukuh, sehingga pemutaran film dapat
berjalan baik dan tepat waktu. Sedangkan faktor penghambat yang
ada ialah terdapat beberapa anak yang kurang bisa diatur dan
bermain sendiri sewaktu pemutaran film berlangsung. Keadaan ini
mengakibatkan kurang kondusifnya situasi pemutaran karena
berisik dan banyak anak yang berlarian keluar masuk ruangan.
2) Lomba Ramadhan (Lomba TPA)
a) Deskripsi kegiatan
Di bidang pendididkan, kami

terlibat

langsung

dalam

pembelajaran TPA yang terkonsentrasi di masjid tempat kami


tinggal yaitu Masjid An Nur, Gemawang. Sebenarnya di Desa
Dukuh sendiri terdapat 4 TPA yang berada di masing-masing
Dusun yaitu Gemawang, Dukuh, Karangrejo, dan Segempol.
Untuk menyetarakan kegiatan 1 Desa, maka kami membuat
lomba semarak Ramadhan se-Desa Dukuh. Lomba yang kami
adakan diantaranya Lomba Adzan, tartil Al-Quran, make a match
huruf hijaiyah, dan lomba pildacil yang diikuti oleh setidaknya 4
TPA
b) Maksud, tujuan, dan sasaran yang ingin dicapai
Maksud dan tujuan diadakannya lomba TPA adalah :

31

Memotivasi anak-anak untuk lebih antusias belajar agama

Islam
Menyemarakkan bulan Ramadhan
Memotivasi anak-anak untuk rajin datang ke TPA

Sasaran kegiatan ini adalah anak-anak TPA se Desa Dukuh.


Dusun Gemawang, Segempol, Karangrejo, Dukuh.
c) Hasil yang dicapai dan tindak lanjut
Dalam kegiatan ini kami berperan aktif dalam pembelajaran TPA
secara rutin yang terkonsentrasi di Masjid An Nur Gemawang
sebagai staf pengajar bersama pengelola TPA Bapak Hadi
Mahmudi. Melalui kegiatan lomba yang kami adakan ini dapat
menjalin silaturahmi antar pengajar TPA masing-masing dusun
beserta anak-anak didiknya.
d) Faktor pendukung dan penghambat
Faktor pendukung dalam pelaksanaan lomba ini adalah :
Fasilitas yang memadai di tempat diadakannya lomba TPA
Kerjasama yang baik antara tim KKN, pengurus/pengajar
TPA, maupun anak-anak didik
Partisipasi masyarakat cukup besar dalam acara ini
Sedangkan faktor penghambatnya antara lain :
Kurangnya minat anak-anak didik dalam mengikuti lomba
dengan alasan belum terlalu bisa membaca Al Quran
Staf pengajar yang minim menyebabkan anak-anak tidak
maksimal dalam latihan sebelum mengikuti lomba
3) Pelatihan Bahasa Inggris
a) Deskripsi kegiatan
Kegiatan pendidikan lainnya yang kami laksanakan adalah pelatihan
bahasa Inggris untuk anak-anak usia 5-10th yang bertempat di PAUD
Gemawang. Pelaksanaannya seminggu sekali, dengan waktu tatap
muka sekitar 2 jam tiap pertemuan. Dalam pelatihan ini, kami lebih
sering menggunakan metode pembelajaran cooperative learning.
Dengan menempel barang-barang yang ada di sekitar PAUD dengan
tulisan bahasa Inggris dan anak-anak secara kelompok berlomba
mencari. Selain itu juga kami mengajari anak-anak lagu bahasa

32

Inggris sambil menghafalkan pengucapan huruf a sampai z


menggunakan lagu sehingga mereka lebih tertarik dan lebih mudah
dalam menghafalkan.
b) Maksud, tujuan, dan sasaran yang ingin dicapai
Adapun maksud dan tujuan dari pelatihan tersebut adalah :
Mempermudah anak-anak peserta didik untuk menghafalkan kosa
kata bahasa asing, khususnya bahasa Inggris
Mempelajari karakter peserta didik sehingga

kami

dapat

menemukan metode pembelajaran yang cocok untuk mereka


Mengemas pelatihan ini sebaik mungkin agar peserta didik tertarik
mempelajari bahasa Inggris
Sasaran kegiatan pelatihan ini adalah anak-anak usia 5-10th yang
berada di dusun Gemawang, dusun Dukuh, Segempol , dan
Karangrejo.
c) Hasil yang dicapai dan tindak lanjut
Pelatihan ini sukses membuat anak-anak tertarik belajar bahasa
Inggris. Terbukti dengan keaktifan dan semangat yang terpancar di
wajah peserta didik saat mengikuti pelatihan. Dan mereka sudah dapat
bernyanyi dengan bahasa Inggris dengan baik dan benar. Diharapkan
nantinya ketika masa KKN kami di desa Dukuh selesai, peserta didik
dapat lebih mahir berbahasa Inggris. Selain itu, dengan adanya
pelatihan ini kami dapat menjalin hubungan yang cukup dekat dengan
adik-adik di desa Dukuh sehingga kita bisa saling menyayangi satu
sama lain.
d) Faktor pendukung dan penghambat
Dalam pelsanaan kegiatan mandiri ini terdapat faktor pendukung dan
penghambat. Untuk pelatihan bahasa Inggris ini faktor pendukungnya
antara lain:
Semangat dan partisipasi peserta didik sangat tinggi sehingga
kegiatan dapat berjalan dengan baik
Kesadaran orang tua/wali terhadap pendidikan anak-anaknya
masih tergolong tinggi
Fasilitas yang memadai untuk pembelajaran
Sedangkan faktor penghambatnya adalah :

33

Luasnya wilayah desa Dukuh menyebabkan kurang meratanya


publikasi pelatihan ini
Sulitnya mengajari anak-anak dalam mengucapkan kata-kata
bahasa Inggris
Tidak meratanya umur peserta didik sehingga sudah ada yang
menulis dan ada yang belum
4) Pelatihan Komputer
a) Deskripsi kegiatan
Kegiatan mandiri lainnya adalah pelatihan komputer untuk anak-anak
dan ibu-ibu. Pelaksanaannya rutin seminggu sekali dengan sekali tatap
muka waktunya adalah sekitar 2jam. Dalam pelatihan ini kami
mengajari anak-anak dan ibu-ibu tentang pengenalan laptop, hardisk
apa saja yang terkait, dan software sederhana seperti Ms Word, Excel,
Paint. Teknis pelaksaannya dipisah antara ibu-ibu dan anak-anak,
namun waktunya sama. Untuk ibu-ibu, kami terkonsentrasi pada
pelatihan Ms Word, mengetik surat undangan. Sedangkan anak-anak,
pelatihan lebih sederhana seperti menulis nama masing-masing di Ms
Word, membuat kreasi gambar di Panit, dan sebagainya.
b) Maksud, tujuan, dan sasaran yang ingin dicapai
Maksud dan tujuan diadakannya Pelatihan Komputer adalah :
Agar masyarakat tidak buta teknologi dan setidaknya mengenal
laptop beserta penggunaannya
Menjalin hubungan yang baik antara tim KKN dengan anak-anak
dan ibu-ibu setempat
Menyalurkan ilmu yang kami punya agar bermanfaat bagi
mayarakat
Sasaran untuk pelatihan ini adalah anak-anak dan ibu-ibu se Desa
Dukuh pada umumnya.
c) Hasil yang dicapai dan tindak lanjut
Dengan adanya pelatihan yang kami laksanakan, ibu-ibu khususnya
dapat menggunakan komputer yang sebenarnya mereka punya di
rumah, tapi mereka tidak dapat mengoperasikan meskipun dalam
tahap yang sederhana. Sedangkan untuk anak-anak, mereka dapat
berkreasi sendiri dengan menggambar di Paint sehingga bakatnya
tersalur dengan sempurna. Diharapkan ke depannya, masyarakat baik
34

ibu-ibu maupun anak-anak yang mengikuti pelatihan komputer dapat


belajar lebih banyak dengan latihan sendiri di rumah. Juga kepada
pemerintah setempat diharpakan melakukan follow up kegiatan
pelatihan seperti ini agar masyarakatnya semua melek teknologi
d) Faktor pendukung dan penghambat
Faktor pendukung pelatihan kegiatan ini adalah :
Masih tingginya kesadaran masyarakat tentang pentingnya
teknologi informasi
Kerjasama yang baik antara tim KKN dan pak bayan di setiap
dusun dalam mempublikasikan pelatihan ini
Sedangkan faktor penghambatnya antara lain :
Banyak yang memiliki komputer, sedangkan kita pembelajaraannya
menggunakan

laptop

sehingga

peserta

sulit

mensikronkan

keduanya.
Sebagian masih belum memiliki laptop/komputer sehingga mereka
tidak dapat latihan sendiri di rumah.
5) Pengajaran dan pelatihan seni melipat kertas atau origami untuk anak TK
dan SD
a) Deskripsi kegiatan
Pengajaran dan pelatihan seni melipat kertas untuk anak TK
dan SD adalah berupa pelatihan dan pengajaran melipat kertas. Seni
melipat kertas termasuk ke dalam seni rupa. Kegiatan ini bermanfaat
untuk mengaktifkan kinerja otak kanan anak dan menjadikan anak
agar lebih cakap, kreatif serta memiliki rasa keindahan.
Tahap
persiapan
yang
kami
lakukan

adalah

mengkoordinasikan dengan pihak sekolah tentang kegiatan tesebut,


menginformasikan kepada siswa-siswi sekolah TK dan SD mengenai
jadwal kegiatan tersebut, dan mempersiapkaan materi, bahan dan
peralatan yang diperlukan. Beberapa alat dan bahan yang dibutuhkan
antara lain berupa: kertas lipat, lem, buku gambar dan gunting.
Kegiatan pengajaran seni melipat kertas ini dilaksanakan di
gedung PAUD Terpadu Indah di dusun Gemawang desa Dukuh pada
tanggal 14 Juli 2014, 11 dan 18 Agustus 2014, sedangkan waktu
pelaksanaannya yaitu pukul 10.00 WIB sampai dengan pukul 13.00
WIB.
35

Pengajaran dan pelatihan tentang seni melipat kertas


dilakukan oleh seluruh anggota kelompok dengan mempraktikkannya
di depan para peserta didik. Kegiatan ini berlangsung selama kurang
lebih selama 1 jam 30 menit pada tiap pertemuan. Kegiatannya berisi
pengenalan tentang alat dan bahan, macam-macam bentuk lipatan
dasar dan mengkreasikan lipatan dasar tersebut ke dalam macammacam bentuk, misalnya bentuk bunga, hewan, dan benda-benda
sekitar.
Dalam kegiatan ini kami mengamati dan menuntun anakanak dalam melipat apakah cara melipatnya sudah sesuai dengan
petunjuk atau urutan dalam membuat bentuk atau belum. Jika peserta
didik sudah benar maka kami memberi penguatan berupa pujian dan
jika mereka salah maka kami akan memberikan perhatian khusus
terhadap anak tersebut. Setelah semua peserta didik menyelesaikan
pekerjaannya, peseta didik menempelkan hasil karya mereka di buku
gambar masing-masing peserta didik.
Dan sesekali waktu kami memberikan beberapa lembar kertas
lipat untuk dibawa pulang oleh peserta didik agar mereka dapat
mengulangi cara atau langkah-langkah dalam membuat berbagai
bentuk origami tadi atau bisa juga mereka berkreasi sendiri di rumah.
b) Maksud, tujuan, dan sasaran yang ingin dicapai
Maksud dan tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk
meningkatkan keterampilan seni dan daya kreativitas anak TK dan SD
dalam berkarya. Sedangkan sasaran dari kegiatan ini adalah siswasiswi TK dan SD yang ada di desa Dukuh
c) Hasil yang dicapai dan tindak lanjut
Kegiatan ini terlaksana dengan baik dan lancar. Sebagian
besar peserta didik yang datang sudah bisa mengikuti kami
mempraktekkan

cara-cara

melipat

kertas

yang

benar

serta

menghasilkan karya seni tersebut dalam bentuk yang baik pula.


Setelah itu kami mengevaluasinya. Penilaian keberhasilan untuk
kegiatan ini adalah dengan memberikan nilai sesuai aspek,

36

diantaranya: kerapihan, keindahan bentuk, dan kecakapan dalam


mengikuti tuntunan melipat.
Tindak lanjut yang dilakukan adalah bagi yang sudah mahir
dalam membentuk origami yang diajarkan maka mereka diajarkan
untuk melakukan langkah-langkah membuat bentuk-bentuk origami
yang lain. Sedangkan bagi peserta didik yang belum mahir, maka
mereka dianjurkan untuk mengulangi langkah-langkah yang telah
diajarkan tadi. Tindak lanjut yang lain adalah dengan meninggalkan
sejumlah kertas lipat sebagai inventaris, sehingga mereka bisa berlatih
terus untuk melipat, walaupun Tim KKN UNS sudah tidak di tempat.
d) Faktor pendukung dan penghambat
Faktor pendukung kegiatan ini adalah kerja sama dan sambutan yang
baik dari pihak TK dan SD yang ada di desa Dukuh, sehingga
penjadwalan penyuluhan bisa dilakukan dengan cepat. Sedangkan
faktor penghambat dalam kegiatan ini adalah faktor koneksi berupa
jarak anatara rumah peserta didik ke lokasi pengajaran yang cukup
jauh sehingga peserta didik yang datang hanya ramai pada hari-hari
pertama, lalu hari demi hari jumlah mereka menyusut karena yang
bertahan hanya anak-anak yang tempat tinggalnya dekat dengan lokasi
pengajaran.
6) Pengajaran menggambar dan mewarnai untuk anak TK dan SD
a) Deskripsi kegiatan
Kegiatan ini adalah kegiatan dalam bentuk pelatihan teknik
menggambar dan mewarnai yang ditujukan untuk anak TK dan SD di
desa Dukuh. Kegiatan ini kami buat jadwal untuk pelaksanaannya
yaitu satu minggu sekali setiap hari Senin. Pelaksanaannya yaitu pada
tanggal 14 dan 21 Juli 2014 serta pada tanggal 4 dan 11 Agustus 2014.
Kegiatan ini dilaksanakan di gedung PAUD Terpadu Indah di Dusun
Gemawang Desa Dukuh. Sedangkan untuk waktu pelaksanannya yaitu
pada pukul 10.00 WIB sampai dengan 13.00 WIB.
b) Maksud, tujuan, dan sasaran yang ingin dicapai
Sasaran kegiatan ini adalah anak-anak TK dan SD yang ada di desa
Dukuh. Maksud dan tujuan diadakannya kegiatan ini adalah agar
anak-anak TK dan SD yang ada di desa Dukuh bisa mengembangkan
37

bakatnya di bidang menggambar dan mewarnai. Selain itu diharapkan


pula agar mereka menjadi tahu teknik menggambar dan mewarnai
dengan benar
c) Hasil yang dicapai dan tindak lanjut
Kegiatan ini terlaksana dengan baik dan lancar. Sebagian
besar peserta didik yang datang sudah bisa mengikuti kami dalam
mempraktekkan cara-cara teknik yang benar serta menghasilkan karya
seni tersebut dalam bentuk yang baik mewarnai dan menggambar
pula. Setelah itu kami mengevaluasinya. Penilaian keberhasilan untuk
kegiatan ini adalah dengan memberikan nilai sesuai aspek,
diantaranya: kerapihan, dan keindahan.
Tindak lanjut yang dilakukan adalah bagi yang sudah bisa
melaksanakan teknik menggambar dan mewarnai yang diajarkan
maka mereka dituntun untuk menggambar dan mewarnai yang lain.
Sedangkan bagi peserta didik yang belum bisa, maka mereka
dianjurkan untuk mengulangi menggambar atau mewarnai yang tadi.
Tindak lanjut lainnya bisa dilakukan dengan menyerahkan kegiatan
lanjutannya ke sekolah, seperti PAUD. Selain itu, mereka diminta
untuk bisa latihan menggambar dan mewarnai di rumah sebagai
latihan. Penyediaan pensil warna, buku gambar, dan buku mewarnai
merupakan salah satu cara untuk mendukung tindak lanjut kegiatan.
d) Faktor pendukung dan penghambat
Faktor-faktor yang mendukung kegiatan ini adalah disambut dengan
baiknya kegiatan ini oleh pihak sekolah serta dari orang tua atau wali
murid. Sedangkan faktor penghambat dalam kegiatan ini adalah faktor
jarak anatara rumah peserta didik ke lokasi pengajaran yang cukup
jauh sehingga peserta didik yang datang hanya ramai pada hari-hari
pertama, lalu hari demi hari jumlah mereka menyusut karena yang
bertahan hanya anak-anak yang tempat tinggalnya dekat dengan lokasi
pengajaran
B. Kegiatan Kelompok
1. Kegiatan Utama (A)
a. Pemberantasan Buta Aksara
1) Deskripsi kegiatan

38

Semakin berkembangnya zaman dan juga teknologi komunikasi


dan informasi menuntut untuk semua elemen masyarakat agar
dapat menerima informasi yang ada. Dari berkembangan era
komunikasi dan media informasi yang modern maka menuntut
agar para elemen masyarakat agar dapat membaca (lisan) dan
menulis (tulisan). Karena kita tahu sendiri ilmu dapat diambil
dari berbagai informasi yang ada di setiap media informasi
contohnya seperti di buku, di internet, di papan informasi dan
lain sebagainya.
Pendidikan adalah salah satu kebutuhan masyarakat umum yang
sangat dibutuhkan dan juga sebagai tolak ukur dalam
meningkatnya kesejahteraan kehidupan dalam bermasyarakat.
Pendidikan

ini

juga

berpengaruh

terhadap

kemampuan

masyarakat dalam meningkatkan taraf hidup. Pengenalan huruf


dan angka sangatlah penting dalam berkomunikasi satu sama
lain dalam sebuah kegitan sehari-hari baik itu dalam kegiatan
bekerja atau kegiatan bermasyarakat lainya. Dalam program
pengenalan huruf dan angka kepada masyarakat yang belum
dapat membaca dan menulis di harapkan nantinya mereka dapat
berkomunikasi dengan bahasa yang baku dan bahasa yang satu
yakni bahasa indonesia sebagai bahasa pemersatu dalam
berbagai macam bahasa daerah yang ada.
Dalam hal ini kelompok 5 KKN Desa Dukuh Kecamatan
Ngargoyoso menemukan masih ada penduduk (warga) di desa
Dukuh khususnya Dusun Pandananon, Karangrejo masih ada
yang belum mengenal huruf dan angka. Rata-rata penduduk
yang belum mengenal huruf dan angka di Desa Dukuh
khususnya Dusun Pandananon, Karangrejo berusia lanjut usia
yakni berkisar pada umur 40 60 tahun. Sebagian dari mereka
yang belum mengenal huruf dan angka di desa Dukuh
berdasarkan pada belum pernah mengenyam pelajaran sekolah
dan juga putus sekolah.
39

Berdasarkan pada permasalahan yang ditemukan tersebut maka


tim KKN Universitas Sebelas Maret Surakarta Desa Dukuh,
yang membawa tema kerja utama Pemberantasan Buta Aksara
mencoba untuk menanggulangi permasalahan yang ada dengan
mengadakan program kerja Pengenalan Huruf dan Angka
kepada masyarakat Desa Dukuh khususnya Pandananon,
Karangrejo. Dengan melakukan progam pengajaran untuk
peserta dari masyarakat di Desa Dukuh khu
Kegiatan belajar mengajar di Dusun Pandananom, Karangrejo,
Desa Dukuh Kecamatan Ngargoyoso dilakukan secara intensif
selama 30 hari kalender. Dari program kerja yang telah disusun
oleh tim KKN Universitas Sebelas Maret Surakarta tersebut
diharapkan para peserta program Pemberantasan Buta Aksara
selain mengenal huruf dan angka para perserta juga dapat
membaca tulisan dengan fasih dan benar. Hal itu bertujuan agar
para peserta dapat membaca informasi yang ada di masa modern
ini.
2) Hasil yang dicapai dan tindak lanjut
Hasil yang dicapai oleh Tim KKN dari kegiatan pemberantasan
buta aksara yaitu peserta didik dapat mengenal huruf-huruf,
peserta didik juga dapat membuat tanda tangan untuk segala
keperluan dan peserta didik juga dapat menulis nama serta
alamat mereka agar dapat memudahkan mereka dalam mengurus
segala sesuatu yang mereka perlukan.
Tindak lanjut dari kegiatan pemberantasan buta aksara yaitu
kami bekerjasama dengan kepala desa , kepala dusun serta
karang taruna dengan harapan agar kegiatan ini tetap mendapat
fasilitas. Beberapa buku yang diberikan kepada peserta didik
diharapkan bisa menjadi bekal untuk belajar mandiri.
3) Partisipasi masyarakat dan peran serta Pemda/Dinas/Instansi
Antusias warga masyarakat cukup baik walaupun tidak
mencangkup seluruh desa, terlihat dari 12 peserta didik yang
datang di posko kami di Masjid Al-hidayat di pandan anom

40

dusun Karangrejo. Pihak perangkat desa memberikan dukungan


yang cukup besar untuk terselenggaranya kegiatan ini.
4) Kegiatan yang belum terlaksana
Kegiatan yang belum terlaksana dari kegiatan pemberantasan
buta aksara yaitu kegiatan tersebut belum mencangkup seluruh
desa hanya terpusat pada dusun karangrejo karena menurut data
survey yang kami lakukan dusun karangrejo paling banyak
memiliki warga dengan buta aksara.
b. Rumah Pintar
3) Deskripsi Kegiatan
Rumah Pintar ini merupakan rangkaian dari kegiatan
penunjang yang dilakukan oleh Tim KKN Desa Dukuh. Program
Kerja Rumah Pintar ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas
pendidikan anak-anak di Desa Dukuh. Program Rumah Pintar
ini dilaksanakan di Paud Terpadu Indah, yang beralamatkan di
Mlokolegi, Desa Dukuh, Ngargoyoso, Karanganyar. Tempat ini
di pilih karena untuk memudahkan koordinasi tempat antara
peserta Rumah Pintar, dengan Staf Pengajar yang tidak lain
adalah dari Tim KKN sendiri. Target peserta sendiri sebenarnya
adalah anak-anak yang ada di Desa Dukuh, namun karena Desa
Dukuh sendiri sangat luas, jadi Tim KKN membatasi peserta
Rumah Pintar yaitu bagi yang berminat saja. Waktu pelaksanaan
kegiatan, dilaksanakan setiap hari Senin, Selasa, Rabu, dan
Kamis. Pada pelaksanaannya, terlihat sekali antusiasme dari
peserta Rumah Pintar yang sangat tinggi. Banyak sekali anakanak yang mendatangi Rumah Pintar Tim KKN untuk
mendapatkan pelajaran tambahan dari Tim KKN. Kebanyakan
peserta yang datang adalah anak-anak dari dusun Gemawang,
karena lokasi Rumah Pintar yang berada di dusun Gemawang,
sehingga dari Tim KKN sendiri agak kewalahan karena
membludaknya peserta Rumah Pintar. Untuk penyelesaiannya,
peserta di bagi atas tingkatan pendidikan mereka, mulai dari SD
kelas 1 sampai kelas 6. Untuk kelancaran Program Rumah
41

Pintar, Tim KKN

Desa Dukuh melakukan pengadaan

perlengkapan. Perlengkapan tersebut berupa buku bacaan dan


juga buku pengetahuan lain yang dapat dibaca secara umum
oleh peserta Rumah Pintar. Tim KKN Desa Dukuh tidak
menyediakan buku pelajaran, karena dirasa setiap peserta telah
memiliki sendiri yang di dapatkan dari sekolahan, sehingga Tim
KKN Desa Dukuh menyediakan buku-buku bacaan yang dapat
digunakan oleh semua Peserta Rumah Pintar.
Masyarakat Desa Dukuh merupakan masyarakat yang
sangat beraneka ragam dalam hal pendidikan di dalam
kehidupannya.

Rata-rata

masyarakat

desa

Dukuh

yang

melakukan pendidikan Tinggi dapat dihitung. Dalam hal ini,


kami menganalisis terdapat beberapa kendala yang dialami oleh
para

warga

sekitar

dalam

melakukan

pendidikan

dan

mendapatkan Ilmu Pengetahuan dimana mayoritas kendala yang


ada pada letak geografi yang sulit terjangkau karena rata-trata
permukaan tanah di Desa Dukuh perbukitan , sektor biaya dan
efisiendi waktu, karena warga berfikir dimana anak yang
bersekolah tak menghasilkan apa-apa yang berwujud yang dapat
dijual, namun ketika mereka bekerja dan membantu orang tua
mereka mendapatkan hasil yang dapat dilihat dan menghasilkan
uang. Selama observasi kami, kami menemukan bahwa belum
menyadari

betapa

pentingnya

ilmu

pengetahuan

yang

didapatkan melalui pendidikan. Masyarakat Desa Dukuh kurang


memperhatikan betapa pentingnya pendidikan, maka disinilah
peran kita Mahasiswa KKN Kelompok 5 desa Dukuh,
kecamatan Ngargoyoso, Karanganyar menyadari perlunya ada
perubahan tentang wawasan yang harus didapatkan oleh warga
sekitar mulai dari anak kecil (SD,SMP,SMA) dan orang tua.
Dari hasil penilaian observasi lapangan atas kendala yang
dialami masyarakat tersebut, maka kami berupaya untuk

42

membantu mencari solusi atas masalah tersebut.Salah satunya


adalah dengan mengadakan belajar bersama dan mengerjakan
PR (Pekerjaan Rumah). Dan mulai berkembang tentang Rumah
Pintar yang bertujuan untuk memajukan anak-anak sekitar agar
pemikirannya tidak hanya sebatas materi yang diajarkan
disekolah namun juga mendapatkan pengetahuan umum. Anakanak yang mengikuti Rumah Pintar juga mendapatkan gambaran
tentang,

Kesadaran

tokoh

masyarakat

ternyata

mampu

memberikan penyadaran kepada masyarakat akan pentingnya


sebuah wadah kegiatan yang mampu menjebantani antara
kebutuhan masyarakat dengan fasilitas dan penyelenggara,
sehingga

keterpaduan

dan

keinginan

bersama

tersebut

melahirkan Rumah Pintar . Rumah Pintar sebagai wadah


kegiatan masyarakat tersebut. Pemateri untuk pengajaran kali ini
adalah mahasiswa peserta KKN desa Dukuh yang mendalami
konsentrasi keguruan. Masyarakat Desa Dukuh ternyata mampu
mengambil manfaat keberadaan rumah pintar sebagai wujud
karya Mahasiswa dengan kerjasama antara Bapak Lurah yaitu
Bapak Hari Harmoko dan warga sekitar demi kemajuan
pengetahuan dan pemahaman warga sekitar tentang ilmu
pengetahuan yang sekarang berkembang, anak anak juga sangat
antusias dalam mengikuti acara Rumah Pintar dan mereka
sangat tertarik dengan materi yang diajarkan oleh Mahasiswa
KKN Desa Dukuh, bahkan banyak siswa di Rumah Pintar
meminta ajari materi diluar materi yang diajarkan, seperti materi
pelajaran lain dari yang sedang diajarkan. Karena itu masyarakat
menjadi konsep dasar berjalannya seluruh program.Hal ini
membuktikan bahwa ide rumah pintar terbukti dapat ditangkap
dan

diaktualisasikan

oleh

masyarakat

level

kalurahan,

sebagaimana yang terjadi di desa Dukuh ini.

43

Pembelajaran

berlangsung sangat positif. Pembelajaran

menciptakan suasana partisipatif ketika mengaplikasikan materi


dengan beberapa contoh soal yang diberikan dari mahasiswa
KKN terkait dengan materi yang diajarkan.Kegiatan ini
berlangsung selama 180 menit, yaitu dari pukul 10.00-13.00.
4) Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut
Hasil yang ingin dicapai dari kegiatan ini adalah sebuah
pengetahuan baru yang didapatkan oleh anak-anak melalui
Rumah Pintar. Dan pengetahuan yang didapatkan diharapkan
dapat membantu anak-anak untuk menambah refrensi dalam
menyelesaikan permasalahan yang ada dalam pelajaran yang
ada. Dari pelatihan yang dilakukan diharapkan mampu
membantu anak-anak untuk menjadikan tambahan ilmu bagi
masyarakat.
Dalam pembelajaran ini kami juga memberikan pelatihan
berkomunikasi

lain

bahasa

sehingga

anak-anak

mampu

menguasai lebih dari satu bahasa diantaranya kita memberikan


pelatihan bahasa inggris agar anak-anak mampu berkomunikasi
dengan bahasa yang baik dan benar sesuai dengan aturannya.
Program ini diharapkan mampu membuat anak anak lebih
tertarik belajar ke bahasa Inggris.
Aktivitas Rumah Pintar dijalankan di Paud terpadu Indah di
dusun Gemawang Desa Dukuh yang diperbolehkan untuk rumah
pintar.Bangunan ini cukup sederhana tetapi di tata sedemikian
rupa sehingga tampak rapi. Bangunan ini terdiri 1 bangunan
dengan 1 ruangan yang digunakan untuk ruang pelatihan, ruang
baca dan koleksi buku, ruang musik.
Untuk bahan bacaan, alat peraga

serta

peralatan

pembelajaran lainnya lumayan tersedia sebatas untuk kebutuhan


pelatihan yang selama ini berlangsung, karena memang relatif
tidak banyak memerlukan peralatan yang beraneka ragam.
Peralatan-peralatan pembelajaran ini diperoleh dari pembelian
dari dana kegiatan yang dilakukan Mahasiswa KKN Kelompok
44

5 Desa Dukuh, kecematan Ngargoyoso , Karanganyar. Alat


permainan edukatif tersedia lebih dari cukup.
Warga masyarakat diharapkan dapat merasakan banyak
manfaat dengan keberadaan Rumah Pintar.Kegiatan-kegiatan
yang diselenggarakan merupakan kegiatan yang memang
menjadi kebutuhan warga khususnya (anak-anak). Prospek
diwaktu yang akan datang rumah pintar ini dipandang cukup
bagus jika pengelola mampu menjaga irama kegiatan, dengan
berusaha menemukan program-program baru sesuai dengan
kebutuhan masyarakat.
3) Partisipasi Masyarakat dan Peran serta Pemda/ Dinas/ Instansi
Peran serta masyarakat dan pemerintahan Desa Dukuh atas
program pembelajaran Rumah Pintar ini sangat positif.
Partisipasi masyarakat dalam program Rumah Pintar ini
dikatakan cukup baik, hal ini dapat terlihat dari antusiasme
anak-anak ketika mengikuti kegiatan Rumah Pintar. Dapat pula
dilihat dari antusiasme para orang tua yang ikut mengantar dan
ikut belajar di Rumah Pintar.
Pemerintah desa sangat

mendukung

kegiatan

yang

bermanfaat positif bagi masyarakatnya.Terlebih lagi, diharapkan


dari

pembelajaran

yang

sudah

terlakasana

mampu

mempermudah pemahaman mereka dalam berkomunikasi dan


mampu mengembangkan pengetahuan mereka.Masyarakat juga
positif dan partisipatif dalam pembelajaran ini.
c. Rangkaian Kegiatan 17 Agustus
1) Deskripsi kegiatan
Dalam memperingati hari kemerdekaan Indonesia ,
Warga desa Dukuh mengadakan berbagai rangkaian kegiatan.
Dimasing-masing dusun di desa Dukuh mempunyai lomba yang
beraneka ragam , berhubung Tim KKN bertempat tinggal di
dusun gemawang sehingga kegiatan untuk 17 agustus 2014 kami
pusatkan di dusun Gemawang. Di dusun Gemawang lomba
dikatagorikan menjadi 3 yaitu untuk anak-anak , Remaja dan

45

Orang tua. Lomba anak-anak yaitu pecah air , tangkap belut ,


balab karung , ambil koin , sepak bola terong , lari balon , sepak
bola karung sedangkan untuk Remaja dan orang tua diadakan
lomba sepak bola dan tarik tambang.
Kegiatan pertama dilakukan pada tanggal 4 Agustus
2014 yaitu lomba lomba koin untuk anak-anak , dilanjutkan
dengan pecah air pada tanggal 5 Agustus 2014 , kemudian sepak
bola terong pada tanggal 6 Agustus , lari balon pada tanggal 7
Agustus , balap karung pada tanggal 8 Agustus , lari balon pada
tanggal 9 agustus dan terakhir untuk lomba anak-anak yaitu
sepak bola karung pada tanggal 10 Agustus 2014. Sedangkan
lomba untuk remaja dan orang tua dilakukan pada tanggal 11
Agustus- 16 Agustus 2014 seluruh kegiatan lomba dimulai pada
pukul 15.00 sampai pukul 17.30. Puncak dari rangkaian kegiatan
17 Agustus 2014 yaitu diadakannya Pentas seni pada hari
minggu malam pada tanggal 17 Agustus 2014 dimulai pada
pukul 20.00 sampai selesai bertempat di lapangan olahraga
dusun Gemawang , dalam pentas seni tersebut Tim KKN ikut
menyumbang 1 buah lagu yaitu Rumah Kita serta ikut
membantu melatih remaja dusun Gemawang yang terbentuk
dalam Grup Gemawangs Angels dalam menampilkan gerak dan
lagu yaitu menampilkan gerak dan lagu Ratu Sejagad.
2) Hasil yang dicapai dan tindak lanjut
Hasil yang dicapai Tim KKN UNS desa Dukuh dari
rangkaian kegiatan 17 Agustus yaitu agar semakin baik
hubungan antar warga , dapat meningkatkan rasa nasionalisme
masyrakat desa Dukuh , dan rangkaian kegiatan tersebut juga
dapat menghibur warga Dukuh.
Tindak lanjut dari rangkaian kegiatan tersebut yaitu
kami bekerjasama dengan Karang Taruna dusun Gemawang agar
kedepannya masyarakan dusun Gemawang lebih kreatif dalam

46

memperingati hari Kemerdekaan Indonesia dan kedepannya


hubungan antar masyrakat menjadi lebih erat lagi
3) Partisipasi masyarakat dan peran serta Pemda/Dinas/Instansi
Partisipasi masyarakat desa Dukuh dalam rangkaian kegiatan 17
agustus 2014 sangat tinggi. Ini dapat dilihat dari banyaknya
anak-anak yang ikut serta dalam berbagai lomba yang telah
diadakan dan juga banyaknya remaja serta orangtua yang ikut
berpartisipasi dalam rangkaian kegiatan 17 agustus 2014. Dan
juga dapat dilihat dalam pentas seni banyaknya anak-anak ,
remaja dan orangtua juga ikut menghibur para warga.

47

BAB IV
PENUTUP
B. Kesimpulan
1. Lokasi Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik integratif bertema Pemberantasan
Buta Aksara di Desa Dukuh, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar.
2. Kepala Desa Dukuh adalah Bapak Hari Harmoko dan terdapat 4 dusun yang
dipimpin oleh Kepala Dusun yaitu Bapak Sukimin (Dusun Karangrejo), Bapak
Sugiyono (Dusun Segempol), Bapak Sularto (Dusun Gemawang), dan Bapak
Suwarno (Dusun Dukuh).
3. Desa Dukuh memiliki luas wilayah sebesar kurang lebih 334.057 Ha. Dalam
hal ini Desa Dukuh berbatasan dengan wilayah :
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Jalan DPU
b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Jalan DPU
c. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Tamansari
d. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Jatirejo
4. Dalam hal sarana dan prasarana, alat-alat kantor kelurahan sudah cukup
memadai dalam memberikan pelayanan desa. Terdapat kekurangan di jalan
yang berlubang dan penerangan jalan sehingga jika malam sulit untuk melalui
jalan jalan di Desa Dukuh.
5. Berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh Tim KKN, sejauh ini proses
pelayanan dan pengurusan surat menyurat di kelurahan terpantau lancar.
6. Tingkat pendidikan warga Desa Dukuh belum cukup tinggi.
7. KKN
UNS di Desa Dukuh mempunyai program kerja wajib yaitu
Pemberantasan Buta Aksara .
8. KKN UNS di Desa Dukuh mempunyai program penunjang yaitu Rumah
Pintar , penyuluhan di PKK , Lomba Ramadhan dan Penyuluhan Kesehatan
serta Pengobatan Gratis.
9. Tim KKN UNS berhasil menjalankan Program Utama yaitu Pemberantasan
Buta Aksara di desa Dukuh Ngargoyoso.
10. Tim KKN UNS berhasil melakukan Rumah Pintar dan membuat anak anak
Desa Dukuh memiliki keterampilan baru.
11. Tim KKN UNS berhasil melakukan sosialisasi kesehatan di sekolah-sekolah
(SD, MI, SMP), PKK, perkumpulan bapak-bapak, dan Posyandu Lansia.
12. Tim KKN UNS berhasil melakukan pengobatan gratis bekerja sama dengan
seluruh tim KKN UNS di Kecamatan Ngargoyoso dan Pemerintah

48

Kecamatan Ngargoyoso, dan melakukannya dalam even Ethnic Creative di


Ngargoyoso.
C. Saran
1. Perlu koordinasi lebih lanjut antara pihak kelurahan Dukuh dan petani Desa
Dukuh dalam rangka pengoptimalan lahan dan hasil pertanian di Desa Dukuh.
2. Dalam hal sarana prasarana, dibutuhkan perbaikan jalan dan penerangan lebih
banyak untuk jalan jalan di sekitar Desa Dukuh.
3. Perlu adanya koordinasi antara Tim KKN UNS, pihak Kelurahan Dukuh dan
Intasi terkait untuk tetap memantau dan mengontrol kelanjutan dari Program
Pengentasan Buta Aksara di desa Dukuh Ngargoyoso Karanganyar.

49

50

Anda mungkin juga menyukai