Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

.1 Gambaran Umum Kampung Nga Matang Ubi


Nama Nga Matang Ubi yaitu merupakan pecahan dari kampung Nga, maka kampung
tersebut diberi nama Kampung. Kampung Nga Matang Ubi mulai terbentuk pada tahun 1968
Geuchik pertama Tgk Itam mulai tahun 1968-1974, Geuchik kedua PA Kubah dengan masa
jabatan mulai tahun 1974-1980, Geuchik ketiga Tgk Husen dengan masa jabatan mulai dari
tahun 1980-1985. Masa kedudukan Geuchik gampong Nga Matang Ubi pada tahun 2015-
2021 diambil alih oleh Geuchik Sofyan.
Sistem pemerintah tanpa pandang bulu, dia mampu mengayomi semua unsur
masyarakat sehingga tanpa hambatan pada saat beliau juga baik dengan penuh kebijaksanaan
dalam menghadapi persoalan di kampung, beliau sangat tegas dan selalu berlaku adil, tidak
ada perbedaan antara anak maupun saudara.
Hampir seluruh masyarakat sangat senang dengan beliau, karena kepemimpinanya
dapat mempersatukan masyarakat di Gampong Nga Matang Ubi serta begitu ramah kepada
masyarakat yang berpapasan dengannya.

1.1.1.1 Kondisi Geografi


Gampong Nga Matang Ubi merupakan Kampung yang terletak disebelah utara
Kecamatan Matangkuli. Kampung Nga Matang Ubi memiliki luas wilayah 720 ha. Seiktar
60% penduduk di Nga Matang Ubi berprofesi sebagai petani.

1
Nga Matang Ubi dibagi menjadi 4 dusun yaitu :
1. Dusun Kuta
2. Dusun Setia
3. Dusun Masjid
4. Dusun Beureughang

Tabel 1. Jumlah penduduk disetiap dusun, pada tahun 2017


No Nama Dusun Jumlah Penduduk
1 Dusun Kuta 500 Jiwa
2 Dusun Setia 544 jiwa
3 Dusun Masjid 590 Jiwa
4 Dusun Beureughang 545 Jiwa
Total 2179 Jiwa
Sumber : Aparatur Kampung Nga Matang Ubi

Utara berbatasan dengan Kampung Bintang Hu dan Cot Ara


Barat berbatasan dengan Kampung Matang Keupanji dan Mancang
Timur berbatasan dengan Kampung Cot U Sibak
Selatan berbatasan dengan Reudep

Penduduk :
Berdasarkan data penduduk tahun 2020 jumlah keseluruhan penduduk kampung
Bintang Musara 2179 jiwa yang terdiri dari :
1. Jumlah Kepala Keluarga (KK) 546 KK
2. Jumlah penduduk laki-laki 1090 jiwa,
3. Jumlah penduduk perempuan 1089 jiwa.

Pekerjaan :
Menurut KK jenis pekerjaan atau mata pencarian masyarakat Kampung Bintang
Musara terdiri dari berbagai bidang ekonomi diantaranya yaitu :

Tabel 2. Persentase pekerjaan masyarakat kampung Nga Matang Ubi 2021


No Profesi Persentase
1 Pertanian/Perkebunan 60%

2
2 IRT 14%
3 Pelajar 15%
4 Wiraswasta 4%
5 Pedagang 3%
6 PNS 4%
Sumber : Aparatur Kampung Nga Matang Ubi

1.1.1.1.2 Keadaan dan potensi Sumber Daya Alam


Kampung Nga Matang Ubi Kecamatan Lhoksukon yang merupakan suatu Kampung
yang sumber pendapatan masyarakatnya bertumpu dari hasil pertanian. Potensi Kampung
Nga Matang Ubi cukup besar, baik pontensi yang sudah dimamfaatkan maupun yang belum
dimamfaatkan secara maksimal. Pontensi yang ada baik itu sumber daya Alam maupun
sumber daya Manusianya perlu terus digali dan dikembangkan untuk kemakmuran
masyarakat secara umum.
Permasalahan utama yang dihadapi masyarakat Kampung Nga Matang Ubi adalah
belum adanya fasilitas sarana dan prasarana yang memadai untuk peningkatan sumber
pendapatan masyarakat dan fasilitas pelayanan umum untuk menunjang pengembangan
perekonomian yang bertumpu pada ekonomi kerakyatan.
Keadaan lingkungan di Kampung Nga Matang Ubi kurang bersih dan tidak nyaman.
Dalam hal kesehatan masyarakat dapat dikatakan kurang efektif, Ini terbukti dari kondisi
lingkungan yang kurang sehat, seperti pekarangan rumah, Meunasah dan sepanjang jalan
kotor, disebabkan karena banyaknya pembuangan sampah secara sembarangan. Keberadaan
mahasiswa selama KKM di kampung Nga Matang Ubi Kecamatan Lhoksukon untuk ikut
Bergotong royong membersihkan tempat ibadah agar nyaman dalam beribadah dan
menjadikan lingkungan yang sehat.

1.1.3 Keadaan Perekonomian


Perekonomian Kampung Nga Matang Ubi secara umum didominasi pada sektor
pertanian yang sistem pengelolaannya masih tradisonal (Pengolahan Lahan , Pola Tanam
maupun pemilihan komoditas produk pertaniannya). Produk pertanian Kampung Nga Matang
Ubi untuk lahan kering (sawit) cukup banyak, hal ini diakibatkan adanya stuktur tanah yang
mungkin belum tepat untuk produk unggulan pertanian diluar sentra sawit dan persoalan
mendasar lainnya adalah system pengairan yang kurang baik sehingga berdampak adanya
kekurangan air jika pada saat musim kemarau.

3
Oleh karenanya harus ada langkah strategis dalam mengatasi persoalan pertanian
dengan melakukan berbagai upaya-upaya : perbaikan system irigasi/ pengairan; penggunaan
teknologi tepat guna; perbaikan pola tanam dan pemilihan komoditas alternative dengan
mengkomunikasikannya kepada pihak-pihak terkait (Dinas Pengairan, Dinas Pertanian).

1.1.4 Keadaan sosial, Pemerintahan dan Kelembagaan

a. Keadaan Sosial
Masyarakat Kampung Nga Matang Ubi kehidupan bermasyarakatnya dalam satu
kesatuan yang didasari atas keislaman, mereka saling membantu dan bergotong royong
sehingga terbentuk suatu Ukhwah Islamiah yang cukup baik, dalam kehidupan sosial budaya
yang islami masih dipertahankan baik oleh orang tua, remaja, dan anak-anak.

b. Keadaan Pemerintahan
Keberadaan sebuah struktur dalam suatu organisasi mempunyai peran yang sangat
penting. Begitu pula dengan struktur perangkat Kampung Nga Matang Ubi yang dapat
memberikan kemudahan bagi geuchik dalam berbagi tugas kepada jajaran agar masing-
masing bertanggung jawab terhadap tugas yang sudah diberikan.

1.2 Analisis Potensi dan kebutuhan


Sebagian besar penduduk Kampung Nga Matang Ubi sebagian besar bekerja sebagai
Petani, ada juga yang berwiraswasta dan sebagian sebagai pedagang sebab hanya dari itu
mereka masih membutuhkan perhatian dan pengembangan perekonomian yang layak
sehingga dapat dengan mudah mencari nafkah bagi keluarganya dalam menutupi kebutuhan
hidup sehari-hari.
Karena potensi yang mereka peroleh dari bekerja sebagai petani sudah mencukupi,
untuk itu mereka membutuhkan bantuan bibit-bibit unggul untuk ditanam, pupuk untuk
dipakai pada tanaman agar tumbuh subur, selanjutnya obat-obatan seperti pestisida juga
herbisida dibutuhkan untuk pemberantasan segala macam penyakit yang ada pada tanaman.
Dengan demikian alangkah baiknya bila ada tanaman seperti itu dapat ditingkatkan kualitas
hasil panen mereka untuk memenuhi kebutuhan keluarga masing-masing. Di sisi lain daerah
ini juga masih membutuhkan adanya penyuluhan bidang pertanian, ekonomi, kesehatan,
pendidikan, usaha kecil, dan sebagainya, sehingga mereka memiliki pengetahuan tentang
penyakit dan pemilihan bibit unggul untuk peningkatan hasil panen.

4
Jika kita lihat dari segi kebutuhan masyarakat kampung Nga Matang Ubi mungkin saat
ini masih sangat memprihatinkan dalam hal pembangunan misalnya, di kampong Nga
Matang Ubi hanya memiliki satu sekolah dan.Tempat pengajian masih dilaksanakan di
meunasah untuk anak-anak l dan untuk para ibu-ibu bukan ditempat pengajian khusus.
Seharusnya kebutuhan masyarakat tersebut perlu diperhatikan dalam upaya
membangun sumber daya manusia yang lebih produktif sehingga mampu meningkatkan
kesejahteraan yang dapat mendorong proses pembangunan dan pertumbuhan secara mikro
dan makro, sehingga kualitas pendidikan dapat tercapai dengan baik secara kuantitatif
ataupun secara kualitas kelulusannya. Sebagai salah satu cara dalam mengembangkan
kreativitas dan kualitas mahasiswa melalui program pengabdian masyarakat-masyarakat pada
saat sekarang ini.
Melalui program kuliah kerja Mahasiswa (KKM), kepada Mahasiswa dituntut agar
mampu menyesuaikan diri dengan masyarakat, kondisi Kampung yang menjadi lokasi KKM
dan dapat berpartisipasi dalam pembangunan kampung terutama dibidang pendidikan, sosial
budaya dan agama.

Anda mungkin juga menyukai