i
PEMERINTAH KABUPATEN LUWU TIMUR
KECAMATAN TOWUTI
DESA LIOKA
Kepada
Yth. Kepala Dinas Pertanian,
Perkebunan dan Peternakan
Kab. Luwu Timur
Di –
Malili.
S U R A T - P E N G A N T AR
Nomor : /II/2016
KURNIA
NIP. xxxxxxxxxxxxxxxxx
ii
KELOMPOKTANI LEMBAH HARAPAN
DESA LIOKA KECAMATAN TOWUTI
KABUPATEN LUWU TIMUR
Dengan Hormat,
Melalui surat ini kami bermohon kepada bapak Bupati Cq. Kepala Dinas
Pertanian Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Luwu Timur berupa bantuan
Bantuan Alsintan Penggilingan Padi untuk Kelompoktani Lembah Harapan Desa
Lioka.
Sebagai bahan pertimbangan bersama ini kami lampirkan :
a. Berita Acara Revitalisasi Kelompoktani
b. Daftar CPCL Kelompoktani
c. Foto Copy KTP Pengurus Kelompoktani
d. Sketsa/denah lokasi
e. Foto Lokasi dan
f. Surat Pernyataan tidak menuntut ganti rugi lokasi.
Besar harapan kami atas terkabulnya permohonan ini dan atas perhatian
dan bantuan dari Bapak Bupati Kami ucapkan terimakasih.
ZACHMA.,SP
OBERT DATTE,SE Nip. xxxxxxxxxxxxxx DAHLIA
Mengetahui ;
Camat Towuti, Koordinator BP3K,
iii
Nip. xxxxxxxxxxxxxx Nip. xxxxxxxxxxxxxx
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur patut kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
masyarakat tani desa Lioka pada umumnya dan kelompoktani Bangkit Utama
dengan baik. Demikian proposal ini dibuat sebagai bahan pertimbangan dalam
iv
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah utama dalam penanganan pasca panen padi yang sering dialami
oleh petani adalah tingginya kehilangan hasil selama pasca panen. Kegiatan
pasca panen meliputi proses pemanenan padi, penyimpanan padi, pengeringan
gabah, dan penggilingan gabah hingga menjadi beras. BPS (1996) menyebutkan
kehilangan hasil panen dan pasca panen akibat dari ketidaksempurnaan
penanganan pasca panen mencapai 20,51%, dimana kehilangan saat
pemanenan 9,52%, perontokan 4,78 %, pengeringan 2,13% dan penggilingan
2,19%. Besarnya kehilangan pasca panen terjadi kemungkinan dikarenakan
sebagian besar petani masih menggunakan cara-cara tradisional atau meskipun
sudah menggunakan peralatan mekanis tetapi proses penanganan pasca
panennya masih belum baik dan benar.
Pemerintah perlu lebih mengkampanyekan penanganan pasca panen
yang baik, sampai usaha ini mendapat respon yang baik dari petani. Jika tingkat
kehilangan panen bisa ditekan sampai minimal 0,5 sampai 1 persen untuk setiap
kegiatan pasca panen dan secara bertahap dapat dikurangi sampai 3 sampai 5
persen berarti total produksi padi yang bisa diselamatkan mencapai 1,59 sampai
2,65 juta ton. Suatu jumlah yang sangat besar untuk mendukung mengamankan
target produksi beras nasional setiap tahunnya (Purwanto, 2005).
Penggilingan padi mempunyai peranan yang sangat vital dalam
mengkonversi padi menjadi beras yang siap diolah untuk dikonsumsi maupun
untuk disimpan sebagai cadangan. Dalam kaitan dengan proses penggilingan
padi, karakteristik fisik padi sangat perlu diketahui karena proses penggilingan
padi sebenarnya mengolah bentuk fisik dari butiran padi menjadi beras putih.
Butiran padi yang memiliki bagian-bagian yang tidak dapat dimakan atau tidak
enak dimakan, sehingga perlu dipisahkan. Selama proses penggilingan, bagian-
bagian tersebut dilepaskan sampai akhirnya didapatkan beras yang enak
dimakan yang disebut dengan beras sosoh (beras putih).
Untuk menghasilkan beras yang baik dibutuhkan proses pasca panen
yang baik dan benar pula. Ketersediaan mesin penggilingan padi merupakan
sarana mutlak yang harus tersedia untuk mengolah gabah menjadi beras. Untuk
itulah sehingga Kelompoktani Lembah Harapan mengajukan proposal ini untuk
1
mendapatkan bantuan pembangunan penggilingan padi, kepada Kepala Dinas
Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Luwu Timur. Kami sangat
berharap usulan ini merupakan permohonan yang perlu dipertimbangkan untuk
mengatasi permasalahan tersebut diatas.
Dengan adanya pembangunan penggilingan padi ini diharapkan petani
yang tergabung dalam kelompoktani Lembah Harapan yang berada di Desa
Libukan Mandiri Kecamatan Towuti Kabupaten Luwu Timur menjadi petani yang
bisa diandalkan yang turut mendukung program Pemerintah.
2. Sasaran
Pengadaan mesin penggilingan padi Rice Milling Unit (RMU) sebanyak 1
(satu) unit untuk pengolahan hasil usahatani padi sawah milik anggota
kelompoktani Lembah Harapan sebanyak 20 orang dengan luas sawah 18,00 ha.
Produktivitas saat ini 4,5 ton per ha sehingga jumlah produksi sebanyak 81 ton
per musim.
2
II. PROFIL WILAYAH DAN KELOMPOK TANI
A. Profil Wilayah
1. Letak Geografis dan Batas Administratif
Desa Libukan Mandiri terletak pada 144.6000 Bujur Timur dan -2.771600
Lintang Selatan. Jarak dari ibukota kecamatan 34 kilometer dan dari ibukota
kabupaten 86 kilometer. Merupakan wilayah paling timur di wilayah Kabupaten
Luwu Timur dengan batas sebagai berikut :
- Sebelah utara berbatas dengan Desa Buangin.
- Sebelah timur berbatas denganDesa Mahalona.
- Sebelah selatan berbatas dengan Desa Mahalona.
- Sebelah barat berbatas dengan Desa Kalosi.
2. Keadaan iklim
Desa Libukan Mandiri memiliki 2 musim yaitu musim hujan dan musim
kemarau dengan tingkat curah hujan yang tinggi. Curah hujan rata-rata 1.560
mm per tahun dengan rata-rata jumlah hari hujan 216 hari dan merupakan iklim
basah dengan klasifikasi bulan basah 6 – 9 bulan dan bulan kering1 – 3 bulan.
Berada pada ketinggian 300 meter dpl membuat udara di wilayah ini
cukup sejuk, dengan topografi wilayah yang dominan dataran rendah (tanah rata)
dengan tinkgat kesuburan yang baik, sehingga penggunaan lahan di dominasi
pada usaha tani padi, palawija, dan holtikultura.
3. Keadaan Tanah
Tanah yang ada di wilayah binaan Libukan Mandiri memiliki tingkat
keasaman tanah (pH)antara 4,2 sampai dengan 7,5. Tingkat kemiringan
tanahsekitar 8 %. Solum tanah dengan kedalaman 1,5 meter dengan drainase
yang baik.
3
B. Profil Kelompok
1. Struktur Organisasi
Pembina :
Ketua : Kepala Desa xxxxxxxxxxxxxxxx
Anggota : PPL WIBI Desa Libukan Mandiri
Pengurus :
Nama Kelompok Tani : Lembah Harapan
Ketua : xxxxx
No.SK Pengukuhan : ....................
Jumlah anggota : 20 orang
Luas Lahan total anggota : 18,00 ha
Jenis Komoditas yang diusahakan : Padi sawah
Nama Penyuluh Pembina : xxxxxxxxxxxxxxx, S.ST
Status Penyuluh Pembina : PNS
No HP Penyuluh : xxxxxxxxxxxxxx
Email Penyuluh : xxxxxxxxxxxxxx @pnsmail.go.id
Nama BP3K Kecamatan : BP3K Kecamatan Towuti
Email BP3K : xxxxxxxxxxxxxx @gmail.com
Tahun : 2012
Jenis Bantuan yang diterima : Percetakan sawah
Nilai : Rp 135.000.000
4
III. MASALAH DAN PEMECAHAN
A. Permasalahan
Beberapa hal yang menjadi permasalahan dalam kegiatan
usahatani di kelompoktani Lembah Harapan adalah :
1. Kehilangan hasil panen akibat proses penanganan pasca panen yang
kurang tepat akibat tidak adanya penggilingan padi.
2. Memerlukan biaya yang besar untuk mengangkut hasil panen berupa gabah
dan biaya penyimpanan.
3. Terbatasnya permodalan yang dimiliki oleh kelompok tani sehingga potensi
yang ada belum termanfaatkan secara optimal.
A. Solusi.
Dengan adanya bantuan pengadaan mesin penggilingan padi Rice Milling
Unit (RMU) diharapkan dapat memperlancar proses produksi pasca panen hasil
produksi padi sawah transportasi sehingga program kerja kelompok yaitu
peningkatan produktivitas usahatani padi dapat tercapai yang pada akhirnya
meningkatkan kesejahteraan petani dan masyarakat pada umumnya.
5
IV. KESIMPULAAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dengan adanya bantuan kegiatan Pembangunan Penggilingan padi dapat
membuka lapangan kerja bagi tenaga kerja yang ada pada kelompok tani dan
dapat meningkatkan fungsi kelompoktani sebagai wahana kerjasama dan
menampung hasil panen anggota kelompoktani, memperluas areal tanam,
meningkatkan indeks pertanaman, meningkatkan produktifitas serta membangun
rasa memiliki terhadap penggilingan padi yang dibangun.
B. Saran.
Kami mengharapkan kedepan bantuan kegiatan pembangunan prasarana
yang sangat dibutuhkan oleh para petani perlu diperbanyak /ditambah untuk
Desa Libukan Mandiri mengingat masih banyak petani yang belum dapat
mengakses lembaga keuangan.
6
SURAT PERNYATAAN
xxxxxxxxxxxxxx