Anda di halaman 1dari 40

PROGRAMA PENYULUHAN

PERTANIAN PERIKANAN DAN KEHUTANAN


BALAI PENYULUHAN PERTANIAN PERIKANAN DAN KEHUTANAN
KECAMATAN XXXXXXXXXXXXXXX

BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN PERIKANAN DAN KEHUTANAN


KABUPATEN LUWU TIMUR
2017
LEMBAR PENGESAHAN

PROGRAMA PENYULUHAN PERTANIAN


BALAI PENYULUHAN PERTANIAN PERIKANAN DAN KEHUTANAN
(BP3K) KECAMATAN XXXXXXXXXXXXXXX
Tahun Anggaran 2017

1
Diserahkan Kepada :
BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN PERIKANAN DAN
KEHUTANAN (BP4K) KABUPATEN LUWU TIMUR

Disusun di : Xxxxxxxxxxxxxxx
PadaTanggal : 07 Oktober 2017
Koordinator BP3K Xxxxxxxxxxxxxxx

xxxxxxxxx, SP
NIP. xxxxxxxxx

Menyetujui;
Yang Mewakili Yang Mewakili
PenyuluhPertanian, Ketua KTNA,

xxxxxxxxx,S.ST xxxxxxxxx
NIP. xxxxxxxxx

Mengetahui/Menyetujui Mengetahui;
Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan Camat Xxxxxxxxxxxxxxx,
Pertanian Perikanan Dan Kehutanan
Kabupaten Luwu Timur

Ir. xxxxxxxxx Drs. xxxxxxxxx, MSi


Pangkat ; Pembina Utama Muda Pangkat : Pembina
NIP. xxxxxxxxx NIP. xxxxxxxxx

KATA PENGANTAR

Programa Penyuluhan Pertanian Tingkat Kecamatan Xxxxxxxxxxxxxxx


Tahun 2017 merupakan suatu rangkaian rencana kegiatan penyuluhan pertanian
yang memuat keadaan, masalah, tujuan, cara mencapai tujuan, strategi dan
kebijakan serta prioritas program pembangunan pertanian dalam satu tahun
anggaran yakni tahun 2016.

2
Programa Penyuluhan Pertanian ini disusun secara partisipatif, pokok –
pokok permasalahan, potensi, peluang dan tantangan yang harus di hadapi pada
saat ini dan di masa yang akan datang.
Kepada semua pihak yang telah membantu tersusunnya Programa
Penyuluhan Pertanian ini diucapkan terimakasih. Semoga Programa Penyuluhan
Pertanian Tahun 2017 ini dapat bermanfaat bagi lajunya pertumbuhan sektor
pertanian di Kecamatan Xxxxxxxxxxxxxxx.

Xxxxxxxxxxxxxxx, 07 Oktober
2016
BP3K Xxxxxxxxxxxxxxx

3
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
LEMBARAN PENGESAHAN........................................................................ ii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................. iv
DAFTAR TABEL .......................................................................................... v
I. PENDAHULUAN ................................................................................... 1
II. KEADAAN UMUM.................................................................................. 4
A. Keadaan Wilayah ............................................................................ 4
1. Letak Geografis dan Batas Administratif .................................... 4
2. Keadaan Iklim ............................................................................ 5
3. Penggunaan Lahan ................................................................... 5
4. Jumlah Penduduk ...................................................................... 7
B. Sasaran Program Pembangunan Pertanian Perikanan dan
Kehutanan ....................................................................................... 8

1. Sektor Pertanian ........................................................................ 9


2. Sektor Perikanan ....................................................................... 12
3. Ketahanan Pangan dengan Peningkatan Diversifikasi Pangan . 12
4. Sektor Kehutanan ...................................................................... 12
C. Kelembagaan Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan .... 13
1. Kelembagaan Penyuluhan ........................................................ 13
2. Kelembagaan Penyuluhan di Tingkat Kecamatan ..................... 14
3. Kelembagaan Petani ................................................................. 14
4. Keadaan Sosial dan Ekonomi..................................................... 15
5. Sarana dan Alat Pertanian ........................................................ 16
III. TUJUAN ................................................................................................ 17
IV. MASALAH ............................................................................................. 18
A. Bidang Pertanian ............................................................................ 18
B. Bidang Perkebunan ........................................................................ 19
C. Bidang Peternakan ......................................................................... 19
D. Bidang Ketahanan Pangan ............................................................ 20
E. Bidang Perikanan ........................................................................... 20
F. Bidang kehutanan .......................................................................... 21
V. PENUTUP ............................................................................................. 22
LAMPIRAN ................................................................................................. 23

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

4
1. Luas Wilayah Kecamatan Xxxxxxxxxxxxxxx ..................................... 4
2. Curah Hujan dan Kelembaban udara Lima Tahun terakhir................ 5
3. Ketersediaan Lahan menurut Penggunaannya ................................ 6
4. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin ....................................... 7
5. Luas Areal, Produksi dan Produktifitas Komoditi Unggulan .............. 10
6. Skor Pola Pangan Harapan .............................................................. 12
7. Jumlah Pegawai dan penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan 14
8. Jumlah Kelompoktani dan Gapoktan ................................................ 15

5
I. PENDAHULUAN

Amanat Undang-undang Nomor: 16 Tahun 2006 tentang Penyelenggaraan


Penyuluhan Pertanian mengisyaratkan pembagian kewenangan dan tanggung jawab
pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Hal ini diwujudkan melalui penyelenggaraan
revitalisasi penyuluhan yang meliputi aspek penataan dan penguatan kelembagaan,
ketenagaan, penyelenggaraan, sarana dan prasarana, serta aspek pembiayaan.
Identifikasi sumber daya dan program pembangunan pertanian, perikanan dan
kehutanan yang dilaksanakan oleh pemerintah, swasta, maupun masyarakat merupakan
upaya revitalisasi penyuluhan yang berjalan secara produktif, efektif dan efisien. Hal ini
dimaksudkan dalam rangka penyusunan rencana penyelenggaraan penyuluhuan
pertanian, perikanan dan kehutanan secara komprehensip dengan memadukan seluruh
sumber daya yang tersedia dalam bentuk tulisan secara sistimatik yang dikenal dengan
istilah “Programa Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan”.
Tujuan dari programa Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan adalah
untuk memberikan arah dan pedoman sekaligus menjadi alat pengendali dalam
pencapaian tujuan penyuluhan. Programa Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan
kehutanan disusun setiap tahun yang memuat rencana penyuluhan tahun berikutnya
dengan memperhatikan siklus anggaran pada masing-masing tingkatan, serta mencakup
pengorganisasian dan pengelolaan sumber daya sebagai dasar penyelenggaraan
penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan
Pemerintah Kabupaten Luwu Timur melalui Perda Nomor 3 Tahun 2010 tentang
pembentukan Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan, Hal
ini merupakan upaya implementasi undang-undang nomor 16 tahun 2006. Tugas dan
fungsi Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan adalah
merencanakan dan melaksananakan penyelenggaraan penyuluhan pertanian dan salah
satu tugas pokoknya adalah pelaksanaan penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian,
Perikanan dan Kehutanan.
Programa Penyuluhan Pertanian Desa Tokalimbo dan Masiku Tahun 2017
disusun dengan memperhatikan keterpaduan dan sinergitas anatara program pemerintah
pusat dan pemerintah daerah yang harus di dukung dan di kawal melalui
penyelenggaraan Penyuluhan meliputi :
1. Penyuluh Pertanian mengemban tugas untuk mendukung tercapainya 4 (empat)
sukses pertanian, yaitu :
a. Swasembada dan swasembada berkelanjutan;
b. Diversifikasi dan ketahanan pangan;
c. Peningkatan nilai tambah, daya saing dan ekspor;
d. Peningkatan kesejahteraan petani;
e. Penyuluh pertanian mendukung tercapainya sukses Gerakan Kebangkitan
Udang, Bandeng dan Rumput Laut.

1
2. Penyuluh Peternakan mendukung swasembada daging tahun 2016.
3. Penyuluh kehutanan mendapat penugasan dalam meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan serta sikap dan perilaku masyarakat agar mau dan mampu mendukung
pembangunan kehutanan.
4. Pemerintah daerah propinsi Sulawesi Selatan telah mencanangkan program
ekonomi kerakyatan antara lain :
a. Program surplus beras 2 juta ton dan produksi jagung 1,5 juta ton.
b. Gerakan pencapaian populasi ternak sapi 1 juta ekor.
c. Gerakan pemulihan produksi dan kwalitas kakao 300 ribu ton.
f. Gerakan pembangunan hutan rakyat.
d. Gerakan kebangkitan udang 33.200 ton, bandeng 80 ribu ton dan rumput laut 1
juta ton.
5. Pemerintah daerah Kabupten Luwu Timur telah mencangkan program dalam rangka
visi pembangunan tahun 2009-2016 yakni “Keberlanjutan Pembangunan,
Pemerintahan dan pelayanan publik dalam rangka mewujudkan agroindustri tahun
2016”.
Program pemerintah pusat, pemerintah daerah propinsi sulawesi selatan, dan
pemerintah daerah kabupaten Luwu Timur dapat terwujud manakala di dukung oleh
kelembagaan penyuluhan yang ada serta kemampuan teknis dari penyuluh pertanian,
sehingga kegiatan pelaku utama yang tercantum pada programa penyuluhan pertanian,
perikanan dan kehutanan ini terwujud.
Salah satu kemampuan penyuluh pertanian adalah harus mampu merespon
kebutuhan pelaku utama dan pelaku usaha melalui kemampuan merencanakan,
melaksanakan dan mengevaluasi pelaksanaan penyelenggaraan penyuluhan pertanian.
Programa penyuluhan pertanian Kecamatan Xxxxxxxxxxxxxxx kabupaten Luwu
Timur ini merupakan sintesa program Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan,
Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Kehutanan dan Badan Ketahanan Pangan, dan
untuk selanjutnya menjadi acuan dan pedoman dalam penyusunan rencana kerja
penyuluhan pertanian (RKPP) tahun 2017 oleh setiap Penyuluh Pertanian.

2
II. KEADAAN

A. Potensi Usaha

1. Peluang Usaha

2. Kondisi Agroekosistem

1. Letak geografis dan batas administratif


Wilayah Kecamatan Xxxxxxxxxxxxxxx berada di sebelah selatan garis
khatulistiwa tepat terletak diantara 2°27”49”-3°00’- 3°03’25’ lintang selatan dan
119°28’56” - 12°47’27” bujur timur. Kecamatan Xxxxxxxxxxxxxxx merupakan kecamatan
paling timur di wilayah Kabupaten Luwu Timur, dengan batas sebagai berikut :
- Sebelah selatan berbatas dengan Propinsi Sulawesi Tenggara
- Sebelah utara berbatas dengan Kecamatan Nuha
- Sebelah barat berbatas dengan Kecamatan Wasuponda.
- Sebelah timur berbatas dengan Propinsi Sulawesi Tengah.
Luas wilayah Kecamatan Xxxxxxxxxxxxxxx adalah 182, 048 ha, terbagi dalam 18
Desa dengan luas masing-masing sebagaimana disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1. Luas Wilayah Kecamatan Xxxxxxxxxxxxxxx Kabupaten Luwu Timur Tahin 2016.
No Kecamatan Luas Areal (ha) Ket

1 Buangin 1.200

2 Tole 2.500

3 Timampu 25.340

4 Libukan Mandiri 1.800

5 Kalosi 1.400

6 Mahalona 34.041

7 Masiku 3.457

8 Bantilang 518

9 Pekaloa 8.926

10 Lioka 2.782

11 Wawondula 24.545

12 Baruga 3.776

13 Langkea Raya 28.321

14 Asuli 2.385

15 Loeha 29.739

16 Rante Angin 4.842

3
17 Tokalimbo 5.465

18 Matompi 1.011

Jumlah 182.048

Sumber : Data Kec.Xxxxxxxxxxxxxxx 2016

2. Keadaan iklim
Kecamatan Xxxxxxxxxxxxxxx memiliki 2 musim sebagai akibat serta pengaruh
pegunungan dan beberapa daerah berada di pesisir danau Xxxxxxxxxxxxxxx. Namun
Kecamatan Xxxxxxxxxxxxxxx termasuk dalam wilayah dengan tingkat curah hujan yang
tinggi. Pada tahun 2016 tercatat rata-rata curah hujan mencapai 267 mm dengan rata-
rata jumlah hujan per bulan mencapai 18 hari. Data curah hujan tahun 2011 sampai
tahun 2015 di sajikan pada Tabel 2.
Tabel 2: Curah Hujan dan Kelembaban Lima Tahun Terakhir (Tahun 2011 – Tahun
2015) Kecamatan Xxxxxxxxxxxxxxx Kabupaten Luwu Timur.
Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015
Bulan Kelem Curah Kelem Curah Kelem Curah Kelem Curah Kelem Curah
baban Hujan baban Hujan baban Hujan baban Hujan baban Hujan
(hh) (mm) (hh) (mm) (hh) (mm) (hh) (mm) (hh) (mm)
Januari 12 127 12 281 15 223 7 88 15 187
Februari 9 188 22 456 18 314 7 57 24 380
Maret 20 251 15 227 21 221 23 433 23 438
April 17 209 18 498 26 531 25 322 28 689
Mei 21 363 18 435 21 360 24 577 17 189
Juni 14 44 19 296 19 281 27 432 25 148
Juli 18 230 18 142 26 502 15 162 8 225
Agustus 13 62 16 98 16 88 10 138 4 30
September 11 162 13 118 14 107 6 104 1 2
Oktober 11 73 6 50 7 50 4 95 3 31
Nopember 18 375 21 340 12 183 14 454 18 246
Desember 21 387 22 265 15 354 22 288 23 447
Jumlah 185 2.471 200 3.206 183 2.677 184 3.150 0 0
Rata-rata 15,42 205,92 16,67 267,17 17,50 267,83 15,33 262,50 15,75 251
Sumber : Data Monografi BP3K Xxxxxxxxxxxxxxx tahun 2015.
Di wilayah Kecamatan Xxxxxxxxxxxxxxx terdapat banyak gunung –gunung dan
anak sungai diantara lereng-lereng gunung. Selain itu, di Kecamatan Xxxxxxxxxxxxxxx
juga terdapat 4 danau yakni :
a. Danau Mahalona kedalaman 95 mtr, luas 25,00 Km
b. Danau Xxxxxxxxxxxxxxx kedalaman 95 mtr, luas 585 Km
c. Danau Tapareng Masapi di kecamatan Xxxxxxxxxxxxxxx
d. Danau Lantoa di kecamatan Xxxxxxxxxxxxxxx.

3. Penggunaan Lahan
Kecamatan Xxxxxxxxxxxxxxx merupakan daerah yang berpotensi dalam
pengembangan sektor pertanian karena didukung oleh ketersediaan air dengan tingkat
curah hujan yang sangat mendukung dalam pengembangan sektor pertanian dalam arti
luas (perkebunan dan peternakan). Di samping itu keberadaan Kecamatan

4
Xxxxxxxxxxxxxxx dengan adanya danau Xxxxxxxxxxxxxxx menjadikan daerah ini
sebagai kawasan pengembangan sektor perikanan air tawar termasuk potensi dalam
pengembangan sektor pariwisita.
Salah satu ikon Kecamatan Xxxxxxxxxxxxxxx selama ini adalah keberadaan
perusahaan internasional dalam pengembangan sektor pertambangan. Keberadaan PT.
VALE sebagai salah satu perusahaan yang bergerak dalam eksploitasi dalam
penyediaan bahan baku tambang nikel memiliki peran dalam membantu masyarakat di
wilayah Konsensi perusahaan sebagai tanggung jawab sosial terhadap pengembangan
sosial/ekonomi bagi masyarakat setempat.
Potensi hutan dalam wilayah Kecamatan Xxxxxxxxxxxxxxx sangat besar yang
menjadi sumber ketersediaan air dan udara serta ketersediaan lahan pertanian, termasuk
kemungkinan pengembangan masyarakat sekitar hutan agar tidak menjadi perambah
hutan melalui program transmigrasi. Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada tabel
potensi lahan menurut penggunaannya :

Tabel 3. Ketersediaan Lahan menurut penggunaannya.


Jumlah
Luas Lahan Menurut Penggunaanya ( Ha )
N
Desa
o Pekarang Tamb
Sawah Rawa Kolam Hutan Lain-lain
-an -ak

1 Tokalimbo
163,00 35,00 - - 4,00 - 3.539,50 3.741,50
2 Bantilang
365,00 110,00 - - 2,00 - 1.665,50 2.142,50
3 Loeha
721,00 59,00 - - 4,00 - 6.750,00 7.534,00
4 Timampu
402,00 35,50 - - 2,00 - 24.152,00 24.591,50
5 Langkearaya
136,00 34,80 - - 2,00 - 4.031,00 4.203,80
6 Baruga
64,00 27,50 - - 50,00 - 3.262,50 3.404,00
7 Lioka
250,00 29,00 - - 8,00 - 2.191,00 2.478,00
8 Wawondula
78,50 45,32 - - 2,00 - 2.269,20 2.395,02
9 Pekaloa
336,00 46,00 - - 2,00 - 21.377,00 21.761,00
10 Matompi
94,00 - - - 8,00 - 94,00 196,00
11 Asuli
43,00 33,00 - - 2,00 - 2.068,00 2.146,00
12 Mahalona
735,25 1.324,85 879,35 - - 11.443,25 3.234,15 17.616,85
13 Libukan Mandiri
320,00 867,00 345,75 - - 2.213,85 857,65 4.604,25
14 Tole
315,65 1.132,15 1.354,95 - - 5.243,65 2.145,45 10.191,85
15 Kalosi
270,00 568,00 134,15 - - 1.441,15 335,35 2.748,65
16 Buangin
215,25 1.089,00 254,45 - - 3.245,75 1.235,35 6.039,80
17 Masiku
32,00 - - - - - - 32,00
18 Ranteangin
182,00 - - - - - - 182,00
Jumlah
4.722,65 5.436,12 2.968,65 0,00 86,00 23.587,65 79.207,65 116.008,72
Sumber : Data BPS Luwu Timur 2016.

5
3. Sumberdaya dan Teknologi

a. Sumberdaya Manusia
Berdasarkan data penduduk Kecamatan Xxxxxxxxxxxxxxx, jumlah penduduk
tercatat 30.181 jiwa terdiri dari 15.970 laki-laki dan selebihnya 14.191 perempuan. Untuk
lebih jelasnya dapat di lihat pada Tabel 3.
Dari Tabel 3 dapat dijelaskan rata-rata jumlah tanggungan keluarga adalah 6
orang, suatu kondisi yang perlu mendapat perhatian karena tanggungan keluarga cukup
besar. Guna untuk memenuhi kebutuhan hidup petani wilayah ini harus berjuang keras
untuk meningkatkan produktifitas lahan ataupun penganekaragaman pangan, agar stok
beras sebagai makanan pokok dapat disubtitusi dengan sumber-sumber pangan lain
semisal jagung, ubi kayu, sagu dan jenis pangan lokal lain. Selain itu perlu adanya
perbaikan dalam pola pertanaman dengan menerapkan teknologi pertanian, agar terjadi
kenaikan produksi per satuan luas.

Tabel 4. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Kecamatan Xxxxxxxxxxxxxxx Tahun


2016
Jumlah Penduduk ( Jiwa )
No Kecamatan
Laki-laki Perempuan Jumlah
1 Tokalimbo 518 473 991
2 Bantilang 901 850 1.751
3 Loeha 821 831 1.652
4 Timampu 1.386 1.279 2.665
5 Langkea Raya 1.689 1.609 3.298
6 Baruga 1.177 1.043 2.220
7 Lioka 1.069 851 1.920
8 Wawondula 2.364 2.067 4.431
9 Pekaloa 688 631 1.31
10 Matompi 680 701 1.381
11 Asuli 2.332 1.950 4.282
12 Mahalona 654 524 1.778
13 Libukan Mandiri 595 548 1.143
14 Tole 480 527 1.007
15 Kalosi 504 661 1.165
16 Buangin 624 416 1.040
17 Masiku 425 287 733
18 Ranteangin 660 615 1.275
Jumlah 17.567 15.863 32.732

6
Sumber : Data Penduduk Kec.Xxxxxxxxxxxxxxx, Oktober 2016

B. Produktivitas Usaha

C. Sasaran Program Pembangunan Pertanian, Perikanan Dan


Kehutanan
Sasaran utama program pembangunan pertanian, Perikanan dan kehutanan 5
tahun (2009-2016) adalah sebagai berikut :
1. Sektor petanian dengan 4 (empat) sukses yaitu :
a. Swasembada dan swasembada berkelanjutan.
b. Diversifikasi dan ketahanan pangan.
c. Peningkatan nilai tambah, daya saing dan ekspor.
d. Peningkatan kesejahteraan petani.
2. Sektor Perikanan dengan pencapaian sukses gerakan kebangkitan bandeng, udang
dan rumput laut.
3. Sektor Kehutanan dengan pencapaian sukses :
a. Terciptanya lingkungan yang kondusif melalui pengelolaan hutan yang lestari
dan Berkelanjutan.
b. Mewujudkan distribusi manfaat sumber daya hutan yang berkeadilan dan
berkelanjutan.
c. Mewujudkan peningkatan kesejahteraan melalui pengelolaan hutan berbasis
masyarakat dankeunggulan lokal.
d. Meningkatkan dan mengembangkan kapasitas SDM dan kelembagaan.
Pemerintah propinsi Sulawesi Selatan telah mencanangkan program peningkatan
ekonomi kerakyatan melalui sektor pertanian, perikanan dan kehutanan antara lain :
a. Program surplus beras 2 juta ton dan jagung 1,5 ton.
b. Gerakan pencapian populasi ternak sapi 1 juta ekor.
c. Gerakan pemulihan produksi dan kwalitas kakao 300 ribu ton.
d. Gerakan pembangunan hutan rakyat.
e. Gerakan kebangkitan udang 33.200 ton, bandeng 80 ribu ton, dan rumput laut 1 Juta
Ton.
Adapun visi pemerintah kabupaten Luwu Timur “Keberlanjutan pembangunan,
pemerintahan dan pelayanan publik demi terwujudnya kebupaten Luwu Timur sebagai

7
Daerah Agroindustri tahun 2016”. Maka sebagai implementasi Penyuluhan Pertanian,
Perikanan dan Kehutanan merumuskan misi sebagai berikut:
a. Mengembangkan kelembagaan
b. Penyuluhan terpadu, Meningkatkan profesionalisme dan kinerja penyuluh.
c. Meningkatkan SDM Pertanian melalui penyelenggaraan penyuluhan pertanian.
d. Meningkatkan percepatan dan penyerapan teknologi maju bagi pelaku utamadan
pelaku usaha.
Dalam mewujudkan sasaran utama program pembangunan pertanian, perikanan
dan kehutanan di Kabupaten Luwu Timur, maka dukungan potensi lahan dan
kesesuaian agroklimat wilayah Kecamatan Xxxxxxxxxxxxxxx perlu ditingkatkan sehingga
usaha tani dapat terlaksana sepanjang tahun yang mengakibatkan potensi produksi
semakin meningkat.
Sasaran mikro pembangunan pertanian, perikanan dan kehutanan di Kecamatan
Xxxxxxxxxxxxxxx berdasarkan potensi dan target produksi menurut sub sektor dapat
dirinci sebagai berikiut :

1. Sektor Pertanian
a. Sasaran produksi, produktifitas dan luas panen komoditas tanaman pangan dan
hortikultura.
Guna memperkuat ketahanan pangan dan pencapaian kemandirian pangan di
kabupaten Luwu Timur, sub sektor tanaman pangan dan holtikultura menargetkan
produksi, produktifitas dan luas panen tahun 2016 berdasarkan Renstra Dinas Pertanian,
Perkebunan dan peternakan kabupaten Luwu Timur sebagai berikut :
1) Padi dengan target produksi sebesar 187.646. ton , produktifitas ratarata 60 Kw/Ha
dan luas panen 3. 434 ha, dari capaian tahun sebelumnya.
2) Jagung dengan target produksi sebesar 27.424 ton, produktifitas 43,15 kw/ha dan
luas panen 6.807 ha.
3) Kedelai dengan target produksi 907 ton, produktifitas 14,29 kw/ha dengan luas
panen 656 ha.
4) Pengembangan tanaman durian diupayakan melalui usaha ekstensifikasi dengan
membukan lahan baru dan atau pola tanaman sela seluas 1.460,7 Ha.
5) Pengembangan tanaman rambutan diupayakan melalui usaha ekstensifikasi baik
dengan lahan baru maupun dengan pola tanaman sela seluas 1.315,8 Ha.
b. Potensi produksi, produktifitas dan luas areal komoditi perkebunan.
Guna mendukung program pemerintah propinsi Sulawesi Selatan yaitu
pemulihan produksi dan kwalitas kakao 300 ribu ton maka pemerintah kabupaten Luwu
Timur melalui Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan telah memprogramkan luas
areal panen, produksi dan produktifitas tanaman perkebunan sebagai berikut :
Tabel 5. Luas Areal, produksi dan produktifitas komoditas Unggulan Perkebunan Kec.
Xxxxxxxxxxxxxxx :
No Komoditas Luas Areal Produksi Produktifit Ket.
Tanam Penen

8
(ha) (ha) (ton) as ( kw/ha)

1 Kakao 906,50 574,90 27,728 0,48

2 Kelapa Sawit 137 - - -

3 Lada 1005,80 558,40 51,194 0,91

Sumber : Data Dinas Pertanian, perkebunan dan peternakan Kabupaten Luwu Timur
Tahun 2015
Dalam mendukung terwujudnya program pembangunan pertanian melalui sub
sektor perkebunan berdasarkan potensi yang ada, maka prioritas sasaran program
pembangunan sektor perkebunan di kabupaten Luwu Timur adalah :
1. Produksi dan kwalitas kakao 27,728 ton tahun 2012 dengan tingkat produktifitas
0,48 kw/ha.
Upaya penuingkatan produksi dan kualitas kakao dengan melakukan kegiatan : a)
peremajaan tanaman kakao 223,35 ha; b) perluasan areal tanaman kakao ; c)
intensifikasi tanaman kakao 574,90 ha ; d) rehabilitasi tanaman kakao.
2. Peningkatan produksi tanaman lada 27,728 ton tahun 2012 dengan tingkat
produktifitas ata-rata 0,049 Ton/ha.
3. Pengembangan bibit unggul tanaman lada dan kelapa sawit.
4. Pembinaan kelembagaan kelompok tani perkebunan 179 kelompok tani
5. Peningkatan penyerapan tenaga kerja
6. Peningkatan pendapatan petani berbasis kakao sebesar Rp.30.000.000/ ha.
7. Peningkatan penerapan teknologi dalam menunjang pengembangan usaha
perkebunan dari hulu sampai hilir guna mendukung pengembangan industri kecil,
berbasis kerakyatan menengah dan besar.

c. Sasaran populasi dan produksi komoditas peternakan.


Untuk mendukung terwujudnya sasaran program pembangunan pertanian melalui
sub sektor peternakan dengan sasaran populasi dan produksi tahun 2016 sebagai
berikut :
1. Ternak sapi dengan sasaran populasi tahun 2011 sebesar 10.016 ekor dan
populasi tahun 2012 sebesar 11.016 ekor, dengan jumlah aksetor 2.977 ekor
dengan asumsi kelahiran 1.835 ekor.Hasil IB 304 ekor dan kawin alam 1.531 ekor.88
ekor dengan tingkat populasi sebesar 20 persen/ tahun dari populasi tahun 2010
sebesar 62.157 ekor.
2. Ternak ayam buras dengan sasaran pada populasi.
3. Ternak kambing dengan sasaran produksi tahun 2012 sebesar 7.814 ekor dengan
tingkat produksi 40 persen / tahun dari populasi tahun 2010 sebesar 5.581 ekor.
4. Ternak babi dengan sasaran populasi tahun 2012 sebesar 22.593 ekor dengan
tingkat produksi 70 persen / tehun dari poplasi tahun 2010 sebesar 13.290 ekor.
5. Ternak ayam potong dengan sasaran populasi sebesar 76.370 ekor dengan tingkat
populasi 20 persen/ tahun dari populasi tahun 2010 sebesar 63.642 ekor.
6. Ternak ayam petelur dengan sasaran populasi sebesar 74.5 ekor.

9
Dalam mendukung terwujudnya program pembangunan pertanian sub sektor
peternakan berdasarkan potensi yang ada, maka prioritas sasaran program
pembangunan peternakan di Luwu Timur sebagai berikut :
a) Pengembangan bantuan bibit ternak sapi unggul .
b) Pengembangan batuan bibit ternak kambing .
c) Pengembangan populasi ternak sapi unggul melalui inseminasi buatan.
d) Pengembangan ternak sapi potong melalui penggemukan ternak sapi potong.
e) Larangan pemotongan ternak sapi produktif.
f) Pengembangan intensifikasi ternak ayam buras ( intab ).
g) Pengembangan intensifikasi ternak kambing/domba ( inkado ).
h) Pengembangan hijauan makanan ternak.
i) Pembinaan kelembagaan kelompok tani ternak 73 kelompok tani.
j) Peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani ternak.
k) Peningkatan penerapan teknologi dalam pengembangan usaha peternakan dari hulu
sampai hilir .

2. Sektor Perikanan
Dalam upaya mewujudkan sasaran produksi perikanan dan kelautan di Kab.Luwu
Timur maka berbagai hal telah dilaksanakan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan. Untuk
di Kecamatan Xxxxxxxxxxxxxxx hanya dapat dikembangkan perikanan air tawar. Jenis
ikan air tawar yang dapat dikembangkan di kecamatan Xxxxxxxxxxxxxxx antara lain ikan
lele, ikan mas dan ikan nila dengan sasaran luas areal sebesar 50 ha.
3. Ketahanan pangan dengan peningkatan diversifikasi pangan
Untuk mewujudkan peningkatan diversifikasi pangan, melalui peningkatan
konsumsi pangan lokal yang ada sebagai bahan pangan subtitusi pangan pokok beras,
sehingga dapat menurunkan konsumsi dan kelompok pangan lainnya yang melebihi skor
PPH ( pola pangan harapan ) nasional dan meningkatkan skor PPH yang belum
mencapai skor PPh nasional, melalui pola konsumsi pangan beragam, bergizi dan
berimbang serta aman sesuai kaidah gizi dan kesehatan.
Sasaran pola konsumsi pangan adalah mengurangi tingkat konsumsi beras dari
135kg/kapita/tahun menjadi 100 kg/kapita/tahun. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
tabel 5.
Tabel 6. Skor Pola Pangan Harapan Tahun 2011-2020.
Skor Pola Pangan Harapan ( PPH )
No Kelompok Pangan
2011 2012 2015 2016 2020

1 Padi- padian 25,00 25,0 25,0 25,0 25,0

2 Umbi-umbian 2,0 2,0 2,1 2,2 2,5

3 Pangan Hewani 19,7 20,2 20,6 21,1 24,0

4 Minyak dan lemak 4,4 4,5 4,5 4,6 5,0

10
5 Buah/ biji Berminyak 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0

6 Kacang- kacangan 8,0 8,2 8,4 8,7 10,0

7 Gula 2,4 2,4 2,4 2,4 2,5

8 Sayur dan buah 29,9 29,9 29,9 29,9 30,0

9 Lain – lain 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

10 Skor PPH 92,3 93,1 94,0 94,6 100

Sumber : Data Programa Penyuluhan Pertanian Propinsi Sulawesi Selatan Tahun 2010.

4. Sektor Kehutanan
Untuk mewujudkan fungsi kawasan hutan sesuai peruntukannya berdasarkan
program-program utama pemerintah pusat, propinsi dan kabupaten Luwu Timur maka
sasaran kegiatan pembangunan kehutanan di Kecamatan Xxxxxxxxxxxxxxx tahun 2016
sebagai berikut :
a. Terlaksananya pengukuhan dan penataan batas hutan
b. Tersedianya data dan informasi sumber daya hutan
c. Terlaksananya perlindungan dan pengamanan hutan
d. Berkurangnya kasus illegal logging dan kejadian kebakaran hutan setiap tahun.
e. Terwujudnya tertib hukum dalam pemanfaatan dan /atau peredaran Hasil kayu dan
non kayu.
f. Terlaksananya rehabilitasi hutan dan lahan melalui pendekatan wilayah ekosistim
daerah aliran sungai ( DAS ).
g. Terlaksananya pelayanan pemanfaatan hasil hutan yang berorientasi pada
kesejahteraan masyarakat dalam bingkai pengelolaan hutan lestari.
h. Terlaksananya pengembangan aneka usaha kehutanan, perhutanan sosial,
komoditas unggulan kehutanan dan kelembagaan ekonomi masyarakat, melalui
produksi kokon ( sutera alam) , madu, dan hutan tanaman rakyat serta hutan
rakyat.
i. Terbentuknya kelembagaan kelompok tani hutan
j. Terlaksananya peningkatan SDM kehutanan, kelembagaan dan iptek kehutanan.

D. Kelembagaan Penyuluhan Pertanian, Perikanan Dan Kehutanan

1. Kelembagaan Petani
Jumlah kelompok tani yang tersebar di 18 Desa sebanyak 210 buah, dan jumlah
Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN) Sebanyak 11 unit, dengan penyebaran disetiap
Desa dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 8. Jumlah Kelompok Tani dan Gapoktan

11
Jumlah
No Desa Jumlah Kel.Tani Keterangan
Gapoktan

1 Buangin 17 1

2 Tole 11 1

3 Timampu 14 1

4 Libukan Mandiri 16 1

5 Kalosi 13 1

6 Mahalona 28 1

7 Masiku 16 1

8 Bantilang 23 1

9 Pekaloa 12 1

10 Lioka 22 1

11 Wawondula 7 1

12 Baruga 9 1

13 Langkea Raya 3 1

14 Asuli 10 1

15 Loeha 13 1

16 Rante Angin 13 1

17 Tokalimbo 15 1

18 Matompi 14 -

Jumlah 256 17

Sumber : Data BP3K Kec. Xxxxxxxxxxxxxxx 2015

2. Keadaan Sosial dan Ekonomi


Pembangunan Sumber Daya Manusia suatu daerah akan menentukan karakter
dari pembangunan ekonomi dan sosial karena manusia adalah pelaku aktif dari seluruh
kegiatan pembangunan. Pembangunan sumber daya manusia di bidang pertanian,
perikanan dan kehutanan sangat dipengaruhi oleh keadaan sosial dan ekonomi terutama
bagi pelaku utama dan pelaku usaha yang di mulai dari tingkat pedesaan.
Keadaan ekonomi petani di pedesaan sangat dipengaruhi oleh tingkat produksi
usahatani yang dihasilkan, produksi tersebut sangat dipengaruhi pula oleh luas lahan,
tingkat penerapan teknologi, pola tanam, penanganan pasca panen, serta harga jual
yang dapat diterima petani/nelayan.
Dalam hal pemasaran hasil usaha tani di bidang pertanian, perikanan dan
kehutanan masih berada dalam posisi yang sangat lemah, hal ini disebabkan karena
peranan lembaga pemasaran, kelembagaan petani/nelayan dan kelembagaan lainnya
dalam membantu petani memasarkan produksi usahataninya masih sangat kurang.

12
3. Sarana dan Alat pertanian
Alat pengolahan lahan di Kecamatan Xxxxxxxxxxxxxxx terdiri atas Traktor Roda
dua dan Traktor roda empat. Sampai tahun 2015 ini di dominasi dengan traktor roda dua
meskipun demikian jumlahnya belum memadai jika di lihat dari segi penggunaannya 1 : 5
ha. Begitu pula dengan alat tanam benih langsung (atabela). Meskipun penggunaan alat
ini membutuhkan tenaga yang relative kurang namun penggunaan alat ini tidak terlalu
diminati karena berbagai kekurangannya.
Pemerintah kabupaten Luwu Timur telah berupaya mengadakan alat tanam uang
lebih inovatif transplantar yang selama ini jumlahnya mencapai 4 unit.

13
III. TUJUAN

Tujuan penyusunan programa penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan


Kecamatan Xxxxxxxxxxxxxxx Tahun 2016 adalah :
a. Menyediakan acuan dalam penyelenggaraan penyuluhan pertanian, perikanan dan
kehutanan bagi para penyelenggara penyuluhan.
b. Sebagai acuan bagi para penyuluh pertanian, perikanan dan kehutanan dalam
penyusunan rencana kerja penyuluhan pertanian tahun 2016.
c. Sebagai bahan dalam forum musrenbang tahun 2016.
d. Sebagai acuan bagi para penyuluh dalam merumuskan dan melaksanakan
penyuluhan di lapangan dengan memperhatikan aspek :
1) Tingkat pengetahuan, sikap dan keterampilan para pelaku utama dan pelaku
usaha menjadi pelaku agrbisnis.
2) Ketersediaan teknologi, sarana dan prasarana serta sumber daya lain yang
mendukung kegiatan penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan.
3) Tingkat kemampuan penyuluh pertanian
4) Situasi sosial, ekonomi dan budaya masyarakat setempat.
5) Alokasi pembiayaan.

14
IV. MASALAH

Berdasarkan hasil inventarisasi masalah yang dihadapi oleh pelaku utama dan
pelaku usaha serta penyuluh/ petugas pertanian, perikanan dan kehutanan dalam upaya
pengembangan usaha berbagai komoditas pertanian, perikanan dan kehutanan yang
perlu dipecahkan melalui kegiatan penyuluhan yaitu :
A. Bidang Pertanian
Masalah yang dihadapi pelaku utama dalam mengelola usahataninya dapat
diuraikan sebagai berikut :
1. Kurangnya pengetahuan, keterampilan dan sikap pelaku utama, pelaku usaha dan
petugas/penyuluh dalam peningkatan produksi dan produktifitas pertanian dan
penggunaan benih unggul.
2. Kurangnya pemahaman di kalangan pelaku utama tentang pengendalian organisme
pengganggu tanaman melalui pengendalian hama terpadu dan analisa fenomena
iklim belum merata.
3. Pemanfaatan limbah pertanian menjadi bahan baku pembuatan pupuk organik masih
kurang.
4. Rendahnya pemahaman dan penerapan penggunaan pupuk organik ditingkat pelaku
utama.
5. Kurangnya pengetahuan, keterampilan peserta dan petugas pendamping dalam
bidang agribisnis.
6. Kelembagaan pelaku utama dan pelaku agribisnis masih kurang.
7. Rendahnya Pengetahuan Keterampilan Dan Sikap pelaku utama dalam
memandirikan kelembagaan petani dan manajemen agribisnis ke arah kemitraan.
8. Kemampuan petugas dan pelaku utama dalam melakukan adaptasi perubahan iklim
sehingga masih terdapat masalah kekeringan dan kebanjiranyang mengakibatkan
gagal panen.
9. Pengetahuan Keterampilan Dan Sikap Pelaku utama dalam memanfaatkan lahan
terlantar dan pengelolaan lahan sehingga berdampak pada terjadinya degradasi
lahan masih rendah.
10. Masih rendahya Pengetahuan Keterampilan dan Sikap pelaku utama dalam
penguasaan teknologi budidaya dan pengelolaan mutu/produksi, panen dan pasca
panen sehingga produksi pertanian belum mampu bersaing.

B. Bidang Perkebunan
Masalah yang berhasil iidentifikasi di bidang perkebunan dapat disajikan pada
uraian berikut :
1. Masih kurangnya Pengetahuan Keterampilan Dan Sikap Pelaku utama dalam
pelaksanaan perluasan areal, peremajaan dan rehabilitasi sektor perkebunan.

15
2. Pengetahuan Keterampilan Dan Sikap Petani dalam budidaya tanaman kakao masih
rendah.
3. Pengetahuan Keterampilan Dan Sikap Pelaku utama dalam pengendalian organisme
pengganggu tanaman masih kurang.
4. Pengetahuan Keterampilan Dan Sikap Petani dalam budidaya tanaman lada masih
kurang.
5. Pengetahuan Keterampilan Dan Sikap Petani dalam memilih bibit kelapa sawit yang
unggul masih kurang.
6. Pengetahuan Keterampilan Dan Sikap Pelaku utama dalam penanganan panen dan
pasca panen kakao masih terbatas.
7. Lemahnya kelembagan pelaku utama bidang perkebunan.

C. Bidang Peternakan
1. Kurangnya Pengetahuan dan keterampilan petani tentang tehnis dan ekonomi usaha
peternakan untuk meningkatkan produksi dan populasi sapi potong termasuk
pengendalian pemotongan ternak betina produktif.
2. Pengetahuan Keterampilan dan Sikap pelaku utama dalam mengatasi gangguan
reproduksi.
3. Pelaku utama masih tergantung dalam pengembangan ternak sapi melalui kawin
alam.
4. Pengetahuan Keterampilan dan Sikap Petani dalam memanfaatkan kotoran ternak
sebagai kompos masih kurang.
5. Pengetahuan Keterampilan dan Sikap Petani dalam pengembangan intensifikasi
ternak ayam buras .
6. Pengetahuan Keterampilan dan Sikap Petani dalam pengembangan intensifikasi
ternak kambing.
7. Pengetahuan petani dalam pengendalian penyakit ternak khususnya penyakit
zoonosis masih rendah.

D. Bidang Ketahanan Pangan


1. Kurangnya pengetahuan dan sikap petani dalam memanfaatkan bahan pangan lokal
sebagai bahan baku pangan subtitusi pengganti beras sebagai pangan pokok.
2. Kurangnya data dan informasi tentang potensi wilayah pengembangan komoditi
pangan lokal.
3. Masih rendahnya pengetahuan dan keterampilan pelaku utama dalam mengelola
usaha produktif dan ketahanan pangan keluarga.
4. Masih rendahnya pengetahuan petani tentang pola diversifikasi dan konsumsi
pangan dan gizi.
5. Kurangnya pengetahuan petani dalam memanfaatkan lahan melalui pola tanaman
sela masih kurang.

16
6. Pengetahuan Keterampilan dan Sikap Pelaku utama dalam memanfaatakan pangan
asal ternak masih kurang.
7. Perlunya sosialsasi/kampanye pola pangan harapan melalui pola konsumsi pangan
beragam, bergizi, berimbang dan aman berdasarkan kaidah gizi dan kesehatan.
8. Kurangnya kelembagaan petani yang mengelolah usahatani produktif yang berbasis
pangan lokal dalam peningkatan ketahanan pangan dan kesejahteraan keluarga dan
masyarakat.

E. Bidang Perikanan
1. Rendahnya tingkat produktifitas dan produksi hasil perikanan karena tehnik budidaya
dan pengelolaan pelaku utama masih kurang.
2. Penggunaan pestisida, antibiotik, logam dan bahan kimia lainnya sangat
mempengaruhi usaha budidaya perikanan.
3. Kelembagaan pelaku utama dan aspek permodalan masih lemah.
4. Penggunaan sarana produksi di tingkat pelaku utama belum tepat jumlah, kualitas,
harga, waktu dan tempat.
5. Pola mina padi masih kurang diterapakan oleh pelaku utama.

F. Bidang Kehutanan
1. Belum selesainya sebagian penataan batas kawasan hutan, sehingga belum
terwujud secara fisik dan belum terpenuhinya aspek yuridis kawasan hutan.
2. Masih rendahnya kesadaran dan kemampuan pelaku utama dalam merealisasikan
pemeliharaan dan rekontruksi batas hutan sebagai tindak lanjut penataan batas
kawasan hutan yag diarahkan pada upaya keberlanjutan keberadaaan batas
kawasan hutan.
3. Perambahan hutan dan pembukaan kawasan hutan untuk lahan pertanian.
4. Kawasan konservasi hutan yan rusak akibat ulah manusia maupun karena bencana
alam.
5. Masih tingginya perambahan hutan dan pelaku illegal loging dan hasil hutan lainnya.
6. Rendahnya pengetahuan, keterampilan dan sikap pelaku utama dan pelaku usaha
dalam pola pengelolaan lahan hutan produktif untuk meningkatkan tingkat
kesejahteraan masyarakat lokal atau yang bermukim/berusaha dalam dan sekitar
hutan.
7. Masih rendahnya pengawasan dan pemeliharaan terhadap pendangkalan sungai
dan danau yang disebabkan oleh rusaknya hutan daerah hulu.

17
V. P E N U T U P

Dengan tersusun dan disahkannya Program Penyuluhan Pertanian, Perikanan


dan Kehutanan Kecamatan Xxxxxxxxxxxxxxx Tahun 2016 ini, hendaknya dapat dijadikan
sebagai pedoman dalam penyusunan rencana kerja penyuluh pertanian, perikanan dan
Kehutanan.

18
LAMPIRAN
RENCANA KEGIATAN PENYULUHAN
TAHUN 2017

Komoditas : Tanaman Pangan (Padi)


Penang
Metode / Kegiatan Biaya Sumber Pelaks
Sasaran Lokasi Waktu gung Ket.
Penyuluhan (Rp) Biaya ana
jawab
No Tujuan Masalah Pelaku Petuga Volum
Pelaku Utama Usaha
Jenis
s e/ Frek
WT TT TD L P L P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
- -
1 Meningkatkan pengetahuan dan - Rendahnya kesadaran petani - - 1822  - -  7 2 - Pertemuan 1kali Desa Buangin, Tole, Jan dan APBD II PPL Klota
  sikap petani dari 49,78% akan arti pentingnya jadwal kelompok 76 klp Bantilang, Juli 2017 Swadaya
menjadi 56% dalam tanam. - Pertemuan 2 MT L. Raya, Mahalona, klp
  menentukan jadwal tanam di - Petani masih sesuka hatinya massal Asuli, baruga,
  tahun 2017 turun sawah. - Temu teknis Pekaloa, Timampu,
Lioka

2 Meningkatkan PKS petani dari - Petani belum mengetahui - - 607 - - 2 - - Pertemuan 1 kali Desa Buangin, Januari APBD II BP3K PPL
36,52% menjadi 45% dalam bagaimana pengolahan tanah kelompok 2 MT Bantilang dan Juli APBD I Klota
pengolahan tanah yang baik yang baik - Dem cara 28 klp 2017 APBN
3 Meningkatkan pengetahuan Varietas padi yang digunakan - - 429 1 - 3 2 - Pertemuan 1 kali Desa matompi, April dan APBD II BP3K PPL
keterampilan dan sikap 30 dari masih monoton dalam desa kelompok 19 klp Mahalona, okt 2017 APBD I Klota
109 petani tentang pergiliran sendiri - Kursus tani 2 MT Timampu, Lioka APBN
varietas pada tahun 2017
4 Meningkatkan Pengetahuan - 95% petani yang belum - - 1043 - - 5 3 - Pertemuan 1 kali Desa Buangin, Januari APBD II PPL BP3K
Keterampilan dan Sikap petani mampu melakukan seleksi kelompok 59 klp Bantilang, Matompi, dan Juli Lutim Klota
dari 17,46% menjadi 25% teknik benih - Demcara 2 MT L. Raya, Asuli, 2017 Swadaya
seleksi benih padi tahun 2017 - Belum ada penangkar benih baruga, Pekaloa, klp
Lioka
5 Meningkatkan Pengetahuan 55,15% pelaku utama/petani - - 167 - - 2 - - Pertemuan 1 kali L. Raya, Asuli, Januari APBD II PPL PPL
Keterampilan dan Sikap petani yang belum menerapkan jarak kelompok 9 klp Baruga dan Juli Lutim Klota
dari 44,85% menjadi 50% dalam tanam - Demcara 2 MT 2017 Swadaya
penggunaan jarak tanam - Demplot klp

19
6 Meningkatkan pengetahuan, 98,6% pelaku utama/petani - - 407 2 - 1 2 - Anjangsana 5 kali Desa Libukan Jan – Des Budidaya Swadaya PPL BP3K
sikap dan keterampilan petani belum menerapkan tentang klp, 10 kali Mandiri, Lioka 2017 SRI klp Klota
dari 1,39% menjadi 6,3% dalam budidaya padi SRI organik perorangan 1 kali
budidaya padi SRI di tahun 2017 - Demcar
7 Meningkatkan Pengetahuan - Petani masih belum mau - - 97 - - 1 1 - Pertemuan 1 kali Desa Buangin, Januari Jajar APBD II PPL BP3K
Keterampilan dan Sikap petani menerapkan jarak tanam - Demplot 12 klp Lioka dan Juli legowo Swadaya Klota
dari 1% menjadi 3% dalam - Dem Cara 2 MT 2017 klp
system jajar legowo pada tahun
2017
8 Meningkatkan PKS petani dari - Petani masih mengandalkan 18 - 729 - - 6 2 - Pertemuan klp. 1 kali Desa Tole, Buangin, Mei s/d - Membuat APBD II PPL BP3K
9,14% menjadi 15% dalam penggunaan pupuk kimia - Demcara 44 klp Bantilang, Libukan Juli 2017 pupuk Swadaya Klota
membuat dan mengaplikasikan - Temu teknis 1 thn Mandiri, L. Raya, organik klota
pupuk organik pada tahun 2017 Asuli, Pekaloa, - Pestisida Swasta
Baruga, Lioka nabati
- Membuat
MOL
9 Meningkatkan pengetahuan - Penggunaan air yang - - 748 - - 3 1 - Pertemuan 1 kali Desa Buangin, Pebruari, Tata guna APBD II BP3K PPL
petani dari 10,5% menjadi 22% berlebihan kelompok 37 klp Libukan Mandiri, Maret dan air APBD I
orang dalam menggunakan air - Anjangsana 2 MT Matompi Agustus, (TGATUT) APBN
secara bijaksana di tahun 2017 perorangan Sept.
- Dem cara 2017
10 Meningkatkan PKS petani dari - Harga pupuk mahal - - 991 3 - 7 3 - Pertemuan klp. 1 kali Desa Libukan Pebruari, Pemupuka APBD II BP3K Klota
22,96% menjadi 27% dalam - Pupuk langka - Demplot 57 klp Mandiri, Buangin, Maret dan n Swadaya PPL
menerapkan pemupukan - Biaya transportasi pupuk ke - Dem Cara 2 MT Matompi, L. Raya, Agustus, berimbang klp
berimbang tanaman padi pada lokasi mahal Mahalona, Asuli, Sept.
tahun 2017 Baruga, Pekaloa, 2017
Timampu, Lioka
11 Meningkatkan pengetahuan - Petani belum dapat - - 134 - - 2 1 - Sekolah 1 kali Desa Matompi, Jan dan Pengendali APBD II BP3K Klota
keterampilan dan sikap petani membedakan antara hama Lapang (SL- 6 klp Buangin Okt. 2017 an hama Swadaya PPL
dari 9% menjadi 11% dalam dan penyakit PHT) 2 MT dan klp
mengendalikan OPT pada tahun - Pengendalian OPT masih - Kursus tani penyakit
2017 menggunakan pestisida kimia Terpadu
(PHT)
12 Meningkatkan Pengetahuan dan - Biaya magang mahal - - 5 - - 1 - Magang 1 kali Kudus Jawa Oktober Pengendali APBD II BP4K Pemda
keterampilan petani dari 0% - Harga bibit burung hantu 1 thn Tengah 2017 an hama Dinas Lutim
menjadi 0,15% dalam mahal tikus Pertania
penangkaran burung hantu dengan n
sebagai pengendali hama tikus burung
di tahun 2017 hantu

20
Komoditi : Perkebunan

Komoditas : Hortikultura
No Tujuan Masalah Sasaran Metode / Kegiatan Lokasi Waktu Biaya Sumber Penang Pelaks Ket.
Penyuluhan (Rp) Biaya gung ana
jawab
21
Pelaku Petuga Volum
Pelaku Utama Usaha
Jenis
s e/ Frek
WT TT TD L P L P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 Meningkatkan PKS petani - Keterampilan ibu tani masih 278 - 17 - 2 4 2 - Ceramah 1 kali, Desa Tole, April - APBD II PPL PPL
anggota KWT dari 5,09% rendah - Peragaan 12 klp, Buangin, Libukan Juli 2017 Swadaya BP3K KWT
menjadi 11% untuk mengelola - Bibit sayuran sulit diperoleh 1 thn Mandiri, L. Raya, klp
pekarangan secara produktif
- Demplot Asuli, Pekaloa,
untuk menigkatkan Pekaloa
pendapatan keluarga tahun
2017
2 Meningkatkan Keterampilan 94,5 % pelaku utama yang 115 . .17 . . 2 . - Pertemuan klp 4 kali Desa Libukan April - Swadaya PPL PPL
6 klp Mandiri, Asuli Juli 2017 klp BP3K KWT
petani dari 5,1% menjadi belum meningkat pks - Dem cara
1 thn
7,5% untuk menggunakan tentang pembuatan pupuk
pupuk organiK organiK.
3 Meningkatkan pengetahuan 84,8 % pelaku utama yang 115 . .17 . . 2 . - Dem cara 12 kali Desa Libukan April - Swadaya PPL
4 klp Mandiri, Asuli Juli 2017 klp BP3K
keterampilan dan sikap belum meningkat pks - Pertemuan klp
1 tahun
petani dari 15,2% menjadi tentang penggunaan benih - Anjangsana
18% dalam hal penggunaan bermutu perorangan
benih bermutu
Komoditas : Peternakan
Penang
Metode / Kegiatan Biaya Sumber Pelaks
Sasaran Lokasi Waktu gung Ket.
Penyuluhan (Rp) Biaya ana
jawab
No Tujuan Masalah Pelaku Petuga Volum
Pelaku Utama Usaha
Jenis
s e/ Frek
WT TT TD L P L P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 Pencegahan penyakit ternak Sebanyak 90% petani belum - - 76 - - 3 - - Anjangsana 1 kali, Desa Tole, Jan - APBD II PPL PPL
mencapai 30% di tahun 2017 melaksanakan pengendalian massal, 3 Desa Mahalona Des Swadaya BP3K BP3K
penyakit ternak secara perorangan 1 thn 2017 klp
berkala - Demcar
2 Meningkatkan PKS petani Petani belum mampu 48 2 - Dem cara 1 kali Desa Mahalona, Jan-Des APBD II PPL PPL
dari 5% menjadi 10% dalam memelihara ternak secara - Pertemuan klp 2 klp Timampu, Lioka 2017 Swadaya BP3K BP3K
memelhara ternak besar intensif 1 thn klp
secara intensif

22
Kelembagaan Petani
Penang
Metode / Kegiatan Biaya Sumber Pelaks
Sasaran Lokasi Waktu gung Ket.
Penyuluhan (Rp) Biaya ana
jawab
No Tujuan Masalah Pelaku Petuga Volum
Pelaku Utama Usaha
Jenis
s e/ Frek
WT TT TD L P L P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 Meningkatkan pengetahuan dan -Belum kuatnya kelembagaan 100 - 3.351 - - 5 - Pertemuan klp 1 kali Desa Buangin, Tole, Juli dan Swadaya PPL PPL
sikap petani tentang manajemen petani Diskusi 90 klota Bantilang, Libukan Desembe klp Klota Klp tani
dan keuangan dari 5,11% -Petani belum mau untuk Simulasi 1 thn Mandiri, r 2017 APBD II
menjadi 7.5% di tahun 2017 membayar iuran klp L. Raya, Asuli,
Baruga
2 Meningkatkan Pengetahuan dan -Tingkat kesibukan kelompok 40 - 3.35 - - 3 1 - Ceramah 45 klp, Desa Buangin, Tole, Pebr. Dan APBD II BP3K BP3K
keterampilan dari 8% menjadi berbeda 1 - Diskusi 1 kali, Libukan Mandiri, Des. Swadaya PPL PPL
10.5% tentang administrasi -Pengurus klota belum mampu - Praktek 1 thn Matompi, Mahalona, 2017
kelompoktani di tahun 2017 mengelola kelembagaannya - Peragaan Timampu, Lioka
dengan baik - Penugasan
3 Meningkatkan kelas -Tingkat kesibukan anggota 140 - 877 - - 4 1 - Anjangsana 2 kali Desa Libukan Juli – Des Swadaya BP3K BP3K
kemampuan kelompoktani kelompoktani berbeda kelompok 31 klp Mandiri, L. raya, 2017 PPL PPL
-Kurangnya kesadaran dalam - Anjangsana 1 thn Mahalona, Asuli,
hal pertemuan kelompoktani perorangan Baruga, Pekaloa,
Timampu
4 Meningkatkan pengetahuan 91 % Poktan yang belum 140 - 499 - - 3 - - Anjangsana 2 kali Desa Libukan Juli – Des Swadaya BP3K BP3K
petani tentang pengembangan meningkat pengetahuan klp 27 klp Mandiri, Asuli, 2017 PPL PPL
kepemimpinan dari 10% menjadi tentang pengembangan - Anjangsana 1 thn Timampu
16,7 % di tahun 2017 kepemimpinan dan perorangan
pengkaderan anggota
kelompok.
5 Meningkatkan pengetahuan dan 81,95% Poktan yang belum 120 - 711 1 - 4 1 - Anjangsana 2 kali Desa Libukan Juli – Des Swadaya BP3K BP3K
sikap petani dari 12,05% meningkat pengetahuan klp 20 klp Mandiri, Matompi, 2017 PPL PPL
menjadi 19.7% tentang Proses tentang proses perencanaan - Anjangsana 1 thn Mahalona,
perencanaan di tahun 2017 kelompok. perorangan Timampu

Xxxxxxxxxxxxxxx, 07 Oktober 2016

23
RENCANA KEGIATAN UNTUK MENGIKHTIARKAN KEMUDAHAN
KECAMATAN XXXXXXXXXXXXXXX KAB. LUWU TIMUR
TAHUN 2017

N Iktiar//Kegiatan yang Biaya Sumber Penanggu Pelaksa


Tujuan Masalah Lokasi Waktu Ket.
o dilakukan (Rp) Biaya ng jawab na
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Meningkatkan produksi Jumlah hand tractor yang Membuat proposal bantuan Desa Buangin Maret APBD Dinas Dinas
padi dari 4 ton per ha dimiliki petani belum dapat hand traktor Desa Libukan Mandiri 2016 APBN Pertanian Pertanian
menjadi 5 ton per ha dari menjangkau luas sawah Desa Kalosi
potensi 7,5 ton per ha. yang ada Desa Lioka
Desa Timampu
-
Deswa Wawondula
Desa Asuli
Desa Pekaloa
Desa Langkea Raya
Desa Bantilang
24
Desa Tole

2 Meningkatkan produksi Jaringan irigasi yang ada Membuat proposal bantuan Desa buangin Maret APBN Dinas Dinas
padi dari 4 ton per ha belum dapat menjangkau pengembangan jaringan Desa Lioka 2016 APBD Pertanian Pertanian
menjadi 5 ton per ha dari semua petakan sawah irigasi desa Desa Libukan Mandiri
potensi 7,5 ton per ha. Desa Kalosi
Desa Bantilang
-
Desa Timampu
Desa Pekaloa
Desa Matompi
Desa Tole

3 Meningkatkan Pengetahuan - Biaya magang mahal Magang untuk mempelajari Kudus Jateng Mei 2016 APBD BP4K BP4K
dan keterampilan petani dari - Harga bibit burung hantu penangkaran dan APBN
0% menjadi 0,15% dalam mahal pengendalian hama tikus
penangkaran burung hantu
dengan burung hantu -
sebagai pengendali hama
tikus di tahun 2016

4 Meningkatkan Pengetahuan - Biaya magang mahal Pengadaan bibit burung Desa Buangin Juli 2016 APBD BP4K BP4K
dan keterampilan petani dari - Harga bibit burung hantu hantu APBN
0% menjadi 0,15% dalam mahal
penangkaran burung hantu -
sebagai pengendali hama
tikus di tahun 2016

Meningkatkan efektifitas Tingginya serangan Hama Membuat Proposal Kompor Desa Bantilang Maret APBD Dinas Dinas
penanggulangan hama Tikus Tikus Desa Libukan Mandiri 2016 APBN Pertanian Pertanian
5 tikus Desa Tole -

6 Meningkatkan nilai tambah Petani belum memiliki alat Mengajukan proposal Desa Buangin Maret APBD Dinas Dinas
pengolahan hasil panen panen padi bantuan alat panen padi Desa Kalosi 2016 APBN Pertanian Pertanian
padi Desa Lioka
Desa Bantilang
-
Desa Libukan Mandiri
Desa Matompi
Desa Tole

7 Petani memiliki mesin Petani belum memiliki Mengajukan proposal Desa Buangin Maret APBD Dinas Dinas
penggilingan padi mesin penggilingan padi bantuan penggilingan padi Desa Langkea Raya 2016 APBN Pertanian Pertanian
-
Desa Kalosi

8 Menambah luasan - Petani tidak mampu mecetak Mengajukan Proposal Desa Kalosi Maret - APBD Dinas Dinas

25
persawahan sawahan baru Cetak sawah Desa Tole 2016 APBN Pertanian Pertanian

9 Tersedianyas benih bermutu - Sulitnya tentang Akses Mengajukan Proposal Desa Libukan Mandiri Maret APBN Dinas Dinas
ditingkat poktan benih Padi Penangkar benih Padi Desa Bantilang. 2016 APBD Pertanian Pertanian
Mengajukan proposal -
bantuan benih padi.

10 Tersedianya akses jalan tani Sulitnya akses jalan Mengajukan Proposal jalan Desa Bantilang Maret APBN Dinas Dinas
dan jalan produksi Tani Desa Timampu 2016 APBD Pertanian Pertanian
Desa Libukan Mandiri
-
Desa Lioka
Desa Tole

11 Terbangunnya bendungan di Sulit Mendapatkan air Jika Pengajuan proposal Desa Libukan Mandiri Maret APBN Dinas PU Dinas PU
Mahalona Raya musim kemarau pembuatan bendungan Desa Buangin 2016 APBD
Desa Kalosi
-
Desa Tole
Mahalona

12 Meningkatkan produksi Pertanaman kekeringan Mengajukan proposal Desa Buangin Maret APBN Dinas Dinas
dan mutu buah lada pada musim kemarau bantuan mesin pompa air Desa Liioka 2016 APBD pertanian Pertanian
Desa Bantilang
-
Desa Masiku
Desa Pekaloa
Desa Matompi
13 Meningkatkan produksi Bibit yang dibudidayakan Mengajukan proposal Desa Buangin Maret APBN Dinas Dinas
dan mutu buah lada petani bukan jenis unggul bantuan pengadaan bibit Desa Kalosi 2016 APBD Pertanian Pertanian
lada unggul Desa Matompi
Desa Lioka
-
Desa Asuli
Desa Baruga
Desa Tole

14 Meningkatkan produktifitas Petani belum memiliki Mengajukan proposal Desa Buangin Maret APBN Dinas Dinas
petani lada dengan mesin pengupas biji lada bantuan mesin pengupas Desa Asuli 2016 APBD Pertanian Pertanian
efisiensi tenaga dan waktu lada Desa Pekaloa
dalam mengolah biji lada. Desa Bantilang
Desa Masiku -
Desa Matompi
Desa Tole
Desa Libukan Mandiri

15 Meningkatkan produksi Produksi cengkeh masih Mengajukan proposal Desa Masiku Maret - APBN Dinas Dinas
26
tanaman cengkeh rendah bantuan bibit cengkeh 2016 APBD Pertanian Pertanian

16 Meningkatkan produksi Produksi pala masih Mengajukan proposal Desa Masiku Maret APBN Dinas Dinas
tanaman pala rendah bantuan bibit pala 2016 - APBD Pertanian Pertanian

17 Meningkatkan produksi Produksi kakao masih Mengajukan proposal Desa Asuli Maret APBN Dinas Dinas
tanaman kakao Dari 975 rendah bantuan bibit kakao Desa Tole 2016 APBD Pertanian Pertanian
-
Kg/Ha/Tahun Dari potensi
1,2 Ton/Ha/Tahun
18 Meningkatkan pendapatan Kwalitas Mutu Kakao Mengajukan Alat Desa Asuli Maret APBN Dinas Dinas
petani dengan Masih Rendah permentasi biji kakao Desa Tole 2016 APBD Pertanian Pertanian
-
peningkatan kualitas biji
kakao
19 Meningkatkan produksi Masih Rendahya produksi Mengajukan Proposal bibit Desa Baruga Maret APBN Dinas DKP Dinas
Ikan Dari 1 Ton/Ha Dari Ikan ikan Mas 2016 APBD DKP
-
potensi 1,2 Ton/Ha

Xxxxxxxxxxxxxxx, 07 Oktober 2016

27
MATRIKS PORGRAMA PENYULUHAN PERTANIAN
KECAMATAN XXXXXXXXXXXXXXX KABUPATEN LUWU TIMUR
TAHUN 2017

Komoditi : Tanaman Pangan (Padi)


Sasaran Kegiatan Penyuluhan Ket.
Penang-
Pelaku Kegiatan/ Sumber Pelak-
No Keadaan Tujuan Masalah Pelaku Utama Petugas Materi Vol Lokasi Waktu gung
Usaha Metode Biaya sana
Jawab
W
TT TD L P L P
T
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Sebanyak 49,78 % Meningkatkan - Rendahnya - - 1822  - -  13 5 Jadwal - Pertemuan 1kali Desa Buangin, Jan dan APBD II PPL Klota
  petani dari 3.351 pengetahuan dan kesadaran petani Tanam kelompok 76 klp Tole, Bantilang, Juli 2017 Swadaya
orang yang sikap petani dari akan arti pentingnya - Pertemuan 2 MT L. Raya, klp
  menyadari arti 49,78% menjadi 56% jadwal tanam. massal Mahalona, Asuli,
  pentingnya jadwal dalam menentukan - Petani masih - Temu teknis Baruga, Pekaloa,
tanam jadwal tanam di tahun sesuka hatinya Timampu, Lioka,
2017 turun sawah. Wawondula,
2 Sebanyak 36,52% Meningkatkan PKS - Petani belum - - 607 - - 2 - Pengolahan - Pertemuan 1 kali Desa Buangin, Januari APBD II BP3K PPL
petani dari 3.351 petani dari 36,52% mengetahui tanah kelompok 2 MT Bantilang, dan Juli APBD I Klota
orang yang terampil menjadi 45% dalam bagaimana - Dem cara 28 klp Tokalimbo, Rante 2017 APBN
dalam mengolah pengolahan tanah pengolahan tanah - Temu teknis Angin, Loeha,
tanah yang baik yang baik yang baik Masiku,
wawondula
3 Dari jumlah petani Meningkatkan - Kurangnya - - 429 1 - 3 2 - Pergiliran - Pertemuan 1 kali Desa matompi, April dan APBD II BP3K PPL
3.351 orang Pengetahuan kesadaran petani varietas kelompok 19 klp Mahalona, okt 2017 APBD I Klota
20,71% diantaranya Keterampilan dan menggunakan 2 MT Timampu, Lioka, APBN
- Penggunaan - Kursus tani
telah menggunakan Sikap petani dari benih bermutu benih - Demplot Tokalimbo, Rante
benih bermutu 20,71% menjadi - Petani belum
23% dalam bermutu - Temu teknis Angin, Loeha,
yakin pentingnya Masiku
penggunaan benih - VUB
penggunaan benih
bermutu ditahun bermutu
2016
4 Sebanyak 17,46% Meningkatkan - 95% petani yang - - 1043 - - 5 3 Seleksi benih - Pertemuan 1 kali Desa Buangin, Januari APBD II PPL BP3K
petani yang mampu Pengetahuan belum mampu kelompok 59 klp Bantilang, dan Juli Lutim Klota
melakukan seleksi Keterampilan dan melakukan seleksi - Demcara 2 MT Matompi, L. 2017 Swadaya
benih dari jumlah Sikap petani dari benih Raya, Asuli, klp
petani 309 orang 17,46% menjadi 25% - Belum ada baruga, Pekaloa,
teknik seleksi benih penangkar benih Lioka, Tokalimbo,
padi tahun 2017 Rante Angin,

28
Loeha, Masiku
5 Sebanyak 44,85% Meningkatkan 55,15% pelaku - - 167 - - 2 - Jarak tanam - Pertemuan 1 kali L. Raya, Asuli, Januari APBD II PPL PPL
dari jumlah petani Pengetahuan utama/petani yang kelompok 9 klp Baruga, dan Juli Lutim Klota
3.351 orang telah Keterampilan dan belum menerapkan - Demcara 2 MT Tokalimbo, Rante 2017 Swadaya
menerapkan jarak Sikap petani dari jarak tanam - Demplot Angin, Loeha, klp
tanam padi yang 44,85% menjadi 50% Masiku,
benar dalam penggunaan wawondula
jarak tanam
6 Sebanyak 1,39% Meningkatkan 98,6% pelaku - - 407 2 - 1 2 Budidaya SRI - Anjangsana 5 kali Desa Libukan Jan – Des Swadaya PPL BP3K
petani menguasai pengetahuan, sikap utama/petani belum klp, 10 kali Mandiri, Lioka 2017 klp Klota
teknik budidaya padi dan keterampilan menerapkan perorangan 1 kali
SRI. petani dari 1,39% tentang budidaya - Demcar
menjadi 6,3% dalam padi SRI organik
budidaya padi SRI di
tahun 2017
7 Jumlah petani yang Meningkatkan - Petani masih belum - - 97 - - 1 1 Jajar legowo - Pertemuan 1 kali Desa Buangin, Januari APBD II PPL BP3K
menerapkan jajar Pengetahuan mau menerapkan - Demplot 12 klp Lioka dan Juli Swadaya Klota
legowo sebanyak 1% Keterampilan dan jarak tanam - Dem Cara 2 MT 2017 klp
dari 309 orang Sikap petani dari 1%
menjadi 3% dalam
system jajar legowo
pada tahun 2017
8 Jumlah petani yang Meningkatkan PKS - Petani masih 18 - 729 - - 6 2 - Membuat - Pertemuan 1 kali Desa Tole, Mei s/d APBD II PPL BP3K
mampu membuat dan petani dari 9,14% mengandalkan pupuk klp. 44 klp Buangin, Juli 2017 Swadaya Klota
menerapkan pupuk menjadi 15% dalam penggunaan pupuk organik - Demcara 1 thn Bantilang, klota
organik sebanyak membuat dan kimia - Pestisida - Temu teknis Libukan Mandiri, Swasta
9,14% dari jumlah mengaplikasikan nabati L. Raya, Asuli,
petani 3.351 orang pupuk organik pada - Membuat Pekaloa, Baruga,
tahun 2017 MOL Lioka, Tokalimbo,
Rante Angin,
Loeha, Masiku,
wawondula
9 Sebanyak 10,5% dari Meningkatkan - Penggunaan air - - 748 - - 3 1 Tata guna air - Pertemuan 1 kali Desa Buangin, Pebruari, APBD II BP3K PPL
jumlah petani 3.351 pengetahuan petani yang berlebihan (TGATUT) kelompok 37 klp Libukan Mandiri, Maret dan APBD I
orang yang mampu dari 10,5% menjadi - Anjangsana 2 MT Matompi, Agustus, APBN
menggunakan air 22% orang dalam perorangan Tokalimbo, Rante Sept.
secara bijaksana menggunakan air - Dem cara Angin, Loeha, 2017
secara bijaksana di Masiku,
tahun 2017 wawondula
10 Sebanyak 22,96% Meningkatkan PKS - Harga pupuk mahal - - 991 3 - 7 3 Pemupukan - Pertemuan 1 kali Desa Libukan Pebruari, APBD II BP3K Klota
dari jumlah petani petani dari 22,96% - Pupuk langka berimbang klp. 57 klp Mandiri, Buangin, Maret dan Swadaya PPL
3.351 orang yang menjadi 27% dalam - Biaya transportasi - Demplot 2 MT Matompi, L. Agustus, klp
mampu melakukan menerapkan Raya, Mahalona, Sept.
29
pemupukan pemupukan pupuk ke lokasi - Dem Cara Asuli, Baruga, 2017
berimbang berimbang tanaman mahal Pekaloa,
padi pada tahun 2017 Timampu, Lioka
11 Jumlah petani yang Meningkatkan - Petani belum dapat - - 134 - - 2 1 Pengendalian - Sekolah 1 kali Desa Matompi, Jan dan APBD II BP3K Klota
mampu melakukan pengetahuan membedakan hama dan Lapang 6 klp Buangin, Okt. 2017 Swadaya PPL
pengendalian OPT keterampilan dan antara hama dan penyakit (SL-PHT) 2 MT Tokalimbo, Rante klp
secara terpadu sikap petani dari 9% penyakit Terpadu - Kursus tani Angin, Loeha,
sebanyak 9% dari menjadi 11% dalam - Pengendalian OPT (PHT) Masiku,
jumlah petani 309 mengendalikan OPT masih wawondula
orang pada tahun 2017 menggunakan
pestisida kimia
12 Belum ada petani Meningkatkan - Biaya magang - - 5 - - 1 - Pengendalian Magang 1 kali Kudus Jawa Oktober APBD II BP4K Pemda
yang mampu Pengetahuan dan mahal hama tikus 1 thn Tengah 2017 Dinas Lutim
menangkar burung keterampilan petani - Harga bibit burung dengan Pertanian
hantu sebagai dari 0% menjadi hantu mahal burung hantu
pengendali hayati 0,15% dalam  
hama tikus penangkaran burung
hantu sebagai
pengendali hama tikus
di tahun 2017

Komoditi : Perkebunan
Sasaran Kegiatan Penyuluhan Ket.
Penang-
Pelaku Kegiatan/ Sumber Pelak-
No Keadaan Tujuan Masalah Pelaku Utama Petugas Materi Vol Lokasi Waktu gung
Usaha Metode Biaya sana
Jawab
W
TT TD L P L P
T
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Sebanyak 5,5% Meningkatkan PKS -Masih sulit - - 969 - - 7 3 Pengendalia Pertemuan 1 kali, Desa Bantilang, Mei – Juli, APBN PPL, BP3K POPT
petani dari jumlah petani dari 5,5% mendapatkan bibit n penyakit klp. 39 klp, Buangin, Agustus APBD II Klota
1.634 orang yang menjadi 10% dalam tanaman lada yang tanaman Demcar, 1 thn. Matompi, L. Raya 2017 Swadaya
menguasai mencegah dan tahan busuk akar lada SL Mahalona, Asuli, klp
pengendalian mengendalikan Pekaloa,
penyakit tanaman penyakit tanaman Timampu, Lioka
lada lada pada tahun 2017

30
2 Sebanyak 10,61% Meningkatkan PKS -89,39% petani lada - - 533 4 - Pemupukan Pertemuan 1 kali Desa Bantilang, Jan – Des APBD PPL, BP3K
petani dari jumlah petani dari 10,61% belum melakukan berimbang klp 27 klp Mahalona, Asuli, 2017 Swadaya Klota
1.634 orang yang menjadi 18% dalam pemupukan secara Demcar Baruga, Timampu klp
melaksanakan melakukan berimbang
pemupukan pemupukan
berimbang tanaman berimbang tanaman
lada lada pada tahun 2017

3 Produksi lada baru Meningkatkan PKS 30 -Budidaya tanaman - - 146 1 - 1 1 Pembuatan Pertemuan 1 kali Desa matompi, Juni, Juli APBD PPL, BP3K
1,5 ton/ha potensi 2,5 dari 146 orang petani lada menggunakan pupuk klp 9 klp Tokalimbo, Rante 2017 Swadaya Klota
ton/ha tentang manfaat pupuk anorganik orgsnik Kursus tani Angin, Loeha, klp
pupuk organic Masiku,
tanaman lada tahun wawondula
2017

4 Produksi lada baru Meningkatkan -Pola agribisnis - - 146 - - 1 1 Penanganan Pertemuan 1 kali Desa Matompi, Juni, dan APBD PPL, BP3K
1,5 ton/ha potensi 2,5 Pengetahuan 45 dari belum di terapkan Pasca panen klp 9 klp Tokalimbo, Rante Agus2017 Swadaya Klota
ton/ha 146 orang petani pada proses pasca Angin, Loeha, klp
tentang panen dan panen Masiku,
pasca panen orientasi wawondula
agribisnis tanaman
lada tahun 2017

5 PKS 60 petani lada Meningkatkan -Petani masih - - 265 - - 3 - Budidaya Pertemuan 1 kali Desa Mahalona, Juni – Juli APBD I dan PPL, BPO3K
yang tergabung Pengetahuan 60 membudidayakan Tanaman Kursus tan 15 klp Tole, Asuli, 2017 II Klota
dalam 23 klota masih orang petani dalam tanaman lada lada dem cara Baruga, Timampu Swadaya
rendah dalam teknik mengelola tanaman secara demplot klp
budidaya sehingga lada konvensional
produktivitas
tanaman lada 1,2
ton / ha dari potensi 2
ton/ha

Komoditas : Hortikultura
No Keadaan Tujuan Masalah
Sasaran Kegiatan Penyuluhan Ket.
Pelaku Utama Pelaku Petugas Materi Kegiatan/ Vol Lokasi Waktu Sumber Pelak- Penang
Usaha Metode Biaya sana - gung
Jawab

31
WT TT TD L P L P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Dari jumlah petani Meningkatkan PKS - Keterampilan ibu 278 - 17 - 2 4 2 - Kawasan - Ceramah 1 kali, Desa Tole, April - Juli APBD II PPL PPL
sebanyak 100 petani anggota KWT tani masih rendah rumah - Peragaan 12 klp, Buangin, 2017 Swadaya BP3K KWT
orang 5,09% dari 5,09% menjadi - Bibit sayuran sulit pangan 1 thn Libukan klp
diantaranya mampu 11% untuk
- Demplot Mandiri, L.
diperoleh lestari
melakukan mengelola - Budidaya Raya, Asuli,
pemanfaatan pekarangan secara sayuran Pekaloa,
pekarangan produktif untuk Pekaloa
menjadi sumber menigkatkan
- Tanaman
pangan lestari pendapatan Toga
keluarga tahun 2017
2 Dari jumlah petani Meningkatkan 94,5 % pelaku 115 . .17 . . 2 . Pembuatan - Pertemua 4 kali Desa Libukan April - Juli Swadaya PPL PPL
pupuk n klp 6 klp Mandiri, Asuli, 2017 klp BP3K KWT
sebanyak 396 Keterampilan petani utama yang organik - Dem cara 1 thn Tokalimbo,
orang 5,1% dari 5,1% menjadi belum meningkat Rante Angin,
diantaranya 7,5% untuk pks tentang Loeha, Masiku,
mampu membuat menggunakan pembuatan pupuk wawondula
pupuk organik pupuk organiK organiK.

3 Dari jumlah petani Meningkatkan 84,8 % pelaku 115 . .17 . . 2 . - Penggunaa - Dem cara 12 kali Desa Libukan April - Juli Swadaya PPL
n benih 4 klp Mandiri, Asuli, 2017 klp BP3K
sebanyak 396 pengetahuan utama yang - Pertemua
bermutu n klp 1 tahun Tokalimbo,
orang 15,2% keterampilan dan belum meningkat Rante Angin,
diantaranya sikap petani dari pks tentang - Anjangsan
a Loeha, Masiku,
menggunakan 15,2% menjadi 18% penggunaan peroranga wawondula
benih bermutu dalam hal benih bermutu n
penggunaan benih
bermutu

Komoditas : Peternakan
Sasaran Kegiatan Penyuluhan Ket.
Penang
Pelaku Kegiatan/ Sumber Pelak-
No Keadaan Tujuan Masalah Pelaku Utama Petugas Materi Vol Lokasi Waktu - gung
Usaha Metode Biaya sana
Jawab
WT TT TD L P L P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

32
1 Pelaku utama yang Pencegahan Sebanyak 90% - - 76 - - 3 - - Vaksinasi - Anjangsan 1 kali, Desa Tole, Jan - Des APBD II PPL PPL
melakukan penyakit ternak petani belum - Sanitasi a massal, 3 Desa Mahalona 2017 Swadaya BP3K BP3K
pencegahan mencapai 30% di melaksanakan kandang peroranga 1 thn klp
penyakit ternak tahun 2017 pengendalian n
secara berkala baru penyakit ternak - Demcar
10% secara berkala

2 Sebanyak 5% Meningkatkan PKS Petani belum 48 2 - Perkandan - Dem cara 1 kali Desa Jan-Des APBD II PPL PPL
petani masih petani dari 5% mampu gan ternak - Pertemua 2 klp Mahalona, 2017 Swadaya BP3K BP3K
rendah dalam menjadi 10% dalam memelihara ternak n klp 1 thn Timampu, klp
penerapan memelhara ternak secara intensif Lioka
teknologi budidaya besar secara intensif
ternak sehingga
populasinya masih
rendah

Kelembagaan Petani
Sasaran Kegiatan Penyuluhan Ket.
Penang-
Pelaku Kegiatan/ Sumber Pelak-
No Keadaan Tujuan Masalah Pelaku Utama Petugas Materi Vol Lokasi Waktu gung
Usaha Metode Biaya sana
Jawab
W
TT TD L P L P
T
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Sebanyak 5,11% Meningkatkan -Belum kuatnya 100 - 3.351 - - 5 - Manajemen Pertemuan 1 kali Desa Buangin, Juli dan Swadaya PPL PPL  
petani yang pengetahuan dan kelembagaan keuangan klp 90 klota Tole, Bantilang, Desember klp Klota Klp tani
mengetahui tentang sikap petani tentang petani Penguatan Diskusi 1 thn Libukan Mandiri, 2017 APBD II
manajemen manajemen dan -Petani belum mau modal Simulasi L. Raya, Asuli,
keuangan klota dari keuangan dari 5,11% untuk membayar Baruga,
jumlah petani 3.351 menjadi 7.5% di tahun iuran klp Tokalimbo, Rante
orang 2017 Angin, Loeha,
Masiku,
wawondula
2 Sebanyak 8,61% Meningkatkan -Tingkat kesibukan 40 - 3.351 - - 3 1 Dinamika - Ceramah 45 klp, Desa Buangin, Pebr. Dan APBD II BP3K BP3K
petani yang Pengetahuan dan kelompok berbeda Kelompok, - Diskusi 1 kali, Tole, Libukan Des. 2017 Swadaya PPL PPL
mengetahui tentang keterampilan dari -Pengurus klota Pembukuan - Praktek 1 thn Mandiri,
administrasi 8% menjadi 10.5% belum mampu Kelompok - Peragaan Matompi,
kelompok dari jumlah tentang administrasi mengelola Jurus - Penugasa Mahalona,
petani sebanyak kelompoktani di tahun kelembagaannya kemampuan n Timampu, Lioka,
3.351 orang 2017 dengan baik kelompok Tokalimbo,
33
Rante Angin,
Loeha, Masiku,
wawondula
3 Dari 16 kelomp[oktani Meningkatkan kelas -Tingkat kesibukan 140 - 877 - - 4 1 Tujuan - Anjangsan 2 kali Desa Libukan Juli – Des Swadaya BP3K BP3K
baru 2 kelompok kemampuan anggota pengorganis a 31 klp Mandiri, L. raya, 2017 PPL PPL
yang menjadi kelompoktani kelompoktani asian kelompok 1 thn Mahalona, Asuli,
kelompok madya berbeda kelompoktani - Anjangsan Baruga,
-Kurangnya a Pekaloa,
kesadaran dalam peroranga Timampu,
hal pertemuan n Tokalimbo,
kelompoktani Rante Angin,
Loeha, Masiku,
wawondula
4 Sebanyak 9% petani Meningkatkan 91 % Poktan yang 140 - 499 - - 3 - Pengembang - Anjangsan 2 kali Desa Libukan Juli – Des Swadaya BP3K BP3K
yang mengetahui pengetahuan petani belum meningkat an a klp 27 klp Mandiri, Asuli, 2017 PPL PPL
tentang tentang pengetahuan kepemimpina - Anjangsan 1 thn Timampu,
Pengembangan pengembangan tentang n dan a Tokalimbo,
kepemimpinan dan kepemimpinan dari pengembangan pengkaderan peroranga Rante Angin,
pengkaderan dari 10% menjadi 16,7 % kepemimpinan dan n Loeha, Masiku,
5.518 orang di tahun 2017 pengkaderan wawondula
anggota kelompok.
5 Sebanyak 12,05% Meningkatkan 81,95% Poktan 120 - 711 1 - 4 1 Pengembang - Anjangsan 2 kali Desa Libukan Juli – Des Swadaya BP3K BP3K
petani yang pengetahuan dan yang belum an a klp 20 klp Mandiri, 2017 PPL PPL
mengetahui tentang sikap petani dari meningkat kepemimpina - Anjangsan 1 thn Matompi,
Proses perencanaan 12,05% menjadi pengetahuan n dan a Mahalona,
dari 5.518 orang 19.7% tentang Proses tentang proses pengkaderan peroranga Timampu
petani perencanaan di tahun perencanaan n
2017 kelompok.

Xxxxxxxxxxxxxxx, 07 Oktober 2016


Mengetahui, Perwakilan Perwakilan
Camat Xxxxxxxxxxxxxxx Pelaku Usaha Pelaku Utama Koordinator BP3K,

Drsxxxxxxxxx, MSi xxxxxxxxx xxxxxxxxx xxxxxxxxx, SP.


Pangkat : Pembina Pangkat : Pembina
NIP. xxxxxxxxx NIP. xxxxxxxxx
34
35

Anda mungkin juga menyukai