Anda di halaman 1dari 9

Dasar Pembentukan Kelompok Tani

Kelompok tani adalah petani/peternak/pekebun yang terikat secara non formal


dibentuk atas dasar kesamaan kepentingan, kesamaan kondisi lingkungan, dan untuk
meningkatkan dan mengembangkan usaha anggota. Jumlah anggota kelompok idealnya berkisar
antara 20-30 anggota atau disesuaikan dengan kondisi wilayahnya, anggota kelompok tani dapat
berupa petani dewasa, dan pemuda, wanita ataupun pria.7 Sedangkan kelompok wanita Tani
adalah kumpulan istri-istri petani yang membentuk 6 Menurut Ife (1995:61-64) ibid Edi Suharto,
Ph.D, hal.59 7Permentan No.237 Tahun 2007 Tentang Pedoman Kelembagaan Petani suatu
kelompok usaha atau kegiatan pertanian, pertenakan maupun perkebunan demi tercapainya
tujuan yang sama. Pertumbuhan dan pengembangan kelompok tani dilakukan melalui
pemberdayaan petani untuk merubah pola pikir agar mau meningkatkan usaha taninya dan
meningkatkan kemampuan kelompok tani dalam melakukan fungsinya. Pemberdayaan petani
dapat dilakukan melalui kegiatan pelaptihan dan penyuluhan dengan pendekatan kelompok.
Kegiatan penyuluhan melalui pendekatan kelompok dimaksudkan untuk mendorong
terbentuknya kelembagaan petani yang mampu membangun sinergi antar petani dan antar poktan
dalam mencapai evisiensi usaha. Selanjutnya, dalam rangka meningkatkan kemampuan
kelompok tani dilakukan pembinaan dan pendampingan oleh penyuluh pertanian, dengan
melaksanakan penilaian klasifikasi kemampuan kelompok tani secara berkelanjutan yang
disesuailkan dengan kondisi perkembanganya.
Bahwa, Petani sebagai pelaku utama dalam pembangunan secara faktual telah
banyak memberikan kontribusi bagi kelangsungan hidup dasar masyarakat. Melalui kebutuhan
pangan saat ini masih banyak yang belum mendapatkan upaya perlindungan yang sistematisdan
berkelanjutan. Padahal, sejalan dengan amanat pancasila dan Undang-undang Dasar Republik
Indonesia Tahun 1945, upaya pembangunan pertanian dan perikanan diarahkan untuk
meningkatkan kesejahteraan petani. Hal tersebut sangat logis mengingat selama ini petani
memberikan kontribusi yang nyata dalam pembangunan pertanian dan perikanan serta
pembangunan ekkonomi pedesaan. Petani sebagai pelaku pembangunan perlu diberi
perlindungan dan pemberdayaan untuk mendukung pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat.

Aksesibilas Perempuan Dalam Bidang Pertanian


Konsep pembangunan dan pertumbuhan sektor pertanian menyangkut berbagai
aspek dan berdimensi luas. Di Negara-negara berkembang termasuk Indonesia perempuan
memainkan peran penting dalam proses Permentan No 2013 Tentang Pembinaan dan
Pemberdayaan Kelompok Tani PERDA Profinsi Jawa Timur No. 05 Tahun 2015 pertumbuhan
bidang pertanian sebagai transformer yang potensial. Namun pada kenyataannya perempuan
menghadapi hambatan yang kuat dan keterpaksaan ekonomi yang membatasi penyertaan mereka
dalam kegiatan ekonomi. Oleh karenanya pemberdayaan perempuan menjadi salah satu
komponen yang penting dalam mencapai tujuan pertumbuhan pertanian yang bersifat inklusif.
Kesetaraan gender yang menyamakan akses terhadap asset dan peluang antara laki-laki dan
perempuan sangat penting untuk membantu tercapainya hasil-hasil pembangunan yang lebih
baik, terutama di bidang kesehatan dan nutrisi bagi perempuan dan keluarganya, investasi yang
lebih besar dalam pendidikan anak serta pengurangan tingkat kemiskinan. Pemberdayaan
perempuan di bidang pertanian dapat dijadikan alat yang berkaitan dengan upaya peningkatan
pemberdayaan perempuan termasuk para pembuat keputusan, lembaga-lembaga pembangunan
serta akademisi. Pembangunan dan pengembangan sektor pertanian, dari tahun ke tahun masih
menghadapi berbagai tantangan, selain semakin menyempitnya lahan pertanian, tingkat
produktivitas yang masih relatif rendah. Rendahnya tingkat produktivitas pertanian diantaranya
disebabkan oleh rendahnya kualitas input produksi dalam hal ini kualitas sumber daya tenaga
kerjanya. Tenaga kerja di bidang pertanian melibatkan seluruh kalangan angkatan kerja produktif
baik laki-laki maupun wanita.
Angkatan kerja wanita yang terlibat dalam pengembangan bidang pertanian jumlahnya
relatif signifikan, mengingat dari struktur penduduk jika dilihat dari jenis kelamin, jumlah
penduduk dengan jenis kelamin wanita relatif lebih tinggi dari jumlah penduduk lakilaki. Dengan
demikian bisa diasumsikan rendahnya kualitas input tenaga kerja pertanian juga mengisyaratkan
masih rendahnya kontribusi/kualitas tenaga kerja wanita di bidang pertanian. Pengentasan
kemiskinan melalui peningkatan partisipasi perempuan perlummendapat perhatian agar
kesejahteraan masyarakat miskin segera dapat diwujudkan. Program pengentasan kemiskinan
selama ini cenderung kurang memperhatikan peran serta perempuan miskin. cenderung
ditempatkan sebagai objek bukan sebagai subjek sehingga kurang memberikan hasil signifikan.
Pemberdayaan perempuan untuk pengentasan kemiskinan diharapkan mampu menekan
kemiskinan di perdesaan terus bertambah dipicu melonjaknya kenaikan harga kebutuhan pangan.
perempuan termarjinalisasi dalam akses dan kontrol terhadap sumberdaya perdesaan sehingga
kurang memilki kesempatan yang terbuka dan transparan. Perempuan memanfaatkan
sumberdaya perdesaan meskipun belum optimal.
Sumberdaya perdesaan dimanfaatkan dengan cara- cara tradisional seperti dikelola
untuk pertanian tanpa teknologi, untuk dijadikan sebagai lumbung hidup, bank hidup, apotik
hidup, dan juga tata ruang yang dapat dijual untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga.
Perempuan belum banyak memanfaatkan sumberdaya terkait dengan memperoleh modal dari
lembaga keuangan formal, mereka memanfaatkan lembaga yang dikelola sendiri seperti arisan.
Perempuan pedesaan memiliki keterbatasan modal, keterbatasan pengetahuan dan keterampilan,
keterbatasan akses dan kontrol terhadap sumberdaya perdesaan diperlukan stimulasi untuk
membangkitkan kemauan dan kemampuan perempuan. Pemberdayaan perempuan dilakukan
dengan meningkatkan kemampuan dan melibatkan perempuan untuk dapat berpartisipasi aktif
dalam pemanfaatan sumberdaya perdesaan. Berpartisipasi dalam mengembangkan kegiatan
produktif melalui peningkatan keterampilan dan pengetahuan untuk pemanfaatan sumberdaya
perdesaan secara optimal dan berkelanjutan.
Aspirasi seorang perempuan diwujudkan dengan cara mereka bekerja. Dengan
mereka bekerja otomatis memberikan peran ganda pada perempuan, terutama perempuan yang
tinggal di Desa, yang punya peranan penting didalam perekonomian keluarga, mereka justru
gigih dalam bekerja dan dituntut untuk mandiri dalam bekerja. Untuk menopang ekonomi
keluarga. Perempuan memberikan kontribusi secara ekonomi bagi keluarga manakala
penghasilan suami tidak mencukupi atau bahkan jika suami tidak bekerja. bagi Negara,
kontribusi perempuan diberikan karena ikut serta mendapatkan per kapita serta meningkatkan
daya beli masyarakat sehingga secara, faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan ekonomi
rumah tangga,
keseluruhan ikut serta meningkatkan perekonomian secara makro. Mengingat
bahwa pengeluaran rumah tangga yang paling besar adalah untuk konsumsi karena tidak dapat
dipungkiri bahwa konsumsi merupakan kebutuhan primer rumah tangga. Inilah yang menuntut
wanita tani agar mampu memanfaatkan sumberdaya yang ada di sekitar mereka
KELOMPOK WANTIA TANI (KWT)
MELATI BATRA
DESA BATU RANCING KECAMATAN TANJUNG SAKTI PUMU
Tanjung Sakti PUMU, 03 Februari 2020

Nomor : 01/KWT/X/2011 Kepada :


Lampiran : 1 (satu) berkas Yth. Bapak Kepala Dinas Pertanian
Perihal : Permohonan Pembentukan Kabupaten Lahat
Kelompok Wanita Tani (KWT) di
Lahat

Assalamualaikum Wr.Wb
Bahwa, Petani sebagai pelaku utama dalam pembangunan secara faktual telah banyak
memberikan kontribusi bagi kelangsungan hidup dasar masyarakat, sejalan dengan amanat
pancasila dan Undang-undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945, upaya pembangunan
pertanian dan perikanan diarahkan untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Hal tersebut sangat
logis mengingat selama ini petani memberikan kontribusi yang nyata dalam pembangunan
pertanian dan perikanan serta pembangunan ekkonomi pedesaan. Petani sebagai pelaku
pembangunan perlu diberi perlindungan dan pemberdayaan untuk mendukung pemenuhan
kebutuhan pangan masyarakat
Sehubungan dengan hal tersebut diatas kami Mengajukan Untuk Mendapatkan Legalitas
dan dimasukkan kedalam database di Kementerian Dinas Petanian Kabupaten dan Pusat atas
Kelompok Wanita Tani MELATI BATRA, yang beralamatkan di Desa Batu Rancing
Kecamatan Tanjung Sakti PUMU Kabupaten Lahat.
Sebagai Bahan Pertimbangan Bapak bersama ini kami lampirkan :
1. Permohonan
2. Dasar Pembentukan Kelompok Tani
3. Berita acara Kelompok Wanita Tani
4. Daftar Hadir Kelompok Wanita Tani
5. Surat Rekomendasi Koordinator Lapangan
6. Surat Pengukuhan Kelompok Wanita Tani dari Kepala Desa
7. Foto Copy KTP Pengurus Kelompok Wanita Tani

Demikianlah permohonan ini dibuat dengan sebenarnya, selanjutnya untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.

Mengetahui Ketua Kelompok Wanita Tani


Koordinator Lapangan MELATI BATRA

MUSRIADI, SP RANI
NIP. 196906252008011002

Tembusan Kepada : Mengetahui


1. Yth. Bapak Bupati Lahat Kepala Desa Batu Rancing
2. Yth. Kepala Dinas TPPH Kabupaten Lahat
3. Yth. Kepala Desa Batu Rancing
4. Arsip
KELOMPOK WANTIA TANI HERRI
(KWT) AHMADI
MELATI BATRA
DESA BATU RANCING KECAMATAN TANJUNG SAKTI PUMU

Notulen Rapat : Permohonan Pembentukan Kelompok Wanita Tani (KWT)


1) PELAKSANAAN
Hari : Sabtu
Tanggal : 01 Februari 2020
Jam : 20.00 WIB
Tempat : Desa Batu Rancing Kec. Tanjung Sakti PUMU
2) PESERTA RAPAT
Ketua dan anggota Kelompok Wanita Tani (KWT)
3) UNDANGAN RAPAT
a. Kepala Desa
b. LPM
c. Tokoh masyarakat
d. Masyarakat desa Batu Rancing
4) SUSUNAN ACARA
Pembukaan
Sambutan Kepala Desa
Sambutan Ketua Kelompok Tani
Ruang Tanya jawab
Kesimpulan
Penutup
5) KEPUTUSAN RAPAT
1. Membentuk Kelompok Wanita Tani (KWT) MELATI BATRA (Susunan Pengurus
terlampir)
2. Menyusun AD/ART Kelompok Wanita Tani
3. Mengajukan Legalitas dan Database

Demikian keputusan ini telah ditetapkan sebagaimana mestinya, untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.

PPL Wilayah Batu Rancing Ketua Kelompok Wanita Tani

AMANDIANTO RANI

Mengetahui Mengetahui
Koordinator Lapangan Kepala Desa Batu Rancing

MUSRIADI, SP HERRI AHMADI


NIP. 196906252008011002

KELOMPOK WANTIA TANI (KWT)


MELATI BATRA
DESA BATU RANCING KECAMATAN TANJUNG SAKTI PUMU

SUSUNAN PENGURUS
KELOMPOK WANITA TANI
MELATI BATRA
KETUA : RANI
WAKIL KETUA : NENENG HAYATI
SEKRETARIS : RAHMA NINGSIH
BENDAHARA : KARLIANI

ANGGOTA DARI KELOMPOK WANITA TANI


1. ITALIA
2. YULIANA
3. OKTA
4. DIPI
5. SARULIDA
6. MEGA
7. SIS
8. DINA
9. SALIMA
10. YAHUDA
11. INDARTINI
12. TASLIMA
13. SULIANTI
14. RIANAH
15. NOPRIANI
16. YURUANA

PPL Wilayah Batu Rancing Ketua Kelompok Wanita Tani

AMANDIANTO RANI

Mengetahui Mengetahui
Koordinator Lapangan Kepala Desa Batu Rancing

MUSRIADI, SP HERRI AHMADI


NIP. 196906252008011002
KELOMPOK WANTIA TANI (KWT)
MELATI BATRA
DESA BATU RANCING KECAMATAN TANJUNG SAKTI PUMU

DAFTAR HADIR MUSYAWARAH

NO NAMA JABATAN TANDA TANGAN


1 2 3 4 5
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23

Sekretaris Ketua Kelompok Wanita Tani

RAHMA NINGSIH RANI


KOORDINATOR LAPANGAN
DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN & HORTIKULTURA
KECAMATAN TANJUNG SAKTI PUMU

Tanjung Sakti PUMU, 03 Februari 2020

Kepada :
Yth. Bapak Kepala Dinas Pertanian
Kabupaten Lahat
di
Lahat

SURAT REKOMENDASI
Nomor : ............................................................

Berdasarkan surat dari Kelompok Wanita Tani Melati Batra Desa Batu Rancing Kecamatan
Tanjung Sakti PUMU, No. 01/KWT/X/2020 tanggal 30 Januari 2020 perihal Permohonan
Pembentukan Kelompok Wanita Tani MELATI BATRA :
a. Bahwa pada prinsipnya kami tidak keberatan dan layak untuk menyetujui terhadap
Pembentukan Kelompok Wanita Tani MELATI BATRA Desa Batu Rancing Kecamatan
Tanjung Sakti PUMU Kabupaten Lahat
b. Mohon kiranya Bapak Dapat mengabulkan permohonan dimaksud.

Demikian Rekomendasi ini kami buat dengan sesungguhnya agar maklum dan dapat
dipergunakan sebagai bahan pertimbangan.

Koodinator Lapangan

MUSRIADI, SP
NIP. 196906252008011002
KOORDINATOR LAPANGAN
DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN & HORTIKULTURA
KECAMATAN TANJUNG SAKTI PUMU

SURAT KETERANGAN PENGUKUHAN


KELOMPOK TANI
NOMOR : 140/ /BTR/TS-PUMU/2020

Yang bertanda tangan dibawah ini :


 Nama Lengkap : HERRI AHMADI
 Jabatan : Plt. Kepala Desa Batu Rancing

Dengan ini mengukuhkan :


 Nama Kelompok : KELOMPOK WANITA TANI MELATI BATRA
 Jumlah Anggota : 20 Orang
 Alamat : Desa Batu Rancing

Dengan susunan Kepengurusan :


 Ketua : RANI
 Wakil Ketua : NENENG HAYATI
 Sekretaris : RAHMA NINGSIH
 Bendahara : KARLIANI

Pada hari ini Sabtu, 01 Februari 2020 telah dikukuhkan Kelompok Wanita Tani MELATI
BATRA yang beralamatkan di desa Batu Rancing Kecamatan Tanjung Sakti PUMU Kabupaten
Lahat.

Demikian surat pengukuhan ini dibuat dengan sebenarnya selanjutnya untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.

Tanjung Sakti PUMU, 01 Februari 2020


PLT Kepala Desa

HERRI AHMADI

Anda mungkin juga menyukai