Dosen Pengampu:
Disusun oleh:
Kelas 2B
JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
2022
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-
Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan mata kuliah “Dasar-dasar penyuluhan” dengan judul
“SOSIALISAI DAN MUSYAWARAH KEGIATAN KELOMPOK WANITA
TANI (KWT) Ds. LEMPUYANG Kec. TANARA”. Kemudian shalawat serta
salam kita sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah
memberikan pedoman hidup yakni Al-Quran dan Sunnah untuk keselematan umat
dunia.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................1
1.2 Tujuan..........................................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................4
2.1 Kelompok Wanita Tani................................................................................4
2.2 Pemberdayaan Wanita..................................................................................5
2.3 Sumber Daya Lokal.....................................................................................6
2.4 Peran Kelompok Wanita Tani......................................................................6
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN...............................................................8
3.1 Pemberdayaan Kelompok Wanita Tani (KWT) Desa Lempuyang
Kecamatan Tanara................................................................................................8
3.1.1. Latar belakang pelaksanaan KWT Desa Lempuyang............................8
3.1.2. Bentuk kegiatan yang dilaksanakan oleh KWT Desa Lempuyang........9
3.1.3. Partisipasi Anggota KWT Desa Lempuyang dalam Kegiatan
Kelompok.......................................................................................................10
3.2 Dampak Kelompok Wanita Tani bagi permpuan di Desa Lempuyang.....10
BAB IV PENUTUP..............................................................................................12
4.1. Kesimpulan................................................................................................12
4.2. Saran...........................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................14
Lampiran..............................................................................................................15
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
disana hanya diam di rumah atau kata lainnya menganggur dan sulit mendapat
pekerjaan sampingan yang layak dikarenakan pendidikan perempuan disana
yang sering kali terabaikan.
2
keluarganya. Usaha tani yang diusulkan oleh pihak BPP Tanara seperti
membuat tempat pembibitan cabai rawit, cabai keriting, terong bulat, sawi dan
cabai beasar.
1.2 Tujuan
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kelompok tani adalah kumpulan petani yang terikat secara non formal
dan dibentuk atas dasar kesamaan, kepentingan, kesamaan kondisi lingkungan
(sosial, ekonomi, sumberdaya), keakraban dan keserasian, serta mempunyai
pimpinan untuk mencapai tujuan bersama (Anonim, 2002). Wiranti dalam
Nuryanti dan Swastika (2011), menjelaskan bahwa secara umum, kelompok
tani dibentuk untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi petani yang
tidak bisa diatasi secara individu, kelompok tani dapat dibentuk secara
swadaya maupun atas dasar kepentingan kebijakan dari pemerintah melalui
Dinas Pertanian.
4
Hariadi (2007) Penumbuhan dan pengembangan kelompok tani didasarkan
pada prinsip-prinsip sebagai berikut:
5
praktis maupun kebutuhan strategis, dan permasalahnya. Dengan mengetahui
kebutuhannya sendiri diharapkan mampu menemukan solusi dari
permasalahnya. Sehingga perempuan sendirilah yang menentukan
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi dari solusi yang ditentukan (Indriyati,
dkk 2009)
Sumber daya lokal menekankan pada potensi atau aset yang dimiliki
oleh daerah setempat. Sumber daya lokal juga merupakan keunggulan lokal
yang harus dikembangkan dari potensi daerah konsep mengenai Sumber daya
lokal adalah keberadaan, atau ketersediaan sumber dan potensi masyarakat
setempat dengan berbagai keunikanya, sehingga menjadi tolok ukur
masyarakat yang bersangkutan dalam penanggulangan masalah sosial.
6
berusaha tani yang lebih baik dan menguntungkan, serta berperilaku lebih
mandiri untuk mencapai kehidupan yang lebih sejahtera. Unit produksi usaha
tani,merupakan satu kesatuan unit usaha tani untuk mewujudkan kerjasama
dalam mencapai skala usaha ekonomi yang lebih menguntungkan. Wahana
kerjasama, merupakan tempat untuk memperkuat kerjasama di antara sesama
anggota dalam kelompok wanita tani dan antara kelompok wanita tani dengan
kelompok wanita tani lain maupun dengan pihak-pihak lainnya dalam rangka
untuk menghadapi berbagai ancaman, tantangan dan hambatan serta
gangguan. Anggota kelompok tani dapat berupa petani dewasa dan petani
muda, wanita dan pria. Anggota keluarga petani (istri dan anak)yang berperan
membantu kegiatan usaha tani keluarga tidak dimasukan menjadi anggota
kelompok, tetapi diarahkan membentuk kelompok wanita tani atau pemuda
tani (Kurniyati, dkk 2014).
7
BAB III
Kecamatan Tanara
8
memiliki suatu usaha secara bersama-sama, disamping itu SDM wanita tani
yang dimiliki masih cukup lemah. Kegiatan pemberdayaan perempuan
melalui KWT ini adalah program memberdayakan wanita tani agar dapat
mengembangkan potensi yang mereka miliki, menambah wawasan dan
membekali wanita tani dengan jiwa/sikap tanggungjawab.
9
1. Membuat rumah percontohan sebagai tempat pembibitan nantinya
sehingga masyarakat di sekitarnya dapat mencontoh dari rumah
percontohan tersebut
2. Membuat budidaya perbenihan, sehingga para KWT dapat memanfaat
benih tersebut untuk dirinya sendiri dengan menanam di rumah para
anggota KWT itu sendiri dan dapat juga di jual benih tersebut ke
masyarakat umum
3. Membuat kompos organik, pembuatan kompos oraganik yang akan di buat
di Desa Lempuyang dengan memanfaatkan sisa-sisa limbah dapur organik
contohnya seperti bekas sayuran (kulit bawang merah, kulit bawang putih,
dan sisa limbah makan yang organik lainnya), setelah itu limbah akan
dikumpulkan lalu dibuat kompos organic yang di gunakan untuk budidaya
bibit yang akan dijalankan nanti.
Dari hasil penyuluhan yang saya ikuti di Desa Lempuyang respon ibu-
ibu terhadap KWT sangat tinggi. Kesadaran mereka akan kebutuhan yang
terus meningkat inilah yang mendorong mereka untuk ikut tergabung dalam
KWT. Namun tidak semua ibu-ibu yang berminat dapat menjadi anggota
KWT masih banyak ibu-ibu di Desa Lempuyang yang tidak mengikuti KWT
mungkin di karenakan masih baru dan masih belum terlihat hasil yang
dilakukan oleh KWT Desa Lempuyang sehingga ibu-ibu di Desa Lempuyang
tidak semuanya mengikuti kegiatan KWT.
10
keluarga tani dan bila dalam kegiatan pembibitan bisa berjalan dengan baik
bisa dijual dan uangnya akan di masukan ke dalam kas untuk program yang
telah ada atapun program yang baru.
11
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
12
4.2. Saran
13
DAFTAR PUSTAKA
14
Lampiran
15
Pemberian materi oleh bapa Jazil
kepada Kelompok Wanita Tani
(KWT) Desa Lempuyang
16