Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pemerintah desa merupakan simbol kesatuan masyarakat desa. Pemerintah
desa sebagai badan kekuasaan terendah selain memiliki wewenang asli untuk
mengatur rumah tangga sendiri juga memiliki wewenang dan kekuasaan.
Tuntutan dan tantangan pemerintah desa di era reformasi ini agar mampu
melayani masyarakat secara baik, menciptakan iklim yang memungkinkan
kreativitas masyarakat berkembang dan mampu mengatasi masalah-masalah
dalam masyarakat secara arif dan bijaksana, sehingga masyarakat makin
merasa dipayungi oleh pemimpinnya.
Pemerintahan desa memiliki peranan signifikan dalam pengelolaan proses
sosial di dalam masyarakat, tugas utama yang harus ditempuh pemerintah
desa adalah bagaimana cara untuk mengembangkan prinsip keterbukaan
informasi kepada publik, memberikan pelayanan sosial yang baik sehingga
dapat membawa warganya pada kehidupan yang sejahtera, rasa tentram dan
berkeadilan. Perangkat desa sebagai salah satu unsur pelaku desa memiliki
peran penting tersendiri dalam mengembangkan kemajuan bangsa melalui
desa. Perangkat desa merupakan bagian dari unsur pemerintah desa yang
terdiri dari sekretaris desa dan perangkat desa lainnya yang merupakan
aparatur desa dibawah naungan kepala desa. Pemerintahan desa diharapkan
harus mampu mengembangkan peran aktif masyarakat agar senantiasa
memiliki dan turut bertanggungjawab.
Disini peran pemerintah desa secara tepat akan mendukung upaya atas
peningkatan pendapatan yang melalui program pemberdayaan tersebut.
Dengan situasi yang kondusif di masyarakat, peranan pemerintah, diharapkan
tumbuh dan berkembangnya investasi-investasi sebagai bentuk partisipasi
masyarakat untuk meningkatkan pendapatan masyarakat melalui home
industry, sehingga tujuan penelitan ini yaitu untuk mengetahui peran

1
pemerintah desa dalam meningkatkan pendapatan masyarakat melalui sektor
home industry.
Beberapa home industry dari salah satu desa banyak menghasilkan
perkembangan dalam kemajuan ekonomi yang signifikan terhadap
perekonomian masyarakat. Dengan adanya home industy masyarakat desa
diarahkan untuk senantiasa memiliki keterampilan dalam meningkatkan taraf
kebutuhan hidup, berbagai macam usaha kecil dari kalangan keluarga atau
kerabat sendiri, sehingga jenis usaha yang dilakukan relatif membaik. Home
industry berkembang sangat pesat di Desa Penyaringan memiliki dampak
peluang usaha berbisnis sehingga persaingan sangat ketat, apabila tidak
diwadahi dengan skill dan kemampuan masyarakat akan kalah dalam
persaingan, sehingga potensi yang ada dimasyarakat Desa Penyaringan bisa
meningkatkan kualitas ekonomi masyarakat.
Dalam proses pengembangan home industry, di pedesaan sangat
diperlukan dalam upaya untuk meningkatkan nilai tambah yang pada
gilirannya dapat meningkatkan kesejahteraan. Pertumbuhan industri kecil
merupakan industri yang mempunyai peranan penting dalam menunjang laju
pertumbuhan ekonomi daerah, dan perkembangan industri kecil terus
bertambah sejalan dengan perkembangan pembangunan. Perkembangan
sektor industri dalam pembangunan di Indonesia tidak terlepas dari peranan
dan keberadaan industri kecil dan kerajinan rakyat, yang secara historis
kehadirannya jauh lebih dahulu dibandingkan industri manufaktur maupun
industri modern.
Kegiatan home industy pada umunya memusatkan kegiatan disebuah
rumah keluarga tertentu dan biasanya para karyawan berdomisili ditempat
yang tak jauh dari rumah produksi tersebut. Karena secara geografis dan
psikologis hubungan mereka sangat dekat yaitu pemilik usaha dan
karyaawan, memungkinkan untuk menjalin komunikasi sangat mudah, dari
kemudahan berkomunikasi ini diharapkan dapat memicu etos kerja yang
tinggi. Karena masing-masing merasa bahwa kegiatan ekonomi ini adalah
milik keluarga, kerabat dan juga warga sekitar. Dalam memberdayakan skill
yang ada semacam pembuatan batako, ukiran, garmen sehingga kolektifitas

2
masyarakat dapat terbangun dengan adanya program yang dilakukan
pemerintah desa sebagai wujud implementasi masyarakat desa dalam
meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat.
Geografis adalah letak suatu daerah dilihat dari kenyataannya di bumi atau
posisi daerah itu pada bola bumi dibandingkan dengan posisi daerah lain.
Letak geografis ditentukan pula oleh segi astronomis, geologis, fisiografis, dan
social budaya. Letak geografis adalah posisi keberadaan sebuah wilayah
berdasarkan letak dan bentuknya dimuka bumi. Letak geografis biasanya
dibatasi dengan berbagai fitur geografi yang ada di bumi dan nama daerah
yang secara langsung bersebelahan dengan daerah tersebut. Fitur bumi yang
dimaksud disini contohnya seperti benua, laut, gunung, samudera, gurun dan
lain sebagainya.
Lokasi dari Desa Penyaringan berada disebelah barat berbatasan dengan
desa tegal cangkring, di sebelah utara berbatasan dengan hutan negara,
disebelah timur berbatasan dengan desa yeh embang kauh, dan disebelah
selatan berbatasan dengan pantai. Konsep social budaya yang ada di Desa
Penyaringan ini yaitu seperti pemukiman, persebaran penduduk, mata
pencaharian, dan jenis perumahan tempat tinggal penduduk. Potensi SDM di
Desa Penyaringan yaitu untuk menunjang SDM di Desa Penyaringan maka
langkah yang dilakukan ialah dalam bidang Pendidikan yaitu sekolah 12
tahun dengan jumlah sekolah memadai, bidang pelatihan secara formal belum
ada, bidang pertanian contohnya subak dan telah dilakukan pelatihan dari
BMKG. Sedangkan untuk SDM staf Desa Penyaringan paling rendah dengan
tingkat Pendidikan SLTA, Namun sudah ada yang berijazah S1.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah diatas, maka yang menjadi
perumusan di dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah program
pemerintah desa dalam meningkatkan ekonomi masyarakat melalui
pemberdayaan home industry di Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo,
Kabupaten Jembrana?”.

3
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penelitin ini adalah untuk mengetahui program
pemerintah desa dalam meningkatkan ekonomi masyarakat melalui
pemberdayaan home industry di Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo,
Kabupaten Jembrana.

1.4 Manfaat

Adapun manfaat yang di dapat dari penelitian kerja sosial ini adalah:

1) Bagi Mahasiswa
Penelitian kerja sosial ini diharapkan dapat melatih mahasiswa dalam
cara berfikir yang baik dan logis,structural dan mampu berfikir secara
objektif. Disamping itu juga untuk melatih dan menerapkan ilmu
penetahuan yang telah diperoleh di bangku kuliah dengan kenyataan
yang terjadi di lapangan.
2) Bagi Universitas Mahendradatta
Diharapkan penelitian kerja sosial ini bisa dijadikan bahan bacaan semua
mahasiswa pada umumnya dan fakultas ekonomi bisnis khususnya, yang
nantinya bisa dijadikan pedoman atau dasar dalam melakukan penelitian.
3) Bagi Masyarakat Desa
Diharapkan penelitian kerja sosial ini bisa memberikan gambar atau
pengetahuan bagi masyarakat desa mengenai program pemerintah desa
dalam meningkatakan ekonomi masyarakat melalui pemberdayaan home
industry, dimana akan bermanfaat bagi masyarakat desa.

4
BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Sejarah Desa Penyaringan


2.1.1 Asal-Usul Desa Penyaringan
Desa penyaringan merupakan salah satu dari sebelas Desa di
Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, Propinsi Bali. Desa ini
terdiri dari 13 Banjar. Pada tahun 1850 datanglah empat orang
bersaudara dari Pengastulan Daerah Tingkat II Buleleng, dan bertempat
tinggal sementara di Desa Tegal cangkring. Keempat bersaudara
tersebut adalah:
1. I Made Loka (alias Gurun Pon)
2. I Nyoman Manggis (alias Gurun Lupa)
3. I Ketut Lancing (alias Gurun Laya)
4. I Ketut Naning (alias Gurun Rengga)
Dari pemukiman sementara di Desa Penyaringan Tegal cangkring,
keempat Saudara sering mengadakan perburuan kearah timur laut dari
Desa Tegal cangkring (lokasi sekarang di Banjar Penyaringan). Mereka
berburu dengan memakai jaring, caranya dengan menyudutkan binatang
buruan ke suatu tempat yang dikelilingi oleh sungai (sebelah utara,
timur dan selatan dilingkari oleh sungai Bilukpoh). Tempat mereka
memasang jaring diperkirakan di jalan didepan kuburan sekarang (Jalan
Utara Selatan). Setiap mereka pergi berburu mereka mengatakan ke
Penyaringan, maksudnya ketempat memasang jaring tersebut.
Selanjutnya sampai sekarang tempat tersebut disebut Penyaringan, yang
menjadi nama desa yaitu: “DESA PENYARINGAN”.
Karena mereka seringnya berburu ditempat itu, lalu mereka berempat
tahu bahwa tanah sekitar sungai (disebelah utara tempat berburu) sangat
baik dan lagi datar untuk tanah pertanian beberapa tahun kemudian
demi efisiensi waktu mereka berempat membuat pemukiman di
Penyaringan dan selanjutnya bersama beberapa orang pengikutnya
membuka tanah pertanian disebelah barat sungai dan sebelah timur

5
sungai yang kemudian menjadi tanah persawahan. Ini merupakan sawah
pertama kali di Desa Penyaringan, yang sekarang diberi nama “SUBAK
PENYARINGAN”.
Pembukaan tanah persawahan ini dilakukan sekitar tahun 1850 dan
sebagai pemimpin di tunjuk I Made Loka dengan jabatan Kelihan,
Kelihan berarti yang lebih tua, yang mampu memimpin serta memberi
dan dimintai petunjuk-petunjuk kepada atau oleh anggota-anggotanya.
Jadi dapat kami kemukakan disini bahwa: Pemimpin Desa Penyaringan
yang pertama adalah I Made Loka alias Gurun Pon. Yaitu tahun 1850
sampai 1901. Sedangkan yang mengurus di bidang Subak atau sawah
yaitu: I Ketut Lancing alias Gurun Laya dengan Jabatan Sedehan.

2.1.2 Perkembangan Desa Penyaringan


Dari uraian tersebut diatas dapatlah dikatakan bahwa Banjar
Penyaringan adalah merupakan sentral atau awal dari Desa
Penyaringan, dari Penyaringan selanjutnya berkembang baik diwilayah
tempat pemukimannya, penduduknya maupun tanah-tanah pertanian,
seperti sawah dan perkebunan.
a) Banjar Sembung.
Setelah Penyaringan yang merupakan sentral dari Desa
Penyaringan lahirlah Banjar Sembung. Banjar ini terletak disebelah
Barat Penyaringan (daerah pemukiman pertama) maka wajarlah
Banjar ini paling tua setelah Banjar Penyaringan, karena Banjar ini
paling dekat dengan Pusat Desa (Penyaringan), sehingga
pembukaannya paling dahulu dapat dilaksanakan, dahulunya
daerah ini merupakan Alas/Hutan sembung hingga akhirnya daerah
ini disebut: BANJAR SEMBUNG.
b) Banjar Anyar.
Disusun kemudian pembukaan tanah yang terletak di sebela timur
sungai Bilukpoh yang bernama Banjar Anyar yang memanjang
sampai batas desa paling selatan yaitu Pantai Lautan Indonesia,
Banjar Anyar artinya: banjar yang baru dibuka. Dalam
perkembangan selanjutnya daerah ini menjadi tiga banjar yaitu:

6
1. Banjar Anyar Kaja
2. Banjar Anyar Tengah
3. Banjar Anyar Kelod
Banjar Anyar Kaja pada mulanya wilayah ini disebut Banjar
Munduk, karena tempatnya lebih tinggi dari pusat desa (munduk
adalah tempat yang tinggi). Banjar ini lahir setelah Banjar
Sembung.
c) Banjar Pangkung Kwa.
Pengembangan wilayah berkembang terus, yang kemudian timbul
Banjar Pangkung Kwa. Wilayah ini sebagian bekas Banjar Munduk
(pada bagian selatan) dan sebagian lagi dibagian utaranya dibuka
pada tahun 1930. Didaerah ini banyak terdapat banyak pangkung
(sungai kecil) yang dulunya banyak dihuni kekua (kura-kura),
sehingga daerah ini diberi nama PANGKUNG KWA.
d) Banjar Tibu Beleng.
Lokasi daerah ini disebelah Banjar Munduk sebelah timur sungai
Bilukpoh sampai batas utaranya hutan. Wilayah ini dilalui oleh
aungan (terewongan di bawah tanah untuk mengalirkan air menuju
sawah), dimana hulu dari sungai tersebut disebuah tibu (daerah
aliran sungai yang dalam) serta disamping tibu itu dulunya penuh
ditumbuhi hutan beleng (sejenis tumbuhan liar). Daerah ini
kemudian diberi nama BANJAR TIBU BELENG. Dalam
perkembangan selanjutnya Banjar Tibu Beleng ini berkembang
menjadi 3 banjar yaitu:
1. Banjar Tibu Beleng Kelod.
2. Banjar Tibu Beleng Tengah.
3. Banjar Tibu Beleng Kaler.
Banjar Tibu Beleng Kelod, wilayah ini sebagian dibuka pada tahun
1930 (pada bagian utaranya) sedangkan bagian selatannya
bersamaan dengan Banjar Anyar Kaja. Pada mulanya daerah ini
disebut MENGANDANG. Karena diwilayah ini terdapat Tibu
Ngandang (daerah aliran sungai dalam yang melintang). Banjar

7
Tibu Beleng Tengah dibuka pada tahun 1930. Banjar Tibu Beleng
Kaler dibuka pada tahun 1934, Kaler artinya Utara karena wilayah
ini paling utara diselah timur sungai Bilukpoh, dulu daerah ini
disebut juga Bangsal Likangi, karena ketika daerah ini dibuka yang
membukanya mendirikan bangsal, bangsal sebagai pemukiman
sementara (likangi artinya disebelah timur).
e) Banjar Yeh Mecebur.
Lokasinya terletak disebelah barat sungai Bilukpoh, disebelah utara
Banjar Tibu Beleng Kelod, dan disebelah selatan Banjar Tibu
Tanggang, dibuka sekitar tahun 1930 dan sebagian lagi dibuka pada
tahun 1934, disebut Yeh Mecebur karena di sekitar daerah ini
terdapat air terjun. (Yeh artinya air, Mecebur artinya terjun).

2.1.3 Pengertian Pemberdayaan


Industry diartikan sebagai pengolahan barang setengah jadi
menjadi barang yang telah jadi sehingga dapat mendatangkan sebuah
keuntungan bagi pelaksanaannya. Pada pokonya membantu masyarakat
agar meningkatkan daya kreatifitas masyarakat, Meningkatkan daya
kerja masyarakat, Meningkatkan perekonomian masyarakat, mencukupi
taraf kebutuhan masyarakat, Definisi dan pengertian industry.
Dalam pandangan umum, bahwa pembangunan home industry
bertujuan untuk meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat
secara adil dan merata dengan memanfaatkan dana, sumber daya alam,
hasil budidaya serta dengan memperhatikan keseimbangan dan
kelestarian lingkungan hidup serta meningkatkan pertumbuhan
ekonomi secara bertahap untuk mewujudkan dasar yang lebih kuat dan
lebih luas bagi pertumbuhan ekonomi pada umumnya, dan memberikan
nilai tambah bagi pertumbuhan industry pada khususnya. Home indutry
didalamnya terdapat kegiatan produktif yang mengolah bahan mentah
menjadi bahan jadi atau barang setengah jadi melalui proses produksi
penggarapan dalam jumlah besar, sehingga barang tersebut dapat
diperoleh dengan harga serendah mungkin tetapi dengan mutu setinggi-

8
tingginya. Dengan adanya pengembangan home industry banyak
manfaat yang didapatkan, karena home industry mempunyai pengaruh
yang sangat besar terhadap peningkatan ekonomi masyarakat. Dengan
adanya home industry laju pertumbuhan ekonomi masyarakat
diharapkan dapat menuju sasaran-sasaran yang akan dicapai yaitu
dalam rangka mensejahterakan ekonomi masyarakat. Pembangunan
home industry dilakukan agar perekonomian dapat bertahan dengan
membaik dalam peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat.
Maanfaat home industry adalah sebagai berikut, Terpenuhnya
kebutuhan masyarakat, terciptanya lapangan kerja baru, semakin
banyak jumlah industry yang dibangun maka banyak pula tenaga kerja
yang diserap, dapat meningkatkan pendapatan perkapita. Dapat ikut
serta mendukung pembangunan nasional dibidang ekonomi terutama
sektor industry.
Adapun kesejahteraan salah satu aspek yang cukup penting untuk
menjaga dan membina terjadinya stabilitas sosial dan ekonomi. Kondisi
tersebut diperlukan untuk meminimalkan terjadinya kecemburuan sosial
dalam lingkungan hidup masyarakat. Selanjutnya percepatan
pertumbuhan ekonomi masyarakat memerlukan perekonomian sebagai
upaya menjaga stabilitas perekonomian. Sejarah ilmu kesejateraan
sosial tidak bisa dilepaskan dari disipli pekerjaan sosial, artinya bahwa
tingkat kesejahteraan pekerja sangat dipengaruhi oleh disiplin dalm
bekerja.
Pemberdayaan adalah sebuah proses dan tujuan. Sebagai proses,
pemberdayaan adalah serangkaian kegiatan untuk memperkuat
kekuasaan atau keberdayaan kelompok lemah dalam masyarakat,
terutama individu-individu yang mengalami kemiskinan. Sebagai
tujuan, maka pemberdayaan menunjuk pada keadaan atau hasil yang
ingin dicapai oleh sebuah perubahan sosial yaitu masyarakat yang
berdaya, memiliki kekuasaan atau mempunyai pengetahuan dan
kemampuan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya baik yang bersifat
fisik, ekonomi, maupun sosial seperti memiliki kepercayaan diri,

9
mampu menyampaikan aspirasi, mempunyai mata pencaharian,
berpartisipasi dalam kegiatan sosial, dan mandiri dalam melaksanakan
tugas-tugas kehidupannya. Pengertian pemberdayaan sebagai tujuan
seringkali digunakan sebagai indikator sebuah keberhasilan
pemberdayaan. Proses pemberdayaan dapat dilakukan secara individual
maupun kolektif (kelompok).
Secara etimologis pemberdayaan berasal dari kata dasar “daya”
yang berarti kekuatan atau kemampuan. Bertolak dari pengertian
tersebut, maka pemberdayaan dimaknai sebagai proses untuk
memperoleh daya, kekuatan atau kemampuan, dan atau proses
pemberian daya, kekuatan atau kemampuan dari pihak yang memiliki
daya kepada pihak yang kurangatau belum berdaya. Meningkatkan
kemampuan dan potensi yang dimiliki masyarakat, sehingga
masyarakat dapat mewujudkan jati diri, harkat dan martabatnya secara
maksimal untuk bertahan dan mengembangkan diri secara mandiri baik
dibidang ekonomi, sosial, agama, dan budaya, terutama di pedesaan
tidak cukup hanya dengan upaya meningkatkan produktivitas,
memberikan kesempatan usaha yang sama atau modal saja, tetapi harus
diikuti pula dengan perubahan struktur sosial ekonomi masyarakat,
mendukung berkembangnya potensi masyarakat melalui peningkatan
peran, produktivitas.
Pemberdayaan masyarakat merupakan upaya untuk mendirikan
masyarakat lewat perwujudan potensi kemampuan yang mereka miliki.
Adapun pemberdayaan masyarakat senantiasa menyangkut dua
kelompok yang saling terkait, yaitu masyarakat sebagai pihak yang
diberdayakan dan pihak yang menaruh kepedulian sebagai pihak yang
memberdayakan.
Berdasarkan beberapa pengertian pemberdayaan yang
dikemukakan tersebut, dapat disimpulkan bahwa pada hakekatnya
pemberdayaan adalah suatu proses dan upaya untuk memperoleh atau
memberikan daya, kekuatan, atau kemampuan kepada individu
masyarakat lemah agar dapat mengidentifikasi, menganalisis,

10
menetapkan kebutuhan dan potensi serta masalah yang dihadapi dan
sekaligus memilih alternatif pemecahnya dengan mengoptimalkan
sumber daya dan potensi yang dimiliki secara mandiri.
Pemberdayaan masyarakat adalah sebuah konsep pembangunan
ekonomi yang merangkum nilai-nilai sosial. Masyarakat diposisikan
sebagai pemeran utama dalam melakukan pengambilan keputusan,
pelaksanaan program dan kegiatan sekaligus pengawasan dan
pertanggungjawaban secara terbuka dilakukan oleh dari dan untuk
masyarakat. Secara khusus, yang menjadi tujuan utama pemberdayaan
adalah memperkuat kekuasaan masyarakat, khususnya kelompok lemah
yang memiliki ketidak berdayaan.
Home berarti rumah, tempat tinggal, ataupun kampung halaman.
Sedang Industry, dapat diartikan sebagai kerajinan, usaha produk
barang dan ataupun perusahaan. Singkatnya, Home Industry adalah
rumah usaha produk barang atau juga perusahaan kecil. Di katakan
sebagai perusahaan kecil karena jenis kegiatan ekonomi ini di pusatkan
dirumah.
Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri
sendiri,yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang
bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang
dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak
langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria
usaha kecil sebagaimana dimaksud dalam undang-undang ini.
Usaha kecil yang dimaksud di sini meliputi usaha kecil informal
dan usaha kecil tradisional. Usaha kecil informal merupakan usaha yang
belum terdaftar, belum tercatat, dan belum berbadan hukum. Pengusaha
kecil yang termasuk dalam kelompok ini antara lain petani penggarap,
pedagang kaki lima, dan pemulung. Sedangkan yang dimaksud usaha
kecil tradisional adalah usaha yang menggunakan alat produksi
sederhana yang telah digunakan secara turun temurun, dan berkaitan
dengan seni dan budaya. Istilah Home industry atau usaha dirumah
adalah tempat tinggal yang merangkap tempat usaha, baik itu berupa

11
usaha jasa, kantor hingga perdagangan. Semula pelaku home industry
yang memiliki desain ini adalah kalangan enterpreneur dan profesional,
yang sekarang mulai meluas pada kalangan umum, untuk memiliki
lokasi yang strategis untuk tempat berkembangnya usaha jenis rumahan
ini tidak terlepas dari berkembangnya virus kewirausahaan yang
berperan membuka pola pikir kedepan masyarakat bahwa rumah bukan
hanya sebagai tempat tinggal namun dapat digunakan juga sebagai
tempat mencari penghasilan.
Kehidupan yang didambakan oleh semua manusia di dunia ini
adalah kesejahteraan. Baik yang tinggal di kota maupun yang di desa,
semua mendambakan kehidupan yang sejahtera. Sejahtera lahir dan
batin. Namun, dalam perjalanannya, kehidupan yang dijalani oleh
manusia tak selamanya dalam kondisi sejahtera. Pasang surut
kehidupan ini membuat manusia selalu berusaha untuk mencari cara
agar tetap sejahtera. Mulai dari pekerjaan kasar seperti buruh atau
sejenisnya, sampai pekerjaan kantoran yang bisa sampai ratusan juta
gajinya dilakoni oleh manusia. Secara umum, istilah kesejahteran sering
diartikan sebagai kondisi sejahtera (konsepsi pertama), yaitu suatu
keadaan terpenuhinya segala bentuk kebutuhan hidup, khususnya yang
bersifat mendasar seperti makanan, pakaian, perumahan, pendidikan
dan perawatan kesehatan. Pengertian kesejahteraan sosial juga
menunjuk pada segenap aktifitas pengorganisasian dan pendistribusian
pelayanan sosial bagi kelompok masyarakat, terutama kelompok yang
kurang. Penyelenggaraan berbagai skema perlindungan sosial baik yang
bersifat formal maupun informal adalah contoh aktivitas kesejahteraan
sosial.
Kesejahteraan masyarakat dalam artian yang sangat luas mencakup
berbagai tindakan yang dilakukan manusia untuk mencapai taraf hidup
yang lebih baik, taraf hidup yang lebih baik ini tidak hanya diukur
secara ekonomi dan fisik belaka, tapi juga ikut memperhatikan aspek
sosial, mental dan segi kehidupan spiritual. Untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, pembangunan juga berupaya menumbuhkan

12
aspirasi dan tuntutan masyarakat untuk mewujudkan kehidupan yang
lebih baik. Pembangunan tidak hanya dapat dilihat dari aspek
pertumbuhan saja. Salah satu akibat dari pembangunan yang hanya
menerapkan paradigma pertumbuhan semata adalah munculnya
kesenjangan antara kaya miskin, serta pengangguran yang merajalela
karena pertumbuhan selalu dikaitkan dengan peningkatan pendapatan
nasioanal.

13
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian


Penelitian ini tentang program pemerintah desa dalam peningkatan
ekonomi masyarakat melalui pemberdayaan home industry Desa
Penyaringan mendoyo kabupaten jembrana dengan menggunakan penelitian
deskriptif dan metode kualitatif. Dalam penelitian ini tahapan rancangan
penelitian sebagai berikut:

1. Observasi
Pengamatan atau aktivitas terhadap objek dengan memahami
pengetahuan dari sebuah fenomena berdasarkan pengetahuan atau
gagasan yang sudah diketahui sebelumnya, untuk mendapatkan
informasi yang dibutuhkan untuk melanjutkan suatu penelitian.
2. Wawancara
Percakapan antara dua orang atau lebih yang berlangsung antara
pewawancara dan narasumber. Tujuannya agar mendapatkan informasi
yang tepat dari narasumber yang terpercaya.
3. Studi Dokumen
Teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari dokumen untuk
mendapatkan data atau informasi yang berhubungan dengan masalah
yang diteliti.

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian ini berlokasi di Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo,
Kabupaten Jembrana Bali. Penelitian ini dilakukan selama tiga hari terhitung
dari 27 Januari 2022 sampai dengan 29 Januari 2022.

3.3 Ojek Penelitian


Objek penelitian ini membahas tentang program pemerintah desa dalam
peningkatan ekonomi masyarakat melalui pemberdayaan home industry di
Desa Penyaringan.

14
3.4 Metode Pengumpulan Data
Dalam melakukan pengumpulan data terkait dengan rumusan masalah
yang dihadapi, peneliti menggunakan tiga Teknik yaitu observasi,
wawancara, dan studi dokumen.

3.5 Metode dan Analisis Data


Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teknik
analisis deskriptif, kualitatif. Penelitian deskriptif memusatkan perhatian
kepada pemecahan masalah-masalah aktual sebagaimana adanya pada saat
penelitian dilaksanakan. Menurut Syah (2010) penelitian deskriptif adalah
metode penelitian yang digunakan untuk menemukan pengetahuan yang
seluas-luasnya terhadap objek penelitian pada suatu masa tertentu. Setyosari
(2010) ia menjelaskan bahwa Penelitian deskriptif adalah penelitian yang
bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan suatu keadaan, peristiwa,
objek atau segala sesuatu yang terkait dengan variabel-variabel yang bisa
dijelaskan baik dengan angka-angka maupun kata-kata.

Peneliti berusaha memotret peristiwa dan kejadian yang menjadi pusat


perhatiannya, kemudian menggambarkan atau melukiskannya sebagaimana
adanya, sehingga pemanfaatan temuan penelitian ini berlaku pada saat itu
pula yang belum tentu relevan bila digunakan untuk waktu yang akan datang.
Karena itu tidak selalu menuntut adanya hipotesis.

15
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa peran pemerintah desa melalui
program pemberdayaan home industry dalam peningkatan kesejahteraan
ekonomi masyarakat terdapat penjelasan mengenai peran pemerintah desa
yang mencakup Sumber penghidupan bagi penduduk adalah sektor industri,
sektor pertanian, sector perkebunan, sektor perdagangan dan jasa, di sektor
industri menjadi sumber penghasilan bagi masyarakat Desa Penyaringan,
lahan pertanian berkurang sehingga penurunan produksi yang menyebabkan
penduduk beralih ke sektor industri. Tetapi perubahan yang terjadi antara
masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain tidak selalu sama. Hal ini
dikarenakan adanya suatu masyarakat yang mengalami perubahan yang lebih
cepat bila dibandingkan dengan masyarakat yang lain.

4.2 Pembahasan
4.2.1 Program Pemerintah Desa Penyaringan dalam Peningkatan Ekonomi
Masyarakat Melalui Pemberdayaan Home Industry.

Peran pemerintah Desa Penyaringan terhadap masyarakat beberapa


di antaranya ialah dalam pelayanan terhadap masyarakat, pemerataan
hak masyarakat, melaksanakan kerjasama dengan lembaga pemerintah
desa, meningkatkan pembangunan infrakstruktur, pemberdayaan home
industry dalam peningkatan ekonomi masyarakat.

Pemerintah merupakan suatu gejala yang berlangsung dalam kehidupan


bermasyarakat yaitu hubungan antara manusia dengan setiap kelompok
termasuk dalam keluarga. Masyarakat sebagai suatu gabungan dari
sistem sosial, akan senantiasa menyangkut dengan unsur-unsur
pemenuhan kebutuhan dasar manusia seperti keselamatan, istirahat,
pakaian dan makanan. Dalam memenuhi kebutuhan dasar itu, manusia
perlu bekerja sama dan berkelompok dengan orang lain, untuk
memenuhi kebutuhan sekunder maka diperlukan bahasa untuk

16
berkomunikasi menurut makna yang disepakati bersama, dan institusi
sosial yang berlaku sebagai kontrol dalam aktivitas dan
mengembangkan masyarakat. Kebutuhan sekunder tersebut adalah
kebutuhan untuk bekerjasama, menyelesaikan konflik, dan interaksi
antar sesama warga masyarakat khsusunya didesa Penyaringan.

Kepala desa merupakan pimpinan tertinggi di desa. Oleh karena itu


kepala desa bertanggung jawab penuh atas roda pemerintahan yang ada
di desa. Selain pemimpin dalam roda pemerintahan, kepala desa juga
memiliki peranan penting dalam pembangunan yang ada di desa,
sehingga maju dan berkembangnya suatu desa tergantung dari sosok
pemimpin yang ada didesa tersebut.

Desa penyaringan terdapat banyak program pemberdayaan


masyarakat. Program pemberdayaan masyarakat dimaksudkan untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang mencakup pembangunan
fisik desa dan pembangunan non-fisik yang menitik beratkan pada
pembinaan generasi muda agar lebih proaktif dalam kehidupan sehari-
hari. “Program pemberdayaan masyarakat yang ada di desa ini meliputi
pembangunan fisik seperti perbaikan irigasi persawahan, jalan-jalan
kampung. Sedangkan program pemberdayaan yang bersifat nonfisik
antara lain pemberdayaan Home Industry pembinaan generasi muda,
perbaikan gizi ibu hamil dan balita” (wawancara dengan bapak I Made
Dresta selaku perbekel desa penyaringan pada tanggal 2 Februari 2022).

Pengertian peranan bahwa peranan juga dapat dikatakan sebagai


prilaku individu yang penting bagi struktur sosial masyarakat. Prilaku
individu adalah aktivitas seorang atasan dalam perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pemotivasian dan pengendalian untuk
mengambil keputusan tentang kecocokan antar individu, tugas
pekerjaan dan efektivitas. (Soekanto, S. 2012:213).

Untuk pembangunan non fisik, khususnya pembinaan generasi muda


merupakan program utama kepala desa. Sebagian besar penduduk
dengan mata pencaharian pertanian dan perkebunan. “Hampir sebagian

17
besar penduduk di desa ini bermata pencaharian utamanya adalah
perkebunan. Karena jika mengharapkan dari hasil pertanian saja tidak
cukup karena rendahnya harga jual di pasaran. Sedangkan ekonomi
semakin sulit.

Walaupun Pemerintah Desa penyaringan sudah menerapkan


Pendidikan namun kesadaran penduduk khususnya pemuda akan
pentingnya pendidikan masih kurang. Karena memang pembangunan
bukan hanya fisik saja, tapi pembangunan non fisik juga sangat penting.

Dengan adanya peran pemerintah desa melalui pemberdayaan


home industry tersebut banyak membantu perekonomian masyarakat
desa penyaringan. Dengan menjadikan masyarakat desa penyaringan
sebagai tenaga kerja baik itu wanita maupun laki-laki. Kepala desa
membuka peluang untuk masyarakat agar dalam mengelola potensi
yang dimiliki masyarakat desa penyaringan, perekonomian di desa
dapat semakin meningkat, dan tidak hanya mengandalkan potensi
perkebunan saja tetapi juga mengembangkan potensi lain yang
dikembangkan agar semakin meningkatkan perekonomian masyarakat
Desa Penyaringan.

Peran pemerintah Desa Penyaringan terhadap masyarakat beberapa


di antaranya ialah dalam pelayanan terhadap masyarakat, pemerataan
hak masyarakat, melaksanakan kerjasama dengan lembaga pemerintah
desa, meningkatkan pembangunan infrakstruktur, pemberdayaan home
industry dalam peningkatan ekonomi masyarakat. Peran pemerintah
desa dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat di Desa
Penyaringan dijabarkan lebih rinci dengan focus.

Pembinaan Terhadap Masyarakat, Pembinaan terhadap masyarakat


dalam bidang ekonomi merupakan usaha untuk mengembangkan
potensi masyarakat, memperbaiki dan meningkatkan taraf hidup
masyarakat Desa Penyaringan. Pembinaan terhadap masyarakat dalam
bidang ekonomi memiliki makna meningkatkan kualitas kehidupan

18
sosial ekonomi masyarakat yang tercermin peningkatan pendapatan dan
kesejahteraan masyarakat termasuk masyarakat miskin.

Adapun bentuk program pembinaan masyarakat dalam bidang


ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah desa meliputi, pemberian
raskin, pemberian beasiswa bagi siswa miskin. Selain itu bentuk lain
pada pembinaan di bidang ini adalah pembinaan di bidang
kewiraswastaan. Pembinaan ini dimaksudkan untuk mengembangkan
kewiraswastaan pengusaha muda, terutama di kalangan pedagang kecil.
Kegiatan pembinaan ini disebut dengan usaha peningkatan pendapatan
masyarakat desa. Sebagian besar kegiatan ini telah memperbaiki taraf
hidup masyarakat.

Peran pemerintah desa dalam upaya meningkatkan ekonomi


masyarakat dalam rangka memfasilitasi penyelenggaraan
pemberdayaan home industry, yang dimaksud dengan memfasilitasi
adalah upaya memberdayakan daerah otonomi melalui pemberian
pedoman, bimbingan, pelatihan, arahan dan supervisi.

Dalam melaksanakan pembinaan terhadap masyarakat dalam


bidang ekonomi dengan cara mengumpulkan masyarakat untuk
memberikan pengertian tentang apa yang perlu dilaksanakan dalam
suatu kegiatan dan bagaimana pelaksanaannya nanti di lapangan.
Apabila masyarakat telah memahami dan mengerti tentang hal tersebut
maka pemerintah desa tinggal mengarahkan dan memberikan
bimbingan bagaimana sistem pengelolaan suatu program baik program
pemberdayaan home industry masyarakat di bidang ekonomi dalam
peningkatan ekonomi masyarakat.

Pelayanan Terhadap Masyarakat, Produktifitas pelayanan


pemerintah merupakan hubungan antara kualitas yang dilakukan untuk
mencapai hasil, dimana produktifitas adalah kekuatan atau kemampuan
menghasilkan sesuatu yang bersifat materil maupun non materil yang
menggambarkan kemampuan aparatur dalam bekerja. Dalam
memberikan pelayanan pemerintah menerapkan standar nilai atau

19
norma pelayanan secara menyeluruh, seperti pemberian pelayanan yang
hanya berdasarkan pada kepentingan masyarakat sehingga
kecenderungan yang terjadi adalah kuatnya komitmen terhadap
masyarakat yang dilayaninya.

Untuk mewujudkan dan melaksanakan segala tugas yang dimaksud


diperlukan pemerintah yang profesional dalam bidangnya. Produktivitas
kinerja diharapkan pekerjaan akan terlaksana secara efisien dan efektif,
sehingga pada akhirnya sangat diperlukan dalam pencapaian tujuan
yang sudah ditetapkan. Untuk mempercepat proses penyelesaian
pekerjaan, yang mana pemerintah dalam bertugas hanya berdasarkan
prosedur yang berlaku. Sehingga pelayan pemerintah desa kepada
masyarakat menjadi lebih baik dikarenakan banyaknya alternatif yang
didukung.

Pengembangan Terhadap Masyarakat, Pemerintah sebagai


pemberdayaan masyarakat harus dapat mengidentifikasi dan
memanfaatkan berbagai keterampilan dan sumber daya yang ada dalam
komunitas maupun kelompok. Berbagai kelompok warga ini harus
mendapat perhatian dari pemerintah sehingga dalam pengembangannya
meraka bisa mengoptimalisasikan keterampilan mereka, yang
kedepannya dapat memberikan partisipasinya dalam pembangunan
desa. Dimana pelatihan merupakan suatu kegiatan untuk memperbaiki
kemampuan kerja seseorang dalam kaitannya dengan aktivitas ekonomi.

Pelatihan juga merupakan proses membantu masyarakat dalam


memahami suatu pengetahuan praktis dan penerapannya, guna
meningkatkan keterampilan, kecakapan dan sikap yang diperlukan oleh
pekerja home industry dalam usaha meningkatkan pendapatan
masyarakat.

Peranan pemerintah desa dalam pengembangan masyarakat di desa


penyaringan yaitu sudah baik, karena masyarakat berpartisipasi dalam
bentuk tenaga dan ide atau pemikiran tanpa berpartisipasi dalam bentuk
dana. Adapun peranan yang diterapkan pemerintah desa penyaringan

20
yaitu dengan meningkatkan keterampilan sumber daya manusia dalam
bentuk pelatihan maupun penyuluhan. Sehingga terbuka pemikirannya
apa saja yang harus dilakukan dalam pembangunan desa.

Konsep pemerintah desa dalam meningkatkan pendapatan


masyarakat melalui sektor home industy memberikan efek yang baik
dan saling mempengaruhi secara positif dalam meningkatkan
pendapatan masyarakat maka disarankan ini tetap dipertahankan dan
jika perlu dilakukan strategi lanjutan dalam pengembangan sektor home
industry yang disesuaikan dengan perkembangan dan tuntutan situasi
bisnis, sehingga dapat memberikan hasil yang maksimal dalam
menjalankan usaha home industry. Desa Penyaringan menunjukan
bahwa pemerintah desa sudah mempunyai kemampuan untuk
menggerakan partisipasi dari masyarakat dalam menyelenggarakan
pembangunan, karena pemerintah desa sering melibatkan diri atau
sering terjun langsung kelapangan untuk memberikan motivasi kepada
masyarakat bahwa pentingnya pembangunan dalam bidang ekonomi
tersebut karena yang dilaksanakan adalah untuk kepentingan
masyarakat juga. Disamping itu juga, pemerintah desa dijadikan pola
panutan yang tinggi sehingga masyarakat merasa terpanggil untuk
berpartisipasi secara aktif dalam setiap gerak pembangunan yang
dilaksanakan. Karena memang Produktifitas kerja aparat merupakan
hubungan antara kualitas yg dilakukan untuk mencapai hasil dimana
produktifitas adalah kekuatan atau kemampuan menghasilkan sesuatu
yang bersifat materil maupun non materil yang menggambarkan
kemampuan aparatur dalam bekerja.

Untuk mewujudkan dan melaksanakan segala tugas yang dimaksud


di perlukan aparatur pemerintah Desa yang profesional dalam
bidangnya. Produktivitas kinerja diharapkan pekerjaan akan terlaksana
secara efisien dan efektif, sehingga pada akhirnya sangat diperlukan
dalam pencapaian tujuan yang sudah ditetapkan. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa, fungsi pengembangan ini berkaitan erat
dalam menjaga masyarakat agar tidak terjerumus kembali dalam

21
masalah perekonomian, dan agar pribadi lebih kuat dalam menghadapi
setiap permasalahan-permasalahan dalam masyarakat, karena
pentingnya pengembangan untuk menjadikan masyarakat tersebut
mengoptimalkan potensinya dalam menjalani hidup bermasyarakat.

Pembangunan kesejahteraan sosial merupakan usaha yang


terencana dan melembaga yang meliputi berbagai bentuk intervensi
sosial dan pelayanan sosial untuk memenuhi kebutuhan manusia,
mencegah dan mengatasi masalah sosial, serta memperkuat institusi-
institusi sosial. Ataupun menimbulkan peningkatan kemakmuran dan
peningkatan pendapatan serta kesejahteraan sebagai tujuan, dengan
tekanan perhatian pada lapisan terbesar atau dengan pendapatan terkecil
dalam masyarakat.

22
BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan tentang Peran Pemerintah Desa


melalui Pemberdayaan Home Industry dalam peningkatan ekonomi
masyarakat di Desa Penyaringan Kecamatan Mendoyo Kabupaten Jembrana,
peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut :

Peranan kepala desa dalam program pemberdayaan home industry di desa


Penyaringan ada 2 yaitu pembangunan fisik dan pembangunan non fisik.
Peranan pemerintah desa Penyaringan dilihat dari berbagai indikator, salah
satunya dalam pembinaan masyarakat, pelayanan terhadap masyarakat.
Dalam mengkoordinasi pemberdayaan home Industry secara Partisipasif.

Dengan adanya peran pemerintah Desa melalui pemberdayaan home


industry tersebut banyak membantu perekonomian masyarakat desa
Penyaringan. Kepala desa membuka peluang kepada masyarakat Desa
Penyaringan dalam mengelola potensi yang dimiliki masyarakat, dengan
tujuan agar perekonomian di desa dapat semakin meningkat, dan tidak hanya
mengandalkan potensi industrialisasi atau pertanian saja tetapi juga
mengembangkan potensi lain yang dikembangkan.

Pelaksanaan pemerintah desa dalam upaya meningkatkan ekonomi


masyarakat dalam rangka memfasilitasi penyelenggaraan pemberdayaan
home industry, yang dimaksud dengan memfasilitasi adalah upaya
memberdayakan daerah otonomi melalui pengembangan usaha home
industry, diantaranya dalam pengembangan jaringan usaha, pengembangan
sumber daya manusia, pengembangan prasarana terhadap masyarakat serta
kegiatan usaha yang mampu memperluas lapangan kerja dan memberikan
pelayanan ekonomi kepada masyarakat Desa Penyaringan dalam
mengembangkan home industry.

23
Dampak perkembangan home industry terhadap masyarakat salah satunya
mengurangi pengangguran, terbukanya lapangan pekerjaan, peningkatan
kesejahteraan ekonomi dengan indikator yaitu menyekolahkan anak,
mempunyai kendaraan, dan rumah lebih layak huni.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disarankan bahwa dalam


melaksanakan program pemerintah desa dalam peningkatan ekonomi
masyarakat melalui pemberdayaan home industry di Desa Penyaringan
dibutuhkan koordinasi dan kerjasama seluruh masyarakat desa dan
pemerintah desa dalam setiap pelaksanaan program pemberdayaan.

24

Anda mungkin juga menyukai