PENDAHULUAN
1
pemerintah desa dalam meningkatkan pendapatan masyarakat melalui sektor
home industry.
Beberapa home industry dari salah satu desa banyak menghasilkan
perkembangan dalam kemajuan ekonomi yang signifikan terhadap
perekonomian masyarakat. Dengan adanya home industy masyarakat desa
diarahkan untuk senantiasa memiliki keterampilan dalam meningkatkan taraf
kebutuhan hidup, berbagai macam usaha kecil dari kalangan keluarga atau
kerabat sendiri, sehingga jenis usaha yang dilakukan relatif membaik. Home
industry berkembang sangat pesat di Desa Penyaringan memiliki dampak
peluang usaha berbisnis sehingga persaingan sangat ketat, apabila tidak
diwadahi dengan skill dan kemampuan masyarakat akan kalah dalam
persaingan, sehingga potensi yang ada dimasyarakat Desa Penyaringan bisa
meningkatkan kualitas ekonomi masyarakat.
Dalam proses pengembangan home industry, di pedesaan sangat
diperlukan dalam upaya untuk meningkatkan nilai tambah yang pada
gilirannya dapat meningkatkan kesejahteraan. Pertumbuhan industri kecil
merupakan industri yang mempunyai peranan penting dalam menunjang laju
pertumbuhan ekonomi daerah, dan perkembangan industri kecil terus
bertambah sejalan dengan perkembangan pembangunan. Perkembangan
sektor industri dalam pembangunan di Indonesia tidak terlepas dari peranan
dan keberadaan industri kecil dan kerajinan rakyat, yang secara historis
kehadirannya jauh lebih dahulu dibandingkan industri manufaktur maupun
industri modern.
Kegiatan home industy pada umunya memusatkan kegiatan disebuah
rumah keluarga tertentu dan biasanya para karyawan berdomisili ditempat
yang tak jauh dari rumah produksi tersebut. Karena secara geografis dan
psikologis hubungan mereka sangat dekat yaitu pemilik usaha dan
karyaawan, memungkinkan untuk menjalin komunikasi sangat mudah, dari
kemudahan berkomunikasi ini diharapkan dapat memicu etos kerja yang
tinggi. Karena masing-masing merasa bahwa kegiatan ekonomi ini adalah
milik keluarga, kerabat dan juga warga sekitar. Dalam memberdayakan skill
yang ada semacam pembuatan batako, ukiran, garmen sehingga kolektifitas
2
masyarakat dapat terbangun dengan adanya program yang dilakukan
pemerintah desa sebagai wujud implementasi masyarakat desa dalam
meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat.
Geografis adalah letak suatu daerah dilihat dari kenyataannya di bumi atau
posisi daerah itu pada bola bumi dibandingkan dengan posisi daerah lain.
Letak geografis ditentukan pula oleh segi astronomis, geologis, fisiografis, dan
social budaya. Letak geografis adalah posisi keberadaan sebuah wilayah
berdasarkan letak dan bentuknya dimuka bumi. Letak geografis biasanya
dibatasi dengan berbagai fitur geografi yang ada di bumi dan nama daerah
yang secara langsung bersebelahan dengan daerah tersebut. Fitur bumi yang
dimaksud disini contohnya seperti benua, laut, gunung, samudera, gurun dan
lain sebagainya.
Lokasi dari Desa Penyaringan berada disebelah barat berbatasan dengan
desa tegal cangkring, di sebelah utara berbatasan dengan hutan negara,
disebelah timur berbatasan dengan desa yeh embang kauh, dan disebelah
selatan berbatasan dengan pantai. Konsep social budaya yang ada di Desa
Penyaringan ini yaitu seperti pemukiman, persebaran penduduk, mata
pencaharian, dan jenis perumahan tempat tinggal penduduk. Potensi SDM di
Desa Penyaringan yaitu untuk menunjang SDM di Desa Penyaringan maka
langkah yang dilakukan ialah dalam bidang Pendidikan yaitu sekolah 12
tahun dengan jumlah sekolah memadai, bidang pelatihan secara formal belum
ada, bidang pertanian contohnya subak dan telah dilakukan pelatihan dari
BMKG. Sedangkan untuk SDM staf Desa Penyaringan paling rendah dengan
tingkat Pendidikan SLTA, Namun sudah ada yang berijazah S1.
3
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penelitin ini adalah untuk mengetahui program
pemerintah desa dalam meningkatkan ekonomi masyarakat melalui
pemberdayaan home industry di Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo,
Kabupaten Jembrana.
1.4 Manfaat
Adapun manfaat yang di dapat dari penelitian kerja sosial ini adalah:
1) Bagi Mahasiswa
Penelitian kerja sosial ini diharapkan dapat melatih mahasiswa dalam
cara berfikir yang baik dan logis,structural dan mampu berfikir secara
objektif. Disamping itu juga untuk melatih dan menerapkan ilmu
penetahuan yang telah diperoleh di bangku kuliah dengan kenyataan
yang terjadi di lapangan.
2) Bagi Universitas Mahendradatta
Diharapkan penelitian kerja sosial ini bisa dijadikan bahan bacaan semua
mahasiswa pada umumnya dan fakultas ekonomi bisnis khususnya, yang
nantinya bisa dijadikan pedoman atau dasar dalam melakukan penelitian.
3) Bagi Masyarakat Desa
Diharapkan penelitian kerja sosial ini bisa memberikan gambar atau
pengetahuan bagi masyarakat desa mengenai program pemerintah desa
dalam meningkatakan ekonomi masyarakat melalui pemberdayaan home
industry, dimana akan bermanfaat bagi masyarakat desa.
4
BAB II
KAJIAN TEORI
5
sungai yang kemudian menjadi tanah persawahan. Ini merupakan sawah
pertama kali di Desa Penyaringan, yang sekarang diberi nama “SUBAK
PENYARINGAN”.
Pembukaan tanah persawahan ini dilakukan sekitar tahun 1850 dan
sebagai pemimpin di tunjuk I Made Loka dengan jabatan Kelihan,
Kelihan berarti yang lebih tua, yang mampu memimpin serta memberi
dan dimintai petunjuk-petunjuk kepada atau oleh anggota-anggotanya.
Jadi dapat kami kemukakan disini bahwa: Pemimpin Desa Penyaringan
yang pertama adalah I Made Loka alias Gurun Pon. Yaitu tahun 1850
sampai 1901. Sedangkan yang mengurus di bidang Subak atau sawah
yaitu: I Ketut Lancing alias Gurun Laya dengan Jabatan Sedehan.
6
1. Banjar Anyar Kaja
2. Banjar Anyar Tengah
3. Banjar Anyar Kelod
Banjar Anyar Kaja pada mulanya wilayah ini disebut Banjar
Munduk, karena tempatnya lebih tinggi dari pusat desa (munduk
adalah tempat yang tinggi). Banjar ini lahir setelah Banjar
Sembung.
c) Banjar Pangkung Kwa.
Pengembangan wilayah berkembang terus, yang kemudian timbul
Banjar Pangkung Kwa. Wilayah ini sebagian bekas Banjar Munduk
(pada bagian selatan) dan sebagian lagi dibagian utaranya dibuka
pada tahun 1930. Didaerah ini banyak terdapat banyak pangkung
(sungai kecil) yang dulunya banyak dihuni kekua (kura-kura),
sehingga daerah ini diberi nama PANGKUNG KWA.
d) Banjar Tibu Beleng.
Lokasi daerah ini disebelah Banjar Munduk sebelah timur sungai
Bilukpoh sampai batas utaranya hutan. Wilayah ini dilalui oleh
aungan (terewongan di bawah tanah untuk mengalirkan air menuju
sawah), dimana hulu dari sungai tersebut disebuah tibu (daerah
aliran sungai yang dalam) serta disamping tibu itu dulunya penuh
ditumbuhi hutan beleng (sejenis tumbuhan liar). Daerah ini
kemudian diberi nama BANJAR TIBU BELENG. Dalam
perkembangan selanjutnya Banjar Tibu Beleng ini berkembang
menjadi 3 banjar yaitu:
1. Banjar Tibu Beleng Kelod.
2. Banjar Tibu Beleng Tengah.
3. Banjar Tibu Beleng Kaler.
Banjar Tibu Beleng Kelod, wilayah ini sebagian dibuka pada tahun
1930 (pada bagian utaranya) sedangkan bagian selatannya
bersamaan dengan Banjar Anyar Kaja. Pada mulanya daerah ini
disebut MENGANDANG. Karena diwilayah ini terdapat Tibu
Ngandang (daerah aliran sungai dalam yang melintang). Banjar
7
Tibu Beleng Tengah dibuka pada tahun 1930. Banjar Tibu Beleng
Kaler dibuka pada tahun 1934, Kaler artinya Utara karena wilayah
ini paling utara diselah timur sungai Bilukpoh, dulu daerah ini
disebut juga Bangsal Likangi, karena ketika daerah ini dibuka yang
membukanya mendirikan bangsal, bangsal sebagai pemukiman
sementara (likangi artinya disebelah timur).
e) Banjar Yeh Mecebur.
Lokasinya terletak disebelah barat sungai Bilukpoh, disebelah utara
Banjar Tibu Beleng Kelod, dan disebelah selatan Banjar Tibu
Tanggang, dibuka sekitar tahun 1930 dan sebagian lagi dibuka pada
tahun 1934, disebut Yeh Mecebur karena di sekitar daerah ini
terdapat air terjun. (Yeh artinya air, Mecebur artinya terjun).
8
tingginya. Dengan adanya pengembangan home industry banyak
manfaat yang didapatkan, karena home industry mempunyai pengaruh
yang sangat besar terhadap peningkatan ekonomi masyarakat. Dengan
adanya home industry laju pertumbuhan ekonomi masyarakat
diharapkan dapat menuju sasaran-sasaran yang akan dicapai yaitu
dalam rangka mensejahterakan ekonomi masyarakat. Pembangunan
home industry dilakukan agar perekonomian dapat bertahan dengan
membaik dalam peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat.
Maanfaat home industry adalah sebagai berikut, Terpenuhnya
kebutuhan masyarakat, terciptanya lapangan kerja baru, semakin
banyak jumlah industry yang dibangun maka banyak pula tenaga kerja
yang diserap, dapat meningkatkan pendapatan perkapita. Dapat ikut
serta mendukung pembangunan nasional dibidang ekonomi terutama
sektor industry.
Adapun kesejahteraan salah satu aspek yang cukup penting untuk
menjaga dan membina terjadinya stabilitas sosial dan ekonomi. Kondisi
tersebut diperlukan untuk meminimalkan terjadinya kecemburuan sosial
dalam lingkungan hidup masyarakat. Selanjutnya percepatan
pertumbuhan ekonomi masyarakat memerlukan perekonomian sebagai
upaya menjaga stabilitas perekonomian. Sejarah ilmu kesejateraan
sosial tidak bisa dilepaskan dari disipli pekerjaan sosial, artinya bahwa
tingkat kesejahteraan pekerja sangat dipengaruhi oleh disiplin dalm
bekerja.
Pemberdayaan adalah sebuah proses dan tujuan. Sebagai proses,
pemberdayaan adalah serangkaian kegiatan untuk memperkuat
kekuasaan atau keberdayaan kelompok lemah dalam masyarakat,
terutama individu-individu yang mengalami kemiskinan. Sebagai
tujuan, maka pemberdayaan menunjuk pada keadaan atau hasil yang
ingin dicapai oleh sebuah perubahan sosial yaitu masyarakat yang
berdaya, memiliki kekuasaan atau mempunyai pengetahuan dan
kemampuan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya baik yang bersifat
fisik, ekonomi, maupun sosial seperti memiliki kepercayaan diri,
9
mampu menyampaikan aspirasi, mempunyai mata pencaharian,
berpartisipasi dalam kegiatan sosial, dan mandiri dalam melaksanakan
tugas-tugas kehidupannya. Pengertian pemberdayaan sebagai tujuan
seringkali digunakan sebagai indikator sebuah keberhasilan
pemberdayaan. Proses pemberdayaan dapat dilakukan secara individual
maupun kolektif (kelompok).
Secara etimologis pemberdayaan berasal dari kata dasar “daya”
yang berarti kekuatan atau kemampuan. Bertolak dari pengertian
tersebut, maka pemberdayaan dimaknai sebagai proses untuk
memperoleh daya, kekuatan atau kemampuan, dan atau proses
pemberian daya, kekuatan atau kemampuan dari pihak yang memiliki
daya kepada pihak yang kurangatau belum berdaya. Meningkatkan
kemampuan dan potensi yang dimiliki masyarakat, sehingga
masyarakat dapat mewujudkan jati diri, harkat dan martabatnya secara
maksimal untuk bertahan dan mengembangkan diri secara mandiri baik
dibidang ekonomi, sosial, agama, dan budaya, terutama di pedesaan
tidak cukup hanya dengan upaya meningkatkan produktivitas,
memberikan kesempatan usaha yang sama atau modal saja, tetapi harus
diikuti pula dengan perubahan struktur sosial ekonomi masyarakat,
mendukung berkembangnya potensi masyarakat melalui peningkatan
peran, produktivitas.
Pemberdayaan masyarakat merupakan upaya untuk mendirikan
masyarakat lewat perwujudan potensi kemampuan yang mereka miliki.
Adapun pemberdayaan masyarakat senantiasa menyangkut dua
kelompok yang saling terkait, yaitu masyarakat sebagai pihak yang
diberdayakan dan pihak yang menaruh kepedulian sebagai pihak yang
memberdayakan.
Berdasarkan beberapa pengertian pemberdayaan yang
dikemukakan tersebut, dapat disimpulkan bahwa pada hakekatnya
pemberdayaan adalah suatu proses dan upaya untuk memperoleh atau
memberikan daya, kekuatan, atau kemampuan kepada individu
masyarakat lemah agar dapat mengidentifikasi, menganalisis,
10
menetapkan kebutuhan dan potensi serta masalah yang dihadapi dan
sekaligus memilih alternatif pemecahnya dengan mengoptimalkan
sumber daya dan potensi yang dimiliki secara mandiri.
Pemberdayaan masyarakat adalah sebuah konsep pembangunan
ekonomi yang merangkum nilai-nilai sosial. Masyarakat diposisikan
sebagai pemeran utama dalam melakukan pengambilan keputusan,
pelaksanaan program dan kegiatan sekaligus pengawasan dan
pertanggungjawaban secara terbuka dilakukan oleh dari dan untuk
masyarakat. Secara khusus, yang menjadi tujuan utama pemberdayaan
adalah memperkuat kekuasaan masyarakat, khususnya kelompok lemah
yang memiliki ketidak berdayaan.
Home berarti rumah, tempat tinggal, ataupun kampung halaman.
Sedang Industry, dapat diartikan sebagai kerajinan, usaha produk
barang dan ataupun perusahaan. Singkatnya, Home Industry adalah
rumah usaha produk barang atau juga perusahaan kecil. Di katakan
sebagai perusahaan kecil karena jenis kegiatan ekonomi ini di pusatkan
dirumah.
Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri
sendiri,yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang
bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang
dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak
langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria
usaha kecil sebagaimana dimaksud dalam undang-undang ini.
Usaha kecil yang dimaksud di sini meliputi usaha kecil informal
dan usaha kecil tradisional. Usaha kecil informal merupakan usaha yang
belum terdaftar, belum tercatat, dan belum berbadan hukum. Pengusaha
kecil yang termasuk dalam kelompok ini antara lain petani penggarap,
pedagang kaki lima, dan pemulung. Sedangkan yang dimaksud usaha
kecil tradisional adalah usaha yang menggunakan alat produksi
sederhana yang telah digunakan secara turun temurun, dan berkaitan
dengan seni dan budaya. Istilah Home industry atau usaha dirumah
adalah tempat tinggal yang merangkap tempat usaha, baik itu berupa
11
usaha jasa, kantor hingga perdagangan. Semula pelaku home industry
yang memiliki desain ini adalah kalangan enterpreneur dan profesional,
yang sekarang mulai meluas pada kalangan umum, untuk memiliki
lokasi yang strategis untuk tempat berkembangnya usaha jenis rumahan
ini tidak terlepas dari berkembangnya virus kewirausahaan yang
berperan membuka pola pikir kedepan masyarakat bahwa rumah bukan
hanya sebagai tempat tinggal namun dapat digunakan juga sebagai
tempat mencari penghasilan.
Kehidupan yang didambakan oleh semua manusia di dunia ini
adalah kesejahteraan. Baik yang tinggal di kota maupun yang di desa,
semua mendambakan kehidupan yang sejahtera. Sejahtera lahir dan
batin. Namun, dalam perjalanannya, kehidupan yang dijalani oleh
manusia tak selamanya dalam kondisi sejahtera. Pasang surut
kehidupan ini membuat manusia selalu berusaha untuk mencari cara
agar tetap sejahtera. Mulai dari pekerjaan kasar seperti buruh atau
sejenisnya, sampai pekerjaan kantoran yang bisa sampai ratusan juta
gajinya dilakoni oleh manusia. Secara umum, istilah kesejahteran sering
diartikan sebagai kondisi sejahtera (konsepsi pertama), yaitu suatu
keadaan terpenuhinya segala bentuk kebutuhan hidup, khususnya yang
bersifat mendasar seperti makanan, pakaian, perumahan, pendidikan
dan perawatan kesehatan. Pengertian kesejahteraan sosial juga
menunjuk pada segenap aktifitas pengorganisasian dan pendistribusian
pelayanan sosial bagi kelompok masyarakat, terutama kelompok yang
kurang. Penyelenggaraan berbagai skema perlindungan sosial baik yang
bersifat formal maupun informal adalah contoh aktivitas kesejahteraan
sosial.
Kesejahteraan masyarakat dalam artian yang sangat luas mencakup
berbagai tindakan yang dilakukan manusia untuk mencapai taraf hidup
yang lebih baik, taraf hidup yang lebih baik ini tidak hanya diukur
secara ekonomi dan fisik belaka, tapi juga ikut memperhatikan aspek
sosial, mental dan segi kehidupan spiritual. Untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, pembangunan juga berupaya menumbuhkan
12
aspirasi dan tuntutan masyarakat untuk mewujudkan kehidupan yang
lebih baik. Pembangunan tidak hanya dapat dilihat dari aspek
pertumbuhan saja. Salah satu akibat dari pembangunan yang hanya
menerapkan paradigma pertumbuhan semata adalah munculnya
kesenjangan antara kaya miskin, serta pengangguran yang merajalela
karena pertumbuhan selalu dikaitkan dengan peningkatan pendapatan
nasioanal.
13
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Observasi
Pengamatan atau aktivitas terhadap objek dengan memahami
pengetahuan dari sebuah fenomena berdasarkan pengetahuan atau
gagasan yang sudah diketahui sebelumnya, untuk mendapatkan
informasi yang dibutuhkan untuk melanjutkan suatu penelitian.
2. Wawancara
Percakapan antara dua orang atau lebih yang berlangsung antara
pewawancara dan narasumber. Tujuannya agar mendapatkan informasi
yang tepat dari narasumber yang terpercaya.
3. Studi Dokumen
Teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari dokumen untuk
mendapatkan data atau informasi yang berhubungan dengan masalah
yang diteliti.
14
3.4 Metode Pengumpulan Data
Dalam melakukan pengumpulan data terkait dengan rumusan masalah
yang dihadapi, peneliti menggunakan tiga Teknik yaitu observasi,
wawancara, dan studi dokumen.
15
BAB IV
4.1 Hasil
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa peran pemerintah desa melalui
program pemberdayaan home industry dalam peningkatan kesejahteraan
ekonomi masyarakat terdapat penjelasan mengenai peran pemerintah desa
yang mencakup Sumber penghidupan bagi penduduk adalah sektor industri,
sektor pertanian, sector perkebunan, sektor perdagangan dan jasa, di sektor
industri menjadi sumber penghasilan bagi masyarakat Desa Penyaringan,
lahan pertanian berkurang sehingga penurunan produksi yang menyebabkan
penduduk beralih ke sektor industri. Tetapi perubahan yang terjadi antara
masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain tidak selalu sama. Hal ini
dikarenakan adanya suatu masyarakat yang mengalami perubahan yang lebih
cepat bila dibandingkan dengan masyarakat yang lain.
4.2 Pembahasan
4.2.1 Program Pemerintah Desa Penyaringan dalam Peningkatan Ekonomi
Masyarakat Melalui Pemberdayaan Home Industry.
16
berkomunikasi menurut makna yang disepakati bersama, dan institusi
sosial yang berlaku sebagai kontrol dalam aktivitas dan
mengembangkan masyarakat. Kebutuhan sekunder tersebut adalah
kebutuhan untuk bekerjasama, menyelesaikan konflik, dan interaksi
antar sesama warga masyarakat khsusunya didesa Penyaringan.
17
besar penduduk di desa ini bermata pencaharian utamanya adalah
perkebunan. Karena jika mengharapkan dari hasil pertanian saja tidak
cukup karena rendahnya harga jual di pasaran. Sedangkan ekonomi
semakin sulit.
18
sosial ekonomi masyarakat yang tercermin peningkatan pendapatan dan
kesejahteraan masyarakat termasuk masyarakat miskin.
19
norma pelayanan secara menyeluruh, seperti pemberian pelayanan yang
hanya berdasarkan pada kepentingan masyarakat sehingga
kecenderungan yang terjadi adalah kuatnya komitmen terhadap
masyarakat yang dilayaninya.
20
yaitu dengan meningkatkan keterampilan sumber daya manusia dalam
bentuk pelatihan maupun penyuluhan. Sehingga terbuka pemikirannya
apa saja yang harus dilakukan dalam pembangunan desa.
21
masalah perekonomian, dan agar pribadi lebih kuat dalam menghadapi
setiap permasalahan-permasalahan dalam masyarakat, karena
pentingnya pengembangan untuk menjadikan masyarakat tersebut
mengoptimalkan potensinya dalam menjalani hidup bermasyarakat.
22
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
23
Dampak perkembangan home industry terhadap masyarakat salah satunya
mengurangi pengangguran, terbukanya lapangan pekerjaan, peningkatan
kesejahteraan ekonomi dengan indikator yaitu menyekolahkan anak,
mempunyai kendaraan, dan rumah lebih layak huni.
5.2 Saran
24