Anda di halaman 1dari 5

Community Profiling

I. Profil Desa

Nama Desa : Penyamun

Kecamatan : Pemali

Kabupaten : Bangka

Provinsi : Bangka Belitung

Nama Pekerja Sosial : Firda Khairina

II. Elemen Profil Komunitas

a. Aspek Fisik Lingkungan dan Sikap orang Tinggal disana

Desa Penyamun memiliki luas 41,00 Km², terdiri atas tiga dusun yaitu
dusun muntabak, dusun Tutut, dan dusun Keceper . Kondisi jalan di desa ini
cukup baik dan dapat mengakses beberapa wilayah seperti ke kecamatan
sungailiat dan kecamatan Pemali.. Fasilitas umum yang terdapat di Desa ini
sendiri yaitu 4 (empat) Masjid, 3 (tiga) Taman Pembelajaran Al-quran, 4
(empat) PAUD, 3 (Tiga) Musholla, 3 (Tiga) SD negeri dan 1 Puskesmas.
Angkutan umum yang ada di Desai ini berupa angkot dan bus.

Sikap orang yang tinggal di desa ini cukup ramah, keadaan dan suasana
desa tenang, tentram , tanpa gangguan dan ancaman, aktivitas sosial berjalan
sewajarnya, kondisi lalu lintas juga berjalan lancar. Pada Pagi hari ramai orang
berlalu lalang untuk pergi ke ladang , bekerja, ibu-ibu yang menyapu halaman
rumah, dan beberapa anak sekolah yang telah siap untuk berangkat sekolah.
Pada Siang hari jalanan relatif sepi, karena aktivitas penduduk kebanyakan di
ladang, tempat bekerja , dan anak-anak di sekolah. Pada malam hari keadaan
desa tetap tidak terlalu ramai, dan tidak terlalu sepi, tetap ada aktivitas
penduduk seperti belajar mengaji di Masjid.

b. Daerah sebagai sebuah komunitas sosial termasuk keterlibatan warga dalam


kehidupan sosial masyarakat

Sebagai sebuah komunitas Desa penyamun adalah sebuah desa dengan


penghargaan budaya yang relatif tinggi, suasana tradisional masih dapat
dirasakan dalam kehidupan masyarakat Desa Penyamun. Semangat dan
kegiatan gotong-royong masih terpelihara dan tumbuh dengan baik. Pada
waktu hari-hari besar, sedekah kampung maupun pada waktu diadakannya
pernikahan, kondisi kegotong-royongan ini masih sangat terasa.

Di Desa Penyamun ini sering diadakan Nganggung. Nganggung ini


merupakan tradisi di Bangka Belitung, di laksanakan pada acara tertentu,
seperti hari besar keagamaan, pada saat adanya kematian, dan ada tamu
undangan yang akan hadir di desa ini. Nganggung yaitu acara membawa
makanan dengan menggunakan dulang, bisa berupa nasi dengan lauk pauknya,
dan bisa juga berupa kue dan buah.

Ada perbedaan corak kehidupan sosial antara masyarakat petani tanaman-


tanaman perdagangan ini dengan masyarakat petani ladang. Keterbukaan
masyarakat Desa Penyamun akan pendatang-pendatang telah menjadikan Desa
ini bercorak heterogen tapi tidak. Di Desa ini terdapat berbagai jenis suku ,
membaur dan berkembang, terdiri dari orang dari penyamun asli , Suku Bugis,
suku Madura, , terdapat juga suku Jawa, dan dari daratan Sumatera.

Dalam masyarakat yang majemuk inilah, segala gerak langkah kehidupan


berkisar pada usaha pencaharian nafkah. Setiap individu tampaknya selalu
sibuk dan giat bekerja
c. Daerah sebagai komunitas ekonomi

Corak masarakat di Desa ini dapat dibedakan dari segi sumber


penghidupannya. Jenis-jenis mata pencaharian pokok di daerah ini adalah
bertani, nelayan, buruh/karyawan tambang dan berdagang.

Penggalian timah terdapat dimana-mana, sehingga pekerjaan sebagai


buruh bukan lagi merupakan masyarakat kota, tetapi juga dilakukan oleh
penduduk di desa Penyamun. Tidak mengherankan jika ada karyawan tambang
disamping pekerjaan mereka di Parit atau di Kapal Keruk, giat pula bercocok
tanam ataupun menangkap ikan di luar jam kerjanya ataupun berdagang.

Tanah di Desa ini sangat cocok untuk tanaman-tanaman perdagangan


seperti Karet, Sahang (Lada), Kelapa, Kelapa Sawit dimana sebagian besar
hasil tanaman ini diperdagangkan melalui masyarakt desa itu sendiri kemudian
dilanjutkan ke luar desa, yang merupakan sumber penghidupan petani yang
sangat berarti, sehingga mendorong mereka untuk meningkatkan usaha dalam
bidang pertanian ini.

Prospek kerja yang ada di desa ini biasanya yaitu menjadi buruh di setiap
musim panen di beberapa lahan perkebunan lada penduduk, upahnya beragam
tergantung pemilik kebun, bisa perhari ataupun perminggu. biasanya ekonomi
menengah ke atas akan memberikan pekerjaan kepada penduduk lain untuk
membersihkan kebunnya.

d. Daerah sebagai komunitas politik,termasuk sistem dan struktur politik dan


manajemen daerah.

Struktur politik yang ada di Desa Penyamun terdiri dari Kepala Desa,
Sekdes, Dibantu oleh empat Kepala Urusan meliputi urusan pemerintahan,
urusan umum, urusan keuangan,dan urusan pembangunan. Selain Sekdes,
kepala desa juga dibantu oleh empat Kadus dari masing-masing wilayah yaitu
Penyamun, Muntabak, Tutut, dan Keceper dan diawasi oleh Dewan Pengawas
Desa (DPD). Di Desa ini terdapat juga organisasi Ibu PKK dan karang Taruna.

Di Desa Penyamun juga terdapat Lembaga Pemberdayaan Masyarakat


yang terdiri dari empat seksi , sebagai berikut:

1. Seksi I , membidangi agama, Pendidikan dan Kesejahteraan sosial


2. Seksi II, Membidangi Kekuasaan, Ketentraman, dan Ketertiban
3. Seksi III, Membidangi Pembangunan, Perekonomian, dan Lingkungan
Hidup
4. Seksi IV, Membidangi pemuda, Olahraga, Kesenian, Pemberdayaan
dan Kesejahteraan Keluarga.

Manajemen daerah bagian keunagan di dapatkan melalui subsidi


pemerintah dan dana swadaya masyarakat, seperti adanya uang kematian tiap
bulan yang digunakan untuk membeli peralatan keperluan kematian

e. Daerah sebagai ruang pribadi, tingkat keterikatan untuk daerah setempat,


kenangan dan pengalaman hidup masyarakat setempat

Pengalaman hidup masyarakat, dimulai dari tidak mengenal timah, dan


kemudian mengetahui tentang potensi timah di Desa ini, dikit sedikit
meningkatkan tingkat ekonomi masyarakat. Dalam bidang pendidikan
,kesadaran untuk bersekolah di Desa ini cukup tinggi, banyak pemuda-pemudi
daerah yang memilih merantau untuk kuliah. Dan Desa ini selalu punya sesuatu
yang mengikat dan mengharuskan mahsiswanya untuk kembali, walau tak
sedikit juga yang memilih untuk tetap di tempat rantauannya. Kenangan
Budanyanya, kekerabatan, keramahan, ketenangan, suasana pagi, siang
maupun malam yang tidak akan sama dengan tempat lain dan itu membuat ada
rindu untuk Desa yang satu ini.

Nama yang unik yaitu Desa Penyamun ,’Penyamun’itu sendiri dalam


kamus besar bahasa Indonesia merupakan perampok, konon ceritanya bahwa di
Desa ini pernah dikuasai oleh perampok, oleh karena itu dinamakan Desa
Penyamun, walaupun namanya mengerikan untuk masyarakat di luar desa, tapi
penduduk desanya tidak seperti nama desanya, penduduk yang ramah , gotong
royong yang tinggi, kekearbatan yang erat membuat Desa ini selalu membuat
nyaman penduduk lokalnya. Desa Penyamun banyak mengukir kenangan untuk
sebuah keluarga yang merupakan penduduk asli Desa ini, pekembangan Desa
yang dulu masih kecil, dengan pembangunan yang belum ada, dan sekarang
telah meningkat mulai dari pembangunan dan perekonomiannya.

f. Daerah sebagai bagian dari kota, insfrastruktur ekonomi sosial , hubungan ntar
daerah dan kota atau kabupaten, identitas lokal yang spesifik yang
membedakan masyarakat dari yang lain.

Hubungan insfratruktur ekonomi sosial di Desa ini cukup baik, tidak


ada konflik dengan warga desa lain ,pihak kota , maupun kabupaten. Untuk
menjangkau Kota ataupun kabupaten itu tidak terlalu jauh, aksesnya mudah.
Pembangunan di Desa ini juga terpenuhi tanpa kendala. Yang membedakan
masyarakat Desa Penyamun dengan masyarakat lain adalah meskipun tinggal
di Desa tapi warga di Desa ini telah mengikuti teknologi dan memiliki
pandangan yang hampir sama dengan masyarakat kota, meskipun ada beberapa
keluarga yang masih berpikir bahwa anak mereka tidak perlu bersekolah,
ataupun ada yang tidak paham sama sekali dengan teknologi.

Anda mungkin juga menyukai