Oleh:
Muh.Adam Kurniawan, Universitas Negeri Yogyakarta
muhadamovich@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Pelaksanaan pelayanan terhadap klien yang ada di
LK3 Teratai, (2) Peran pekerja sosial dalam pemberdayaan dan perlindungan sosial klien di LK3 Teratai, dan
(3) Faktor pendukung dan penghambat yang dihadapi pekerja sosial dalam menjalankan perannya. Penelitian
ini dengan pendekatan kualitatif dan dengan metode deskriptif. Subjek penelitian ini adalah Kepala, Pekerja
Sosial, dan Klien LK3 Teratai. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah reduksi data, penyajian data,
dan penarikan kesimpulan. Teknik yang digunakan untuk menjelaskan keabsahan data adalah dengan
menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Pelaksanaan
pelayanan terhadap klien melalui dua tahap (2) Peran pekerja sosial dalam pemberdayaan, meliputi sebagai
pendamping klien sebelum sampai setelah kegiatan pemberdayaan, sebagai fasilitator dari dinas sosial kepada
klien, dan sebagai konsultan klien dalam membantu menentukan bantuan. Sedangkan peran pekerja sosial
dalam perlindungan sosial, meliputi sebagai pendamping, sebagai pelindung klien dari ancaman yang bisa saja
menimpa klien. (3) Faktor pendukung pekerja sosial dalam menjalankan perannya yaitu Komitmen/panggilan
hati, dukungan keluarga, dan dukungan mitra lembaga dan dinas terkait. Faktor penghambat yaitu kurang
keterbukaan klien dan dana yang terbatas.
Abstract
This study aims to describe: (1) Implementation of services to clients in LK3 “Teratai”, (2) The role of
social workers in empowerment and protection social of clients in LK3 “Teratai”, and (3) Supporting and
inhibiting factors faced by social workers in carrying out its role. This research is a descriptive research with
qualitative approach. The subjects of this research are Chairman, Social Worker, and Client of LK3 “Teratai”.
The data were collected using observation, interview and documentation techniques. Techniques used in data
analysis are data reduction, data presentation, and conclusion. The technique used to explain the validity of
data is by using triangulation of source and triangulation technique. The results of the research indicate that:
(1) Implementation of service to client through two stages (2) The role of social workers in empowerment,
encompassing as client assistants prior to after empowerment activities, as facilitators of social services to
clients, and as client consultants in helping to determine aid. While the role of social workers in social
protection, including as a companion, as a protector of the client from threats that could befall the client. (3)
Social worker supporting factor in carrying out its role is Commitment/desire, family support, and support
partner of institution and related offices. Inhibiting factors are lack of client openness and limited funds.
melaksanakannya. Dalam proses pembangunan semua lapisan masyarakat atau bahkan salah
menurut Ryaas Rasyid dalam Muhadam sasaran.
Labolo (2010: 32), ada 4 bagian peran Kesejahteraan Sosial adalah kondisi
pemerintah, yaitu pelayanan (public service), dimana terpenuhinya kebutuhan material,
pembangunan (development), pemberdayaan spiritual, dan sosial warga negara dapat hidup
(empowering), dan pengaturan (regulation). layak dan mampu mengembangkan diri,
Pemberdayaan menunjuk pada sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya
kemampuan orang khususnya kelompok rentan (UU No. 11 Tahun 2009 Pasal 1). Dalam suatu
dan lemah dan tidak memiliki akses sehingga masyarakat tentu saja tidak bisa terlepas dari
mereka memiliki kekuatan atau kemampuan adanya keluarga. Keluarga adalah unit terkecil
dalam berbagai dimensi kehidupannya. Proses dalam masyarakat. Keberadaaan sebuah
pemberdayaan yang menekankan pada proses keluarga akan mencerminkan kehidupan yang
memberikan kemampuan kepada masyarakat ada dimasyarakat. Karena keluarga juga
agar menjadi berdaya, mendorong atau sebagai suatu sistem sosial, maka harus
memotivasi individu agar mempunyai memberikan kebutuhan masing-masing
kemampuan atau keberdayaan untuk anggota, seperti yang dikemukakan oleh
menentukan pilihan hidupnya. Lebih lanjut Kathryn Geldard dan David Geldard (2011)
bahwa pemberdayaan harus ditujukan pada ada empat kebutuhan yang harus dipenuhi
kelompok atau lapisan masyarakat yang yaitu keamanan dan keselamatan,
tertinggal. Pemberian kegiatan pemberdayaan kesejahteraan ekonomi dan materi,
khususnya kepada kelompok masyarakat kesejahteraan psikologi, fisik, dan emosional,
lemah/tertinggal secara tidak langsung akan dan kebutuhan-kebutuhan spiritual.
memberikan kebebasan kepada masyarakat Lembaga Konsultasi Kesejahteraan
yang lemah untuk ikut berpartisipasi dalam Keluarga dibentuk sebagai amanah UU No. 11
proses pembangunan kesejahteraan sosial, Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial.
karena partisipasi masyarakat dalam Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga
pemberdayaan memiliki peranan penting (LK3) “Teratai” merupakan lembaga sosial
kegiatan tersebut dapat berjalan dengan lancar. yang berada dibawah naungan Dinas Sosial
Dengan kelancaran kegiatan pemberdayaan DIY. LK3 “Teratai” memberikan layanan
kepada kelompok masyarakat lemah berupa jasa konseling, konsultasi, rujukan,
diharapkan akan berdampak pada informasi, perlindungan dan pemberdayaan,
kesejahteraan sosial pada masyarakat lemah yang juga memiliki struktur organisasi baik
tersebut. Namun pada kenyataannya yang tenaga fungsional maupun pekerja sosial. LK3
banyak terjadi, kegiatan pemberdayaan yang “Teratai” sendiri merupakan salah satu
ada di masyarakat masih belum menjangkau lembaga yang berbasis ada masyarakat dalam
Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, 2(1), Maret 2018 - 47
Muh. Adam Kurniawan
pelaksanaannya. Keberadaan LK3 “Teratai” permasalahan dari klien. Untuk itu penulis
diharapkan bisa membantu memecahkan berupaya melakukan penelitian dengan
masalah yang dihadapi keluarga yang ada di menggali informasi tentang peran pekerja
Yogyakarta. Permasalahan yang sering sosial di LK3 “Teratai” pada saat memberikan
ditangani LK3 Teratai seperti kasus kekerasan layanan kepada keluarga yang bermasalah
dalam rumah tangga (KDRT), keluarga terutama pada pemberdayaan dan perlindungan
penyandang gangguan jiwa (Psikotik) serta faktor pendukung dan penghambat yang
disharmonis keluarga, keluarga yang dihadapi para pekerja sosial dalam
mengalami masalah psikososial dan menjalankan perannya.
sebagainya. Keberdaan lembaga sudah banyak Berdasarkan uraian diatas, maka penulis
dimanfaatkan oleh masyarakat untuk mencoba melakukan penelitian yang berjudul
membantu menangani permasalahan mereka. “Peran Pekerja Sosial dalam Pemberdayaan
Tetapi dalam pelaksanaanya tidak semua dan Perlindungan Sosial Klien Di Lembaga
keluarga (klien) yang datang membuka Konsultasi Kesejahteraan Keluarga (LK3)
permasalahannya secara gamblang kepada “Teratai” Yogyakarta”.
pihak LK3, banyak juga dari pihak keluarga
(klien) kurang terbuka dalam menyampaikan METODE PENELITIAN
informasi, keluarga juga sering berhenti Metode yang digunakan dalam
ditengah jalan atau tidak tuntas dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif.
menangani permasalahan terkait permasalahan Sugiyono (2013:9) pendekatan kualitatif
yang menimpa keluarganya tentu saja ini adalah metode penelitian yang berlandaskan
menjadi salah satu penghambat dalam pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk
penanganan. meneliti pada kondisi objek yang alamiah,
Dan tentu saja dalam menangani (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana
permasalahan tersebut keberadaan pekerja peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik
sosial saat ini sangat dibutuhkan untuk pengumpulan data dilakukan secara
membantu klien dalam memecahkan trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat
permasalahannya. Terlebih dengan latar induktif/kualitatif, dan hasil penelitian
belakang para pekerja sosial yang berbeda- kualitatif lebih menekankan makna dari pada
beda akan membantu menggali dan menangani generalisasi.
permasalahan dari setiap klien tersebut. Selain
itu juga keberadaan pekerja sosial memiliki Waktu Dan Tempat Penelitian
peran yang sangat strategis dan penting, karena Waktu penelitian ini dilakukan selama kurang
mereka langsung berhadapan dengan klien lebih 3 bulan, yaitu pada tanggal 12 April 2017
sehinggan mereka dapat mengetahui apa – 30 Juni 2017. Tempat penelitian ini
Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, 2(1), Maret 2018 - 48
Muh. Adam Kurniawan
dilakukan oleh peneliti di dua tempat, yaitu sekunder diperoleh melalui buku, internet
Kantor LK3 Teratai dan Kotagede. Kantor maupun laporan pelaksanaan dari LK3 Teratai.
LK3 Teratai yang beralamatkan di Jl. Instrumen penelitian adalah peneliti sendiri.
Lempuyangan No. 1 Yogyakarta. Sedangkan Peneliti sebagai human instrument berfungsi
di Kotegede dilaksanakan merupakan alamat menetapkan focus penelitian, memilih subyek
tempat tinggal klien LK3 Teratai yang pernah penelitian sebagai sumber data, menilai
mengikuti kegiatan Pemberdayaan. kualitas data, dan membuat kesimpulan dan
beberapa temuan.
Untuk mengecek keabsahan data,
peneliti menggunakan teknik pemeriksaan
Subjek Penelitian trianggulasi sumber dan teknik. Trianggulasi
Subjek dalam penelitian ini adalah Kepala LK3 data dilakukan dengan cara membandingkan
Teratai, Pekerja Sosial LK3 Teratai, dan Klien data hasil penelitian ini mengecek informasi
LK3 Teratai. Informasi yang akan digali dari data hasil yang diperoleh dari : wawancara
pekerja sosial adalah perannya dalam kegiatan dengan hasil observasi dan dokumentasi yang
pemberdayaan dan juga perlindungan sosial, didapatkan selama melakukan penelitian.
serta faktor pendukung dan penghambat dalam Teknik analisis data meliputi data reduksi, data
menjalankan perannya. Subjek yang diambil penyajian data dan penarikan kesimpulan.
oleh peneliti untuk digunakan sebagai sumber
data penelitian berjumlah 7 orang yaitu 1 orang
HASIL PENELITIAN DAN
sebagai Kepala lembaga LK3 Teratai, 4 orang
PEMBAHASAN
sebagai Pekerja Sosial di LK3 Teratai, dan 2
Pelaksanaan Kegiatan di Lembaga
orang klien LK3 Teratai.
Konsultasi Kesejahteraan Keluarga (LK3)
Teratai
Prosedur
Proses Perekrutan Klien
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif.
Berdasarkan hasil wawancara,
Semua data diperoleh melalui teknik
observasi, dan dokumentsi yang dilakukan
wawancara, observasi partisipatif dan
peneliti didapat bahwa dalam melakukan
dokumentasi.
perekrutan klien, pihak LK3 dengan
memberikan alamat lokasi LK3 Teratai kepada
Data, Instrument, Dan Teknik
masyarakat pada saat mengadakan penyuluhan.
Pengumpulan Data
Masyarakat datang dengan sendirinya. Selain
Sumber data yang diperoleh adalah
itu sistem jemput bola juga dilakukan apabila
data primer yang diperoleh melalui wawancara
dirasa perlu atau ada masalah sosial yang
dan observasi di LK3 Teratai. Selain itu data
Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, 2(1), Maret 2018 - 49
Muh. Adam Kurniawan
dalam penenganannya klien tidak bisa datang permsalahan yang di hadapi klien dan yang
ke kantor LK3 Teratai. berkompeten dalam menanganinya. Selain
Jika kita melihat pada jurnal rekrutmen dengan pemberian konseling, juga dilakukan
SDM pada sumber-sumber rekrutmen, hal home visit untuk mengetahui dan mencari
tersebut juga sesuai dengan salah satu poin kebenaran dari informasi klien.
dalam sumber-sumber rekrutmen yang Apabila bisa diselesaikan di LK3
menyatakan bahwa adanya applications at the Teratai berarti permsalahan klien sudah tuntas,
gate, para pencari datang sendiri ke tetapi apabila tidak bisa diselesaikan di LK3
organisasi/lembaga, tanpa mengetahui apakah Teratai, akan diberikan rujukan ke lembaga
dilembaga bisa atau tidak. lain/lembaga mitra. Untuk permasalahan yang
Sehingga tidak selalau dalam proses tidak bisa di selesaikan oleh pihak LK3
perekturan dari pihak organisasi/lembaga yang Teratai, pihak LK3 Teratai bekerja sama
mencari tetapi juga bisa dari pihak individulah dengan lembaga-lembaga lain yang
yang mencari sendiri keberadaan dan cara berkompeten untuk menangani permasalahan
mendapatkannya. keluarga. Jadi dengan proses rujukan, klien
Proses Penanganan Klien diberikan pendampingan untuk ke lembaga
Berdasarkan hasil wawancara, mitra supaya permasalahannya terselesaikan
observasi, dan dokumentsi yang dilakukan
peneliti didapat bahwa bahwa dalam proses Peran Pekerja Sosial Dalam Pemberdayaan
penanganan klien yang dilakukan oleh LK3 dan Perlindungan Sosial Di LK3 Teratai
meliputi pencatatan-identifikasi identitas klien, Yogyakarta
pemberian konseling, home visit, Peran Pekerja Sosial dalam Pemberdayaan
pemberdayaan serta rujukan apabila tidak Peran pekerja sosial dalam
dapat diselesaikan oleh LK3. Sehingga akan pemberdayaan memiliki peran yang
diperoleh keluarga yang kembali mandiri dan bermacam-macam, yaitu sebagai (1)
sejahtera serta dapat memperkuat ketahanan Memberikan pendamping kepada peserta/klien,
keluarga tersebut. Proses penanganan yang Pendampingan diawali dari melakukan
dilakukan di LK3 Teratai dilakukan secara asesmen, yakni mengungkap permasalahan
sistematis namun juga disesuaikan dengan untuk mendapatkan klien yang sesuai dengan
kebutuhan dan permasalahan klien. Proses kegiatan pemberdayaan.
penanganan/pelayanan dilakukan oleh tim ahli Selanjutnya melakukan home visit,
dibidangnya masing-masing. Proses melihat langsung keadaan dirumah/keluarga
penanganan awal dilakukan setelah klien dan lingkungan klien yang akan mengikuti
mendaftar di bagian administrasi, setelah itu pemberdayaan. Selanjutnya melakukan
klien diberikan konseling bersama ahlinya. pendampingan usaha, setelah mengikuti
Pemilihan tim ahli diberikan sesuai dengan pemberdayaan (pelatihan dan menerima
Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, 2(1), Maret 2018 - 50
Muh. Adam Kurniawan
cukup, terlebih dengan pemberian bantuan diri sendiri, dukungan keluarga serta dukungan
sosial kepada peserta. Ini juga menjadi salah mitra lembaga dan dinas terkait. Sedangkan
satu faktor penghambat pekerja sosial dalam faktor penghambatnya meliputi kurangnya
Saran
Setelah melakukan penelitian terhadap
Peran Pekerja sosial dalam Pemberdayaan dan
perlindungan Klien di LK3 Teratai maka
dijadikan beberapa saran sebagai berikut:
Pekerja Sosial untuk berkerja sama
dengan pekerja sosial atau lembaga lain
dibidangnya, supaya kurang keterbukaan klien
dapat diatasi dengan baik sesuai kemampuan
pihak yang bisa menanganinya.
Supaya LK3 Teratai di setiap tahunnya
mengajukan proposal pengajuan dana (seperti
LK3 lain) ke Dinas Sosial atau yang terkait
supaya bisa menambah dana operasional.
Walaupun sudah ada dana operasional tiap
tahun yang saat ini, namun itu dirasa masih
kurang untuk melakukan kegiatan bagi para
klien LK3 Teratai.
DAFTAR PUSTAKA
Kathryn Geldard dan David Geldard. 2011.
Konseling Keluarga. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar