Anda di halaman 1dari 19

PENDEKATAN DALAM PEMBANGUNAN

DAN HAKEKAT MANUSIA DALAM


PEMBANGUNAN

OLEH :
DIDIET WIDIOWATI
BEBERAPA PENDEKATAN DALAM PEMBANGUNAN
DAN HAKIKAT MANUSIA DALAM PEMBANGUNAN

A. BEBERAPA PENDEKATAN PEMBANGUNAN

 Akhir dasa warsa 1950 istilah pembangunan merupakan


obat berbagai masalah masyarakat.
 Teori pembangunan – teori pertumbuhan
 Pembangunan = pertumbuhan ekonomi –Meningkatkan
standar kehidupan (clark, 1991 : 20)
 Indikator keberhasilan pembangunan :
GNP (Gross National Product) atau PDB (Pendapatan
Domestic Bruto)
 Realitasnya : Pertumbuhanan PDB tidak diikuti
kesejahteraan masyarakat secara meluas
 Troefler (Hadad, 1980 : 24-41) mengemukakan 5 (lima)
pendekatan pembangunan : Pendekatan Pertumbuhan;
Pertumbuhan dan Pemerataan; Paradigma
Ketergantungan; Pendekatan Kebutuhan Pokok;
Kemandirian.
PENDEKATAN PERTUMBUHAN ( GROWTH APPROACH)
 Dipicu oleh pertumbuhan ekonomi negara barat yg
sudah melakukan industrialisasi.
 Strategi pembangunan : strategi industrialisasi dgn kebij.
Substitusi impor (Aliran Keyneysian)
 Inti Pembangunan : investasi modal besar (suntikan
investasi padat modal untuk mendongkrak sumber daya
dan potensi yang ada pada masyarakat) – pemikiran
rostow (1960 : 6-16)
 Strategi Pembangunan = tingkat pertumbuhan ekonomi
yg tinggi dlm tempo yg singkat
 Perlu modal investasi besar – tdk dimiliki negara dunia III
– dibuka lebar-lebar investasi modal asing dgn
teknologinya (Hadad, 1980 : 76)
 Contoh kasus kebijakan suntikan investasi padat modal
(intensive capital investment policy) : PT Freeport
 Rostow (1960: 7-14) : Konsekuensi pertumbuhan ekonomi
yg tinggi adalah “Tricle down effect” (tetesan ‘rejeki’ ke
bawah) – realitasnya tidak demikian.

 Kelemahannya : Realitasnya, muncul permasalahan lain :


pengangguran, kejahatan, migrasi unskill worker ke kota
besar, kerawanan sosial (PKL, gelandangan, pengemis,
dll) di kota besar.

 Disisi lain muncul “Pseudo kapitalis” (Kapitalis semu) =


raja bisnis (kapitalis baru) yg muncul krn kedekatan dgn
elite politik dan mendapat kemudahan dari regulasi yg ada,
bukan dari kemampuan mereka meningkatkan kinerja
industrinya serta “oknum aparat” yg memanfaatkan
fasilitas dan sumberdaya yg mereka awasi.
PENDEKATAN PERTUMBUHAN DAN PEMERATAAN
(REDISTRIBUTION OF GROWTH APPROACH)

 Strategi Pembangunan : Economic growth and social


equity in developing countries (Adelman dan Morris
(1973 : 12-106).
 Indikator pembangunan :
Sociocultural indicators
Political indicators
Economic indicators
 Kurang mempercayai “trickle down affect”.
 Konsekuensi pertumbuhan ekonomi yg tinggi
menyebabkan kesenjangan sosial dan “proses
pemiskinan” pada kelompok masyarakat ttt.
 Dalam strategi pembangunan : Pertumbuhan ekonomi
berkorelasi dgn partisipasi politik dan distribusi
pendapatan (redistribution with growth).
 Kemiskinan disebabkan krn adanya kesenjangan kelas
sosial ekonomi, desa-kota, perbedaan antar suku, agama
dan daerah. Namun demikian, kemiskinan juga menjadi
komoditas drama tersendiri bagi mereka yang merasa
miskin. Ex. Jumlah pengemis di hari raya.

 Kelemahannya : penerapan unsur sosial sangat sulit,


karena kemiskinan bukanlah sekedar masalah
pendistribusian barang dan jasa kepada kelompok masy.
ttt, tetapi lebih jauh menyangkut masalah yg terkait dgn
kekuasaan dan niatan politik (political will) yang pada titik
lain bertemu dgn masalah ketidakadilan dan kesenjangan
sosial.
PARADIGMA KETERGANTUNGAN ( DEPENDENCY PARADIGM)
 Berawal dari pengalaman negara-negara Amerika
Latin sejak masa depresi tahun 1930-an.
 Cardoso (1970) melihat kelemahan konsep
pembangunan yg ada. Perdapatnya al :
1.Perlunya komponen dari luar negeri untuk
menggerakan kegiatan industri – menyebabkan
ketergantungan dari segi teknologi dan kapital.
2.Distribusi pendapatan Amerika Latin menimbulkan
pembatasan akan permintaan thd barang hasil
industri yg hanya dinikmati oleh sekelompok kecil
kaum elit – sth terpenuhi pertumbuhan terhenti.
 Ketergantungan teknologi dan kapital negara
selatan ke utara mempengaruhi pembangunan
negara dunia ke III.
 Political will positif negara pemilik modal untuk memberikan
bantuan ke negara dunia ke III seringkali hanya diutamakan
pada sektor ttt yg dianggap strategis, shg penerima bantuan
mjd lebih tergantung kepada negara donor – meningkatnya
kemiskinan krn hanya sekelompok orang ttt (elit bisnis dan
politik) yg mendapat keuntungan dari pembangunan tsb.

 Keterbelakangan disebabkan karena ketergantungan.

 Kelemahannya : kesalahan lebih dilimpahkan pada pihak luar


yang dianggap melakukan pemerasan, sedangkan pemerasan
di dalam dibiarkan.

 Kesimpulan : masih kurang usaha dr negara ybs untuk


membangun masyarakatnya sendiri (self development).
TATA EKONOMI INTERNASIONAL BARU
( THE NEW INTERNATIONAL ECONOMIC ORDER)

 The Club of Romeo (1972) – hasil studi berjudul : “The


Limits to Growth” memprediksi bahwa akan muncul
bencana pd kurun waktu 100 thn yad, bila pertumbuhan
ekonomi, pertambahan penduduk, eksploitasi bahan
mentah dan polusi lingkungan masih tetap seperti tahun
70 an.

 Perlu tata ekonomi internasional baru yg didasarkan


pada kebutuhan negara-negara selatan untuk mengelola
sumber daya alam dan ekonomi mereka sendiri.
 TIEB mencakup : proses pembuatan dan pengambilan
keputusan, pengembangan prasyarat investasi,
pengadaptasian teknologi baru dan relasi
perdagangan.

 Kelemahanya : TIEB masih mrp impian, krn upaya


untuk merealisasikan nya selalu mendapat tantangan
dari pemikiran negara maju ( terutama USA) dgn
melakukan 3 strategi, al :
1.Strategi pendekatan sepihak (unilateral strategy)
2.Strategi pengendoran (alleviatonist strategy)
3.Strategi penyampaian yang bersifat samar dengan
maksud untuk menunda atau mengulurkan waktu.
PENDEKATAN KEBUTUHAN POKOK (THE BASIC NEED APPROACH)
 Bariloche foundation di Argentina memunculkan pendekatan
ini untuk mengatasi masalah kemiskinan dan kesenjangan
sosial di negara dunia ke III, serta berupaya menghadapi
prediksi Club of Romeo yg pesimistik.

 Proposisi yg dikemukakan al : “kebutuhan pokok tidak


mungkin akan dapat dipenuhi jika mereka masih berada
dibawah garis kemiskinan serta tidak mempunyai pekerjaan
untuk mendapatkan pendapatan yang lebih baik”.

 Tiga sasaran yg dikembangkan secara bersamaan, al :


1.Membuka lapangan pekerjaan
2.Meningkatkan pertumbuhan ekonomi
3.Memenuhi kebutuhan pokok masyarakat
 Menurut Soedjatmoko, pendekatan ini harus diterapkan
secara komprehensif dan melibatkan masyarakat di
pedesaan dan sektor informal yg mengembangkan
potensi, kepercayaan dan kemampuan masy sendiri
untuk mengorganisir diri serta membangun sesuai
dengan tujuan yg dikehendaki.

 Pendekatan ini memperhatikan gerakan dari bawah


(grassroots) dan kelompok yang berada dibawah garis
kemiskinan.

 Pada titik tertentu pendekatan ini menjembatani antara


pendekatan kebutuhan pokok dengan pendekatan
kemandirian (self-reliance approach).
 Ego, menjembatani antara dorongan id dgn dorongan
dr luar individu, berdasarkan prinsip realitas (reality
principle), shg orang dpt mengatur id agar dpt
memuaskan instinknya dgn memperhatikan masukan
dr lingkungan.
 Super Ego,unsur kepribadian yang berkaitan dgn nilai,
adat, moral dan Tradisi yang melaksanakan fungsi
kontrol thd individu.
 2. KELOMPOK BEHAVIORIS
Tingkah laku manusia mrp hasil belajar dari
lingkunganya,baik melalui pembiasaan (conditioning)
maupun melalui peniruan (imitation dan modeling).
 3. KELOMPOK HUMANIS
Tingkah laku manusia mrp hasil dari kemampuan mns
mengontrol dirinya sendiri , dan bila ada kesempatan
dan situasi memungkinkan dapat dikembangkan
menjadi pribadi yang lebih positif.
PENDEKATAN KEMANDIRIAN (THE SELF- RELIANCE APPROACH)

 Pendekatan ini dikenal dengan pendekatan ‘Self


Sustainained ‘.
 Muncul sbg konsekuensi logis dari berbagai upaya
dunia ke III untuk melepaskan diri dari ketergantungan
negara-negara industri.
 Menurut Soedjatmoko, konsep ini menyajikan 3
perspektif, al :
1.Penekanan utama pada hubungan timbal balik dan
saling menguntungkan dalam perdagangan dan
kerjasama pembangunan.
2.Lebih mengandalkan pada kemampuan dan sumber
daya sendiri untuk kemudian dipertemukan dengan
perdebatan internasional tentang pembangunan.
 Untuk bidang ekonomi, Jepang dan Cina sudah
menggunakan strategi ini.
 Kelemahannya : Konsekuensi dari penerapan metode ini
adalah perlunya diterapkan pula pendekatan kebutuhan
pokok untuk kelompok miskin dan strategi pemerataan
pendapatan dan hasil-hasil pembangunan.

KESIMPULAN :
Tidak ada satu pun strategi/teori pembangunan dari
belahan bumi utara yang bersifat universal, sehingga
tidak mungkin diambil-alih begitu saja untuk
memecahkan permasalahan di negara dunia ke iii. Kita
masih harus mencari format yang tepat serta sedang
dalam proses pengujian secara empiris sehingga belum
dapat dianggap sebagai teori alternatif yang dapat
berlaku universal.
B. HAKIKAT MANUSIA DAN PERUBAHAN MASYARAKAT
 Saat ini sekurang-kurangnya ada 3 aliran besar yang
mencoba memberikan pemahaman mengenai
keberadaan manusia dan unsur-unsur yang
menggerakannya, al :

 1. KELOMPOK PSIKOANALISA
Tingkah laku manusia digerakan dan dikontrol oleh
kekuatan psikhis dan dorongan dari dalam dirinya yg
bersifat instinktif yg sejak semula telah ada pada diri
individu.
 Freud mengemukakan 3 unsur pembentuk kepribadian
manusia (id, ego, super ego).
 ID mrp unsur instinktif yg mendasari perkembangan
manusia. Terdiri dari 2 instink penting yaitu : instink
sexual dan agresi yg menggerakan individu dalam
dunianya dengan prinsip “kesenangan (pleasure
principle)”.
 Beberapa unsur penting dari hakikat manusia berdasarkan
3 pandangan kelompok diatas :

1. Manusia pada dasrnya memiliki inner force yg


menggerakan hidupnya untuk memenuhi kebutuhannya.
2. Lingkungan mrp unsur yg dapat menentukan tingkah
laku manusia dan TL dpt diperoleh dr hasil belajar.
3. Didalam diri manusia terdapat potensi, namun potensi
itu terbatas.
4. Manusia merupakan mahluk yg bersifat rasional dan
bertanggungjawab atas tingkah laku sosialnya.
5. Manusia mampu megarahkan dirinya ke tujuan yg
positif, mampu mengatur dan mengontrol dirinya dan
mampu menentukan nasibnya sendiri.
6. Manusia pada hakekatnya adalah individu yang selalu
berkembang terus, dan dalam proses pencarian kearah
“kesempurnaan”.
7. Dalam usaha untuk mewujudkan dirinya, manusia
berusaha membantu orang lain dan membuat dunia
menjadi tempat yang lebih “baik” untuk ditempati.
KESIMPULAN :
 Wawasan mengenai hakikat manusia dalam pembangunan
di atas diharapkan dapat membantu para pelaku
perubahan (change agent) agar dapat meningkatkan
kinerjanya dalam pengembangan masyarakat Indonesia.
Harus disadari bahwa intervensi yang akan diterapkan
selayaknya mengarah pada arah tercapainya tujuan ideal
pembangunan tersebut, meskipun dimaklumi bahwa
hampir tidak mungkin untuk mencapai sesuatu yang
sangat ideal, tetapi paling tidak pembangunan yang
dilakukan dapat mendekati tipe ideal yang didinginkan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai