Anda di halaman 1dari 30

A.

Pengertian desa serta kaitannya dengan pola


keruangan, system perhubungan dan pengangkutan.
1. Pengertian Desa
Wilayah pemukiman di permukaan bumi dapat
digolongkan menjadi dua yaitu desa dan kota. Pada
tahun 1994 di Indonesia terdapat 63.085 Desa, 3.329
Kecamatan, 295 Kabupaten atau kotamadya, dan 27
provinsi. Desa disebut rural (pedesaan) artinya suatu
daerah yang memiliki suasana kehidupan yang
monoton dan belum modern. Sedangkan kota disebut
urban. Jalur batas antara desa dan kota disebut rural
urban fringe yang ditandai dengan penggunaan lahan
campuran. Lokasi desa terletak relative jauh dari kota
dan berada antara kota satu dengan lainnya.
 Daerah, meliputi tanah produktif dan yang tidak
produktif, penggunaan lahan, lokasi, luas dan batas
yang merupakan lingkungan geografi setempat.

 Penduduk, meliputi jumlah, pertambahan,


kepadatan, persebaran dan mata pencaharian
penduduk desa setempat.

 Tata kehidupan yaitu menyangkut seluk beluk


kehidupan masyarakat desa. Misalnya pola tata
pergaulan, adat-istiadat.
a. Mata pencahariannya agraris
b. Ruang kerja di lapangan terbuka
c. Pekerjaan masih banyak tergantung pada alam
d. Rumah dan tempat kerja berdekatan
e. Kepadatan penduduknya rendah
f. Stratifikasi social sederhana dan sedikit, dengan
kata lain jumlah kelsa-kelas sosialnya sedikit
g. Adat-istiadat dan tradisi sebagai control social
h. Sifat gotong royong yang tinggi (gemeinschaft)
i. Mobilitasnya rendah
j. Status sosialnya stabil atau relative lambat
k. Masyarakatnya homogeny

a. Berdasarkan potensi wilayah

1. Desa berpotensi rendah


Ciri-cirinya: lahan pertanian tidak subur, topografi atau
relief berbukit sulit sumber air, kegiatan pertanian
tergantung kepada curah hujan, wilayah sulit
berkembang
2. Desa berpoteni sedang
Cirri-cirinya: lahan pertanian agak subur topografi
tidak rata, fasilitas irigasi sebagian teknis dan
sebagaian non teknis, kegiatan pertanian didukung
curah hujan, wilayah mempunyai kemampuan
berkembang terus.
3. Desa berpotensi tinggi
Cirri-cirinya: lahan pertanian subur, topografi
datar atau landai, adanya fasilitas irigasi
teknis, wilayah memiliki kemampuan
berkembang lebih lanjut.

b. Berdasarkan perkembangan masyarakat


1. Desa tradisional
Cirri-cirinya: banyak terdapat suku bangsa
terasing, kehidupan masyarakat bercocok
tanam, kehidupan masyarakat tergantung
slam
sekelilingnya, pemanfaatan lahan yang
tersedia masih terbatas.
2. Desa Swadaya
Ciri-ciri; masyarakatnya bersifat statis, tingkat
pendidikan dan produtdcvitas masyarakatnya
masih rendah, keterampilan dan
pengembangan kehidupan masyarakat
tergantung slam yang belum diolah dan
dimanfaatkan secara baik.
3. Desa Swakarya
Ciri-ciri ; pola pikir masyarakat sudah menerima
penubahan karena mendapat pengaruh dari luar,
adat-istihadat mulai longgar pengaruhnya dan
tingkat pendidikan masyarakat cukup tinggi, mats
pencaharian tidak tergantung pads sektor
pertanian, mobilitas horizontal dan vertikal sudah
mulai tampak.
4. Desa Swasembada
Ciri-cirinya; pola pikir masyarakat rasional
dan tingkat pendidikan tinggi,mata penca -
harian penduduk beraneka ragam (jasa,
perdagangan ) dan tidak tergantung pads
sektor pertanian, modernisasi pertanian dan
teknologi ilmiah teiah dikenal dan digunakan,
sarana dan prasarana lengkap.

5. Desa Pancasila '


Ciri-cirinya; desa yang telah tercapai
masyarakat adil dan makmur.
c. Berdasarkan jumlah penduduk desa di pulau Jawa
1. Desa terkecil : berpenduduk kurang dari 800
orang
2. Desa kecil : berpenduduk 800 - 1600
orang
3. Desa sedang : berpenduduk 1600 - 2400
orang
4. Desa besar : berpenduduk 2400 -
3200 orang
5. Desa terbesar : berpenduduk 3200 orang lebih
d. Berdasarkan kegiatan masyarakat
1.Desa agraris
Penduduk desa sebagian besar pekerjaannya
pertanian dengan menggunakan lahan desa untuk
pertanian,
seperti pertanian, peternakan,
perikanan,perkebunan, kehutanan, sehingga
dikenal tipologi desa pertanian, desa perkebunan,
desa peternakan, desa hutan.
2. Desa nelayan
Penduduk desa sebagian besar pekerjaannya
nelayan. umumnya berada di daerah pantai.

3. Desa Industri
Penduduk desa yang penggunaan lahannya
digunakan untuk industri ( home industry ).
Tata ruang adalah pola pemanfaatan ruang atau
lahan baik direncanakan maupun tidak
direncanakan. Tata ruang desa adalah suatu daerah
tempat tinggal penduduk yang memanfaatkan
lingkungan guna kelangsungan hidup penduduk
desa. Ciri-ciri pola keruangan desa antara lain
sebagai berikut
a.Penggunaan lahan untuk pertanian dan pemukiman
 Penduduk desa sebagian besar pekerjannya
pertanian maka lahan desa sebagian digunakan
untuk pemukiman dan sisanya diolah menjadi
pertanian yaitu pertanian bercocok tanam
perikanan, perkebunan, peternakan, kehutanan.
b. Lahan dibuat blok - blok wears mendatar
(Zoning Horizontal )
 Yaitu
lahan di desa dibuat blok-blok secara
mendatar dan diciptakan sebagai daerah
pertanian. Hal ini disebabkan karena lahan
desa masih luas dan kepadatan
penduduknya kecil.
c. Rumah dan tempat pekerjaan berdekatan
 Penduduk desa bertempat tinggal disekitar
sawah, jarak antara tempat tinggal dengan
tempat kerja berdekatan, maka tingkat
mobilitasnya rendah.
d. Sistem pertanian intensifikasi dan
ekstensifikasi
 Penduduk desa dalam mengelolah lahan
pertanian
dengan cara intensifikasi dan Ekstensifikasi.
Desa yang berdekatan dengan kota terdapat
industri kerajinan industri kecil yang banyak,
tetapi tanah pertaniannya semakin sempit,
sedangkan desa letaknya jauh dari kota tanah
pertanian semakin luas.

Jenis perhubungan meliputi perhubungan darat,


taut, udara, dan Post-telekomunikasi. Desa desa di
Jawa
berhubungan dengan kota kecamatan, kabupaten,
propinsi melalui sarana perngangkutan jalan raga.
Desa -desa diluar Jawa disamping melalui jalan
rays ada beberapa desa dengan melalui sungai,
kapal ferry dan pesawat terbang bagi desa
terpencil.
Kondisi lalu limas di desa berbeda-beda,desa yang
kondisi lalu lintasnya tidak baik dapat
menimbulkan:
a. Pengiriman basil bumi ke kota terhambat,
sehingga menimbulkan pembusukan.
b. Hubungan produsen dan konsumen terputus.
c. Hubungan pemerintahan pusat dengan desa
terhambat.
d. Komunikasi desa dengan kota terputus.

a. Topografi
 Pedesaan yang topografinya kasar berupa
pegunungan, bukit pembuatan sarana perhu -
bungan dan pengangkutan lebih sulit dibandingkan
dengan pedesaan yang topografinya halus.
b. Letak desa
 Pedesaan yang terletak di pedalaman dan terpencil
sulit berkomunikasi dan pengangkutan barang
antar desa atau desa dengan kota. Sedangkan
pedesaan yang berdekatan dengan kola sarana
perhubungan dan pengangkutan mudah dan
lancar.
c. Fungsi desa terhadap daerah sekelilingnya
 Desa sebagai hinterland yang berfungsi pemberi
tenaga kerja, bahan makanan,dan material lainnya.
Pedesaan yang fungsinya terhadap kota semakin
besar sarana perhubungan dan pengangkutan
semakin mudah dan lancar, demikian juga
sebaliknya.

1. Potensi fisik desa berupa;


a. tanah; faktor yang terpenting bagi penduduk
mata pencahariannya pertanian.
b. air ; air untuk keperluan sehari-hari, irigasi
c. iklim ; menjadi peranan penting bagi desa agraris
d. ternak; sebagai somber tenaga, sumoe, makanan,
somber keuangan
e. manusia; sebagai pengelolaan, produsen, dan
konsumen
2 Potensi non fisik desa meliputi:
a. masyarakat desa hidup secara gotong - royong
merupakan kekuatan berproduksi dan
membangun
b. lembaga social, pendidikan dan lembaga lain yang
dapat memberikan-bantuan social serta
bimbingan yang positif.
c. aparatur atau pamong desa yang menjadi somber
kelancaran dari tertibnya jalan roda pemerintahan
desa.

1. Desa sebagai pemberi ke kota berupa bahan


makanan, perdagangan, bahan baku industri
khususnya industri agraris,dan tenaga manusia.
2. Desa sebagai pusat bahan mentah dan tenaga
manusia.
3. Dari segi mats pencaharian warga desa, dapat
berupa desa agraris, desa manufaktur, desa
industri, desa nelayan.
4. Desa sebagai potensi pembangunan.

1. Kota sebagai pusat perdagangan (trade center )


yaitu pasaran hash produksi desa, misalnya
variasi basil - basil pertanian, basil-basil
pertanian, basil - basil manufakture atau home
industry
2. Kota sebagai pusat pelayanan ( service center ),
yaitu pusat barang -barang konsumsi atau
barang-barang jadi yang juga diperlukan oleh
orang-orang desa. Misalnya alas-alai pertanian,
basil industri ringan, basil industri berat.
3. Kota terdapat sarana pendidikan yang diperlukan
oleh orang desa khususnya perguruan tinggi.
4. Kota sebagai tempat memperoleh lapangan kerja
bagi orang desa.
Pola persebaran pemukiman desa dipengaruhi oleh faktor
a. Kesuburan tanah d. Iklim
b. Topografi e. Keadaan ekonomi
c. Air f. Kultur penduduk

Dengan adanya kondisi geografis, desa yang


berbedabeda, maka bentuk pola pemuk iman desa
berbeda pula. Secara garis besar pola pemukiman desa
dapat dibagi menjadi tiga
1. Pola pemukiman desa mengelompok (Nucleated
village)
Yaitu pemusatan penduduk desa hidup menggerombol
membentuk suatu kelompak yang disebut nucleus.
2. Pola pemukiman desa memanjang (Line Village
Yaitu penduduk desa menyusun tempat tinggalnya
mengikuti jalur pantai, sungai atau jalur jalan dan
membentuk suatu deretan perumahan.

3. Pola pemukiman desa menyebar (Open Country


Village)
Yaitu penduduk desa memilih atau membangun
tempat-tempat kediamannya tersebar di suatu
daerah
pertanian hingga dimungkinkan adanya suatu
hubungan dagang, karena perbedaan produksi dan
kebutuhan. Pola ini juga disebut trade centre
community.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi
adanya pola persebaran pemukiman yang
mengelompok dan menyebar, antara lain ;
1. Pernukiman penduduk yang mengelompok
dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai
berikut:
a. a. Tanah yang subur; Daerah yang memiliki
tanah yang
subur memikat penduduk untuk berdiam
mengelompok.
b. b. Rel efnya tidak kasar ; Daerah dataran
rendah banyak didiami penduduk
c. c. Air tanah yang dalam; Daerah ini akan
didapatkan jumlah sumur yang sedikit dan
penduduk pemusat disekitar sumur.
d. d. Keamanan ; Daerah yang keamanannya
belum menjamin, penduduk akan hidup
mengelompok
2. Pemukiman penduduk yang menyebar
dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai
berikut

a. Bencana banjir; daerah banjir dapat


menjadi pemisah antara pemukiman
penduduk antar satu dengan lainnya
b. Topografi yang kasar; daerah ini
pemukiman penduduk akan menyebar
c. Air tanah yang dangkal; pembuatan
sumur
dibuat dengan mudah dimanamana,
sehingga perumahan penduduk
menyebar mengikuti penyebaran sumur.

Anda mungkin juga menyukai