PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
politik, dan kultural yang terdapat di suatu daerah dalam hubungan dan pengaruhnya
secara timbal balik dengan daerah lain, sedangkan masyarakat pedesaan ditandai
dengan pemilikan ikatan perasaan batin yang kuat sesama warga desa, yaitu perasaan
setiap warga atau anggota masyarakat yang amat kuat yang hakikatnya, bahwa
seseorang merasa merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat di
mana ia hidup dicintai serta mempunyai perasaan bersedia untuk berkorban setiap
Kota sebagai hasil dari peradaban yang lahir dari pedesaan, tetapi kota
sepenuhnya, dan juga merupakan suatu kelompok terorganisasi yang tinggal secara
lingkungan.
dari barang, penumpang, migran, uang informasi. Apabila dirunut hingga ke akarnya
interaksi antarwilayah muncul karena perbedaan sumber daya alam. Di satu pihak
ada wilayah yang surplus, sedangkan pada wilayah lainnya kekurangan sumber daya
1
2
alam dan sebaliknya sehingga mendorong terjadinya interaksi antar wilayah. Faktor
lain yang memengaruhi pola interaksi antar wilayah adalah adanya kemudahan
informasi yang meliputi hal-hal berikut ini: Jarak mutlak dan jarak relatif antar tiap-
tiap wilayah, biaya angkut atau transport untuk memindahkan manusia, barang, dan
informasi dari satu tempat ke tempat lain, kemudahan dan kelancaran prasarana
transportasi antar wilayah, seperti kondisi jalan, relief wilayah, jumlah kendaraan
sama sekali satu sama lain. Bahkan dalam keadaan yang wajar di antara keduanya
terdapat hubungan yang erat, bersifat ketergantungan, karena di antara mereka saling
akan bahan-bahan pangan seperti beras, sayur – mayur, daging dan ikan. Desa juga
merupakan sumber tenaga kasar bagi jenis – jenis pekerjaan tertentu di kota,
pembangunan atau perbaikan jalan raya atau jembatan dan tukang becak.
orang desa seperti bahan-bahan pakaian, alat dan obat – obatan pembasmi hama
pertanian, minyak tanah, obat – obatan untuk memelihara kesehatan dan alat
transportasi. Kota juga menyediakan tenaga – tenaga yang melayani bidang – bidang
jasa yang dibutuhkan oleh orang desa tetapi tidak dapat dilakukannya sendiri,
misalnya saja tenaga – tenaga di bidang medis atau kesehatan, montir – montir,
elektronika dan alat transportasi serta tenaga yang mampu memberikan bimbingan
3
dalam upaya peningkatan hasil budi daya pertanian, peternakan ataupun perikanan
darat.
Oleh karena itu perlu adanya suatu kajian mendalam akan hal ini, karena
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Untuk mengetahui apa pengertian desa, apa saja klasifikasi desa, apa saja
potensi desa, bagaimana perkembangan desa, apa definisi kota, apa ciri-ciri kota, apa
definisi interaksi desa dan kota, apa saja faktor yang mempengaruhi interaksi desa
dan kota, dan mengetahui dampak interaksi terhadap pembangunan dan disiplin.
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Desa
1. Definisi Desa
Secara umum desa sering di istilahkan dengan kampung, yaitu suatu daerah
yang letaknya jauh dari keramaian kota,yang di huni sekelompok masyrakat di mana
desa adalah yang terdiri dari satu atau lebih atau dusun di gabungkan hingga menjadi
suatu daerah yang berdiri sendiri atau berhak mengatur rumah tangga
sendiri(otonomi)
2. Klasifikasi Desa
1. Desa swadaya
sendiri.
5
b. Penduduknya jarang.
d. Bersifat tertutup.
2. Desa swakarya
3. Desa swasembada
Desa swasembada adalah desa yang lebih maju dan mampu mengembangkan
4. Produktifitas tinggi.
3. Potensi Desa
Secara umum, potensi adalah segala sesuatu yang dimiliki tetapi belum
dimanfaatkan. Selama belum dimanfaatkan maka potensi suatu wilayah tidak akan
memberi manfaat apapun bagi masyarakat. Menurut Bintarto potensi desa dapat
diartikan sebagai berbagai sumber daya alam (fisik) dan sumber daya manusia (non
4. Perkembangan Desa
Menurut Bintarto potensi antara satu desa dengan desa yang lainnya tidak
sama, karemna keadaan geografis dan penduduknya berbeda, luas tanah, macam
tanah dan tingkat kesuburan tanah yang tidak sama. Sumber air dan tata air yang
7
yaitu :
produksi pangan dan komoditas ekspor. Peran penting desa dalam produksi pangan
dan kualitas komoditas, seperti kelapa, kelapa sawit, lada, kopi, cengkih, teh, dan
karet juga penting untuk meningkatkan ekspor dan devisa negara. Penduduk desa
nelayan banyak menghasilkan bahan pangan protein tinggi, seperti ikan dan udang.
Mereka memenuhi kebutuhan ikan dan udang dalam negeri serta untuk komoditas
ekspor.
desa. Desa memiliki potensi fisik dan nonfisik. Apakah potensi fisik dan nonfisik
yang dimiliki desa? Potensi fisik antara lain berupa lahan, air, iklim, flora, dan fauna.
8
a. Lahan
Misalnya, jenis tanah aluvial cocok bagi tanaman padi, jagung, dan
kacang, jenis tanah berkapur cocok bagi tanaman jati dan tebu. Pada
batu bara, batu kapur, pasir kuarsa, batu marmer, dan sebagainya.
b. Air
c. Iklim
berikut.
a. Penduduk Desa
sebagainya.
B. Kota
1. Definisi kota
yang diberi tanda dengan hadirnya kepadatan penduduk yang sangat tinggi
materialistis.
• Max Weber, Kota adalah suatu tempat yang penghuninya dapat memenuhi
sebagian besar kebutuhan ekonominya di pasar lokal. Ciri kota adalah adanya
pasar sebagai benteng serta mempunyai sistem hukum tersendiri dan bersifat
kosmopolitan.
a. Ciri-ciri fisik
11
1. Fasilitas perekonomian
2. Jaringan transportasi.
3. Pusat pemerintahan
perekonomian
b. Ciri-ciri sosial
kota.
2. Masyarakat individualis
3. Potensi Kota
ekspor
mempengaruhi antara dua wilayah atau lebih, yang dapat melahirkan gejala,
langsung.
Interaksi antara desa dan kota merupakan suatu proses sosial, proses
ekonomi, porses budaya ataupun proses politik dan sejenisnya yang lambat
atau pun cepat dapat menimbulkan suatu realita atau kenyataan. Interaksi
antara desa dan kota dapat terjadi karena berbagai faktor atau unsur yang ada
dalam desa, dalam kota dan diantara desa dan kota. Kemajuan masyarakat
desa , kebutuhan timbal balik desa dan kota telah memacu interaksi desa kota
secara bertahap dan efektif. Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa
merupakan hasil hubungan antar unsur-unsur di desa dengan unsur-unsur yang ada di kota,
istilah lain disebut dengan interaksi desa – kota. Interkasi desa – kota adalah proses
hubungan yang bersifat timbal balik antar unsur-unsur yang ada dan mempunyai pengaruh
terhadap perilaku dari pihak-pihak yang bersangkutan melalui kontak langsung, berita yang
didengar atau surat kabar sehingga melahirkan sebuah gejala baru, baik berupa fisik maupun
4. Asimilasi.
Interaksi antara desa – kota melahirkan suatu perkembangan baru bagi desa maupun
bagi kota. Hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan potensi yang dimiliki desa maupun
kota, dan adanya persamaan kepentingan. Dalam proses pembangunan hubungan atau
interaksi antara kota dengan desa sangat erat. Eratnya hubungan antara kota dengan desa
dapat dilihat dari peran desa dalam pengembangan kota, antara lain; Desa sebagai pusat
penghasil dan pensuplai bahan mentah dan baku untuk pembangunan di kota, desa
menyediakan tenaga kerja yang berperan dalam pembangunan kota, desa menjadi daerah
Demikian sebaliknya, kota turut punya peran besar sehingga muncul interaksi antara
desa dengan kota, antara lain: Kota menyediakan pusat-pusat pelatihan bagi peningkatan
dimanfaatkan di desa, kota menjadi pusat informasi yang bermanfaat bagi desa, kota menjadi
Interaksi positif akan terjalin bila menghasilkan keuntungan bagi kedua belah pihak.
Interaksi positif antara desa dengan kota terwujud dalam hal-hal berikut ini, antara lain:
Terpenuhinya kebutuhan desa dan kota, meliputi produk dan bahan baku yang mendukung
proses pembangunan, terpenuhinya kebutuhan terampil baik bagi desa maupun kota. Desa
menghasilkan tenaga kerja bagi industri di kota, sedangkan kota menghasilkan tenaga
terdidik yang berperan dalam kemajuan desa, berlangsungnya proses pembangunan yang
2. Zone Interaksi
Zone-zone desa kota yang dapat menimbulkan berbagai wujud interaksi desa kota:
2. Suburban atau faubourgh adalah suatu area yang lokasinya dekat pada pusat kota
atau inti kota dengan luas yang mencakup daerah penglaju atau ‘comuters’ (sub
daerah perkotaan).
3. Suburban fringe adalah suatu area yang melingkari suburban dan merupakan daerah
4. Urban fringe adalah semua daerah batas luar kota yang mempunyai sifat-sifat mirip
kota, kecuali inti kota.( jalur tepi daerah perkotaan paling luar).
16
5. Rural urban fringe adalah suatu jalur daerah yang terletak antara daerah kota dan
daerah desa yang dintandai dengan penggunaan tanah campuran (jalur batas desa
kota).
Didalam kota tiap toko warung atau kantor akan menepati lokasi disekitar
didalam pusat daerah kegiatan atau diselaput inti kota, sepanjang jalan utama
Lokasi pabrik
Untuk menetukan lokasi pabri didalam kota besar seorang menejer lebih
umumnya para konsumen akan membeli hasil buatan pabrik pada toko-
d. Lokasi permukiman
17
saingan, hak milik pribadi, perbedaan keinginan, topografi, transportasi, struktur asal
dan sebagainya.
b. Hak milik pribadi adalah tanah yang sudah dimiliki dan direncanakan untuk
f. Struktur asala adalah kota dengan banguna historis yang mempunyai niali
kini.
artinya, terdapat kebutuhan timbal balik antar wilayah sebagai akibat adanya
wilayah memiliki kesempatan melakukan hubungan timbal balik serta tidak ada
pihak ketiga yang membatasi kesempatan itu. Adanya campur tangan /intervensi
pihak ketiga (wilayah ketiga) dapat menjadi penghambat atau melemahkan interaksi
artinya kemudahan transfer atau pemindahan dalam ruang baik manusia, informasi
ataupun barang sangat bergantung dengan faktor jarak, biaya angkasa (transportasi)
Dalam interaksi desa–kota terdapat beberapa aspek penting yang timbul akibat
hubungan atau interaksi anatara desa kota. Wujud atau gejala tersebut disebabkan adanya
perkembangan di bidang pendidikan, bidang budaya, bidang teknoligi dan orientasi ekonomi
modern.
Interaksi antar desa dan kota dapat menimbulkan pengaruh positif atau pengaruh
negatif terhadap desa dan kota termasuk penghuninya. Pengaruh positif dari interaksi kota
ke desa anatara lain: Pengetahuan penduduk desa menjadi lebih meningkat, banyaknya
20
sekolah dan guru-guru desa yang tersedia di daerah pedesaan dengan pengetahuan yang
cukup luas mengenai masalah pembangunan dapat menjadi penggerak kemajuan warga desa
yang bersekolah, dengan terbukanya hubungan desa dengan kota melalui perluasan jalur
jalan desa kota dan banyaknya kendaraan bermotor yang sudah dapat emnjangkau daerah
pedesaan sanagt meningkatkan frekuensi hubungan sosial ekonomi warga desa dengan
warga kota,teknologi tepat guna di bidang pertanian dan peternakan meningkatkan produksi
Pengaruh negatif yang dapt dilihat di daerah pedesaan antara lain: Modernisasi kota,
pengaruh televisi, desa mengalami pengurangan tenaga potensial di bidang pertanian, dan
perluasan kota telah banyak mengubah tata guna lahan di tepian kota yang berbatasan desa
inti kota.
Interaksi antara dua wilayah akan melahirkan gejala baru yang meliputi
aspek ekonomi, sosial, maupun budaya. Gejala tersebut dapat memberikan dampak
Demikian pula halnya gejala interaksi antara dua desa dan kota. Berikut tabel
kebudayaan dari kota ke desa yang tidak sesuai dengan tradisi masyarakat pedesaan.
• Masuknya teknologi tepat guna ke desa meningkatkan produksi lahan dan berdampak
meningkatnya pendapatan masyarakat • Terjadinya perubahan tata guna lahan yang dapat
• Terjadi perubahan tata guna lahan yang menguntungkan • Terjadinya kekurangan tenaga
sehingga desa tidak lagi terisolir • Kemungkinan banyaknya orang yang kembali ke desa
2 Kota • Kemajuan bidang transportasi yang menghubungkan desa dengan kota • Munculnya
• Menyebabkan terpenuhinya kebutuhan bahan baku bagi proses produksi dan tenaga kerja
• Tata ruang kota menjadi tidak ideal sebagai tata ruang kota yang dinamis
daerah dan budaya, sangat potensial bagi munculnya konflik antar etnis
• Masuknya penduduk dari berbagai daerah dan budaya melahirkan proses akulturasi antara
• Memungkinkan terjadinya pernikahan antar suku, yang akan meningkatkan rasa sebangsa
1. Geografi Pembangunan
dijelaskan sebagai berikut: Geografi pembangunan adalah suatu studi yang memperhatikan
aspek- aspek geografi yang menunjang sesuatu pembangunan wiayah. Wiayah yang
23
dimaksudkan disini adalah wilayah pedesaan dan atau wilayah perkotaan, dapat pula
diartikan sebagai daerah yang dibatasi oleh batas-batas politis atau administratif. Aspek-
aspek geografi meliputi: aspek fisis, aspek manusia atau aspek sosial, aspek biotis, dan aspek
diterapkan terhadap daerah- daerah yang kosong dan tehadap daerah- daerah yang sudah
didiami. Sifat pembangunan dapat diartikan dengan merombak secara bertahap, dengan
dengan menjalankan tambal sulam, denan mencipta sesuatu yang baru. Usaha dalam bidang
pembangunan dapat dijalankan dengan cara membimbing atau guiding, cara persuasi
Dalam suatu usaha pembangunan, daerah atau kawasan yang akan dibangun harus
dipandang sebagai suatu sistem. System merupakan satu keseluruhan yang kompleks atau
dapat dianggap sebagai satu himpunan dari bagian- bagian yang terikat satu sama lain atau
sering juga dikatakan sebagai satu kelompok objek berkaitan, yang membentuk satu ikatan
kesatuan. Dalam hal ini, desa yang dianggap sebagai suatu sistem terdiri dari beberapa
komponen, yaitu penduduk, lahan dan organisasinya. Bila ada rencana pembangunan desa,
maka kita tidak boleh mengabaikan komponen- komponen itu. Satu saja diabaikan rencana
dapat tidak berhasil baik. Jadi, desa dapat merupakan suatu ekosistem. Ekosistem
merupakan satu kesatuan dinamis yang mencerminkan keseluruhan factor kompleks yang
beroperasi dalam sistem itu. Geografi pembangunan mempunyai dasar kuat apabila ada
analisis kualitatif dan kuantitatif. Dan analisis ini diperlukan untuk dapat mengetahui
problematiknya, proses atau perubahannya, dan sebab musababnya, untuk kemudian dapat
2. Disiplin Masyarakat
Disiplin dalam arti sempit dapat diartikan dengan pematuhan secara ketat pada
peraturan, baik tertulis maupun tidak tertulis yang sudah disetujui bersama.
Dalam arti luas dapat dikatakan di sini sebagai kumpulan berbagai jenis disiplin
yang ada, yang secara idiil mendasarkan diri pada Pancasila dan secara
Indonesia. Dalam hal disiplin masyarakat dapat ditarik simpulan sebagai berikut:
hidup
Indonesia
pelanggaran pelbagai norma kehidupan dapat dihilangkan sama sekali dan ini
f. Kehidupan yang serasi dan tertib banyak dipengaruhi oleh disiplin perorangan,
g. Situasi dan kondisi tertentu pada suatu saat dapat melenyapkan disiplin apabila
seseorang tidak kuat iman dan moralnya. h. Disiplin mengandung sifat yang
hidup menuju kejayaan bangsa dan negara dijiwai oleh disiplin bangsa
j. Sukses diperoleh kalau kita berkawan dengan disiplin, dan tidak diperoleh
apabila dilawan
bahan pangan, teknologi dan keadaan Negara pada waktu itu. Bahan makanan,
perumahan, matahari dan sumer daya lainnya sangat perlu dipelihara dan
hidupnya. Oleh karena itu, untuk memperolehnya ada konsep mengenai ikatan
kotanya. Seharusnya mereka yang terbuka untuk inovasi dengan pandangan yang
luas ke depan dan memiliki ilmu pengetahuan yang baru serta dapat bergaul baik
26
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Desa adalah suatu hasil perpaduan antara kegiatan sekelompok manusia dengan
lingkungannya. Hasil dari perpaduan itu ialah suatu ujud atau kenampakan di muka bumi
yang di timbulkan oleh unsure-unsur fisiografi, social, ekonomi, politik, dan cultural yang
saling berinteraksi antar unsure tersebut dan juga dalam hubungannya dengan daerah-daerah
lain.
Kota dapat diartikan sebagai suatu system jaringan kehidupan manusia yang di
tandai dengan kepadatan penduduk yang tinggi dan di warnai dengan strata social-ekonomi
yang hiterogen dan coraknya materialistis, atau dapat pula diartikan sebagai bentang budaya
yang di timbulkan oleh unsure-unsur alami dan nonalami dengan gejala-gejala pemusatan
penduduk yang cukup besar dan corak kehidupan yang bersifat heterogen dan materialistik
pengaruh terhadap perilaku dari pihak-pihak yang bersangkutan melalui kontak langsung,
Saran
pengetahuan penulis yang terbatas,oleh karena itu untuk kesempernuan makalah ini penulis
28
sangat membutuhkan saran-saran dan masukan yang bersifat membangun kepada semua
pembaca.
29
Daftar pustaka
https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-desa/
https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-kota/
Buku siswa geografi peminatan ilmu ilmu sosial XII SMA penerbit Mediatama