Anda di halaman 1dari 29

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Desa adalah suatu perwujudan atau kesatuan geografi, sosial, ekonomi,

politik, dan kultural yang terdapat di suatu daerah dalam hubungan dan pengaruhnya

secara timbal balik dengan daerah lain, sedangkan masyarakat pedesaan ditandai

dengan pemilikan ikatan perasaan batin yang kuat sesama warga desa, yaitu perasaan

setiap warga atau anggota masyarakat yang amat kuat yang hakikatnya, bahwa

seseorang merasa merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat di

mana ia hidup dicintai serta mempunyai perasaan bersedia untuk berkorban setiap

waktu demi masyarakat atau anggota masyarakat.

Kota sebagai hasil dari peradaban yang lahir dari pedesaan, tetapi kota

berbeda dengan pedesaan, sedangkan masyarakat kota adalah suatu kelompok

teritorial di mana penduduknya menyelenggarakan kegiatan-kegiatan hidup

sepenuhnya, dan juga merupakan suatu kelompok terorganisasi yang tinggal secara

kompak di wilayah tertentu dan memiliki derajat interkomuniti yang tinggi.

Permasalahan di kota adalah pengangguran, rawan pangan, rawan moral dan

lingkungan.

Istilah interaksi wilayah menurut Ullman mencakup berbagai gerak mulai

dari barang, penumpang, migran, uang informasi. Apabila dirunut hingga ke akarnya

interaksi antarwilayah muncul karena perbedaan sumber daya alam. Di satu pihak

ada wilayah yang surplus, sedangkan pada wilayah lainnya kekurangan sumber daya

1
2

alam dan sebaliknya sehingga mendorong terjadinya interaksi antar wilayah. Faktor

lain yang memengaruhi pola interaksi antar wilayah adalah adanya kemudahan

pemindahan dalam ruang, baik proses pemindahan manusia, barang, maupun

informasi yang meliputi hal-hal berikut ini: Jarak mutlak dan jarak relatif antar tiap-

tiap wilayah, biaya angkut atau transport untuk memindahkan manusia, barang, dan

informasi dari satu tempat ke tempat lain, kemudahan dan kelancaran prasarana

transportasi antar wilayah, seperti kondisi jalan, relief wilayah, jumlah kendaraan

sebagai sarana tranportasi dan sebagainya.

Masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komunitas yang terpisah

sama sekali satu sama lain. Bahkan dalam keadaan yang wajar di antara keduanya

terdapat hubungan yang erat, bersifat ketergantungan, karena di antara mereka saling

membutuhkan. Kota tergantung pada desa dalam memenuhi kebutuhan warganya

akan bahan-bahan pangan seperti beras, sayur – mayur, daging dan ikan. Desa juga

merupakan sumber tenaga kasar bagi jenis – jenis pekerjaan tertentu di kota,

misalnya saja buruh bangunan dalam proyek – proyek perumahan, proyek

pembangunan atau perbaikan jalan raya atau jembatan dan tukang becak.

Sebaliknya, kota menghasilkan barang-barang yang juga diperlukan oleh

orang desa seperti bahan-bahan pakaian, alat dan obat – obatan pembasmi hama

pertanian, minyak tanah, obat – obatan untuk memelihara kesehatan dan alat

transportasi. Kota juga menyediakan tenaga – tenaga yang melayani bidang – bidang

jasa yang dibutuhkan oleh orang desa tetapi tidak dapat dilakukannya sendiri,

misalnya saja tenaga – tenaga di bidang medis atau kesehatan, montir – montir,

elektronika dan alat transportasi serta tenaga yang mampu memberikan bimbingan
3

dalam upaya peningkatan hasil budi daya pertanian, peternakan ataupun perikanan

darat.

Oleh karena itu perlu adanya suatu kajian mendalam akan hal ini, karena

memang interaksi terus terjadi dan tidak dapat dihindarkan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Desa?

2. Apa saja klasifikasi Desa?

3. Apa saja Potensi Desa?

4. Bagaimana perkembangan desa?

5. Apa definisi Kota?

6. Apa karakteristik kota?

7. Apa definisi interaksi Desa dan Kota?

8. Apa saja faktor yang mempengaruhi interaksi desa dan kota?

9. Dampak interaksi terhadap pembangunan dan disiplin?

C. Tujuan

Untuk mengetahui apa pengertian desa, apa saja klasifikasi desa, apa saja

potensi desa, bagaimana perkembangan desa, apa definisi kota, apa ciri-ciri kota, apa

definisi interaksi desa dan kota, apa saja faktor yang mempengaruhi interaksi desa

dan kota, dan mengetahui dampak interaksi terhadap pembangunan dan disiplin.
4

BAB II

PEMBAHASAN

A. Desa

1. Definisi Desa

Secara umum desa sering di istilahkan dengan kampung, yaitu suatu daerah

yang letaknya jauh dari keramaian kota,yang di huni sekelompok masyrakat di mana

sebagian besar mata pencaharianya sebagai petani sedangkan secara atmininistrastif

desa adalah yang terdiri dari satu atau lebih atau dusun di gabungkan hingga menjadi

suatu daerah yang berdiri sendiri atau berhak mengatur rumah tangga

sendiri(otonomi)

o Menurut Bintarto desa adalah merupakan suatu hasil perpaduan antara

kegiatan kelompok manusia dengan lingkungannya.

o Menurut Kartohardikusumo desa merupakan suatu kesatuan hukum tempat

tinggal suatu masyarakat yang berkuasa mengadakan pemerintahan sendiri

2. Klasifikasi Desa

Berdasarkan tingkat pembangunan dan kemampuan mengembangkan

potensi yang dimilikinya,desa dapat diklasifikasikan menjadi berikut ini :

1. Desa swadaya

Desa swadaya adalah suatu wilayah pedesaan yang hampir seluruh

masyarakatnya mampu memenuhi kebutuhannya dengan cara mengadakan

sendiri.
5

Ciri-ciri desa swadaya :

a. Daerahnya terisolir dengan daerah lainnya.

b. Penduduknya jarang.

c. Mata pencaharian homogen yang bersifat agraris.

d. Bersifat tertutup.

e. Masyarakat memegang teguh adat.

f. Teknologi masih rendah.

g. Sarana dan prasarana sangat kurang.

h. Hubungan antarmanusia sangat erat.

i. Pengawasan sosial dilakukan oleh keluarga.

2. Desa swakarya

Desa swakarya adalah desa yang sudah bisa memenuhi kebutuhannya

sendiri,kelebihan produksi sudah mulai dijual kedaerah-daerah lainnya.

Ciri-ciri desa swakarya :

1. Adanya pengaruh dari luar sehingga mengakibatkan perubahan pola pikir.

2. Masyarakat sudah mulai terlepas dari adat.

3. Produktivitas mulai meningkat.

4. Sarana prasarana mulai meningkat.

5. Adanya pengaruh dari luar yang mengakibatkan perubahan cara berpikir.


6

3. Desa swasembada

Desa swasembada adalah desa yang lebih maju dan mampu mengembangkan

semua potensi yang ada secara optimal,dengan ciri-ciri berikut :

1. Hubungan antarmanusia bersifat rasional.

2. Mata pencaharian homogen.

3. Teknologi dan pendidikan tinggi.

4. Produktifitas tinggi.

5. Terlepas dari adat.

6. Sarana dan prasarana lengkap dan modern.

3. Potensi Desa

Secara umum, potensi adalah segala sesuatu yang dimiliki tetapi belum

dimanfaatkan. Selama belum dimanfaatkan maka potensi suatu wilayah tidak akan

memberi manfaat apapun bagi masyarakat. Menurut Bintarto potensi desa dapat

diartikan sebagai berbagai sumber daya alam (fisik) dan sumber daya manusia (non

fisik) yang tersimpan dan terdapat di suatu desa.

4. Perkembangan Desa

Menurut Bintarto potensi antara satu desa dengan desa yang lainnya tidak

sama, karemna keadaan geografis dan penduduknya berbeda, luas tanah, macam

tanah dan tingkat kesuburan tanah yang tidak sama. Sumber air dan tata air yang
7

berlainan menyebabakan cara penyesuaian atau corak kehidupannya berbeda.

Keadaan penduduk dan dasar kehidupan masyarakat desa yang berbeda

mengakibatkan adanya berbagai karakteristik dan berbagai tingkat kemajuan desa

yaitu :

1. Desa yang kurang berkembang

2. Desa yang sedang berkembang

3. Desa berkembang atau desa maju

Desa mempunyai peran pokok di bidang ekonomi karena menjadi daerah

produksi pangan dan komoditas ekspor. Peran penting desa dalam produksi pangan

berpengaruh terhadap ketahanan pangan nasional. Selain itu, peningkatan jumlah

dan kualitas komoditas, seperti kelapa, kelapa sawit, lada, kopi, cengkih, teh, dan

karet juga penting untuk meningkatkan ekspor dan devisa negara. Penduduk desa

nelayan banyak menghasilkan bahan pangan protein tinggi, seperti ikan dan udang.

Mereka memenuhi kebutuhan ikan dan udang dalam negeri serta untuk komoditas

ekspor.

Peranan desa dalam pembangunan wilayah sangat penting karena banyak

potensi yang dimilikinya. Pengembangan desa perlu mempertimbangkan potensi

desa. Desa memiliki potensi fisik dan nonfisik. Apakah potensi fisik dan nonfisik

yang dimiliki desa? Potensi fisik antara lain berupa lahan, air, iklim, flora, dan fauna.
8

a. Lahan

Lahan tidak hanya sebagai tempat tumbuh tanaman, tetapi juga

sebagai sumber bahan tambang dan mineral. Lahan memiliki jenis

tanah yang menjadi media bagi tumbuhnya tanaman tertentu.

Misalnya, jenis tanah aluvial cocok bagi tanaman padi, jagung, dan

kacang, jenis tanah berkapur cocok bagi tanaman jati dan tebu. Pada

lahan juga dimungkinkan terjadi eksploitasi bahan tambang seperti

batu bara, batu kapur, pasir kuarsa, batu marmer, dan sebagainya.

b. Air

Pada umumnya desa memiliki potensi air yang bersih dan

melimpah. Dari dalam tanah, air diperoleh melalui penimbaan,

pemompaan, atau mata air. Air digunakan penduduk desa untuk

keperluan minum, irigasi, mencuci, memasak, dan keperluan lain.

Secara kuantitas dan kualitas, air di perdesaan dapat diandalkan

untuk memenuhi kebutuhan air penduduknya.

c. Iklim

Iklim memegang peranan penting bagi pertanian desa. Iklim

dipengaruhi oleh ketinggian tempat. Pada ketinggian tertentu, suatu

desa menjadi maju karena kecocokan iklimnya bagi pengembangan

tanaman dan pemanfaatan tertentu. Seperti perkebunan buah,

tempat rekreasi, dan tempat peristirahatan.

d. Flora dan Fauna


9

Di desa masih banyak lahan yang dapat dikembangkan untuk

usaha di bidang pertanian. Berbagai jenis tanaman pangan dan

hewan ternak banyak dibudidayakan di daerah perdesaan. Hal itu

merupakan upaya pemenuhan kebutuhan pangan di daerah

perdesaan maupun di perkotaan.Selain potensi fisik, desa juga

memiliki potensi nonfisik. Potensi nonfisik desa antara lain sebagai

berikut.

a. Penduduk Desa

Masyarakat desa merupakan kelompok sosial dengan

hubungan yang erat dengan solidaritas tinggi. Hal itu

merupakan kekuatan dalam membangun wilayah perdesaan.

b. Lembaga dan Organisasi Sosial

Lembaga atau organisasi social merupakan suatu badan

perkumpulan yang membantu masyarakat desa dalam

kehidupan sehari-hari. Contohnya: Koperasi Unit Desa

(KUD), Balai Kesehatan Ibu dan Anak (BKIA), dan lain

sebagainya.

b. Aparatur dan Pamong Desa

Aparat desa bertugas menjaga kelancaran administrasi desa

dan menggerakkan sumber daya manusia di desa. Contoh:

kepala desa, kepala dusun, kepala adat, dan lain-lain.


10

B. Kota

1. Definisi kota

Kota merupakan kawasan pemukiman yang secara fisik ditunjukkan oleh

kumpulan rumah-rumah yang mendominasi tata ruangnya dan memiliki

berbagai fasilitas untuk mendukung kehidupan warganya secara mandiri.

Definisi Kota menurut para ahli

• Menurut Bintarto kota adalah sebuah kesatuan bagi kehidupan manusia

yang diberi tanda dengan hadirnya kepadatan penduduk yang sangat tinggi

serta di tandai dengan adanya strata ekonomi yang heterogen bercorak

materialistis.

• Max Weber, Kota adalah suatu tempat yang penghuninya dapat memenuhi

sebagian besar kebutuhan ekonominya di pasar lokal. Ciri kota adalah adanya

pasar sebagai benteng serta mempunyai sistem hukum tersendiri dan bersifat

kosmopolitan.

• Grunfeld, Kota adalah suatu permukiman dengan kepadatan penduduk yang

lebih tinggi daripada kepadatan penduduk nasional, struktur mata

pencaharian nonagraris, dan sistem penggunaan tanah yang beraneka ragam,

serta ditutupi oleh gedung-gedung tinggi yang lokasinya berdekatan.

2. Ciri -ciri kota

Secara garis besar ciri-ciri kota dapat dikelompokkan menjadi dua

yaitu ciri-ciri fisik dan sosial

a. Ciri-ciri fisik
11

Ciri-ciri fisik kota meliputi beberapa hal berikut ini

1. Fasilitas perekonomian

Untuk menunjang perekonomian kota biasanya terdapat pusat

perekonomian seperti pasar maupun pusat perbelanjaan

2. Jaringan transportasi.

Untuk memudahkan kegiatan masyarakat dalam beraktivitas

jaringan transportasi mutlak diperlukan baik itu kondisi jalan halte

halte terminal, stasiun bus kereta dan sebagainya

3. Pusat pemerintahan

Pusat kota selalu menjadi daya tarik dalam menentukan

berkembangnya kota-kota pusat pemerintah memiliki nilai

ekonomis dan lokasi yang strategis dalam mengembangkan

perekonomian

4. Bangunan fisik mayoritas gedung.

Salah satu ciri psikopat adalah bangunan fisik berupa gedung-

gedung. Kok di sini dikarenakan tidak memungkinkan

pengembangan wilayah kota secara horizontal kendalanya presiden

sudah tidak memenuhi

b. Ciri-ciri sosial

1. Kondisi masyarakat heterogen.


12

Kota memiliki daya tarik tersendiri sehingga banyak

masyarakat dari berbagai daerah untuk datang menetap di

kota.

2. Masyarakat individualis

Kondisi sosial masyarakat kota dapat dikatakan individualis.

Masyarakat yang sifatnya individualis berdampak pada

pudarnya hubungan kekerabatan

3. Mata pencaharian non agraris

Di bidang pekerjaan masyarakat kota bekerja di sektor jasa

atau industri hal ini dikarenakan lahan di kota dimanfaatkan

untuk kegiatan industri dan jasa

3. Potensi Kota

o potensi pengembangan industri kecil bahkan sampai dengan pangsa

ekspor

o Potensi lainnya adalah sektor wisata alam.

o Potensi wisata ini semakin besar dengan kekayaan budaya tradisional

o Potensi Infrastruktur, dari sisi transportasi, jarak jalan adarat

o Potensi Kelistrikan dan Telekomunikasi.


13

C. Interaksi Desa dan Kota

1. Definisi Interaksi Desa dan Kota

Interaksi wilayah adalah hubungan timbal balik yang saling

mempengaruhi antara dua wilayah atau lebih, yang dapat melahirkan gejala,

kenampakkan dan permasalahan baru, secara langsung maupun tidak

langsung.

Interaksi antara desa dan kota merupakan suatu proses sosial, proses

ekonomi, porses budaya ataupun proses politik dan sejenisnya yang lambat

atau pun cepat dapat menimbulkan suatu realita atau kenyataan. Interaksi

antara desa dan kota dapat terjadi karena berbagai faktor atau unsur yang ada

dalam desa, dalam kota dan diantara desa dan kota. Kemajuan masyarakat

desa , kebutuhan timbal balik desa dan kota telah memacu interaksi desa kota

secara bertahap dan efektif. Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa

interaksi antar wilayah memiliki tiga prinsip pokok sebagai berikut :

1. Hubungan timbal – balik terjadi antara dua wilayah atau lebih

2. Hubungan timbal balik mengakibatkan proses pengerakan yaitu :

• Pergerakan manusia (Mobilitas Penduduk)

• Pergerakan informasi atau gagasan, misalnya : informasi

IPTEK, kondisi suatu wilayah

• Pergerakan materi / benda, misalnya distribusi bahan pangan,

pakaian, bahan bangunan dan sebagainya

3. Hubungan timbal balik menimbulkan gejala, kenampakkan dan

permasalahan baru yang bersifat positif dan negatif, sebagai contoh


14

 Kota menjadi sasaran urbanisasi

 Terjadinya perkawinan antar suku dengan budaya yang berbeda

Terbentuknya wilayah/ tempat menjadi sebuah desa pedasaan atau perkotaan

merupakan hasil hubungan antar unsur-unsur di desa dengan unsur-unsur yang ada di kota,

istilah lain disebut dengan interaksi desa – kota. Interkasi desa – kota adalah proses

hubungan yang bersifat timbal balik antar unsur-unsur yang ada dan mempunyai pengaruh

terhadap perilaku dari pihak-pihak yang bersangkutan melalui kontak langsung, berita yang

didengar atau surat kabar sehingga melahirkan sebuah gejala baru, baik berupa fisik maupun

non fisik. Bentuk interaksi desa – kota :

1. Kerjasama antar penduduk

2. Penyesuaian terhadap lingkungan

3. Persaingan fasilitas hidup

4. Asimilasi.

Interaksi antara desa – kota melahirkan suatu perkembangan baru bagi desa maupun

bagi kota. Hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan potensi yang dimiliki desa maupun

kota, dan adanya persamaan kepentingan. Dalam proses pembangunan hubungan atau

interaksi antara kota dengan desa sangat erat. Eratnya hubungan antara kota dengan desa

dapat dilihat dari peran desa dalam pengembangan kota, antara lain; Desa sebagai pusat

penghasil dan pensuplai bahan mentah dan baku untuk pembangunan di kota, desa

menyediakan tenaga kerja yang berperan dalam pembangunan kota, desa menjadi daerah

pemasaran produk-produk hasil industri di kota.


15

Demikian sebaliknya, kota turut punya peran besar sehingga muncul interaksi antara

desa dengan kota, antara lain: Kota menyediakan pusat-pusat pelatihan bagi peningkatan

keterampilan penduduk desa, kota menghasilkan barang-barang siap pakai yang

dimanfaatkan di desa, kota menjadi pusat informasi yang bermanfaat bagi desa, kota menjadi

pusat permodalan yang dibutuhkan masyarakat desa.

Interaksi positif akan terjalin bila menghasilkan keuntungan bagi kedua belah pihak.

Interaksi positif antara desa dengan kota terwujud dalam hal-hal berikut ini, antara lain:

Terpenuhinya kebutuhan desa dan kota, meliputi produk dan bahan baku yang mendukung

proses pembangunan, terpenuhinya kebutuhan terampil baik bagi desa maupun kota. Desa

menghasilkan tenaga kerja bagi industri di kota, sedangkan kota menghasilkan tenaga

terdidik yang berperan dalam kemajuan desa, berlangsungnya proses pembangunan yang

seimbang antara desa dan kota.

2. Zone Interaksi

Zone-zone desa kota yang dapat menimbulkan berbagai wujud interaksi desa kota:

1. City diidentikkan dengan kota

2. Suburban atau faubourgh adalah suatu area yang lokasinya dekat pada pusat kota

atau inti kota dengan luas yang mencakup daerah penglaju atau ‘comuters’ (sub

daerah perkotaan).

3. Suburban fringe adalah suatu area yang melingkari suburban dan merupakan daerah

peralihan antara kota dan desa.(jalur tepi sub daerah perkotaan).

4. Urban fringe adalah semua daerah batas luar kota yang mempunyai sifat-sifat mirip

kota, kecuali inti kota.( jalur tepi daerah perkotaan paling luar).
16

5. Rural urban fringe adalah suatu jalur daerah yang terletak antara daerah kota dan

daerah desa yang dintandai dengan penggunaan tanah campuran (jalur batas desa

kota).

Beberapa hal yang dapat berpengaruh antara lain

 Lokasi pertokoan dan perdagangan.

Didalam kota tiap toko warung atau kantor akan menepati lokasi disekitar

daerah konsumen dekat pada jalan-jalan utama.dengan dalih tersebut, maka

berbagai kegiatan dibidang jasa akan memilih tempatnya didekat atau

didalam pusat daerah kegiatan atau diselaput inti kota, sepanjang jalan utama

disekitar terminal bus atau setasiun kreta api.

 Lokasi pabrik

Untuk menetukan lokasi pabri didalam kota besar seorang menejer lebih

mementingkan biaya daripada memperhatikan konsumen , karena pada

umumnya para konsumen akan membeli hasil buatan pabrik pada toko-

toko.lokasi pabrik akan ditentukan mengingat pengeluaran biaya yang

minimal. Lokasi pabrik dapat dijumpai di tiga daerah yaitu:

a. Didaerah-daerah pada tepian kota

b. Di dekat daerah-daerah pedagangan

c. Disepanjang jalan dengan lalulintas untuk angkutan berat

d. Lokasi permukiman
17

Penyebaran keruangan pemukiman dipengaruhi berbagai faktor antara lain

saingan, hak milik pribadi, perbedaan keinginan, topografi, transportasi, struktur asal

dan sebagainya.

a. Saingan adalah warga kota dengan lainnya saling besaing untuk

mendapatkan perumahan yang sesuai dengan keinginannya.

b. Hak milik pribadi adalah tanah yang sudah dimiliki dan direncanakan untuk

membangun rumahnya tidak mudah untuk diminta oleh pihak lain

c. Perbedaan keinginan adalah penilaian terhadap lokasi perumahan satu sama

lain tidaklah sama

d. Topografi adalah secra langsung ataupun tidak langsung topografi

berpengaruh terhadap kedudukan dari suatu bangunan sehingga

mempengaruhi harga tanah atau bangunan di tempat tertentu

e. Transportasi dalah berpengaruh terhadap waktu dan biaya perjalanan dan

juga berpengaruh terhadap lokasi serta penyebaran pemukiman

f. Struktur asala adalah kota dengan banguna historis yang mempunyai niali

budaya tinggi akan mengalami kesulitan dalam mengatur pemukiman masa

kini.

3. Faktor Interaksi Desa dan Kota

Edward Ulman mengemukakan bahwa factor-faktor yang mempengaruhi

interaksi antara desa dan kota, antara lain:


18

1. Adanya wilayah–wilayah yang saling melengkapi (regional complementarity)

artinya, terdapat kebutuhan timbal balik antar wilayah sebagai akibat adanya

perbedaan potensi yang dimiliki oleh tiap wilayah

2. Adanya kesempatan untuk berintervensi (intervening opportunity) artinya, kedua

wilayah memiliki kesempatan melakukan hubungan timbal balik serta tidak ada

pihak ketiga yang membatasi kesempatan itu. Adanya campur tangan /intervensi

pihak ketiga (wilayah ketiga) dapat menjadi penghambat atau melemahkan interaksi

antara dua wilayah.

3. Adanya kemudahan transfer/pemindahan dalam ruang (spacial transfer ability)

artinya kemudahan transfer atau pemindahan dalam ruang baik manusia, informasi

ataupun barang sangat bergantung dengan faktor jarak, biaya angkasa (transportasi)

dan kelancaran prasarana transportasi. Jadi semakin mudah transferbilitas, maka

akan semakin besar arus komoditas.

4. Aspek Interaksi Desa dan Kota

Dalam interaksi desa–kota terdapat beberapa aspek penting yang timbul akibat

interaksi tersebut. Aspek interaksi desa – kota adalah sebagai berikut:

1. Aspek Ekonomi, meliputi :

• Melancarkan hubungan antara desa dengan kota

• Meningkatkan volume perdagangan antara desa dengan kota

• Meningkatkan pendapatan penduduk

• Menimbulkan kawasan perdagangan

• Menimbulkan perubahan orientasi ekonomi penduduk desa


19

2. Aspek Sosial, meliputi :

• Terjadinya mobilitas penduduk desa dan kota

• Terjadinya saling ketergantungan antara desa dengan kota

• Meningkatnya wawasan warga desa akibat terjalinnya pengaruh hubungan

antara warga desa dengan warga kota.

3. Aspek Budaya meliputi :

• Meningkatnya pendidikan di desa yang ditandai dengan meningkatnya

jumlah sekolah dan siswanya yang bersekolah.

• Terjadinya perubahan tingkah laku masyarakat desa yang mendapatkan

pengaruh dari masyarakat kota

• Potensi sumber budaya yang terdapat di desa hingga melahirkan arus

wisatawan masuk desa.

5. Interaksi dan Pengaruhnya

Urbanisasi, ruralusasi, sirkulasi, ulang-alik (communiting) adalah wujud dari

hubungan atau interaksi anatara desa kota. Wujud atau gejala tersebut disebabkan adanya

perkembangan di bidang pendidikan, bidang budaya, bidang teknoligi dan orientasi ekonomi

modern.

Interaksi antar desa dan kota dapat menimbulkan pengaruh positif atau pengaruh

negatif terhadap desa dan kota termasuk penghuninya. Pengaruh positif dari interaksi kota

ke desa anatara lain: Pengetahuan penduduk desa menjadi lebih meningkat, banyaknya
20

sekolah dan guru-guru desa yang tersedia di daerah pedesaan dengan pengetahuan yang

cukup luas mengenai masalah pembangunan dapat menjadi penggerak kemajuan warga desa

yang bersekolah, dengan terbukanya hubungan desa dengan kota melalui perluasan jalur

jalan desa kota dan banyaknya kendaraan bermotor yang sudah dapat emnjangkau daerah

pedesaan sanagt meningkatkan frekuensi hubungan sosial ekonomi warga desa dengan

warga kota,teknologi tepat guna di bidang pertanian dan peternakan meningkatkan produksi

desa sehingga penghasilan dapat bertambah.

Pengaruh negatif yang dapt dilihat di daerah pedesaan antara lain: Modernisasi kota,

pengaruh televisi, desa mengalami pengurangan tenaga potensial di bidang pertanian, dan

perluasan kota telah banyak mengubah tata guna lahan di tepian kota yang berbatasan desa

inti kota.

5. Dampak Interaksi Desa Kota

Interaksi antara dua wilayah akan melahirkan gejala baru yang meliputi

aspek ekonomi, sosial, maupun budaya. Gejala tersebut dapat memberikan dampak

bersifat menguntungkan (positif) atau merugikan (negatif ) bagi kedua wilayah.

Demikian pula halnya gejala interaksi antara dua desa dan kota. Berikut tabel

dampak interaksi desa – kota.


21

Tabel Dampak Interaksi Desa – Kota

No Dampak wilayah Positif Negatif

1 Desa • Meningkatnya Cakrawala pengetahuan penduduk desa • Terjadinya penetrasi

kebudayaan dari kota ke desa yang tidak sesuai dengan tradisi masyarakat pedesaan.

• Masuknya teknologi tepat guna ke desa meningkatkan produksi lahan dan berdampak

meningkatnya pendapatan masyarakat • Terjadinya perubahan tata guna lahan yang dapat

menimbulkan kerusakkan lingkungan

• Terjadi perubahan tata guna lahan yang menguntungkan • Terjadinya kekurangan tenaga

potensial di desa karena banyak yang berurbanisasi


22

• Terjadi perkembangan sarana – prasarana transportasi penghubung desa dengan kota,

sehingga desa tidak lagi terisolir • Kemungkinan banyaknya orang yang kembali ke desa

akan menyebabkan semakin padatnya desa

• Terbentuknya lapangan kerja alternatif di luar sektor pertanian

• Masuknya barang – barang produksi industri yang terjadi tidak ada

No Dampak wilayah Positif Negatif

2 Kota • Kemajuan bidang transportasi yang menghubungkan desa dengan kota • Munculnya

daerah-daerah kumuh (slums area) akibat dari makin banyaknya pendatang.

• Menyebabkan terpenuhinya kebutuhan bahan baku bagi proses produksi dan tenaga kerja

• Tata ruang kota menjadi tidak ideal sebagai tata ruang kota yang dinamis

• Tersalurnya hasil–hasil produksi di wilayah pedesaan • Masuknya orang dari berbagai

daerah dan budaya, sangat potensial bagi munculnya konflik antar etnis

• Masuknya penduduk dari berbagai daerah dan budaya melahirkan proses akulturasi antara

berbagai kebudayaan tersebut.

• Memungkinkan terjadinya pernikahan antar suku, yang akan meningkatkan rasa sebangsa

dan setanah air.

D. Dampak Interaksi Terhadap Pembangunan

1. Geografi Pembangunan

Menurut Bintarto dalam bukunya berjudul Pengantar Geografi Pembangunan,

dijelaskan sebagai berikut: Geografi pembangunan adalah suatu studi yang memperhatikan

aspek- aspek geografi yang menunjang sesuatu pembangunan wiayah. Wiayah yang
23

dimaksudkan disini adalah wilayah pedesaan dan atau wilayah perkotaan, dapat pula

diartikan sebagai daerah yang dibatasi oleh batas-batas politis atau administratif. Aspek-

aspek geografi meliputi: aspek fisis, aspek manusia atau aspek sosial, aspek biotis, dan aspek

topologis. Pembangunan merupakan realisasi dari suatu perencanaan. Perencanaan dapat

diterapkan terhadap daerah- daerah yang kosong dan tehadap daerah- daerah yang sudah

didiami. Sifat pembangunan dapat diartikan dengan merombak secara bertahap, dengan

dengan menjalankan tambal sulam, denan mencipta sesuatu yang baru. Usaha dalam bidang

pembangunan dapat dijalankan dengan cara membimbing atau guiding, cara persuasi

melalui telinga dan mata(audio visual), dengan cara memberi stimulasi.

Dalam suatu usaha pembangunan, daerah atau kawasan yang akan dibangun harus

dipandang sebagai suatu sistem. System merupakan satu keseluruhan yang kompleks atau

dapat dianggap sebagai satu himpunan dari bagian- bagian yang terikat satu sama lain atau

sering juga dikatakan sebagai satu kelompok objek berkaitan, yang membentuk satu ikatan

kesatuan. Dalam hal ini, desa yang dianggap sebagai suatu sistem terdiri dari beberapa

komponen, yaitu penduduk, lahan dan organisasinya. Bila ada rencana pembangunan desa,

maka kita tidak boleh mengabaikan komponen- komponen itu. Satu saja diabaikan rencana

dapat tidak berhasil baik. Jadi, desa dapat merupakan suatu ekosistem. Ekosistem

merupakan satu kesatuan dinamis yang mencerminkan keseluruhan factor kompleks yang

beroperasi dalam sistem itu. Geografi pembangunan mempunyai dasar kuat apabila ada

analisis kualitatif dan kuantitatif. Dan analisis ini diperlukan untuk dapat mengetahui

problematiknya, proses atau perubahannya, dan sebab musababnya, untuk kemudian dapat

dicari jalan penyelesaian masalahnya.


24

2. Disiplin Masyarakat

Disiplin dalam arti sempit dapat diartikan dengan pematuhan secara ketat pada

peraturan, baik tertulis maupun tidak tertulis yang sudah disetujui bersama.

Dalam arti luas dapat dikatakan di sini sebagai kumpulan berbagai jenis disiplin

yang ada, yang secara idiil mendasarkan diri pada Pancasila dan secara

konstitusional pada Undang- Undang Dasar 1945yang ditaati oleh rakyat

Indonesia. Dalam hal disiplin masyarakat dapat ditarik simpulan sebagai berikut:

a. Disiplin merupakan salahsatu sumber daya manusiawi pokok dalam

pelaksanaan pembangunan nasional

b. Disiplin dapat merupakan modal utama untuk keberhasilan sesuatu program

pembangunan, apabila dilaksanakn secara merata oleh segenap lapisan

masyarakat dengan keteraturan yang berkesinambungan

c. Disiplin sangat perlu dibina dan dimasyarakatkan demi kelestarian lingkungan

hidup

d. Disiplin dapat meningkatkan wibawa dan kepribadian individu dan bangsa

Indonesia

e. Kerukunan, ketertiban kehidupan dalam masyarakat dapat terwujud, apabila

pelanggaran pelbagai norma kehidupan dapat dihilangkan sama sekali dan ini

berarti bahwa disiplin mempunyai peran yang sangat menentukan

f. Kehidupan yang serasi dan tertib banyak dipengaruhi oleh disiplin perorangan,

kelompok, keluarga, masyarakat, dan bangsa Indonesia


25

g. Situasi dan kondisi tertentu pada suatu saat dapat melenyapkan disiplin apabila

seseorang tidak kuat iman dan moralnya. h. Disiplin mengandung sifat yang

terpuji, karena di dalamnya terkandung unsur- unsur jujur dan terpercaya

i. Kemampuan dan ketangguhan bangsa untuk mempertahankan kelangsungan

hidup menuju kejayaan bangsa dan negara dijiwai oleh disiplin bangsa

j. Sukses diperoleh kalau kita berkawan dengan disiplin, dan tidak diperoleh

apabila dilawan

3. Teknologi dan Lingkungan

Dengan kemajuan akal dan teknologi serta kebudayaan manusia, diharapkan

segala kesulitan dapat diatasi. Dalam menghadapi masalah kelebihan atau

kekurangan penduduk yang menjadi perhatian ialah unsur manusia, sumber

bahan pangan, teknologi dan keadaan Negara pada waktu itu. Bahan makanan,

perumahan, matahari dan sumer daya lainnya sangat perlu dipelihara dan

dikembangkan. Manusia memerlukan lingkungan yang dapat mendukung

hidupnya. Oleh karena itu, untuk memperolehnya ada konsep mengenai ikatan

atau hubungan antar penduduk, teknologi dan penggunaan lahan. Kerusakan

lingkungan ternyata tidak hanya disebabkan oleh pertambahan penduduk yang

menyolok, melainkan juga karena kurangnya control terhadap kemajuan dan

hasil kemajuan teknologi, kurangnya kesadaran masyarakat dari pelbagai lapisan

social terhadap pemeliharaan langkungan hidupnya baik di desanya maupun di

kotanya. Seharusnya mereka yang terbuka untuk inovasi dengan pandangan yang

luas ke depan dan memiliki ilmu pengetahuan yang baru serta dapat bergaul baik
26

dengan masyarakat sekitar pasti dapat memajukan bangsa dan negaranya.

Manusia- manusia modern seperti itulah kiranya tidak sukar menciptakan

lingkungan yang dikehendaki, yaitu lingkungan bersih dan bermanfaat, baik di

desa maupun di kota.


27

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Desa adalah suatu hasil perpaduan antara kegiatan sekelompok manusia dengan

lingkungannya. Hasil dari perpaduan itu ialah suatu ujud atau kenampakan di muka bumi

yang di timbulkan oleh unsure-unsur fisiografi, social, ekonomi, politik, dan cultural yang

saling berinteraksi antar unsure tersebut dan juga dalam hubungannya dengan daerah-daerah

lain.

Kota dapat diartikan sebagai suatu system jaringan kehidupan manusia yang di

tandai dengan kepadatan penduduk yang tinggi dan di warnai dengan strata social-ekonomi

yang hiterogen dan coraknya materialistis, atau dapat pula diartikan sebagai bentang budaya

yang di timbulkan oleh unsure-unsur alami dan nonalami dengan gejala-gejala pemusatan

penduduk yang cukup besar dan corak kehidupan yang bersifat heterogen dan materialistik

di bandingkan dengan daerah belakannya.

Interaksi merupakan suatu proses yang sifatnya timbal-balik dan mempunyai

pengaruh terhadap perilaku dari pihak-pihak yang bersangkutan melalui kontak langsung,

melalui berita yang didengar atau melalui surat kabar.

Saran

Dengan selesainya makalah ini tidak terlepas dari banyaknya kekurangan-kekurangan

pembahasannya dikarenakan oleh berbagai macamfaktor keterbatasan waktu, pemikiran dan

pengetahuan penulis yang terbatas,oleh karena itu untuk kesempernuan makalah ini penulis
28

sangat membutuhkan saran-saran dan masukan yang bersifat membangun kepada semua

pembaca.
29

Daftar pustaka

https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-desa/

https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-kota/

Buku siswa geografi peminatan ilmu ilmu sosial XII SMA penerbit Mediatama

Anda mungkin juga menyukai