Anda di halaman 1dari 5

Nama : M, RENDI DWI YEDI

NIM ; 412022106
MATA KULIAH : SOSIOLOGI PERTANIAN
KELAS : AGRIBISNIS – C

A. Pengertian
Tipologi Desa merupakan fakta, karakteristik dan kondisi nyata yang khas,
keadaan terkini di desa, maupun keadaan yang berubah, berkembang dan
diharapkan terjadi di masa depan (visi desa).

B. Klasifikasi Desa Berdasarkan Perkembangannya


1. Desa Swadaya
Desa swadaya adalah desa yang bisa dianggap sebagai desa yang
tertinggal. Penduduk desa yang cenderung masih primitif dan terisolir dari daerah
luar. Di desa ini masyarakatnya masih tetap menjalankan kebiasaan-kebiasaan
nenek moyang seperti menjalankan adat istiadat atau tradisi dan hanya bekerja
untuk memenuhi kebutuhan primer. Desa seperti ini biasanya merupakan desa yang
ditinggali sebuah kelompok dalam waktu yang sudah lama. Pola pemikiran yang
mengikuti leluhur inilah yang membuat masyarakat di desa swadaya belum mampu
berkembang. Berikut ciri-ciri desa swadaya yang bisa dilihat :
> Daerahnya terisolir atau tertutup
>Penduduknya sedikit
>Mata pencaharian homogen yang bersifat agraris
>Masyarakatnya memegang teguh adat atau tradisi
>Hubungan personal sangat erat
>Sarana dan prasarana yang tersedia masih kurang
>Teknologi yang ada masih rendah atau bahkan belum ada

Contoh desa swadaya:


2. Desa Swakarya
Desa dalam klasifikasi ini satu tingkat lebih maju dibandingkan desa
swadaya. Masyarakat mulai berubah mengikuti aliran jaman dan berpikiran lebih
terbuka. Adat istiadat masyarakat mulai mengalami transisi sesuai dengan
perubahan yang terjadi di sosial masyarakatnya. Mata pencaharian masyarakat
lebih beragam dengan bertambahnya lapangan pekerjaan. Serta berkembangnya
pembangunan desa dengan didirikannya sarana dan infrastruktur untuk desa. Ciri-
ciri desa Swakarya antara lain :
>Tidak terikat dengan adat secara penuh
>Terbuka dengan pengaruh dari luar daerah
>Adanya sarana pendidikan, kesehatan, perekonomian dan prasarana penunjang
lainnya
>Teknologi sudah mulai digunakan masyarakat
>Akses menuju daerah lain lebih mudah
>Lapangan pekerjaan yang tersedia mulai beragam

Contoh Desa Swakarya :


a)

Desa Sukamahi
Desa Sukamahi terletak di Kecamata Sukaratu, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Desa ini
terkenal karena berprestasi di bidang pemerintahan dan pembangunan. Di samping itu, Desa
Sukamahi juga terkenal sebagai desa terluas di Sukaratu dengan wilayah yang mencapai sekitar
263,6 hektar
Kondisi adat istiadat dan sosial budaya masyarakatnya yang masih cukup kental,
sehingga tetap dilestarikan hingga saat ini. Walaupun sebenarnya, seluruh
kehidupan masyarakatnya sudah tersentuh modernisasi.

b)

Sukarara merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Jonggat,


Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Sebagian besar penduduk di
desa ini juga berasal dari Suku Sasak. Desa ini juga terkenal akan kain tenun
Songket Sukararanya yang sudah mendunia.

Karena aksesibilitas yang baik, situasi perkembangan Desa Sukarara juga menjadi
semakin meningkat, terutama pada sektor pariwisata. Terlihat dari menjamurnya
tempat-tempat wisata, yang terdapat di sekitar wilayah desa.

Selain itu, Salah satu yang menjadi keunikan dari adat istiadat desa ini adalah,
setiap perempuan harus memiliki keterampilan menenun, sebelum siap menikah.

3. Desa Swasembada
Desa swasembada biasa disebut sebagai desa maju atau desa berkembang.
Masyarakat desa ini sudah mampu memanfaatkan dan mengembangkan sumber
daya yang ada untuk kegiatan pembangunan desa. Tingkat pendidikan dan
perekonomian masyarakat lebih maju dibandingkan tingakatan desa lain dan sudah
bisa mengembangkan ide yang dimiliki. Mau berpartisipasi dan memiliki pola
pemikiran yang lebih modern.

Ciri-ciri desa Swasembada antara lain sebagai berikut :


>Biasanya berlokasi tidak jauh dari kota atau kecamatan
>Penduduknya mulai padat
>Masyarakat sudah tidak terikat oleh adat
>Memiliki fasilitas yang memadai dan lebih maju
>Masyarakat yang lebih kreatif dan kritis
>Aktifnya masyarakat berpartisipasi dalam kegiatan pembangunan

Contoh Desa Swasembada

Anda mungkin juga menyukai