Anda di halaman 1dari 3

Struktur dan Perkembangan Desa

Struktur Keruangan Desa


Dalam sistem pemerintahan di Indonesia, desa mempunyai beberapa fungsi
dan peranan penting. Untuk lebih memahami pola keruangan desa, berikut
ini fungsi-fungsi dari struktur keruangan desa yang penting diketahui.

1.Mitra pembangunan
Hal pertama dari fungsi desa adalah desa sebagai mitra pembangunan bagi
perkotaan. Berbagai bahan-bahan pertanian, perkebunan dan perikanan
umumnya berasal dari desa. Semua produk hasil pertanian, perkebunan atau
perikanan yang berasal dari desa umumnya siap mensuplay kebutuhan
masyarakat kota yang banyak dan heterogen.

2.Sumber tenaga kerja


Fungsi desa selanjutnya adalah sebagai mitra kota dalam penyediaan tenaga
kerja. Ada banyak tenaga kerja produktif di desa yang bisa bekerja secara
produktif di perkotaan. Tak aneh pula jika di desa para kawula mudanya lebih
banyak memilih bekerja di kota sebagai buruh atau pedagang dengan
penghasilan yang lebih menjanjikan ketimbang bekerja di desa.

3.Melestarikan kearifan lokal


Fungsi dari sebuah desa yang tak kalah penting adalah sebagai tempat untuk
melestarikan kearifan lokal. Sosil budaya desa yang masih tradisional dan
nilai-nilai luhur dari budaya desa tetap dijunjung tinggi dan dilestarikan.
Itulah beberapa fungsi dari struktur keruangan desa. Selama ini beberapa
fungsi desa tersebut dapat dipertahankan secara baik sampai saat ini. Namun
setiap desa mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Tingkat Perkembangan Desa


Tingkat perkembangan desa dinilai berdasarkan tiga faktor yaitu faktor ekonomi,
faktor sosio kultural, dan faktor prasarana.

Berdasarkan faktor-faktor tersebut,tingkat perkembangan desa dapat dibedakan


menjadi tiga kelompok, yaitu:
Swadaya
Desa swadaya merupakan kondisi suatu desa yang sebagian besar masyarakatnya
memenuhi kebutuhannya secara mandiri dan tidak bergantung pada pemerintah atau
orang lain. Adapun ciri-cirinya adalah:

1. Administrasi desa belum dilaksanakan dengan baik


2. Lembaga desa masih sederhana
3. Aktivitas / kehidupan masyarakat masih terikat oleh adat istiadat
4. Tingkat pendidikan masyarakat rendah
5. Kegiatan penduduk dipengaruhi oleh keadaan alam
6. Mata pencaharian penduduk pada umumnya bertani
7. Teknologi yang digunakan masih sederhana sehingga tingkat produktivitasnya
rendah
8. Kegiatan ekonomi masyarakat ditujukan pemenuhan kebutuhan sendiri
Umumnya masyarakat cenderung tertutup sehingga sistem perhubungan dan
pengangkutan kurang berkembang.

Swakarya
Desa swakarya adalah desa yang tingkat perkembangannya sudah lebih maju
dibandingkan desa swadaya. Desa ini adalah desa yang sedang mengalami masa
transisi, ciri-cirinya sebagai berikut:

1. Adat istiadat masyarakat sedang mengalami transisi


2. Adanya pengaruh dari luar yang mulai masuk ke masyarakat desa dan
mengakibatkan perubahan cara berfikir
3. Mata pencaharian penduduk mulai beraneka ragam, tidak hanya pada sektor agraris
4. Produktivitas mulai meningkat
5. Sarana dan prasarana desa semakin lengkap dan membaik
6. Mulai tumbuh kesadaran serta tanggung jawab masyarakat untuk membangun desa
7. Roda pemerintahan desa mulai berkembang baik dalam tugas maupun fungsinya
Bantuan pemerintah hanya bersifat sebagai stimulus

Swasembada
Desa swasembada adalah desa yang telah maju, ciri-cirinya sebagai berikut:

1. Adat istiadat sudah tidak mengikat aktivitas masyarakat


2. Lembaga-lembaga sosial, ekonomi, dan kebudayaan yang ada sudah dapat menjaga
kelangsungan hidup masyarakat
3. Sarana dan prasarana desa sudah meningkat
4. Teknologi semakin maju sehingga produktivitas meningkat
5. Mata pencaharian masyarakat sudah beranega ragam
6. Tingkat pendidikan dan ketrampilan penduduk telah tinggi sehingga cara
berfikirnya telah maju (rasional)
7. Kondisi transportasi sudah baik sehingga berpengaruh terhadap kelancaran
hubungan dengan daerah lain
Pada desa swasembada, sistem perhubungan dan pengangkutan tersedia dengan baik.
Masyarakat tidak mengalami kesulitan untuk melakukan aktivitasnya karena berbagai
sarana dan prasarana sudah tersedia

Tipologi Desa
Menurut Peraturan Mentri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2020

Tipologi Desa adalah keadaan dan kenyataan karakteristik geografis, sosiologis,


antropologis, ekonomi, dan ekologi Desa yang khas, serta perubahan atau
perkembangan dan kemajuan Desa.

Desa Sangat Tertinggal


Desa yang mengalami kerentanan karena masalah bencana alam, goncangan ekonomi,
dan konflik sosial sehingga tidak berkemampuan mengelola potensi sumber daya
sosial, ekonomi, dan ekologi, serta mengalami kemiskinan dalam berbagai bentuknya.

Desa Tertinggal
Desa yang memiliki potensi sumber daya sosial, ekonomi, dan ekologi tetapi belum,
atau kurang mengelolanya dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat Desa,
kualitas hidup manusia serta mengalami kemiskinan dalam berbagai bentuknya.

Desa Berkembang
Desa potensial menjadi Desa Maju, yang memiliki potensi sumber daya sosial,
ekonomi, dan ekologi tetapi belum mengelolanya secara optimal untuk peningkatan
kesejahteraan masyarakat Desa, kualitas hidup manusia dan menanggulangi
kemiskinan.

Desa Maju
Desa yang memiliki potensi sumber daya sosial, ekonomi dan ekologi, serta
kemampuan mengelolanya untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat Desa,
kualitas hidup manusia, dan menanggulangi kemiskinan.

Desa Mandiri
Desa maju yang memiliki kemampuan melaksanakan pembangunan Desa untuk
peningkatan kualitas hidup dan kehidupan sebesar besarnya kesejahteraan masyarakat
Desa dengan ketahanan ekonomi, dan ketahanan ekologi secara berkelanjutan.

Anda mungkin juga menyukai