Anda di halaman 1dari 6

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Desa sebagai komunitas kecil yang terikat pada lokalitas tertentu baik sebagai tempat
tinggal dan juga dalam pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat desa bergantung kepada
pertanian (Rahardjo, 2010 : 28). Pengertian dari masyarakat itu sendiri adalah
sekumpulan manusia yang saling “berhubungan” atau dengan istilah ilmiah yaitu saling
“berinteraksi” sehingga dalam masyarakat tersebut akan terdapat kesepakatankesepakatan
yang telah ditentukan untuk bisa ditaati dan dilaksanakan oleh setiap anggota masyarkat
tersebut. Kesepakatan-kesepakatan yang sudah ada dalam masyarakat kemudian
mendarah daging pada setiap warganya, sehingga membedakan antara masyarakat yang
satu dengan yang lain (Soerjono Soekanto, 2006 : 22). Masyarakat itu sendiri mempunyai
dua sifat yaitu ada masyarakat yang bersifat terbuka yang bisa menerima perubahan-
perubahan yang terjadi dan menggabungkan dengan kebudayaan yang sudah ada, dan
masyarakat yang besifat tertutup yang mana dalam masyarakat ini cenderung sulit untuk
menerima perubahanperubahan yang terjadi karena mereka tidak terbiasa melakukan
sesuatu yang mereka tidak pahami dan yang tidak biasa mereka jalankan selama ini,
masyarakat ini biasanya pada masyarakat yang masih tradisional dan biasanya tinggal di
daerah pedesaan atau pegunungan.

Masyarakat yang tinggal di suatu daerah atau desa yang terpencil pasti akan
mengalami suatu perubahan, baik itu secara cepat atau lambat, besar atau kecil, yang
dikehendaki maupun yang tidak dikehendaki, tergantung dari berbagai faktor yang ada di
sekitar lingkungan desa atau daerah tersebut. Perubahan-perubahan tersebut dapat terjadi
dengan berbagai macam cara dan faktor yang melandasinya. Macam-macam perubahan-
perubahan yang terjadi dalam masyarakat misalnya perubahan yang bersifat besar
misalnya saja dalam hal industrialisasi yang terjadi pada masyarakat agraris akhir-akhir
ini yang mempunyai pengaruh sangat besar terhadap perubahan-perubahan yang terjadi
dalam kehidupan masyarakat khususnya pada masyarakat agraris misalnya saja dalam hal
kelembaga-kelembaga masyarakat, nilai dan norma, dan juga pola kehidupan dari
masyarakat itu sendiri. Peran industrialisasi disini sangat besar pengaruhnya terhadap
perubahan-perubahan yang terjadi pada masyarakat desa khususnya masyarakat agraris.

Keterkaitan dari proses industrialisasi pada masyarakat agraris tidak terlepas dari
proses pembangunan masyarakat desa yang mana masyarakat agraris sangat identik
dengan pedesaan yang kebanyakan dari mereka bekerja di sektor pertanian, pedesaan
yang mengalami industrialisasi juga akan mengalami suatu pembangunan atau sering
disebut juga dengan pembangunan masyarakat desa. Pembangunan masyarakat desa ini
merupakan salah satu proses dari perubahan sosial yang direncanakan yang bertujuan
untuk mengubah keadaan yang tidak dikehendaki ke arahyang dikehendaki dan lebih
baik, dan pembangunan masyarakat desa ini merupakan bagian dari pembangunan
nasional. Konsep dari pembangunan masyarakat desa ini objek utamanya adalah manusia
yang bertujuan agar setiap manusia atau masyarakat mempunyai kemauan dan
kemampuan untuk menolong dirinya sendiri. Tujuan utama dari pembangunan

1
masyarakat desa itu sendiri adalah meningkatkan taraf hidup warga masyarakat,
mengutamakan pendayagunaan potensi dan sumber-sumber daya setempat, memerlukan
kreatifitas dan inisiatif masyarakat serta peran serta atau partisipasi masyarakat.Seperti
halnya yang dilakukan oleh pemerintah daerah simalungun dalam melakukan
pembangunan masyarakat desa pada Desa Dolok Kataran.

Desa Dolok Kataran Kecamatan Dolok Batunanggar Kabupaten Simalungun terletak


di daerah Serbelawan.Desa Dolok Kataran ini berada di pelosok jauh dari pusat
pemerintahan daerah Kabupaten dan juga akses jalan untuk menuju ke desa tersebut
masih kurang layak, sehingga masyarakat di desa tersebut seperti terisolasi atau
terpencilkan. Kebanyakan masyarakat Desa Dolok Kataran bekerja sebagai petani hal ini
dikarenakan letak dari Desa Dolok Kataran tersebut hanya bisa untuk pertanian dan
peternakan sehingga masyarakat di desa tersebut masih banyak yang berada di garis
kemiskinan sehingga tingkat kesejahteraan masyarakat masih rendah terbukti dengan
bentuk rumah mereka yang masih sederhana, pendapatan yang masih rendah dan hanya
mengandalkan sektor pertanian dan peternakan saja, gaya hidup yang sederhana.

Pada tahun 2015 pemerintah kabupaten simalungun mengadakan sosialisasi terhadap


masyarakat Desa Dolok Kataran mengenai kebijakan pemerintah daerah tentang “UKM”
atau usaha kegiatan masyarakat di Desa Dolok Kataran. Hal ini dilaksanakan sebagai
salah satu agar masyarakat Desa Dolok Kataran dapat mengubah atau menambah mata
pencaharian mereka yang tidak hanya menjadi petani dan peternak saja namun dapat
pekerjaan lain yang mungkin mampu merubah nasib masyarakat tersebut.

Setelah dilakukan sosialisasi terhadap masyarakat Desa Dolok Kataran kemudian


kepala desa mengajukan proposal yang nantinya akan diberikan kepada pemerintah
Daerah agar Desa Dolok Kataran dapat bantuan dana untuk membangun UKM tersebut.

Perubahan yang dialami oleh Desa Dolok Kataran setelah memiliki UKM berdampak
pada pola kehidupan masyarakat Desa tersebut. Perubahan yang sangat terlihat dari
kebijakan pemerintah mengenai UKM mulai dari mata pencaharian masayarakat Desa
Dolok Kataran itu sendiri.

Selain mata pencaharian yang menjadi dampak dari kebijakan pemerintah juga
terdapat perubahan yang lain yaitu mengenai pola kehidupan masyarakat Desa Serang
yang tadinya masyarakatnya masih sederhana sekarang sudah ada perubahan yang lebih
modern masyarakatnya.

2
1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana konsep mengenai stratifikasi sosial ?

2. Bagaimana dasar pelapisan sosial di desa tersebut?

3. Bagaimana keadaan desa tersebut?

4. Bagaimana mata pencaharian di desa tersebut?

1.3 Tujuan penelitian

1. Mengetahui konsep mengenai stratifikasi sosial

2. Mengetahui dasar pelapisan sosial di desa tersebut

3. Mengetahui keadaan desa tersebut.

4. Mengetahui mata pencaharian di desa tersebut.

3
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Konsep Stratifikasi Sosial

A. Definisi Stratifikasi Sosial

Stratifikasi sosial berasal dari istilah Social Stratification yang berarti Sistem
berlapi-lapis dalam masyarakat; kata Stratification berasal dari stratum (jamaknya : strata)
yang berarti lapisan; stratifikasi sosial adalah pembedaan penduduk atau masyarakat
kedalam kelas-kelas secara bertingkat (hierarkis).

B. Dasar Pelapisan Sosial

Desa Dolok Kataran juga memiliki dasar pelapisan sosial seperti


kekayaan,kekuasaan,kehormatan yang menjadi golongan atau kriteria dalam desa
tersebut:

1.Kekayaan

Di Desa Dolok Kataran juga banyak orang yang memiliki kekayaan yang
mungkin bisa dibilang kehidupannya berkecukupan misalnya memiliki mobil,sepeda
motor,dan rumah yang cukup mewah.

2. Kekuasaan

Masyarakat Dolok Kataran masih menggunakan system kekuasaan yang mungkin


sudah ada dari zaman kerajaan yang sampai sekarang masi digunakan.Misalnya tanah
yang dahulu dimiliki oleh seorang Raja Bolang tidak boleh dikuasai oleh siapapun
kecuali keturunan raja tersebut yang menjualnya kepada masyarakat lain.

3. Kehormatan

Masyarakat Desa Dolok Kataran masih memegang kuat teguh adat istiadat yang
mana bisa dilihat dari apabila masyarakat tersebut memiliki marga.Misalnya keluarga
yang memiliki marga lebih dihargai atau dihormati didesa tersebut terlebih orang tersebut
bisa dibilang lebih tua.

4. Pendidikan

Pendidikan di Desa Dolok Kataran masih bisa tergolong rendah karena


masyarakat desa tersebut hanya beberapa yang mampu biayai anaknya sekolah perguruan

4
tinggi, kebanyakan anak-anak di desa tersebut bila sudah tamat sekolah menengah
pertama dan akhir tidak berkeinginan melanjut ke jenjang perguruan tinggi tetapi bekerja.

C. Keadaan Desa

Desa Dolok Kataran sangat memprihatinkan karena akses jalan menuju desa
tersebut sangat amat parah.Sudah banyak yang mengkritik soal jalan tersebut namun
masih saja tidak dihiraukan oleh pemerintah.

D. Mata Pencaharian

Masyarakat Desa Dolok Kataran memiliki mata pencaharian yang bermacam-


macam sebagai berikut:

1.Petani

Sebagian masyarakat di desa ini banyak yang menggunakan lahannya sebagai


bercocok tanam sehingga penghasilan mereka untuk menghidupi kehidupannya sehari-
hari dari hasil bertani.Contoh tanaman yang mereka tanam seperti
bayam,kangkung,kacang panjang,sawi,dan cabai.

2. peternak

Selain bertani masyarakat Desa Dolok Kataran juga mata pencahariannya sebagai
peternak. Banyak orang di desa ini yang memiliki sapi sampai puluhan ekor dipelihara
sendiri kemudian sapi yang mungkin sudah waktunya dijual akan dijual oleh agen.Dan
dari situlah seorang peternak dapat menghidupi kehidupannya sehari-hari.

3. Karyawan

Pekerjaan karyawan ini biasanya dimiliki oleh masyarakat yang memiliki strata
kehidupan yang cukup karena sudah memiliki gaji yang menetap.

5
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Terjadinya proses suatu desa yang dahulu tidak memiliki UKM{Usaha Kegiatan
Masyarakat}kini menjadi desa yang memiliki UKM.Dampak positif dari adanya UKM
tersebut membuat masyarakat di desa Dolok Kataran ada kegiatan atau mata pencaharian
sehingga membantu ekonomi desa tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Kantor kepala Desa ,Desa Dolok Kataran,kecamatan Dolok Batunanggar, Kabupaten


Simalungun.

Anda mungkin juga menyukai