Anda di halaman 1dari 6

Elizabeth Koresy Yesyca Tarihoran

Masyarakat Desa Dalam Arus Globalisasi

A. Desa

Indonesia adalah negara yang memiliki banyak pulau dan budaya yang beragam. Dari daerah satu
dengan yang lain memiliki adat istiadat yang berbeda – beda. Bahkan disuatu daerah yang sama pula
banyak adanya stratifikasi – stratifikasi sosial yang terjadi. Karena memiliki perkembangan dan
perubahan sosial yang berbeda – beda, maka terbentuklah apa yang disebut kota dan desa. Desa sendiri
diartikan sebagai suatu kesatuan hukum, dimana bertempat tinggal suatu masyarakat yang berkuasa
mengadakan pemerintahan sendiri. Desa mungkin hanya terdiri dari satu tempat kediaman masyarakat
saja, atau terdiri dari perdukuhan – perdukuhan yang bergabung dan mempunyai induk desa. Menurut
pasal 1 UU no. 5 tahun 1979 yang dimaksud desa adalah suatu wilayah yang ditempati oleh sejumlah
penduduk sebagai kesatuan masyarakat, termasuk didalamnya kesatuan masyarakat hukum yang
mempunyai organisasi pemerintahan terendah langsung dibawah camat dan berhak menyelenggarakan
rumah tangganya sendiri dalam ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Untuk di Indonesia sendiri memiliki banyak sekali desa. Hampir sebagian besar wilayah Indonesia itu
terdapati desa – desa. Didesa sendiri sangat terbatas adanya lapangan kerja disana. Sedikit sekali
peluang mendapatkan lapangan kerja. Tapi pada zaman sekarang ini sektor pertanian yang sebagai
andalan didesa tidak menjadi “primadona” bagi para kaum muda – mudi didesa. Mereka lebih ingin
bekerja dan tinggal di kota. Pendidikan di desa juga sangat minim sekali baik sarana dan prasarananya
sangt terbatas dan bahkan tidak mencukupi anak – anak untuk belajar. Jenis mata pencaharian didesa
adalah sebagian besar sebagai petani. Kemiskinan juga sangat identik dengan para warga desa. Sulitnya
akses pendidikan dan pekerjaan yang menjadikan desa terus terpuruk dalam kemiskinan. Desa – desa di
Indonesia pada umumnya mempunyai ciri – ciri sebagai berikut :

•Tepi desa ada pintu dari kayu yang merupakan pintu gerbang untuk masuk desa.

•Tepi desa biasanya dikelilingi tanaman bambu.

•Terdapat makam dengan tanaman kamboja.

•Terdapat Balai Desa, tempat mengantor seorang kepala desa beserta perangkapnya.

•Ditandai adanya lumbung desa.

•Ditandai dengan adanya kehidupan yang tenang dan damai serta keakraban diantara penduduknya.
•Biasanya ditandai dengan model perkampungan yang memanjang sepanjang jalan – jalan yang ada di
desa dan pola perkampungan yang saling berhadapan satu sama lain. Pola perkampungan yang terakhir
ini biasanya dihuni oleh beberapa rumah tangga/ keluarga yang masih memiliki hubungan kerabat.

•Dipimpin dengan kepala desa dengan beberapa perangkat desa.

•Masyarakatnya sebagian besar hidup dari tanah pertanian dan pemeliharaan ternak.

Masyarakat pedesaan merupakan sebagai satu organisasi dan sistem sosial, yakni suatu masyarakat
yang menunjukkan keteraturan pada kelompok – kelompok sosial. Masyarakat pedesaan juga dapat
diartikan suatu masyarakat yang bersifat homogen, tertib dan tenteram dalam kehidupan sosialnya,
menerima keadaan dan hidup tanpa ada perselisihan serta menolak segala bentuk pembaharuan,
meskipun dalam kenyataannya anggapan – anggapan tersebut tidak selalu benar.

B. Globalisasi

Globalisasi adalah proses penyebaran unsur-unsur baru khususnya yang menyangkut informasi secara
mendunia melalui media cetak maupun elektronik.atau juga bisa diartikan globalisasi itu hilangnya batas
ruang dan waktu akibat kemajuan teknologi informasi. suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia
dan tidak mengenal batas wilayah.Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan yang
dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu titik
kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa-bangsa di seluruh dunia.

Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan suatu kelompok sosial tertentu.
Pengaruh tersebut meliputi dua sisi yaitu pengaruh positif dan pengaruh negatif.Jadi adanya kehadiran
globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan suatu negara termasuk Indonesia. Pengaruh
tersebut meliputi dua sisi yaitu pengaruh positif dan pengaruh negatif. Globalisasi merupakan
perkembangan kontemporer yang mempunyai pengaruh dalam mendorong munculnya berbagai
kemungkinan tentang perubahan dunia yang akan berlangsung. Pengaruh globalisasi dapat
menghilangkan berbagai halangan dan rintangan yang menjadikan dunia semakin terbuka dan saling
bergantung satu sama lain. Bisa dibilang bahwa globalisasi membawa perspektif baru tentang konsep
"Dunia Tanpa Batas" yang saat ini menjadi realita dan sangat mempengaruhi perkembangan budaya dan
membawa perubahan baru. Globalisasi ini akan membentuk tatanan baru atau kehidupan yang lebih
bersatu karena seolah-olah tanpa batas geografis, batas ekonomi maupun batas budaya di dalamnya.
Karena globalisasi merupakan perubahan yang tengah terjadi di masyarakat berupa keterkaitan antara
elemen-elemen dengan semakin canggihnya teknologi baik dari segi komunikasi maupun informasi,
tidak heran jika globalisasi akan menjadi jalan pertukaran budaya hingga jainan hubungan ekonomi,
sosial, dan segala hal secara internasional antara negara-negara di dunia tanpa memandang batas
wilayah, status sosial maupun perkembangan yang ada di dalamnya.

C. Perubahan Sosial Desa

Globalisasi sangat erat dengan terjadinya perubahan sosial, yang akhirnya merubah sistem nilai – nilai,
norma – norma, pola berperilaku dan struktur sosial yang ada di desa karena masuknya nilai – nilai atau
budaya – budaya dari luar, yang mana nilai – nilai atau kebudayaan – kebudayaan asing itu bisa masuk
kedesa karena adanya globalisasi tersebut. Perubahan sosial dapat dikatakan sebagai suatu perubahan
dari gejala-gejala sosial yang ada pada masyarakat, dari yang bersifat individual sampai yang lebih
kompleks. Perubahan sosial dapat dilihat dari segi terganggunya kesinambungan di antara kesatuan
sosial walaupun keadaannya relatif kecil. Perubahan ini meliputi struktur, fungsi, nilai, norma, pranata,
dan semua aspek yang dihasilkan dari interaksi antarmanusia, organisasi atau komunitas, termasuk
perubahan dalam hal budaya.

Perubahan sosial terbagi atas dua wujud sebagai berikut :

1) Perubahan dalam arti kemajuan (progress) atau menguntungkan.

2) Perubahan dalam arti kemunduran (regress) yaitu yang membawa pengaruh kurang menguntungkan
bagi masyarakat Jika perubahan sosial dapat bergerak ke arah suatu kemajuan, masyarakat akan
berkembang. Sebaliknya, perubahan sosial juga dapat menyebabkan kehidupan masyarakat mengalami
kemunduran

C. Masyarakat Desa dalam Arus Globalisasi

Ketika masyarakat desa masuk dan terkena arus globalisasi menimbulkan banyak dampak, baik itu
dampak negatif maupun dampak positif. Oleh karena globalisasi masuk ke masyarakat desa, keadaan
masyarakat desa mulai berubah. Isolasi, etnik budaya, mata pencaharian yang homogen, subsistem dan
sistem perekonomian yang ada di jaman dahulu sudah mulai berubah. Transportasi, kemajuan teknologi
dan komunikasi, kesadaran akan kekurangan dalam kebudayaan menyebabkan desa tidak lagi terisolasi
dari dunia luar. Budaya – budaya dari luar (budaya kota) mulai masuk di kebudayaan desa. Baik tingkah
laku, gaya berbusana, gaya berinteraksi dan sikap terhadap etos kerja pun mulai cenderung kearah yang
lebih modern dibanding sebelumnya.

Globalisasi ini juga menimbulkan perubahan sosial dalam masyarakat desa. Perubahan sosial dapat
dikatakan sebagai suatu perubahan dari gejala-gejala sosial yang ada pada masyarakat, dari yang
bersifat individual sampai yang lebih kompleks. Perubahan sosial dapat dilihat dari segi terganggunya
kesinambungan di antara kesatuan sosial walaupun keadaannya relatif kecil. Perubahan ini meliputi
struktur, fungsi, nilai, norma, pranata, dan semua aspek yang dihasilkan dari interaksi antarmanusia,
organisasi atau komunitas, termasuk perubahan dalam hal budaya. Perubahan sosial adalah perubahan
pola perilaku, hubungan sosial, lembaga, dan struktur sosial pada waktu tertentu.

Adanya pengenalan teknologi, cara mencari nafkah, migrasi, pengenalan ide baru, dan munculnya nilai -
nilai sosial baru untuk melengkapi ataupun menggantikan nilai – nilai sosial yang lama merupakan
beberapa contoh perubahan sosial dalam aspek kehidupan yang diakibatkan oleh efek globalisasi.
Dengan kata lain, perubahan sosial merupakan suatu perubahan menuju keadaan baru yang berbeda
dari keadaan sebelumnya. Masyarakat desa mulai mengenal kebudayaan – kebudayaan yang berasal
dari luar desanya, ataupun mulai mengenal kebudayaan dari kota. Seperti yang telah dikemukakan
diatas juga akan muncul ide – ide baru atau gagasan – gagasan yang baru dalam hal perencanaan
struktur dan infrastruktur perangkat desa, sehingga dapat memajukan desa lebih modern dan lebih
efisien dalam penataannya. Tetapi dalam masuknya globalisasi ini ke masyarakat desa, tidak semua
masyarakat desa mau menerima nilai – nilai baru dari akibat arus globalisasi ini. Tetapi juga ada
masyarakat desa lain yang menerima nilai – nilai yang dibawa oleh arus globalisasi tersebut. Oleh karena
itu akan sangat banyak dijumpai konflik – konflik atas nilai – nilai tersebut. Arus globalisasi juga akan
mengakibatkan desa menjadi lebih modern, yang mana itu sangat dibutuhkan sekali untuk masyarakat
desa dalam menunjang kehidupannya. Tapi hal itu akan menuju kearah masyarakat yang sulit di kontrol,
karena telah mengalami perubahan sosial.

Oleh karena arus globalisasi yang menimbulkan perubahan sosial ini membuat masyarakat desa memiliki
perubahan cara berpikir dari non-analitik menjadi analitik. Masyarakat akan lebih rasional dalam berpikir
dan dalam mengelola apa yang dikerjakannya. Pengelolaan sumber daya yang didasarkan dari
kebiasaan, bergeser kearah efisiensi teknis maupun ekonomis. Penilaian kemampuan kerja, dari standar
status menjadi obyektif (prestasi kerja). Sistem perekonomian subsistem dengan insentif bersifat moral
dan sosial bergeser menjadi sistem ekonomi yang mengejar pemuasan kebutuhan berlimpah dengan
mekanisme pasar yang berdasar insentif ekonomi. Masyarakat yang bertumpu pada komunikasi lisan
berkembang menjadi tradisi tulisan sebagai media pengetahuan. Pola perekonomian masyarakat yang
bersifat konsumtif bergeser kearah pola perekonomian produktif.

Globalisasi ini mendorong sebagian masyarakat desa untuk pindah ke kota karena masyarakat desa
telah melihat kebudayaan kota yang lebih maju dibandingkan dengan di desa. mereka ingin
mendapatkan pekerjaan atau faktor-faktor tertentu, dikarenakan ingin mengubah nasib yang lebih baik
lagi dari pada di desa.Orang melakukan urbanisasi karena daya tarik kota, yang jika beruntung dan
sukses bisa mengubah status sosial yang mulanya di desa hanya menjadi petani dan kehidupan serba
pas-pasan. Di kota bisa saja menjadi sukses dan bisa membantu orang-orang di sekitarnya.Karena
masyarakat kota yang bersifat terbuka akan modernisasi dan globalisasi, maka kemajuan di dunia
pendidikanpun dapat kita rasakan. Karena di desa masih sedikit akan adanya sekolahan. Maka orang
desa, urban ke kota untuk bisa merasakan pendidikan yang dikira cukup dan berstandart.Pusat hiburan
biasanya terfokus di kota-kota, sehingga kota merupakan daerah yang sangat siap menerima perubahan
modernisasi dan globalisasi. Untuk itu orang desa memilih tinggal di kota supaya tidak menjadi orang
yang serba terbelakang. Tetapi untuk yang satu ini, jika orang desa belum siap menerima perubahan,
maka akan menjadikan dia mestizo culture.Jumlah penduduk kota akhirnya menjadi bertambah karena
kedatangan orang desa, sehingga menimbulkan permasalahan, diantaranya :

•Penduduk desa semakin berkurang.

•Banyak sawah, ladang atau tegalan yang terbengkalai.

•Hasil panen menurun.

•Kesejahteraan masyarakat desa menurun.


Perkembangan dari arus globalisasi semakin lama semakin cepat, sehingga sangat memperngaruhi
percepatan luas jangkauan dari globalisasi itu sendiri. Tapi bagaimanapun juga globalisasi ini sangat
mempengaruhi perkembangan kemajuan dibidang mata pencahariaan masyarakat desa yaitu sebagai
petani. Para petani mulai memakai sarana dan prasarana yang lebih modern dari sebelumnya. Bahkan
untuk memilih bibit beras pun sudah memiliki metode yang tepat dalam memilihnya, sehingga
terciptanya bibit unggul. Oleh karena itu hasil panen semakin baik dari yang sebelumnya akibat dari
globalisasi. Ada kelompok masyarakat yang menerima nilia- nilai globalisasi tersebut ada pula kelompok
masyarakat yang menolak globalisasi tersebut. Warga masyarakat yang menolak globalisasi itu takut
kalau akibat dari globalisasi ini akan menghilangkan kebudayaan desa setempat. Menurut saya,
globalisasi ini merupakan peperangan antara kebudayaan, yaitu kebudayaan asing dan kebudayaan asli
didesa setempat. Globalisasi lebih cenderung kearah pemikiran yang analisis dan realistis, tetapi beda
dengan beberapa kebudayaan desa ssetempat yang memiliki hampir sepenuhnya kebudayaan yang non
realistis, jadii terkadang globalisasi itu tidak bisa atau sulit untuk dicampurkan menjadi satu dengan
kebudayaan desa setempat. Jikalau globalisasi itu diterima di masyarakat desa setempat, maka
kebudayaan desa tersebut akan mengalami perubahan sosial baik itu ditingkat kecil ataupun ditingkat
yang besar.

Globalisasi juga membawa arus modernisasi di desa. Hal ini sangat penting sekali untuk kebutuhan
hidup para masyarakat desa yang kebanyakan pekerjaan bertaninya dikerjakan secara manual, dan
terkadang hasil yang didapat tidak begitu bagus. Dengan model modernisasi ini, akan membantu
meningkatkan mutu dan daya produksi dalam bertani sehingga hasil panen yang didapat itu membuat
orang untuk lebih tertarik membelinya dan harga yang dipatok dengan modal yang dikeluarkan cukup
baik untuk pendapatannya dibanding yang sebelumnya. Globalisasi sendiri memiik arti akses tanpa batas
sehingga dapat mengerti berita atau kejadian – kejadian yang berada ditempat lain secara mudah dan
cepat. Jterkadang hal ini akan membuat dampak buruk juga bagi warga masyarakat desa yang belum
siap memakai akses globalisasi ini. Warga masyarakat desa yang belum siap menerima globalisasi ini
akan cenderung menuju kearah kriminalitas. Globalisasi yang sedang berada di masyarakat desa yang
belum siap menerimanya sering kali akan memunculkan masalah - masalah sebagai berikut :

1.menipisnya rasa kekeluargaan

2.meningkatnya sikap individualis

3.meningkatnya tingkat persaingan

4.meningkatnya pola hidup konsumtif

Dalam hal ini masyarakat desa ini lebih suka memuja kesenangan (HEDONISME) dan masyarakat desa
menginginkan semua itu dengan sukses disisi lain juga ada keterbaasan untuk meraihnya hal ini dapat
mendorong orang-orang melakukan kriminalitas seperti penipuan ,pencurian, dan pembunuhan.
Globalisasi yang ditandai dengan semakin kaburnya sekat-sekat antar kelompok sosial yang tinggi
dengan yang rendah tentu berdampak pada eksistensi jati diri budaya masyarakat desa itu sendiri.
Beberapa contoh yang telah terjadi pada masyarakat desa :

•berkembangnya internet menyebabkan arus informasi dapat dinikmati oleh seluruh warga di dunia
tanpa dapat dikontrol, ide-ide dan nilai yang tidak jarang malah bertentangan dengan nilai-nilai
masyarakat budaya desa.

•di bidang ekonomi, banyaknya perusahaan asing yang masuk ke dalam negeri membuat perusahaan
local gulung tikar dikarenakan kalah bersaing.

•di bidang kesenian remaja- remaja sekarang lebih banyak tertaik dengan budaya barat ,dan sekarang
kesenian yang asli milik kita sendiri malah ditinggalkan contohnya saja keroncong,wayang.

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai