Anda di halaman 1dari 5

PENGARUH WISATA TERHADAP KONDISI SOSIAL BUDAYA

MASYARAKAT KARIMUNJAWA JAWA TENGAH

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Perubahan Sosial Tahun


Akademik 2022

Disusun Oleh:
Bunga Alvionita
NRP. 55196212804

POLITEKNIK AHLI USAHA PERIKANAN


PROGAM STUDI PENYULUHAN PERIKANAN
BOGOR
2022
PERUBAHAN SOSIAL DI KARIMUNJAWA

I. Perubahan Budaya yang Mempengaruhi Perubahan Sosial


Perubahan kondisi sosial budaya yang terjadi pada masyarakat
Karimunjawa merupakan bentuk penyesuaian terhadap kebutuhan pariwisata dan
wisatawan agar masyarakat dapat menyeimbangkan kondisi dengan perkembangan
pariwisata. Perkembangan pariwisata yang sangat pesat memberikan pengaruh
kepada masyarakat baik yang bekerja di bidang pariwisata maupun masyarakat
secara umum. Masyarakat yang tidak terlibat dalam aktivitas pariwisata pada
umumnya tetap melakukan kontak dengan wisatawan karena berada di lokasi yang
sama.
Bertemunya wisatawan dan masyarakat dalam lingkup pariwisata
merupakan pertemuan individu atau masyarakat dengan latar belakang sosial
budaya yang berbeda sehingga memberikan berbagai pengaruh terhadap kehidupan
masyarakat. Kepariwisataan akan membawa hal baru dalam masyarakat dan kondisi
yang ada di suatu destinasi akan memberikan pengaruh pada proses sosial
masyarakat. Perubahan sosial budaya yang terjadi pada masyarakat bisa berdampak
positif maupun negatif.

II. Ciri-ciri
1. Selalu Terjadi
Masyarakat tidak ada yang berhenti berkembang. Setiap harinya pasti
terjadi perubahan, baik secara cepat atau pun secara lambat.
2. Imitatif
Masyarakat setempat suka meniru masyarakat lain, karena saling
berinteraksi akhirnya saling terpengaruh.
3. Dilakukan Secara Sengaja
Perubahan ini terjadi dengan kesengajaan sebagai usaha masyarakat untuk
mencapai kehidupan yang lebih baik.
4. Menimbulkan Kontroversi
Perubahan sosial memang sering kali menimbulkan konflik karena berbagai
perbedaan pendapat ataupun pandangan.

III. Termasuk Perubahan Apa?


Perubahan ini termasuk kedalam bentuk perubahan yang lambat/
perubahan evolusi yang mana perubahan ini sebelumnya tidak terencanakan.
Perubahan ini terjadi karena masyarakat ingin menyesuaikan dengan
kebutuhan/kondisi baru yang timbul sejalan dengan pertumbuhan masyarakat.

IV. Faktor Pendorong dan Faktor Penghambat


Faktor pendorong terjadinya perubahan yaitu :
 Timbunan kebudayaan dan penemuan baru. Kebudayaan dalam masyarakat
selalu mengalami penimbunan dan penumpukan, yaitu budaya masyarakat
semakin beragam dan bertambah. Bertambah dan beragamnya budaya ini
umumnya disebabkan oleh adanya penemuan baru dalam masyarakat.
 Perubahan jumlah penduduk. Bertambah dan berkurangnya jumlah
penduduk suatu daerah mengakibatkan perubahan struktur masyarakat
terutama lembaga kemasyarakatannya.
 Pertentangan atau Konflik. Pertentangan yang terjadi dalam masyarakat
karena kemajemukan menyebabkan perubahan sosial. Dalam masyarakat
yang heterogen, sifat individualistis masih lekat sehingga satu sama lainnya
tidak memiliki hubungan yang dekat. Padahal sumber kebutuhan semakin
terbatas. Persaingan yang terjadi untuk memperebutkan segala sumber
kebutuhan mendorong masyarakt untuk berkreasi menciptakan alternatif
pemenuhan sumber kebutuhan.
 Sistem terbuka lapisan masyarakat: Masyarakat dengan sistem lapisan yang
terbuka cenderung lebih mudah mengalami perubahan dari pada dengan
sistem lapisan tertutup. Masyarakat akan selalu cenderung memberikan
kesempatan berkarya bagi manusia - manusia yang potensial.
 Sifat menghargai hasil karya seseorang dan keinginan untuk maju. Sikap
masyarakat yang mau menghargai hasil karya orang lain akan membuat
orang terdorong untuk melakukan penelitian. Dengan demikian itu semua
akan menghasilkan sebuah karya yang berguna bagi masyarakat.
 Sistem pendidikan formal yang maju: Kualitas pendidikan yang tinggi
maupun mengubah pola pikir. Masyarakat yang memiliki pendidikan tinggi
akan lebih rasional dalam berpikir dan bertindak. h. Orientasi ke masa
depan: Keinginan untuk memperoleh masa depan yang lebih baik akan
mendorong perubahan sosial budaya masyarakat.
 Akulturasi: Akulturasi merupakan pertemuan dua kebudayaan dari bangsa
yang berbeda dan saling mempengaruhi. Peroses akulturasi berlangsung
lama dan terus-menerus. Proses ini berkaitan pada perpaduan kebudayaan
sehingga pola budaya semua akan berubah.
 Asimilasi: Definisi Asimilasi adalah perpaduan dua kebudayaan yang
berbeda secara berangsur - angsur berkembang sehingga memunculkan
budaya baru.

Faktor Penghambat:
 Perkembangan ilmu pengetahuan yang terhambat
 Sikap masyarakat yang sangat tradisional
 Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain
 Adanya kepentingan-kepentingan yang telah tertanam kuat
 Rasa takut dengan adanya kegoyahan pada integrasi kebudayaan
 Hubungan yang bersifat idiologis g. Adat atau kebiasaan
 Prasangka terhadap hal-hal baru dan menilai bahwa hidup ini buruk, susah,
dan tidak mungkin diperbaiki.

V. Bagamiana cara penyebaran dari penemuan baru menuju perubahan


tersebut?
1) Akulturasi: Akulturasi merupakan pertemuan dua kebudayaan dari bangsa
yang berbeda dan saling mempengaruhi. Peroses akulturasi berlangsung
lama dan terus-menerus. Proses ini berkaitan pada perpaduan kebudayaan
sehingga pola budaya semua akan berubah.
2) Asimilasi: Definisi Asimilasi adalah perpaduan dua kebudayaan yang
berbeda secara berangsur-angsur berkembang sehingga memunculkan
budaya baru.

VI. Bagaimana dampak dari yang terjadi dari perubahan tersebut?


Dampak Positif :
1. Masyarakat memiliki banyak lapangan perkerjaan di bidang pariwisata
2. Kemampuan berbahasa dan skill masyarakat meningkat
3. Peningkatan kehidupan yang baik.

Dampak Negatif:
1. Memudar nya nilai-nilai gotong royong
2. Berubahnya gaya hidup masyarakat yang sedikit demi sedikit menggeser
kebiasaan dan budaya setempat
3. Masyarakat berperilaku konsumtif atau boros.

Anda mungkin juga menyukai