Anda di halaman 1dari 4

PERUBAHAN SOSIAL

1.Masyarakat dan Perubahan Sosial


Kehidupan manusia selalu diwarnai dengan perubahan dan perkembangan. Perubahan yang
terjadi dalam satu aspek kehidupan akan diikuti oleh perubahan pada aspek-aspek lainnya. Kondisi
tersebut sesuai pendapat Selo Soemardjan, perubahan sosial adalah segala perubahan ada lembaga-
lembaga kemasyaakatan yang memengaruhi system sosialnya, termauk nilai-nilai, sikap-sikap, dan pola-
pola perilaku diantara kelompok-kelompok dalam masyarakat (Setiadi, 2011: 610)
William F. Ogburn juga berpendapat bahwa perubahan sosial terjadi ketika unsur material
memberi pengaruh pada unsur immaterial, misalnya penggunaan teknologi mesin dalam industrialisasi.
Sementara itu, bentuk immaterial lebih menekankan pada perubahan sikap akibat keberadaan
penemuan baru atau pengaruh material. Penggunaan mesin produksi dalam industrialisasi
mengakibatkan system pembagian kerja mulai diminimalisasi karena sebagian besar tenaga manusia
digantikan oleh tenaga mesin. Kondisi tersebut dapat menimbulkan dampak negative seperti munculnya
pengangguran akibat keterbatasan lapangan pekerjaan.
Perubahan sosial dalam masyarakat terjadi melalui beberapa proses berikut:
a. Asimilasi
Adalah proses pembauran dua kebudayaan disertai hilangnya ciri khas kebudayaan asli sehingga
membentuk kebudayaan baru.
Asimilasi ditandai usaha-usaha mengurangi perbedaan antarindividu atau kelompok. Usaha-
usaha tersebut mempererat kesatuan tindakan, sikap, dan perasaan dengan memperhatikan
kepentingan serta tujuan bersama
b. Akulturasi
Adalah proses perpaduan dua kebudayaan atau lebih yang menghailkan budaya tanpa
menghilangkan unsur-unsur asli budaya tersebut
Koentjaraningrat mendefinisikan akulturasi sebagai proses sosial yang terjadi apabila kelompok
sosial dengan kebudayaan tertentu dihadapkan pada kebudayaan asing berbeda.
c. Difusi
Adalah penyebaran unsur-unsur kebudayaan dari satu lingkup kebudayaan ke lingkup
kebudayaan lain melalui teknik meniru atau imitasi
Asimilasi, akulturasi, dan difusi dapat terjadi karena adanya sikap saling terbuka antarkebudayaan. Sikap
terbuka dengan budaya lain dapat mendorong perubahan sosial.

2.Faktor Penyebab Perubahan Sosial


1) Perubahan Lingkungan Fisik
Lingkungan fisik berkaitan dengan lingkungan alam atau sekitar tempat tinggal manusia.
Lingkungan alam di sekitar manusia dapat mengalami perubahan yang mendorong terjadinya.
2) Penemuan Baru
Saat ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) mengalami kemajuan pesat.
Penemuan-penemuan baru dalam bidang iptek semakin memudahkan kehidupan manusia.
Penemuan baru juga lepas dari sifat manusia yang tidak puas. Kondisi inilah yang mendorong
manusia mengembangkan potensi-potensi dalam dirinya serta lingkungan sekitar untuk
menciptakan penemuan baru, terutama teknologi canggih untuk menunjang kesehariannya.
Elly M.Setiadi dan Usman Kolip (2011), menjelaskan penemuan-penemuan baru dalam
masyarakat dipengaruhi oleh beberapa factor:
 Adanya kesadaran diri setiap individu atau kelompok terhadap perasaan kekurangan
akan kebudayaan
 Kualitas para ahli dalam suatu kebudayaan. Artinya, kualitas para ahli memengaruhi
tingkat perkembangan kebudayaan.
 Adanya dorongan atau motivasi untuk menciptakan penemuan baru dalam mayarakat.
Motivasi tersebut seprti hak hak cipta, nobel, dan penghargaan yang mendorong
manusia menciptakan penemuan baru
3) Perubahan Jumlah Penduduk
Perubahan kependudukan dapat memngaruhi perubahan pada sendi-sendi kehidupan
masyarakat. Sebagai contoh, meningkatnya jumlah penduduk di suatu daerah menyebabkan
perubahan fungsi lahan pertanian menjadi daerah pemukiman dan kawasan industry.
Masyarakat yang awalnya bermata pencaharian sebagai petani beralih menjadi buruh pabrik.
Perubahan kependudukan juga dapat menyebabkan munculnya permasalahan sosial dalam
masyarakat
4) Peruahan Lembaga Sosial
Dalam masyarakat terdapat beberapa lembaga sosial seperti keluarga, ekonomi, politik, hokum,
agama, dan pendidikan. Perubahan pada lembaga sosial dapat menyebabkan terjadinya
perubahan sosial dalam masyarakat. Sebagai contoh, terbentuknya lembaga keluarga melaui
perkawinan.
5) Masuknya Kebudayaan dari Masyarakat Lain
Indonesia memiliki letak geografis yang strategis karena berada di jalur perdagangan
antarnegara. Letak geografis Indonesia yang strategis mendorong bangsa-bangsa asing singgah
di Indonesia. Setiap bangsa asing yang singgah di Indonesia memiliki kebudayaan berbeda.
Seiring berjalannya waktu, kebudayaan asing tersebut memengaruhi ataupun bercampur
dengan budaya penduduk asli Indonesia sehingga membentuk kebudayaan baru
6) Terjadinya Pemberontakan atau Revolusi
7) Terjadinya Peperangan
8) Pertentangan Dalam Masyarakat

3.Faktor Pendorong Perubahan Sosial


a. Sikap Mudah Menerima Hal-Hal Baru
b. Orientasi Pada Masa Depan
c. Kontak dengan Kebudayaan Lain
Proses penyebaran unsur-unsur kebudayaan dari satu individu/kelompok lain sering
disebut: “ DIFUSI”
Proses difusi dipengaruhi beberapa factor berikut
 Kontak dengan masyarakat lain
 Kemampuan mendemonstrasikan manfaat penemuan baru
 Pengakuan kegunaan penemuan baru dari masyarakat lain
 Ada atau tidaknya unsur kebudayaan yang menyaingi unsur penemuan baru
 Peranan masyarakat dalam menyebarkan penemuan baru
d.Sikap Menghargai Karya Orang Lain dan Keinginan untuk Maju
e. Majunya Sistem Pendidikan
f. Penduduk Yang Heterogen
g. Keinginan Manusia untuk Memperbaiki Kehidupannya
h. Toleransi terhadap Perilaku Menyimpang
i. Sistem Stratifikasi Sosial Terbuka (Open social stratification)
j. Ketidakpuasan Masyarakat terhadap Bidang-Bidang Kehidupan Tertentu

4.Faktor Penghambat Perubahan Sosial


1) Perkembangan Ilmu Pengetahuan Terlambat
2) Kurangnya Interaksi dengan Masyarakat Lain
3) Prasangka terhadap Kebudayaan Baru dan Asing
4) Adat dan Kebiasaan yang Sulit Dirubah
5) Adanya Kepentingan yang Tertanam Kuat
6) Hambatan-Hambatan yang Bersifat Ideologis
7) Rasa Takut Terjadi Kegoyahan pada Integrasi Kebudayaan
8) Sikap Tradisional Masyarakat

5.Agen Perubahan Sosial


Merupakan orang/pihak yang memelopori, merencanakan, dan melaksanakan perubahan.
Menurut Roger dan Shoemaker, agen perubahan adalah petugas professional yang memengaruhi
putusan inovasi para anggota masyarakat sesuai arah perubahan yang diinginkan.
Agen perubahan sosial memiliki peran sebagai berikut:
a. Sebagai katalisator, yaitu berperan mengerakkan masyarakat agar ikut berpartisipasi dalam
perubahan yang telah direncanakan.
b. Sebagai pemberi solusi dalam pemecahan masalah sosial. Agen perubahan sosial berperan
dalam perencanaan dan pelaksanaan upaya pemecahan masalah sosial
c. Sebagai pembantu proses perubahan, yaitu membantu proses pemecahan masalah dan
penyebaran inovasi, memberi petunjuk mengenai kebutuhan masyarakat, tujuan perubahan,
masalah yang dihadapi masyarakat, dan tahapan pemecahan masalah tersebut.
d. Sebagai penghubung artinya: agen perubahan sosial menjalin hubungan dengan pihak-pihak
yang dirasa tepat untuk membantu menyelesaikan masalah sosial dan melakukan perubahan.
Peran agen perubahan sosial berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat yang lebih baik.
Agen perubahan sosial cenderung memegang kendali perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi
perubahan sosial yang dikehendaki. Melalui perubahan sosial yang dikehendaki, kehidupan masyarakat
menjadi lebih maju dan kesejahteraan masyarakat meningkat.

6.Teori Perubahan Sosial


 Teori Evolusi

Modern

Tradisional

Primitif

Berdasarkan gambar diatas dapat diketahui masyarakat mengalami perubahan dalam


kehidupannya secara perlahan-lahan sesuai arah tahapannya. Masyarakat bergerak dalam satu garis
linear menuju satu titik tertentu dimulai dari tahap primitive, tradisional, sampai modern
 Teori Siklus

Moderen

Tradisional

Primitif

Berdasarkan gambar, tampak perubahan sosial bagaikan roda berputar. Artinya, perpuran
jaman merupakan suatu hal yang tidak dapat dihindari. Kemajuan dan kemunduran sebuah peradaban
merupakan bagian dari sifat alam yang tidak dapat dikendalikan manusia
 Teori Fungsionalis
Masyarakat memiliki system sosial yang saling berhubungan. Sistem tersebut bergerak
mencapai tujuan dan memenuhi kebutuhan hidup masyarakat. Teori fungsionalis menekankan
perubahan pada fungsi-fungsi lembaga sosial dalam masyarakat
 Teori Konflik
Menurut teori konflik yang dikemukakan Karl Marx, ketidakadilan dan ketimpangan sosial
menyebabkan terjadinya pertentangan antarkelas sosial sehingga muncul istilah perjuangan kelas.
Menurut Karl Marx, pertentangan antarkelas sosial terjadi tanpa henti

Anda mungkin juga menyukai