Anda di halaman 1dari 4

A.

Perubahan sosial budaya


Perubahan dapat terjadi karena situasi dan kondisi yg berbeda antara
masyarakat. Perubahan2 tersebut dapat mengenai nilai2 sosial, norma2
sosial, pola2 perilaku, organisasi, susunan lembaga2 kemasyarakatan, dan
lapisan dalam masyarakat. Perubahan juga dapat terjadi akibat ketidak
sesuaian unsur2 lama dengan kondisi kehidupan masyarakat.
Perubahan yang terjadi antara lain pada unsur bahasa, sistem
pengetahuan dan teknologi, organisasi sosial, mata pencarian, religi atau
kesenian.

Pengertian perubahan sosial budaya menurut beberapa ahli:


1. Kingslay Davis: perubahan2 yang terjadi dalam struktur dan fungsi
masyarakat.
2. John Lewis Gillin: suatu variasi dari cara2 hidup yang diterima yang
disebabkan karena perubahan2 kondisi geografis, kebudayaan
material, komposisi penduduk, ideologi maupun karena difusi dan
penemuan baru masyarakat.
3. Selo Soemarjan: segala perubahan-perubahan yang pada lembaga2
kemasyarakatan pada suatu masyarakat yang mempengaruhi sosial
(nilai, sikap, dan pola perilaku) dalam masyarakat tersebut.

Dapat disimpulkan bahwa perubahan sosial adalah suatu bentuk tatanan


kehidupan sosial baru akibat beberapa unsur sosial bergeser. Sedangkan
perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi pada unur kebudayaan karena
kebutuhan hidup masyarakat. Perubahan akan selalu bergerak (dinamis) dan
bersifat realitas.

Perubahan kebudayan mencakup unsur berikut:

1. Bahasa
2. Sistem pengetahuan
Ilmu berkembang pesat sejak jaman renaisans dan humanism sekitar
abad 13.
3. Sistem teknologi
4. Sistem organisasi sosial
sistem ini mengalami perubahan dari waktu ke waktu, tujuannya untuk
menciptakan keteraturan kehidupan sosial. Bentuknya beragam seperti
lembaga, yayasan dan perkumpulan sosial. Menurut UU No. 8 Tahun
1985, organisasi soasial adalah organisasi yang dibentuk oleh anggota
masyarakat negara Indonesia secara sukarela atas dasar kesamaan
kegiatan, profesi, dll untuk mewujudkan tujuan nasional dalam wadah
NKRI yang berdasarkan Pancasila.
5. Sistem mata pencarian
6. Sistem religi/kepercayaan
Mengalami perubahan yang semula berwujud animism dan dinamisme,
sekarang mengenal agama.
7. Kesenian
Contoh: ditemukannya alat bantu penyusun nada karena kemunculan
kerasi2 baru di bidang musik.
B. Faktor penyebab perubahan sosial budaya
Perubahan sosial budaya yang terjadi sangat bergantung kepada kemampuan
masyarakat dalam mengarungi perubahan, juga kesiapan dalam melakukan
perubahan. Perubahan dapat terjadi secara cepat jika ada keinginan umum
untuk mendorong perubahan itu, ada pemimpin, tujuan pasti, dan waktu
yang tepat untuk melaksanakannya.

Berdasarkan tingkatnya, perubahan kadang memiliki pengaruh besar dan


mendasar, tapi ada yang tidak besar dan mendasar. Contoh: perkembangan
mode pada fashion bersifat bersifat siklis dan pengaruhnya tidak begitu
mendasar karena bersifat sementara (cepat). Contoh perubahan yang
mendasar dan memerlukan waktu panjang adalah perubahan dari
masyarakat agraris ke industri.

Perubahan memang direncanakan dengan tahapan tahapan tertentu. Dalam


sejarah pembangunan Indonesia, kita mengenal PELITA (tahapan2 dalam
pembangunan). Sehingga perubahan itu akan memperoleh hasil yang
diharapkan.

Perubahan terjadi karena faktor internal dan eksternal.

1. Faktor internal (dalam)


- Penemuan baru (inovasi)
Inovasi: proses sosial dan kebudayaan yang besar tapi terjadi dalam
waktu singkat. Penemuan baru yang terjadi dapat dibedakan sebagai
discovery ( penemuan unsur kebudayaan baru/ gagasan yang
diciptakan oleh sekelompok/seorang individu) dan invention (
penemuan unsur kebudayaan baru dapat diterima dan diakui
masyarakat ).

Proses discovery membutuhkan satu rangkaian dari pencipta2 lain.


Contoh: mobil bukan hanya ditemukan oleh 1 orang, tapi ditemukan
oleh pencipta2 lain. Pada tahun 1875, S. Marcus membuat motor gas
pertama. Padahal motor gas merupakan hasil rangkaian ide2 yg
dikembangkan sebelum Marcus. Ketika Marcus menghubungkan
motor gas dengan sebuh kereta untuk pertama kali tanpa ditarik kuda,
sejak itu mobil menjadi discovery. Kemudian 30 tahun kemudian,
mobil mendapat sumbangan2 ide dari pencipta lain sehinggatahun
1911, mendapatkan paten dari amerika. Mobilpun menjadi suatu
invention.

- Jumlah penduduk bertambah/berkurang


Perubahan cepat akan menuntut perubahan pada lembaga2 ke
masyarakatan (contoh: hak milik tanah, mata pencarian, lapangan
kerja). Berkurangnya penduduk di pedesaan karena
tranmigrasi/urbanisasi mengakibatkan lembaga2 kemasyarakatan
banyak dipegang oleh golongan tua.

- Konflik masyarakat
Konflik dalam masyarakat dapat menyebabkan perubahan2 sosial dan
kebudayaan. Pertentangan dapat terjadi dalam bentuk2 berikut:

1. Pertentangan individu dengan kelompok


(*Secara tak langsung* sosial budaya) Contoh: masyarakat batak menganut
sistem patrilineal murni, ketika suami meninggal maka anaknya di bawah
kekuasaan pihak ayah. Namun ketika banyak orang batak merantau terjadi
penyimpangan, yaitu anak tetap tinggal bersama ibu. Walau ibu dan keluarga
suami sudah putus. Keadaan tersebut membawa perubahan, yaitu wanita diberi
kedudukan sebanding dengan laki2.

2. Pertentangan kelompok dengan kelompok


Ini terjadi pada masyarakat yang sedang berkembang dari tahap tradisional ke
modern/ generasi muda ke tua. (generasi tua yang kepribadiannya belum
terbentuk lebih mudah menerima unsur budaya asing yang tarafnya lebih tinggi)
Contoh: Wanita sekarang diberi kesempatan yang sama dengan lelaki sehingga
derajatnya setara dengan lelaki.

- Gerakan sosial masyarakat


(sosial budaya) Gerakan yang terjadi dapat membawa perbaikan
terhadap kehidupan masyarakat. Gerakan biasanya muncul karena
rasa ketidakpuasan yang meluas di masyarakat karena tujuan yang
diharapkan tak tercapai. Salah satu gerakan sosial yang membawa
perubahan positif di masyarakat adalah reformasi.

2. Faktor eksternal (luar)


- Kondisi fisik lingkungan sekitar
(sosial budaya) lingkungan alam mudah berubah karena disebabkan
oleh kekuatan/tenaga baik dari dalam maupun luar. Bencana alam
akan mengubah tatanan yang sudah ada, akibat bencana alam, terjadi
“bedol desa” yang memungkinkan terjadi perubahan. Semua terjadi
secara spontan dan tak direncanakan.
- Peperangan
(sosial budaya) Biasanya negara menang memaksakan negara kalah
untuk menerima dan memakai kebudayaannya. Contoh: masyarakat
Madura yang pulang ke jawa akibat peristiwa sambas, tentu
membawa perubahan fundamental dalam mengarungi kehidupan di
masa depan.
- Pengaruh kebudayaan masyarakat lain
(budaya) Hubungan yang dilakukan secara fisik antara 2 masyarakat
yang berbeda budaya dapat menimbulkan pengaruh timbal balik.
Dapat terjadi melalui 3 cara, yaitu:

1. Difusi kebudayaan
Suatu proses penyebaran unsur2 kebudayaan dari individu kepada
individu lain/masyarakat ke masyarakat lain. Dibedakan menjadi difusi
intermasyarakat dan antarmasyarakat. Dengan difusi, suatu penemuan
baru yang telah diterima masyarakat dapat diteruskan dan disebarkan.
Hal ini akan mendorong pertumbuhan budaya dan memperkaya budaya.
2. Akulturasi kebudayaan
Percampuran suatu unsur budaya dengan unsur budaya lain yang saling
mempengaruhi tanpa menghilangkan kepribadian kebudayaan masing2.
Contoh: proses masuknya agama Islma ke Indonesia. Proses
akulturasinya ideal, yaitu masuk dan penyerapan unsur2 kebudayaan
Hindu dan Islam sehinga unsur2 budaya tersebut masih ada.

3. Asimilasi kebudayaan
Suatu pencampuran unsur budaya dengan unsur budaya lain menjadi
satu sehingga tidak dapat dilihat lagi bentuk aslinya. Proses asimiliasi di
Indonesia bertujuan untuk pembauran antar suku yang lain etniknya
dalam membentuk kesatuan dan persatuan bangsa dilandasi budaya
nasional.

C. Faktor pendorong dan penghambat sosial budaya

Anda mungkin juga menyukai