Anda di halaman 1dari 9

SOSIOLOGI

RINGKASAN BAB I

MENGENAI FAKTOR PENDORONG DAN PENGHAMBAT PERUBAHAN


SOSIAL DAN AKIBAT PERUBAHAN SOSIAL

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 3
E. FAKTOR-FAKTOR PENDORONG DAN PENGHAMBAT PERUBAHAN
SOSIAL

1. Faktor Pendorong Perubahan Sosial


a. Kontak dengan kebudayaaan lain
hubungan dengan kebudayaan lain artinya masing-masing masyarakat
selain mempengaruhi juga menerima pengaruh masnyarakat lain. Penyebaran
kebudayaan atau pengaruh dari satu daerah ke daerah lain dapat terjadi secara
langsung maupun tidak langsung(proses difusi). Menurut soerjono seokanto
(2003) ada dau tip difusi yaitu dufisi intra masyarakat dan difusi antar
masyarakat.

1. Difusi intramasyarakat, yaitu penyebaran kebudaan yang terjadi dalam


masyarakat itu sendiri. Faktor – faktor yang mempengaruhi difusi intra
masyarakat antara lain:
a. Unsur baru mempunyai nilai kegunaan
b. Pemerintah dapt ikut andil dalam proses difusi
c. Kedudukan dan peranan dalam masyarkat di terima atau di tolaknya
hasil penemuannya
d. Jika unsur baru berlawanan dengan unsur lama kemungkinan besar
tidak akan di terima
e. Di terima atau di tolaknya unsur baru yang masuk bergantung pada ada
tidaknya unsur lama yang mendukung.

2. Difusi antarmasyarakat, yaitu penyebaran kebudayaan yang terjadi antara


dua masyarakat atau lebih. Factor-faktor yang mempengaruhi difusi
antarmasyarakat antara lain:
a. Terjadinya konflik antarmasyarakat
b. Bisa dilakukan dengan cara paksaan
c. Pengakuan akan manfaat penemuan baru
d. Ada tidaknya unsur lama yang menyaingi penemuan baru
e. Peranan masyarakat untuk menyebarkan penemuan baru
Masuknya pengaruh suatu kebudayaan terhadap kebudayaan lain
dapat
pula dilakukan dengan penetrasi (pemasukan).

1. Penetrasi Damai (penetratiton pasifique)


Artinya masuknya sebuah kebudayaan dilakukan dengan jalan damai.
Misalnya masuknya pengaruh kebudayaan hindu dan islam ke
Indonesia.
2. Penetrasi Paksa (penetration Violence)
Artinya masuknya sebuah kebudayaan dilakukan secara paksa dan
merusak.Contohnya masuknya kebudayaan Barat ke Indonesia pada
zaman penjajahan disertai kekerasan.

b. Sistem pendidikan formal yang maju


Pendidikan formal yang maju mengajarkan keanekaragaman kemampuan,
memberikan nilai-nilai, mengajarkan cara berfikir ilmiah, mengajarkan cara
berfikir objektif. Tujuannya adalah agar individu-individu yang dihasilkan
mampu bersaing dengan perkembangan zaman.

c. Sikap menghargai hasil karya seseorang dan keinginan untuk maju


Menghargai hasil karya oranglain dijadikan sebagai pendorong perubahan
social dan menyebabkan semakin banyaknya penemuan-penemuan baru.
Misalnya di Indonesia, untuk menghargai film-film sineas anak negeri kemudian
dibentuklah film festival Bandung/Indonesia.

d. Toleransi
Toleransi merupakan sikap menerima perbuatan-perbuatan yang dianggap
menyimpang atau berbeda.Misalnya perbedaan agama, ras, suku, bangsa dan
adat istiadat.
e. Sistem pendidikan formal yang maju
Sistem masyarakat yang terbuka artinya, memberikan kesempatan kepada
individu atau masyarakat untuk maju melakukan perubahan-perubahan seseai
dengan kemampuan mereka sendiri.

f. Penduduk yang heterogen


Penduduk heterogen yaitu penduduk yang beranekaragam latar belakang
akan mempermudah terjadinya pertentangan atau konflik.

g. Ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu


Masyarakat yang tidak puas dengan kebidupan tertentu cenderung akan
mengalami perubahan dibandingkan masyarakat yang lebih cepat puas. Mereka
yang cepat puas akan cenderung statis dan tidak bergerak.

h. Orientasi kemasa depan


Masyarakat yang beriorentasi pasti sudah mempersiapkan perencanaan-
perencanaan yang matang, karena perencanaannya sudah dirancang untuk jangka
panjang.

i. Adanya nilai bahwa manusia harus berikhtiar untuk memperbaiki


hidupnya
Setiap individu harus senantiasa berikhtiar dan selalu bekerja keras, serta
optimis agar hidupnya memnjadi sejahtera dan berubah kearah yang lebih baik.

2. Faktor Penghambat Perubahan Sosial


a) Kurangnya hubungan dengan masyarakt lain menyebabkan suatu
masyarakat tidak mengetahui perkembangan yang terjadi dimasyarakat
lainyang dapat memperkaya kebudayaan masyarakt tersebut.
b) Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat yang disebabkan oleh
kebidupan masyarakat yang tertutup
c) Sikap masyarakat yang masih menggunakan tradisi masa lampau dan
cenderung konservatif
d) Adanya kepentingan yang sudah tertanam kuat. Orang selalu
mengidentifikasi diri dengan usaha dan jasa-jasanya.
e) Rasa takut akan terjadinya kegoyahan pada integrasi kebudayaan
f) Prasangka terhadap hal-hal baru atau asing atau sikap yang tertutup,
terutama yang dating dari barat
g) Hambatan-hambatan yang bersifat ideologis
h) Kebiasaan tertentu dalam masyarakat yang cenderung sukar diubah kareba
sudah mendarah daging
i) Nilai bahwa hidup pada hakikatnya buruk dan dan tidak mungkin
diperbaiki.

F. AKIBAT PERUBAHAN SOSIAL


Masyarakat merupakan suatu organisasi yang terdiri atas unsur-unsur yang
merupakan satu kesatuan, yang disebut sebagai sistem. Apabila dalam suatu
sistem salah satu unsurnya tidak berfungsi dengan baik, keseimbangan sistem
akan terganggu secara keseluruhan. Ketidakseimbangan atau ketidakserasian
unsur dalam masyarakat akan mengakibatkan timbulnya disorganisasi social
yang lama kelamaan akan berubah menjadi disintegrasi sosial.

Apabila terjadi disintegrasi sosial, situasi dalam masyaraat itu lama


kelamaan akan menjadi chaos (kacau). Pada keadaan yang demikian, akan
dijumpai anomie (tanpa aturan). Hal itu berakibat pada ketidakmampuan
anggota masyarakat untuk mengukur tindakan-tindakan.Mereka tidak mampu
melihat dengan jelas batasan antara yang baik dan buruk.Contohnya kekacauan
yang terjadi di Timur Leste pasca jajak pendapat.

Proses disintegrasi juga akan dijumpai pada keadaan ketertinggalan


budaya (cultural lag). Kondisi ini diawali dengan kenyataan bahwa pertumbuhan
kebudayaan tidak selalu sama cepat dengan keseluruhannya. Namun, ada bagian
tumbuh dengan cepat, ada juga bagian yang tumbuh dengan lambat. Contoh
cultural lag adalah ketinggalnya alam pikiran dengan perkembangan teknologi
yang pesat, seperti penggunaan telepon genggam yang kala yang tidak diimbangi
dengan kematangan sikap dan prilaku penggunanya.

Percampuran kebudayaan ini biasa disebut mestizo culture, yaitu


percampuran dua kebudayaan atau lebih yang mempunyai warna dan sifat
berbeda. Karakteristik percampurannya adalah meniru kebudayaan lain tanpa
mengetahui arti sesungguhnya. Misalnya, masyarakat pedesaaan dewasa ini
mulai gemar memiliki benda-benda hasil teknologi modern seperti kulkas,
mesin cuci, mobil, dan sebagainya.

Situasi disintegrasi biasanya ditandai oleh hal-hal berikut :


1. Sebagaian besar anggota masyarakat tidak lagi mematuhi norma-norma
yang berlaku dimasyarakat
2. Timbul ketidaksepahaman diantara anggota kelompok dalam hal tujuan
sehingga hilang rasa kesatupaduan dan solidaritas dalam kelompok
3. Sanksi yang diberikan kepada pelanggar norma tidak dilaksanakan dengan
konsekuen sehingga ada kesan bahwa sanksi tidak berfungsi lagi
4. Menurunnya kewibawaan para tokoh masyarakat dipimpinan masyarakat,
sehingga warga masyarakat bingung siapa yang masih bisa dijadikan
panutan atau teladan.

Proses disintegrasi sebagai akibat perubahan sosial yang terjadi dalam


masyarakat antara lain dapat berbentuk pergolakan, demonstrasi yang anarkis,
kriminalitas dan kenakalan.

1. Pergolakan Daerah
Hal ini terjadi karena adanya ketidakpuasan dari kelompok-kelompok tertentu
terhadap pemerintah.Pergolakan ini banyak dilatarbelakangi oleh ideologi
politik, ekonomi, dan sosial budaya. Beberapa contoh pergolakan daerah adalah
sebagai berikut :
a. Pemberontakan PKI di Madiun
b. Pemberontakan DI/TII
c. Pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS)
d. Pemberontakan PRRI (Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia) di
Sumatra Barat dan PERMESTA (Perjuangan Rakyat Semesta) di Sulawesi
Utara
e. Pemberontakan APRA (Angkatan Perang Ratu Adil) di Jawa Barat

2. Aksi Protes Dan Demonstrasi


Aksi protes merupakan gerakan yang dapat dilakukan secara perorangan
ataupun atau bersama-sama untuk menyampaikan rasa tidak puas terhadap
tindakan atau kebijakan seseorang atau lembaga tertentu.Salah satu bentuk aksi
protes adalah demonstrasi, yaitu tindakan yang dilakukan secara berkelompok
atau bersama-sama untuk menyampaikan rasa tidak puas. Contoh aksi protes dan
demonstrasi yang pernah terjadi di Indonesia sebagai berikut :

a. Mahasiswa dan masyarakat menuntut pembubaran PKI dan kabinet 100


menteri
b. Kaum buruh menuntut kenaikan upah sesuai dengan UMR kepada
perusahaan
c. Mahasiswa menuntut kebebasan akademik kepada rektor
d. Tuntutan penghapusan sumbangan dana sosial berhadia (SDSB) pada masa
orde baru
e. Mahasiswa pada tahun 1998 menuntut reformasi
f. Berbagai kelompok sosial memprotes kenaikan BBM

3. Kriminalitas
Kriminalitas atau tindakan kriminal merupakan tindakan sosialyang
disosiatif.Kriminalitas ditandai dengan prilaku-prilaku menyimpang yang
cenderung melawan hukum atau norma-norma yang berlaku dimasyarakat.
Tindakan criminal bukan bawaan lahir dan dapat dilakukan pria atau wanita dari
beragam usia. Bentuk tindakan kriminal, antara lain pembunuhan, perampokan,
pemerkosaan, penculikan, pemerasan, penipuan, pencurian, pemalsuan,
pelanggaran sumpah, korupsi, intimidasi, (ancaman), penyalagunaan obat-obatan
terlarang dan sebagainya.

Penanggulangan segala bentuk tindakan kriminal dapat dilakukan dengan


cara preventif ataupun represif. Cara preventif adalah cara penanggulangan
dengan cara mencegah, seperti himbauan atau penyuluhan. Cara represif adalah
cara penanggulangan dengan pola keras, seperti penangkapan dan pemenjaraan
sampai dengan penembakan atau pembunuhan.

4. Kenakalan Remaja
Umumnya perubahan fisik yang cepat apabila dibandingkan dengan
perkembangan sikologisnya tidak sepadan karena perkembangan psikologis
seseorang dipengaruhi proses sosialisasinya. Ketidakseimbangan anatara
perkembangan fisik dan perkembangan jiwanya menyebabkan remaja berada
pada kondisi labil.Masa ini disebut sebagai masa adolescence, yaitu masa
puberitas atau masa transisi dari masa anak-anak kemasa dewasa.

Apabila dalam mencari jati dirinya, remaja tidak dapat mengendalikan


dirinya dengan baik, maka tindakan–tindakan yang timbul bisa menjurus
ketindakan kriminal.Inilah yang dinamakan kenakalan remaja.

Penyebab Kenakalan Remaja


Faktor-faktor peneyebab kenakalan remaja :
a. Kurangnya nilai-nilai yang ditanamkan oleh orangtua
b. Munculnya organisasi nonformal yang melakukan penyimpangan sosial
c. Adanya usaha-usaha untuk mengubah keadaan agar sesuai dengan nilai-nilai
remaja

Kenakalan remaja pada umumnya ditandai oleh dua ciri berikut :


a. Adanya keinginan untuk melawan, seperti dalam bentuk radikalisme
b. Adanya sikap apatis yang biasanya disertai dengan rasa kecewa terhadap
kondisi masyarakat

Bentuk kenakalan remaja antara lain, pemerasab, tawuran, pencurian,


penyalahgunaan narkoba, pemerkosaan bahkan pembunuhan. Factor lain yang
juga mendukung timbulnya masalah ini, misalnya perkumpulan pemuda atau
geng serta pengaruh dari film pornografi.

Upaya Mencegah Kenakalan Remaja


Hal ini dilakukan dengan penyelenggaraaan lembaga permasnyarakatan
khusus bagi anak-anak.Upaya preventif dalam menangani remaja sangatlah
penting sebelum remaja terjerumus kedalam perbuatan yang tidak
bertanggungjawab.Tujuannya adalah supaya mereka dapat menolak dan
menjauhkan dirinya dari perbuatan kriminal atau kejahatan. Upaya lain untuk
mencegah terjadinya kenakalan remaja adalah dengan cara memberikan sarana
dan prasarana yang memadai. Remaja harus diberi kesempatan berkembang dari
segi jasmani dan rohani.

Selain uapaya-upaya diatas, pemerintah juga sebenarnya telah memlakukan


upaya-upaya untuk menanggulangi kenakalan tersebut misalnya memberikan
seminar bahaya narkoba dan seminar-seminar lainnya.Hal ini karena remaja
merupakan generasi penerus bangsa.

Anda mungkin juga menyukai