Tujuan Pembelajaran.
Setelah mempelajari bab ini peserta didik diharapkan mampu:
• Menjelaskan proses perubahan sosial di masyarakat dan menganalisis dampak perubahan sosial
terhadap kehidupan masyarakat.
• Membuka wawasan terhadap berbagai peradaban dunia untuk memperkuat nilai keagamaan dan
mendorong penghormatan terhadap keragaman peradaban.
• Menganalisis perubahan sosial dan akibat yang ditimbulkan dalam masyarakat
• Melakukan kajian, pengamatan, dan diskusi dalam perubahan sosial dan akibat yang ditimbulkannya.
c. William F. Ogburn*, perubahan sosial mencakup unsur-unsur kebudayaan, baik material maupun
nonmaterial.
1) Secara Linier, berupa garis lurus yang menanjak, terjadi secara serempak
2) Secara multilinier, proses pertumbuhanya tidak serempak, terjadi di banyak wilayah. Masing-
masing masyarakat dan kebudayaan manusia berevolusi sendiri-sendiri. Arah perkembangannya juga
tidak jelas.
3) Secara siklus*, proses pertumbuhannya mirip yang linier, tetapi bentuknya berputar seperti siklus.
Perubahan masyarakat dan kebudayaannya pada suatu tahapan mengalami perkembangan pasang
surut.
b. Teori Fungsional*, menyatakan bahwa setiap unsur masyarakat memiliki fungsi yang saling terkait
dengan unsur masyarakat lainnya. perubahan pada satu unsur akan mengakibatkan terjadinya
perubahan pada unsur lainnya (faktual:efek domino).
c. Teori Konflik*, dinamika dalam sebuah masyarakat yang mengakibatkan timbulnya berbagai
benturan kepentingan. Dalam proses yang berlangsung secara positif akan terjadi perubahan sosial.
B. Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial
Sesuai dengan prosesnya perubahan sosial dapat digolongkan menjadi beberapa bentuk:
1. Perubahan sosial yang berlangsung cepat dan lambat, perubahan secara lambat dikenal juga dengan
istilah evolusi*. Sementara itu perubahan secara cepat dikenal dengan istilah revolusi*
2. Perubahan yang pengaruhnya kecil dan besar, perubahan secara kecil tidak memiliki dampak luas
terhadap berbagai aspek kehidupan. Sementara itu perubahan besar membawa pengaruh atau
berdampak luas dan berakibat terjadinya perubahan dalam struktur sosial.
3. Perubahan yang dikehendaki dan tidak dikehendaki, perubahan yang dikehendaki merupakan
perubahan yang direncanakan, berdasarkan kehendak dan kepentingan orang banyak. Sementara itu
perubahan yang tidak dikehendaki terjadi secara insidental dan tiba-tiba, dan berdampak merugikan.
2. Faktor Penghambat,
a. Faktor alam, misalnya letak wilayah yang terisolasi
b. Faktor kemiskinan, baik struktural maupun kultural
c. Faktor budaya tradisional, misalnya adat istiadat yang serba kaku dan irasional, berserah kepada
takdir dll.
Unsur-unsur sosial yang sulit berubah adalah unsur-unsur sosial yang fungsinya sudah lama tersebar
luas dalam pola kehidupan masyarakat, seperti sistem keagamaan, sistem kekerabatan*, pola makan
dan makanan pokok. Unsur-unsur sosial yang mudah berubah adalah unsur-unsur sosial yang
fungsinya sudah tidak sesuai dengan perkembangan zaman, seperti sarana dan prasarana, teknologi,
dan pendidikan.
b. Perembesan paksa melalui kekerasan (penetration violence), masuknya unsur-unsur sosial budaya
secara paksa melalui kekerasan
c. Simbiotik, dampak dari masuknya unsur-unsur sosial budaya, diantaranya,
a) Simbiotik mutualistik, saling menguntungkan
b) Simbiotik parasistik, masyarakat pendatang merugikan masyarakat setempat
2. Akulturasi
Adalah proses sosial budaya yang timbul apabila suatu kelompok masyarakat yang memiliki
kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur sosial budaya luar, saling berbaur sedemikian
rupa tanpa menghilangkan ciri-ciri yang khas dari masing-masing kebudayaan yang bersangkutan.
3. Asimilasi
Adalah proses sosial budaya yang terbentuk dari dua kelompok masyarakat yang berbeda latar
belakang kebudayaannya. Mereka saling berinteraksi sedemikian rupa dalam waktu yang relatif lama,
sehingga menghasilkan kebudayaan baru yang berbeda dengan kebudayaan asalnya.
4. Akomodasi
Merupakan proses peredaan ketegangan dalam penyelesaian suatu konflik atau perselisihan.
Akomodasi adalah suatu keadaan tenang di mana pihak-pihak yang berkonflik mengadakan upaya-
upaya penyesuaian dan peredaan ketegangan.
2. Dampak negatif,
a. Kondisi disintegratif, perubahan sosial kadang menimbulkan ketidakseimbangan yang disebabkan
oleh kesenjangan aspek tertentu dalam masyarakat, yang kemudian memunculkan kondisi disintegrasi
struktur masyarakat. Kondisi ini disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya,
1) Pengaruh perubahan yang terlalu cepat
2) Tidak berfungsinya lembaga-lembaga pemerintahan
3) Kesenjangan dalam pelaksanaan industrialisasi
b. Kerusuhan-kerusuhan daerah, hal ini terjadi apabila perubahan sosial yang ada tidak diterima oleh
masyarakat yang bersangkutan
1) Penggolonga kerusuhan daerah, diantaranya,
a. Penyimpangan terhadap ideologi negara,
b. Bersifat separatisme, yaitu keinginan untuk memisahkan diri dari NKRI
c. Bersifat sara (suku, agama, ras, dan antargolongan)
d. Diintensifkannya program-program pembauran dan integrasi nasional secara terarah dan sistematis.
Sumber.
Mulyadi, Yad dkk. 2014. Sosiologi SMA Kelas XII. Yudhistira. Jakarta
Media
1. Power Point 1
2. Power Point 2
3. Video Penunjang
4. Materi Pengayaan Sosiologi. Perubahan Sosial dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Masyarakat
e-Book
1. Elisanti. Titin Rostini. Sosiologi Kelas XII. Sosiologi 3
2. Bondet Wrahatnala. Sosiologi Kelas XII. Sosiologi 3
3. Ruswanto. Sosiologi Kelas XII. Sosiologi 3
4. Bagja Waluya. Sosiologi Kelas XII. Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat
5. Aman Nur Hidayah. Sosiologi Kelas XII. Sosiologi 3
6. Suhardi. Sri Sunarti. Sosiologi Kelas XII. Sosiologi 3
Kamus
1. Kamus Sosiologi
2. Glosarium Sosiologi. Materi Kelas XII
3. Kamus Istilah Sosiologi. Materi Perubahan Sosial
4. Pengertian Perubahan Sosial Menurut Ahli
1) Secara Linier, berupa garis lurus yang menanjak, terjadi secara serempak
2) Secara multilinier, proses pertumbuhanya tidak serempak, terjadi di banyak wilayah. Masing-
masing masyarakat dan kebudayaan manusia berevolusi sendiri-sendiri. Arah perkembangannya juga
tidak jelas.
3) Secara siklus*, proses pertumbuhannya mirip yang linier, tetapi bentuknya berputar seperti siklus.
Perubahan masyarakat dan kebudayaannya pada suatu tahapan mengalami perkembangan pasang
surut.
b. Teori Fungsional*, menyatakan bahwa setiap unsur masyarakat memiliki fungsi yang saling terkait
dengan unsur masyarakat lainnya. perubahan pada satu unsur akan mengakibatkan terjadinya
perubahan pada unsur lainnya (faktual:efek domino).
c. Teori Konflik*, dinamika dalam sebuah masyarakat yang mengakibatkan timbulnya berbagai
benturan kepentingan. Dalam proses yang berlangsung secara positif akan terjadi perubahan sosial.
b. Faktor Ekstern
1) Perubahan situasi geografis akibat bencana alam
2) Adanya invansi dari negara lain
3) Adanya kontak atau pengaruh budaya asing
a. Kondisi disintegratif,
perubahan sosial kadang menimbulkan ketidakseimbangan yang disebabkan oleh kesenjangan aspek
tertentu dalam masyarakat, yang kemudian memunculkan kondisi disintegrasi struktur masyarakat.
Kondisi ini disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya,
1) Pengaruh perubahan yang terlalu cepat
2) Tidak berfungsinya lembaga-lembaga pemerintahan
3) Kesenjangan dalam pelaksanaan industrialisasi