OLEH :
Widya kartika sari
4191220013
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberitkan rahmat dan hidyah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Mini
Riset ini tepat pada waktunya. Tugas ini merupakan salah satu tugas yang disusun untuk
memenuhi tugas mata kuliah Morfologi Tumbuhan
Dalam pembuatan tugas ini, penulis menyadari adanya berbagai kekurangan, baik
dalam isi materi maupun penyusunan kalimat. Namun demikian, perbaikan merupakan hal
yang berlanjut sehingga kritik dan saran untuk penyempurnaan tugas ini sangat penulis
harapkan.
Akhir kata penulis menyampaikan ribuan terimakasih kepada seluruh pihak yang
telah membantu menyelesaikan tugas ini dan penulis berharap semoga tugas ini dapat
berguna bagi pembaca dan khususnya bagi penulis sendiri.
i
DAFTAR ISI
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
Sering kali kita jumpai berbagai macam bunga yang ada di sekitar kita seperti bunga
sepatu (Hibiscus rosasinensis), bunga tasbih (Canna sp), bunga alamanda (Allamanda
cathartica L), bunga kertas (Bougenvilla sp), bunga teratai (Nymphae lotus), dan lain-
lain.Pada bunga tersebut banyak sekali manfaatnya salah satu satu sebagai hiasan rumah
dan lain-lain. Fungsi biologi bunga adalah sebagai wadah menyatunya gametjantan
(mikrospora) dan betina (makrospora) untuk menghasilkan biji. Bagian steril meliputi
sejumlah helai daun kelopak (sepal), kumpulannya disebut kaliks, dan sejumlah helai
daun mahkota (petal), kumpulannya disebut korola. Kaliks dan korola, bersama-sama
disebut perhiasan bunga (periant).
Untuk memudahkan kita mengamati bagian-bagian bunga, secara singkat dapat
ditulis dengan menggunakan rumus bunga dan diagram bunga untuk mempermudahkan
kita dalam mengidentifikasi suatu bunga. Diagram bunga merupakan gambaran
proyeksi pada bidang datar dari semua bagian yang dipotong secara melintang, jadi
pada diagram itu digambarkan bagian penampang-penampang melintang daun kelopak,
tajuk, benang sari, kelopak, mahkota dan lain sebagainya. Berdaasarkan uraian diatas,
maka dilakukanlah mini riset ini agar kita dapat mengetahui bagaimana rumus bunga
dan diagram pada suatu bunga.
1
1.3 Tujuan Masalah
1. Mengidentifikasi simetri bunga
2. Mengidentifikasi jenis kelamin bunga
3. Mengidentifikasi bagian-bagian bunga dan posisinya pada bunga
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pada umumnya bunga mempunyai bagian bagian seperti tangkai bunga (pedicellus),
yaitu bagian bagian bunga yang masih jelas bersifat batang, kemudian dasar bunga
(receptaculum) yaitu ujung tangkai yang seringkali melebar, dengan ruas ruas yang amat
pendek, sehingga daun-daun yang telah mengalami metamorfosis menjadi bagian-bagian
bunga yang duduk amat rapat satu sama lain, bahkan biasanya lalu tampak duduk dalam
satu lingkaran, hiasan bunga (perianthium) yaitu bagian bunga yang merupakan penjelmaan
daun yang masih tampak bentuk lembaran dengan tulang-tulang atau urat urat yang masih
jelas.biasanya hiasan bunga dapat di bedakan ke dalam dua bagian yang masing- masing
duduk dalam satu lingkaran. Jadi bagian- bagian hiasan bunga umumnya tersusun dalam
3
dua lingakaran. Kelopak yaitu bagian hiasan bunga yang merupakan lingkaran luar,
biasanya berwarna hijau, dan sewaktu bunga kuncup kelopak adalah bagian yang
melindungi bunga. Mahkota bunga yaitu bagian hiasan bunga yang terdapat di lingkaran
dalam biasanya tidak berwarna hijau lagi, bagian inilah yang memberi warna pada bunga
(Tjitrosoepomo,2013)
Rumus dan diagram bunga merupakan gambar yang melukiskan keadaan bunga dan
bagian-bagiannya secara skematis. Rumus dan diagram bunga melukiskan jumlah perhiasan
dan simetris bunga serta kelaminnya. Rumus bunga menggambarkan bagian bagian bunga
denggan lambang huruf-huruf dan angka-angka lambang tersebut berhubungan dengan sifat
bunga sesuai dengan simetris dan jenis kelaminnya. Sedangkan huruf huruf merupakan
singkatan nama bagian-bagian bunga angak menunjukan jumlah masing masing bagian
bunga.
Diagram bunga merupakan gambar yang melukiskan keadaan bunga dan bagian
bagiannya secara skematis, dengan memproyeksikan suatu bunga ke dalam bidang datar.
Diagram bunga ketiak daun (flos axilaris). Juga melukiskan jumlah perhiasan dan kelamin
bunga secara berurutan dari bagian terluar hinggga bagian yang paling dalam yang di
tunjukan oleh rumus bunga. Bagian bunga yang akan di proyeksikan di buat dalam bentuk
lingkaran sebanyak jumlah perhiasan dan kelamin bunga tersebut. Biasanya terdiri dari
empat atau lebih bunga serta alat kelamin bunga dengan jumlah masing-masing urutan
terluar adalah kelopak, mahkota, benang sari, putik. Dua macam diagram bunga
4
a. Diagram bunga empirik , yaitu diagram bunga yang hanya memuat bagian-bagian
bunga yang benar benar ada, jadi menggambarkan keadaan bunga yang
sesungguhnya ,oleh sebab itu diagram ini di sebut diagram sesungguhnya
Diagram teoritik, yaitu diagram bunga yang selain menggambarkan bagian bagian
bunga yang sesungguhnya, juga memuat bagian-bagian yang sudah tidak ada lagi, tetapi
menurut teori seharusnya ada. (Tjitrosoepomo 2013)
Diagram Bunga
Diagram bunga adalah suatu gambar proyeksi pada bidang datar dari semua bagian
bunga yang dipotong melintang. Jadi pada diagram itu digambarkan penampang-
penampang melintang daun kelopak, mahkota bunga, benang sari, dan putik, juga bagian-
bagian bunga lainnya jika masih ada. Dari diagram bunga itu selanjutnya dapat diketahui
juga jumlah masing-masing bagian bunga tadi bagaimana letak bunga dan susunannya
antara satu dengan yang lain (Tjitrosoepomo, 2013).
Jika kita hendak membuat diagram bunga, kita harus memperhatikan hal-hal berikut
(Tjitrosoepomo, 2013):
b. Bagian-bagian bunga yang akan kita buat diagram tadi tersusun dalam berapa
lingkaran.
5
a. Diagram bunga empirik, yaitu diagram bunga yang hanya membuat bagian-
bagian bunga yang benar-benar ada,
Rumus Bunga
Rumus bunga merupakan gambaran tentang keadaan suatu bunga. Rumus bunga
menunjukkan keadaan kelopak bunga, mahkota, organ-organ reproduktifnya, dan
simetrinya (Rosanti, 2013).
1. Kelamin Bunga
Kelamin bunga tersebut yang ditunjukkan oleh organ reproduktifnya. Jika bunga
tersebut memiliki putik sekaligus benang sari maka bunga tersebut termasuk bunga
banci (hemaphrodite) dilambangkan dengan ♀, jika bunga tersebut hanya memiliki
putik maka bunga tersebut termasuk bunga betina, dilambangkan dengan ♀. jika
bunga hanya memiliki benang sari saja maka disebut bunga jantan, dilambangkan
dengan ♂ (Rosanti, 2013).
6
Simetri adalah sifat suatu benda atau badan yang juga biasa disebut untuk bagian-
bagian tubuh tumbuhan (batang, daun, maupun bunga), jika benda tadi oleh sebuah
bidang dapat dibagi menjadi dua bagian, sedemikian rupa, sehingga kedua bagian
itu saling menutupi. Dapat pula dikatakan bidang pemisah tadi merupakan sebuah
cermin datar dan bagian yang satu merupakan bayangan cermin bagian yang
lainnya. Bidang yang dapat dibuat untuk memisahkan suatu benda dalam dua bagian
yang satu sama lain merupakan bayangannya dalam cermin datar tadi, dinamakan
bidang simetri (Tjitrosoepomo, 1983).
a. Asimetris atau tidak simetris, jika pada bunga tidak dapat dibuat satu bidang
simetri dengan jalan apapun juga, misalnya bunga tasbih (Canna hybrida Hort).
c. Setangkup menurut dua bidang (bilateral simetris atau disimetris), dapat pula
dikatakan setangkup ganda, yaitu bunga yang dapat dijadikan dua bagian yang
setangkup menurut dua bidang simetri yang tegak lurus satu sama lain, misalnya
bunga lobak (Raphanus sativus L).
7
BAB III
METODE PENELITIAN
2 Pena 3 buah
3 Penggaris 2 buah
2. Bahan
No. Bahan Famili Jumlah
8
2. Flos Capsicum frutescens Solanaceae 1 tangkai
9
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Famili Solanaceae
1. Flos Solanum Melongata
Termasuk bunga berkelamin dua atau banci (hermaproditus)
Asimetris atau tidak bersimetris
Memiliki 5 kelopak yang saling berlekatan
Memiliki 5 mahkota yang saling berlekatan
Memiliki 5 benang sari yang saling berlekatan
Memiliki 1 putik
10
Memiliki 1 putik
Diagram Bunga :
11
B. Famili Papilionaceae
Diagram Bunga :
12
Bersimetris satu
Memiliki 5 kelopak yang saling berlekatan
Memiliki 5 mahkota yang saling lepas
Memiliki 10 benang sari yang saling lepas
Memiliki 1 putik
Diagram Bunga :
Diagram Bunga :
13
C. Famili Malvaceae
Diagram Bunga :
14
Termasuk bunga berkelamin dua atau bunga banci
Bersimetri banyak
Memiliki 5 kelopak yang berlekatan
Memiliki 5 mahkota yang saling lepas
Memiliki benang sari tak terhingga yang saling berlekatan
Memiliki 5 putik yang berlekatan
Diagram Bunga :
Diagram Bunga :
15
4.2 Pembahasan
Diagram bunga merupakan salah satu gambar yang melukiskan keadaan dan bagian
suatu bunga yang dinamakn bagian bunga adalah suatu gambar proyeksi pada bidang
datar daru semua bagian bunga yang di potong melintang daun-daun kelopak, tajuk
bunga, benang sari, putik, dan juga bagian bunga lainnya. Disamping keempat bagian
pokok tadi, perlu diperhatikan bahwa lazimnya dari daun-daun kelopak dan tajuk bunga
yang di gambar melintang bagian tengah-tengahnya. Sedangkan dari benang sari
digambar di gambar penampang melintang bakal buahnya.
Bagian-bagian bunga juga bermacam-macam bunga tungga terdiri atas tangkai bunga
(pedicellus), dasar bunga (receptacullum), kelopak (calyx), mahkota (corolla), benang
sari (stamen), dan putik (pistillum). Bagian-bagian bunga majmuk terdiri atas ibu
tangkai bunga (pedunculus), daun pelindung (bractea), daun tangkai (bracteole),
tangkai bunga (pedicullus), dan bunga (flos).
a. Famili Solanaceae
1. Pada bunga Solanum Melongata
Termasuk bunga berkelamin dua atau banci (hermaproditus)
Asimetris atau tidak bersimetris
Memiliki 5 kelopak yang saling berlekatan
Memiliki 5 mahkota yang saling berlekatan
Memiliki 5 benang sari yang saling berlekatan
Memiliki 1 putik
2. Pada bunga Capsicum frutescens
Termasuk bunga berkelamin dua atau banci (hermaproditus)
16
Bersimetris Satu
Memiliki 5 kelopak yang saling lepas
Memiliki 5 mahkota yang saling berlekatan
Memiliki 5 benang sari yang saling lepas
Memiliki 1 putik
3. Pada bunga Solanum ningrum L
Termasuk bunga banci atau berkelamin dua
Asimetris atau tidak bersimetris
Memiliki 5 kelopak yang saling lepas
Memiliki 5 mahkota yang saling berlekatan
Memiliki 5 benang sari yang saling lepas
Memiliki 1 putik
b. Famili Papilonaceae
1. Pada bunga Mimosa pudica
Termasuk bunga jantan
Bersimetri banyak
Memiliki kelopak yang tak terhingga yang saling lepas
Memiliki mahkota yang tak terhingga yang saling lepas
Memiliki benang sari yang tak terhingga yang saling lepas
Tidak memiliki putik
2. Pada bunga Caesalpinia pulcherimma
Termasuk bunga berkelamin dua atau banci
Bersimetris satu
Memiliki 5 kelopak yang saling berlekatan
Memiliki 5 mahkota yang saling lepas
Memiliki 10 benang sari yang saling lepas
Memiliki 1 putik
3. Pada bunga Erythrina variegata
Termasuk bunga banci atau berkelamin dua
17
Bersimetris satu
Memiliki 1 kelopak
Memiliki 4 mahkota yang saling lepas
Memiliki 10 benang sari yang saling lepas
Memiliki 1 putik
c. Famili Malvaceae
1. Pada bunga Hibiscus Tiliaceus
Termasuk bunga banci atau berkelamin dua
Bersimetri banyak
Memiliki 5 kelopak yang saling lepas
Memiliki 5 mahkota yang saling berlekatan
Memiliki 5 benang sari yang saling lepas
Memiliki 2 putik yang saling lepas
2. Pada bunga Hibiscus rosasinensis
Termasuk bunga berkelamin dua atau bunga banci
Bersimetri banyak
Memiliki 5 kelopak yang berlekatan
Memiliki 5 mahkota yang saling lepas
Memiliki benang sari tak terhingga yang saling berlekatan
Memiliki 5 putik yang berlekatan
3. Flos Brugmansia arborea
Termasuk bunga berkelamin dua atau bunga banci
Bersimetri banyak
Memiliki 5 kelopak bunga yang saling lepas
Memiliki 5 mahkota yang saling lepas
Memiliki 5 benang sari yang saling lepas
Memiliki 1 putik
18
BAB V
KESIMPULAN
a. Asimetris, jika bunga tidak dapat dibuat satu bidang simetris dengan jalan apaapun
juga misalnya pada bunga tasbih (Canna hybrida hort)
b. Setangkup tunggal ,jika pada bunga hanya dibuat satu bidang simetris saja yang
membagi bunga menjadi dua bagian yang setangkup, yang biasa di simbolkan
dengan tanda anak panah.
Berdasarkan pada bidang simetris bunga dapat dibedakan menjadi tiga macam
1. Setangkup tegak, jika bidang simetrinya berimpit dengan bidang median
misalnya bunga telang (Clitoria ternateae)
2. Setangkup mendatar, jika bidang simetrinya tegak lurus misalnya bunga
Coridalis
3. Setangkup miring, jika bidang simetrisnya memotong bidang median dengan
sudut yang lebih kecil atau lebih besar dari 90 misannya bunga kecumbung.
1. Bunga banci atau berkelamin dua (Hermaproditus), yaitu bunga yang padanya
terdapat benang sari ( alat kelamin jantan) dan putik (alat kelamin betina). Bunga ini
disebut juga bunga sempurna atau bunga lengkap karna biasannya pasti memiliki
hiasan bunga yang terdiri atas kelopak dan mahkota contohnya bunga terong
(Solanum melongata)
2. Bunga berkelamin tunggal (Unisexualis), jika pada bunga hanya terdapat salah satu
dari kedua macam alat kelaminnya. Berdasarkan alat kelamin yang ada dapat
dibedakan menjadi
19
a. Bunga jantan ,jika pada bunga hanya terdapat benang sari tanpa putik misalnya
pada jagung (Zea mays)
b. Bunga betina yaitu bunag yang tidak mempunyai benang sari melaikan hanya
putik saja
c. Bunga mandul, jiak pada bunga tidak terdapat benang sari ataupun putik
contohnya pada bunga matahari (Helianthus annus)
Pada umumnya bunga mempunyai bagian bagian seperti tangkai bunga (pedicellus), yaitu
bagian bagian bunga yang masih jelas bersifat batang, kemudian dasar bunga
(receptaculum) yaitu ujung tangkai yang seringkali melebar, dengan ruas ruas yang amat
pendek, sehingga daun-daun yang telah mengalami metamorfosis menjadi bagian-bagian
bunga yang duduk amat rapat satu sama lain, bahkan biasanya lalu tampak duduk dalam
satu lingkaran, hiasan bunga (perianthium) yaitu bagian bunga yang merupakan penjelmaan
daun yang masih tampak bentuk lembaran dengan tulang-tulang atau urat urat yang masih
jelas.biasanya hiasan bunga dapat di bedakan ke dalam dua bagian yang masing- masing
duduk dalam satu lingkaran. Jadi bagian- bagian hiasan bunga umumnya tersusun dalam
dua lingakaran. Kelopak yaitu bagian hiasan bunga yang merupakan lingkaran luar,
biasanya berwarna hijau, dan sewaktu bunga kuncup kelopak adalah bagian yang
melindungi bunga. Mahkota bunga yaitu bagian hiasan bunga yang terdapat di lingkaran
dalam biasanya tidak berwarna hijau lagi, bagian inilah yang memberi warna pada bunga .
20
DAFTAR PUSTAKA
21
22