Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN MINI RISET

PRAKTIKUM MORFOLOGI TUMBUHAN

ANALISIS RUMUS BUNGA DAN DIAGRAM BUNGA TUMBUHAN


FAMILI SOLANACEAE/PAPILIONACEAE/MALVACEAE/
PALMAE/LILIACEAE/ANACARDIACEAE

OLEH :
Widya kartika sari
4191220013

KELAS : BIOLOGI NONDIK C 2019

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2019

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberitkan rahmat dan hidyah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Mini
Riset ini tepat pada waktunya. Tugas ini merupakan salah satu tugas yang disusun untuk
memenuhi tugas mata kuliah Morfologi Tumbuhan

Dalam pembuatan tugas ini, penulis menyadari adanya berbagai kekurangan, baik
dalam isi materi maupun penyusunan kalimat. Namun demikian, perbaikan merupakan hal
yang berlanjut sehingga kritik dan saran untuk penyempurnaan tugas ini sangat penulis
harapkan.

Akhir kata penulis menyampaikan ribuan terimakasih kepada seluruh pihak yang
telah membantu menyelesaikan tugas ini dan penulis berharap semoga tugas ini dapat
berguna bagi pembaca dan khususnya bagi penulis sendiri.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... i

DAFTAR ISI ...................................................................................................................... ii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................... 1

1.3 Tujuan Masalah ............................................................................................................ 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................ 3

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................................... 12

3.1 Waktu dan Tempat...................................................................................................... 12

3.2 Jenis Penelitian ........................................................................................................... 12

3.3 Alat dan Bahan ........................................................................................................... 12

3.4 Prosedur Kerja ............................................................................................................ 13

3.5 Teknik Pengumpulan Data ......................................................................................... 13

3.6 Analisis Data............................................................................................................... 13

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................................. 14

4.1 Hasil Pengamatan ....................................................................................................... 14

4.2. Pembahasan ............................................................................................................... 20

BAB V KESIMPULAN ................................................................................................... 26

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 29

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1.A.1 Diagram Bunga Solanum melongata…………………………………

Gambar 4.1.A.2 Diagram Bunga Capsicum frutescens..................................................

Gambar 4.1.A.3 Diagram Bunga Solanum ningrum L...................................................

Gambar 4.1.B.1 Diagram Bunga Mimosa pudica……………………………………..

Gambar 4.1.B.2 Diagram Bunga Caesalpinia pulcherimma.........................................

Gambar 4.1.B.3 Diagram Bunga Erythrina variegata………………………………...

Gambar 4.1.C.1 Diagram Bunga Hibiscus tiliaceus......................................................

Gambar 4.1.C.2 Diagram Bunga Hibiscus rosasinensis……………………………...

Gambar 4.1.C.3 Diagram Bunga Brugmansia arborea………………………………

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sering kali kita jumpai berbagai macam bunga yang ada di sekitar kita seperti bunga
sepatu (Hibiscus rosasinensis), bunga tasbih (Canna sp), bunga alamanda (Allamanda
cathartica L), bunga kertas (Bougenvilla sp), bunga teratai (Nymphae lotus), dan lain-
lain.Pada bunga tersebut banyak sekali manfaatnya salah satu satu sebagai hiasan rumah
dan lain-lain. Fungsi biologi bunga adalah sebagai wadah menyatunya gametjantan
(mikrospora) dan betina (makrospora) untuk menghasilkan biji. Bagian steril meliputi
sejumlah helai daun kelopak (sepal), kumpulannya disebut kaliks, dan sejumlah helai
daun mahkota (petal), kumpulannya disebut korola. Kaliks dan korola, bersama-sama
disebut perhiasan bunga (periant).
Untuk memudahkan kita mengamati bagian-bagian bunga, secara singkat dapat
ditulis dengan menggunakan rumus bunga dan diagram bunga untuk mempermudahkan
kita dalam mengidentifikasi suatu bunga. Diagram bunga merupakan gambaran
proyeksi pada bidang datar dari semua bagian yang dipotong secara melintang, jadi
pada diagram itu digambarkan bagian penampang-penampang melintang daun kelopak,
tajuk, benang sari, kelopak, mahkota dan lain sebagainya. Berdaasarkan uraian diatas,
maka dilakukanlah mini riset ini agar kita dapat mengetahui bagaimana rumus bunga
dan diagram pada suatu bunga.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana rumus bunga dan diagram bunga tumbuhan pada family Solanaceae?
2. Bagaimana rumus bunga dan diagram bunga pada tumbuhan famili Papilionaceae?
3. Bagaimana rumus bunga dan diagram bunga pada tumbuhan family Malvaceae?

1
1.3 Tujuan Masalah
1. Mengidentifikasi simetri bunga
2. Mengidentifikasi jenis kelamin bunga
3. Mengidentifikasi bagian-bagian bunga dan posisinya pada bunga

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Bunga merupakan alat perkembangbiakan pada tumbuhan Angiospermae. Bunga


dibentuk dari meristem ujung khusus yang berkembang dari ujung pucuk vegetative setelah
di rangsang oleh beberapa faktor internal dan eksternal untuk keperluan itu. Bunga
mengandung organ-organ tumbuhan, dan fungsinya ialah untuk menghasilkan biji melalui
pembiakan. Untuk tumbuhan-tumbuhan yang bertaraf lebih tinggi, biji merupakan generasi
yang berikut dan bertindak sebagai cara yang utama untuk penebaran spesies secara luas.
(Mulyani 2006).

Berdasarkan jumlah bunganya, tumbuhan dapat dibedakan menjadi tumbuhan


berbunga tunggal dan tumbuhan berbunga banyak. Berdasarkan letaknya bunga dapat
dibedakan menjadi bunga yang letaknya di ujung batang dan bunga yang terletak di ketiak
daun. Dan berdasarkan jumlah bunga dalam satu tangkai bunga, bunga suatu tumbuhan
dapat di bedakan atas bunga tunggal dan bunga majmuk. Bunga tunggal hanya di temukan
satu bunga pada setiap satu tangkai, bila dalam satu tangkai bunga di temukan lebih dari
satu kuntum bunga, maka bunga tersebut di golongkan menjadi bunga majmuk. Bunga
majmuk di bedakan menjadi bunga majemuk tak berbatas, bunga majemuk berbatas, dan
bunga majmuk campuran (Rosanti,2013).

Pada umumnya bunga mempunyai bagian bagian seperti tangkai bunga (pedicellus),
yaitu bagian bagian bunga yang masih jelas bersifat batang, kemudian dasar bunga
(receptaculum) yaitu ujung tangkai yang seringkali melebar, dengan ruas ruas yang amat
pendek, sehingga daun-daun yang telah mengalami metamorfosis menjadi bagian-bagian
bunga yang duduk amat rapat satu sama lain, bahkan biasanya lalu tampak duduk dalam
satu lingkaran, hiasan bunga (perianthium) yaitu bagian bunga yang merupakan penjelmaan
daun yang masih tampak bentuk lembaran dengan tulang-tulang atau urat urat yang masih
jelas.biasanya hiasan bunga dapat di bedakan ke dalam dua bagian yang masing- masing
duduk dalam satu lingkaran. Jadi bagian- bagian hiasan bunga umumnya tersusun dalam

3
dua lingakaran. Kelopak yaitu bagian hiasan bunga yang merupakan lingkaran luar,
biasanya berwarna hijau, dan sewaktu bunga kuncup kelopak adalah bagian yang
melindungi bunga. Mahkota bunga yaitu bagian hiasan bunga yang terdapat di lingkaran
dalam biasanya tidak berwarna hijau lagi, bagian inilah yang memberi warna pada bunga
(Tjitrosoepomo,2013)

Rumus dan diagram bunga merupakan gambar yang melukiskan keadaan bunga dan
bagian-bagiannya secara skematis. Rumus dan diagram bunga melukiskan jumlah perhiasan
dan simetris bunga serta kelaminnya. Rumus bunga menggambarkan bagian bagian bunga
denggan lambang huruf-huruf dan angka-angka lambang tersebut berhubungan dengan sifat
bunga sesuai dengan simetris dan jenis kelaminnya. Sedangkan huruf huruf merupakan
singkatan nama bagian-bagian bunga angak menunjukan jumlah masing masing bagian
bunga.

Rumus bunga hanya menunjukan 4 bagian pokok yaitu:

1. Kelopak dinyatakan dengan K (kalyx)


2. Mahkota dinyatakan denagn C (corolla)
3. Benang sari di nyatakan dengan A (andoecium)
4. Putik dinyatakan dengan G (gynaecium)
Seperti yang telah di jelaskan daun daun kelopak ada yang berlekatan da nada juga yang
terpisah. Jika yang berlekatan daun kelopak dihitung dari torehan torehan daun kelopak
yang ditulis di dalam tanda kurung (Salamah,2014)

Diagram bunga merupakan gambar yang melukiskan keadaan bunga dan bagian
bagiannya secara skematis, dengan memproyeksikan suatu bunga ke dalam bidang datar.
Diagram bunga ketiak daun (flos axilaris). Juga melukiskan jumlah perhiasan dan kelamin
bunga secara berurutan dari bagian terluar hinggga bagian yang paling dalam yang di
tunjukan oleh rumus bunga. Bagian bunga yang akan di proyeksikan di buat dalam bentuk
lingkaran sebanyak jumlah perhiasan dan kelamin bunga tersebut. Biasanya terdiri dari
empat atau lebih bunga serta alat kelamin bunga dengan jumlah masing-masing urutan
terluar adalah kelopak, mahkota, benang sari, putik. Dua macam diagram bunga

4
a. Diagram bunga empirik , yaitu diagram bunga yang hanya memuat bagian-bagian
bunga yang benar benar ada, jadi menggambarkan keadaan bunga yang
sesungguhnya ,oleh sebab itu diagram ini di sebut diagram sesungguhnya
Diagram teoritik, yaitu diagram bunga yang selain menggambarkan bagian bagian
bunga yang sesungguhnya, juga memuat bagian-bagian yang sudah tidak ada lagi, tetapi
menurut teori seharusnya ada. (Tjitrosoepomo 2013)

Diagram Bunga

Diagram bunga adalah suatu gambar proyeksi pada bidang datar dari semua bagian
bunga yang dipotong melintang. Jadi pada diagram itu digambarkan penampang-
penampang melintang daun kelopak, mahkota bunga, benang sari, dan putik, juga bagian-
bagian bunga lainnya jika masih ada. Dari diagram bunga itu selanjutnya dapat diketahui
juga jumlah masing-masing bagian bunga tadi bagaimana letak bunga dan susunannya
antara satu dengan yang lain (Tjitrosoepomo, 2013).

Jika kita hendak membuat diagram bunga, kita harus memperhatikan hal-hal berikut
(Tjitrosoepomo, 2013):

a. Letak bunga pada tumbuhan. Dalam hubungannya dengan perencanaan


suatu diagram, kita hanya membedakan dua macam letak bunga:

1. bunga pada ujung batang atau cabang (flos terminalis),

2. bunga yang terdapat dalam ketiak daun (flos terminalis).

b. Bagian-bagian bunga yang akan kita buat diagram tadi tersusun dalam berapa
lingkaran.

Pada lingkaran-lingkarannya sendiri berturut-turut dari luar ke dalam digambar


daun-daun kelopak, daun-daun tajuk, benang sari, dan yang terakhir penampang
melintang bakal buah. Dengan demikian kita dapat membedakan dua macam
diagram bunga (Tjitrosoepomo, 1995):

5
a. Diagram bunga empirik, yaitu diagram bunga yang hanya membuat bagian-
bagian bunga yang benar-benar ada,

b. Diagram teoritik, yaitu diagram bunga yang selain menggambarkan bagian-


bagian bunga yang sesungguhnya, dan juga memuat bagian-bagian yang sudah tidak
ada lagi.

Rumus Bunga

Rumus bunga merupakan gambaran tentang keadaan suatu bunga. Rumus bunga
menunjukkan keadaan kelopak bunga, mahkota, organ-organ reproduktifnya, dan
simetrinya (Rosanti, 2013).

Lambang-lambang yang dipakai dalam rumus bunga memberitahukan sifat bunga


yang bertalian dengan simetrinya atau jenis kelaminnya, huruf-huruf merupakan singkatan
nama bagian-bagian bunga. Disamping itu masih terdapat lambang-lambang lain lagi yang
memperlihatkan hubungan bagian-bagian bunga satu sama lain (Tjitrosoepomo, 1985).

Menurut Rosanti (2013), secara berturut-turut, pembuatan rumus bunga adalah


sebagai berikut:

1. Kelamin Bunga

Kelamin bunga tersebut yang ditunjukkan oleh organ reproduktifnya. Jika bunga
tersebut memiliki putik sekaligus benang sari maka bunga tersebut termasuk bunga
banci (hemaphrodite) dilambangkan dengan ♀, jika bunga tersebut hanya memiliki
putik maka bunga tersebut termasuk bunga betina, dilambangkan dengan ♀. jika
bunga hanya memiliki benang sari saja maka disebut bunga jantan, dilambangkan
dengan ♂ (Rosanti, 2013).

2. Menentukan Simetri Bunga

6
Simetri adalah sifat suatu benda atau badan yang juga biasa disebut untuk bagian-
bagian tubuh tumbuhan (batang, daun, maupun bunga), jika benda tadi oleh sebuah
bidang dapat dibagi menjadi dua bagian, sedemikian rupa, sehingga kedua bagian
itu saling menutupi. Dapat pula dikatakan bidang pemisah tadi merupakan sebuah
cermin datar dan bagian yang satu merupakan bayangan cermin bagian yang
lainnya. Bidang yang dapat dibuat untuk memisahkan suatu benda dalam dua bagian
yang satu sama lain merupakan bayangannya dalam cermin datar tadi, dinamakan
bidang simetri (Tjitrosoepomo, 1983).

Macam-macam simetri pada bunga yaitu: (Tjitrosomo, 1983)

a. Asimetris atau tidak simetris, jika pada bunga tidak dapat dibuat satu bidang
simetri dengan jalan apapun juga, misalnya bunga tasbih (Canna hybrida Hort).

b. Setangkup tunggal (monosimetris atau zygomorphus), jika pada bunga hanya


dapat di buat satu bidang simetri saja yang membagi bunga tadi menjadi dua bagian
yang setangkup. Sifat ini biasanya ditunjukkan dengan lambang ↑ (anak panah).

c. Setangkup menurut dua bidang (bilateral simetris atau disimetris), dapat pula
dikatakan setangkup ganda, yaitu bunga yang dapat dijadikan dua bagian yang
setangkup menurut dua bidang simetri yang tegak lurus satu sama lain, misalnya
bunga lobak (Raphanus sativus L).

d. Beraturan atau bersimetri banyak (polysimetris, regularis, atau actinomorphus),


yaitu jika dapat dibuat banyak bidang simetri untuk membagi bunga
(Tjitrosoepomo, 2013)

7
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan tempat


Waktu : Senin,4 November 2019
Pukul : 15.30-18.00 WIB
Tempat : Laboratorium Biologi Unimed Ruang 176.2.04
3.2 Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif eksploratif. Penelitian
deskriptif melakukan analisis hanya sampai taraf deskripsi yaitu menganalisis
dan menyajikan data secara sistemik, sehingga dapat lebih mudah dipahami dan
disimpulkan sedangkan penelitian eksploratif adalah jenis penelitian yang
bertujuan untuk menemukan sesuatu yang baru berupa pengelompokan suatu
gejala, fakta dan penyakit tertentu. Penelitian deskriptif eksploratif bertujuan
untuk menggambarkan keadaan suatu fenomena, dalam penelitian ini tidak
dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu tetapi hanya menggambarkan apa
adanya suatu variabel, gejala atau keadaan (Arikunto, 2002)
3.3 Alat dan Bahan
1. Alat
No. Alat Jumlah

1 Kertas HVS 3 lembar

2 Pena 3 buah

3 Penggaris 2 buah

2. Bahan
No. Bahan Famili Jumlah

1. Flos Solanum melongata Solanaceae 1 tangkai

8
2. Flos Capsicum frutescens Solanaceae 1 tangkai

3. Flos Solanum ningrum L Solanaceae 1 tangkai

4. Flos Mimosa pudica Papilionaceae 1 tangkai

5. Flos Caesalpinia Papilionaceae 1 tangkai


pulcherimma
6. Flos Erythrina variegata Papilionaceae 1 tangkai

7. Flos Hibiscus tiliaceus Malvaceae 1 tangkai

8. Flos Hibiscus rosasinensis Malvaceae 1 tangkai

9. Flos Brugmansia arborea Malvaceae 1 tangkai

3.4 Prosedur Kerja


1. Menyediakan bahan berupa 3 jenis spesies tanaman yang berasal dari family
Solanaceae,Papilionaceae,dan Malvaceae
2. Mengidentifikasi simetri bunga dari semua bahan yang ada
3. Mengidenifikasi jenis kelamin semua bahan yang ada
4. Mengidentifikasi benang sari dan putik yang dimiliki oleh bahan yang dibawa
meliputi jumlah dan kondisinya
5. Membuat gambar bunga,rumus dan diagram dari 3 jenis bunga yang digunakan
sebagai bahan praktikum

3.5 Teknik Pengumpulan Data


Adapun data yang kami peroleh dikumpulkan dengan cara pengamatan secara
langsung pada objek yang dikaji dalam hal ini berupa 3 jenis spesies bunga
anggota yang termasuk famili Solanaceae,Papilionaceae,dan Malvaceae
3.6 Analisis Data
Data penelitian mini riset kami ini dikumpulkan dengan menggunakan
perbandingan gambar literatur.

9
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

A. Famili Solanaceae
1. Flos Solanum Melongata
 Termasuk bunga berkelamin dua atau banci (hermaproditus)
 Asimetris atau tidak bersimetris
 Memiliki 5 kelopak yang saling berlekatan
 Memiliki 5 mahkota yang saling berlekatan
 Memiliki 5 benang sari yang saling berlekatan
 Memiliki 1 putik

Rumus Bunga : ☿K(5), C(5),A(5),G1


Diagram Bunga :

2. Pada flos Capsicum frutescens


 Termasuk bunga berkelamin dua atau banci (hermaproditus)
 Bersimetris Satu
 Memiliki 5 kelopak yang saling lepas
 Memiliki 5 mahkota yang saling berlekatan
 Memiliki 5 benang sari yang saling lepas

10
 Memiliki 1 putik

Rumus Bunga : ☿↑ K5, C(5), A5, G1


Diagram Bunga :

3. Flos Solanum ningrum L


 Termasuk bunga banci atau berkelamin dua
 Asimetris atau tidak bersimetris
 Memiliki 5 kelopak yang saling lepas
 Memiliki 5 mahkota yang saling berlekatan
 Memiliki 5 benang sari yang saling lepas
 Memiliki 1 putik
Rumus Bunga : K5, C(5), A5, G1

Diagram Bunga :

11
B. Famili Papilionaceae

1. Flos Mimosa pudica


 Termasuk bunga jantan
 Bersimetri banyak
 Memiliki kelopak yang tak terhingga yang saling lepas
 Memiliki mahkota yang tak terhingga yang saling lepas
 Memiliki benang sari yang tak terhingga yang saling lepas
 Tidak memiliki putik

Rumus Bunga :♂ * K∞, C∞, A∞

Diagram Bunga :

2. Flos Caesalpinia pulcherimma


 Termasuk bunga berkelamin dua atau banci

12
 Bersimetris satu
 Memiliki 5 kelopak yang saling berlekatan
 Memiliki 5 mahkota yang saling lepas
 Memiliki 10 benang sari yang saling lepas
 Memiliki 1 putik

Rumus Bunga : ☿ K(5), C5, A10 , G1

Diagram Bunga :

3. Flos Erythrina variegata


 Termasuk bunga banci atau berkelamin dua
 Bersimetris satu
 Memiliki 1 kelopak
 Memiliki 4 mahkota yang saling lepas
 Memiliki 10 benang sari yang saling lepas
 Memiliki 1 putik

Rumus Bunga : ☿ K1, C4,A10, G1

Diagram Bunga :

13
C. Famili Malvaceae

1. Flos Hibiscus Tiliaceus


 Termasuk bunga banci atau berkelamin dua
 Bersimetri banyak
 Memiliki 5 kelopak yang saling lepas
 Memiliki 5 mahkota yang saling berlekatan
 Memiliki 5 benang sari yang saling lepas
 Memiliki 2 putik yang saling lepas

Rumus Bunga : ☿* K 5, C(5), A5, G2

Diagram Bunga :

2. Flos Hibiscus rosasinensis

14
 Termasuk bunga berkelamin dua atau bunga banci
 Bersimetri banyak
 Memiliki 5 kelopak yang berlekatan
 Memiliki 5 mahkota yang saling lepas
 Memiliki benang sari tak terhingga yang saling berlekatan
 Memiliki 5 putik yang berlekatan

Rumus Bunga : ☿* K(5), C5, A(∞), G(5)

Diagram Bunga :

3. Flos Brugmansia arborea


 Termasuk bunga berkelamin dua atau bunga banci
 Bersimetri banyak
 Memiliki 5 kelopak bunga yang saling lepas
 Memiliki 5 mahkota yang saling lepas
 Memiliki 5 benang sari yang saling lepas
 Memiliki 1 putik

Rumus Bunga : ☿* K5, C5, A5, G1

Diagram Bunga :

15
4.2 Pembahasan
Diagram bunga merupakan salah satu gambar yang melukiskan keadaan dan bagian
suatu bunga yang dinamakn bagian bunga adalah suatu gambar proyeksi pada bidang
datar daru semua bagian bunga yang di potong melintang daun-daun kelopak, tajuk
bunga, benang sari, putik, dan juga bagian bunga lainnya. Disamping keempat bagian
pokok tadi, perlu diperhatikan bahwa lazimnya dari daun-daun kelopak dan tajuk bunga
yang di gambar melintang bagian tengah-tengahnya. Sedangkan dari benang sari
digambar di gambar penampang melintang bakal buahnya.
Bagian-bagian bunga juga bermacam-macam bunga tungga terdiri atas tangkai bunga
(pedicellus), dasar bunga (receptacullum), kelopak (calyx), mahkota (corolla), benang
sari (stamen), dan putik (pistillum). Bagian-bagian bunga majmuk terdiri atas ibu
tangkai bunga (pedunculus), daun pelindung (bractea), daun tangkai (bracteole),
tangkai bunga (pedicullus), dan bunga (flos).
a. Famili Solanaceae
1. Pada bunga Solanum Melongata
 Termasuk bunga berkelamin dua atau banci (hermaproditus)
 Asimetris atau tidak bersimetris
 Memiliki 5 kelopak yang saling berlekatan
 Memiliki 5 mahkota yang saling berlekatan
 Memiliki 5 benang sari yang saling berlekatan
 Memiliki 1 putik
2. Pada bunga Capsicum frutescens
 Termasuk bunga berkelamin dua atau banci (hermaproditus)

16
 Bersimetris Satu
 Memiliki 5 kelopak yang saling lepas
 Memiliki 5 mahkota yang saling berlekatan
 Memiliki 5 benang sari yang saling lepas
 Memiliki 1 putik
3. Pada bunga Solanum ningrum L
 Termasuk bunga banci atau berkelamin dua
 Asimetris atau tidak bersimetris
 Memiliki 5 kelopak yang saling lepas
 Memiliki 5 mahkota yang saling berlekatan
 Memiliki 5 benang sari yang saling lepas
 Memiliki 1 putik
b. Famili Papilonaceae
1. Pada bunga Mimosa pudica
 Termasuk bunga jantan
 Bersimetri banyak
 Memiliki kelopak yang tak terhingga yang saling lepas
 Memiliki mahkota yang tak terhingga yang saling lepas
 Memiliki benang sari yang tak terhingga yang saling lepas
 Tidak memiliki putik
2. Pada bunga Caesalpinia pulcherimma
 Termasuk bunga berkelamin dua atau banci
 Bersimetris satu
 Memiliki 5 kelopak yang saling berlekatan
 Memiliki 5 mahkota yang saling lepas
 Memiliki 10 benang sari yang saling lepas
 Memiliki 1 putik
3. Pada bunga Erythrina variegata
 Termasuk bunga banci atau berkelamin dua

17
 Bersimetris satu
 Memiliki 1 kelopak
 Memiliki 4 mahkota yang saling lepas
 Memiliki 10 benang sari yang saling lepas
 Memiliki 1 putik
c. Famili Malvaceae
1. Pada bunga Hibiscus Tiliaceus
 Termasuk bunga banci atau berkelamin dua
 Bersimetri banyak
 Memiliki 5 kelopak yang saling lepas
 Memiliki 5 mahkota yang saling berlekatan
 Memiliki 5 benang sari yang saling lepas
 Memiliki 2 putik yang saling lepas
2. Pada bunga Hibiscus rosasinensis
 Termasuk bunga berkelamin dua atau bunga banci
 Bersimetri banyak
 Memiliki 5 kelopak yang berlekatan
 Memiliki 5 mahkota yang saling lepas
 Memiliki benang sari tak terhingga yang saling berlekatan
 Memiliki 5 putik yang berlekatan
3. Flos Brugmansia arborea
 Termasuk bunga berkelamin dua atau bunga banci
 Bersimetri banyak
 Memiliki 5 kelopak bunga yang saling lepas
 Memiliki 5 mahkota yang saling lepas
 Memiliki 5 benang sari yang saling lepas
 Memiliki 1 putik

18
BAB V

KESIMPULAN

Simetris pada bunga

a. Asimetris, jika bunga tidak dapat dibuat satu bidang simetris dengan jalan apaapun
juga misalnya pada bunga tasbih (Canna hybrida hort)
b. Setangkup tunggal ,jika pada bunga hanya dibuat satu bidang simetris saja yang
membagi bunga menjadi dua bagian yang setangkup, yang biasa di simbolkan
dengan tanda anak panah.
Berdasarkan pada bidang simetris bunga dapat dibedakan menjadi tiga macam
1. Setangkup tegak, jika bidang simetrinya berimpit dengan bidang median
misalnya bunga telang (Clitoria ternateae)
2. Setangkup mendatar, jika bidang simetrinya tegak lurus misalnya bunga
Coridalis
3. Setangkup miring, jika bidang simetrisnya memotong bidang median dengan
sudut yang lebih kecil atau lebih besar dari 90 misannya bunga kecumbung.

Jenis kelamin pada bunga

Berdasarkan alat kelamin pada masing-masing bunga dapat dibedakan menjadi:

1. Bunga banci atau berkelamin dua (Hermaproditus), yaitu bunga yang padanya
terdapat benang sari ( alat kelamin jantan) dan putik (alat kelamin betina). Bunga ini
disebut juga bunga sempurna atau bunga lengkap karna biasannya pasti memiliki
hiasan bunga yang terdiri atas kelopak dan mahkota contohnya bunga terong
(Solanum melongata)
2. Bunga berkelamin tunggal (Unisexualis), jika pada bunga hanya terdapat salah satu
dari kedua macam alat kelaminnya. Berdasarkan alat kelamin yang ada dapat
dibedakan menjadi

19
a. Bunga jantan ,jika pada bunga hanya terdapat benang sari tanpa putik misalnya
pada jagung (Zea mays)
b. Bunga betina yaitu bunag yang tidak mempunyai benang sari melaikan hanya
putik saja
c. Bunga mandul, jiak pada bunga tidak terdapat benang sari ataupun putik
contohnya pada bunga matahari (Helianthus annus)

Bagian pada bunga

Pada umumnya bunga mempunyai bagian bagian seperti tangkai bunga (pedicellus), yaitu
bagian bagian bunga yang masih jelas bersifat batang, kemudian dasar bunga
(receptaculum) yaitu ujung tangkai yang seringkali melebar, dengan ruas ruas yang amat
pendek, sehingga daun-daun yang telah mengalami metamorfosis menjadi bagian-bagian
bunga yang duduk amat rapat satu sama lain, bahkan biasanya lalu tampak duduk dalam
satu lingkaran, hiasan bunga (perianthium) yaitu bagian bunga yang merupakan penjelmaan
daun yang masih tampak bentuk lembaran dengan tulang-tulang atau urat urat yang masih
jelas.biasanya hiasan bunga dapat di bedakan ke dalam dua bagian yang masing- masing
duduk dalam satu lingkaran. Jadi bagian- bagian hiasan bunga umumnya tersusun dalam
dua lingakaran. Kelopak yaitu bagian hiasan bunga yang merupakan lingkaran luar,
biasanya berwarna hijau, dan sewaktu bunga kuncup kelopak adalah bagian yang
melindungi bunga. Mahkota bunga yaitu bagian hiasan bunga yang terdapat di lingkaran
dalam biasanya tidak berwarna hijau lagi, bagian inilah yang memberi warna pada bunga .

20
DAFTAR PUSTAKA

Tjitrosoepomo,Gembong.(2001). Morfologi Tumbuhan.Yogyakarta: Gajah Mada Press

Rosanti,Dewi.(2013). Morfologi Tumbuhan. Jakarta: Erlangga

Salamah,Zuchrotus. (2014). Variasi Morfologi Floral Anggota Suku Leguminosae Subsuku


Lotoideae. Jurnal Bioedukatika, 2, 19-24

Mulyani, Sri, 2006, Anatomi Tumbuhan, Yogyakarta, Kanisus

21
22

Anda mungkin juga menyukai