Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM BOTANI FARMASI

MORFOLOGI BUNGA PADA TUMBUHAN

NAMA KELOMPOK:

I GUSTI NGURAH YUDHIS PRAYATNA.P (2309482010051)

NI KOMANG TRIYA WIJANI (2309482010052)

PUTU DINDA BUDIPRATIWI (2309482010053)

NI LUH KOMANG AYU SRI ARSANI (2309482010054)

I PUTU ARYA DAMAR WICAKSANA.P (2309482010055)

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR

TAHUN AJARAN 2023/2024


MORFOLOGI BUNGA

I. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat mengidentifikasikasi jumlah bunga dan tata letaknya pada suatu
tumbuhan
2. Mahasiswa dapat mengidentifikasi bagian-bagian pada bunga majemuk dan
golongan bunga majemuk berdasarkan sifatnya
3. Mahasiswa dapat mengidentifikasi bagian-bagian bunga
4. Mahasiswa dapat mengidentifikasi diagram dan rumus bunga

II. DASAR TEORI


A. Definisi Bunga
Bunga dalam bahasa latin disebut flos. Bunga bisa dikatakan sebagai alat reproduksi
seksual yang ada pada tumbuhan yang berbunga. Pada umumnya, bunga terdapat di divisi
magnoliophyte atau Angiospermae. Kedua divisi itu memiliki arti tumbuhan berbiji tertutup.
Bunga dibentuk oleh meristem ujung khusus yang berkembang dari ujung pucuk vegetatif dan
dipengaruhi oleh faktor-faktor internal dan eksternal untuk keperluan. Bunga mengandung
organ-organ tumbuhan yang fungsinya untuk menghasilkan biji-biji melalui pembiakan.
1. Jumlah Bunga
Berdasarkan jumlah bunga, pada tumbuhan berbunga ada yang menghasilkan satu bunga
dan ada yang menghasilkan banyak bunga. Tumbuhan yang menghasilkan satu bunga saja
disebut tumbuhan berbunga tunggal (planta uniflora), sedangkan tumbuhan dapat
menghasilkan banyak bunga disebut tumbuhan berbunga banyak (planta multiflora). Jika
suatu tumbuhan hanya mempunyai satu bunga saja, biasanya bunga terdapat pada ujung
batang. Jika suatu tumbuhan mempunyai bunga banyak, biasanya bunga dapat Sebagian
terdapat dalam ketiak-ketiak daun dan Sebagian terdapat pada ujung batang atau cabang-
cabang.
2. Tata Letak Bunga
Jika menurut tempatnya pada tumbuhan, maka tata letak bunga dapat dibedakan menjadi
dua yaitu:
1. Bunga pada ujung batang (flosterminalis), misalnya pada bunga coklat
(Zephyranthus rosea lindl).
2. Bunga di ketiak daun (flos lateralis atau flos axillaris), misalnya pada bunga
kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis)

Jumlah bunga pada tumbuhan yang memiliki bunga banyak, letaknya dapat dibedakan
menjadi dua yaitu:

➢ Terpencar atau terpisah-pisah (flores sparsi)


➢ Berkumpul dan membentuk rangkain yang beraneka ragam. Suatu rangkaian
bunga disebut juga bunga majemuk (anthotaxis atau infloresentia)

B. Bunga Majemuk
Suatu bunga majemuk dapat dibedakan dari cabang yang mendukung sejumlah bunga
di ketiaknya. Pada suatu cabang dengan sejumlah bunga di ketiak jelas kelihatan, bahwa
diantara bunga-bunganya itu sendiri yang terdapat pada cabang itu terdapat daun-daun biasa
yang berguna untuk berasimilasi. Pada suatu bunga majemuk sumbu yang mendukung bunga-
bunga yang telah berkelompok itu tidak lagi berdaun atau jika ada daunnya, maka daun tersebut
telah mengalami metamorphosis dan tidak lagi berguna sebagai alat untuk asimilasi. Tetapi
menurut kenyataannya sering kali tidak mudah untuk membedakan suatu bunga majemuk dari
cabang yang mempuyai bunga-bunga di ketiak daunnya. Pada suatu bunga majemuk umumnya
dapat dibedakan atas bagian-bagian berikut ini yaitu:
1. Bagian-bagian yang bersifat seperti cabang atau batang yaitu:
• Ibu tangkai bunga (pedunculus, pedunculus communis atau rhacis), yaitu bagian yang
berisi terusan batang atau cabang yang mendukung bunga majemuk tadi. Ibu tangkai
ini dapat bercabang, dan cabangnya itu dapat bercabang lagi, tetapi dapat pula sama
sekali tak bercabang.
• Tangakai bunga (pedicellus) yaitu cabang dari ibu tangkai yang mendukung bunganya.
• Dasar bunga (receptaculum) yaitu ujung tangkai bunga yang mendukung bagian-
bagian dari bunga lainnya.
2. Bagian-bagian yang bersifat seperti daun yaitu:
• Daun-daun pelindung (bractea) yaitu bagian-bagian yang serupa dengan daun yang dari
ketiaknya muncul cabang-cabang dari ibu tangkai atau tangkai bunganya,
• Daun tangkai (bracteola) yaitu terdapat satu atau dua daun kecil yang terdapat pada
tangkai bunga. Pada tumbuhan biji belah (Dicotyledoneae) terdapat dua daun tangkai
yang terletak tegak lurus pada bidang median, sedangkan pada tumbuhan biji tunggal
(Monocotyledoneae) hanya terdapat satu daun tangkai dan letaknya didalam bidang
median, di bagian atas tangkai bunga.
• Seludang bunga (spatha) yaitu daun pelindung yang besar, yang terdapat menyelubungi
seluruh bunga majemuk waktu belum mekar. Contohnya terdapat pada bunga kelapa
(Cocos nucifera L.)
• Daun-daun pembalut (bractea involucralis,involucrum), yaitu sejumlah daun-daun
pelindung yang tersusun dalam suatu lingkaran, terdapat misalnya pada bunga matahari
(Helianthus annuus L.)
• Kelopak tambahan (epicalyx) yaitu terdapat bagian yang serupa dengan daun yang
berwarna hijau, tersusun dalam suatu lingkaran dan terdapat di bawah kelopak,
contohnya pada bunga kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) dan kapas
(Gossypium sp.)
• Daun-daun kelopak (sepalae)
• Daun-daun mahkota atau daun tajuk (petalae)
• Daun-daun tenda bunga (tepalae), jika kelopak dan mahkota sama bentuk danwarnanya.
• Benang-benang sari (stamina)
• Daun-daun buah (carpella)

C. Bagian-Bagian Bunga

Bunga pada umumnya mempunyi bagian-bagian yaitu:

1. Tangkai bunga (pedicellus)


Tangkai bunga (pedicellus) yaitu bagian bunga yang masih jelas terdapat sifat batangnya,
sering kali terdapat daun-daun peralihan, yaitu bagian-bagian yang menyerupai daun,
berwarna hijau, yang seakan-akan merupakan peralihan dari daun biasa he hiasan bunga.
2. Dasar bunga (receptaculum),
Dasar bunga (receptaculum) yaitu ujung tangkai yang seringkali terdapat melebar, dengan
ruas yang pendek, sehingga daun-daun yang telah mengalami metamorphosis menjadi
bagian-bagian bunga yang duduk amat rapat satu sama lain, bahkan biasanya tampak duduk
dalam satu lingkaran.
3. Hiasan bunga (perianthium)
Hiasan bunga (perianthium) yaitu bagian bunga yang merupakan penjelmaan daun yang
masih berbentuk lembaran dengan tulang- tulang atau urat-urat yang masih jelas. Sehingga
biasanya hiasan bunga dapat dibedakan dalam dua bagian yang masing-masing duduk
dalam satu lingkaran. Jadi bagian hiasan bunga itu umumnya tersusun dalam dua lingkaran
yaitu:
➢ Kelopak (kalyx), yaitu bagian hiasan bunga yang merupakan lingkaran luar,
biasanya berwarna hijau, dan sewaktu bunga masih kuncup merupakan
selubungnya, yang melindungi kuncup tadi terhadap pengaruh dari luar. Kelopak
terdiri atas beberapa daun kelopak (sepala). Daun-daun kelopak pada bunga dapat
berlekatan satu sama lain, tetapi dapat pula terpisah-pisah.
➢ Tajuk bunga atau mahkota bunga (corolla), yaitu bagian hiasan bunga yang
terdapat lingkaran dalam yang tidak berwarna hijau. Warna bagian inilah yang
merupakan warna bunga. Mahkota bunga terdiri dari sejumlah daun mahkota
(petala) yang seperti dengan daun-daun kelopak yang dapat berlekatan atau tidak.

D. Kelamin Bunga

Bunga memiliki dua macam alat kelamin yaitu:

1. Alat kelamin jantan (androecium), merupakan metamorphosis daun yang menghasilkan


serbuk sari. Androecium terdiri atas benang sari (stamen) yang berfungsi menghasilkan
serbuk sari yang nantinya akan digunakan untuk proses penyerbukan ke putik atau alat
kelamin betina pada bunga.
2. Alat kelamin betina (gynaecium), terdiri atas putik (pistillum) yang berfungsi sebagai
tempat menampung serbuk sari yang berasal dari benang sari.

D. Diagram Bunga
Diagram bunga adalah suatu gambar proyeksi yang terdapat pada bidang datar dari
semua bagian bunga yang dipotong melintang. Jadi pada diagram itu digambarkan penampang-
penampang melintang dari daun kelopak, mahkota bunga, benang sari, dan putik, juga bagian-
bagian dari bunga lainnya jika masih ada. Dari diagram bunga itu dapat mengetahui juga
jumlah masing-masing bagian bunga tadi, bagaimana letak bunga dan susunannya antara satu
dengan yang lain. Jika kita hendak membuat diagram bunga, kita harus memperhatikan hal-hal
berikut ini yaitu:
➢ Letak bunga pada tumbuhan.
➢ Bagian-bagian bunga yang akan kita buat di diagram tadi tersusun dalam beberapa
lingkaran.
Pada lingkarannya sendiri berturut-turut dari luar ke dalam. Digambar daun-daun kelopak,
daun-daun tajuk, benang sari dan yang paling terakhir menggambar penampang melintang
bakal buah. Dengan begitu kita dapat membedakan dua macam diagram bunga yaitu:

1. Diagram bunga empiric yaitu diagram bunga yang hanya membuat bagian-bagian bunga
yang benar-benar ada
2. Diagram teoritik yaitu diagram bunga yang selain menggambarkan bagian-bagian bunga
yang sesungguhnya dan juga memuat bagian-bagian yang sudah tidak ada lagi.

E. Rumus Bunga
Rumus bunga merupakan gambaran tentang keadaan suatu bunga. Rumus bunga
menunjukkan keadaan dari kelopak bunga, mahkota bunga, organ-organ reproduktifnya, dan
simetrinya. Bila bunga merupakan bunga majemuk, maka untuk menghitung rumus bunga
dilakukan terhadap satu bunga saja, yang mewakili keseluruhan bunga majemuk. Susunan
rumus bunga menyatakan bahwa posisi bunga mulai dari tangkai bunga sampai ke putik. Secara
berturut-turut, rumus bunga dimulai dari kelamin bunga yang ditunjukkan oleh organ
reproduktifnya. Lambang-lambang yang dipakai dalam rumus bunga memberitahukan sifat
bunga yang bertalian dengan simetrisnya atau jenis kelaminnya, huruf-huruf merupakan
singkatan nama bagian bunga, sedangkan angka-angka menunjukkan jumlah masing-masing
bagian bunga. Disamping itu juga masih terdapat lambang-lambang lain lagi yang
memperlihatkan hubungan bagian- bagian bunga satu dengan yang lainnya. Oleh suatu rumus
bunga hanya dapat ditunjukkan hal-hal mengenai 4 bagian pokok bunga yaitu:
a. Kelopak yang dinyatakan dengan huruf K yaitu singaktan kata kalix (calix), yang
merupakan istilah ilmiah untuk kelopak.
b. Tajuk atau mahkota yang dinyatakan dalam huruf C yaitu singkatan kata corolla
(istilah untuk mahkota bunga)
c. Benang sari yang dinyatakan dengan huruf A yaitu singkatan kata androecium (istilah
ilmiah untuk alat-alat Jantan pada bunga)
d. Putik yang dinyatakan dengan huruf G yaitu singkatan kata gymnaecium (istilah untuk
alat betina pada bunga)
e. Tenda bunga yang dinyatakan dengan huruf P yaitu singkatan kata perigonium

Dibelakang huruf-huruf tersebut diletakan angka-angka yang menunjukan jumlah masing-


masing bagian, dipisahkan dengan koma.
III. PROSEDUR PRAKTIKUM
A. Alat dan Bahan
1. Alat:
• Alat tulis
• Kamera
• Buku Morfologi Tumbuhan (Tjitrosoepomo G. 2020. Morfologi Tumbuhan.
Yogyakarta Gadjah Mada University Press)
• Buku ajar Botani Farmasi FF Unmas
2. Bahan:
• Contoh bunga sebagai sampel praktikum
B. Prosedur
1. Mahasiswa dibagi dalam delapan kelompok
2. Saat praktikum, setiap kelompok membawa tiga buah sampel bunga tumbuhan.
3. Bunga tumbuhan yang telah diperoleh, difoto atau digambar pada kolom hasil
4. Dengan mengacu pada buku morfologi tumbuhan atau buku ajar Botani Farmasi
FF Unmas, identifikasi beberapa karakteristik morfologi bunga berikut:
a. Jumlah (satu atau banyak, bila dapat diidentifikasi)
b. Tempat tumbuh bunga (bila dapat diidentifikasi)
c. Tata letak bunga (bila dapat diidentifikasi)
d. Majemuk (bila dapat diidentifikasi)
e. Sifat bunga majemuk (berbatas dan tidak terbatas, bila dapat di identifikasi)
f. Bagian-bagian bunga (ditunjukan dna dituliskan pada gambar)
g. Jenis bunga berdasarkan bagiannya
h. Diagram simetris
i. Pemanjangan ruas
j. Susunan daun-daun bunga
k. Susunan kelopak bunga
l. Susunan mahkota bunga
m. Susunan bunga
n. Rumus bunga
IV. HASIL PENGAMATAN
Nama Tumbuhan: Kembang Sepatu (Hibiscus rosa-sinesis)
Gambar :Bunga Kembang Sepatu

Bunga dan bagian-bagiannya

Diagram bunga Susunan bunga


Identifikasi morfologi

Parameter Pengamatan Hasil

Jumlah (satu atau banyak, bila dapat Satu (1)


diidentifikasi)

Tempat tumbuh bunga (bila dapat Bunga kembang sepatu tempatnya di


diidentifikasi) ketiak daun

Tata letak bunga (bila dapat Lingkaran (Cycelis)


diidentifikasi)

Majemuk (bila dapat diidentifiksi) -

Sifat bunga majemuk (berbatas dan tidak -


berbatas, bila dapat diidentifikasi)

Bagian-bagian bunga (ditunjukan dna Dapat dilihat pada gambar


dituliskan pada gambar)

Jenis bunga berdasarkan bagiannya Jenis bunga lengkap

Diagram simetris Antinomorphic

Pemanjangan ruas Androphore

Susunan daun-daun bunga Hypogynous

Susunan kelopak bunga Gamesepalus

Susunan mahkota bunga Polysepalous

Susunan bunga Twisted

Rumus bunga ♀K(5), C5,(A~G5)


Nama Tumbuhan: Kembang Kertas (Bougainvillea)

Gambar :Bunga Kembang Kertas

Bunga dan bagian-bagiannya

Diagram bunga Susunan bunga


Identifikasi morfologi
Parameter Pengamatan Hasil

Jumlah (satu atau banyak, bila dapat Banyak bunga


diidentifikasi)

Tempat tumbuh bunga (bila dapat Bunga kembang kertas tempatnya di


diidentifikasi) ketiak daun

Tata letak bunga (bila dapat diidentifikasi) Berkumpul

Majemuk (bila dapat diidentifiksi) Majemuk

Sifat bunga majemuk (berbatas dan tidak Majemuk tak terbataskan tangkai tidak
berbatas, bila dapat diidentifikasi) bercabang (payung)

Bagian-bagian bunga (ditunjukan dna Dilihat pada gambar


dituliskan pada gambar)

Jenis bunga berdasarkan bagiannya Bunga tidak lengkap

Diagram simetris Actinomorphie

Pemanjangan ruas Gynophore

Susunan daun-daun bunga Hypogyanous

Susunan kelopak bunga Polysepalous

Susunan mahkota bunga Gamopetalus

Susunan bunga Valvate

Rumus bunga ♀(P3,(A5,G7))


Nama Tumbuhan: Kamboja Jepang (Adenium obesum)
Gambar :Bunga Kamboja Jepang

Bunga dan bagian-bagiannya

Diagram bunga Susunan bunga (aestivation)


Identifikasi morfologi
Parameter Pengamatan Hasil

Jumlah (satu atau banyak, bila dapat Banyak (bunga majemuk)


diidentifikasi)

Tempat tumbuh bunga (bila dapat Bunga pada ujung batang


diidentifikasi)

Tata letak bunga (bila dapat diidentifikasi) Menurut gavis spiral

Majemuk (bila dapat diidentifiksi) Majemuk terbatas

Sifat bunga majemuk (berbatas dan tidak Majemuk terbatas


berbatas, bila dapat diidentifikasi)

Bagian-bagian bunga (ditunjukan dna Dilihat pada gambar


dituliskan pada gambar)

Jenis bunga berdasarkan bagiannya Lengkap

Diagram simetris Actinomorplit

Pemanjangan ruas Audrophore

Susunan daun-daun bunga Hypogynous

Susunan kelopak bunga Polysepalus

Susunan mahkota bunga Gamopetalus campanulate

Susunan bunga Twisted

Rumus bunga ♀K,5,(C(5)A5),C5


V. PEMBAHASAN
Pada praktikum Botani tentang “Morfologi Bunga” ini bertujuan agar mengetahui
morfologi dari bunga, perlu diketahui bahwa morfologi adalah ilmu yang mempelajari tentang
bagian-bagian pada tumbuhan beserta fungsinya. Pada praktikum kali ini kami mengamati
morfologi dari beberapa jenis bunga. Antara lain bunga kamboja jepang, bunga kembang
sepatu, dan bunga kembang kertas.
Pada pengamatan tentang bunga kembang sepatu (Hibiscus rosa - sinensis L)
merupakan jenis bunga lengkap, memiliki susunan bunga seperti twisted, dengan rumus bunga
♀ K (5),C (5),(A~G5), tempat tumbuh bunga kembang sepatu yaitu pada ketiak daun, tata letak
bunga tersusun dalam lingkaran ( Cyclis), memiliki diagram simetris (Actinomorphic), dengan
pemanjangan ruas ( Andropore )yang memiliki ruas antara corolla dan andriecium, bunga
kamboja memiliki susunan daun-daun bunga (hypogynous). Susunan kelopak bunga kembang
sepatu yaitu (Gamesepalous) dengan susunan mahkota bunga yaitu (polysepalous).
Pada pengamatan bagian bunga Kembang kertas (Bougainvillea sp), bunga kembang
kertas memiliki banyak bunga yang berkumpul tumbuh pada ujung dahan dan ketiak daun
kembang kertas. Bunga kembang kertas memiliki susunan bunga (Valvale) dengan rumus
bunga ♀ (P3,(A5,G7)) Diagram simetris dari bunga kembang kertas yaitu
(Actinomorpic)dengan pemanjangan ruas (Gynophore). Susunan daun-daun bunga kembang
kertas yaitu (Hypogynous) dan memiliki susunan kelopak bunga (Polysepalous), bunga
kembang kertas memiliki susunan mahkota bunga (Gamopetalous) dan termasuk bunga
majemuk terbatas.
Pada pengamatan bagian bunga kamboja jepang (Adenium obesum). Bunga kamboja
jepang termasuk bunga majemuk terbatas, bunga kamboja jepang memiliki banyak bunga yang
tumbuh pada ujung batang dengan susunan daun-daun bunga (Hypogynous) dengan rumus
bunga ♀ K,5,(C(5)A5)C~5. Memiliki susunan kelopak bunga (polysepalus) dan memiliki
susunan mahkota bunga yaitu (Gamopetalus campamulate). Bunga kamboja jepang memiliki
susunan bunga (twisted) dengan rumus bunga. Bunga kembang sepatu memiliki diagram
simetri yaitu (Actinomorphic).
VI. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum ini kita dapat manarik kesimpulan bahwa setiap bunga
memiliki karakteristik masing-masing, yang meliputi bagian-bagian bunga, jenis bunga, tempat
tumbuh bunga, sifat bunga, dan lain semacamnya. Bagian-bagian bunga ada leher putik, kepala
putik, benang sari, mahkota bunga, kelopak bunga, dan lainnya. Jenis-jenis bunga yaitu jenis
bunga lengkap dan bunga sempurna, tempat tumbuh bunga ada yang tumbuh pada ujung
batang, ujung dahan, dan pada ketiak daun, sifat bunga majemuk ada yang majemuk terbatas
dan majemuk tak terbatas.
DAFTAR PUSTAKA

Biologi.FMIPA.UNAND (2015) .URL:


http://biologi.fmipa.unand.ac.id/images/Download/Diktat%20Praktikum/Waji
b/Penuntun%Praktikum_Morfologi%20Tumbuhan.pdf. Diakses tanggal 17
Oktober 2023
M. Silalahi (2019). URL:
http://repository.uki.ac.id/1589/1/Penuntun%20Morfologi%20Tumbuhan.pdf.
Diakses pada 17 Oktober 2023
Umaternate, H., Munawar, S., & Soamole, R. (2022). Karakteristik Morfologi Bunga Kertas
(Bougenville). JBES: Journal of Biology Education and Science, 2(2), 76-85.

Anda mungkin juga menyukai