Anda di halaman 1dari 23

Mata Kuliah: Morfologi Tumbuhan

LAPORAN MINIRISET

MORFOLOGI BUNGA

Dosen Pengampu: Dra. Cicik Suriani, M.Si

Disusun Oleh:

Kelompok 4

1. Difa Dwi Putri (4233520002)


2. M. Dzaky Alqadri (4233520006)
3. Celine Sitinjak (4232520012)
4. Sarah Amalia Gultom (4233220025)

PROGRAM STUDI BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2023
KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
rahmat dan karunia-Nya lah, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Rekayasa Ide ini
dengan baik dan tepat pada waktunya.

Adapun penulisan rekayasa ide ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Morfologi Tumbuhan dan untuk memberikan informasi kepada seluruh pembaca serta
sebagai bahan penilaian dalam menguji pemahaman belajar penulis selama ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kesalahan dalam penyusunan CBR ini, baik
dari segi EYD, kosa kata, tata bahasa, etika maupun isi. Oleh karenanya penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca sekalian untuk penulis
jadikan sebagai bahan evaluasi.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat dan diterima sebagai ide/gagasan
yang dapat memberikan informasi dan menambah wawasan pembaca.

Medan, 21 November 2023


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Bunga berperan penting sebagai sebagai alat perkembangbiakan generatif,
benang sari merupakan alat kelamin jantan (androecium) dari bunga dan putik
merupakan alat kelamin betina (gynaecium). Setiap tanaman maupun tumbuhan pasti
memiliki macam macam rumus bunga yang berbeda yang dimana pertama kali
ditemukannya rumus bunga dan diagram bunga oleh August Wilhelm Eichler yaitu
seorang ahli botani dari Jerman. Jadi dengan membuat rumus bunga dan diagram
bunga yang utama harus di perhatikan adalah letak dan kedudukan bunga nya serta
simetri pada bunga dan jenis kelaminnya.

B. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui simetri bunga pada tiap spesies bunga
2. Untuk mengetahui jenis kelamin bunga pada spesimen.
3. Untuk mengetahui bagian-bagian bunga dan posisinya pada bunga.
4. Untuk mengetahui cara menentukan rumus bunga.
5. Untuk mengetahui cara menggambar diagram bunga.

C. Manfaat Penelitian
Mini riset ini bermanfaat tentang rumus dan diagram bunga yang signifikan dalam
memahami struktur dan karakteristik bunga. Pada mini riset ini, mahasiswa dapat
membuat rumus bunga dari diagram bunga untuk memahami ciri morfologi bunga,
simetri pada bunga, kelamin bunga, dan bagian-bagian bunga.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

Alat perkembangbiakan generatif itu bentuk dan susunannya berbeda-beda menurut


jenisnya tumbuhan, tetapi bagi tumbuhan yang berbiji, alat tersebut lazimnya merupakan
bagian tumbuhan yang kita kenal sebagai bunga. Oleh sebab itu suatu tumbuhan berbiji, jika
sudah tiba waktu baginya akan mengeluarkan bunga.
A. Bagian-bagian Bunga
a) Tangkai bunga (pedicellus), yaitu bagian bunga yang masih jelas bersifat batang,
padanya seringkali terdapat daun-daun peralihan, yaitu bagian-bagian yang menyerupai
daun, berwarna hijau, yang seakan-akan merupakan peralihan dari daun biasa ke hiasan
bunga.
b) Dasar bunga (receptaculum), yaitu ujung tangkai yang seringkali melebar, dengan ruas
ruas yang amat pendek, sehingga daun-daun yang telah mengalami metamorfosis
menjadi bagian-bagian bunga yang duduk amat rapat satu sama lain, bahkan biasanya
lalu tampak duduk dalam satu lingkaran.
c) Hiasan bunga (perianthium), yaitu bagian bunga yang merupakan penjelmaan daun yang
masih tampak berbentuk lembaran dengan tulang-tulang atau urat-urat yang masih jelas.
d) Kelopak (kalyx), yaitu bagian hiasan bunga yang merupakan lingkaran luar, biasanya
berwarna hijau, dan sewaktu bunga masih kuncup merupakan selubungnya, yang
melindungi kuncup tadi terhadap pengaruh-pengaruh dari luar. Kelopak terdiri atas
beberapa daun kelopak (sepala). Daun-daun kelopak pada bunga dapat berlekatan satu
sama lain, dapat pula terpisah-pisah.
e) Tajuk bunga atau mahkota bunga (corolla), yaitu bagian hiasan bunga yang terdapat
pada lingkaran dalam, biasanya tidak berwarna hijau lagi.
f) Alat-alat kelamin jantan (androecium); bagian ini sesungguhnya juga merupakan
metamorfosis daun yang menghasilkan serbuk sari. Androecium terdiri atas sejumlah
benang sari (stamen).
g) Alat-alat kelamin betina (gynaecium), yang pada bunga merupakan bagian yang biasanya
disebut putik (pistillum), putik juga terdiri atas metamorfosis daun yang disebut daun
buah (carpella).

B. Kelamin Bunga
Berdasarkan alat-alat kelamin yang terdapat pada masing- masing bunga yaitu:
a) Bunga banci atau berkelamin dua (hermaphroditus), yaitu bunga, yang padanya terdapat
benang sari (alat kelamin jantan) maupun putik (alat kelamin betina). Bunga ini
seringkali dinamakan pula bunga sempurna atau bunga lengkap, misalnya bunga terung
(Solanum melongena ).
b) Bunga berkelamin tunggal (unisexualis), jika pada bunga hanya terdapat salah satu dari
kedua alat kelaminnya yaitu putik (pistilum)atau benang sari ( stamen).

C. Bunga Tunggal dan Majemuk


a) Bunga tunggal
Pada suatu tumbuhan ada kalanya hanya terdapat satu bunga saja, misalnya bunga
coklat ( Zephyranthus L.) tet rosea pada suatu tumbuhan dapat ditemukan banyak
bunga. Tumbuhan yang hanya menghasilkan satu bunga saja dinamakan tumbuhan
berbunga tunggal (plants uniflora)
b) Bunga majemuk
Bunga Majemuk (Anthotaxis, Inflorescentia) suatu bunga majemuk harus dapat
dibedakan dari cabang yang mendukung sejumlah bunga di ketiaknya. Pada suatu
cabang dengan sejumlah, bunga di ketiak jelas kelihatan, bahwa di antara bunga-
bunganya sendiri yang terdapat pada cabang itu terdapat daun-daun biasa yang
berguna untuk berasimilasi.
a) Bunga majemuk dibedakan dalam tiga golongan :
1) Bunga majemuk tak berbatas (Iracemosa, inflorescentia botryoides atau
inflorescentia centripetala), yaitu bunga majemuk yang ibu tangkainya dapat
tumbuh terus, dengan cabang-cabang yang dapat bercabang lagi atau tidak, dan
mempunyai susunan "acropetal (semakin muda semakin dekat dengan ujung ibu
tangkai), dan bunga-bunga pada bunga majemuk ini mekar berturut-turut dari
bawah ke atas.Misalnya bunga kembang merak (Caesalpina pulcherrima)
2) Bunga majemuk berbatas (inflorescentia cymosa atau inflorescentia centrifuga,
inflorescentia definita), yaitu bunga majemuk yang ujung ibu tangkainya selalu
ditutup dengan suatu bunga, jadi ibu tangkai mempunyai pertumbuhan yang
terbatas. Misalnya pada bunga kapas ( Cossypium sp)
3) Bunga majemuk campuran (inflorescentia mixta), yaitu bunga majemuk yang
memperlihatkan baik sifat-sifat bunga majemuk berbatas maupun sifat bunga
majemuk tak berbatas.
D. Diagram Bunga
Dalam mendeskripsikan bunga, di samping secara verbal (dengan kata-kata) dapat
ditambahkan gambar-gambar, agar pembaca dapat memperoleh kesan yang lebih
mendalam tentang keadaan bunga. Salah satu gambar yang melukiskan keadaan
bunga dan bagian-bagiannya adalah diagram bunga.
Diagram bunga dibedakan dua macam yaitu
b) Diagram bunga empirik, yaitu diagram bunga yang hanya memuat bagian-bagian
bunga yang benar-benar ada, jadi menggambarkan keadaan bunga yang
sesungguhnya.
c) Diagram teoritik, yaitu diagram bunga yang selain menggam- barkan bagian-bagian
bunga yang sesungguhnya, juga memuat bagian-bagian yang sudah tidak ada lagi.

E. Rumus Bunga

Oleh suatu rumus bunga hanya dapat ditunjukkan hal-hal mengenai 4 bagian pokok bunga
sebagai berikut:

a) kelopak, yang dinyatakan dengan huruf K singkatan kata kalix (calyx), yang merupakan
istilah ilmiah untuk kelopak.
b) tajuk atau mahkota, yang dinyatakan dengan huruf C singkatan kata corolla (istilah
ilmiah untuk mahkota bunga),
c) benang-benang sari, yang dinyatakan dengan huruf A, singkatan kata androecium (istilah
ilmiah untuk alat-alat jantan pada bunga),
d) putik, yang dinyatakan dengan huruf G, singkatan kata gynaecium (istilah ilmiah untuk
álat betina pada bunga).
Jika kelopak dan mahkota sama, baik bentuk maupun warnanya, kita lalu
mempergunakan huruf lain untuk menyatakan bagian tersebut, yaitu huruf P, singkatan
kata perigonium (tenda bunga).
Di belakang huruf-huruf tadi lalu ditaruhkan angka-angka yang menunjukkan jumlah
masing-masing bagian tadi, dan di antara dua bagian bunga yang digambarkan dengan
huruf dan angka itu ditaruh koma.
e) jika bunga itu bersimetri lebih dari satu maka dilambangkan : *
Dan kalau jika bunga itu bersimetri satu dilambangkan : ⬆(Tjitrosoepomo,2013).

Tiap bunga memiliki famili yang berbeda beda misalnya:


1. Famili Papilionaceae
Ciri khas tumbuhan dari famili Papilionaceae adalah bunganya mirip kupu-kupu.
Kelompok kacang-kacangan ini merupakan tumbuhan yang banyak mengandung
protein. Sebagai contoh adalah kacang tanah (Arachis hypogea).
2. Famili Solanaceae
Banyak anggota famili Solanaceae yang dapat dikonsumsi. Kentang (Solanum
tuberosum) merupakan makanan yang banyak mengandung karbohidrat, tomat
(Lycopersicum esculentum) banyak mengandung vitamin C, terung (Solanum
melongena) biasa dijadikan lalap, dan lombok (Capsicum annum) merupakan bumbu
masakan.
3. Famili Liliaceae
Anggota Liliaceae banyak bermanfaat. Ada yang merupa- kan bumbu masakan,
misalnya bawang merah (Allium cepa), bakung (Crinum asiaticum) merupakan
tanaman hias dan lidah buaya (Aloe vera) digunakan sebagai penyubur rambut
(Karmana,2007).
4. Famili Malvaceae
Malvaceae merupakan kelompok tumbuhan dikotil yang anggota-anggotanya
mencakup sejumlah tanaman budidaya penting, khususnya sebagai penghasil serat
tekstil, tanaman hias, farmasetika dan ada juga tumbuhan liar. Adapun salah satu
family Malvaceae yang peneliti temukan saat survey lapangan adalah jenis-jenis
Hibiscus rosa-sinensis sebagai tanaman hias, Abelmoschus moschatus, Hibiscus
sabdariffa sebagai tanaman farmasetika, dan banyak Sida rhombifolia sebagai
tumbuhan liar (Masnadi,2019).
5. Famili Arecaceae
Tergolong ke dalam famili tumbuhan dengan yang paling tua diantara tumbuhan
berbunga. Garis kekerabatannya terbentuk dengan khas dan memiliki kedudukan
yang terpisah dalam kelompok tumbuhan monokotil. Keberadaannya tersebar di
permukaan bumi beriklim tropis dan subtropis dengan intensitas cahaya matahari
yang tinggi di sepanjang tahun. Sebagai salah satu negara tropis, Indonesia menjadi
salah satu negara dengan jumlah Arecaceae yang tinggi yaitu sekitar 460 jenis.
Jumlah tersebut kemungkinan dapat bertambah seiring dengan perluasan wilayah
yang dilakukan inventarisas (Novrianti,et all.2023).
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif eksploratif, penelitian eksploratif
adalah jenis penelitian yang bertujuan untuk menjelajahi suatu topik atau masalah
dengan tujuan memahami lebih baik. Dalam hal ini, suatu topik atau masalah yang
dijelajahi adalah bagian-bagian bunga untuk menentukan berbagai rumus bunga dari
famili solanaceae, malvaceae, papilonaceae, liliaceae, dan palmaceae beserta dengan
menggambarkan diagram bunganya.
B. Alat dan Bahan
Alat

NO Nama Alat Jumlah


1. Kertas HVS 4 lembar
2. Pensil 1 buah
3. Pulpen 1 buah

Bahan

NO Nama Bahan Famili Jumlah


1. Solanum torvum Solanaceae 1 tangkai
2. Capsicum annuum Solanaceae 1 tangkai
3. Solanum melongata Solanaceae 1 tangkai
4. Hibiscus tiliaceus Malvaceae 1 tangkai
5. Sida rhombifolia Malvaceae 1 tangkai
6. Hibiscus rosasinensis Malvaceae 1 tangkai
7. Arachis hypogea Papilonaceae 1 tangkai
8. Clitoria ternatea Papilonaceae 1 tangkai
9. Vigna unguiculata Papilonaceae 1 tangkai
10. Tulipa sp Liliaceae 1 tangkai
11. Liliaceae Liliaceae 1 tangkai
12. Calodhortus venustus Liliaceae 1 tangkai
13. Elaeis guinensis Palmaceae 1 tangkai
14. Areca catechu Palmaceae 1 tangkai
15. Cocos nucifera Palmaceae 1 tangkai
C. Prosedur Kerja
1. Menyediakan bahan berupa 3 jenis spesies tanaman yang berasal dari 5 famili
yaitu solanaceae, malvaceae, papilionaceae, liliaceae, palmaceae.
2. Mengidenifikasi jenis kelamin bunga pada setiap kelas.
3. Mengidentifikasi simetri bunga pada setiap kelas.
4. Mengidentifikasi benang sari dan putik yang dimiliki oleh bahan yang dibawa
meliputi jumlah dan kondisinya.
5. Membuat gambar bunga, rumus dan diagram dari 3 jenis bunga pada setiap kelas
yang digunakan sebagai bahan praktikum.

D. Teknik Pengumpulan Data


Adapun data yang kami peroleh dikumpulkan dengan cara pengamatan secara
langsung pada objek yang dikaji dalam hal ini berupa 3 jenis spesies bunga anggota
yang termasuk famili solanaceae, papilionaceae, malvaceae, liliaceae, dan palmaceae.
E. Analisis Data
Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan perbandingan gambar literatur.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
1. Famili Solanaceae
a) Bunga Rimbang (Solanum torvum)

Deskripsi: Bunga rimbang termasuk bunga berkelamin ganda atau banci


(hermaproditus). Memiliki 5 kelopak bunga yang tidak berlekatan, memiliki
5 mahkota bunga yang berlekatan,dan termasuk bunga simetris banyak,
memiliki 5 benang sari dan memiliki 1 putik.
- Rumus bunga : ☿* K(5), C5, A5, G1
- Diagram bunga:

b) Bunga Cabai (Capsicum annuum)

Deskripsi: Bunga cabai termasuk bunga berkelamin ganda atau banci


(hermaproditus). Memiliki 5 kelopak yang tidak berlekatan, memiliki 5
mahkota bunga yang tidak berdekatan, memiliki benang sari tak terhingga,
memiliki 1 putik, bunga cabai termasuk simetris banyak.
- Rumus bunga : ☿* K5, C5, A(~),G1
- Diagram bunga:
c) Bunga Terong (Solanum melongata)

Deskripsi: Bunga terong termasuk bunga berkelamin ganda atau banci


(hermaproditus). Memiliki 5 kelopak bunga yang tidak berdekatan, memiliki
5 mahkota bunga yang tidak berdekatan, termasuk bunga simetris banyak,
memiliki 5 benang sari, memiliki 5 putik.
- Rumus bunga : ☿* K5, C5, A5, G5
- Diagram bunga:

2. Famili Malvaceae
a) Bunga Waru (Hibiscus tiliaceus)

Deskripsi: termasuk bunga banci, termasuk bunga tunggal, memiliki 5


kelopak (calyx) yang berlekatan, memiliki 5 mahkota bunga (corolla),
memiliki benang sari (androecium) yang berlekatan, terdiri dari 5 putik
(gynaecium)
- Rumus bunga : ☿* K(5),{C5 A5(~)}, G(5)
- Diagram bunga:

b) Bunga Sidaguri (Sida rhombifolia)

Deskripsi: Bunga sidaguri termasuk bunga banci (hermafrodit) karena


memiliki putik dan benang sari dalam satu bunga. Bunga sidaguri memiliki 5
kelopak yang tidak berlekatan, 5 mahkota bunga (corolla) yang berlekatan,
benang sari tak terhitung jumlahnya, dan memiliki 1 putik.
- Rumus bunga : ☿* K5, C(5), A(~), G1
- Diagram bunga:

c) Bunga Kembang Sepatu (Hibiscus rosasinensis)


Deskripsi: Termasuk bunga banci, memiliki putik dan benang sari dalam satu
bunga. Terdiri dari 5 kelopak (calyx), terdiri dari 5 mahkota bunga, memiliki
banyak benang sari (androecium) yang berlekatan, dan memiliki 5 putik.
- Rumus bunga :☿* K(5), C5, A(~) G5
- Diagram bunga:

3. Famili Papilonaceae
a) Kacang Tanah (Arachis hypogea)

Deskripsi: Bunga kacang tanah mulai tumbuh dari ketiak daun, bunganya
berbentuk seperti kupu kupu berukuran kecil. Bunga kacang tanah termasuk
bunga banci (hermaproditus) dimana memiliki putik dan benang sari dalam
satu bunga, memiliki 3 kelopak bunga, mahkota bunga ada 3, benang sari
ada 10 yang saling berlekatan, dan memiliki 1 putik.
- Rumus bunga: ☿⬆ K3, C3, A (10) ,G1
- Diagram bunga:
b) Bunga Telang (Clitoria ternatea)

Deskripsi: Bunga telang termasuk bunga banci (hermaproditus), memiliki 5


kelopak yang saling berlekatan, mahkota bunga ada 3, memiliki 10 benang
sari, dan memiliki 1 putik.
- Rumus bunga: ☿⬆ K(5) , C3, A10 , G1
- Diagram bunga:

c) Bunga Kacang Panjang (Vigna unguiculata)

Deskripsi: Termasuk bunga berjenis kelamin ganda atau banci


(hermaproditus). Termasuk bunga simetris tunggal, memiliki 5 kelopak yang
saling berdekatan, memiliki 3 mahkota bunga yang tidak saling berdekatan,
memiliki benang sari tak terhingga, memiliki 1 putik.
- Rumus bunga: ☿⬆ K(5), C3, A ,G1
- Diagram bunga:
4. Famili Liliaceae
a) Bunga Tulip (Tulipa sp)

Deskripsi: Bunga tulip termasuk bunga tidak lengkap, karena bagian bunga
nya yaitu tidak memiliki kelopak bunga, memiliki 6 mahkota bunga, benang
sari jumlahnya 4, dan memiliki 1 putik. Bunga tulip termasuk bunga banci (
hermaproditus ).
- Rumus bunga: ☿⬆ C6, A6 ,G1
- Diagram bunga:

b) Bunga Lili Hujan (Liliaceae)


Deskripsi: Bunga lili hujan termasuk bunga banci, dimana memiliki putik
dan benang sari dalam satu bunga. Jumlah benang sari nya ada 6 dan jumlah
putik nya ada 1, serta memiliki mahkota bunga sebanyak 6 mahkota bunga.
Bunga lili bersimetri satu (zygomorphus).
- Rumus bunga: ☿⬆ C6, A6, G1
- Diagram bunga:

c) Bunga Lili Kupu-Kupu (Calodhortus venustus)

Deskripsi: Bunga lili termasuk bunga tidak lengkap karena salah satu bagian
bunga nya yaitu tidak memiliki kelopak, bunga lili memiliki 4 mahkota
bunga, memiliki 4 benang sari dan memiliki 1 putik.
- Rumus bunga:♀⬆A4,C4,G1
- Diagram bunga:
5. Famili Palmaceae
a) Bunga Kelapa Sawit ( Elaeis guinensis)

Deskripsi: Bunga kelapa sawit merupakan tanaman monoesicus (berumah


satu) artinya bunga jantan dann betina terdapat pada pohon tetapi tidak pada
tandan yang sama meskipun terkadang ada yang dijumpai bunga jantan dan
bunga betina pada satu tandan yang sama (hermafrodit)
b) Bunga Pinang (Areca catechu)

Deskripsi: Yaitu menghasilkan bunga berumah satu. Artinya, bunga jantan


dan betina berada dalam satu rangkaian bunga yang sama atau inflorescence.
Bunga jantan maupun bunga betina berwarna putih susu dengan enam petal,
tapi tidak memiliki tangkai bunga. Bunga jantan memiliki enam benang sari.
Bunga betina terletak di bagian dasar tangkai rangkaian bunga yang disebut
spikelet.
c) Bunga Kelapa (Cocos nucifera)
Deskripsi: Bunga kelapa merupakan bung yang berkarang yang dikenal
dengan istilah inflorescentia atau monggar. Monggar memiliki induk tangkai
bercabang-cabang sebanyak 30-40 helai. Tergolong dalam buah majemuk.

B. Pembahasan
Oleh suatu rumus bunga hanya dapat ditunjukkan hal-hal mengenai 4 bagian pokok
bunga sebagai berikut:
a) kelopak, yang dinyatakan dengan huruf K singkatan kata kalix (calyx), yang
merupakan istilah ilmiah untuk kelopak.
b) tajuk atau mahkota, yang dinyatakan dengan huruf C singkatan kata corolla
(istilah ilmiah untuk mahkota bunga).
c) benang-benang sari, yang dinyatakan dengan huruf A, singkatan kata androecium
(istilah ilmiah untuk alat-alat jantan pada bunga).
d) putik, yang dinyatakan dengan huruf G, singkatan kata gynaecium (istilah ilmiah
untuk álat betina pada bunga).Jika kelopak dan mahkota sama, baik bentuk
maupun warnanya, kita lalu mempergunakan huruf lain untuk menyatakan bagian
tersebut, yaitu huruf P, singkatan kata perigonium (tenda bunga).
Di belakang huruf-huruf tadi lalu ditaruhkan angka-angka yang menunjukkan jumlah
masing-masing bagian tadi, dan di antara dua bagian bunga yang digambarkan dengan
huruf dan angka itu ditaruh koma.
e) jika bunga itu bersimetri lebih dari satu maka dilambangkan : *
Dan kalau jika bunga itu bersimetri satu dilambangkan : ⬆.
Contoh membuat rumus bunga :
Jika bunga misalnya mempunyai 5 daun kelopak,5 daun mahkota, 10 benang sari dan
1 putik kemudian bunga itu bersimetri banyak maka rumusnya adalah:
☿* K5, C5, A10, G5
Diagram bunga
Diagram bunga merupakan,gambaran proyeksi pada bidang datar dari semua bagian
bunga yang dipotong melintang. Caranya untuk membuat suatu diagram bunga kita
harus memperhatikan hal-hal berikut:
a) letak bunga pada tumbuhan. Dalam hubungannya dengan perencanaan suatu
diagram, kita hanya membedakan dua macam letak bunga:
1) bunga pada ujung batang atau cabang (Flos terminalis)
2) bunga yang terdapat dalam ketiak daun (Flos axillaris)
b) bagian-bagian bunga yang akan kita buat diagram tadi tersusun dalam berapa
lingkaran.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada penulisan rumus di depannya hendaklah diberi tanda yang menunjukkan simetri
bunga. Simetri bunga di bedakan menjadi dua macam yaitu bersimetri banyak
(actinomorphus) dilambangkan * dan untuk bunga yang bersimetri satu dilambangkan
⬆. Pada penelitian atau praktikum yang dilakukan yang termasuk bunga bersimetri
banyak yaitu pada famili liliaceae dan papilonaceae. Pada liliaceae di antara bunga
nya yaitu bunga lili hujan,bunga lili kupu kupu,dan bunga tulip,Lalu pada famili
papilonaceae diantaranya yaitu pada bunga kembang telang, bunga kacang tanah, dan
bunga kacang contoh rumus bunga bersimetri satu, yaitu salah satu dari famili
papilonaceae pada bunga kacang tanah:☿⬆ K3, C3, A (10) ,G1.
Kelamin bunga yaitu:
a) benang-benang sari.pada rumus bunga benang sari dilambangkan dengan huruf
A, singkatan kata dari androecium (alat kelamin jantan).
b) ada rumus bunga putik dilambangkan dengan dengan huruf G, singkatan kata
gynaecium
c) pada bunga banci (hermaproditus) Yang memiliki benang sari dan putik maka
dilambangkan dengan ☿.
Berdasarkan penelitian yang termasuk bunga banci (hermaproditus)
Diantaranya Yaitu pada bunga kembang sepatu, bunga sidaguri, bunga waru, bunga
kacang tanah dan lain sebagainya sesuai dengan rumus bunga itu sendiri.

Seperti yang telah diketahui,bagian bagian dari bunga yaitu:


a) tangkai bunga (pedicellus), yaitu bagian bunga yang masih jelas bersifat batang,
padanya seringkali terdapat daun-daun peralihan, yaitu bagian-bagian yang
menyerupai daun, berwarna hijau.
b) dasar bunga (receptaculum), yaitu ujung tangkai yang seringkali melebar, dengan
ruas ruas yang amat pendek, sehingga daun-daun yang telah mengalami
metamorfosis menjadi bagian-bagian bunga yang duduk amat rapat satu sama
lain.
c) hiasan bunga (perianthium), yaitu bagian bunga yang merupakan penjelmaan
daun yang masih tampak berbentuk lembaran dengan tulang-tulang atau urat-urat
yang masih jelas.
d) kelopak (kalyx), yaitu bagian hiasan bunga yang merupakan lingkaran luar,
biasanya berwarna hijau, dan sewaktu bunga masih kuncup merupakan
selubungnya. Kelopak terdiri atas beberapa daun kelopak (sepala).
e) tajuk bunga atau mahkota bunga (corolla), yaitu bagian hiasan bunga yang
terdapat pada lingkaran dalam, biasanya tidak berwarna hijau lagi.
f) alat-alat kelamin jantan (androecium); bagian ini sesungguhnya juga merupakan
metamorfosis daun yang menghasilkan serbuk sari. Androecium terdiri atas
sejumlah benang sari (stamen).
g) alat-alat kelamin betina (gynaecium), yang pada bunga merupakan bagian yang
biasanya disebut putik (pistillum).

Cara menentukan rumus bunga kita harus memperhatikan:


a) kelopak, yang dinyatakan dengan huruf K singkatan kata kalix (calyx), yang
merupakan istilah ilmiah untuk kelopak.
b) tajuk atau mahkota, yang dinyatakan dengan huruf C singkatan kata corolla
(istilah ilmiah untuk mahkota bunga).
c) benang-benang sari, yang dinyatakan dengan huruf A, singkatan kata
androecium (istilah ilmiah untuk alat-alat jantan pada bunga).
d) putik, yang dinyatakan dengan huruf G, singkatan kata gynaecium (istilah
ilmiah untuk álat betina pada bunga).Jika kelopak dan mahkota sama, baik
bentuk maupun warnanya, kita lalu mempergunakan huruf lain untuk
menyatakan bagian tersebut, yaitu huruf P, singkatan kata perigonium (tenda
bunga).
Di belakang huruf-huruf tadi lalu ditaruhkan angka-angka yang menunjukkan jumlah
masing-masing bagian tadi, dan di antara dua bagian bunga yang digambarkan dengan
huruf dan angka itu ditaruh koma.
e) jika bunga itu bersimetri lebih dari satu maka dilambangkan : *
Dan kalau jika bunga itu bersimetri satu dilambangkan : ⬆.
Contoh membuat rumus bunga :
Jika bunga misalnya mempunyai 5 daun kelopak,5 daun mahkota, 10 benang sari dan
1 putik kemudian bunga itu bersimetri banyak maka rumusnya adalah:
☿* K5, C5, A10, G5

Diagram bunga
Diagram bunga merupakan,gambaran proyeksi pada bidang datar dari semua bagian
bunga yang dipotong melintang. Caranya untuk membuat suatu diagram bunga kita
harus memperhatikan hal-hal berikut:
a) letak bunga pada tumbuhan. Dalam hubungannya dengan perencanaan suatu
diagram, kita hanya membedakan dua macam letak bunga:
1) bunga pada ujung batang atau cabang (flos terminalis)
2) bunga yang terdapat dalam ketiak daun (flos axillaris)
b) bagian-bagian bunga yang akan kita buat diagram tadi tersusun dalam berapa
lingkaran.

B. Saran
Sebaiknya praktikan lebih teliti dalam pengamatan karena pada praktikum ini
diperlukan keterampilan dan ketelitian agar rumus dan diagram bunga yang dibuat
tepat dan mendapatkan hasil yang baik.
DAFTAR PUSTAKA

Kamana, O. (2007).Cerdas Biologi. Bandung . Grafindo Media Pratama


Masnadi, M., Manurung, N., Warsodirejo, P. P. (2019). Keanekaragaman Family Malvaceae
Di Hutan Taman Eden 100 Sebagai Bahan Perangkat Pembelajaran Biologi. BEST
Journal (Biology Education, Sains and Technology). 2(2), 32-41.
Novianti, D., Nursaidah, D., & Supriatna, A. (2023). Karakterisasi Dan Keanekaragaman
Arecaceae Di Kampus 1 UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Jurnal Riset Rumpun Ilmu
Tanaman, 2(1), 65-79.
Tjitrosoepomo, Gembong. (2013). Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta. Gadjah Mada

Anda mungkin juga menyukai