OLEH :
KELOMPOK 2
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan anugrah yang
diberi-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Mini Riset dengan tepat waktu. Tugas ini
disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah MORFOLOGI TUMBUHAN. Kami
berharap tugas ini berguna bagi sang penulis dan pembaca.
Dalam penulisan tugas ini penulis menyadari adanya kekurangan dalam penulisan tugas ini baik
dari segi kalimat maupun dari segi isi materi. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran
dari pembaca guna untuk memperbaiki tugas yang diberikan kedepan agar lebih baik lagi.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................... i
4.2 Pembahasan............................................................................................................. 15
PENDAHULUAN
2. Tangkai bunga (pedicellus) merupakan cabang terakhir yang mendukung bunga. Fungsi
dari tangkai bunga adalah penghubungantara bunga dengan ranting dan tangkai bunga
juga berfungsi sebagai penopang bunga.
7. Mahkota bunga (Corolla)merupakan bagian paling indah pada bunga. Terdiri dari daun
perhiasan bunga yang berwarna-warni dan berkelompok. Keindahan sebuah bunga
terletak pada bentuk dan warna daun mahkotanya.
8. Benang sari(stamen) adalah bagian fertil pada bunga yang terdiri dari kepala sari
(anthera), berisi serbuk sari (polen), tangkai sari (filamen), dan pendukung kepala sari.
Benang sari merupakan alat kelamin jantan pada bunga. Fungsi benang sari adalah
sebagai alat kelamin jantan.
9. Putik bunga (Pistill) adalah bagian fertil pada bunga dimana bakal buah dan bakal biji
berada. Putik berbentuk seperti botol yang lehernya lurus dan panjang. Bagian putik
yang paling ujung disebut kepala putik, Bagian putik yang paling panjang disebut
tangkai putik. Sedang bagian bawah putik yang mengelembungdisebut carpel yaitu
pendukung makrospora dimana bakal buah dan bakal biji berada. Bakal biji mempunyai
dua inti, yaitu sel telur (Ovum) dan calon lembaga. Putik terdiri atas dua bagian yakni
kepala putik dan tangkai putik (Tjitrosoepomo, 2007).
Bardasarkan alat-alat kelamin yang terdapat pada masing-masing bunga, bunga dapat dibedakan
menjadi (Tjitrosoepomo, 2007).
a. Bunga banci atau berkelamin dua (hermaphroditus), yaitu bunga yang padanya terdapat
benang sari (alat kelamin jantan) maupun putik (alat kelamin betina). Bunga ini seringkali
dinamakan pula bunga sempurna atau bunga lengkap, kerena biasanya pun jelas
mempunyai hiasan bunga yang terdiri atas kelopak dan mahkota, misalnya pada bunga
terung (Solanum melongena L.) ditunjukkan dengan lambang ♀.
b. Bunga berkelamin tunggal (unisexualis), jika pada bunga hanya terdapat salah satu dari
kedua macam alat kelaminnya.
Berdasarkan alat kelamin yang ada padanya dapat dibedakan lagi dalam:
a. Bunga jantan (flos masculus), jika pada bunga hanya terdapat benang sari tanpa putik,
misalnya bunga jagung yang terdapat di bagian atas tumbuhan. Bunga jantan seringkali
ditunjukkan dengan lambang ♂.
b. Bunga betina (flos feminieus), yaitu bunga yang tidak mempunyai banang sari, melainkan
hanya putik saja, misalnya bunga jagung yang tersusun dalam tongkolnya. Bunga betina
ditunjukkan dalam lambang ♀.
c. Bunga mandul atau tidak berkelamin, jika pada bunga tidak terdapat benang sari maupun
putik. Misalnya bunga pinggir (Hellianthus annuus L).
Diagram bunga merupakan gambaran proyeksi pada bidang datar dari semua bagian yang
dipotong melintang, jadi pada diagram itu digambarkan penampang-penampang melintang daun-
daun kelopak, tajuk bunga, benang sari, dan putik, juga bagian-bagian lain yang masih ada selain
keempat bagian utama tesebut.
Dalam membuat diagram bunga perlu diperhatikan letak bunga pada tumbuhan (Iaxillaries atau
terminalis) dan bagian-bagian bunga (jumlah, bentuk, kedudukan) itu sendiri. Pembuatannya
sendiri dapat secara empirik (keadaan sesungguhnya) atau teoritik (keadaan seharusnya)
(Hidayat, 1995).
Diagram bunga merupakan gambar yang melukiskan keadaan bunga dan bagian-bagiannya secara
skematis, dengan memproyeksikan suatu bunga ke dalam bidang datar.Diagaram bunga berisi
simbol-simbol yang melukiskan letaknya, apakah diujung batang, atau diketiak daun.Juga
melukiskan jumlah perhiasan dan kelamin bunga, secara berurutan dari bagian terluar hingga
bagian yang paling dalam, yang ditunjukan oleh rumus bunga (Rosanti, 2013).
Bagian–bagian bunga duduk diatas dasar bunga, masing–masing teratur dalam satu lingkaran atau
lebih. Dalam diagram bunga, masing–masing bagian harus digambarkan sedemikian rupa,
sehingga tidak mungkin dua bagian bunga yang berlainan digambarkan dengan lambing yang
sama. Mengingat bahwa yang digambar pada diagram itu penampang–penampang melintang
masing–masing bagian bunga, maka kemungkinan adanya persamaan gambar hanyalah mengenai
daun daun kelopak dan daun tajuk bunga, sedangkan mengenai benang sari dan putiknya rasanya
tidak akan terjadi kekeliruan (Moertolo, 2004).
Bagian bunga yang akan diproyeksi, dibuat dalam bentuk lingkaran, sebanyak jumlah perhiasan
dan kelamin bunga tersebut. Biasanya terdiri dari empat atau lebih lingkaran.Setiap lingkaran
menggambarkan letak perhiasan (kelopak dan mahkota) bunga, serta alat kelamin bunga (benang
sari dan putik), dengan jumlah masing-masing.Urutan terluar adalah kelopak, mahkota, benang
sari dan putik (Rosanti, 2013).
Susunan bunga dapat pula dinyatakan dengan sebuah rumus, yang terdiri atas lambang-lambang,
huruf-huruf, dan angka-angka, yang semua itu dapat memberikan gambaran mengenai berbagai
sifat bunga beserta bagian–bagiannya (Savitri, 2005).
Lambang-lambang yang dipakai dalam rumus bunga memberitahukan sifat bunga yang bertalian
dengan simetrinya atau jenis kelaminnya, huruf–huruf merupakan singkatan nama bagian-bagian
bunga. Disamping itu masih terdapat lambang-lambang lain lagi yang memperlihatkan hubungan
bagian–bagian bunga satu sama lain (Tjitrosoepomo, 1995).
Oleh suatu rumus bunga hanya dapat ditunjukkan hal-hal mengenai 4 bagian pokok bunga
sebagai berikut (Sumardi, 1993) :
b. Tajuk atau mahkota, yang dinyatakan dengan huruf C singkatan kata corolla.
Jika kelopak dan mahkota sama, baik bentuk maupun warnanya, kita lalu mempergunakan huruf
lain untuk menyatakan bagian tersebut, yaitu huruf P, singkatan kata perigonium (Savitri, 2008).
Dibelakang huruf-huruf tadi lalu ditaruhkan angka-angka yang menunjukkan jumlah masing-
masing bagian tadi, dan diantara dua bagian bunga yang digambarkan dengan huruf dan angka itu
di taruh koma. Jika bunga misalnya mempunyai 5 daun kelopak, 5 daun mahkota, 10 benang sari
dan putik yang terjadi dari sehelai daun buah, maka rumusnya adalah (Fahn, 1991).
K5, C5, A10, G1. (Bunga merak)
Di depan rumus hendaknya diberi tanda yang menunjukkan simetri bunga. Biasanya hanya
diberikan dua macam tanda simetri, yaitu: * untuk bunga yang bersimetri banyak dan tanda ↑
untuk bunga yang bersimetri satu. Jadi hal ini rumus bunga merak, yang bersifat zigomorf,
rumusnya menjadi (Fahn, 1991).
↑ K5, A5, A10, G1
Sedang bunga lilia gereja yang bersifat aktinimorf rumusnya menjadi (Parwata, 2009).
*P6, A6, G3
Selain lambang yang menunjukkan simetri pada rumus bunga dapat pula ditambahkan lambang
yang menunjukkan jenis kelamin bunga. Untuk bunga yang banci di pakai lambang: ♀, untuk
bunga jantan dipakai lambang: ♂, dan untuk bunga betina dipakai lambang: ♀. Lambang jenis
kelamin ditempatkan di depan lambang simetri. Jika kedua contoh rumus tersebut di atas
dilengkapi dengan lambang jenis kelamin, maka rumusnya menjadi (Sumardi, 1993).
♀↑ K5, A5, A10, G1 dan ♀*P6, A6, G3
Suatu bagian bunga dapat tersusun dalam lebih dari pada satu lingkaran.Bunga-bunga yang
dipakai contoh diatas misalnya masing-masing mempunyai bagian-bagiannya yang tersusun
dalam 5 lingkaran. Bunga merak misalnya mempunyai 2 lingkaran benang sari, dengan 5 benang
sari dari tiap lingkaran, sedang bunga lilia gereja mempunyai 2 lingkaran daun tenda bunga dan 2
lingkaran benang sari, tiap lingkaran berbilang 3. Dalam hal yang demikian dibelakang huruf
yang menunjukkan bagian yang tersusun dalam lebih daripada satu lingkaran tadi harus di taruh 2
kali angka yang menunjukkan jumlah bagian di dalam tiap lingkaran dengan tanda (+) diantara
kedua angka tadi (Hidayat, 1995).
BAB III
MATODE PENELITIAN
2 Pena 1 buah
3 Penggaris 1 buah
2. Bahan
No. Bahan Famili Jumlah
5. 1 Hasil Pengamatan
A. Famili Solanaceae
1. Flos Solanum Melongena
Termasuk bunga berkelamin dua atau banci (hermaproditus)
Bersimetris banyak
Memiliki 5 kelopak yang saling berlekatan
Memiliki 5 mahkota yang saling lepas
Memiliki 5 benang sari yang saling lepas
Memiliki 1 putik
Diagram Bunga :
3. Flos Capsicum annum
Termasuk bunga banci atau berkelamin dua (hermafroditus)
Bersimetris banyak
Memiliki 7 kelopak yang saling lepas
Memiliki 6 mahkota yang saling berlekatan
Memiliki 6 benang sari yang saling lepas
Memiliki 1 putik
B. Famili Malvaceae
Diagram Bunga :
3. Flos Brunfilia
Diagram Bunga :
C. Famili Papilionaceae
Diagram Bunga :
D. Famili Liliaceae
Diagram bunga :
2. Flos bakung paska (Lilium longiflorum)
Diagram bunga :
3. Flos Hymenocallis
Diagram bunga :
4.2 PEMBAHASAN
Bagian-Bagian Bunga
1. Tangkai bunga (pedicellus), yaitu bagian bunga yang masih jelas bersifat batang,
padanya seringkali terdapat daun-daun peralihan atau bagian-bagian yang menyerupai
daun. Berwarna hijau yang seakan-akan merupakan peralihan dari daun biasa ke hiasan
bunga.
2. Dasar bunga (receptaculum), yaitu ujung tangkai yang seringkali melebar, dengan ruas-
ruas yang amat pendek, sehingga daun-daun yang telah mengalami metamorfosis
menjadi bagian-bagian bunga yang duduk amat rapat satu sama lain, bahkan biasanya
tampak duduk dalam satu lingkaran.
3. Hiasan bunga (perianthium), yaitu bagian bunga yang merupakan penjelmaan daun
yang masih tampak berbentuk lembaran dengan tulang-tulang atau urat-urat yang masih
jelas. Biasanya hiasan bunga dapat dibedakan dalam dua bagian yang masing-masing
duduk dalam satu lingkaran. Jadi bagian hiasan bunga itu umumnya tersusun dalam dua
lingkaran:
4. Kelopak (kalyx), yaitu bagian hiasan bunga yang merupakan lingkaran luar, biasanya
berwarna hijau, dan sewaktu bunga masih kuncup merupakan selubungnya, yang
melindungi kuncup tadi terhadap pengaruh-pengaruh dari luar. Kelopak terdiri atas
beberapa daun kelopak (sepala). Daun-daun kelopak pada bunga dapat berlekatan satu
sama lain, dapat pula terpisah-pisah.
5. Tajuk bunga atau mahkota bunga (corolla), yaitu bagian hiasan bunga yang merupakan
lingkaran dalam, biasanya tidak berwarna hijau lagi. Warna bagian inilah yang lazimnya
merupakan warna bunga.Mahkota bunga terdiri atas sejumlah daun mahkota (petala),
yang seperti halnya dengan daun-daun kelopak dapat berlekatan atau tidak.
Kelamin bunga
Bunga biasanya mempunyai dua macam alat kelamin, dan justru alat-alat itulah yang
sesungguhnya merupakan bagian-bagian bunga yang terpenting, karena dengan adanya alat-alat
tersebut dapat kemudian dihasilkan alat perkembangbiakan atau calon tumbuhan baru.
Bardasarkan alat-alat kelamin yang terdapat pada masing-masing bunga, bunga dapat dibedakan
a. Bunga banci atau berkelamin dua (hermaphroditus), yaitu bunga yang padanya terdapat
benang sari (alat kelamin jantan) maupun putik (alat kelamin betina). Bunga ini seringkali
dinamakan pula bunga sempurna atau bunga lengkap, kerena biasanya pun jelas mempunyai
hiasan bunga yang terdiri atas kelopak dan mahkota, misalnya pada bunga terung (Solanum
melongena L.) ditunjukkan dengan lambang ♀.
b. Bunga berkelamin tunggal (unisexualis), jika pada bunga hanya terdapat salah satu dari
kedua macam alat kelaminnya. Berdasarkan alat kelamin yang ada padanya dapat dibedakan lagi
dalam:
1. Bunga jantan (flos masculus), jika pada bunga hanya terdapat benang sari tanpa putik,
misalnya bunga jagung yang terdapat di bagian atas tumbuhan. Bunga jantan seringkali
ditunjukkan dengan lambang ♂.
Kelamin bunga
Bunga biasanya mempunyai dua macam alat kelamin, dan justru alat-alat itulah yang
sesungguhnya merupakan bagian-bagian bunga yang terpenting, karena dengan adanya alat-alat
tersebut dapat kemudian dihasilkan alat perkembangbiakan atau calon tumbuhan baru.
Bardasarkan alat-alat kelamin yang terdapat pada masing-masing bunga, bunga dapat dibedakan
menjadi :
a. Bunga banci atau berkelamin dua (hermaphroditus), yaitu bunga yang padanya terdapat
benang sari (alat kelamin jantan) maupun putik (alat kelamin betina). Bunga ini seringkali
dinamakan pula bunga sempurna atau bunga lengkap, kerena biasanya pun jelas mempunyai
hiasan bunga yang terdiri atas kelopak dan mahkota, misalnya pada bunga terung (Solanum
melongena L.) ditunjukkan dengan lambang ♀.
b. Bunga berkelamin tunggal (unisexualis), jika pada bunga hanya terdapat salah satu dari
kedua macam alat kelaminnya. Berdasarkan alat kelamin yang ada padanya dapat dibedakan
lagi dalam:
1. Bunga jantan (flos masculus), jika pada bunga hanya terdapat benang sari tanpa putik,
misalnya bunga jagung yang terdapat di bagian atas tumbuhan. Bunga jantan seringkali
ditunjukkan dengan lambang ♂.
2. Bunga betina (flos feminieus), yaitu bunga yang tidak mempunyai banang sari,
melainkan hanya putik saja, misalnya bunga jagung yang tersusun dalam tongkolnya. Bunga
betina ditunjukkan dalam lambang ♀.
c. Bunga mandul atau tidak berkelamin, jika pada bunga tidak terdapat benang sari maupun
putik. Misalnya bunga pinggir (Hellianthus annuus L).
1. Diagram Bunga
Diagram bunga adalah gambar yang melukiskan keadaan bunga dan bagian-bagiannya
secara skematis.Diagram bunga merupakan suatu gambar proyeksi pada bidang datar dari
semua bagian bunga yang dipotong melintang. Jadi pada diagram,digambarkan penampang-
penampang melintang daun-daun kelopak,tajuk bunga,benang sari,dan putik. Lazimnya dari
daun-daun kelopak dan tajuk bunga digambar penampang melintang bagian tengah-
tengahnya, sedangkan dari benang sari digambarkan penampang kepala sari ,dan dari putik
penampang melintang bakal buahnya. Dari diagram bunga ini dapat diketahui pula jumlah
masing-masing bagian bunga tadi dan bagaimana letak dan susunannya satu sama lain.
2. Rumus Bunga
5.1 KESIMPULAN
1) Simetri Bunga
a. Asimetris atau tidak simetris. Dari hasil pengamatan kami,bunga yang
asimetris adalah bunga terong (Solanum melongata) dan bunga rimbang
(Solanum ningrum L)
b. Bersimetris satu atau setangkup tunggal. Dari hasil pengamatan kami,bunga
yang bersimetris satu adalah bunga cabai (Capsicum frutescens), bunga
kembang merak (Caesalpinia pulcherimma),dan bunga dadap (Erythrina
variegata)
c. Simetris banyak. Dari hasil pengamatan kami,bunga yang bersimetris banyak
adalah bunga putri malu (Mimosa pudica), bunga waru (Hibiscus
tiliaceus),bunga kembang sepatu (Hibiscus rosasinensis) dan bunga terompet
(Brugmansia arborea)
2) Jenis Kelamin Bunga
a. Bunga banci atau berkelamin dua (hermaproditus).
Dari hasil pengamatan kelompok kami, bunga yang berkelamin dua adalah bunga
terong (Solanum melongata),bunga cabai (Capsicum frutescens),bunga kembang
merak (Caesalpinia pulcherimma), bunga dadap (Erythrina variegata),bunga
waru (Hibiscus tiliaceus),bunga kembang sepatu (Hibiscus rosasinensis), bunga
terompet (Brugmansia arborea)
b. Bunga berkelamin tunggal (unisexualis)
a. Bunga jantan (flos masculus). Dari hasil pengamatan kami,,bunga yang
berkelamin jantan adalah bunga putri malu (Mimosa pudica)
b. Bunga betina (flos femincus). Dari hasil pengamatan kami, tidak ada bunga
yang berkelamin betina
c. Bunga mandul atau tidak berkelamin (flos femineus). Dari hasil pengamatan
kami, bunga yang tidak memiliki kelamin tidak ada
3) Bagian-Bagian Bunga
a. Kelopak Bunga (Calyx)
Dari hasil pengamatan kami,kelopak bunga yang saling berlekatan adalah bunga terong
(Solanum melongata), bunga kembang merak (Caesalpinia pulcherimma), dan bunga
kembang sepatu (Hibiscus rosasinensis). Sedangkan bunga yang kelopaknya saling
lepas adalah bunga cabai (Capsicum frutescens),bunga rimbang (Solanum ningrum
L),bunga putri malu (Mimosa pudica), bunga waru (Hibiscus tiliaceus) dan bunga
terompet (Brugmansia arborea)
d. Putik (Pistillum)
Dari hasil pengamatan kami,putik yang saling berlekatan terdapat pada bunga kembang
sepatu (Hibiscus rosasinensis) dan putik yang saling lepas terdapat pada bunga waru
(Hibiscus tiliaceus)
4) Rumus Bunga
Rumus bunga merupakan gambaran tentang keadaan suatu bunga. Rumus bunga
menunjukkan keadaan kelopak bunga,mahkota,organ-organ reproduktifnya, dan
simetrinya.Rumus bunga dimulai dari menuliskan kelamin bunga yang
ditunjukkan oleh organ reproduktifnya.Kemudian simetris pada bunga, kelopak
bunga,mahkota bunga, benang sari, dan putik
5) Diagram Bunga
Diagram bunga adalah gambar yang melukiskan keadaan bunga dan bagian-
bagiannya secara skematis. Diagram bunga merupakan suatu gambar proyeksi
pada bidang datar dari semua bagian bunga yang dipotong melintang. Cara
menggambar diagram bunga adalah sebagai berikut:
1. Bagian bunga yang diproyeksikan dibuat dalam bentuk lingkaran sebanyak
jumlah perhiasan dan kelamin bunga tersebut. Biasanya terdiri dari 4 atau lebih
lingkaran
2. Setiap lingkaran menggambarkan letak perhiasan (kelopak dan mahkota)
bunga,serta alat kelamin bunga (benang sari dan putik ), dengan jumlah masing-
masing.
3. Urutan terluar adalah kelopak,mahkota, benang sari, dan putik
5.2 SARAN
Setelah mini riset ini selesai kami mengharapkan supaya miniriset ini dapat berguna untuk
penyusun maupun pembaca dan kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun apabila
ada kekurangan agar kedepannya dapat menjadi lebih baik lagi
DAFTAR PUSTAKA
Savitri, Evika Sandi. 2008. Rahasia Tumbuhan Berkhasiat Obat Perspektif Islam. Malang: UIN
Press.
Sumardi, Issrep. 1993. Struktur dan Perkembangan Tumbuhan. Yogyakarta: Universitas Gadjah
Mada Press.