KELOMPOK IV:
1. AINI FITRI
2. CRESFO SAMOSIR
3. NURHALISAH PUTRI
4. WIDYA KARTIKA SARI
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2020
Lembar kerja mahasiswa 2a (tugas rutin)
Fenomena alam yang tampak dengan mata menunjukkan sesuatu yang sangat indah atau
sangat menakutkan.beberapa organisme mampu hidup bersama membentuk suatu objek atau
penampakkan yang menakjubkan. Sejalan dengan fenomena yang terdapat di atas,maka
berikan tambahan atas pertanyaan di bawah ini. Observasi kedua gambar tersebut dan berikan
jawaban pada pertanyaan dibawah ini.
1. Deskripsikan lokasi yang menjadi tempat hidup kedua jenis organisme tersebut?
2. Apakah ada perbedaan antara kedua organisme tersebut?
3. Apakah kedua organisme tersebut memiliki persamaan?
4. Berikan kesimpulan.
Jawaban :
4. Kesimpulan :
Mikroorganisme yang berjumlah sangat banyak dengan ukuran yang sangat kecil
ternyata juga mempunyai perbedaan dari sisi bentuk, cara hidup atau cara makan.
Berdasarkan dua kasus diatas, berikan jawaban atas pertanyaan dibawah ini.
1. Deskripsikan jenis organisme apa yang terdapat pada dua kasus di atas.
2. Apakah ada perbedaan antara organisme pada dua kasus di atas?
3. Bagaimana organisme di kedua kasus diatas dapat bertahan hidup?
4. Apakah terdapat persamaan antara dua kasus diatas dengan dua gambar
sebelumnya?
5. Berikan kesimpulan.
Jawaban:
1. Jenis organisme yang terdapat pada kasus di atas yaitu archaebakteria dan
eubacteria, archaebakteria berasal dari bahsa yunani yaitu achalo yang artinya
kuno. Para ahli berpendapat bahwa archae bakteria merupakan sel-sel paling kuno
yang memiliki kekerabatan dekat dengan organisme eukariotik. Archaebakteria
hidup di lingkungan ekstrim, mirip dengan lingkungan awal di bumi.
2. Archae bakteria berbeda dengan eubacteria dalam hal susunan asam basa nitrogen
dalam mRNA dan dalam hal komposisi membrane plasma serta dinding selnya.
Dinding sel archaebakteria tidak memiliki peptidoglikan. Meskipun secara
structural mirip prokariotik uniseluler, organisme archaebakteria lebih mirip
dengan organisme eukariotik dari pada bakteri. Hal itu disebabkan transkipsi dan
translasi genetiknya mirip eukariotik.
3. Archaebakteria serring disebut organisme ekstermofil karena mampu hidup di
lingkungan dengan kondisi yang ekstrim, misalnya di mata air yang panas dan di
dasar samudra. Semua organisme archaebakteria merupakan organisme
nonpatogen seperti organisme lainnya bakteri membutuhkan makanan dengan
cara beragam. Selain itu, bakteri juga membutuhkan energy yang di proleh dari
proses perombakan makanannnya. Beberapa jenis bakteri membutuhkan oksigen
dalam proses perombakan makanan, dan ada bakteri yang tidak membutuhkan
oksigen.
4. Hubungan kasus di atas dengan gambar sebelumnya yaitu habitat pada bakteri
archaebakteria yaitu Halobacterium sebagian besar merukan mikroorganisme
aerob dan heterotroph. Hidup di lingkungan dengan konsentrasi garam yang tinggi
(10 kali salinitas air laut), misalnya di laut mati dan di danau great salt, serta di
makanan yang di asinkan. Organisme ini menggunakan garam untuk membentuk
ATP. Di dalam membrane plasma Holobakterium holobium terdapat pigmen
redopsin yang disebut bakteriorodopsin.