Disusun oleh
KELOMPOK 5 ( KELAS 19 A )
1. Dewanto ( 190384205039 )*
2. Erika Saputri ( 190384205003 )
3. Erma Watieka Safpitri ( 190384205023 )
4. Syarifah Rajanasari ( 190384205018 )
5. Nur Aisyah ( 190384205032 )
Puji syukur atas berkat dan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, tim penulis
kelompok 5/ kelas 19A program studi pendidikan biologi ~ FKIP UMRAH 2019
dapat menyelesaikan makalah mata kuliah morfologi tumbuhan dengan judul “Ciri
dan Perkembangan Daun “ tepat pada waktunya walaupun menghadapi berbagai
hambatan dan kendala dalam proses penyusunan dan penulisan makalah. Dengan
penuh rasa hormat tim penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Erda Muhartati, S.Si, M.Si., selaku dosen mata kuliah morfologi
tumbuhan FKIP UMRAH.
2. Teman-teman kelas 19 A atas dukungan dan kerjasamanya.
3. Serta pihak-pihak yang bersangkutan secara langsung maupun tidak langsung
terkait informasi ataupun referensi mengenai materi yang disusun dalam
makalah ini.
Semoga dengan adanya makalah mata kuliah morfologi tumbuhan ini dapat
menambah wawasan pembaca terkait. Tim penulis berusaha memberikan informasi
mengenai Ciri dan Perkembangan Daun secara komprehensif dan terorganisir agar
pembaca dapat dengan mudah memahami materi yang ada di dalamnya. Penulis
menyadari bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan dari berbagai aspek,untuk
itu tim penulis bersedia menerima saran dan kritik dari pembaca untuk diperbaiki di
kemudian hari.
Bab I Pendahuluan
Bab II Pembahasan
Tabel 2.6 Bagian terlebar pada atas tengah helaian daun ............................... 16
Daftar Gambar
Gambar 2.3 Pelepah pisang ( Musa paradisiaca ) pada sisi kiri dan pelepah
( Sumber: internet )
Gambar 2.3 pelepah pisang ( Musa paradisiaca ) pada sisi
kiri dan pelepah tebu ( Saccharum officinarum ) pada sisi
kanan.
2.2.2. Tangkai daun ( petiole )
Tangkai daun ( petiole ) adalah bagian dari pendukung helaian
daun ( lamina ) yang memiliki peranan dalam proses penempatan
helaian daun ( lamina ) pada posisi yang sedemikian rupa, hingga
dapat menyerap cahaya matahari sebanyak-banyaknya. Tangkai daun
umumnya dapat kita jumpai dengan bentuknya yang silindris, namun
juga ada yang bulat berongga, pipih, segiempat, dan segitiga juga
setengah lingkaran. Selain itu, permukaan tangkai juga
memperlihatkan keadaan bersisik, berkerut, berambut halus, lentisel,
dan lainnya. Perhatikan tabel berikut !
Tabel 2.2 bentuk tangkai daun beserta contohnya
No Bentuk tangkai daun Contoh
1 Silindris Mangifera indica
2 Bulat berongga Carica papaya
3 Pipih Citrus sp.
4 Segi empat Cissus quadrangularis
5 Segi tiga Cyperus rotundus
10 | M o r f o l o g i T u m b u h a n ~ U M R A H 2 0 1 9
Setelah mengetahui bagian-bagian utama pada daun secara umum, daun-daun
yang memiliki 3 komponen utama dari yang dijelaskan, maka dikatakan
sebagai daun lengkap. Apabila daun tidak memiliki salah satu komponen dari
atas, maka disebut sebagai daun tidak lengkap. Adapun organ tambahan pada
daun sebagai berikut
a) Daun penumpu ( stipula )
Daun penumpu berbentuk seperti dua helaian daun kecil yang
berdekatan secara langsung dengan pangkal tangkai daun yang
berfungsi untuk melindungi daun muda. Adapun stipula
dikelompokkan menjadi beberapa bagian, yaitu
Stipula liberae bebas pada kanan kiri tangkai daun,
misalnya pada Arachis hypogea.
Stipula adnatae melekat pada kanan-kiri tangkai daun,
misalnya Rosa sp.
Stipula axillaris berlekatan jadi satu menghadap tangkai
daun dengan ukuran lebar melingkari batang.
Stipula petiolo opposita berlekatan jadi satu menghadap
tangkai daun dengan ukuran lebar melingkari batang.
Stipula interpetiolaris berlekatan jadi satu, di antara dua
tangkai, misalnya Morida citrifolia L.
b) Selaput bumbung ( ochrea )
Selaput bumbung yaitu sebuah selaput tipis seperti pangkal ruas
batang, terdapat di atas tangkai daun. Selain itu bisa dianggap sebagai
daun penumpu saling melekat dan melingkari batang, misalnya pada
Polygonum sp.
c) Lidah-lidah ( ligula )
Lidah-lidah adalah selaput kecil antara upih dan helaian daun yang
memiliki fungsi untuk menghindari mengalirnya air hujan masuk yang
dapat menyebabkan terjadinya pembusukan, misalnya pada kelompok
Gramineae.
11 | M o r f o l o g i T u m b u h a n ~ U M R A H 2 0 1 9
Keterangan
(a) = lateral
(b) = adnatae
(c) = intrapetioler
(d) = interpetioler
(e) = folaceuous
(f) = ochreace
(g) = tendrillar
(h) = ventral
(a)
(b)
12 | M o r f o l o g i T u m b u h a n ~ U M R A H 2 0 1 9
2.3 Bentuk Helaian Daun
Jika ditinjau berdasarkan bagian terlebar pada helaian daun, maka bentuk
helaian daun dapat dikelompokkan sebagai berikut
2.3.1. bagian terlebar pada tengah-tengah helaian daun ( Tabel 2.3 )
Tabel 2.3
No Bentuk Ilustrasi Contoh
1 Bulat/bundar * Nelumbium nelumbo
( Orbicularis )
^
2 Perisai * Colosia esculenta
( peltatus )
^
3 Jorong Artocarpus squamosa
(ovalis/ eliptus) *
^
4 Memanjang * Annona squamosa
( oblongus )
13 | M o r f o l o g i T u m b u h a n ~ U M R A H 2 0 1 9
2.3.2. bagian terlebar pada bawah tengah helaian daun
pada bagian terlebar bawah tengah daun akan bersinggungan
dengan pangkal daun ( basis foli ) itu sendiri. Untuk itu bentuk dari
pangkal daun juga diperhitungkan, seperti terjadinya pangkal daun
bertoreh maupun tidak bertoreh. Pangkal bertoreh adalah pangkal
dengan kedua tepi daun yang membentuk lekukan secara jelas.
2.3.2.1. Pangkal daun tidak bertoreh/ berlekuk ( Tabel 2.4 )
Tabel 2.4
No Bentuk Ilustrasi Contoh
1 Bulat telur * Hibiscus rosa-sinensis
( Ovatus )
^
2 Segitiga * Mirabilis jalapa
( triangularis )
^
3 Delta * Antigonon leptopus
( deltoideus )
^
4 Belah ketupat * Pacchyrrhizus erosus
(rhomboideus)
^
*sumber gambar ilustrasi ( Gembong, 2016. Morfologi Tumbuhan )
^sumber gambar contoh ( internet )
14 | M o r f o l o g i T u m b u h a n ~ U M R A H 2 0 1 9
2.3.2.2. Pangkal daun bertoreh ( Tabel 2.5 )
Tabel 2.5
No Bentuk Ilustrasi Contoh
1 Jantung * Hibiscus tiliaceus
( cordatus )
^
2 Ginjal * Centella asiatica
( reniformis )
^
3 Anak panah * S. sagittifolia
( sagittatus )
^
4 Tombak * Monochoria hastata
( hastatus )
^
5 Bertelinga * Sonchus asper
(auriculatus)
^
*sumber gambar ilustrasi ( Gembong, 2016. Morfologi Tumbuhan )
^sumber gambar contoh ( internet )
15 | M o r f o l o g i T u m b u h a n ~ U M R A H 2 0 1 9
2.3.3. bagian terlebar pada atas tengah helaian daun ( Tabel 2.6 )
Tabel 2.6
No Bentuk Ilustrasi Contoh
1 Bulat telur * Manilkara kauki
terbalik
( obovatus )
^
2 Jantung terbalik * Oxalis corniculata
( obcordatus )
^
3 Segitiga terbalik * Marsilea crenata
( cuneatus )
^
4 Sudip/solet * Raphanus sativus
( spathulatus )
^
*sumber gambar ilustrasi ( Gembong, 2016. Morfologi Tumbuhan )
^sumber gambar contoh ( internet )
16 | M o r f o l o g i T u m b u h a n ~ U M R A H 2 0 1 9
2.3.4. ujung sampai pangkal hampir sama ( Tabel 2.7 )
tabel 2.7
No Bentuk Ilustrasi Contoh
1 Garis Kelompok Gramineae
( linearis )
( ligulatus )
( ensiformis )
( subulatus )
(acerosus )
17 | M o r f o l o g i T u m b u h a n ~ U M R A H 2 0 1 9
*sumber gambar ilustrasi ( Gembong, 2016. Morfologi Tumbuhan )
^sumber gambar contoh ( internet )
18 | M o r f o l o g i T u m b u h a n ~ U M R A H 2 0 1 9
dari 90° antartepi daunnya. Contohnya adalah sawo kecik ( Manilkara
kauki )
2.4.4. Membulat ( rotundatus )
Ujung daun membulat ( rotundatus ) adalah ujung daun yang tidak
membentuk sudut sama sekali. Contohnya adalah teratai ( Nelumbo
sp. )
2.4.5. Rompang ( truncatus )
Ujung daun rompang ( truncatus ) adalah ujung daun yang berbentuk
seperti garis. Contohnya adalah Jambu ( Anacardium occidentale )
2.4.6. Terbelah ( retusus )
Ujung daun terbelah ( retusus ) adalah ujung daun yang
memperlihatkan suatu lekukan. Contohnya adalah sidaguri ( Sida
retusa )
2.4.7. Berduri ( mucronatus )
Ujung daun berduri ( mucronatus ) adalah ujung daun yang ditutup
oleh duri. Contohnya nanas ( Ananas sativus ).
Tabel 2.8 bentuk ujung daun beserta contohnya
No Bentuk Ilustrasi Contoh
1 Runcing Nelurium orleander
( acutus )
19 | M o r f o l o g i T u m b u h a n ~ U M R A H 2 0 1 9
3 Tumpul Manilkara kauki
( obtusus )
20 | M o r f o l o g i T u m b u h a n ~ U M R A H 2 0 1 9
2.5 Bentuk Basal Daun
Perhatikan macam-macam basal daun ( basis foli ) berikut !
21 | M o r f o l o g i T u m b u h a n ~ U M R A H 2 0 1 9
3 Tumpul Artocarpus integra
( obtusus )
5 Rompang/rata A. leptopus
( truncatus )
22 | M o r f o l o g i T u m b u h a n ~ U M R A H 2 0 1 9
BAB III
Penutup
3.1. Kesimpulan
Daun ( folium ) berasal dari primordial dan berkembang secara pesat di
panggul meristem apeks ujung batang. Pada meristem apeks akan terjadi
pembelahan secara mitosis sehingga terjadi pertambahan ukuran yang
menyebabkan daun bertambah besar dan banyak. Adapun organ-organ penyusun
daun itu sendiri terdiri dari upih/pelepah daun ( vagina ), tangkai daun ( petiole ),
dan lembaran/helaian daun ( lamina ). Adapun daun yang tidak memiliki salah
satu dari 3 bagian utama penyusun daun dikatakan sebagai daun tidak lengkap
yang menyebabkan terjadi beberapa variasi terhadap penyusun organ daun tidak
lengkap. Selain itu, pada daun juga terdapat organ tambahan, di antaranya adalah
daun penumpu (stipula ), selaput bumbung ( ohcrea ), dan lidah-lidah ( ligula ).
Banyaknya keanekaragaman pada bagian daun, menyebabkan bagian
daun tersebut dikelompokkan menjadi banyak berdasarkan indikator-indikator
pembagiannya. Di antaranya pada bentuk helaian daun ( circumscriptio ), bentuk
ujung daun ( apex foli ), dan bentuk pangkal daun ( basis foli ). Helaian daun
(circumsriptio ) dikelompokkan menjadi bagian terlebar tengah-tengah helaian
daun, bagian terlebar bawah-tengah helaian daun, bagian terlebar atas-tengah
helaian daun, dan bagian pangkal hingga ujung daun hampir sama. Ujung daun
dikelompokkan menjadi ujung runcing ( acutus ), ujung meruncing
(acuminatus),ujung tumpul ( obtusus ), ujung membulat ( rotundatus ), ujung
rompang/datar ( truncatus ), dan ujung terbelah ( retusus ). Serta pangkal daun
(basis foli ) dikelompokkan menjadi pangkal daun bertoreh dan pangkal daun
tidak bertoreh.
23 | M o r f o l o g i T u m b u h a n ~ U M R A H 2 0 1 9
3.2. Saran
Tim penulis menyadari dalam proses penulisan makalah ini belum
dapat dikatakan sempurna, untuk itu diperlukannya saran dan kritik dari pembaca
sekalian. Kritik dan saran dapat disampaikan via email dewanto190@gmail.com,
selaku perwakilan dari tim penulis makalah. Selain itu, tim penulis berharap
dalam tahap pengembangan dan pembelajaran menggunakan makalah ini dapat
dilakukan studi lapangan langsung ke area sekitaran Kampus Senggarang/
menyesuaikan, secara langsung untuk mendapatkan penggambaran secara jelas
dan kita sebagai mahasiswa ataupun siapapun yang menggunakan makalah ini
dapat belajar secara langsung melalui proses ilmiah, yaitu
1. Observasi, artinya pengamatan secara langsung pada keanekaragaman
daun yang ada pada area sekitaran Kampus Senggarang/ menyesuaikan,
2. Pengidentifikasian, mahasiswa dapat mengaplikasikan teori-teori yang
dipelajari di dalam makalah ini ke kehidupan sehari-hari,
3. Penginterpretasian, mahasiswa dituntut berani untuk menarik kesimpulan
dari hasil analisis dan diskusi secara pribadi/kelompok, dan
4. Pengkomunikasian, mahasiswa dapat/ diharapkan mampu
menyampaikan hasil analisis atau diskusi ke publik sehingga bisa
mengedukasi banyak orang.
24 | M o r f o l o g i T u m b u h a n ~ U M R A H 2 0 1 9
Daftar Pustaka
Champbell, N.A., J.B. Reece, and L. G. Mitchell. 2012. Biologi Jilid Kedua. Jakarta:
Penerbit Erlangga.
Sonhaji, Aang. -. Mengenal Organ Tumbuhan. Bandung: CV. Wahana Iptek Bandung
Silalahi, Marina. 2015. Bahan Ajar Morfologi Tumbuhan. Diakses pada tanggal
21/9/2019.(http://repository.uki.ac.id/195/1/MORFOLOGI%20TUMB
UHAN.pdf)
Utami, Debora. Struktur Dasar dan Terminologi Tumbuhan Berbiji. Diakses pada
tanggal 21/09/2019. (http://repository.ut.ac.id/4292/1/BIOL4117-
M1.pdf)
25 | M o r f o l o g i T u m b u h a n ~ U M R A H 2 0 1 9