Anda di halaman 1dari 19

Critical Book Report

Morfologi Tumbuhan
Pendidikan Biologi

SKOR NILAI:

MORFOLOGI TUMBUHAN

OLEH :

KELOMPOK 6

NAMA ANGGOTA:

1. CATHERINE ANATA SIPAYUNG (4183141040)

2. METAVIANTI br GINTING (4183141078)

3. M.REDO ILHAM SYAHPUTRA G.(4181141031)

4. RATNA KOMALA(4181141036)

5. WIDYASTUTY FALENTINA TAMBA (4183341031)

KELAS : BIOLOGI DIK B 2018

DOSEN PENGAMPU : SELVIA DEWI POHAN,S.Pd.,M.Pd

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN BIOLOGI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FEBUARI

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada hadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat

kesehatan dan kesempatan,menyelesaikan tugas Critical Book Report . Tugas ini disusun

untuk memenuhi tugas mata kuliahMorfologi Tumbuhan .

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu SELVIA DEWI POHAN,S.Pd.,M.Pd

yang telah memberikan arahan dan bimbingan selama penyusunan tugas Crtical Book Report

dan penulis juga mengucapkan terima kash kepada pihak pihak yang telah mendukung

penulis selama pembuatan tugas ini. Dan kami berharap semoga tugas ini bermanfaat bagi

kalangan pembaca,

Penulis sudah berusaha menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya. Namun

demikian penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada tugas ini. Oleh karena itu

demi kesempuranaan tugas ini penulis mengharapkan adanya kritik dan saran dari semua

pihak demi untuk perbaikan kedepannya.

Medan, Febuari 2019

Kelompok 6

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................................................

DAFTAR ISI .......................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang....................................................................................................

1.2 Rumusan Masalah ...........................................................................................

1.3 Tujuan Penulisan ..............................................................................................

1.4 Identitas Buku ...................................................................................................

BAB II ISI Buku

2.1 Buku I..................................................................................................................

2.2 Buku II................................................................................................................

2.3. Kelebihan dan Kelemahan Buku...................................................................

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan .......................................................................................................

4.2 Saran ..................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
IDENTITAS BUKU
1.1. Latar Belakang
Daun(Follium) merupakan suatu bagian yang penting dan pada umumnya setiap
tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun. Daun merupakan salah satu organ tumbuhan
yang sangat penting karena daun memiliki kloroplas yang berfungsi untuk pembuatan
makanan atau yang disebut proses fotosintesis. Selain itu daun adalah unsur hara yang
bertugas untuk pengolah materi yang diperoleh. Daun biasanya memiliki bentuk yang
tipis dan lebar, walaupun sebagian daun memiliki bentuk yang tebal. Bentuk daun
memiliki beraneka ragam yang didasarkan pada letak bagian daun yang terlebar,
perbandingan lebar dan panjang helai daun,bentuk pangkal daun , bentuk ujung daun, dan
susanaan tulang daun.
1.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana bangun daun pada tumbuhan ?
2. Bagaimana bentuk tepi daun (Margo Folii)?
3. Bagaimana bentuk struktur dari morfologi daun ?
4. Bagaiman bentuk-bentuk permukaan daun ?
5. Bagaimana bentuk ujung daun ?
1.3. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui secara jelas bangun daun
2. Untuk mengetahui struktur dari morfologi daun
3. Untuk mengetahui perkembangan daun dan bentuk tepi daun
4. Untuk mengetahui bentuk permukaan daun.
5. Untuk mengetahui dengan jelas bentuk ujung daun
1.4. Identitas buku
A. Identitas Buku Utama

Judul buku : Morofologi Tumbuhan Berbiji


Pengarang : Ashar Hasairin
Tahun Terbit : Januari 2012
Kota Terbit : Medan
Penerbit : Universitas Negeri Medan
Edisi :I
ISBN : 978-602-8848-55-8

B. Identitas Buku Pembanding

Judul buku : Morofologi Tumbuhan


Pengarang : Prof.Ir.Gembong Tjitrosoepomo
Tahun Terbit : November 2009
Kota Terbit : Yogjakarta
Penerbit : Gajah Mada University Press
Edisi : XVII
ISBN : 979-420-241-X

BAB II
ISI BUKU

2.1 Hal-hal Penting yang Terkandung Dalam Buku Beserta Penjelasan


Pada Materinya
Morfologi Daun
2.1.1 Bangun Daun (CIRCUMCRIPTIO)
A. Berdasarkan letak bagiannya yang terlebar menjadi empat golongan
daun, yaitu:
 Bagian yang terlebar berada di tengah-tengah helaian daun
 Bagian yang terlebar terdapat di bawah tengah-tengah helaian daun
 Bagian yang terlebar terdapat di atas tengah-tengah helaian daun
 Tidak ada bagian yang terlebar, helaian daun dari pangkal ke ujung
memiliki lebar yang sama.
B. Bagian Yang Terlebar Berada di Tengah-tengah Helaian Daun
 Bangun Bulat atau Bundar (orbicularis), jika perbandingan panjang : lebar
= 1 : 1. Contoh: daun Teratai Besar (Nelumbium nelumbo Druce).
 Bangun Perisai (peltatus), Daun yang biasanya bulat mempunyai tangkai
daun yang tidak tertanam pada pangkal daun, melainkan pada bagian
tengah helaian daun. Contohnya pada daun Jarak.
 Bangun Jorong (ovalis/ellipticus), jika perbandingan panjang : lebar = 1,5-
2 : 1. Contohnya pada daun Nangka (Artocarpus integra Merr.)dan pada
daun Nyamplung (Calophyllum inophyllum L.).
 Bangun Memanjang (oblongus), jika perbandingan panjang : lebar = 2,5-
3 : 1. Contohnya pada daun Sirkaya (Annona squamosa L.)dan daun Sirsat
(Annona muricata L.).
 Bangun Langset (lanceolatus), jika perbandingan panjang : lebar = 3-5 : 1.
Contohnya pada daun Kamboja (Plumeira acuminata L.)dan daun
Oleander (Nerium oleander L.).
C. Bagian Yang Terlebar Terdapat di Bawah Tengah-tengah Helaian Daun
 Pangkal daun tadak bertoreh
 Bangun Bulat Telur (ovatus). Contohnya pada daun Kembang Sepatu
(Hibiscus rosa-sinensis L.) dan pada daun Lombok Rawit (Capsicum
frutescens L.).
 Bangun Segi Tiga (triangularis), yaitu bangun seperti segitiga sama
kaki. Contohnya pada daun Bunga Pukul Empat (Mirabilis jalapa L.).
 Bangun Delta (deltoideus), yaitu bangun segitiga sama sisi. Contohnya
pada daun Air Mata Pengantin (Antigonon leptopus Hook. et Arn.).
 Bangun Belah Ketupat (rhomboideus), yaitu bangun segi empat yang
sisinya tidak sama panjang. Contohnya anak daun yang di ujung pada
daun Bangkuwang (Pachyrrhizus erosus Urb).
 Pangkal daun bertoreh atau berlekuk
 Bangun Jantung (cordatus), yaitu bangun seperti bulat telur tetapi
pangkal daun memperlihatkan suatu lekukan. Contohnya pada daun
Waru (Hibiscus tiliaceus L.).
 Bangun Ginjal atau Kerinjal (reniformis), yaitu daun pendek lebar
dengan ujung tumpul atau membulat dan pangkal berlekuk dangkal.
Contohnya pada daun Kaki Kuda (Centella asiatica Urb.).
 Bangun Anak Panah (sagittatus), yaitu daun tak terlalu lebar, ujung
tajam, pangkal dengan lekukan lancip, demikian juga bagian pangkal
daun di kanan kiri lekukannya. Contohnya pada daun Enceng
(Sagittaria sagittifolia L.).
 Bangun Tombak (hastatus), seperti bangun anak panah tetapi bagian
pangkal daun di kanan kiri mendatar. Contohnya pada daun Wewehan
(Monochoria hastata Solms).
 Bangun Bertelinga (auriculatus), seperti bangun tombak tetapi pangkal
daun di kanan kiri tangkai membulat. Contohnya pada daun
Tempuyung (Sonchus asper Vill.).
D. Bagian Yang Terlebar Terdapat di Atas Tengah-tengah Helaian Daun
 Bangun Bulat Telur Sungsang (obovatus), yaitu seperti bulat telur tetapi
bagian yang lebar terdapat dekat ujung daun. Contohnya pada daun Sawoo
Kecik (Manilkara kauki Dub.).
 Bangun Jantung Sungsang (obcordatus). Contohnya pada daun Sidaguri
(Sida retusa L.) dan pada daun Semanggi Gunung (Oxalis corniculata L.).
 Bangun Segitiga Terbalik atau Pasak (cuneatus). Contohnya pada daun
Semanggi (Marsilea crenata Presl.).
 Bangun Sudip atau Spatel atau Solet (spathulatus), yaitu seperti bangun
bulat telur terbalik tetapi bagian bawahnya memanjang. Contohnya pada
daun Tapak Liman (Elephantopus scaber L.)dan pada daun Lobak
(Raphanus sativus L.).
E. Tidak Ada Bagian Yang Terlebar, Helaian Daun Dari Pangkal Sampai
Ujung Sama Lebar
 Bangin Garis (linearis), pada penampang melintangnya pipih dan daun
amat panjang. Contohnya pada daun bermacam-macam rumput
(Gramineae).
 Bangun Pita (ligulatus), serupa bangun garis tetapi lebih panjang lagi.
Contohnya pada daun Jagung (Zea mays L.).
 Bangun Pedang (ensiformis), seperti bangun garis tetapi daun tebal di
bagian tengah dan tipis kedua tepinya. Contohnya pada daun Nenas
Sebrang (Agave sisalana Perr.), dan pada daun Nanas (Agave cantala
Roxb.).
 Bangun Paku atau Dabus (sabulatus), bentuk daun hampir seperti silinder,
ujung runcing, seluruh bagian kaku. Contohnya pada daun Araucaria
cunninghamii Ait..
 Bangun Jarum (acerosus), serupa bangun paku tetapi lebih kecil dan
meruncing panjang. Contohnya pada daun Pinus (Pinus Merkusii Jungh. &
De Vr.)
2.1.2 Ujung Daun (APEX FOLII)
A. Runcing (acutus)
Jika kedua tepi daun di kanan kiri ibu tulang sedikit demi sedikit
menuju ke atas dan pertemuannya pada puncak daun membentuk suatu
sudut lancip.
Contoh: ujung daun Oleander (Nerium oleander L.).
B. Meruncing (acuminatus)
Seperti pada ujung daun yang runcing tetapi titik pertemuan kedua tepi
daunnya lebih tinggi dari dugaan, hingga ujung daun nampak sempit
panjang dan runcing.
Contoh: daun Sirsak (Annona muricata L.).
C. Tumpul (obtusus)
Tepi daun yang semula masih agak jauh dari ibu tulang, cepat menuju
kesuatu titik pertemuan hingga terbentuk sudut yang tumpul.
Contoh: daun Sawo Kecik (Manilkara kauki Dub.).
D. Membulat (rotundatus)
Seperti pada ujung daun tumpul, tetapi tidak membentuk sudut sama
sekali sehingga ujung daun merupakan semacam suatu busur. Biasanya
terdapat pada daun yang bulat atau jorong, atau pada daun bangun
ginjal. 
Contoh: daun Kaki Kuda (Centella asiatica Urb.),
E. Rompang (truncatus)
Ujung daun tampak sebagai garis yang rata.
Contoh: daun Semanggi (Marsilea crenata Presl.),
F. Terbelah (retusus)
Ujung daun memperlihatkan suatu lekukan, kadang-kadang sangat
jelas contohnya pada ujung daun Sidaguri (Sida retusa L.),kadang-
kadang terbelahnya ujung hanya akan terlihat jelas jika dilakukan
pemeriksaan teliti
Contoh:daun Bayam (Amaranthus hybridus L.).
G. Berduri (mucronatus)
Jika ujung daun ditutupi oleh suatu bagian yang runcing keras atau
duri. Contoh:daun Nenas Sebrang (Agave sp.).

http://pengertianmenurutahli.blogspot.com/2013/08/ujung-daun-apex-folii-dan-
pangkal-daun.html

2.1.3 Pangkal Daun (BASIS FOLII)


Apa yang telah di uraikan mengenai ujung daun pada umumnya dapat
pula di berlakukan untuk pangkal daun. Selain dari itu ada pula kalanya,
bahwa kedua tepi daun di kanan kiri pangkal dapat bertemu dan berlekatan
satu sama lain, pangkal daun di bedakan dalam :
1. Yang tepi daunnya di bagian itu tidak pernah bertemu, tetapi pisah
oleh ibu tulang/ ujung tangkai daun. Dalam keadaan demikian
pangkal daun dapat :
a. Runcing (acutus), biasanya terdapat pada daun bangun memanjang,
lanset, belah ketupat, dll.
b. Meruncing(acuminatus), biasanya pada daun bangun bulat telur
sungsat atau daun bangun sudip.
c. Tumpul (obtusus), pada daun-daun bangun bulat telur, jorong.
d. Membulat (rotundatus), pada daun-daun bangun bulat ,jorong dan
bulat telur.
e. Romping atau rata (truncates), pada daun-daun bangun segi tiga,
delta, tombak.
f. Berlekuk (emarginatus), pada daun-daun bangun jkantung ginjal, anak
panah
2. Yang tepi daunnya dapat bertemu dan berlekatan satu sama lain :
a. Pertemuan tepi daun pada pangkal terjadi pada sisi yang sama terhadap
batang sesuai dengan letak daun pada batang tadi, seperti lazim dapat
kita lihat pada daun-daun perisai.
b. Pertemuan tepi daun terjadi pada sisi yang sama terhadap batang sesuai
dengan letak daun pada batang tadi, seperti lazim dapat kita lihat pada
daun-daun pada perisai.
2.1.4 Susunan Tulang-Tulang Daun (NERVATION ATAU VERIATION)
Tulang-tulang daun adalah bagian daun yang berguna untuk untuk :
A. Member kekuatan pada daun, seperti pula halnya dengan tulang-tulang
hewan dan manusia, oleh sebab itu seluruh tulng-tulang pada daun di
namakan pula rangkah daun (skeleton).
B. Di samping sebagai penguat, tulang-tulang daun itu sesungguhnya adalah
berkas-berkas pembulu yang berfungsi sebagai jalan untuk mengankut zat-
zat, yaitu :
 jalan pengangkutan zat-zat yang di ambil tumbuhan dari tanah,
ialah air beserta garam-garam yang terlarut di dalamnya.
 jalan pengangkutan hasil- hasil asimilasi dari tempat
pembuatannya, yaitu dari daun ke bagian-bagian lain yang
memerlukan zat-zat itu.
Tulang-tulang daun menurut besar kecilnya di bedakan dalam 3 macam, yaitu:
 Ibu Tulang (Costa), ialah tulang yang biasa terbesar, merupakan
terusan tangkai daun, dan terdapat di tengah-tengah membujur dan
membelah daun.
 Tulang-Tulang Cabang (Nervus Lateralis), yakni tulang-tulang yang
lebih kecil dari pada ibu tulang dan bepangkal pada tulang tadi atau
cabang-cabang tulang ini.
 Urat-Urat Daun (Vena), adalah tulang-tulang cabang pula, tetapi
yang kecil ataui lembut dan satu sama beserta tulang-tulang yang lebih
besar membentuk susunan seperti jala, kisi, atau lainnya.
2.1.5 Tepi Permukaan Daun ( MARGO FOLII)
Dalam garis besarnya tepi daun dapat dibedakan dalam dua
macam :
 Yang rata (integer), misalnya daun nangka (Artocarpus
integramerr)
 Yang bertoreh (divisus)
Tepi daun toreh yang merdeka, tepi daun toreh yang merdeka banyak
pula ragamannya yang toreh tadi seringkali amat dangkal dan kurang jelas,
sehingga sukar untuk di kenal yang sering kita jumpai ialah tepi daun yang di
namakan :
a. Bergerigih (serratus), yaitu jika sikus dan angulus sama lancipnya,
misalnya daun lantana (lantana camara l.). selanjutnya untuk melengkapi
untuk keterangan sikap toreh-toreh ini, dapat pula di tambahkan kata-kata
yang bertalian dengan besar kecilnya sinus dan angulusnya.
b. Bergerigih ganda atau rangkap (biserratus), yaitu tepi daun seperti di atas,
tetapi angulusnya cukup besar dan tepinya bergerigih lagi.
c. Bergigi (dentatus), jika sinus tumpul sedang angulusnya lancip misalnya
daun beluntas (plunchea indica lesas)
d. Beringgit (crenatus), kebalikannya bergigi, jadi sinusnya tajam dan
angulusnya yang tumpul, misalnya daun cocor bebek (chalan coe pinnate
pers)
e. Berombak (repandus), jika sinus dan angulus sama-sama tumpul misalnya
daumn air mata pengantin (antigono leptupus hook et arn)

Berdasarkan dalam toreh-toreh itu, tepi daun dapat di bedakan dalam :


a. Berlekuk (lobatus), yaitu jika dalamnya toreh kurang dari pada setengah
panjangnya tulang-tulang yamg terdapat di kanan kirinya.
b. Bercangap (fissus), jika dalamnya toreh kurang lebih sama tengah-tengah
panjang tulang-tulang daun di kanan kirinya.
c. Berbagi (partitus), jika dalamnya toreh melebihi setengah panjangnya
tulang-tulang daun di kanan kirtinya.
Bentuk-bentuk tepi daun :
 Berlekuk menyirip (pinnatilobus), jika tepi berlekuk mengikuti
susunan tulang daun yang menyirip, misalnya daun terong
(solanum melongena l.)
 Bercangap menyirip (pinatifidus). Tepi becangap. Sedang
daunnya mempunyai susunan tulang yang menyirip, misalnya
daun keluwih (artocapus communis forts)
 Berbagi menyirip (pinnatipartitus), tetapi berbagai dengan
susunan tulang yang menyirip, misalnya daun kenikir (cosmos
caudatus m.b.k)
d. Berlekuk menjari (palmatilobus). Tepi berlekuk. Susunan tulang menjari,
misalnya daun jarak pagar (jatrhopa curcas l)
e. Bercangap menjari (palmatifidus). Jika tepinya bercangap sedang susunan
tulangnya menjari ,misalnya daun jarak (ricinus comunnis l)
f. Berbagi menjari (palmatipartitus), yaitu jika tepi berbagi ,sedang daunnya
menpunyai susunan tulang yang menjari, misalnya daun ketela pohon
(manihot utillisima pohl.).
2.2 RINGKASAN MATERI MORFOLOGI TUMBUHAN BERBIJI
2.2.1 BANGUN DAUN (CIRCUMACRIPTION)
Dalam menentukan bangun daun (bentuk daun), tidak boleh terpengaruh oleh adanya
toreh-toreh atau lekuk-lekuk. Melainkan harus di bayangkan seakanakan toreh-toreh tersebut
tidak ada. Berdasarkan letak daunnya yang terlebar dapat di bedakan menjadi 4 golongan
yaitu :
a. Bagian yang terlebar berada di tengah-tengah helaian daun
b. Bagian yang terlebar terdapat di bawah tengah-tengah helaian daun
c. Bagian yang terlebar terdapat di atas tengah-tengah helaian daun
d. Tidak ada bagian yang terlebar atau dari pangkal sampai ujung hamper sama lebarnya
A .Bagian terlebar terdapat di tengah-tengah helaian daun
 Bulat atau bundar (orbicularis), bentuk panjang (P) x lebar (l) = 1 x 1 ,misalnya teratai
besar (Nelumbium nelumbo).
 Bangun perisai (peltatus), bentuk p x l =1 ½ x 1 bangun agak bulat, letak tangkai daun
agak ke pinggir, misalnya daun jarak, tapak liman.
 Jorong (ovalis atau ellipticus), bentuk p x l = 1 1/2 – 2x 1, misalnya pada daun mangga
(Mangifera indica), nangka (Articapus muricata).
 Memanjang (oblongus), bentuk p x l = 2 1/2 – 3 x 1, misalnya pada daun srikaya
(Anonna squamosa L); sirsak (anonna morocata)
 Bangun lanset (Lanceolatus), bentuk p x l =3-5 x 1, misalnya daun kamboja (plurniera
acuminate Ait).
B .bagian yang terlebar di bawah tengah-tengan helaian daun
1. Pangkal daunnya tidak bertoreh
 Bangun bulat telur (ovatus), bentuk pxl = 1 x 1 1/2 – 1 ,misalnya pada daun
kembang sepatu ( hibiscus rosa-sinensis)
 Bangun segitiga samakaki (triangularis), misalnya daun tumbuhanbunga pukul
empat (Mirabilis jalapa)
 Bangun delta segitiga sama sisi (Deltoides), misalnya daun air mata pengantin
(Antigonon lrptosus)
 Bangun belah ketupat (rhomboidenus), bangun segi empat yang sisinya tidak
sama panjang, misalnya pada anak daun di ujung daun bengkuang
(pahyrrhiusus erosus).

2. Pangjkal daun bertireh atau berlekuk


 Bangun jantung (cordatus), misalnya dau waru (Hibiscus tiliaseus) bentuk
daun p x l = 1 – 11/2 x 1
 Bangun ginjal atau kerinjal (reniformis), misalnya pada daun kaki kuda
(centella asiatica) bentuk daunnya p x l = 1 x 1
 Bangun anak panah (segittatus), misalnya pada daun wewehan (martnochoria
hastate)
 Bertelinga (auriculatus) misalnya tempuyung (sonchus asper)

C. Bagian terlebar terdapat di atas tengah tengah helaian daun


 Bangun bulat sungsang(obovatus),bentuk bulat telur terbalik, misalnya daun
sawo kecil(manira kauki)
 Bangun jantung sungsang(obcoratus), bentuk jantung terbalik terbalik,
misalnya daun sidaguri(sida retusa)
 Bangun segetiga terbalik atau bungu pasak(cuneatus), misalnyaanak daun
semangi(Marsiela crenata)
 Bangun sudip atau bangun spatel (spathulatus), misalnya daun lobak(raphanus
sativus)

D. Tidak bagian yang terlebar atau duri pangkal sampai ujung hampir sama lebar
 Bangun garis(linearis) bentuk garis pipih dan memanjang misalnya pada jenis
jenis rumput(graminae), alang alang(imperata cylindra),serai(anadropogon
nardus),rumput teki(cyperus rotondus),padi(oriza ativa)
 Bangun pita (ligatus) bentuk pita pipih dan sangat panjang, misalnya daun
jagung(zea mays) tebu(saccarum (offcinarum)
 Bangun pedang(rensiformis) bentuk bagian tengah tebal dan kedua bagian tepi
tipis, misalnya daun nanas seberang(agave sisalana)
 Bangun paku atau tabus(subulatus),bentuk bulat pendek, misalnya daun araucaria
cunninghammi
 Bangun jarum (acerous), bentuk jarum bulat panjang, misalnya daun pinus
merkussi

1.UJUNG DAUN (APEX FOLI)

Runcing(acutus)

Jika kedua tepi daun dikanan dan dikiri ibu tulang sedikit demi sedikit menuju ke atas dan
pertemuannya pada puncak daun membentuk suatu sudut lancip. Contohnya adalah daun
oleander,kamboja,dan sidagori.

Meruncing(acuminatus)

Seperti pada ujung runcing tetapi titik pertemua kedua tepi daunnya jauh lebih tinggi dari
dugaan, hingga ujung daun tampak sempit panjang dan runcing. Contohnya adalah daun
sirsak,dan kamboja.

Tumpul(obtusus)

Tepi daun yang semula masih agak jauh dari ibul tulang, cepat menuju ke satu titik
pertemuan hingga membentuk sudut yang tumbul. Contoh daun tersebut adalah
puring,kamboja,dan kapas.

Membulat(rotundatus)

Seperti pada ujung yang tumpul tetapi tidak berbentuk sudut sama sekali sehingga ujung
daun merupakan semacam satu busur, terdapat pada daun yang bulat atau jorong atau pada
daun bangun ginjal. Contohnya adalah daun kaki kuda dan teratai.

Terbelah(retusus)
Ujung daun justru memperlikatkan suatu lekukan,kadang-kadang sangat jelas. Contoh
daun tersebut adalah sidaguri,bayam,daun kupu,dan beringin.

Berduri(muscronatus)

Jika ujung daun ditutup dengan suatu bagian runcing keras,merupakan suatu duri. Contoh
daun tersebut adalah nenas,bakau dan buah nona.

2.PANGKAL DAUN(BASIS FOLII)

Tepi daunnya di bagian itu tidak pernah bertemu,tetapi terpisah oleh pangkal ibu tulang atau
ujung tangkai daun,pangkal daun dapat:

Runcing (acatus)

Meruncing (aciminatus)

Tumpul (obtusus)

Romping atau rata (truncates)

Berlekuk (emarginatus)

Tepi daunnya dapat bertemu dan berlekatan satu sama lain:

Pertemuan tepi daun pada pangkal terjadi pada sisi yang sama terhadap batang sesuai dengan
letak daun pada batang.

Pertemuan tepi daun terjadi pada sisi seberang batang yang berlawanan atau berhadapan
dengan letak daunnya, tampak seperti pangkal daun tertembus oleh bayangnya (perfoliatus).
Bentuk pangkal daun seperti tersebut di atas biasanya membulat.
2.2 KelebihandanKelemahanBuku
Materi BukuPembanding Buku 2 Utama
Kelengkapandan Padabuku 1 Padabuku 2
Kedalamanmateri materinyakuranglengkap materinyalebihlengkap
Tata Letak/ Padabuku 1 Padabuku 2
Penyusunannya tataletakdanpenyusunantempatnyak tataletakdanpenyusunantempatn
urangtepattetapigambar yang yatepatataurapitetapigambar
dijelaskanlebihjelas yang dijelaskankurangjelas
SumberLiteratur Sumberliteraturnyalebihsedikit Sumberliteraturnyalebihbanyak
Glosarium/ Tidakterdapatglosariumdidalambuk Terdapatbanyakglosariumdidala
Evaluasi utersebut yang mbukutersebut yang
mengakibatkankesulitanataukurang memudahkanuntukmengetahuid
dimengertiolehsipembaca. Dan andimengertiolehsipembaca
jugatidakterdapatevaluasisoal-
soallatihansehinggasipembacatidak
dapatmelatihkemampuanmereka.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Morfologi Tumbuhan adalah aktivitas yang menjadikan daun sebagai
medianya untuk menyusun kerangka dan meneliti bagian bagian daun, serta
menerangkan bagaimana bentuk, ukuran, permukaan, dan lain-lain dalam daun.
Kedua buku diatas sangat bagus dan cukup baik untuk mengetahui bagian bagian
daun dan keduanya juga memiliki tampilan tampilan menarik untuk di baca sehingga
kita dapat lebih mudah untuk mempelajari morfologi tumbuhan.
3.2 Saran
Kami sebagai penulis critical book ini menyadari masih banyak kekurangan
dan kesalahan dalam membuat critical book dikarenakan kurangnya peengalaman dan
sumber yang masih sangat terbatas oleh karena itu kami sebagai penulis berharap
dapat memaklumi isi dari critical book ini dan dapat diberikan saran dan kritik yang
bersifat membangun agar kedepannya dicapai kesempurnaan dalam pembuatan
critical book yang berikutnya .
DAFTAR PUSTAKA
http://pengertianmenurutahli.blogspot.com/2013/08/ujung-daun-apex-folii-dan-
pangkal-daun.html
Hasairin,Ashar.2012.Morfologi Tumbuhan Berbiji. Medan:Universitas Negeri Medan
Tjitrosoepomo,Gembong.2009.Morfologi Tumbuhan. Yogjakarta: GajahMada
University Press

Anda mungkin juga menyukai