“Sistem Endokrin”
Dikerjakan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia
Oleh :
Dosen pengampu:
Widya Ningsih,M.Pd
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sistem endokrin adalah sistem kelenjar yang bekerja pada tubuh manusia yang
hasil sekresinya langsung ke dalam darah tanpa melewati duktus atau saluran dan dari
sekresi tersebut adalah hormon. Hormon adalah zat kimia yang dibawa dalam aliran
darah ke jaringan dan organ kemudian merangsang hormon untuk melakukan
tindakan tertentu. Sistem endokrin sangat berpengaruh pada banyak proses kehidupan
yang melibatkan reproduksi, pertumbuhan, kekebalan tubuh, dan menjaga
keseimbangan fungsi internal tubuh.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Mengetahui masalah yang terkait dengan system endokrin dalam tubuh manusia
2. Menyelesaikan arti dari system endokrin
3. Mengetahui struktur dari system endokrin
C. TUJUAN
1. Dapat mengetahui pengertian dari system endokrin
2. Mengetahui gejala system endokrin
3. Mengetahui fungsi sitem endokrin
BAB II
IDENTITAS DAN RINGKASAN ISI JURNAL
RINGKASAN JURNAL I
Kelenjar endokrin ditemukan di seluruh tubuh dan memiliki berbagai peran yang
berbeda. Kelenjar dan organ endokrin utama tercantum di bawah ini:
1) Hipotalamus
Perbatasan
Hipotalamus adalah struktur seukuran almond di sistem limbik otak, dan pusat
kendali sistem endokrin. Perbatasannya adalah sebagai berikut:
Fungsi
Oksitosin: Ini terlibat dalam pelepasan ASI, orgasme, dan kontraksi otot polos. Ini
juga mengatur suhu tubuh dengan membantu mendistribusikan panas, dan siklus tidur
karena meningkatnya kadar oksitosin dianggap membantu mendorong tidur.
Prolaktin-releasing hormone (PRH) atau hormon penghambat prolaktin (PIH): PRH
merangsang produksi ASI, sementara PIH menghambatnya. Ini juga dapat dilihat
pada pria juga, meskipun itu adalah tanda masalah kesehatan yang signifikan.
Kelenjar pituitari (hipofisis cerebri) adalah struktur sebesar kacang polong berbentuk
ovoid yang dipasang melalui infundibulum ke umbi cinereum hipotalamus. Ini
terletak di dalam fossa hipofisis (sella turcica) tulang sphenoid. Selap diafragma dura
mater hanya sebagian membungkus kelenjar di dalam fossa karena mengandung
lubang untuk infundibulum. Sinus vena memisahkan kelenjar dari lantai fossa.
Struktur:
Adenohypophysis
Jalur neurosekresi utama melalui neurohipofisis berasal dari inti supraoptik dan
paraventrikular hipotalamus dan berakhir di dekat sinusoid dari lobus posterior.
Akibatnya, hormon dilepaskan langsung dalam sirkulasi. Kelompok neuron lain yang
berakhir pada median eminensia dan batang infundibular melepaskan penghambatan
dan melepaskan hormon dalam sistem portal hypophyseal, yang pada akhirnya
mengendalikan aktivitas sekretorik dari adenohypophysis.
Fungsi
Seiring dengan hipotalamus dan kelenjar hipofisis, kelenjar pineal (epiphysis cerebri)
ditemukan di otak. Ini adalah organ kecil yang terletak dalam depresi antara colliculi
superior, inferior dengan splenium dari corpus callosum. Kelenjar tertutup dalam
lapisan bawah tela choroidea dari ventrikel ketiga.
Struktur
Kelenjar pineal memiliki dasar yang diarahkan ke anterior dan dibagi menjadi lamina
superior dan inferior oleh tangkai pineal, yang juga berfungsi sebagai titik perlekatan
pada atap ventrikel ketiga. Lamina masing-masing berisi komisura posterior dan
habenular.
Parenkim kelenjar sangat vaskularisasi dan dibagi menjadi lobulus oleh beberapa
septa, yang juga membawa pembuluh darah dan saraf simpatik. Akson simpatik
adrenergik ini berasal dari tentorium cerebelli dan memasuki kelenjar sebagai nervus
conarii. Parenkim kelenjar pineal sebagian besar terdiri dari pinealocytes. Batang
pinus sebagian besar terdiri dari glia.
Fungsi
Kelenjar pineal memiliki fungsi yang lebih spesifik, hanya terlibat dalam sekresi
hormon melatonin. Ini dilepaskan dari ekspansi bulat dari sel tubuh pinealocytes.
Hormon ini terlibat dalam perkembangan seksual dan siklus tidur-bangun. Dalam hal
perkembangan reproduksi, melatonin memblokir sekresi gonadotropin (FSH dan LH)
dari kelenjar hipofisis.
Kelenjar tiroid
Kelenjar tiroid dan paratiroid adalah kelenjar endokrin di pangkal leher. Kelenjar
tiroid adalah kelenjar terbesar dari sistem endokrin. Ini terletak di bagian anterior
leher pada tingkat vertebra C5-T1, jauh ke dalam otot-otot sternothyroid dan
sternohyoid.
Struktur
Lobus dexter glandulae thyroideae (Lobus kanan kelenjar tiroid)
Terdiri dari dua lobus, kanan dan kiri, yang naik ke tulang rawan tiroid, disatukan
oleh tanah genting. Lobus adalah anterolateral dalam kaitannya dengan laring dan
trakea, sedangkan isthmus berada di anterior cincin trakea kedua dan ketiga. Pada
beberapa orang, lobus piramidal berbentuk kerucut naik dari tanah genting
menuju tulang hyoid.
Kelenjar tiroid tertutup di dalam kapsul berserat, yang melekat pada tulang rawan
krikoid dan cincin trakea oleh jaringan ikat yang padat. Kapsul berserat itu sendiri
tertutup dalam selubung fasia yang longgar. Kelenjar ini sangat vascularis. Arteri
yang memasok itu adalah arteri tiroid superior dan inferior, yang terletak di antara
kapsul fibrosa dan selubung fasia. Drainase vena kelenjar melalui vena tiroid
superior, tengah, dan inferior, yang membentuk pleksus tiroid vena. Innervasi
berasal dari ganglia simpatis servikal, serta serat parasimpatis dari saraf vagus.
RINGKASAN JURNAL II
Sistem endokrin adalah sistem kelenjar yang bekerja pada tubuh manusia yang hasil
sekresinya langsung ke dalam darah tanpa melewati duktus atau saluran dan dari
sekresi tersebut adalah hormon. Hormon adalah zat kimia yang dibawa dalam aliran
darah ke jaringan dan organ kemudian merangsang hormon untuk melakukan
tindakan tertentu. Sistem endokrin sangat berpengaruh pada banyak proses kehidupan
yang melibatkan reproduksi, pertumbuhan, kekebalan tubuh, dan menjaga
keseimbangan fungsi internal tubuh.
Kelenjar dari sistem endokrin meliputi hipofisis, pineal, tiroid, paratiroid, timus,
pankreas, adrenal, dan ovarium atau testis. Meskipun berperan sangat penting dalam
tubuh, ada banyak gangguan kelenjar endokrin yang belum diketahui. Salah satu
gangguan pada kelenjar endokrin adalah Diabetes Melitus. Dari data yang diperoleh
Riskesdas, menunjukkan peningkatan jumlah prevalensi Diabetes di Indonesia dari
5,7% pada tahun 2007 menjadi 6,9% pada tahun 2013. Menurut Data International
Diabetes Federation tahun 2015, jumlah penderita Diabetes di Indonesia diperkirakan
sebesar 10 juta jiwa. Di Indonesia sendiri, menurut Data Sample Registration Survey
tahun 2014 telah menunjukkan bahwa Diabetes merupakan penyebab kematian
nomor 3 di Indonesia (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2016). Selain
Diabetes, penyakit tiroid menempati urutan ke-2 daftar penyakit endokrin yakni
sekitar 10%-20% .
Dengan adanya program kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) dari
pemerintah, dokter umum dijadikan pintu utama untuk diagnosis penyakit ataupun
menentukan apakah harus dirujuk ke dokter spesialis. Dalam kasus penderita penyakit
endokrin sangat berbahaya apabila tidak ditangani sejak dini sedangkan proses
rujukan ke dokter spesialis atau rumah sakit membutuhkan waktu yang tidak sedikit
karena pasien yang datang terlalu banyak. Salah satu solusi untuk memberikan
penanganan dini sebelum ditangani dokter spesialis adalah dengan menggunakan
kecerdasan buatan.
Sistem Endokrin adalah sistem yang terdiri dari kelenjar endokrin buntu atau tanpa
saluran yang tersebar pada bagian tubuh .Kelenjar endokrin ini melaksanakan
fungisnya dari dalam tubuh dengan cara memproduksi hormon yang hasil sekresinya
langsung ke dalam darah tanpa melalui saluran. Sementara hormon merupakan zat
kimia hasil dari sekresi oleh suatu sel yang mempengaruhi sel lainya.
Hormon hasil sekresi dari kelenjar endokrin ini pada umumnya berfungsi sebagai
homeostasis atau menyeimbangkan fungsi dari dalam tubuh. Banyak sekali yang
dipengaruhi oleh hormon hasil sekresi dari kelenjar endokrin , antara lain adalah
pertumbuhan dan perkembangan, reproduksi, fungsi seksual, mood, ketahanan tubuh,
pernafasan, suhu tubuh, detak jantung dan metabolisme.
Peran dari kelenjar endokrin sangatlah vital, sehingga apabila terserang suatu
penyakit akan sangat berbahaya bagi kehidupan, dan pada sub-bab selanjutnya akan
dibahas tentang bagian-bagian kelenjar endokrin dan juga penyakit pada kelenjar
endokrin.
Penyakit pada kelenjar endokrin.Diabetes Mellitus Diabetes mellitus merupakan
gangguan metabolisme tubuh dengan naiknya gula darah (hiperglikemia) karena
kekurangan hormon insulin. Yang mungkin juga terjadi karena hormon insulin tidak
bekerja dengan semestinya
Diabetes mellitus sendiri dibagi menjadi dua, yakni karena gangguan autoimun
karena kelenjar pankreas tidak dapat mensekresi hormon insulin yang biasa disebut
dengan diabetes tipe 1. Sementara diabetes tipe 2 terjadi karena tubuh seseorang tidak
menerima insulin dalam jumlah yang cukup sehingga fungsinya tidak optimal yang
menjadikan tubuh kurang peka terhadap insulin (terjadi resistensi insulin). Dari dua
tipe penyakit diabetes mellitus diatas, yang sering terjadi adalah diabetes tipe 2 yang
awal mulanya disebabkan karena pola hidup yang kurang sehat.
Hormon ADH ini adalah hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis posterior.
Penyebab utama terjadinya diabetes inspidus ini adalah produksi hormon ADH
berkurang atau ketika ginjal kurang merespon terhadap hormon ADH yang ada dan
berakibat ginjal mengeluarkan terlalu banyak cairan dan urin yang dihasilkan menjadi
tidak pekat.
Hipotiroid Hipotiroid adalah penyakit yang terjadi karena kurangnya hormon tiroksin
yang diproduksi dari kelenjar tiroid .Hipotiroid menyebabkan beberapa kelainan pada
tubuh karena hormon dari kelenjar tiroid ini bertugas mengatur metabolisme dalam
tubuh. Apabila terjadi kekurangan hormon, maka fungsi metabolisme tubuh tidak
berjalan sebagaimana mestinya.
Akibat dari hipotiroid ini seperti berat badan meningkat tanpa alasan yang jelas,
sangat mudah lelah, kurangnya kesadaran diri (merasa bingung) dan mudah lupa.
Jika hipotiroid ini terjadi karena penyakit bawaan lahir, maka akan terjadi kretinisme
dimana perkembangan fisik dan mental pada masa anak-anak menjadi terhambat.
kretinisme pada anak ini dapat ditandai dengan tubuhnya yang kecil, bentuk kepala
yang agak menonjol, tangan dan kaki pendek, dimana gejalagejalanya mirip dengan
dwarfisme. Pada orang dewasa, gejala yang terlihat adalah wajah yang terlihat
sembab, dan juga rambut yang rontok ketika menderita hipotiroid.
Penyakit Addison Penyakit Addison merupakan penyakit yang terdapat pada kelenjar
adrenal. Hal ini karena korteks adrenal menghasilkan hormon yang terlalu sedikit dari
seharusnya. Penyebab utama pada penyakit addison ini merupakan kelainan autoimun
dimana terjadi kesalahan pada produksi hormon aldosteron dan kortisol yang
dihasilkan oleh kelenjar adrenal menjadi terlalu sedikit. Selain hal tersebut penyebab
lain dari penyakit addison ini berasal dari kondisi kelenjar pituitari yang kurang
memproduksi hormon adrenokortikotropik (ACTH), dimana yang berakibat pada
kurangnya hormon kortisol saja, karena sekresi hormon aldosteron ini tidak
bergantung pada ACTH.
Sindrom Cushing Sindrom Cushing merupakan penyakit karena sekresi yang berlebih
dari hormon kortisol. Penyebab sindrom Cushing ini ada tiga, yang pertama adalah
karena rangsangan yang terlalu berlebih dari korteks adrenal dengan jumlah hormon
CRH dan/atau ACTH yang berlebih. Kedua yaitu karena terdapat tumor pada kelenjar
adrenal yang mengakibatkan kesulitan dalam mensekresi hormon kortisol ACTH.
Yang terakhir adalah karena terdapat tumor yang mensekresi hormon
ACTH selain dari kelenjar pituitari, yang biasanya terdapat pada paru-paru. Selain
ketiga faktor diatas, konsumsi obat yang mengandung kortikosteroid juga bisa
memicu sindrom cushing ini. Sindrom Cushing ini dapat diketahui dengan mudah
apabila seorang pasien memang mengonsumsi obat yang mengandung kortikosteroid
sejak lama. Gejala seperti membulatnya wajah, munculnya guratan-guratan pada
tubuh, serta penumpukan lemak merupakan gejala yang terlihat dari penderita
sindrom Cushing.
Pada pria, kelebihan hormon androgen ini akan sulit dideteksi kecuali pada pria
ketika masih dalam masa puber dimana terjadi pembesaran suara, pertumbuhan
jenggot, dan munculnya hasrat berhubungan. Kelebihan androgen pada pria dewasa
bisa tidak terlalu berpengaruh karena hormon ini merupakan hormon untuk pria.
BAB III
KEUNGGULAN JURNAL
A. KETERKAITAN ANTAR JURNAL
Keterkaitan antar jurnal tersebut berada didalam materi ,materi yang dituliskan
dengan jelas mengenai system endokrin ,jurnal 1 yang membahas tentang pengertian
struktur dan fungsi, kemudian disempurnakan pada jurnal kedua yang membahas tentang
penyakit penyakit yang ada pada system endokrin tersebut.
B. KEMUKTAKHIRAN JURNAL
Kemutakhiran antara jurnal juga sangat baik, karena pada pembahasannya selalu
erat dan konsisten untuk membahas secara menyeluruh mengenai pembahasan system
endokrin tersebut. Jurnal ini memaparkan materinya dengan bahasa yang mudah
dimengerti.
BAB IV
KELEMAHAN JURNAL
A. KETERKAITAN ANTAR JURNAL
Antara jurnal 1 dengan jurnal 2 tidak memiliki gambar yang lebih memudahkan pembaca
dalam memahami system endokrin ini, juga diantara jurnal ini tidak meletakkan grafik
atau table yang menjelaskan penelitian yang mereka ajukan .
B. KEMUKTAKHIRAN JURNAL
Kemutakhiran antara jurnal juga baik, hanya saja karena pada pembahasannya belum
menerapkan beberapa hasil dan pembahasan yang dapat lebih memudahkan pembaca
dalam menyelesaikan dan menjadikan jurnal tersebut sebagai bahan acuan referensi.
BAB V
IMPLIKASI TERHADAP
A. TEORI
Implikasi terhadap teori yaitu menerapkan langsung dan mengaplikasikan pada
pembelajaran selanjutnya mengenai system endokrin yang selalu berhubungan dengan
system pada tubuh manusia.
C. ANALISA MAHASISWA
Dari jurnal ini mengetahui bahwa system endokrin tersebut berupa salah satu system
yang berada pada tubuh manusia. Dalam setiap system mempunyai fungsi peranan serta
gejala yang dimilikinya.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Kesimpulannya adalah:
1. Sistem endokrin adalah kumpulan kelenjar. Kelenjar ini mengeluarkan berbagai
hormon, yang melakukan perjalanan ke organ target tertentu melalui aliran darah.
Hormon memiliki fungsi spesifik seperti mengatur pertumbuhan, metabolisme, suhu
dan perkembangan reproduksi.
Seperti sistem saraf, sistem endokrin bertindak sebagai jalur pensinyalan, meskipun
hormon lebih lambat bekerja daripada impuls saraf. Sinyal endokrin dapat bertahan
dari beberapa jam hingga beberapa minggu. Pusat kendali utama untuk organ-organ
dalam sistem endokrin adalah hipotalamus di otak. Bidang kedokteran yang berkaitan
dengan sistem endokrin dikenal sebagai endokrinologi.
Sistem Endokrin adalah sistem yang terdiri dari kelenjar endokrin buntu atau tanpa
saluran yang tersebar pada bagian tubuh .Kelenjar endokrin ini melaksanakan
fungisnya dari dalam tubuh dengan cara memproduksi hormon yang hasil sekresinya
langsung ke dalam darah tanpa melalui saluran. Sementara hormon merupakan zat
kimia hasil dari sekresi oleh suatu sel yang mempengaruhi sel lainya.
B. SARAN
Saran untuk jurnal ini adalah bisa menambahkan gambar agar lebih mudah memahami
dan mengaplikasikan langsung system endokrin ini.
DAFTAR PUSTAKA
Didin,dkk.2017. Pemodelan Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Pada Sistem Endokrin Manusia
dengan Metode Dempster-shafer. Jurnal pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu
Komputer. Vol 1(9) hal 893-903. Issn 2548-964X