Anda di halaman 1dari 11

CRITICAL BOOK REPORT

“MORFOLOGI DAUN”

DOSEN PENGAMPU:

Dr.Ashar Hasairin, M.Si

Di Susun

Oleh:

Dedi Diansyah

4182141001

Biologi Dik E 2018

PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga tugas
ini dapat tersusun hingga selesai. Dan harapan saya semoga tugas ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca maupun untuk saya sendiri, Untuk ke
depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik
lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya, saya yakin masih
banyak kekurangan dalam tugas ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Medan, Februari 2019

Penyusun
Identitas Buku:

BUKU I

Judul : MORFOLOGI TUMBUHAN BERBIJI

Penulis : Ashar Hasirin

Penerbit : UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

Kota Terbit : Medan

Tahun Terbit : 2012

BUKU II

Judul : MORFOLOGI TUMBUHAN

Pengarang : Prof. Ir. Gembong Tjitrosoepomo

Penerbit : Gajah Mada University Press

Kota Terbit : Yogyakarta

Tahun Terbit : 2015


BAB I
PENDAHULUAN

A. Rangkuman Isi Buku


1) Buku I
1. Pengertian daun
Daun merupakan bagian tumbuhan yang hanya tumbuh dari batang. Daun
biasanya berbentuk tipis melebar dan berwarna hijau. Warna hijau itu disebabkan adanya
klorofil koma yaitu zat hijau daun berikut ada juga daun yang hijau muda dan ada juga
daun yang hijau tua. Namun demikian ada juga daun tumbuhan yang tidak berwarna
hijau misalnya daun puring. Daun merupakan dapur tumbuhan yang dapat berfotosintesis
memasak makanannya

2. Bagian Bagian Daun


 Upih Daun atau Pelepah Daun (vagina)
Daun yang berupih biasanya terdapat pada gologngan tumbuhan yang tergolong
berbiji tunggal. Upih daun merupakan bagian daun yang melekat atau memeluk
batang, dapat berfungsi:
- Sebagai pelindung kuncup yang masih muda
- Memberi kekuatan pada abatang tanaman
 Tangkai Daun (petiolus)
Tangkai daun merupakan bagian daun yang mendukung helainnya dan
bertugas untuk menempatkan helaian daun pada posisi sedemikian rupa, sehingga
dapat memproleh cahaya matahari sebanyak banyaknya. Bentuk dan ukuran daun
berbeda beda menurut jenis tumbuhan, bahkan pada satu tumbuhan ada yang
bentuknya dapat berbeda. Umumnya tangkai daun berbentuk silinder dengan sisi atas
agak pipih dan menebal pada pangkalnya.
 Helaian Daun (lamina)

Tumbuhan yang demikian banyak macam dan ragamnya itu mempunyai daun
yang lainnya berbeda-beda. Baik mengenai bentuk, ukuran, maupun warnanya. Oleh
sebab itu, walaupun tidak besar nilainya, terutama dalam hal yang meragukan. Sering
orang membandingkan bentuk helaian daun untuk memperoleh kepastian. Helaian
daun merupakan bagian daun yang terpenting dan menarik perhatian, maka suatu sifat
yang sesungguhnya hanya berlaku untuk pelayannya yang disebut sifat daunnya.
Sifat-sifat daun dapat dipakai sebagai petunjuk untuk mengenal suatu jenis
tumbuhan. Untuk keperluan mengenal suatu jenis tumbuhan maka sifat-sifat daun
dapat dilihat dari:
- Bangunnya (Circumacriptio)
- Ujungnya (Apex)
- Pangkalnya (Basis)
- Susunan tulangnya (Nervatio atau venation)
- Tepinya (Margo)
- Daging daunnya (Intervenium)

3. Ujung Daun
- Runcing (acutus)
Jika kedua tepi daun di kanan kiri ibu tulang sedikit demi sedikit menuju ke
atas dan pertemuannya pada pencak daun membentuk suatu sudut lancip
- Meruncing (acuminatus)
Seperti pada ujung runcing tetapi titik pertemuan kedua tepi daunnya jauh
lebih tinggi dari dugaan hingga ujung daun tampak sempit panjang dan
runcing
- Tumpul (obtusus)
Tepi daun yang semula masih agak jauh dari ibu tulang cepat menuju ke satu
titik pertemuan hingga membentuk sudut yang tumpul
- Membulat (rotundatus)
Seperti pada ujung yang tumpul tetapi tidak membentuk sudut sama sekali
hingga ujung daun merupakan semacam suatu busur terdapat pada daun yang
bulat atau jorong dan pada daun bangun ginjal
- Rompang (truncatus)
Daun-daun tampak sebagai garis yang rata
- Terbelah (retusus)
Ujung daun justru memperlihatkan suatu lingkungan kadang-kadang sangat
jelas
- Berduri (muscronatus)
Jika ujung daun ditutup dengan suatu bagian yang runcing keras, merupakan
suatu duri

4. Pangkal Daun
- Runcing
- Meruncing
- Tumpul
- Romping atau rata

5. Tepi Daun
Toreh pada tepi daun sangat beraneka ragam sifatnya. Ada yang dangkal ada
yang dalam, besar, kecil, dan lain-lain. Tepi daun dengan tore-tore yang
mempengaruhi bentuknya. Jika tore-tore daun besar dan dalam, bangun daun akan
terpengaruh, sehingga bangun asli tidak terlihat. Toreh-toreh yang besar dan dalam
biasanya terdapat diantara tulang-tulang yang besar atau di antara tulang-tulang
cabang.

2) Buku II
1. Pengertian Daun

Daun merupakan bagian tumbuhan yang hanya tumbuh dari batang. Tumbuhan
mengambil zat makanan dari lingkungannya dan zat yang diambil tadi adalah zat-zat
yang bersifat anorganik. Air berserta garam-garam diambil dari tanah oleh akar
tumbuhan. Sedangkan gas co2 yang merupakan zat makanan bunga bagi tumbuhan
diambil dari udara melalui celah-celah yang halus yang disebut mulut daun masuk ke
dalam daun. Zat-zat itu belum sesuai dengan keperluan tumbuhan, oleh sebab itu harus
diubah, biola dijadikan zat-zat organik yang sesuai dengan kepentingan tumbuhan.
Pengolahan zat anorganik menjadi zat organik yang dilakukan oleh daun dengan bantuan
sinar matahari.

2. Bagian bagian daun


 Upih Daun atau Pelepah Daun (vagina)

Daun yang berupa umumnya hanya kita dapati pada tumbuhan yang tergolong
dalam tumbuhan yang berbiji tunggal saja, pisang, golongan palem dan lain-lain.
 Tangkai Daun (petiolus)
Tangkai daun merupakan bagian daun yang mendukung helainnya dan
bertugas untuk menempatkan helaian daun pada posisi sedemikian rupa, sehingga
dapat memproleh cahaya matahari sebanyak banyaknya. Bentuk dan ukuran daun
berbeda beda menurut jenis tumbuhan, bahkan pada satu tumbuhan ada yang
bentuknya dapat berbeda. Umumnya tangkai daun berbentuk silinder dengan sisi atas
agak pipih dan menebal pada pangkalnya.

 Helaian Daun (lamina)

Tumbuhan yang demikian banyak macam dan ragamnya itu mempunyai daun
yang lainnya berbeda-beda. Baik mengenai bentuk, ukuran, maupun warnanya. Oleh
sebab itu, walaupun tidak besar nilainya, terutama dalam hal yang meragukan. Sering
orang membandingkan bentuk helaian daun untuk memperoleh kepastian. Helaian
daun merupakan bagian daun yang terpenting dan menarik perhatian, maka suatu sifat
yang sesungguhnya hanya berlaku untuk pelayannya yang disebut sifat daunnya.
Sifat-sifat daun dapat dipakai sebagai petunjuk untuk mengenal suatu jenis
tumbuhan. Untuk keperluan mengenal suatu jenis tumbuhan maka sifat-sifat daun
dapat dilihat dari:
- Bangunnya (Circumacriptio)
- Ujungnya (Apex)
- Pangkalnya (Basis)
- Susunan tulangnya (Nervatio atau venation)
- Tepinya (Margo)
- Daging daunnya (Intervenium)

3. Ujung Daun

- Runcing (acutus)
Jika kedua tepi daun di kanan kiri ibu tulang sedikit demi sedikit menuju ke
atas dan pertemuannya pada pencak daun membentuk suatu sudut lancip
- Meruncing (acuminatus)
Seperti pada ujung runcing tetapi titik pertemuan kedua tepi daunnya jauh
lebih tinggi dari dugaan hingga ujung daun tampak sempit panjang dan
runcing
- Tumpul (obtusus)
Tepi daun yang semula masih agak jauh dari ibu tulang cepat menuju ke satu
titik pertemuan hingga membentuk sudut yang tumpul
- Membulat (rotundatus)
Seperti pada ujung yang tumpul tetapi tidak membentuk sudut sama sekali
hingga ujung daun merupakan semacam suatu busur terdapat pada daun yang
bulat atau jorong dan pada daun bangun ginjal
- Rompang (truncatus)
Daun-daun tampak sebagai garis yang rata
- Terbelah (retusus)
Ujung daun justru memperlihatkan suatu lingkungan kadang-kadang sangat
jelas
- Berduri (muscronatus)
Jika ujung daun ditutup dengan suatu bagian yang runcing keras, merupakan
suatu duri

4. Pangkal Daun
- Runcing
- Meruncing
- Tumpul
- Romping atau rata

5. Tepi Daun
Toreh pada tepi daun sangat beraneka ragam sifatnya. Ada yang dangkal ada
yang dalam, besar, kecil, dan lain-lain. Tepi daun dengan tore-tore yang
mempengaruhi bentuknya. Jika tore-tore daun besar dan dalam, bangun daun akan
terpengaruh, sehingga bangun asli tidak terlihat. Toreh-toreh yang besar dan dalam
biasanya terdapat diantara tulang-tulang yang besar atau di antara tulang-tulang
cabang.
BAB II
PEMBAHASAN

B. Kelemahan dan Kekurangan Isi Buku


1) Buku I
Buku MORFOLOGI TUMBUHAN BERBIJI ini memiliki kelebihan di dalam isi
buku, yang mana buku ini memiliki tampilan yang sederhana sehingga pembaca dengan
mudah memahami isi buku. Isi dalam buku ini tidak jauh berbeda dengan buku
MORFOLOGI TUMBUHAN, tapi dalam buku pertama ini memiliki isi yg lebih ringkas.
Namun isi yang ringkas ini menjadi kelemahan buku ini, walaupun lebih mudah untuk
memahami keseluruhan buku ini, buku ini tidak terlalu merinci seperti buku
MORFOLOGI TUMBUHAN.
2) Buku II
Buku MORFOLOGI TUMBUHAN ini memiliki isi yang lebih kompleks dan
rinci dibanding buku MORFOLOGI TUMBUHAN BIJI. Mungkin ini di karena Kan
buku ini terbit lebih baru yang mana telah ada penambahan hal hal baru. Walaupun
begitu, buku ini memiliki ukuran yang lebih ramping di banding buku MORFOLOGI
TUMBUHAN BIJI.
BAB III
PENUTUP

C. Kesimpulan
Kedua buku ini meiliki isi yang hampir sama, dan mungkin bisa dibilang sama di
beberapa sub judul. Namun buku MORFOLOGI TUMBUHAN BIJI memiliki
kekurangan isi di banding buku MORFOLOGI TUMBUHAN. Walaupun begitu kedua
buku ini tetap mudah untuk di pahami
DAFTAR PUSAKA

Hasairin Ashar.(2012).MORFOLOGI TUMBUHAN BIJI. UNIVERSITAS NEGERI

MEDAN: Medan

Tjitrosoepomo Gembong.(2015).MORFOLOGI TUMBUHAN . Gajah Mada University

Press:Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai