Anda di halaman 1dari 38

LAPORAN PRAKTIKUM I

MORFOLOGI TUMBUHAN

(AKBK 3202)

DAUN TUNGGAL DAN BAGIAN BAGIANNYA

Disusun Oleh:

M Reyhan Rifky AP
(2210119310001)
Kelompok I A

Asisten Dosen:
Muhammad Rio Fadil, S.Pd.
Fuji Astuti

Dosen Pengampu:

Dra. Hj. Sri Amintarti, M.Si.

Dr. Amalia Rezeki, S.Pd., M.Pd.

Luthfiana Nurtamara, S.Pd., M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
MARET 2023
PRAKTIKUM I

Topik : Daun Tunggal dan Bagian-bagiannya

Tujuan : Mengenal bagian-bagian daun dan ciri-ciri daun tunggal

Hari/Tanggal : Rabu, 15 Maret 2023

Tempat : Laboratorium Biologi Umum PMIPA FKIP ULM


Banjarmasin

I. ALAT DAN BAHAN


A. Alat
1. Baki/nampan
2. Lup
3. Alat tulis
4. Alat dokumentasi (hp)
B. Bahan
1. Daun Bambu (Bambusa sp.)
2. Daun Tebu (Saccharum officinarum L.)
3. Daun Pisang (Musa paradisiaca L.)
4. Daun Jarak (Ricinus communis L.)
5. Daun Singkong (Manihot utilissima)
6. Daun Widelia (Widelia sp.)
7. Daun Keladi (Colocasia sp.)
8. Daun Mangga (Mangifera indica L.)
9. Daun Bunga Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis)
10. Daun Kupu – Kupu (Bauhinia sp.)
11. Rumput Israel (Asytasia sp.)
12. Patah Tulang (Euphorbia tirucalli)
13. Daun Sukun (Artocarpus altilis)
II. CARA KERJA
1. Mengamati bagian-bagian daun : tangkai (petiolus), pelepah (vagina),
helaian (lamma), lidah-lidah(ligula).
2. Mengamati bangun daun : lanset, bulat telur, bulat telur terbalik,
perisai, garis, pita, dsb.
3. Mengamati ujung daun : runcing, meruncing, tumpul, membulat,
rompang/rata, berbelah, berduri.
4. Mengamati pangkal daun : runcing, meruncing, tumpul, membulat,
rompang/rata,berlekuk.
5. Mengamati tepi daun : rata, bergigi, bergerigi, bergerigi ganda,
beringgit, berombak, berlekuk, bercangap,berbagi.
6. Mengamati daging daun : tipis seperti selaput, tipis lunak seperti
kertas, seperti perkamen, seperti kulit,berdaging.
7. Mengamati pertulangan daun : menyirip, menjari, melengkung, sejajar.
8. Mengamati permukaan atas dan bawah daun : gundul, licin (mengkilat,
suram, berselaput lilin), kasap, berkerut, berbingkul- bingkul, berbulu
(jarang, halus dan rapat kasar)
9. Mengamati warna daun pada permukaan atas dan bawah.
10. Membuat gambar hasil pengamatan dan beri keterangan.
III. TEORI DASAR
Daun merupakan bagian tumbuhan yang penting dan umumnya tiap
tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun. Alat ini hanya terdapat
pada batang, bagian batang tempat duduknya tau melekatnya daun
dinamakan buku-buku (nodus) batang, dan tempat di atas daun yang
merupakan sudut antara batang dan daun dinamakan ketiak daun
(axilla). Daun biasanya tipis melebar. Kaya akan suatu zat warna hijau
daun yang dinamakan klorofil. Daun berfungsi sebagai alat untuk:
1. Pengambilan zat-zat makanan (resorbsi)
2. Pengolahan zat-zat makanan (asimilasi)
3. Penguapan air (transpirasi)
4. Pernafasan (respirasi)
A. Bagian-bagian daun
Daun lengkap terdiri dari tiga bagian, yaitu:
1. Upih daun atau pelepah daun (vagina)
2. Tangkai daun (petiola)
3. Helaian daun (lamina)
B. Bangun/bentuk daun (Circumcriptio)
Berdasarkan letak bagian daun yang terlebar maka daun
dibedakan empat golongan, yaitu daun dengan:
1. Bagian yang terlebar kira-kira di tengah-tengah helaian daun.
Tumbuhan yang memiliki daun yang bagian terlebarnya
terletak di tengah-tengah helaian daun kemungkinan bangun
daunnya adalah bulat atau bundar (orbicularis), bangun perisai
(pelitatus), jorong (ovalis atau ellipticus), memanjang
(oblongus), dan bangun lanset (lanceolatus).
2. Bagian daun yang terlebar di bawah tengah-tengah helaian daun.
Daun-daun yang mempunyai bagian yang terlebar di bawah
tengah-tengah helaian daunnya dibedakan dalam dua golongan,
yaitu;
a. Pangkal daunnya tidak bertoreh. Dalam golonngan ini didapati
bentuk-bentuk dan seperti: bangun bulat telur (ovatus),
bangun segitiga (triangularis), bangun della (deltoideus), dan
bangun belah ketupat (rhomboideus).
b. Pangkal daun bertoreh atau berlekuk. Dalam golongan ini
termasuk bentuk-bentuk daun seperti: bangun jantung
(cordatus), bangun ginjal atau kerinjal (reniformis), bangun
anak panah (sagittatus), bangun tombak (hastatus), dan
bangun bertelinga (auriculatus).
3. Bagian yang terlebar terletak di atas tengah-tengah helaian daun.
Daun dengan bagian yang terlebar terletak di tengah-tengah
helaian daun kemungkinan bangunan daunnya adalah bangun
bulat telur sungsang (abovatus), bangun jantung sungsang
(obcordatus), bangun segitiga terbalik atau bangun pasak
(cuneatus), dan bangun sudip atau bangun spatel atau solet
(spathulatus).
4. Tidak ada bagan yang terlebar atau dari pangkal ke ujung dapat
dikatakan sama lebarnya.
Dalam golongan ini termasuk daun-daun tumbuhan yang
biasanya sempit, atau lebarnya jauh berbeda jika dibandingkan
dengan panjangnya daun. Pada umumnya bentuk daun yang dari
pangkal ke ujung sama lebarnya adalah bangun garis (linearis),
banun pita (liguatus), bangun pedang (ensiformis), bangun paku
atau dabus (subulatus), dan bangun jarum (acerosus).
C. Ujung daun (Apex felli) dan pangkal daun (Basis folli)
Ujung dan pangkal daun dapat memperlihatkan bentuk yang
beraneka rupa. Ada tujuh bentuk ujung daun yang sering kita jumpai
yaitu runcing (acutus), meruncing (acuminatus), tumpul (obtusus),
membulat (rotundatus), rompang (truncatus), terbelah (retusus), dan
berduri (mucronatus).
D. Susunan tulang daun (nervatio atau venation)
Tulang-tulang daun adalah bagian daun yang berfungsi untuk
memberi kekuatan pada daun atau sebagai penguat dan jalan untuk
mengangkut zat-zat. Menurut besar kecilnya tulang-tulang daun
dibedakanjadi tiga macam yaitu: ibu tulang tulang (costa), tulang-
tulang cabang (nervus lateralis), dan urat-urat daun (vena).
Berdasarkan arah tulang daun cabang yang besar dapat dibedakan
menjadi empat golongan yaitu daun-daun yang bertulang menyirip
(penna nervis), menjari (palminervis), melengkung (cervinarvis),
sejajar atau lurus (rectinervis).
E. Tepi daun (margo folli)
Secara garis besar tepi daun dapat dibedakan dalam dua macam,
yaitu rata (integer) dan bertoreh (divisus). Toreh-toreh pada tepi
daunsangat bereneka ragam sifatnya. Biasanya toreh-toreh pada tepi
daun dibedakan dalam tiga golongan, yaitu :
1. Tepi daun yang bertoreh merdeka.
Tepi daun dengan toreh merdeka banyak pula ragamnya,
namun yang sering kita jumpai adalah tepi daun yang dinamakan
bergerigi (serratus), bergerigi ganda/rangkap (bisseratus), bergigi
(dentatus), beringgit (crenatus), dan berombak (rapandus).
2. Tepi daun dengan toreh-toreh yang mempengaruhi bentuknya.
Berdasarkan dalamnya toreh-toreh pada tepi daun dapat
dibedakan menjadi tiga macam, yaitu: berlekuk (lobatus),
bercangap (fissus), dan berbagi (pertitus).
3. Tepi daun dengan toreh-toreh bergantung pada susunan tulang-
tulang daun.
Telah dikemukakan bahwa letak toreh-toreh ini bergantung pada
susunan tulang-tulang daun, maka sebutan untuk mencandra tepi
daun yang bertorehnya dengan susunan tulang daun bersangkutan,
hingga dapat dibedakan daun-daun dengan tepi seperti berikut:
berlekuk menyirip (pinnatilobus), bercangap menyirip
(pinnatifidus), berbagi menyirip (pinnatipartitus), berlekuk
menjari (palmatilobus)
F. Daging Daun (interveniumi)
Daging daun (intervenium) adalah bagian daun yang terdapat
diantara tulang-tulang daun dan urat-urat daun. Di bagian ini zat-zat
yang diambil dari luar tubuh diubah menjadi zat-zat yang sesuai
dengan keperluan kehidupan tumbuhan. Tebal tipisnya helaian
daun tergantung dari tebal tipisnya daging daunnya. Oleh karena itu
daging daun dapat bersifat seperti selaput (membranceus), seperti
kertas (papyraceus), atau (chartaceus), tipis lunak (herbaccus),
seperti perkamen (perkamenteus), seperti belulang (cortacius), dan
berdaging (carnosus).
G. Warna Daun
Secara umum kita ketahui bahwa daun berwarna hijau, namun
tidak jarang kita jumpai daun yang berwarna tidak hijau. Selain itu
warna hijau pada daun dapat memperlihatkan banyak variasi atau
nuansa, misalnya merah, hijaubercampur atau tertutup warna merah,
atau hijau kekuningan.
H. Permukaan Daun
Pada umumnya warna daun pada sisi atas dan bawah jelas berbeda,
biasanya sisi atas tampak lebih hijau, licin atau mengkilat jika
dibandingkan dengan sisi bawah daun. Kadang-kadang pada
permukaan daun terdapat alat-alat tambahan berupa sisik-sisik,
rambut-rambut, duri, dll. Oleh karena itu orang membedakan
permukaan daun ada yang licin (laevis), gundul (glaber), kasap
(scaber), berkerut (rugosus), berbingkul- bingkul (bullatus), berbulu
(pilosus), berbulu halus atau rapat (villosus), berbulu kasar (hispidus),
dan berbisik (lepidus).
IV. HASIL PENGAMATAN
A. TABEL PENGAMATAN

No Permukaan atas dan Pertulan


Bangun Ujung Pangkal Daging Warna
Nama Tumbuhan Tepi Daun bawah daun gan Ciri Khas
Daun Daun Daun Daun
Atas Bawah Atas Bawah Daun
1. Daun Bambu Lanset Runcing Membulat Rata Perkamen Kasap Kasap Hijau cerah Hijau Sejajar Selaput
(Bambusa sp.)
suram Bumbung
2. Daun Tebu Pita Meruncing Membulat Rata Perkamen Kasap Kasap Hijau Hijau Sejajar Tanpa
(Saccharum afficinarum
Cerah Stipula
L.)
kekuningan
3. Daun Pisang (Musa Memanjang Tumpul Membulat Rata Kertas Licin Berselaput Hijau Hijau Menyirip Tanpa
paradisiaca L.) Stipula
4. Daun Jarak (Ricinus Membulat Meruncing Membulat Bergerigi Kertas Licin Licin Hijau Hijau Menyirip Menjari
communis L.) kemerahan
5. Daun Singkong (Manihol Membulat Meruncing Meruncing Rata Tipis Licin Kasar Hijau Hijau Menyirip Menjari
utilissima) Lunak
6. Daun Widelia Bulat Telur Runcing Meruncing Bergerigi Tipis lunak Licin Berbulu Hijau Cerah Hijau Menyirip Tanpa
(Widelia sp.) kasar Muda Stipula
7. Daun Keladi Perisai Runcing Berlekuk Berombak Seperti Berselaput Licin Hijau Hijau Menyirip Tanpa
(Colocasta sp.)
kertas licin Stipula
8. Daun Mangga Lanset Meruncing Runcing Rata Seperti Licin Licin Hijau Hijau Menyirip Tanpa
(Mangifera indica L.)
Kulit Tua Stipula

9. Daun Bunga Sepatu Bulat Telur Meruncing Runcing Bergerigi Seperti Gundul Gundul Hijau Tua Hijau Menyirip Memiliki
(Hibiscus rosasinensis)
kertas Muda Stipula
10. Daun Kupu-kupu Bulat atau Terbelah Berlekuk Rata Gundul Gundul Kasap Hijau Muda Hijau Menjari Tanpa
(Bauhinia sp.)
Bundar Suram Stipula
11. Rumput Israel Bulat Meruncing Bulat Rata Kasap Kasap Berbulu Hijau Muda Hijau Menyirip Memiliki
(Asytasia sp.)
Memanjang Berbulu Halus Suram Stipula
12. Patah Tulang Lanset Tumpul Meruncing Rata Tipis Licin Kasap Hijau Tua Hijau Menyirip Tanpa
(Euphorbia tirucalli)
Lunak Muda Stipula
13. Daun Sukun Berseling, Meruncing Tumpul Berbagi Seperti Berbulu Berbulu Hijau Tua Hijau Menyirip Tanpa
(Artocarpus altilitis)
lonjong menyirip Kertas Halus Kasar Suram Stipula
B. FOTO HASIL PENGAMATAN
1. Daun Bambu (Bambusa sp.)
a. Gambar Pengamatan

Keterangan :
1. Helaian Daun (Lamina)
2. Ujung Daun (Apex Folli)
3. Pertulangan Daun
(Nervatio)
4. Tepi Daun (Margo Folli)
5. Pangkal Daun (Basis Folli)
6. Tangkai Daun (Petiolus)

b. Foto Pengamatan

Keterangan :
1. Helaian Daun (Lamina)
2. Ujung Daun (Apex Folli)
3. Pertulangan Daun
(Nervatio)
4. Tepi Daun (Margo Folli)
5. Pangkal Daun (Basis Folli)
6. Tangkai Daun (Petiolus)

( Dok. Kelompok I A. 2023 )


c. Foto Literatur

4
Keterangan :
2 1. Helaian Daun (Lamina)
1 2. Ujung Daun (Apex Folli)
3. Pertulangan Daun
3 (Nervatio)
4. Tepi Daun (Margo Folli)
5. Pangkal Daun (Basis Folli)

5
( Sumber : Kazoka, 2020 )
2. Daun Tebu (Saccharum afficinarum L.)
a. Gambar Pengamatan

Keterangan :
1. Helaian Daun (Lamina)
2. Ujung Daun (Apex Folli)
3. Pertulangan Daun
(Nervatio)
4. Tepi Daun (Margo Folli)
5. Pangkal Daun (Basis
Folli)
6. Pelepah Daun (Vagina)

b. Foto Pengamatan

Keterangan :
1. Helaian Daun (Lamina)
2. Ujung Daun (Apex Folli)
3. Pertulangan Daun
(Nervatio)
4. Tepi Daun (Margo Folli)
5. Pangkal Daun (Basis
Folli)
6. Pelepah Daun (Vagina)

( Dok. Kelompok I A. 2023 )


c. Foto Literatur

2 Keterangan :
1. Helaian Daun (Lamina)
1 2. Ujung Daun (Apex Folli)
3. Pertulangan Daun
3
(Nervatio)
4. Tepi Daun (Margo Folli)
5. Pangkal Daun (Basis
4 Folli)
5

( Sumber : Pornthip Alounthong, 2022 )


3. Daun Pisang (Musa Paradisiaca L.)
a. Gambar Pengamatan

Keterangan :
1. Helaian Daun (Lamina)
2. Ujung Daun (Apex Folli)
3. Pertulangan Daun
(Nervatio)
4. Tepi Daun (Margo Folli)
5. Pangkal Daun (Basis
Folli)
6. Pelepah Daun (Vagina)

b. Foto Pengamatan

Keterangan :
1. Helaian Daun (Lamina)
2. Ujung Daun (Apex Folli)
3. Pertulangan Daun
(Nervatio)
4. Tepi Daun (Margo Folli)
5. Pangkal Daun (Basis
Folli)
6. Pelepah Daun (Vagina)

( Dok. Kelompok 1 A. 2023 )


c. Foto Literatur

Keterangan :
3 4 1. Helaian Daun (Lamina)
6 2. Ujung Daun (Apex Folli)
2
3. Pertulangan Daun
(Nervatio)
4. Tepi Daun (Margo Folli)
5
5. Pangkal Daun (Basis
Folli)
6. Pelepah Daun (Vagina)
1

( Sumber : : Joakimbkk, 2009 )


4. Daun Jarak (Ricinus communis L.)
a. Gambar Pengamatan

Keterangan :
1. Helaian Daun (Lamina)
2. Ujung Daun (Apex Folli)
3. Pertulangan Daun
(Nervatio)
4. Tepi Daun (Margo Folli)
5. Pangkal Daun (Basis Folli)
6. Tangkai Daun (Petiolus)

b. Foto Pengamatan

Keterangan :
1. Helaian Daun (Lamina)
2. Ujung Daun (Apex Folli)
3. Pertulangan Daun
(Nervatio)
4. Tepi Daun (Margo Folli)
5. Pangkal Daun (Basis Folli)
6. Tangkai Daun (Petiolus)

( Dok. Kelompok I A. 2023 )


c. Foto Literatur

2 Keterangan :
3 1. Helaian Daun (Lamina)
2. Ujung Daun (Apex Folli)
3. Pertulangan Daun
6 (Nervatio)
4. Tepi Daun (Margo Folli)
5. Pangkal Daun (Basis Folli)
6. Tangkai Daun (Petiolus)
1 5
4
( Sumber : LianeM, 2010 )
5. Daun Singkong (Manihot utilissima)
a. Gambar Pengamatan

Keterangan :
1. Helaian Daun (Lamina)
2. Ujung Daun (Apex Folli)
3. Pertulangan Daun
(Nervatio)
4. Tepi Daun (Margo Folli)
5. Pangkal Daun (Basis Folli)
6. Tangkai Daun (Petiolus)

b. Foto Pengamatan

Keterangan :
1. Helaian Daun (Lamina)
2. Ujung Daun (Apex Folli)
3. Pertulangan Daun
(Nervatio)
4. Tepi Daun (Margo Folli)
5. Pangkal Daun (Basis Folli)
6. Tangkai Daun (Petiolus)

( Dok. Kelompok I A. 2023 )


c. Foto Literatur

2 Keterangan :
1. Helaian Daun (Lamina)
1 2. Ujung Daun (Apex Folli)
3 3. Pertulangan Daun
4 (Nervatio)
4. Tepi Daun (Margo Folli)
5 5. Pangkal Daun (Basis Folli)
6. Tangkai Daun (Petiolus)
6
( Sumber : Charnchai, 2021 )
6. Daun Widelia (Widelia sp.)
a. Gambar Pengamatan

Keterangan :
1. Helaian Daun (Lamina)
2. Ujung Daun (Apex Folli)
3. Pertulangan Daun
(Nervatio)
4. Tepi Daun (Margo Folli)
5. Pangkal Daun (Basis Folli)
6. Tangkai Daun (Petiolus)

b. Foto Pengamatan

Keterangan :
1. Helaian Daun (Lamina)
2. Ujung Daun (Apex Folli)
3. Pertulangan Daun
(Nervatio)
4. Tepi Daun (Margo Folli)
5. Pangkal Daun (Basis Folli)
6. Tangkai Daun (Petiolus)

( Dok. Kelompok I A. 2023 )


c. Foto Literatur

Keterangan :
1. Helaian Daun (Lamina)
2 5 2. Ujung Daun (Apex Folli)
3. Pertulangan Daun
(Nervatio)
1 4. Tepi Daun (Margo Folli)
5. Pangkal Daun (Basis Folli)
3

4
( Sumber : :Astri Kurniawati, 2023)
7. Daun Keladi (Colocasta sp.)
a. Gambar Pengamatan

Keterangan :
1. Helaian Daun (Lamina)
2. Ujung Daun (Apex Folli)
3. Pertulangan Daun
(Nervatio)
4. Tepi Daun (Margo Folli)
5. Pangkal Daun (Basis Folli)
6. Pelepah Daun (Vagina)

b. Foto Pengamatan

Keterangan :
1. Helaian Daun (Lamina)
2. Ujung Daun (Apex Folli)
3. Pertulangan Daun
(Nervatio)
4. Tepi Daun (Margo Folli)
5. Pangkal Daun (Basis Folli)
6. Pelepah Daun (Vagina)
7. Tangkai Daun (Petiolus)

( Dok. Kelompok I A. 2023 )


c. Foto Literatur

Keterangan :
5 4 1. Helaian Daun (Lamina)
6 2. Ujung Daun (Apex Folli)
3. Pertulangan Daun
3 (Nervatio)
4. Tepi Daun (Margo Folli)
1 2 5. Pangkal Daun (Basis Folli)
6. Pelepah Daun (Vagina)

( Sumber : Elisa Irmalia, 2022 )


8. Daun mangga (Mangifera indica L.)
a. Gambar Pengamatan

Keterangan :
1. Helaian Daun (Lamina)
2. Ujung Daun (Apex Folli)
3. Pertulangan Daun
(Nervatio)
4. Tepi Daun (Margo Folli)
5. Pangkal Daun (Basis Folli)
6. Tangkai Daun (Petiolus)

b. Foto Pengamatan

Keterangan :
1. Helaian Daun (Lamina)
2. Ujung Daun (Apex Folli)
3. Pertulangan Daun
(Nervatio)
4. Tepi Daun (Margo Folli)
5. Pangkal Daun (Basis Folli)
6. Tangkai Daun (Petiolus)

( Dok. Kelompok I A. 2023 )


c. Foto Literatur
2 4 Keterangan :
1. Helaian Daun (Lamina)
2. Ujung Daun (Apex Folli)
3
3. Pertulangan Daun
(Nervatio)
4. Tepi Daun (Margo Folli)
5 5. Pangkal Daun (Basis Folli)
1
6. Tangkai Daun (Petiolus)
6
( Sumber : Ipuwadol, 2017 )
9. Daun Bunga Sepatu (Hibiscus rosasinensis)
a. Gambar Pengamatan

Keterangan :
1. Helaian Daun (Lamina)
2. Ujung Daun (Apex Folli)
3. Pertulangan Daun
(Nervatio)
4. Tepi Daun (Margo Folli)
5. Pangkal Daun (Basis Folli)
6. Tangkai Daun (Petiolus)

b. Foto Pengamatan

Keterangan :
1. Helaian Daun (Lamina)
2. Ujung Daun (Apex Folli)
3. Pertulangan Daun
(Nervatio)
4. Tepi Daun (Margo Folli)
5. Pangkal Daun (Basis Folli)
6. Tangkai Daun (Petiolus)

( Dok. Kelompok I A. 2023 )


c. Foto Literatur

Keterangan :
2 1. Helaian Daun (Lamina)
3
2. Ujung Daun (Apex Folli)
4
1 3. Pertulangan Daun
(Nervatio)
4. Tepi Daun (Margo Folli)
5. Pangkal Daun (Basis Folli)
6. Tangkai Daun (Petiolus)
6 5

( Sumber : AndreaAstes, 2011 )


10. Daun Kupu-Kupu (Bauhinia sp.)
a. Gambar Pengamatan

Keterangan :
1. Helaian Daun (Lamina)
2. Ujung Daun (Apex Folli)
3. Pertulangan Daun
(Nervatio)
4. Tepi Daun (Margo Folli)
5. Pangkal Daun (Basis Folli)
6. Tangkai Daun (Petiolus)

b. Foto Pengamatan

Keterangan :
1. Helaian Daun (Lamina)
2. Ujung Daun (Apex Folli)
3. Pertulangan Daun
(Nervatio)
4. Tepi Daun (Margo Folli)
5. Pangkal Daun (Basis Folli)
6. Tangkai Daun (Petiolus)

( Dok. Kelompok I A. 2023 )


c. Foto Literatur

2 Keterangan :
1 1. Helaian Daun (Lamina)
3
2. Ujung Daun (Apex Folli)
3. Pertulangan Daun
4
(Nervatio)
4. Tepi Daun (Margo Folli)
5. Pangkal Daun (Basis Folli)
6. Tangkai Daun (Petiolus)
5 6

( Sumber : Nursaptia Purwa Asmara, 2015 )


11. Rumput Israel (Asytasia sp.)
a. Gambar Pengamatan

Keterangan :
1. Helaian Daun (Lamina)
2. Ujung Daun (Apex Folli)
3. Pertulangan Daun
(Nervatio)
4. Tepi Daun (Margo Folli)
5. Pangkal Daun (Basis Folli)
6. Tangkai Daun (Petiolus)

b. Foto Pengamatan

Keterangan :
1. Helaian Daun (Lamina)
2. Ujung Daun (Apex Folli)
3. Pertulangan Daun
(Nervatio)
4. Tepi Daun (Margo Folli)
5. Pangkal Daun (Basis Folli)
6. Tangkai Daun (Petiolus)

( Dok. Kelompok I A. 2023)


c. Foto Literatur

Keterangan :
1. Helaian Daun (Lamina)
1 6 2. Ujung Daun (Apex Folli)
5 3. Pertulangan Daun
(Nervatio)
3 4. Tepi Daun (Margo Folli)
5. Pangkal Daun (Basis Folli)
6. Tangkai Daun (Petiolus)

4 2

( Sumber : Melani, 2016 )


12. Patah Tulang (Euphorbia tirucalli)
a. Gambar Pengamatan

Keterangan :
1. Helaian Daun (Lamina)
2. Ujung Daun (Apex Folli)
3. Pertulangan Daun
(Nervatio)
4. Tepi Daun (Margo Folli)
5. Pangkal Daun (Basis Folli)

b. Foto Pengamatan

Keterangan :
1. Helaian Daun (Lamina)
2. Ujung Daun (Apex Folli)
3. Pertulangan Daun
(Nervatio)
4. Tepi Daun (Margo Folli)
5. Pangkal Daun (Basis Folli)

( Dok. Kelompok I A. 2023)


c. Foto Literatur

Keterangan :
1. Helaian Daun (Lamina)
1 2. Ujung Daun (Apex Folli)
3. Pertulangan Daun
(Nervatio)
4 5 4. Tepi Daun (Margo Folli)
5. Pangkal Daun (Basis Folli)
3
2

( Sumber : Surya, 2015 )


13. Daun Sukun (Artocarpus altilitis)
a. Gambar Pengamatan

Keterangan :
1. Helaian Daun (Lamina)
2. Ujung Daun (Apex Folli)
3. Pertulangan Daun
(Nervatio)
4. Tepi Daun (Margo Folli)
5. Pangkal Daun (Basis Folli)
6. Tangkai Daun (Petiolus)

b. Foto Pengamatan

Keterangan :
1. Helaian Daun (Lamina)
2. Ujung Daun (Apex Folli)
3. Pertulangan Daun
(Nervatio)
4. Tepi Daun (Margo Folli)
5. Pangkal Daun (Basis Folli)
6. Tangkai Daun (Petiolus)

( Dok. Kelompok I A. 2023 )


c. Foto Literatur

2 Keterangan :
1 1. Helaian Daun (Lamina)
2. Ujung Daun (Apex Folli)
3. Pertulangan Daun
(Nervatio)
4. Tepi Daun (Margo Folli)
5. Pangkal Daun (Basis Folli)
6. Tangkai Daun (Petiolus)
4
5 6
( Sumber : Ghozali, 2018 )
V. ANALISIS DATA
1. Daun Bambu (Bambusa sp.)
Klasifikasi:
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Bambusa
Spesies : Bambusa sp.
Sumber : Aryanti, (2019)
Berdasarkan hasil pengamatan, pada daun bambu terdapat bagian- bagian
yaitu Daun tanaman bambu (Bambusa sp.) merupakan jenis daun tunggal yang
lengkap karena mempunyai bagian daun berupa pelepah daun (Vagina), tangkai
daun (Petiolus), dan helai daun (Lamina). Daun ini mempunyai bangun daun lanset
(lanceolatus). Ujung daunnya runcing (acustus), pangkal daunnya membulat
(rotundatus), memiliki tepi daun yang rata (integer), daging daun seperti perkamen
(perkamenteus), permukaan atas kasab (scaber) dan bawah daun kasap (scaber),
warna daun bagian atas hijau cerah sedangkan warna bagian bawah daun hijau
suram. Berdasarkan hasil pengamatan daun bambu termasuk dalam daun sempurna
karena memiliki bagian daun yang lengkap.

Berdasarkan literatur, tanaman bambu memiliki nama ilmiah Bambusa Sp.


Merupakan tanaman jenis rumput rumputan dengan rongga dan ruas di batangnya.
Secara umum. Ketebalan dinding bambu berukuran sekitar 2,5 cm. Bambu
memiliki daun yang lengkap, yaitu terdiri dari pelepah daun, helaian daun, serta
tangkai daun. Daunnya adalah jenis pertulangan sejajar, yakni ada satu tulang daun
berukuran besar yang berada di tengah dan tulang daun kecil di sekitarnya yang
tersusun secara sejajar. Ujung daun bambu berbentuk runcing, rata pada bagian tepi,
berbentuk lanset, serta teksturnya mirip kertas. Permukaan daun bambu bagian atas
berwarna hijau terang dan bagian bawahnya berwarna hijau lebih gelap dengan
bulu-bulu kasar (Aryanti, 2019).

2. Daun Tebu (Saccharum afficinarum L.)


Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Subkelas : Commelinidae
Ordo : Cyperales
Familia : Poaceae
Genus : Saccharum
Spesies : Saccharum officinarum L.
Sumber : I Made Arimbawa. 2020
Berdasarkan hasil pengamatan daun tebu memiliki bagian yang lengkap,
yaitu pelepah daun, tangkai daun, dan helai daun. Tanaman ini memiliki Bangun
daun berbentuk pita (ligulatus), ujung daun yang meruncing (acuminatus), pangkal
daun yang membulat (rotundatus), tepi daun yang rata (integer), memiliki daging
yang seperti perkamen (perkamenteus), Permukaan atas bawah kasab (scaber), dan
cenderung berwarna hijau cerah kekuningan.

Berdasarkan Literatur, Daun tebu melekat pada batang di setiap buku-buku,


secara bergantian dalam dua baris di sisi berlawanan. Daun tebu merupakan daun
tidak lengkap, karena hanya terdiri dari pelepah dan helaian daun, tanpa tangkai
daun. Pelepah memeluk batang, makin ke atas makin sempit. Bagian pelepah
terdapat bulu-bulu dan telinga daun. Daun tebu memiliki pelepah yang kuat,
biasanya berwarna putih dan cekung pada permukaan atas daun, dan hijau pucat
dan cembung di permukaan bawah daun (James, 2004).
3. Daun Pisang (Musa paradisiaca L.)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Subkelas : Commelinidae
Ordo : Zingiberales
Famili : Musaceae
Genus : Musa
Spesies : Musa paradisiaca
Sumber : Agrotek. 2022
Berdasarkan hasil pengamatan, daun pisang memiliki bagian yang lengkap
karena memiliki pelepah daun, tangkai daun dan helai daun. Tanaman ini memiliki
Bangun daun Memanjang (oblongus), Ujung Daun Tumpul (obtusus), Pangkal
Daun Membulat (rotundatus), Tepi Daun Rata (integer), Daging daun seperti
kertas (papyraceus), Permukaan atas licin (laevis) dan bawah berselaput lilin,
berwarna hijau cerah, dan pertulangan daun menyirip (pennanervis).

Berdasarkan literatur, Daun pisang pada bagian atas permukaanya


mengkilap dan berwarna hijau sedangkan bagian bawah berwarna hijau keputihan.
Tulang daun pada daun pisang besar yang disebut dengan pelepah. Pelepah pisang
mengandung air yang tinggi dan bagian dalamnya berongga. Daun tanaman pisang
berbentuk lanset memanjang, daun memiliki tangkai yang panjang, berkisar antara
30 – 40 cm. tangkai daun ini bersifat agak keras dan kuat serta mengandung banyak
air (Ryan, 2020).

4. Daun Jarak (Ricinus communis L.)


Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Rosidae
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Ricinus
Spesies : Ricinus communis L.
Sumber : Cronquest. 1981

Berdasarkan hasil pengamatan daun jarak (Ricinus communis L.) memiliki


bangun daun membulat (rotundatus), ujung daun yang meruncing (acuminatus),
pangkal daun membulat, tepi daun bergerigi (serratus), Daging daun seperti kertas
(papyraceus), permukaan atas bawah licin(laevis), dan berwarna hijau kemerahan.
Daun jarak termasuk daun tidak lengkap.

Berdasarkan Literatur, Daun berbentuk menjari dengan kisaran jumlah helai


5-11, tepi daun bergerigi dan lekukan daun dangkal sampai dalam. Daun berwarna
hijau muda sampai hijau tua, dan ada pula yang berwarna kemerahan serta
mengkilap. Tangkai daun panjang dan kuat, dengan panjang 17-40 cm (Widodo,
W. dan Sumarsih, S. 2007).
5. Daun singkong (Manihot uttilissima)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Maniho
Spesies : Manihot uutilissima
Sumber : Cronquest. 1981
Berdasarkan hasil pengamatan Daun singkong (Manihot uttilissima)
memiliki Bangun daun yang membulat(rotundatus), Ujung daun yang
meruncing(acuminatus), pangkal daun meruncing(acuminatus), tepi daun
rata(integer), memiliki daging seperti tipis lunak(herbaccus), permukaan atas yang
licin(laevis) dan bagian bawah yang kasar(hispidus), Berwarna hijau cerah.

Berdasarkan Literatur, Daun singkong (Manihot uttilissima) berdaun besar,


menjari dengan lima hingga sembilan belahan lembar daun, bertangkai panjang.
Daunnya menjari dengan beberapa variasi bentuk yaitu panjang, elips dan melebar
yang bergantung pada jenis varietasnya. Daun muda untuk semua varietas
berwarna hijau kemerahan sedangkan warna daun tua berwarna hijau (Fany, 2014)

6. Daun Widelia (widelia sp.)

Klasifikasi

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Subkelas : Asteridae

Ordo : Asterirales

Famili : Asteraceae

Genus : Widelia

Spesies : Widelia sp

Sumber : Cronquest. 1981

Berdasarkan hasil pengamatan daun widelia merupakan tanaman yang yang


berukuran kecil. Kebanyakan Widelia tumbuh menggerombol. Daun widelia hanya
memiliki helai daun dan tangkai daun dan tidak memiliki pelepah daun. Daun
tanaman ini berbangun bulat telur(ovatus) dengan ujung daun yang runcing(acutus)
dan pangkal daun yang meruncing(acuminatus). Tepi daun widelia
bergerigi(serratus). Daging daun tanaman widelia berdaging tipis dan
lunak((herbaccus). Permukaan atas licin(laevis) dan bawah daun widelia berbulu
kasar(hispidus). Warna daun widelia berwarna hijau cerah.

Berdasarkan Literatur, Wedelia sp merupakan tumbuhan herbal, memanjat,


sering bercabang banyak, aromatis, tingginya 1-5 m. Batang bersegi, sering
keungguan, gundul dan tidak kasar. Daun berhadapan, bertangkai, betuk bulat telur
memanjang, dengan pangkal berangsur menyempit sepanjang tangkainya dan
ujung runcing bergerigi dangkal, sedikit banyak berambut, ditepi tak pernah kasar,
4-16 kali 1,5-12 cm. Bongkol terminal dan di ketiak daun, berdiri sendiri atau
dalam jumlah kecil bersama-sama. Bunga tepi 5-8, betina, tabung pendek, pita
memanjang, ujung melekuk kedalam, lebar (Steenis,2006).
7. Daun Keladi (Colocasta sp.)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Subdivisio : Magnoliophytina
Kelas : Liliopsida
Sub Kelas : Arecidae
Ordo : Arales
Famili : Araceae
Genus : Colocasia
Spesies : Colocasia sp.

Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa daun Colacasia


sp. mempunyai bangun perisai(pelitatus). Ujung daunnya meruncing(acuminatus)
dengan pangkal daun yang berlekuk(lobatus) dan tepi daunnya runcing(acutus).
Daging daunnya seperti kertas(papyraceus) dengan pertulangan daun
menyirip(pennanervis). Daunnya berwarna hijau dengan permukaan berselaput
lilin(pruinosus) dan bawah licin(laevis). Daun keladi merupakan daun lengkap
karena memiliki pelepah daun, tangkai daun dan helaian daun.
Berdasarkan Literatur, tanaman talas termasuk tumbuhan tegak yang
memiliki perakaran liar, berserabut dan dangkal. Tanaman monokotil setinggi 90-
180 cm. batang yang tersimpan dalam tanah pejal, bentuk silinder (bulat),
umumnya berwarna cokelat tua, dilengkapi dengan kuncup ketiak yang terdapat di
atas, lampang daun tempat munculnya umbi baru, tunas (stolon). Daun talas
berbentuk perisai besar dengan tangkai panjang dan besar, lembaran daunnya 20-
50 cm, dengan tangkai mencapai 1 meter panjangnya dan warna pelepahnya
bermacam-macam. Permukaan daunnya ditumbuhi rambut-rambut halus yang
menjadikannya kedap air (Minantyorini dan Hanarida, 2002).

8. Daun Mangga (Mangifera indica L.)

Klasifikasi :

Kingdom : Plantae

Divisio : Magnoliophyta

Classis : Magnoliopsida

Sub classis : Rosiidae

Ordo : Sapindales

Familia : Anacardiaceae

Genus : Mangifera

Spesies : Mangifera sp

Sumber : C. C. G. J. Van Steenis. 2003

Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa daun Mangifera indica L.


mempunyai bangun lanset(lanceolatus). Ujung daunnya meruncing(acuminatus)
sedangkan pangkal daunnya meruncing(acuminatus). Daun ini bertepi
runcing(acutus) dengan daging daun seperti kulit (Coriaceus). Daunnya berwarna
hijau tua. Permukaan atas dan bawah dari daun ini licin(laevis).Daun ini memiliki
susunan pertulangan daun yang menyirip(pennanervis) serta terdapat ibu tulang
daun di tengah-tengah helaian daun. Daun Mangga merupakan salah satu daun
tidak lengkap, karena tidak mempunyai pelepah daun.

Berdasarkan literatur, Tanaman ini berbentuk kubah dengan dedaunan


lebat, dan biasanya memiliki percabangan berat yang berasal dari batang yang
kokoh. Daunnya tersusun secara spiral di percabangan dengan panjang helai daun
sekitar 25 cm dan lebar 8 cm. terkadang daunnya memiliki warna merah dan lebih
tipis ketika masih muda dan mengeluarkan aroma ketika diremas. Bunga kecil
berwarna putih kemerahan atau hijau kekuningan dan tumbuh di ujung
percabangan dengan jumlah sekitar 3000. Buah tanaman mangga memiliki biji
besar dan memiliki banyak variasi dalam bentuk dan ukuran. Daging buahnya tebal
dan berwarna kuning, memiliki satu biji dan kulit kekuningan ketika matang (Shah,
2010).

9. Daun Bunga Sepatu (Hibiscus rosasinensis)


Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Malvales
Family : Malvaceae
Genus : Hibiscus
Spesies : Hibiscus rosasinensis
Sumber : Cronquest. 1981

Daun kembang Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis) termasuk daun tidak lengkap


karena tidak terdapat satu bagian dari daun lengkap yaitu tidak memiliki upih daun
atau pelepah daun (vagina). Bangun daun (Circum scription) pada daun kembang
Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis) adalah daun bulat telur (ovatus). Ujung daun (apex
folli) pada daun kembang Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis) adalah meruncing
(acuminatus). Tepi daun (margo folli) pada daun kembang Sepatu (Hibiscus rosa-
sinensis) adalah bergerigi (serratus) karena sinus dan angulus sama lancipnya.
Pangkal daun (basis folli) pada daun kembang Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis)
adalah runcing (acutus). Tulang daun (venation) pada daun kembang Sepatu
(Hibiscus rosa-sinensis) adalah menyirip (penninervis) karena daun ini mempunyai
satu ibu tulang yang berjalan dari pangkal ke ujung dan merupakan terusan tangkai
daun. Permukaan daun pada daun kembang Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis) adalah
gundul. Daging daun (intervenium) pada daun kembang Sepatu (Hibiscus rosa-
sinensis) adalah seperti kertas (papyraceus atau chartaceus) Warna daun pada daun
kembang Sepatu (Hibiscus rosa- sinensis) adalah hijau tua.

Berdasarkan literatur, Kembang sepatu ditanam sebagai tanaman hias atau


tanaman pagar karena bunganya beraneka warna. Tanaman ini bisa ditemukan dari
dataran rendah sampai pegunungan. Perdu tegak, tinggi 1-4 meter, bercabang
banyak, daun tunggal, bertangkai tinggi, panjang 1-3,7 cm, dan letak berseling.
Helaian daun berbentuk bulat telur, ujung meruncing, pangkal runcing, tepi
bergerigi kasar, tulang daun menjari, panjang 3,5-9,5 cm, lebar 2-6 cm, dan
bewarna hijau. Daun penumpu berbentuk garis, bunga tunggal, keluar dari ketiak
daun, tegak atau sedikit menggantung dengan tangkai bunga beruas, ada yang
bewarna merah, oranye, kuning, putih, dan sebagainya (Dalimartha, 2006)
10. Daun kupu-kupu (Bauhinia sp)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Rosales
Familia : Papilionaceae
Genus : Bauhinia
Species : Bauhinia purpurea Linn.
Sumber : Cronquest. 1981
Berdasarkan pengamatan, Daun kupu-kupu (B. purpurea L.) termasuk
daun tidak lengkap karena tidak terdapat satu bagian dari daun lengkap yaitu tidak
memiliki pelepah daun (vagina). Bentuk helai daun (Circum scription) pada daun
kupu-kupu adalah bentuk bulat atau bundar (Orbicularis). Ujung daun (Apex folii)
pada daun kupukupu adalah terbelah (returus). Tepi daun (Margo folii) pada daun
kupu-kupu 10 adalah rata (Integer) karena tepi daun pada pangkal hingga ke ujung
bertepi rata. Pangkal daun (Basis folii) pada daun kupu-kupu adalah berlekuk
(Emarginatus). Tulang daun (Venation) pada daun kupu-kupu adalah menjari
(Palminervis) karena dari ujung tangkai daun keluar beberapa tulang yang
memancar yang berasal dari satu titik dan memperlihatkan susunan seperti jari-jari
tangan. Permukaan daun atas gundul (Glaber) dan bawahnya kasap (scaber).
Daging daun (Intervenium) pada daun kupu-kupu adalah seperti kertas (Papyraceus
atau Chartaceus) karena tipis tetapi cukup tegar. Warna daun pada daun kupu-kupu
adalah hijau muda.

Berdasarkan Literatur, Daun Bunga kupu-kupu (Bauhinia sp)


pangkalnya berlekuk, tepi daun rata, ujung daun terbelah, memiliki pertulangan
daun yang menjari karena dari ujung tangkai daun keluar beberapa tulang yang
memancar yang berasal dari satu titik dan memperlihatkan susunan seperti jari-jari
tangan. Permukaan daun bagian atas kasab (scaber) sedangkan bagian bawah daun
licin, berwarna hijau tua. Daging daun seperti kertas (papyraceus atau chartaceus)
karena tipis tetapi cukup tegar. Daunnya termasuk daun tidak lengkap. (Yutika
Rahayu, 2019)
11. Rumput Israel (Asytasia sp.)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta/Spermatophyta
Kelas : Magnoliopsida/Dicotyledoneae
Ordo : Scrophulariales
Famili : Acanthaceae
Genus : Asystasia
Species : Asystasia Gangetica
Sumber : Cronquest. 1981
Berdasarkan Hasil Pengamatan, rumput israel, terdapat bagian-bagian,
yaitu memiliki bangun daun seperti jantung(cordatus), memiliki pertulangan daun
menyirip(pennanervis), dengan ujung daun meruncing(acuminatus) dan tepi daun
yang rata(integer), serta warna daun yang sedikit berbeda di bagian atas dan
bawahnya. Di bagian atas daun rumput israel berwarna hijau muda, sedangkan di
bagian bawah nya lebih berwarna hijau suram.

Berdasarkan Literatur, Rumput israel (Asytasia sp) memiliki bentuk


delta dan termasuk daun tidak lengkap karena hanya memiliki tangkai dan helaian
daun. Ujung daun runcing, tepi daun rata, pangkal daun meruncing, pertulangan
daun menyirip, permukaan daun kasab, dan termasuk daun tunggal berhadapan.
Pada daun rumput Israel tidak dapat stipula dan jumlah urat daun berkisar 4 – 6 di
setiap daun. Permukaan daunnya kasab karena terdapat bulu halus pada
permukaannya (Adli, 2014).

12. Patah Tulang ( Euphorbia tirucalli L.)


Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Euphorbia
Spesies : Euphorbia tirucali L.
Sumber : Cronquest. 1981
Berdasarkan hasil pengamatan, Daunnya terdapat pada ujung ranting
yang berukuran kecil, dan berbulu halus. Bangun Daun Lanset(lanceolatus), Ujung
daun tumpul(obtusus), Pangkal daun meruncing(acuminatus), Tepi daun
rata(integer), daging daun tipis lunak(herbaceus), Permukaan atas daun
licin(laevis) dan bagian bawah daun kasap(scaber). Pertulangan daun
menyirip(pennanervis) dengan warna Hijau Tua.

Daun patah tulang (Euphorbia tirucali L.) Daunnya jarang, terdapat


pada ujung ranting yang masih muda, kecil-kecil, bentuknya lanset, panjang 7 – 25
mm, dan cepat rontok. Patah tulang memiliki bunga dan buah, tetapi di Indonesia
patah tulang jarang berbunga dan berbuah, karena penyinaran dan faktor tanah yang
berbeda. Perbanyakan patah tulang dilakukan dengan stek batang

(Dalimartha, 2007).
13. Daun sukun (Artocarpus altilis)
Klasifikasi
Kingdom : Plantea
Devisi : Tracheophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Rosales
Famili : Moraceae
Genus : Artocarpus J.R. Frost. & G. Frost.
Species : Artocarpus Altilis
Sumber : Cronquest. 1981
Berdasarkan hasil pengamatan, Pada umumnya, daun dari tanaman
sukun (Artocarpus altilis) akan tumbuh berkisar dua-puluh hingga enam-puluh
sentimeter (untuk panjang), dengan lebar berkisar antara dua-puluh hingga empat-
puluh sentimeter; tangkai mencapai panjang kurang lebih tiga hingga tujuh
sentimeter. Jenis daun yang tercipta dari sukun berupa daun jenis tunggal dengan
bentuk bervariasi dari oval hingga lonjong.

Berdasarkan Literatur, Daun pada tanaman sukun memiliki permukaan


yang kasar dan tebal serta daunnya berwarna hijau tua, yang sering tampak
mengkilap. Bagian atas daun sukun licin(laevis), mengkilap dan halus, sedangkan
untuk bagian bawah daun memiliki rambut-rambut halus dan bertekstur
kasar(hispidus) (Ragone, 1997).

VI. KESIMPULAN
1. Daun merupakan bagian tumbuhan yang penting dan umumnya tiap
tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun.
2. Daun tanaman bambu (Bambusa sp) merupakan jenis daun tunggal
yang lengkap karena mempunyai bagian daun berupa pelepah daun,
tangkai daun, dan helai daun, Daun ini mempunyai bangun daun
lanset. Ujung daunnya runcing, pangkal daunnya membulat, memiliki
tepi daun yang rata, daging daun seperti perkamen, permukaan atas
dan bawah kasab , warna daun bagian atas hijau cerah sedangkan
warna bagian bawah daun hijau suram.
3. Daun tebu (Saccharum officinarum L.) daun tunggal yang tidak
sempurna karena hanya memiliki pelepah daun dan helaian daun saja
bentuk daunnya pita dengan ujung daun yang meruncing. Pangkal
daun membulat dan tepi daunnya rata, Adapun daging daun tebu ini
seperti perkamen, Permukaan atasnya dan permukaan bawahnya
kasab.
4. Daun pisang (Musa paradisiaca L.) ujung daun yang tumpul, pangkal
daun yang membulat, tepi daun yang rata, bangun daun berupa
memanjang, daging daun seperti kertas, pertulangan daun yang
menyirip, warna daun pada bagian atas berwarna hijau cerah dan
bagian bawahnya berwarna hijau cerah yang mengkilat, dan
berselaput lilin.
5. Daun Jarak (Ricinus communis L.) Memiliki ujung daun yang
meruncing, pangkal daun yang membulat, tepi daun yang bergerigi,
bangun daun bangun membulat, daging daun kertas, warna daun pada
bagian atas berwarna hijau bercorak dan bagian bawahnya berwarna
hijau suram dan bawahnya licin.
6. Daun singkong (Manihot uttilissima) memiliki ujung daun yang
meruncing, pangkal daun yang meruncing, tepi daun rata, bangun
daun membulat, daging daun seperti tipis lunak. Daun singkong
termasuk daun yang tidak lengkap.
7. Daun widelia (Widelia sp) memiliki bangun daun berupa bulat telur ,
bentuk ujung daunnya runcing, bentuk pangkal daunnya meruncing,
memiliki tepi daun yang bergerigi, memiliki daging daun yang tipis
lunak seperti kertas, memiliki permukaan atas daun yang licin, dan
permukaan bawah yang berbulu kasar, dan memiliki warna atas daun
berupa warna hijau cerah sedangkan warna bawah daun berupa hijau
muda.
8. Daun keladi (Colocasia sp) memiliki bangun daun berupa bangun
perisai, bentuk ujung daunnya runcing, bentuk pangkal berlekuk ,
memiliki tepi daun yang berombak, memiliki daging daun yang seperti
kertas, memiliki permukaan atas daun yang licin, dan permukaan
bawah yang licin berselaput lilin, dan memiliki warna atas daun
berupa warna hijau cerah sedangkan warna bawah daun berupa hijau
muda.
9. Daun mangga (Mangifera indica L.) memiliki bangun daun berupa
bangun memanjang, bentuk ujung daunnya meruncing, bentuk
pangkal daunnya meruncing, memiliki tepi daun yang runcing,
memiliki daging daun yaitu seperti kulit, memiliki permukaan atas dan
bawah licin. Daun ini memiliki warna atas daun berupa warna hijau
tua sedangkan warna bawah daun berupa hijau suram.
10.Daun kembang sepatu (Hibiscus rosasinensis) termasuk daun yang
tidak lengkap karena daun ini tidak memiliki pelepah / upih daun.
Bangun daun ini berbentuk bulat telur, daun dengan ujung daun
runcing, pangkal daun runcing, tepi daun bergerigi dan daging
daunnya seperti kertas.
11.Daun Bunga kupu-kupu (Bauhinia sp) pangkalnya berlekuk, tepi daun
rata, ujung daun terbelah, memiliki pertulangan daun yang menjari
karena dari ujung tangkai daun keluar beberapa tulang yang memancar
yang berasal dari satu titik dan memperlihatkan susunan seperti jari-
jari tangan, Daging daun seperti termasuk daun tidak lengkap.
12.Rumput israel (Asytasia sp) memiliki bentuk bulat memanjang dan
termasuk daun tidak lengkap karena hanya memiliki tangkai dan
helaian daun. Ujung daun meruncing, tepi daun rata, pangkal daun
meruncing, pertulangan daun menyirip, permukaan daun atas kasab
berbulu bagian bawah berbulu halus, dan termasuk daun tunggal
berhadapan.
13.Daun patah tulang (Euphorbia tirucali L.) Sangatlah jarang,
berselang- seling, terdapat pada ujung ranting yang masih muda, dan
berukuran kecil- kecil. Berbentuk lanset, panjangnya 7-22 mm, dan
cepat rontok.
14.Daun sukun (Artocarpus altilis) berbentuk berselling lonjong dengan
pangkal tumpul, ujung meruncing, dan bertulang daun menyirip.
VI. DAFTAR PUSTAKA

Adli, A. S. 2014. Karakterisasi Ekstrak Etanol Tanaman Rumput Israel


(Asystasia gangetica) Dari Tiga Tempat Tumbuh Indonesia.

Aryanti, Hani Dwi. 2019. Morfologi, Anatomi, dan Perkembangan


Tumbuhan (Bambusa sp.)

Cronquist, A. 1981. An Integrated System of Classification of Flowering


Plants. New York: Columbia University

Dalimartha , Setiawan. 2006. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid II.


Ungaran: Trubus Agriwijaya.

Dalimartha, S., 2007, Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 3, 65, Puspa
Swara, Jakarta

James, G. 2004. Sugarcane. Blackwell Publishing Company. Oxford


OX4 2Dq, UK. 216 hlm.

Minantyorini dan Hanarida. 2002. Panduan Karakterisasi dan Evaluasi


Plasma Nutfah Talas (Colocasia esculenta L. Shott). Departemen
Pertanian

Ragone, D. 1997. Bread Fruit: Artocarpus Altilis (Parkinson) Fosbang.


Promuting the Conservation and Used of Uderutilize and Neglected
Crops lo International Plant Ganatic Resources Institute Rome. Italy

Ryan, Ishaq, dan Seli Pigai. 2020. Morfologi Tanaman Pisang Jiigikago
Berdasarkan Kearifan Lokal Suku Mee Di Kampung Idaiyo Distrik
Obano Kabupaten Paniai.

Steenis, V. 2006. Flora. Cetakan Kelima. Jakarta: PT. Pradya Paramita.

Steenis, C. G. G. J. 2008. Flora Untuk Sekolah di Indonesia. Cetakan


Kedua Belas. (diterjemahkan oleh Moeso Surjowinoto, dkk.). Pradnya
Paramita. Jakarta.

Tjitrosoepomo, Gembong. 1985. Morfologi Tumbuhan.


Yogyakarta:Gajah Mada University Press.

Tjitrosoepomo, Gembong. 2016. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada


University Press: Yogyakarta.

Widodo, W. dan S. Sumarsih. 2007. Jarak Kepyar Tanaman Penghasil


Minyak Kastor Untuk Berbagai Industri. Yogyakarta: Kanisius.

Anda mungkin juga menyukai