Anda di halaman 1dari 16

KEGIATAN I

HAL AKAR (RADIX), BATANG (CAULIS), DAN BENTUK MODIFIKASINYA

Dasar Teori
Akar merupakan bagian pokok dari tumbuhan yang biasanya terdapat di dalam tanah
dengan arah tumbuh ke pusat bumi (geotropi) atau menuju air (hidrotropi). Akar
umumnya tidak berbuku-buku atau beruas-ruas, tidak berdaun atau bersisik, berbentuk
runcing untuk memudahkannya menembus tanah. Fungsi akar bagi tumbuhan antara
lain untuk memperkuat berdirinya tumbuhan, menyerap air dan zat-zat yang terlarut dan
mengedarkannya ke bagian tanman yang membutuhkannya serta dapat berfungsi
sebagai tempat penimbun makanan. Pada tumbuhan, sistem perakaran dibedakan atas
sistem perakaran tunggang (radix primaria) yang terdapat pada klas Dicotyledoneae dan
sistem perakaran serabut (radix adventicia) yang terdapat pada kelas
Monocotyledoneae.

Batang merupakan bagian tumbuhan yang letaknya di atas permukaaan tanah, biasanya
berbentuk bulat panjang seperti silinder, bersifat aktinomorf yaitu bila batang tersebut
dibelah menjadi dua bidang yang sama dapat dibuat banyak bidang simetri, beruas-
ruas, tumbuh menuju sinar matahari (fototrof positif) dan meninggalkan tanah (geotrof
negatif), Fungsi batang antara lain mendukung bagian lain tubuh tumbuhan,
memperluas bidang asimilasi, jalan pengangkutan air dan zat-zat makanan dari bawah
ke atas dan dari atas ke bawah, serta sebagai penimbun cadangan makanan.

Selain tugas pokok, akar dan batang ada yang memiliki struktur dan tugas yang khusus,
seperti akar udara, akar penggerek, akar pelekat, stolon, rhizome, geragih, umbi lapis,
umbi batang, dan lain-lain.
Tujuan: Mengenal bermacam-macam sistim perakaran, bagian-bagian akar,
metamorfosis/modifikasi akar, bentuk batang, arah tumbuh batang dan
metamorfosis/modifikasi batang

Bahan
1. Padi (Oryza sativa L.)/ Rumput teki (Cyperus rotundus L.)/Jagung (Zea mays L.)
2. Pepaya (Carica papaya L.)/ Kacang tanah (Arachis hypogaea L.)
3. Bayam duri (Amaranthus spinosus L.)/ Ubi kayu (Manihot esculenta Crantz.)
4. Wortel (Daucus carota L.) / Bengkoang (Pachyrrhizus erosus (L.) Urb.
5. Kentang (Solanum tuberosum L.) / Mantang/ubi jalar (Ipomoea batatas (L.) L.
6. Anggrek kala (Arachnis flos-aeris (L.) Rcbh. f.
7. Sirih (Piper betle L.)
8. Kaktus (Opuntia vulgaris Mill.)
9..Lengkuas (Languas galanga (L.) Stuntz.)

Cara Praktikum
I. Akar
1. Tuliskan nama jenis dan suku dari bahan yang tersedia
2. Sebutkan istilah Indonesia dan ilmiah pada buku laporan/gambar
mengenai:
a. sistem perakaran : tunggang/serabut
b. Bagian akar: batang akar, ujung akar, cabang akar, tudung akar,
serabut akar
c. modifikasi akar : tombak, bentuk gasing
d. sifat akar dan tugas akar khusus : gantung dan pelekat
II. Batang
a. sifat batang: batang basah, berkayu, rumput, mendong
b. bentuk batang : bulat, persegi, pipih
c. sifat permukaan batang : licin, berusuk, beralur, bersayap, berambut,
berduri, memperlihatkan bekas tangkai daun
d. arah tumbuh batang : tegak lurus, menggantung, berbaring,
menjalar/merayap, condong, mengangguk, memanjat, membelit
e. cara percabangan : monopodial, simpodial, dan menggarpu
f. sifat batang :geragih, (merayap di atas/di bawah tanah), wiwilan
g. arah tumbuh cabang : tegak, condong ke atas, mendatar,terkulai, dan
tergantung
h. berdasar umur batang : tanaman muda, dua tahun, dan tanaman berumur
lama/tahunan
i. modifikasi batang: umbi batang, akar rimpang, umbi lapis, bulbi
KEGIATAN II
DAUN TUNGGAL (FOLIUM SIMPLEX) DAN DUDUK DAUN
(PHYLLOTAXIS, DISPOSITIO FOLIORUM)

Dasar Teori
Daun memiliki sifat-sifat antara lain umumnya tipis dan lebar, kaya akan klorofil, berumur terbatas tetapi biasanya akan
diganti dengan daun baru, dan berwarna hijau. Daun berfungsi sebagai alat fotosíntesis, transpirasi dan respirasi bagi tumbuhan.
Berdasarkan keberadaan bagian daun, maka ada daun lengkap yang memiliki bagian-bagian, yaitu vagina (upih/pelepah daun),
petiolus (tangkai daun) dan lamina (helaian daun), dan daun tidak lengkap yaitu jika satu atau dua bagian daun saja. Pada tumbuhan
terdapat beraneka macam bentuk dan keadaan daun sehingga daun dapat merupakan alat yang praktis untuk klasifikasi tumbuhan.
Duduk daun pada batang dapat dibedakan atas daun tersebar (Folio sparsa), daun berseling (Folio opposite), dan daun
berkarang (Folio verticillata). Pada daun yang tersebar terdapat tanda-tanda tertentu yang istimewa dan bersifat pasti, seperti spiral
genetik, yaitu garis spiral yang melingkari batang yang merupakan suatu garis yang menghubungkan daun berturut-turut dari bawah
ke atas, dari daun tua ke daun muda, orthostich, yaitu dua daunyang tegak lurus satu sama lain setelah melewati sejumlah daun
berikutnya. Untuk menggambarkan bagian duduk daun, maka batang tanaman digambar sebagai silinder kemudian digambar pula
orthosthich dan buku-buku batangnya. Sedangkan diagram duduk daun dapat dibuat dengan memandang batang sebagai kerucut
yang memanjang dengan buku-buku batang sebagai lingkarannya. Lingkaran sempurna jika diproyeksikan pada suatu bidang datar
maka buku-buku batang akan menjadi lingkaran yang konsentris dan puncak dari batang merupakan jari-jari lingkaran tadi/
orthostich merupakan jari-jari lingkaran.

Tujuan : Mengenal bagian daun lengkap dan tidak lengkap, bentuk-bentuk daun,
Pangkal, ujung daun, tulang-tulang dan daging daun, tepi dan toreh daun,
alat-alat tambahan daun, bermacam-macam duduk daun, serta mengenal bagan
dan diagram duduk daun
Bahan :
1. Bambu (Bambusa speciosa)
2. Oleander (Nerium oleander L.)
3. Daun nangka (Arthocarpus heterophyllus Lmk. )
4. Daun waru (Hibiscus tiliaceusi L.)
5. Daun pepaya (Carica papaya L.)
6. Daun kaki kuda (Centella asiatica L.)
7. Pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.)
8. Pacing (Costus speciosus (Koen.) J.E. Smith.)
9. Patikan (Euphorbia hirta)
10. Alamanda (Allamanda cathartica L.)
11. Kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.)

Cara Praktikum
1. Tulis nama jenis dan suku bahan yang tersedia
2. Gambar dan beri keterangan istilah Indonesia dan ilmiah dari masing-masing bahan
Daun yang dipakai termasuk ke dalam :
a. daun lengkap atau daun tidak lengkap, bagian-bagian daun : upih daun, helaian
daun, tangkai daun, lidah daun, tulang daun
b. bentuk daun (bangun daun) dari bahan yang tersedia : bulat, perisai, jorong, bulat
memanjang, lanset, bulat telur, jantung
c. ujung daun : runcing, meruncing, tumpul, rompang, terbelah, berduri
d. pangkal daun : runcing, tumpul, meruncing, bulat, rompang
e. tulang daun : menyirip, menjari, melengkung, sejajar
f. tepi daun : rata, bergigi, berlekuk menyirip, bercangap menyirip, berbagi menyirip,
berlekuk menjari, bercangap menjari, berbagi menjari
g. daging daun : tipis seperti selaput, seperti kertas, tipis lunak,
h. permukaan helaian daun: licin, suram, gundul, berambut/berbulu, berkerut,
mengkilat, kasap
i. warna daun : hijau muda, tua, putih, kuning, kemerah-merahan, kecoklatan,
keputihan
3. Sebutkan duduk daunnya dan buat diagram duduk daun
MATERI PRAKTIKUM BTT

Materi Daun

Latar Belakang
Pada penampang melintang daun Angiospermae biasanya dapat dibedakan menjadi :
a. Epidermis
Pada epidermis biasanya terdapat stomata, kadang trikoma.
b. Mesofil daun
Mesofil merupakan parenkim yang menjadi sistem dalam dari daun, dan susunannya bisa
bermacam-macam. Pada banyak dikotil terdapat 2 macam parenkim yaitu jaringan
tiang/palisade dan jaringan bunga karang/spons parenkim. Pada daun dorsiventral, jaringan
tiang merupakan satu lapis atau lebih yang letaknya di bawah epidermis adaksial. Pada
daun isobilateral, terdapat jaringan tiang atas dan bawah.
c. Sistem jaringan pembuluh
Jaringan pembuluh terdiri dari xilem dan floem.

Tujuan
Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa dapat:
1. Menyebutkan sistem jaringan pada daun
2. Menjelaskan struktur daun
3. Menggambar secara skematis penampang melintang dan paradermal daun

Bahan dan alat


Bahan
1. Preparat awetan daun jagung (Zea mays L. )
3. Preparat awetan daun pinus (Pinus merkusii Jungh. & De Vriese)

Alat
1. Mikroskop

Cara kerja
Preparat 1.
1. Letakkan preparat awetan penampang melintang daun jagung pada mikroskop
2. Amati bagian-bagiannya
3. Perhatikan epidermis adaksial memiliki kelompok-kelompok sel yang masing-
masing terdiri 3 – 5 sel berbentuk lensa. Kelompok-kelompok sel itu dianggap
membantu lamina dalam menggulung dan membuka kembali disebabkan
perbedaan turgor sel-selnya. Kadang-kadang terdapat rambut berujung tajam pada
epidermis adaksial. Mesofil terdiri atas beberapa lapisan sel parenkim yang
berklorofil. Sistem jaringan pembuluh terdiri atas ikatan pembuluh kolateral yang
hampir sejajar satu sama lain. Ikatan pembuluh dikelilingi oleh seludang parenkim
yang terdiri atas sel parenkim yang agak besar dan isodiametris, dan mengandung
pati. Sklerenkim terdapat pada bagian atas dan bawah ikatan pembuluh dan kadang-
kadang bisa mengelilingi pula. Hal ini dianggap untuk memeperkokoh daun.
4. Gambarlah penampang melintang daun dan tunjukkan epidermis, kelompok sel
berbentuk lensa, ikatan pembuluh, seludang parenkim, penghubung sklerenkim.
Preparat 2.
1. Letakkan preparat awetan penampang melintang daun pinus pada mikroskop
2. Amati bagian-bagiannya
3. Perhatikan pada Pinus terdapat epidermis berdinding tebal dengan
stomata kriptofor, sklerenkim di bawah epidermis. Mesofil yang berlekuk
dindingnya berisi kloroplas serta adanya saluran harsa yang besar dalam mesofil
tadi, endodermis dengan pita caspary yang mengalir tinggi satu atau dua ikatan
pembuluh kolateral yang tertanam dalam jaringan transfusi (trakeid transfusi).
Jaringan transfusi itu terdiri dari sel-sel yang bentuknya seperti parenkim tetapi
memiliki noktah terlindung pada dindingnya. Pada ikatan pembuluh terdapat xilem
yang sangat teratur letak sel-selnya dan floem yang terdiri atas sel tapis dan sel
albumin.
4. Gambarlah penampang melintang daun Pinus, detail stele dengan bagian-bagian
daun yang ada di luarnya.
5. Beri keterangan pada bagian: epidermis, stomata, satu sel mesofil, saluran harsa,
endodermis, jaringan transfusi, noktah pada jaringan transfusi, xilem dan floem.

Pertanyaan
1. Apa yang dimaksud dengan daun dorsiventral?
2. Apa yang dimaksud dengan sel motor dan apa fungsinya?
MATERI PRAKTIKUM BTT

Materi Anatomi Bunga

Latar Belakang
Bunga merupakan alat reproduksi seksual. Bunga terdiri dari bagian yang fertil yaitu stamen
dan putik, sedangkan bagian yang steril yaitu kaliks dan korola.

1. Kaliks dan korola


Secara anatomi kaliks dan korola mempunyai struktur yang sama yaitu terdiri dari sel-sel
parenkimatis. Parenkim dasar terletak diantara epidermis atas dan bawah. Jaringan ini
disebut mesofil. Sistem
pembuluh terdapat pada jaringan dasar.
2.Stamen
Stamen terdiri dari antera dan filamentum. Antera mempunyai struktur yang sangat
kompleks. Lapisan dindingnya dari luar ke dalam adalah : epidermis, endotesium, lapisan
tengah, dan tapetum. Di sebelah dalam tapetum terdapat lokulus yang berisi butir-butir polen.
Filamentum terdiri dari sel-sel parenkimatis.
3. Putik
Putik terdiri dari stigma, stilus, dan ovarium. Ovarium merupakan tempat terbentuknya bakal
biji (ovulum). Dinding ovarium terdiri dari jaringan parenkimatis, serta jaringan vaskular.
Ovulum terdapat pada daerah dinding ovarium dalam yang disebut plasenta. Setiap ovulum
melekat pada plasenta dengan adanya funikulus yang mengandung berkas pembuluh.
Ovulum terdiri dari nuselus, integumen dalam dan luar, mikropil, khalaza. Nuselus lama
kelamaan akan berdegenerasi seiring dengan perkembangan kantung embrio.

Tujuan
Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa dapat:
1. Menjelaskan bagian-bagian bunga
2. Menjelaskan struktur masing-masing bagian bunga
3. Menggambar secara skematis penampang melintang dan membujur bunga

Bahan dan alat


Bahan
1. Preparat awetan petalum bunga mawar (Rosa sp.)
2. Preparat awetan bunga Lilium sp.
3. Preparat awetan ovarium Lilium sp.
Alat
1. Mikroskop

Prosedur kerja
Preparat 1.
1. Letakkan preparat awetan penampang melintang petalum bunga mawar pada
mikroskop
2. Amati bagian-bagiannya dengan perbesaran kuat
3. Perhatikan epidermis atas dengan papilae mesofil yang parenkimatis dan epidermis
bawah dengan kutikula
4. Gambar dan beri keterangannya.
Preparat 2.
1. Letakkan preparat awetan penampang melintang antera bunga Lilium sp. Pada
mikroskop
2. Amati bagian-bagiannya dengan perbesaran lemah
3. Perhatikan epidermis, endotesium, lapisan tengah, tapetum, butir-butir polen,
konektivum
4. Gambar dan beri keterangan bagian-bagiannya.
Preparat 3.
1. Letakkan preparat awetan penampang melintang ovarium bunga Lilium sp. Pada
mikroskop
2. Amati bagian-bagiannya dengan perbesaran lemah dan kuat
3. Perhatikan bentuk ovarium dengan ovulumnya, integumen, mikropil, dan
kantung embrio
4. Gambar dan beri keterangan bagian-bagiannya.

Pertanyaan
1. Sebutkan lapisan jaringan penyusun dinding antera
2. Apa beda ovulum dan ovarium?
3. Sebutkan bagian-bagian ovulum
MATERI PRAKTIKUM BTT

ANATOMI BATANG

Latar Belakang
Jaringan penyusun batang yaitu:

A. Struktur Primer
1. Epidermis
Epidermis biasanya terdiri dari satu lapisan sel yang memiliki kutikula. Pada epidermis kadang-
kadang dijumpai stomata, idioblast, dan bermacam-macam rambut.
2. Korteks
Korteks umumnya terdiri dari parenkim. Kadang-kadang terdapat kolenkim, sklerenkim , atau
idioblast. Batas antara korteks dan daerah jaringan pembuluh sering tidak jelas karena tidak
terdapat endodermis.
3. Silinder pembuluh
Di sebelah dalam korteks terdapat sistem pembuluh. Pada Gymnospermae dan Dikotil, berkas
pembuluh tersusun dalam lingkaran tertutup atau terputus yang mengelilingi empulur. Berkas
pembuluh terdiri dari floem di sebelah luar dan xilem di sebelah dalam.

B. Struktur sekunder
Pada Gymnospermae dan tumbuhan Dikotil dibentuk tambahan jaringan pembuluh yang
berasal dari kambium pembuluh, dan periderm yang berasal dari felogen. Kedua jaringan ini
disebut jaringan sekunder.
Periderm adalah jaringan proteksi yang berupa jaringan sekunder pengganti epidermis pada
batang dan akar yang menambah tebalnya dengan pertumbuhan sekunder. Periderm terdiri dari
felogen (kambium gabus), yaitu meristem yang menghasilkan periderm; felem, yaitu jaringan
proteksi yang dibentuk ke arah luar oleh felogen; feloderm, yaitu jaringan parenkim yang
dibentuk ke arah dalam oleh felogen. Periderm terdapat pada dikotil berkayu, Gymnospermae,
dikotil basah terutama pada bagian yang paling tua dari batang dan akar. Pada monokotil jarang
menghasilkan periderm yang sama dengan dikotil. Pada monokotil, epidermisnya permanen.

Pada periderm sering dijumpai lentisel. Lentisel merupakan komponen yang biasa terdapat
pada batang dan akar, berupa penonjolan ke permukaan dari periderm. Lentisel merupakan
susunan sel yang terbuka, maka terjadi pemasukan udara ke dalam periderm. Felogen lentisel
bersambungan dengan felogen periderm, tetapi biasanya agak melengkung ke sebelah dalam.
Jaringan yang sel-selnya lepas-lepas yang dibentuk ke arah luar disebut jaringan pengisi, dan
jaringan yang dibentuk ke sebelah dalam disebut feloderm.
Tujuan :
Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa dapat:
1. Menyebutkan sistem jaringan pada batang
2. Menjelaskan struktur batang
3. Menggambar secara skematis penampang melintang dan membujur batang
4. Menjelaskan struktur jaringan pelindung pengganti pada tanaman
5. Menggambar secara skematis struktur jaringan pelindung pengganti epidermis.

Bahan dan alat


Bahan
1. Preparat awetan batang tilia muda dan tua Tilia sp.
3. Preparat awetan penampang melintang jagung (Zea mays)
4. Preparat awetan penampang melintang Cucurbita sp.
5. Umbi kentang ( Solanum tuberosum L.)
6. Batang sambucus (Sambucus sp.)

Alat
1. Mikroskop
Cara kerja
Preparat 1.
1. Letakkan preparat awetan penampang melintang batang Tilia muda dan tua pada
mikroskop
2. Amati bagian-bagiannya
3. Gambar penampang melintang batang muda dan tua.
4. Tunjukkan epidermis, korteks, protofloem, protoxilem, metafloem, metaxilem,
floem sekunder, xilem sekunder, kambium pembuluh, jari-jari empulur, dilatasi
jaringan
Preparat 2.
1. Letakkan preparat awetan penampang melintang batang jagung pada mikroskop
2. Amati bagian-bagiannya
3. Perhatikan di bawah epidermis terdapat seludang sklerenkim yang turut
mengokohkan batang. Letakikatan pembuluh tidak teratur dan lebih rapat pada tepi
batang dari pada tengah. Disini sukar dibedakan daerah korteks dari silinder pusat.
Ikatan pembuluh kolateral tertutup, itu terjadi dari floem yang hanya terjadi atas
pembuluh tapis dan sel pengantar serta xilem yang terdiri atas trakea, trakeid dan
parenkim xilem sedangkan di dalamya terdapat rongga reksigen. Di sekeliling
ikatan pembuluh terdapat seludang sklerenkim. Pada ikatan pembuluh dewasa
tampak sisa protofloem yang terjepit oleh metafloem. Perhatikan elemen
protofloem dan metafloem.
4. Gambarlah penampang melintang itu dan tunjukkan protofloem,
protoxilem, metafloem, metaxilem, pembuluh tapis, sel pengantar, rongga reksigen, seludang
sklerenkim.
Preparat 3.
1. Letakkan preparat awetan penampang melintang batang Cucurbita pada mikroskop
2. Amati bagian-bagiannya
3. Perhatikan tipe ikatan pembuluh bikolateralnya!
4. Gambarlah detail ikatan pembuluh dan tunjukkan epidermis, ikatan pembuluh
bikolateral, protoxilem, metaxilem, floem luar, floem dalam, kambium pembuluh.
Preparat 4.
1. Buatlah sayatan melintang umbi kentang
2. Letakkan jaringan (objek) yang akan diamati pada kaca preparat yang telah ditetesi
air.
3. Tutup dengan kaca penutup
4. Amati bagian-bagiannya
Preparat 5.
1. Letakkan preparat awetan sayatan melintang batang Sambucus melaui lentisel
pada mikroskop
2. Amati bagian-bagiannya
3. Perhatika letak lentisel, stomata, dan jaringan pengisi
4. Gambarkan sebuah lentisel sehingga jelas bagian-bagiannya.
Kegiatan Praktikum Anatomi Organ

Tumbuhan mempunyai organ-organ untuk kelangsungan hidupnya. Beberapa organ yaitu akar, batang, dan daun.
Akar digunakan untuk menyerap air dan garam-garam mineral dari dalam tanah, serta memperkokoh tegaknya
tanaman. Batang merupakan bagian tumbuhan yang letaknya di atas tanah, dan merupakan tempat tumbuhnya
daun. Daun menghasilkan makanan sebagai hasil fotosintesis, dan mengeluarkan air pada proses penguapan.
Secara anatomi, akar dan batang tersusun atas 3 sistem jaringan yaitu jaringan pokok yaitu epidermis, korteks,
dan silinder pembuluh. Daun tersusun atas epidermis, mesofil daun, dan jaringan pembuluh. Setelah tanaman
mencapai ukuran dewasa, dibentuklah bunga. Terjadinya penyerbukan dan pembuahan pada organ reproduksi
menghasilkan buah yang di dalamnya terdapat biji. Struktur sel dan jaringan yang menyusun organ tersebut
diamati dalam 4 kali kegiatan praktikum.

Latihan 1. Anatomi Akar

Latar Belakang
Akar tersusun oleh 3 sistem jaringan pokok yaitu epidermis, korteks, dan silinder pembuluh (stele).

A. Struktur Primer
1. Tudung akar
Tudung akar terdiri dari sel-sel parenkimatis.
2. Epidermis
Sel epidermis berdinding tipis dan biasanya tanpa kutikula. Tebal epidermis biasanya satu lapisan sel, namun
pada akar Orchidaceae dan Araceae epifit di daerah tropika, epidermisnya berlapis banyak dan terspesialisasi
membentuk velamen.
3. Korteks
Pada umumnya korteks terdiri dari sel parenkim. Pada sejumlah besar monokotil yang tidak melepaskan
korteksnya semasa hidupnya, banyak dibentuk sklerenkim. Sel korteks biasanya besar dan bervakuola besar.
Lapisan paling dalam dari korteks berkembang menjadi endodermis dan satu atau beberapa lapisan korteks
paling luar dapat berkembang menjadi eksodermis.
4. Endodermis
Endodermis terdiri dari selapis sel. Pada dinding sel endodermis mengandung selapis suberin di dinding
antiklinalnya yaitu pada dinding radial dan melintang. Penebalan itu sering disebut pita caspary.
5. Silinder pembuluh
Silinder pembuluh atau silinder pusat merupakan jaringan bagian tumbuhan di sebelah dalam endodermis.
Lapisan paling luarnya disebut perisikel yang bisa terdiri dari satu lapisan sel atau lebih. Di sebelah dalamnya
terdapat kelompok-kelompok jaringan pembuluh secara bergantian dalam suatu lingkaran, yaitu kelompok
xilem bergantian dengan kelompok floem.

B. Struktur sekunder
Pada Dikotil dan Gymnospermae biasanya terjadi penebalan sekunder akibat aktivitas kambium pembuluh. Sel-
sel perisikel di luar xilem juga aktif membelah membentuk kambium pembuluh dan kemudian bersatu dengan
berkas kambium pembuluh sebelumnya yang akhirnya membentuk lingkaran. Kambium pembuluh ke arah luar
membentuk floem dan ke arah dalam membentuk xilem.
Tujuan :
Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa dapat:
1. Menyebutkan sistem jaringan penyusun akar
2. Menjelaskan struktur akar
3. Menggambar secara skematis penampang melintang dan membujur
akar
Bahan dan alat
Bahan
1. Preparat awetan akar bawang merah ( Allium cepa var. ascolonicum (L.) Back.)
2. Preparat awetan akar Ranunculus (Ranunculus sp.)
3.Akar udara dendrobium (Dendrobium sp.)
Alat
1. Mikroskop
Cara kerja :
Preparat 1.
1. Letakkan preparat awetan penampang median longitudinal akar bawang merah pada mikroskop
2. Amati bagian-bagiannya
3. Perhatikan letak meristem akar berada di bawah tudung akar . Disini terdapat dua pola pertumbuhan
yang berbeda. Pola yang berupa penambahan sel-sel ke arah luar dan yang lain penambahan sel-sel
ke arah dalam. Pada bawang merah terdapat sekelompok sel-sel pemula (initial sel) yang
membentuk korteks, epidermis, silinder pusat dan tudung akar.
Gambarlah penampang longitudinal akar bawang merah dan tunjukkan kelompok sel pemula,
silinder pusat, korteks, epidermis, tudung akar, dan daerah-daerah meristimatik di daerah
pemanjangan dan bila mungkin daerah diferensiasi.
Preparat 2.
1. Letakkan preparat awetan penampang melintang akar Ranunculus tua pada mikroskop
2. Amati bagian-bagiannya
3. Perhatikan bahwa pada akar tua, dinding sel-sel metaxilem telah
berlignin. Penebalan sekunder dapat dilihat dengan adanya pembelahan pada beberapa sel di sebelah
dalam kelompok floem sehingga terjadi beberapa sel floem sekunder dan sel xilem sekunder.
Penebalan pada endodermis telah terbentuk terutama di tempat yang berhadapan denga floem. Oleh
karena hasil tumbuh sekunder amat kecil maka korteks tidak tanggal.
4. Gambarlah penampang melintang dan beri keterangan bagian-bagiannya.
Preparat 3.
1. Letakkan preparat awetan penampang melintang akar udara Dendrobium pada mikroskop
2. Amati bagian-bagiannya
3. Perhatikan akar udara mempunyai epidermis ganda yang disebut velamen. Jaringan ini berasal
dari sel induk epidermis dan tebalnya dapat terdiri dari beberapa lapis sel. Sel-sel mati
dindingnya diperkuat dengan beberapa pita lignin. Perhatikan pula eksodermis, korteks,
endodermis, perisikel, xilem, floem, serta empulur.
4. Gambarlah penampang melintang akar udara di atas.

Anda mungkin juga menyukai