MORFOLOGI TUMBUHAN
(AKBK 3202)
Disusun Oleh:
M Reyhan Rifky AP
(2210119310001)
Kelompok I A
Asisten Dosen:
Muhammad Rio Fadil, S.Pd.
Fuji Astuti
Dosen Pengampu:
Dra. Hj. Sri Amintarti, M. Si.
Dr. Amalia Rezeki, S. Pd., M. Pd.
Luthfiana Nurtamara, S. Pd., M. Pd.
Keterangan:
b. Foto Pengamatan
6 Keterangan:
c. Foto Literatur
1 Keterangan:
6
1. Ibu Tangkai Daun
2. Tangkai Daun
2 3. Pangkal Daun
5
4. Ujung Daun
3 5. Tepi Daun
4 6. Pertulangan Daun
Keterangan:
b. Foto Pengamatan
3 Keterangan:
6
1. Ibu Tangkai Daun
2. Tangkai Daun
3. Pangkal Daun
4 2
4. Ujung Daun
5. Tepi Daun
1 5 6. Pertulangan Daun
c. Foto Literatur
Keterangan:
2
6 3
1. Ibu Tangkai Daun
2. Tangkai Daun
5 3. Pangkal Daun
4. Ujung Daun
5. Tepi Daun
4 6. Pertulangan Daun
1
Keterangan:
b. Foto Pengamatan
1 Keterangan:
6
2
1. Ibu Tangkai Daun
3 2. Tangkai Daun
3. Pangkal Daun
4. Ujung Daun
4 5
5. Tepi Daun
6. Pertulangan Daun
c. Foto Literatur
Keterangan:
5 6
1. Ibu Tangkai Daun
4 3 2. Tangkai Daun
3. Pangkal Daun
4. Ujung Daun
5. Tepi Daun
2 1 6. Pertulangan Daun
Keterangan:
b. Foto Pengamatan
4 Keterangan:
3
6
1. Ibu Tangkai Daun
2. Tangkai Daun
2 3. Pangkal Daun
4. Ujung Daun
5. Tepi Daun
5 1 6. Pertulangan Daun
c. Foto Literatur
5 3 Keterangan:
Keterangan:
b. Foto Pengamatan
4 Keterangan:
5
c. Foto Literatur
4 Keterangan:
1 2
1. Ibu Tangkai Daun
2. Tangkai Daun
5 3. Pangkal Daun
4. Ujung Daun
5. Tepi Daun
3 6 6. Pertulangan Daun
Keterangan:
b. Foto Pengamatan
Keterangan:
3 4
1. Ibu Tangkai Daun
6
2. Tangkai Daun
3. Pangkal Daun
4. Ujung Daun
2 5. Tepi Daun
1 5
6. Pertulangan Daun
c. Foto Literatur
5 Keterangan:
4
2
1. Ibu Tangkai Daun
2. Tangkai Daun
3. Pangkal Daun
4. Ujung Daun
1 3 5. Tepi Daun
6 6. Pertulangan Daun
Keterangan:
b. Foto Pengamatan
6 4 Keterangan:
c. Foto Literatur
4 6 Keterangan:
3
1. Ibu Tangkai Daun
2. Tangkai Daun
2
3. Pangkal Daun
4. Ujung Daun
5 5. Tepi Daun
1 6. Pertulangan Daun
Keterangan:
b. Foto Pengamatan
5 4 Keterangan:
c. Foto Literatur
4 2 Keterangan:
6
3 1. Ibu Tangkai Daun
2. Tangkai Daun
3. Pangkal Daun
4. Ujung Daun
5. Tepi Daun
5
1 6. Pertulangan Daun
Keterangan:
b. Foto Pengamatan
5 4 Keterangan:
c. Foto Literatur
6 Keterangan:
5
1. Ibu Tangkai Daun
4
2. Tangkai Daun
3. Pangkal Daun
2 4. Ujung Daun
5. Tepi Daun
3
1 6. Pertulangan Daun
Keterangan:
b. Foto Pengamatan
4 Keterangan:
5
1. Ibu Tangkai Daun
3 2. Tangkai Daun
3. Pangkal Daun
6 4. Ujung Daun
2 5. Tepi Daun
1 6. Pertulangan Daun
c. Foto Literatur
4 5 Keterangan:
6
1. Ibu Tangkai Daun
2. Tangkai Daun
3 3. Pangkal Daun
4. Ujung Daun
2 5. Tepi Daun
1 6. Pertulangan Daun
Keterangan:
b. Foto Pengamatan
4 Keterangan:
c. Foto Literatur
Keterangan:
4
1. Ibu Tangkai Daun
2. Tangkai Daun
3. Pangkal Daun
2 5 4. Ujung Daun
5. Tepi Daun
1 6 3 6. Pertulangan Daun
Keterangan:
b. Foto Pengamatan
4 6 Keterangan:
c. Foto Literatur
Keterangan:
3 6
1. Ibu Tangkai Daun
2 2. Tangkai Daun
3. Pangkal Daun
1 4. Ujung Daun
5. Tepi Daun
4 5 6. Pertulangan Daun
Keterangan:
:
b. Foto Pengamatan
4 Keterangan:
6
3
1. Ibu Tangkai Daun
2. Tangkai Daun
3. Pangkal Daun
5 4. Ujung Daun
5. Tepi Daun
1 2 6. Pertulangan Daun
c. Foto Literatur
5 Keterangan:
2
1. Ibu Tangkai Daun
2. Tangkai Daun
4 3. Pangkal Daun
4. Ujung Daun
1 5. Tepi Daun
6 3 6. Pertulangan Daun
Keterangan:
:
b. Foto Pengamatan
4
Keterangan:
6
1. Ibu Tangkai Daun
2. Tangkai Daun
3 3. Pangkal Daun
4. Ujung Daun
5 5. Tepi Daun
1 2 6. Pertulangan Daun
c. Foto Literatur
5 4 Keterangan:
Keterangan:
:
e. Foto Pengamatan
Keterangan:
4 1. Ibu Tangkai Daun
5
2. Tangkai Daun
6 3. Pangkal Daun
3 4. Ujung Daun
5. Tepi Daun
1 2
6. Pertulangan Daun
f. Foto Literatur
4 Keterangan:
6
1. Ibu Tangkai Daun
5 2. Tangkai Daun
3. Pangkal Daun
2 3 4. Ujung Daun
5. Tepi Daun
1 6. Pertulangan Daun
:
(Sumber: Sarno Markosasi, 2022)
V. ANALISIS DATA
1. Daun Kapuk (Ceiba pentandra Gaertn.)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Malvales
Famili : Malvaceace
Genus : Ceiba
Spesies : Cebai pentandra Gaertn.
Sumber : Cronquist, 1981
Berdasarkan hasil pengamatan, dapat diketahui bahwa daun kapuk
mempunyai susunan daun majemuk menjari beranak daun tujuh
(septemfoliolotus) karena semua anak daunnya memencar pada ujung
ibu tangkai, ujung dan pangkal daunnya runcing, tepi daun rata dan
bangun daun memanjang serta pertulangan daun menyirip.
Berdasarkan literatur Kapuk memiliki daun majemuk menjari,
bergantian dan berkerumun di ujung dahan. Panjang tangkai daun 5 -25
cm, merah di bagian pangkal, langsing, dan tidak berbulu. Memiliki 5 –
9 anak daun, lebar 1,5 – 5 cm, lonjong sampai lonjong sungsang, ujung
meruncing, dasar segitiga sungsang terpisah satu sama lain, hijau tua di
bagian atas dan hijau muda di bagian bawah (Heyne, 1987).
2. Daun Kembang Merak (Caesalpinia pulcherrima Sw.)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Fabales
Famili : Caesalpiniaceae
Genus : Caesalpinia
Spesies : Caesalpinia pucherrima Sw.
Sumber : Cronquist, 1981
Berdasarkan hasil pengamatan, dapat diketahui bahwa daun
kembang merak mempunyai susunan daun majemuk menyirip genap
ganda dua (abrupte pinnatus), karena anak daun tersusun seperti sirip
pada kanan kiri ibu tangkai, disebut ganda dua karena anak daun duduk
pada cabang tingkat satu dari ibu tangkai. Ujung dan pangkal daun
membulat, tepi daun rata, bentuk daun bulat telur sungsang dan
pertulangan daun menyirip.
Berdasarkan literatur, daun kembang merak adalah daun majemuk
menyirip genap ganda dua dengan anak daun yang wujudnya bulat telur
sungsang, berujung bulat pangkal menyimpit, tepi rata dan pada malam
hari daun menguncup. (Dalimartha,2008).
3. Daun Putri malu (Mimosa pudica L.)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Fabales
Famili : Mimosaseae
Genus : Mimosa
Spesies : Mimosa pudica, L.
Sumber : Cronquist, 1981.
Berdasarkan hasil pengamatan, dapat diketahui bahwa daun putri
malu mempunyai susunan daun majemuk campuran karena daun
majemuk campuran adalah suatu daun majemuk ganda yang
mempunyai cabang-cabang, ibu tangkainya memenvar seperti jari dan
terdapat pada ujung ibu tangkai tetapi pada cabang-cabang terdapat anak
daun yang tersusun menyirip. Daun putri malu memiliki bentuk daun
memanjang, ujung dan pangkal tumpul, tepi daun rata dan pertulangan
daun menyirip.
Berdasarkan literatur, daun putri malu tidak merupakan daun
campuran sejati, tetapi daun majemuk menyirip ganda dua yang
sempurna. Tetapi pada daun ini letak kedua pasang cabang ibu
tangkainya sedemikian dekat satu sama lain, hingga seakan-akan
terdapat empat cabang tangkai pada ujung ibu tangkai daunnya
(Tjitrosoepomo, 2016).
4. Daun Gamal (Gliricidia maculate L.)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Rosales
Famili : Gliricidiacedae
Genus : Gliricidia
Spesies : Gliricidia maculate L.
Sumber : Cronquist, 1981
Berdasarkan hasil pengamatan, dapat diketahui daun gamal
mempunyai susunan daun majemuk menyirip gasal karena memiliki
jumlah anak daun gasal, daunnya terdapat di kanan kiri ibu tangkai dan
terletak berseling serta terdapat satu anak daun yang menutup ujung ibu
tangkai. Ujung dan pangkal daunnya meruncing, bentuk daun bulat
telur, tepi daun rata, dan pertulangan daun menyirip.
Berdasarkan literatur, Daunnya majemuk menyirip dengan jumlah
daun 7-17 pasang dengan posisi saling berhadapan kecuali di bagian
ujung ibu tangkai daun, helaian daun berbentuk jorong atau lanset,
dengan panjang 15-30 cm, ujung daun runcing dengan pangkal daun
membulat. Helaian anak daun gundul, tipis, hijau datas dan keputih-
putihan di sisi bawahnya. Umumnya daun tananam gamal gugur di
musim kemarau. Gamal memiliki bagian tubuh yang lengkap seperti
daun, batang, bunga, buah, biji, dan akar (Orwa, 2009).
5. Daun Jeruk (Citrus sp.)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Sapindales
Famili : Rutaceae
Genus : Citrus
Spesies : Citrus sp.
Sumber : Naharsari, 2007
Berdasarkan hasil pengamatan, dapat diketahui bahwa daun jeruk
mempunyai susunan daun majemuk menyirip beranak daun satu
(unifoliolotus) karena anak daun satu dengan daunnya yang seakan-akan
seperti bersambung. Ujung daun meruncing, pangkal daun membulat,
bentuk daun bulat telur, tepi daun bergerigi dan pertulangan daun
menyirip.
Menurut Literatur, Daun majemuk menyirip dapat dibedakan dalam
beberapa macam salah satunya daun majemuk menyirip beranak daun
satu (unifoliolatus) Sesungguhnya pada daun ini juga terdapat lebih
daripada satu helaian daun, hanya saja yang lain-lainnya telah tereduksi,
sehingga tinggal satu anak daun saja. Daun yang demikian ini biasanya
kita dapati pada berbagai jenis pohon jeruk (Tjitrosoepomo,2016).
6. Daun Dadap (Erythrine variegate)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopida
Ordo : Rosales
Famili : Leguminosae
Genus : Erythrine
Spesies : Erythrine variegate
Sumber : Cronquist, 1981
Berdasarkan hasil pengamatan, dapat diketahui daun dadap
memiliki tipe daun majemuk menyirip gasal beranak daun tiga karena
semua anak daunnya tersusun menyirip pada kanan kiri ibu tangkai daun
dan pada ujung ibu tangkai terdapat satu anak daun.
Berdasarkan literatur, daun dadap terdapat 3 anak daun yang
tersusun memancar pada ujung ibu tangkai seperti letaknya jari-jari pada
tangan. Poros daun dadap memiliki tangkai Panjang tiga atau berbentuk
belah ketupat dengan ujung tumpul tepi rata. Jadi daun dadap adalah
daun majemuk menyirip beranak daun tiga (Tjitrosoepomo, 2016).
7. Daun Lamtoro (Leucaena glauca)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Rosales
Famili : Mimosaceae
Genus : Leucaena
Spesies : Leucaena glauca
Sumber : Tjitrosoepomo, 2013
Berdasarkan hasil pengamatan, dapat diketahui bahwa daun lamtoro
mempunyai susunan daun majemuk menyirip genap ganda dua karena
anak daunnya berpasang-pasangan pada kanan kiri ibu tangkai daun jadi
tersusun seperti sirip ikan, jumlah anak daun genap dan anak daun duduk
pada cabang tingkat satu dari ibu tangkai. Ujung dan pangkal daun
tumpul, bentuk daun membulat, tepi daun rata dan pertulangan daun
menyirip.
Berdasarkan literatur, Daun berbentuk lanset memiliki ujung
runcing tepi yang rata dengan panjang 6-21 mm dan lebar 2-5 mm. Daun
lamtoro termasuk jenis daun majemuk dan berbentuk menyirip rangkap
dengan ujung runcing serta pangkal daun miring, permukaan daun
lamtoro mempunyai rambut halus dan tepinya berjumbai.. Bunga
lamtoro berbentuk bongkol yang bertangkai panjang dan berwarna
(Purwanto, 2007).
8. Daun Tomat (Solamum lycopersicum)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae
Genus : Solamum
Spesies : Solamum lycopercium
Sumber : Cronquist, 1981
Berdasarkan hasil pengamatan, dapat diketahui bahwa daun tomat
mempunyai susunan daun majemuk menyirip berselang-seling gasal
karena anak-anak daun pada ibu tangkai daun terletak menyirip
berselang-seling pasangan anak daun yang lebar dengan pasangan anak
daun yang sempit. Ujung daun meruncing dan pangkal daun tumpul,
bentuk daun memanjang, tepi daun bergerigi dan pertulangan daun
menyirip.
Berdasarkan literatur, Daun tomat mudah dikenali karena
mempunyai bentuk yang khas, yaitu berbentuk oval, bergerigi, dan
mempunyai celah yang menyirip. Daunnya yang berwarna hijau dan
berbulu mempunyai panjang sekitar 20-30 cm dan lebar 15-20 cm. Daun
tomat ini tumbuh di dekat ujung dahan atau cabang. Sementara itu,
tangkai daunnya berbentuk bulat memanjang sekitar 7-10cm dan
ketebalan 0,3-0,5 m (Wiryanta, 2004).
9. Daun Asam (Tamarindus indica L.)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Fabales
Famili : Caesalpinaceae
Genus : Tamarindus
Spesies : Tamarindus indicia L.
Sumber : Cronquist, 1981
Berdasarkan hasil pengamatan, dapat diketahui bahwa daun asam
memiliki tipe daun majemuk menyirip genap berseling karena terdapat
sejumlah anak daun yang berpasang-pasangan di kanan kiri ibu tulang.
Ujung dan pangkal daun tumpul, tepi rata dan pertulangan daun
menyirip.
Berdasarkan literatur, pertulangan daun asam adalah meyirip,
permukaan daun licin dan daging daun asam jawa tipis lunak. Daun
asam memiliki warna hijau. Asam memiliki daun majemuk menyirip
genap dengan jumlah anak daun yang genap dan saling berhadapan
(Rosanti, 2013).
10. Daun Mawar (Rosa sp.)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Rosales
Famili : Rosacea
Genus : Rosa
Spesies : Rosa sp.
Sumber : Cronquist, 1981
Berdasarkan hasil pengamatan, dapat diketahui bahwa daun mawar
memiliki susunan daun majemuk menyirip gasal karena anak daun
berjumlah ganjil yang terletak satu di ujung tangkai daun. Selain itu
terdapat stipula adnate pada daun mawar, tepi daun bergerigi, ujungnya
meruncing dan pangkalnya tumpul dan pertulangan menyirip.
Berdasarkan literatur, Daun majemuk menyirip gasal
(imparipinnatus), yang menjadi pedoman ialah ada atau tidaknya satu
anak daun yang menutup ujung ibu tangkainya. Ditinjau dari jumlah
anak daunnya akan kita dapati bilangan yang benar-benar gasal jika anak
daun berpasangan, sedang di ujung ibu tangkai terdapat anak daun yang
tersendiri (biasanya anak daun ini lebih besar dari pada lainnya
(Tjitrosoepomo, 2016).
11. Daun Trembesi (Samanea saman)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Fabales
Famili : Fabaleceae
Genus : Samanea
Spesies : Samanea saman
Sumber : Cronquist, 1981
Berdasarkan hasil pengamatan, dapat diketahui bahwa daun
trembesi memiliki tipe daun majemuk menyirip genap ganda dua karena
anak daun terletak di kanan kiri ibu tangkai dan anak daun berada satu
tingkat dari ibu tangkainya. Ujung daun membulat dan pangkal daun
tumpul, tepi daun rata dan pertulangab daub menyirip.
Berdasarkan literatur, jika ujung ibu tangkau terputus, artinya pada
ujung ibu tangkai tidak terdapat suatu anak daun, sehingga ujung ibu
tangkai bebas, atau kadang-kadang tertutup suatu pucuk kecil yang
mudah runtuh bahwa hal itu berarti bahwa daun yang menyirip genap.
Majemuk menyirip genap ganda dua dengan sempurna, jika tidak ada
satu anak daun pun yang duduk pada ibu tangkai (Tjitrosoepomo, 2016).
12. Daun Walisongo (Schefflena actinophylla)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Apiales
Famili : Ara;iaceae
Genus : Schefflera
Spesies : Schefflera actinophylla
Sumber : Cronquist, 1981
Berdasarkan hasil pengamatan, dapat diketahui bahwa daun
walingoso mempunyai susunan daun majemuk menyirip beranak daun
tujuh karena ibu tangkainya memencar seperti jari dan terdapat pada
ujung ibu tangkai, ujung pangkal daun meruncing, bentuk daun jorong,
tepi daun rata dan pertulangan daun menyirip.
Berdasarkan literatur Biasanya jumlah helai per-tangkai ada 4
sampai 6 daun dengan posisi melingkari pucuk tangkai. Sedangkan
bentuk daunnya memanjang dengan posisi semakin ke ujung semakin
mengkerucut (Elfianis Rita, 2020).
13. Daun Laban/ Halaban (Vitex pinnata)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Lamiales
Famili : Verbenaceae
Genus : Vitex
Spesies : Vitex pinnata
Sumber : Cronquist, 1981
Berdasarkan hasil pengamatan, dapat diketahui bahwa daun laban
memiliki tipe daun majemuk menjari beranak daun lima. Bentuk daun
memanjang, ujung daun runcing, pangkal daun meruncing, tepi daun
bergelombang dan pertulangan daun menyirip.
Berdasarkan literatur, Bentuk daun laban adalah bundar telur sampai
lonjong/elip, meruncing ke ujung dan pangkal daun. Duduk daun
bersilangan 3 - 5 daun dengan atau tanpa bulu halus pada sisi bawahnya.
Perbungaan terdapat di ujung batang atau di ketiak daun (terminal),
warna bunga biru dan sebelah dalam agak keunguan dan berkelamin
ganda (Orwa et al, 2009).
14. Daun Galing-galing (Cayratia trifola L.)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Vitales
Famili : Vitaceae
Genus : Cayratia
Spesies : Cayratia trifola L.
Sumber : Cronquist, 1981
Berdasarkan literatur, Merupakan tumbuhan merambat dan
tumbuhan memanjat mengunakan sulurnya untuk tumbuh tinggi.
Daunnya majemuk tiga helai, batangnya berair, padat dan mampat. Ada
tiga daun dalam satu tangkai daun, dan panjang tangkai daun 2-3 cm.
Daunnya bulat telur sampai lonjong, panjang 2-8 cm dan lebar 1,5-5 cm.
Ujungnya runcing, bunganya kecil berwarna hijau dan putih, panjang
2,5 mm. Buahnya berdaging, memiliki kandungan air yang besar,
berwarna hijau, ungu tua atau hitam, dan berukuran hampir bulat,
berukuran sekitar 1 cm. Bijinya berbentuk segitiga bulat (Feriadi et al.,
2018).
15. Daun Kelakai (Stenochlaena palustris)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Pteridophyta
Kelas : Filicopsida
Ordo : Filicales
Famili : Blechnaceae
Genus : Stenochlaena
Spesies : Stenochlaena palustris
Sumber : Cronquist, 1981
Berdasarkan literatur, Tumbuhan kelakai merupakan jenis tumbuhan
paku yang memiliki panjang 5 – 10 m. Akar rimpang yang memenjat
tinggi, kuat, pipih persegi.Tangkai daun 10 – 20 cm, kuat. Daun
menyirip tunggal 1,5 – 4 cm, mengkilap, daun mudanya berwarna merah
muda, merah kerap kali keungu-unguan, bertekstur lembut dan tipis,
semakin dewasa daunnya mengalami perubahan warna menjadi
kecoklatan dan pada akhirnya menjadi hijau tua dan keras. Daun
berbentuk lancet, ujungnya meruncing, tepinya bergerigi dan
pangkalnya membulat (Sutomo dan Arnida, 2010).
VI. KESIMPULAN
1. Daun majemuk terdiri dari 3 bagian, yaitu ibu tangkai daun, tangkai
anak daun dan anak daun.
2. Daun Kapuk (Ceiba pentandra Gaertn. ) merupakan daun majemuk
menjari beranak daun tujuh, pangkal daunnya runcing,tepi daun
rata,dan bangun daun memanjang.
3. Daun Kembang Merak (Caesalpinia pulcherima Sw.) merupakan daun
majemuk menyirip genap ganda dua, Ujung dan pangkal daun
membulat, tepi daun rata, bentuk daun bulat telur sungsang dan
pertulangan daun menyirip.
4. Daun putri malu (Mimosa pudica L.) merupakan daun majemuk
campuran. Daun putri malu memiliki bentuk daun memanjang, ujung
dan pangkal tumpul, tepi daun rata dan pertulangan daun menyirip.
5. Daun gamal (Gliricida maculate L.) merupakan daun majemuk
menyirip gasal. Ujung dan pangkal daunnya meruncing, bentuk daun
bulat telur, tepi daun rata, dan pertulangan daun menyirip.
6. Daun jeruk (Citrus sp.) merupakan daun majemuk menyirip beranak
daun satu (unifoliolotus) karena anak daun satu dengan daunnya yang
seakan-akan seperti bersambung. Ujung daun meruncing, pangkal daun
membulat, bentuk daun bulat telur, tepi daun bergerigi dan pertulangan
daun menyirip.
7. Daun dadap (Erythrine variegate) merupakan daun majemuk menyirip
gasal beranak daun tiga karena semua anak daunnya tersusun menyirip
pada kanan kiri ibu tangkai daun dan pada ujung ibu tangkai terdapat
satu anak daun.
8. Daun lamtoro (Leicaena glauca) merupakan daun majemuk menyirip
genap ganda dua. Ujung dan pangkal daun tumpul, bentuk daun
membulat, tepi daun rata dan pertulangan daun menyirip.
9. Daun tomat (Solanum lycopercium) merupakan daun majemuk
menyirip berselang-seling gasal. Ujung daun meruncing dan pangkal
daun tumpul, bentuk daun memanjang, tepi daun bergerigi dan
pertulangan daun menyirip.
10. Daun asam (Tamarindus indicia L.) merupakan daun majemuk
menyirip genap berseling. Ujung dan pangkal daun tumpul, tepi rata
dan pertulangan daun menyirip.
11. Daun mawar (Rosa sp.) merupakan daun majemuk menyirip gasal.
Selain itu terdapat stipula adnate pada daun mawar, tepi daun bergerigi,
ujungnya meruncing dan pangkalnya tumpul dan pertulangan menyirip.
12. Daun trembesi (Samanea saman) merupakan daun majemuk menyirip
genap ganda dua. Ujung daun membulat dan pangkal daun tumpul, tepi
daun rata dan pertulangab daub menyirip.
13. Daun walingoso (Schefflena actinophylla) merupakan daun majemuk
menyirip beranak daun tujuh, ujung pangkal daun meruncing, bentuk
daun jorong, tepi daun rata dan pertulangan daun menyirip.
14. Daun laban (Vitex pinnata) merupakan daun majemuk menjari beranak
daun lima. Bentuk daun memanjang, ujung daun runcing, pangkal daun
meruncing, tepi daun bergelombang dan pertulangan daun menyirip.
15. Daun Galing-galing (Cayratia trifola) merupakan daun majemuk tiga
helai. Ada tiga daun dalam satu tangkai daun, dan panjang tangkai daun
2-3 cm. Daunnya bulat telur sampai lonjong, panjang 2-8 cm dan lebar
1,5-5 cm. Ujungnya runcing, bunganya kecil berwarna hijau dan putih,
panjang 2,5 mm
16. Daun Kelakai (Stenochlaena palustris) merupakan daun menyirip
tunggal 1,5 – 4 cm, mengkilap, daun mudanya berwarna merah muda,
merah kerap kali keungu-unguan, bertekstur lembut dan tipis, semakin
dewasa daunnya mengalami perubahan warna menjadi kecoklatan dan
pada akhirnya menjadi hijau tua dan keras. Daun berbentuk lancet,
ujungnya meruncing, tepinya bergerigi dan pangkalnya membulat.
VII. DAFTAR PUSTAKA
Amintarti., Amalia., & Nurtamara, L. (2023). Penuntun Praktikum Morfologi
Tumbuhan. Banjarmasin: Penerbit CV. Batang.