Anda di halaman 1dari 27

Dr. Dedi Natawijaya, M.S.

Visi Tinta Manik, S.Si., M.Si 1


• Menurut konfigurasi helaian, Daun
terdiri atas:
a. Daun tunggal (folium simplex)
b. Daun majemuk ( folium compositum)

2
DAUN MAJEMUK
• Daun dimana
helaiannya
disusun oleh
sejumlah bagian-
bagian terpisah
yang berbentuk
seperti daun,
disebut anak daun
(leaflet)

3
CIRI DAUN MAJEMUK
1. Seluruh anak daun terbentuk bersama dan luruh bersama
2. Pertumbuhan terbatas (tidak bertambah panjang dan
ujung tidak memiliki kuncup)
3. Tidak memiliki kuncup ketidak daun (axillary bud)
4. tidak memiliki kuncup akhir

kecuali pada :
a. daun pohon cerme (Philanthus acidus) dan belimbing
wuluh (Averhoa blimbii),-> berdaun majemuk tapi tetap
memanjang dan daun gugur tidak bersamaan

4
Lanjutan pengecualian ciri daun majemuk

b. Daun meniran (Philanthus niruri) dan katuk


(Sauropus androgynus) -> berdaun tunggal tapi
pertumbuhannya terbatas dan daun tumbuh
berseling pada batang pokok yang tumbuh mendatar
-> terlihat seperti daun majemuk.
Ketiak daun pada saat tertentu keluar bunga,
kemudian berbuah -> daun tunggal

5
Bagian-bagian daun majemuk:
a) Ibu tangkai daun (petiolus communis)
b) Tangkai anak daun (petiolulus)
c) Anak daun (foliolum) c

Contoh daun majemuk : mawar, asam, cereme, belimbing dll


6
Berdasarkan susunan anak daun, daun majemuk
dapat dibedakan menjadi :
1) Daun majemuk menyirip (pinnatus),
2) Daun majemuk menjari (palmatus)
3) Daun majemuk bangun kaki (pedatus)
4) Daun majemuk campuran (digitato pinnatus)

2 3 4
1
7
DAUN MAJEMUK MENYIRIP (FOLIUM
COMPOSITUM PINNATUS)

• Macam-macam daun majemuk menyirip, di


kelompokkan :
1. Secara umum
2. Berdasarkan duduk anak daun pada ibu
tangkai dan besar keclnya anak daun pada
satu ibu tangkai
3. Majemuk menyirip ganda

8
1. Secara umum daun majemuk menyirip
dibedakan menjadi 3 macam :
a. Daun menyirip tunggal (unifoliolatus) -> daun jeruk (Citrus
maxima)

b. Daun menyirip genap (abrupti pinnatus) -> daun asam,daun


leci, daun kapulasan

9
c. majemuk menyirip gasal (imparipinnatus) ->
daun mawar, daun pacar cina

10
2. Daun majemuk menyirip berdasarkan
duduk anak daun terhadap ibu tangkai
daun
Daun majemuk menyirip gasal, duduknya dapat :
1. Berpasangan
2. Berseling (alternatum pinnatus)
3. Berselang- seling, daun besar dan kecil berselang-
seling (interuptum pinnatus). Misal : tomat

11
3. Daun majemuk menyirip ganda
a) Menyirip ganda tiga (tripinnatus)
b) Menyirip ganda empat
c) Menyirip ganda sempurna
d) Menyirip ganda tidak sempurna

12
a) Menyirip ganda dua b) Menyirip ganda tiga (tripinnatus)
(bipinnatus)
Jika anak daun duduk pada Jika anak daun duduk pada
cabang ibu tangkai daun cabang ibu tangkai daun tingkat
tingkat satu dua

13
d) Daun majemuk Menyirip
c) Menyirip ganda empat sempurna
Jika anak daun duduk pada Tidak ada satu daunpun
cabang ibu tangkai daun yang duduk pada ibu
tingkat tiga tangkai

14
e) Daun majemuk menyirip tidak sempurna

Masih ada anak daun yang


duduk langsung pada ibu
tangkai

15
Daun majemuk menjari (Palmatus/ Digitatus):

Semua anak daun memencar pada ujung ibu tangkai daun.


Jumlah anak daun dapat bermacam-macam antara lain :

a. Beranak daun dua (bifoliolatus), misal: pada namnam.


b. Beranak daun tiga (trifoliolatus), : para/ karet
c. Beranak daun lima (quinquefoliolatus), maman
(Gynandropis pentaphylla D.C)
d. Beranak daun tujuh (septemfoliolatus), randu.
• Jika anak daun banyak disebut : polyfoliolatus.

16
maman
Gynandropis pentaphylla Daun karet

namnam

polyfoliolatus.

randu botani agroteknologi 2017 -2018 17


Daun majemuk bangun kaki (pedatus):

Seperti daun majemuk menjari, tetapi dua anak


daun yang paling pinggir tidak duduk pada ibu
tangkai, melainkan pada tangkai anak daun
disampingnya.
Misal : Arisaema flavum (Araceae)

18
Daun majemuk campuran (digitatopinnatus)

Adalah : daun majemuk ganda yang memiliki cabang ibu


tangkai memencar seperti jari dan memiliki anak daun
yang menyirip.
Misal : daun Mimosa pudica.

19
Tata letak daun (Phyllotaxis/dispositio foliorum)

Adalah aturan letak daun satu sama lain pada batang.

Kemungkinan jumlah daun pada setiap buku pada


batang adalah :
a) Satu daun tiap buku (tersebar/ folia sparsa)
b) Dua daun berhadapan setiap buku-bersilangan (folia
oposita/ f. decussata).
c) Lebih dari dua daun setiap buku (folia verticillata).

20
a) Tata letak daun (tersebar) yang letaknya berjejal
dengan ruas amat pendek dinamakan “Roset” /
rosula
Roset : 1. Roset akar, misal Lobak
2. Roset batang, misal Kelapa.
b) Letak daun berhadapan - bersilang (folia oposita/
f. decussata).
Misal pada mengkudu, soka dll.
c) Berkarang ( folia verticillata), misal Alamanda,
Oleander.

Catatan : pada tumbuhan dengan tata letak daun


berhadapan dan berkarang tidak dapat ditentukan
rumus daunnya.
21
Daun bersilang
Daun berkarang

22
Daun bersilang

Daun berkarang

Roset akar
Daun berkarang

23
RUMUS DAUN (leaf formula/ formula phyllotaxarum)

Spiral genetik

Garis ortostik

Bagan duduk daun dengan


rumus daun 2/5
Rumus daun (divergensi) : 1/2,
1/3, 2/5, 3/8, 5/13 dst. (deret
fibonachi)

botani agroteknologi 2017 -2018 24


Sudut divergensi Satu lingkaran = 360ᵒ

Diagram daun pada rumus 2/5


Rumus daun 1/3
Sudut divergensinya =
2/5 x 360ᵒ = 144ᵒ

botani agroteknologi 2017 -2018 25


• Pada beberapa jenis tanaman tertentu, garis
ortostik dapat memutar / tidak lurus, disebut
“spirostik”. Misal : pada pacing, pandan dll.

spirostik

26
Sedangkan garis ortostik yang
memutar kekiri dan ke kanan
dinamakan “parastik”,
Misal pada tanaman kelapa sawit,
nenas dsb.
• parastik

27

Anda mungkin juga menyukai