Anda di halaman 1dari 37

Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian INTAN

Yogyakarta
 Daun merupakan salah satu
organ tumbuhan yang
tumbuh dari batang,
umumnya berwarna hijau
(mengandung klorofil),
terutama berfungsi sebagai
penangkap energi dari cahaya
matahari utk fotosintesis
 Daun mempunyai bentuk
atau morfus yang masing-
masing jenisnya
mempunyai
keunikan tersendiri.
FUNGSI
1. DAUN
Tempat terjadinya fotosintesis (pemasakan CO );
2

Fotosintesis terjadi pada tumbuhan berklorofil dengan


bantuan cahaya matahari.
2. Sebagai organ pernapasan atau respirasi;
Terjadi pada stomata yaitu tempat pertukaran gas CO2 dan O2
3. Tempat terjadinya transpirasi (penguapan);
Transpirasi terjadi melalui stomata
4. Tempat terjadinya gutasi (pelepasan air);
Gutasi adalah proses pelepasan air dalam bentuk cair dari
jaringan daun. Gutasi biasanya di anggap sebagai embun.
5. Alat reproduksi vegetatif.
Daun juga berfungsi sebagai alat perkembangbiakan
vegetatif. Contoh
pada daun cocor bebek dan tanaman akasia.
STRUKTUR ANATOMI
DAUN
Jaringan Penyusun
Nama Jaringan Deskripsi Fungsi
Daun
1. Epidermis
atas/ bawah
- Selapis sel
- Berdinding tebal (kutikula)
- Jaringan pelindung
- Mengurangi penguapan
- Tersusun rapat - Pertukaran gas
- Mengandung stomata
2. Jaringan Palisade - Berbentuk silindris - Tempat
- Tersusun rapat berlangsungnya
- Banyak mengandung fotosintesis
kloroplast
3. Jaringan Spons - Terdiri beberapa lapis - Pertukaran gas
- Banyak ruang antar sel
4. Silinder Pusat - Terdiri atas xylem dan floem - Jaringan pengangkut
MORFOLOGI
DAUN
 Morfologi daun adalah pengetahuan
mengenai bentuk-bentuk pada sehelai daun,
baik itu berupa daun tunggal atau pun
majemuk.
 Pada dasarnya, sehelai
daun terdiri dari dasar
daun, tangkai daun, dan
helaian daun. Ada pula
yang menganggap terdiri
dari pelepah
daun/upih, tangkai
daun, dan helaian
daun.
ALAT TAMBAHAN PADA DAUN
1. Daun penumpu (stipula) : perkembangan kuncup kolateral pada
pangkal tangkai daun. Letaknya ada yang bebas di kiri kanan
daun (waru, kacang tanah), pada tangkai daun (mawar),
berlekatan pada ketiak daun (kapri), berlawanan dengan ketiak
tangkai daun, bersilangan (mengkudu)
2. Selaput bumbung (ocrea) : daun penumpu yang kedua sisinya
saling berlekatan dan melingkari batang (polygonum)
3. Lidah-lidah (ligula) : selaput kecil pada batas antara upih dan
helaian daun (rumput)
4. Mulut daun (stoma): terdiri dari dua sel penjaga untuk
mengatur
membuka menutupnya stomat untuk pertukaran gas
5. Rambut (trikoma) : bulu (pakis haji); sisik (bambu dan
durian) sisik yang tumbuh dipermukaan kulit luar daun dapat
berupa
6. Bulu (pillus) : sel epidermis berbentuk bulu yang tumbuh
Daun
penumpu Selaput bumbung
(stipula) (ocrea)

Rambut
(trikhomata)

Mulut daun Bulu


(stomata) (pillus)
A.TATA LETAK
DAUN
(PHYLLOTAXIS)
 Duduk daun pada
batang/cabang = nodus
 Internodus (ruas batang) :
antara 2 nodus
 Tanda pengenal tumbuhan
1. Folia Sparsa (daun tersebar) :
jika pada 1 nodus
diduduki satu daun
 Alternate

2. Folia Opposita (daun


berhadapan): jika pada 1 nodus
ada 2 daun berhadapan
 opposite
3. Folia Verticillata (daun
berkarang): jika pada 1 nodus ada
lebih dari 2 daun
Jarak 2 daun yang terletak
berurutan : filotaksis daun= a/b
a = berapa kali batang harus
dikelilingi untuk mendapatkan
dua helai daun yang berada
pada satu garis vertikal
b = jumlah daun yang dilalui
waktu mengitari batang
( daun pertama tidak
dihitung )
a/b : ½, 1/3, 2/5, 3/8, 5/13, 8/21
Filotaksis 1/3, 2/5, 3/8 : dikotil

Filotaksis ½ = folia
disticha ( duduk daun
berseling ) : Poaceae,
Deret Fibonacci dalam
phyllotaxis:
• Deret Fibonacci adalah suatu
deret matematika yang mana
angka berikutnya merupakan
penjumlahan dari dua angka
sebelumnya.
0,1,1,2,3,5,8,13,21,34,55,89,144
,
233, 377, 610, 987, 1597, 2584,
4181,
6765
• Jika setiap angka dibagi dengan
angka sebelumnya, maka akan
didapatkan the Golden Ratio
(1,618)
• DF adalah sebuah deret angka
B. SUSUNAN
DAUN
Berdasarkan jumlah helaian daun pada
tangkai daun, dibedakan :
1. Daun tunggal : daun yang pada satu
tangkainya terdapat hanya satu
helaian daun.
2. Daun majemuk : daun yang pada satu
tangkainya terdapat lebih dari satu
helaian daun.

Bagian-bagian daun majemuk :


Variasi Daun majemuk
:

Trifoliolate Palmat
e
(menjari
)

Pinnatifid
Abruptly Odd pinnate
(menyirip tidak
pinnate (menyirip
sampai
(menyirip ganjil)
ibu tulang
genap)
C. STRUKTUR DAUN
TUNGGAL
1. Bentuk bangun daun (circumscriptio)
2. Pangkal daun (basis folii)
3. Ujung daun (apex folii)
4. Tepi daun (margo folii)
5. Daging daun ( intervenum)
6. Pertulangan daun (nervatio)
7. Warna daun dan permukaan daun
1. Bangun Daun
(Sircumscriptio)
• Variasi bangun bentuk tumbuhan/pohon hutan sangat
bermacam macam untuk tiap genus dalam satu famili
saja mempunyai bangun bentuk helai daun dapat berbeda
beda. .
• Berdasarkan pada letak bagian yang terlebar dari satu
helai daun maka dapat dibedakan :
Bagian yang terlebar terdapat kira kira ditengah tengah
helaian daun
1. Bagian yang terlebar terdapat dibagian bawah
pertengahan helai daun
2. Bagian terlebar terdapat di bagian atas
pertengahan helai daun
3. Tidak ada bagian yang terlebar artinya helai
daun dari pangkal ke ujung dapat dikatakan
sama lebarnya.
Bangun
daun
2. Pangkal Daun (Basis
Folii)
3. Ujung Daun (Apex
Folii)
a. Runcing (acutus)
b. Meruncing
(acuminatus)
c. Tumpul (obtusus)
d. Membulat
(rotundatus)
e. Rompang (truncatus)
f. Terbelah (retusus)
g. Berduri (mucronatus)
4. Tepi Daun (Margo
Folii)
5. Pertulangan Daun
(Nervatio)
Fungsi tulang daun :
a. Memberi kekuatan pada daun
b. Jalan pengangkutan zat-zat yg diambil tumbuhan dari
tanah (air + garam-garam terlarut di dalamnya)
c. Jalan pengangkutan hasil-hasil asimilasi dari tempat
pembentukan ke tempat yg membutuhkan)

Tulang-tulang daun menurut


besar kecilnya :
d. Ibu tulang daun (costa)
e. Tulang-tulang
cabang (nervus
lateralis)
f. Urat-urat daun
(vena)
Daun majemuk daun majemuk
menjari menyirip
6. Daging Daun
(Intervenium)
 Daging daun (intervenium) merupakan bagian daun diantara
tulang- tulang daun dan urat-urat daun. Bagian ini
merupakan dapur tumbuhan, yaitu zat-zat yang diambil dari
luar diubah dan dijadikan zat-zat yang sesuai dengan
keperluan kehidupan tumbuhan ybs.
 Warna hijau pada daun sebenarnya adalah warna yang
terkandung dalam bagian ini, juga kalau daun mempunyai
warna lain, misalnya merah, berbintik-bintik kuning, dll.
Tebal tipisnya helaian daun juga tergantung tebal
tipisnya daging daun. Sehingga sifat daun
dibedakan menjadi:
1. Tipis seperti Selaput (membranaceus),
misalnya pada
daun Paku Selaput (Hymenophyllum australe,
Willd.).
2. Seperti Kertas (papyraceus/chartaceus), tipis
tetapi cukup tegar, misalnya pada daun
Pisang (Musa paradisiaca, L.).
3. Tipis Lunak (herbaceus), misalnya pada
daun Slada Air (Nasturtium officinale, R.
Br.).
4. Seperti Perkamen (perkamenteus), tipis
tetapi cukup
kaku, misalnya pada daun Kelapa (Cocos
nucifera, L.)
7.Warna Daun dan Permukaan
Daun
 Umumnya warna daun pada sisi atas dan bawah jelas
berbeda, biasanya sisi atas tampak lebih hijau, licin
atau mengkilat jika dibandingkan dengan sisi bawah
daun.
 Perbedaan warna ini disebabkan karena warna hijau lebih
banyak terdapat pada lapisan atas daripada di lapisan
bawah.
Permukaan
Daun
Keadaan permukaan daun dibedakan atas:
1. Licin (laevis), permukaan daun terlihat.
2. Mengkilat (nitidus), misalnya pada sisi
atas daun Kopi (Coffea robusta,
Lindl.)dan pada sisi atas daun Beringin
(Ficus benjamina, L.).
3. Suram (opacus), misalnya pada daun
Ketela Rambat (Ipomoea batatas, Poir.).
4. Berselaput lilin (pruinosus), misalnya
pada sisi bawah daun Pisang (Musa
paradisiaca, L.)dan pada sisi bawah
daun Tasbih (Canna hybrida, Hort.).
5. Gundul (glaber), misalnya pada
daun Jambu Air (Eugenia aquea,
Burm.).
6. Kasap (scaber), misalnya pada daun
Jati (Tectona grandis L.).
7. Berkerut (rugosus), misalnya pada
daun Jarong (Stachytarpheta
jamaicensis Vahl.)dan pada daun
Jambu Biji (Psidium guajava L.).
8. Berbingkul – bingkul (bullatus),
seperti berkeriput tetapi kerutannya
lebih besar, misalnya pada daun Air
Mata Pengantin (Antigonon leptopus
Hook et Arn.).
9. Berbulu (pilosus), jika bulunya halus
dan jarang-jarang, misalnya pada daun
Tembakau (Nicotiana tabacum G.
Don.).
10. Berbulu halus dan rapat (villosus),
berbulu jika diraba terasa seperti laken
6. Berbulu kasar (hispidus), bulu kaku
dan jika diraba terasa kasar, misalnya
pada daun Gadung (Dioscorea hispida
Dennst.).
7. Bersisik (lepidus), misalnya pada
sisi bawah daun Durian (Durio
zibethinus Murr.)
Referensi
1. https://
www.google.co.id/search?q=phyllotaxis&source=lnms&tbm
=isch&sa=X&ved=0ahUKEwjUl5KPsrzaAhXGrI8KHaXh
D6IQ_AUIC igB
2. https://www.slideshare.net/chandsu/daun-26643501
3. http://haniifiyyah.blogspot.co.id/2010/08/alat-tambahan-pada-
daun.html

Anda mungkin juga menyukai