A. Sistem Perakaran:
1.Akar utama (akar pokok)
2.Akas samping (akar
lateral)
B. Sistem Pucuk:
3.Batang dan cabang
4.Nodus (buku)
5.Ruas (internodus)
6.Tunas/kuncup aksiler
(tunas ketiak)
7.Tunas/kuncup ujung
(tunas terminal)
8.Helaian daun
9.Tangkai daun
10.Bunga
I. Organ Vegetatif:
Berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan
(penyerapan air dan mineral, transportasi zat, dan
sintesis bahan makanan/bahan organik)
• Daun (folium), Akar (radix), Batang (calis)
• Merupakan organ pokok
Daun lengkap:
mempunyai helaian, tangkai, upih
Contoh: daun pinang (Areca catechu)
Bentuk:
• Bulat tdk berongga
• Bulat berongga
• Pipih
• Pipih, tepi bersayap
• Bersegi
• Setengah lingkaran
• Menebal pada pangkal dan ujung
• Menebal di bagian pangkal
• Filodea (metamorfosis tangkai daun menyerupai helaian
daun). Contoh: pada Akasia (Acacia auriculiformis)
Daun
Filodium
Terminologi:
• Nodus (buku):
Tempat melekatnya daun pada batang
• Internodus (ruas):
Daerah diantara dua nodus berurutan
FILOTAKSIS (duduk daun pd batang)
1. Tersebar (Sparsa):
Setiap nodus ada satu daun:
Sendok-sendok (Endospermum malaccensis)
2. Berseling/bergantian (Alternate/Disticha):
setiap nodus ada satu daun, antara satu daun dengan daun
berikutnya terletak bergantian pada posisi kiri dan kanan
3. Spiral (melingkar): tersebar mengelilingi batang
4. Berhadapan (Opposita):
dua helaian daun pada setiap nodus pada posisi
berhadapan. contoh: Jabon (Anthocephalus cadamba)
5. Berhadapan bersilang (Decussata)
6. Berkarang (verticillata): lebih dari 2 daun pada setiap
nodus). contoh: Pulai (Alstonia caseolaris)
Gambar 5. Macam FILOTAKSIS (duduk daun pada batang)
Filotaksis: 2/5
Sudut Divergensi
Sumbu Ortostik
5 Duduk daun pada batang
4
Duduk daun Spiral :
3 •dari daun 0 – 5 mengelilingi batang (a kali)
•Jumlah daun yang dilewati (b lembar)
2 •SUDUT DIVERGENSI = a/b X 360o
1 •Nilai a/b akan bervariasi pada jenis yang
berbeda: 1/2, 1/3, 2/5, 3/8, … dst
0 •(DERET FIBONACCI = deret yang terpola,
teratur):
1/2, 1/3, (1+1/2+)= 2/5, 3/8, … dst
DAUN SESIL (daun duduk/tdk bertangkai)
BENTUK HELAIAN DAUN (Circumscriptio)
1. Rata (entirus)
2. Bergerigi (serratus)
3. Bergerigi ganda (biserratus)
4. Dentatus (bergigi)
5. Beringgit (crenatus)
6. Bergelombang (undulatus)
7. Berombak (repandus, sinuatus)
8. Berlekuk (lobus)
9. Bercangap (fidus)
10.Terbagi (partitus)
11. Berlekuk menyirip (Pinnatilobus)
12.Bercangap menyirip (Pinnatifidus)
13.Berbagi menyirip (Pinnatipartitus)
14.Berlekuk menjari (Palmatilobus)
15.Bercangap menjari (Palmatifidus)
16.Berbagi menjari (Palmatipartitus)
PERMUKAAN DAUN
• Menyirip (penninervis)
Terdapat satu tulang daun utama, tulang daun sekunde bercabang
kiri-kana dari tulang daun utama secara: teratur, tidak
beraturan, rapat, jarang, mendatar, menyatu diujung, dll)
• Menjari (palminervis)
Terdapat beberapa tulang daun utama yang hampir sama besar
berasal dari pangkal helaian daun
• Melengkung (curvinervis)
Terdapat beberapa tulang daun utama yang berasal dari pangkal
helaian daun kemudian melengkung dan bertemu di bagian
ujung heleian daun
• Sejajar (rectinervis)
Seluruh tulang daun sejajar dengan tulang daun utama dari
pangkal ke ujung helaian daun
Variasi Bentuk Pertulangan Daun
(Nervatio)
Tjahyono Samingan,1982:8
KOMPOSISI DAUN
Daun majemuk
Alat tambahan pada daun