Anda di halaman 1dari 61

BOTANI PRESENTATION

DAUN
NAMA KELOMPO K:
1. NINA SAFRINA (I21112017)
2. UJI RESNA .L (I21112066)
3. AYU LESTARI (I22112025)
4. RAFIKA
YUNIARTI(I22112008)
5. RACHMAD D. B (I21112048)

DAUN
Daun
merupakan
suatu
bagian
tumbuhan
yang
penting dan pada umumnya
tiap tumbuhan mempunyai
sejumlah besar daun. Daun
hanya terdapat pada batang
tumbuhan saja.
Bagian
batang
tempat
duduknya atau melekatnya
daun dinamakan buku-buku
(nodus) batang.
Tempat di atas daun yang
merupakan sudut antara
batang dan daun dinamakan
ketiak daun (axilla).

Daun biasanya tipis


melebar
Kaya akan klorofil
Berwarna hijau
Mempunyai umur yang
terbatas, yang akhirnya
akan runtuh dan
meninggalkan bekas pada
batang
Pada waktu akan runtuh
warna daun berubah
menjadi kekuningkuningan

Tata Letak Daun Pada Batang


atau Duduk Daun (Phyllotaxis
atau Dispositio
Foliorum)
Tata letak daun adalah aturan mengenai letak daun pada
batang. Berdasarkan jumlah daun setiap buku maka duduk
daun dikatakan :
1. duduk daun tersebar (sparsa),
2. duduk daun berhadapan (opposite),
3. bersilang-berhadapan (decusate),
4. duduk daun berkarang (vertillate).
Pada tumbuhan yang memiliki batang dengan ruas yang
pendek dapat memiliki duduk daun yang berjejal di ujung
batang (roset batang) misalnya kelapa (Cocos nucfera),
atau di pangkal batang (roset akar).

1. Daun tunggal (folium simplex)


Daun yang pada tangkai daunnya hanya terdapat satu
helaian daun saja. Daun tumbuhan dapat lengkap atau tidak
lengkap, bagi daun yang lengkap dipersyaratkan memiliki
bagian upih daun, tangkai daun, dan helaian daun. Daun
yang tidak lengkap, adalah daun yang tidak memiliki salah
satu atau dua bagian utama, dapat memiliki kenampakan
sebagai:
(1) daun bertangkai; adalah daun yang hanya memiliki
bagian tangkai dan helaian daun,
(2) daun berupih; adalah daun yang hanya memiliki bagian
upih dan helaian daun,
(3) daun duduk (sessile); adalah daun yang hanya memihki
helaian daun saja, dan daun duduk memiliki tipe yang
duduk tatapi pangkal helaian memeluk batang disebut
duduk memeluk batang (amplexicaulis),
(4) daun semu (filodia); adalah daun yang berkembang dan
tangkai daun yang melebar.

UPIH DAUN

TANGKAI DAUN

FAM. POACEAE,
ZINGIBERACEAE,
MUSACEAE
FUNGSI :
-pelindung kuncup
yang masih kecil
-memberi kekuatan
( Batang pisang-Musa
paradisiaca )

BENTUK DAN
UKURAN BERMACAMMACAM
UMUM : silinder,
pangkal agak
melebar,sisi atas
agak pipih
Penampang
melintang :
- bulat berongga,
persegi, setengah
lingkaran

HELAIAN DAUN
Untuk identifikasi.
Variasi bentuk dan ukuran :
1. bangun dan bentuk (circumscriptio)
2. Apek folii ( ujung daun)
3. Basis folii (pangkal daun)
4. nervatio/venatio (pertulangan)
5. Margo folii ( tepi daun )
6. Intervenium ( daging daun)

Bangun dan bentuk (circumscriptio)


Berdasarkan letak bagian daun yang terlebar itu ddapat
dibedakan 4 golongan daun, yaitu daun dengan:
1. Bagian yang terlebar berada di tengah-tengah helain
daun
a. Bulat atau bundar (orbicularis)
b. Bangun perisai (peltatus)
c. Jorong (ovalis atau ellipticus)
d. Memanjang (oblongus)
e. Bangun lanset (lanceolatus)
2. Bagian yang terlebar terdapat di bawah tengah-tengah
helaian daun
Terdapat dua golongan :
f. Pangkal daun yang bertoreh
g. Pangkal daun yang bertoreh atau berlekuk

a. Pangkal duannya ytidak bertoreh. Dalam golongan ini kita


dapati bentuk-bentuk berikut:
. Bangun bulat telur ( ovatus )
. Bangun segitiga ( triangularis)
. Bangun delta (deltoideus)
. Bangun belah ketupat ( rhomboideus)
b. Pangkal daun bertoreh atau berlekuk. Dalam golongan ini
termasuk bentuk-bentuk daun berikut:
. Bangun jantung (cordatus)
. Bangun ginjal atau kerinjal (reniformis)
. Bangun anak panah (sagittatus)
. Bangun tombak (hastatus)
. Bertelinga (auriculatus)

3. Bagian yang terlebar terdapat diatas tengah-tengah


helaian daun
bangun bulat telur sungsang (obovatus)
bangun jantung sungsang (obcordatus)
bangun segitiga terbalik atau bangun pasak (cuneatus)
bangun sudip atau bangun spatel atau solet
(spathulatus)
4.Tidak ada bagian yang terlebar atau dari pangkal
sampai ujung hampir sama lebar
. Bangun garis (linearis)
. Bangun pita (ligulatus)
. Bangun pedang (ensiformis)
. Bangun paku atau dabus (subulatus)
. Bangun jarum (acerosus)

Ujung daun ( apex


folii)
ujung daun dapat
pula memperlihatkan
bentuk yang beraneka
rupa. Bentuk-bentuk
ujung daun yang
sering kita jumpai
ialah:
runcing (acutus)
meruncing
(acuminatus)
tumpul (obtutus)
membulat
(rotundatus)
rompang (truncatus)

Basis folii (pangkal daun)


Pangkal daun dibedakan
dalam:
1. Yang tepi daunnya dibagian
itu tidak pernah
bertemu,tetapi pisah oleh
pangkal ibu tulang/ujung
tangkai daun. Dalam
keadaan demikian pangkal
daun dapat:
. Runcing (acutus)
. Meruncing (acuminatus)
. Tumpul (obtutus)
. Membulat (rotundatus)
. rompang atau rata
(truncatus)
. Berlekuk (emarginatus)

2. Yang tepi daunnya bertemu


dan berlekatan satu sama
lain:
Pertemuan tepi daun pada
pangkal terjadi pada sisi
yang sama terhadap
batang sesuai dengan
letak daun pada batang
tadi
Pertemuan tepi daun
terjadi pada sisi seberang
batang yang berlawanan
atau berhadapan dengan
letak daunnya.

Nervation/venatio
(tulang-tulang daun)
Tulang-tulang daun berguna
untuk:
Memberi kekuatan pada
daun. Seluruh tulangtulang pada daun
dinamakan pula rangka
daun.
Sebagai pengangkutan zatzat yaitu, jalan pengangkut
zat-zat yang diambil
tumbuhan dari tanah, jalan
pengangkutan hasil-hasil
asimilasi dari tempat
pembuatannya

Tulang-tulang daun menurut


besar kecilnya dibedakan dalm
3 macam, yaitu:
Ibu tulang (costa),tulang
yang terbesar merupakan
terusan tangkai daun
Tulang-tulang cabang
(nervus lateralis) lebih kecil
dari ibu tulang dan
berpangkal pada ibu tulang
atau cabang tulang
Urat-urat daun (vena)cabang
tulang namun lebih kecil
atau lembut dimana satu
sama lain membentuk
seperti jala,kisi atau lainnya.

Berdasarkan susunan
tulangnya daun dibedakan
menjadi 4 golongan yaitu:
1. daun-daun yang bertulang
menyirip (penninervis)
2. Daun-daun yang
bertulang menjari
(palminervis)
3. Daun-daun yang
bertulang melengkung
(carvinervis)
4. Daun-daun yang
bertulang sejajar atau
bertulang lurus
(rectinervis)

Margo folii (tepi daun)


Secara garis besar tepi daun
dibedakan 2 macam :
Rata (integer)= nangka
Bertoreh (divisus)
Toreh pada tepi daun dibedakan
dalam 2 macam:
a. Toreh-toreh yang tidak
mempengaruhi atau
mengubah bangun asli daun
b. Tepi daun dengan toreh
yang merdeka: bergerigi
(serratus), bergerigi atau
rangkap (biserratus), bergigi
(dentatus), beringgit
(crenatus), berombak
(repandus)

c. Tepi daun dengan toreh-toreh


yang mempengaruhi bentuknya
Toreh-toreh yang tidak merdeka
(merubah bentuk asli daun):
Berlekuk (lobatus)
Bercangap (fissus)
Berbagi (partitus)
Penentuan margo folii dikombinasi
dengan susunan tulang daun yang
bersangkutan karena letak toreh
tergantung susunan tulang daun :
berlekuk menyirip (pinnatilobus)
bercangap menyirip
(pinnatifidus)
berlekuk menjari (palmatilobus)
bercangap menjari (palmatifidus)
berbagi menjari (palmatipartitus

Intervenium (daging
daun)
Tebal tipisnya daun
bergantung pada daging
daun. Dapat dibedakan
menjadi:
Tipis seperti selaput
(membranceus)
Seperti kertas (papyraceus
atau chartaceus)
Tipis lunak (herbaceus)
Seperti perkamen
(perkamenteus)
Seperti kulit/belulang
(coriaceus)
Berdaging (carnosus)

Sifat-sifat lain pada


daun

Warna
Merah pada daun bunga
buntut bajing, hijau
bercampur atau menutup
warna merah pada daun
puring, hijau tua pada
daun nyamplung, hijau
kekuningan pada daun
tanaman guni
Permukaan daun
Licin (laevis), gundul
(glaber), kasap (scaber),
berkerut (rugosus),
berbingkul-bingkul
(bullatus), berbulu
(pilosus), berbulu halus
dan rapat (villosus),
berbulu kasar (hispidus),
bersisik (lepidus).

2. Daun majemuk
Daun majemuk berbeda dengan daun tunggal apabila
dilihat dari beberap aspek, antara lain; tata letak kuncup
batang, jumlah helaian perdaun, percabangan tangkai daun,
pertumbuhan, dan gugurnya daun (umur daun).
Daun majemuk disusun oleh bagian-bagian yang terdiri
atas:
(1) tangkai induk (rachis) merupakan aksis pokok yang di
ketiak pangkal daunnya dijumpai adanya kuncup,
(2) ruas cabang (rachilla) merupakan percabangan lanjutan
dari aksis pokok, yang dapat dibedakan berdasarkan
urutannya, yaitu ruas cabang tingkat 1 (rachiolla), ruas
cabang tmgkat 2 (rachiololus), dan seterusnya. Pada
bagian ini kemudian ditumbuhi oleh anak daun (foliole),
(3) tangkai anak daun (petiolole) adalah tangkai pendukung
helaian daun anak daun setara dengan daun tunggal,
(4) helaian anak daun (foliolum).

Berdasarkan susunan dari anak daunnya, daun majemuk


dapat dibedakan menjadi lima macam, yaitu:
(1) daun majemuk menyirip (pinnatus); anak daun
tersusun di kanan-kiri aksis dengan susunan seperti
sirip ikan,terbagi atas:
() daun majemuk menyirip beranak daun satu
(unifoliolatus)
() Daun majemuk menyirip genap (abrupte pinnatus)
() Daun majemuk menyirip gasal (imparipinnatus)
(2) daun majemuk menjari (palmatus) anak daun
tumbuh pada ujung aksis secara radial, membentuk
susunan seperti jari, terbagi atas:
() Beranak daun dua (bifoliolatus)
() Beranak daun tiga (trifoliolatus)
() Beranak daun lima (quinquefoliolatus)
() Beranak daun tujuh (septemfoliolatus)

(3) daun majemuk bangun kaki (pedatus); daun ini


mempunyai susunan seperti daun majemuk
menjari, tetapi dua anak yang paling pinggir tidak
duduk pada ibu tangkai, melainkan pada tangkai
anak daun yang di sampingnya.
(4) Daun majemuk campuran (digitatopinnatus);
suatu daun majemuk ganda yang mempunyai
cabang-cabang ibu tangkai memencar seperti jari
dan terdapat pada ujung ibu tankai daun, tetapi
pada cabang-cabang ibu tangkai ini terdapat anakanak daun yang tersusun menyirip.

TIPE DAUN DORSIVENTRAL DAN DAUN ISOBILATERAL


Daun dorsiventral memiliki permukaan atas (adaxial) dan
bawah (abaxial) yang berbeda. Epidermis atas terdiri dari satu
lapis sel, berbentuk persegi, dinding terluarnya ditutupi oleh
kutikula, dan tidak mengandung kloroplas. Beberapa stomata, jika
ada, dapat ditemui pada epidermis atas.
Mesofil Palisade. Terletak persis di bawah epidermis atas dan
terdiri dari satu atau lebih lapisan yang agak sempit, sel sel
berdinding tipis yang sangat berdekatan, sel sel persegi
memanjang ke arah epidermis. Masing masing sel terdiri dari
banyak kloroplas. Ada system yang telah terbentuk dari ruang
antar sel melalui jaringan ini.Mesofil bunga karang (spongy
mesophyll). Terdiri dari sel berdinding tipis, longgar, bentuk tidak
teratur, dimana banyak ruang antar sel. Kloroplas ada di sel sel
ini, tapi dalam jumlah yang lebih sedikit dibandingkan dengan sel
palisade.Epidermis bawah, serupa dalam struktur permukaan atas,
tapi memiliki banyak stomata. Tiap pori stomata terbuka ke arah
ruang antar sel besar yang disebut ruang substomata atau cavity.

Daun isobilateral sama di kedua sisinya,


meskipun masih ada permukaan abaxial dan
adaxial, yang dapat dibedakan dari penanpang
melintang dengan melihat posisi xylem dan floem
pada berkas pengangkutnya. Daun tipe ini biasanya
berorientasi sehingga cahaya masuk merata pada
kedua permukaan. Daun pada monokotil umumnya
isobilateral. contoh Anatomi Daun Isobilateral:
Opuntia vulgaris (Kaktus), Aloe vera (Sukulen), dan
Sansevieria trifasciata.
Daun
isobilateral
(Unifacial)
tidak
dapat
dibedakan antara jaringan palisade dan jaringan
spons. Contoh Anatomi Daun Isobilateral (Unifacial):
Zea mays, Oryza sativa, dan Triticum aestivum.

Jaringan Daun
Struktur dalam daun terdiri dari atas epidermis,
jaringan palisade (jaringan tiang), dan jaringan
spons (jaringan bunga karang).

STOMATA

EPIDERMIS
Pada epidermis daun terdapat celah-celah yang
diapit oleh dua sel penjaga. Celah-celah tersebut
disebut sebagai stomata (mulut daun), yang
berfungsi sebagai jalan keluar masuknya udara dan
menghubungkan udara luar dengan rongga udara
pada jaringan bunga karang.

Jaringan Palisade
(Jaringan Tiang)
Jaringan tiang tersusun
dari
satu
atau
beberapa
lapis
sel
yang
memanjang
dalam posisi tegak dan
berisi banyak kloroplas.
Sehingga
pada
jaringan inilah tempat
berlangsungnya
fotosintesis.

Jaringan Bunga
Karang ( Jaringan
spons)
Jaringan
bunga
karang
terletak di bawah jaringan
palisade, disebut sebagai
jaringan spons karena selselnya tersusun tidak rapat
sehingga terdapat ronggarongga
udara
tempat
berlangsungnya pertukaran
gas.
Sel-selnya
juga
berkloroplas
sehingga
menjadi
tempat
fotosintesis.

Jaringan Pengangkut
Jaringan pengangkut pada daun membentuk suatu
system percabangan seperti jala yang kompleks,
disebut tulang daun. Tulang daun terletak di antara
jaringan tiang dan jaringan bunga karang. Pada
sayatan melintang, tulang daun merupakan berkas
pengangkut yang tersusun dari xylem dan floem.

Modifikasi daun
a. Phylloclade, Cladophyll, Cladodium
Yaitu bagian batang dengan bentuk dan fungsi seperti daun
Contoh : pada tanaman kaktus yang sering kita lihat seperti
batang merupakan modifikasi dari daun
b. Phyllodium, Phyllode
Yaitu tangkai daun yang melebar menyerupai helaian daun
Contoh : daun kayu putih yang kita kenal sebagai daunnya,
sebenarnya merupakan tangkai daun yang melebar. Sedangkan
daun yang asli hanya kita temui saat dia dalam bentuk kecambah.
c. Umbi lapis (Bulb. Bulbus )
Contoh: Bawang merah
d. Sulur (Cirrose, Chirrose)
Contoh : kantong semar ( sulur yang memanjang pada ujung
daunnya merupakan modifikasi daun)
e. Duri (spine)
Contoh : pada daun terong susu
f. Kantung
Contoh : pada kantong semar

Selain bagian utama, daun juga memilik bagian


tambahan, antara lain:
1. Daun penumpu ( Stipule, Stipula) berfungsi
untuk melindungi daun saat kuncup
- Contoh: pada daun mawar, daun kembang sepatu
2. Tarak, selaput bumbung (ochrea)untuk
melindungi daun saat kuncup
- Contoh : rumput asam Polygonum paniculata
3. Lidah daun (ligule, ligula)
- Contoh: pada rumput, bambu, dan keluarga
zingiberaceae

FOTOSINTESIS

Merupakan suatu proses pembuatan


makanan oleh tumbuhan dengan
menggunakan cahaya matahari, air, dan
karbon dioksida
Melalui proses fotosintesis tumbuhan
mampu mengolah zat-zat anorganik
menjadi zat organik
Fotosintesis tumbuhan hijau terjadi pada
daun yang mengandung klorofil atau biasa
disebut dengan zat hijau daun. Bagian
daun tempat terjadinya fotosintesis adalah
pada jaringan tiang (jaringan palisade) dan
bunga karang (jaringan spons)

Tempat berlangsungnya fotosintesis


secara jelas dapat dilihat pada
gambar penampang daun berikut

Energi mengalir ke dalam suatu


ekosistem sebagai cahaya matahari
dan meninggalkannya dalam bentuk
panas
Light energy

ECOSYSTEM

Photosynthesis
in chloroplasts
CO2 + H2O

Cellular respiration
in mitochondria

ATP
powers most cellular work

Heat
energy

Organic
molecules

+ O2

Fotosintesis
Proses dimana organisme yang memiliki kloroplas
mengubah energi cahaya matahari menjadi energi
kimia
Melibatkan 2 lintasan metabolik
Reaksi terang: mengubah energi matahari menjadi
energi seluler
Siklus Calvin: reduksi CO2 menjadi CH2O

Light

Chloroplast

NADP

Light
reactions

RuBP

ADP
+P

3-PGA

Calvin
cycle

G3P

Cellular
respiration

Cellulosse

Starch

Other organic
compounds

dalam proses fotosintesis dibutuhkan cahaya matahari,


air dan karbondioksida
Cahaya matahari ditangkap oleh klorofil yang terdapat
pada daun. Karbondioksida (CO2) yang berasal dari
udara masuk ke dalam daun melalui stomata. Air
didapatkan oleh tumbuhan dari dalam tanah yang
diserap oleh akar dan diangkut ke batang dan daun
melalui jaringan xylem. Molekul air dipecah oleh energi
cahaya matahari menjadi oksigen dan hidrogen. Molekul
hidrogen bergabung dengan molekul CO 2 membentuk
glukosa. Oksigen dilepaskan ke udara, dan glukosa
diedarkan ke seluruh bagian tubuh tumbuhan. Glukosa
digunakan untuk aktivitas kehidupan tumbuhan.
Sebagian glukosa diubah menjadi amilum dan disimpan
di akar, batang, biji atau buah sebagai cadangan
makanan. Cadangan makanan ini biasa digunakan oleh
manusia dan hewan sebagai sumber makanan.

Fotosintesis

6CO2 +6H20 + light C6H1206 + 6O2

Pada fotosintesis
Reduksi CO2 menjadi karbohidrat
melalui oksidasi carrier energi (ATP,
NADPH)
Reaksi terang memberi energi pada
carrier
Reaksi gelap (siklus Calvin)
menghasilkan PGAL
(phosphoglyceraldehyde)
Fotosintesis terdiri dari dua proses
yaitu

Struktur kloroplas
Tilakoid adalah sistem membran
dalam kloroplas (tempat terjadinya
reaksi terang). Memisahkan kloroplas
menjadi ruang tilakoid dan stroma
Grana kumpulan tilakoid dalam
kloroplas
Stroma: daerah cair antara tilakoid
dan membran dalam tempat terjadi
siklus Calvin

Mesophyll

Chloroplast

5 m

Stroma

Granum

Thylakoid

Outer
membrane

Thylakoid
space

1 m

Inner
membrane

Intermembrane
space

Reaksi terang merupakan proses yang


pada akhirnya menghasilkan ATP juga
NADPH2. Dalam rekasi ini diperlukan
molekul air. Proses reaksi terang dimulai
dengan menangkap foton yang
dilakukan oleh pigmen klorofil yang
berperan sebagai antenna. Di dalam
daun, cahaya akan diserap melalui
molekul klorofil dan kemudian
dikumpulkan pada pusat-pusat reaksi.
Fotosintesis dimulai pada saat cahaya
mulai mengionisasi molekul klorofil dan
kemudian terjadi pelepasan electron.

Sementara itu, apa yang dimaksud


dengan reaksi gelap (siklus calvin)
adalah proses dimana ATP dan juga
NADPH yang dihasilkan dalam proses
sebelumnya kemudian menghasilkan
sejumlah proses atau reaksi
biokimia.Pada tumbuhan sendiri, reaksi
biokimia ini akan terjadi siklus calvin
dimana karbondioksida akan diikat
dengan tujuan membentuk ribose dan
lebih lanjut akan menjadi glukosa. Reaksi
ini tidak bergantung pada ada atau
tidaknya cahaya matahari.

Laju proses fotosintesis pada


tumbuhan bisa berlangsung dengan
laju maksimal jika unsur-unsur
pendukungnya terpenuhi yakni
antara lain: cahaya, konsentrasi
karbondiosida, suhu, kadar air,
jumlah fotosintet atau hasil
fotosintesis dan kemudian tahap
pertumbuhan tanaman itu sendiri.

FIKSASI N DAN SIKLUS


NITROGEN

NITROGEN
Nitrogen adalah unsur kimia yang memiliki lambang N,
nomor atom dari 7 dan massa atom 14,00674 u.
Elemental nitrogen tidak berwarna, tidak berbau, tawar
dan kebanyakan lembam diatomik gas pada kondisi
standar, merupakan 78% dari volume atmosfer bumi.
Nitrogen terjadi di semua organisme hidup. Ini adalah
elemen konstituen asam amino dan dengan demikian
protein, dan asam nukleat (DNA dan RNA). Ini terletak
pada struktur kimia dari hampir semua
neurotransmiter, dan merupakan komponen yang
menentukan alkaloid, molekul biologis yang dihasilkan
oleh banyak organisme.

SIKLUS NITROGEN
Siklus nitrogen merupakan salah satu
siklus hara paling penting yang ada di
permkaan bumi. Nitrogen digunakan
oleh organisme hidup untuk
menghasilkan sejumlah kompleks
organik molekul seperti asam amino,
protein, dan asam nukleat.

Dibawah ini adalah agen-agen yang berperan dalam siklus nitrogen.

Fiksasi nitrogenoleh bakteri dapat memperbaiki


atmosfer gas nitrogen (N 2) untuk amonia (NH 3) dalam
reaksi pengurangan. Persamaan untuk reaksi ini adalah:
N 2 + 3H 2 -> 2NH 3 Beberapa bakteri pengikat
nitrogen yang hidup bebas di tanah misalnya
Azotobacter Beberapa, misalnya Rhizobium,
membentuk mutualistic (simbiotik) hubungan dengan
legum (kacang polong, kacang-kacangan, semanggi dll,
Ini adalah anggota Papilionaceae) di mana bakteri hidup
di nodul pada akar tanaman. Bakteri menyediakan
tanaman dengan tetap nitrogen, tanaman memberikan
bakteri dengan karbohidrat. Gambar di bawah ini
menunjukkan nodul akar dalam anggota Papilionaceae

Decomposer adalah bakteri dan jamur yang membusuk


bangkai binatang dan tanaman dan, dalam proses
mengkonversi nitrogen organik mereka (yang ditemukan
dalam protein dan asam nukleat) menjadi anorganik,
amonium (NH 4 +) .
Bakteri nitrifikasiadalah bakteri yang interconvert
molekul nitrogen anorganik: Nitrosomonas mengubah
amonium (NH 4 +) ke nitrit (NO 2 -) ,Nitrobacter
mengubah nitrit (NO 2 -) menjadi nitrat (NO 3 -) .Secara
bersama proses-proses ini dikenal sebagai nitrification
.Nitrification hanya terjadi bila kondisi tanah tidak sesuai
yaitu berawa, terlalu dingin atau terlalu asam. Jika
kondisi tanah yang tidak sesuai terakumulasi amonium

Baktei denitrifikasi adalah bakteri yang mengubah


nitrat (NO 3 -) untuk nitrit (NO 2 -) dan kemudian ke
gas nitrogen (N 2) .Bakteri ini mengkonversi nitrogen
anorganik ke dalam atmosfer nitrogen; suatu proses
yang dikenal sebagai denitrifikasi. Contoh bakteri ini
adalah Pseudomonas, Thiobacillus dll. Ini adalah
denitrifikasi bakteri anaerob sehingga hanya terjadi
dalam kondisi anaerob (misalnya ketika tanah
berawa
Fiksasi nitrogenoleh energi yang tinggi yang
tersedia dari petir yang cukup untuk memperbaiki
atmosfer nitrogen nitrat

Haber-Bosch: ini adalah sepenuhnya proses


buatan yang digunakan dalam pembuatan
pupuk amonium tetapi karena kontribusi
terhadap total fiksasi nitrogen atmosfer sering
termasuk
Pencucian: hilangnya nitrat dari tanah
sebagai akibat dari hujan lebat turun. Nitrat
larut ke dalam tubuh air (misalnya danau)
memperkaya mereka dan membuat mereka
lebih subur. Proses ini dikenal sebagai
eutrofikasi.

N- TERSEDIA BAGI
TANAMAN.
Nitrogen yang dapat di manfaatkan
oleh tanaman tinggkat tingggi
khususnya tanaman budidaya dapat
di bedakan atas empat kelompok
utama yaitu:
1. Nitrogen nitrat (NO3-),
2. Nitrogen ammonia (NH4+),
3. Nitrogen molekuler (N2) dan
4. Nitrogen organic.

Bagi tanaman pertanian terutama manfaat N dalam


bentuk ion nitra, akan tetapi dalam kondisi tertentu
khususnya pada tanah tanah masam dan kondisi
an aerobic tanaman akan memanfaatkan N dalam
bentuk ion ammonium (NH4+). Pada tanaman
tanaman yang tumbuh aktif dengan cepat nitrat
yang terabsopsi oleh akar tanaman akan terangkut
dengan cepat ke daun mengikuti alur transpirasi.
Oleh karena itu metabolisme nitrat pada
kebanyakan tanaman budidaya umumnya terjadi
didaun walaupun metabolisme nitrogen juga terjadi
pada akar tanaman.

D. PERANAN N BAGI
PERTUMBUHAN TANAMAN.
Nitrogen adalah unsur yang sangat penting bagi
petrumbuhan tanaman. Nitrogen merupakan bagian
dari protein, bagian penting konstituen dari
protoplasma, enzim, agen katalis biologis yang
mempercepat proses kehidupan. Nitrogen juga hadir
sebagai bagian dari nukleoprotein, asam amino,
amina, asam gula, polipeptida dan senyawa organik
dalam tumbuhan. Dalam rangka untuk menyiapkan
makanan untuk tanaman, tanaman diperlukan klorofil,
energi sinar matahari untuk membentuk karbohidrat
dan lemak dari C air dan senyawa nitrogen.

Adapun peranan N yang lain bagi tanaman adalah :

Berperan dalam pertumbuhan


vegetatif tanaman.
Memberikan warna pada tanaman,
Panjang umur tanaman
Penggunaan karbohidrat.
Dll.

GEJALA KEKURANGAN DAN KELEBIHAN


UNSUR N TERHADAP TANAMAN.

Kekurangan salah satu atau


beberapa unsur hara akan
mengakibatkan pertumbuhan
tanaman tidak sebagaimana
mestinya yaitu ada kelainan atau
penyimpangan-penyimpangan dan
banyak pula tanaman yang mati
muda yang sebelumnya tampak layu
dan mengering.

Adapun gejala yang ditimbulkan akibat dari


kekurangan dan kelebihan unsure N bagi
tnaman adalah sebagai berikut :

1. Efek kekurangan unsur N bagi


Tanaman.
Pertumbuhan kerdil,
Warna daun menguning,
Produksi menurun,
Fase pertumbuhan terhenti,
Kematian.

2. Efek dari kelebihan unsur N bagi


tanaman.
Kualitas buah menurun.
Menyebabkan rasa pahit (spt pada
buah timun).
Produksi menurun,
Daun lebat dan pertumbuhan
vegetative yang cepat,
Menyebabkan keracunan pada
tanaman,

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai