Anda di halaman 1dari 43

ELTIS PANCA NINGSIH, SP.

, Msi
Jurusan Agroekoteknologi
Fakultas Pertanian
Ujung Daun
• Bentuk-bentuk ujung daun yang sering kita
jumpai:
a. Runcing (acutus)
 Daun Oleander (Nerium oleander L)
b. Meruncing (acuminatus)
 Daun sirsak (Annona muricata)
c. Tumpul (obtusus)
 Daun sawo kecik (Manilkara kauki Dub)
d. Membulat (rotundatus)
 Daun teratai besar (Nelumbium nelumbo Druce)
e. Rompang/rata (truncatus)
 Daun jambu monyet (Anacardium occidentale L)
f. Terbelah (retusus)
 Daun sidaguri (Sida retusa) dan daun bayam (Amaranthus sp)
g. Berduri (mucronatus)
 Daun nenas sebrang (Agave sp)
Pangkal daun (basis folii)
1. Yang tepi daunnya di bagian pangkal tidak
bertemu, tetapi terpisah oleh pangkal ibu
tulang/ujung tangkai daun, dibedakan menjadi:
a. Runcing (acutus)
b. Meruncing (acuminatus)
c. Tumpul (obtusus)
d. Membulat (rotundatus)
e. Rompang/rata (truncatus)
f. Berlekuk (emarginatus)
2. Yang tepi daunnya dapat bertemu dan
berlekatan satu sama lain, dibedakan
menjadi:
a. Pertemuan tepi daun pada pangkal terjadi pada sisi yang
sama terhadap batang sesuai dengan letak daun pada
batang, seperti lazim kuita lihat pada daun-daun bangun
perisai
b. Pertemuan tepi daun terjadi pada sisi seberang batang
yang berlawanan atau berhadapan dengan letak
daunnya, sehingga tampak pangkal daun tertembus oleh
batangnya (perfoliatus)
Susunan tulang daun (nervatio atau
venatio)
• Tulang daun, menurut ukurannya dibedakan menjadi
3, yaitui:
1. Ibu tulang (costa)
2. Tulang-tulang cabang (nervus lateralis)
3. Urat daun (vena)
Daun begonia yang
asimetrik:
Daun tidak mempunyai ibu
tulang tepat di tengah
helaian, sehingga kedua
bagian daun di kanan kiri
tulang daun menjadi tidak
setangkup (asimetrik)

Jenis tulang-tulang daun


Tulang-tulang cabang:
a. Mencapai tepi daun
b. Berhenti sebelum tepi daun
c. Bersatu dengan tulang cabang yang lain, misal: daun pisang
• Menurut susunan tulang daun dibedakan menjadi
4 golongan, yi:
1. Menyirip (penninervis)mangifera indica (mangga)
2. Menjari (palminervis)  carica papaya (pepaya)
3. Melengkung (cervinervis)  Dioscorea hispida (gadung)
4. Sejajar/lurus (rectinervis) Gramineae, teki-tekian
Susunan tulang daun
Tepi daun (margo folii)
2 macam bentuk tepi daun yi:
• Rata (integer)Artocarpus
integra
• Bertoreh (divisus)
• Angulus (bagian tepi daun
yg menonjol keluar)
• Sinus (torehannya)
Tepi daun (margo folii)
• Macam Daun yang bertoreh:
a. Bertepi rata
b. Bergerigi (serratus), misal: daun lantana
c. Bergerigi ganda (biserratus)
d. Bergigi (dentatus), misal: daun beluntas
e. Beringgit (crenatus)  misal: daun cocor bebek
f. Berombak (repandus),misal: daun air mata pengatin
Tepi daun (margo folii)
• Berdasar kedalaman
torehan
– Berlekuk (lobatus) : < ½
panjang tulang-tulang
yang terdapat di kanan
kirinya
– Bercangap (fisus) : ½
panjang tulang-tulang
yang terdapat di kanan
kirinya
– Berbagi (partitus) : >
panjang tulang-tulang
yang terdapat di kanan
kirinya
Daun terong Daun keluwih Daun kenikir

Daun jarak pagar Daun jarak (Ricinus communis L.)


(Jatropha curcas L)

Daun ketela pohon


Daging daun (intervenium)
Berdasarkan tebal-tipisnya helaian daun, dibedakan
menjadi:
1. Tipis seperti selaput (membranaceus)  daun paku
selaput
2. Seperti kertas (papyraceus) Musa sp.
3. Tipis lunak (herbaceus)  daun selada air
4. Seperti perkamen (perkamenteus)  kelapa
5. Seperti kulit / belulang (coriaceus)  nyamplung
6. Berdaging (carnosus)  Aloe vera
Seperti kertas
Tipis seperti selaput Tipis lunak

Seperti kulit / belulang


Seperti perkamen Berdaging
Warna daun
1. Merah  daun bunga buntut bajing (Acalypha
wilkesiana M. Arg.)
2. Hijau bercampur atau tertutup warna merah daun
puring.
3. Hijau tua daun nyamplung
4. Hijau kekuningan daun tanaman guni (Corchorus
capsularis L.)
Merah Hijau bercampur atau tertutup warna merah

Hijau tua Hijau kekuningan


Permukaan daun
• Berdasarkan keadaan permukaannya, daun dibedakan mjd:
a. Licin (laevis)
• Mengkilap  daun kopi
• Suram  daun ketela rambat
• Berselaput lilin  daun tasbih
b. Gundul (glaber)  daun jambu air
c. Kasap (scaber)  daun jati
d. Berkerut (rugosus)  daun jarong (Stachytarpheta jamaicensis Vahl.)
e. Berbingkul (bullatus)  daun air mata pengantin
f. Berbulu (pilosus)  daun tembakau
g. Berbulu halus dan rapat  laken atau beludru
h. Kasar (hispidus)  daun gadung
i. Bersisik (lepidus)  sisi bawah daun durian
Mengkilap Suram Berselaput lilin

Gundul

Kasap Berkerut Berbingkul

Berbulu halus dan rapat Kasar Bersisik


Daun majemuk (folium compositum)
Bagian -bagiannya:
– Ibu tangkai daun (petiolus
communis)
– Tangkai anak daun
(petiololus)
– Anak daun (foliolum)
Daun katu (Sauropus androgynus (L.) Merr. Terdapat cabang-cabang dgn daun tunggal yang
berseling, yang tumbuh mendatar dr batang pokok dan terbatas pertumbuhannya (tidak
bertambah panjang lagi). Cabang-cabang ini akan dikira daun majemuk, tetapi itu keliru
karena dari ketiak-ketiak pada waktu2 tertentu akan tampak keluar bunga yang kemudian
jadi buah. Jika itu daun majemuk, padanya tak mungkin akan ditemukan bunga atau buah.
Macam daun majemuk

1. Majemuk menyirip (pinnatus)


2. Majemuk menjari (palmatus)
3. Majemuk bangun kaki (pedatus)
4. Majemuk campuran (digitato pinnatus)
Mimosa pudica
1. Majemuk menyirip (pinnatus)
– Majemuk menyirip beranak daun satu
(unifoliolatus) Citrus maxima (jeruk besar)
– Daun majemuk menyirip genap (abrupte pinnatus)
 Tamarindus indica (daun asem)
– Daun majemuk menyirip gasal (imparipinnatus) 
Rosa sp. (mawar)
– Daun majemuk meyirip dengan anak daun
berpasangan
– Menyirip berseling
– Menyirip berselang seling  anak daun tomat
– Menyirip ganda
• Ganda sempurna
• Ganda tidak sempurna
Daun jeruk (majemuk
menyirip beranak daun
satu)

a. Daun majemuk menyirip genap dengan jumlah anak daun


yang genap
b. Daun majemuk menyirip genap dengan jumlah anak daun
yang gasal
– Menyirip ganda sempurna, yaitu jika tidak ada satu
anak daun pun yang duduk pada ibu tangkai.
– Menyirip ganda tidak sempurna, jika masih ada
anak daun yang duduk langsung pada ibu
tangkainya.
Contoh daun menyirip ganda:
a. Daun majemuk menyirip ganda dua dengan sempurna, misal: daun
kembang merak (Caesalpinia pulcherrima Sw.) dan daun lamtoro (Leucaena
glauca Benth.).
b. Daun majemuk menyirip gasal ganda dua tidak sempurna, misal: daun
kirinyu (sambucus javanica Bl.).
c. Daun majemuk menyirip gasal rangkap tiga tidak sempurna, misal: daun
kelor (Moringa oleifera Lamk.).
Daun majemuk menyirip genap Daun majemuk menyirip gasal Daun majemuk
ganda dua dengan sempurna ganda dua tidak sempurna menyirip gasal rangkap
tiga tidak sempurna
2. Majemuk Menjari (Palmatus atau Digitatus)
 Daun menjari adalah daun majemuk yang semua anak
daunnya tersusun memencar pada ujung ibu tangkai seperti
letaknya jari-jari pada tangan.

Berdasarkan jumah anak daunnya, daun majemuk menjari dapat


dibedakan:
a. Beranak daun dua (bifoliolatus),  nam-nam (Cynometra
cauliflora L.)
b. Beranak daun tiga (trifoliolatus),  pohon para (Hevea
brasilensis Muell.)
c. Beranak daun lima (quinquefoliolatus),  daun maman
(Gynandropsis pentaphylla D.C.)
d. Beranak daun tujuh (septemfoliatus),  daun randu (Ceiba
pentandra Gaertn.)
3. Majemuk Bangun Kaki (Pedatus)
Mempunyai susunan seperti
daun majemuk menjari,
tetapi dua anak daun yang
paling pinggir tidak duduk
pada ibu tangkai, melainkan
pada tangkai anak daun yang
disampingnya. Misal:
Arisaema filiforme (Araceae).
4. Majemuk Campuran (Digitatopinnatus)
Daun majemuk campuran
adalah campuran susunan
yang menjari dan menyirip,
misal: daun sikejut (Mimosa
pudica L.)
Tata letak daun pada batang
(Phillotaxis/ DispositiobFoliarum)
• Berdasarkan jumlah daun pada tiap buku
batang, maka ada 3 kemungkinan tata letak
daunnya, yaitu:
1. Pada tiap buku-buku batang hanya terdapat satu
daun (tersebar/folio sparsa)
a/b = rumus daun / divergensi
a = banyaknya mengelilingi batang
b = jumlah daun yang dilewati oleh sepiral
Ortostik = garis vertikal antara daun awal dan daun
yang tegak lurus berikutnya.
Spiral genetik = garis spiral yang kita ikuti
melingkari batang yang menghubungkan daun dari
yang tua ke yang muda
Sudut divergensi = jarak sudut antar daun
berturut-turut jika pada bidang datar.
a/b x lingkaran atau a/b x 3600 sehingga diproleh :
1/2, 1/3, 2/5, 3/8, 5/13 dst
Perhitungan : 1/2 + 1/3 = 2/5
1/3 + 2/5 = 3/8 dst
rumus-rumus daun tersebut : deret Fibonacci
Bagan (Skema) dan Diagram Tata Letak Daun II V 5
16
14 15
13 4 5
12
11 4
9 10
7 8 3 3
6 2
4
2
5
3 1 1
2
1 0
IV I III
0
II V Bagan tata letak daun menurut rumus 2/5
2 5 a/b = banyaknya mengelilingi batang/
7 10 jumlah daun yang dilewati oleh sepiral
12 15
Bagan tata letak daun (batang =silinder)
14 16 13 8 3
IV 4 9 11 III Contoh : rumus 2/5, kita harus
menggambar 5 ortostiknya, terus
6 menggambar daun pada tiap buku yang
1 jaraknya 2/5 lingkaran, maka setiap
I melingkari batang 2 kali akan melewati 5
Diagram daun menurut rumus 2/5 daun.
Roset : Bila ruas-ruas batang
sangat pendek
a. Roset Akar : Jika batang amat pendek,
shg daun berjejal diatas tanah
Lobak, Tapak liman

a b. Roset Batang : Jika daun berjejal pada


ujung batang Kelapa

c. Mosaik daun : Bila daun tersebar pada


suatu bidang datar spt karpet
Kemiri, Begonia

a, b + c : mosaik daun
• Berdasarkan jumlah daun pada tiap buku
batang, maka ada 3 kemungkinan tata
letak daunnya, yaitu (Lanjutan):

2. Pada tiap buku ada 2 daun.


-jarak antara tiap daun pada 1
buku 1800 disebut berhadapan–
bersilang (folia opposita)
Mengkudu

3. Pada tiap buku terdapat lebih


dari 2 daun demikian disebut
Berkarang (folio verticillata) 
Alamanda
a b

a. Daun yang bersilang


b. Daun yang berkarang
Spirostik dan parastik
• Spirostik yaitu garis ortostik
yang berubah menjadi garis
spiral karena pertumbuhan
batang memutar, misal
pada tanaman.
– Pacing (Costus speciosus)
– Pandan (Pandanus tectorius)
Spirostik dan parastik (Lanjutan)
• Parastik yaitu garis spiral ke
kiri atau ke kanan dimana
daun-daun seakan duduk
menurut garis-garis spiral
tersebut.
– Pada pohon yang memiliki
kedudukan daun seperti ini
garis ortostik dan spiral
genetiknya amat sukar
ditentukan, contohnya:
– Kelapa Sawit (Elaeis
Batang Kelapa Sawit giuneensis Jacq.)
1. Mencari dan kumpulkan jurnal yang
berhubungan dengan morfologi tanaman
(nasional atau internasional)
2. Dibuat ppt
Setiap kelompok berbeda komoditasnya.

Alamat Jurnal internasional:


- ScienceDirect
- Springer
- Highwire (http://highwire.stanford.edu)

Anda mungkin juga menyukai