Anda di halaman 1dari 36

ASAM BASA

Winda Nurtiana, STP, M.Si


MATA KULIAH KIMIA DASAR
Jurusan Agroekoteknologi
Fakultas Pertanian
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
ASAM
• Asam secara umum merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam
air akan menghasilkan larutan dengan pH lebih kecil dari 7.

Jens Martensson
• Dalam definisi modern, asam adalah suatu zat yang dapat memberikan
proton (ion H+) kepada zat lain (yang disebut basa) atau dapat menerima
pasangan elektron bebas dari suatu basa.
• Sifat asam :
Rasa : masam ketika dilarutkan dalam air.
Sentuhan : terasa menyengat,terutama asam kuat.
Kereaktifan : bereaksi hebat dengan sebagian besar logam (korosif). 2
BASA
• Basa adalah senyawa yang dalam air dapat menghasilkan ion hidroksida
(OH-) ketika dilarutkan dalam air.

Jens Martensson
• Basa adalah lawan dari asam, yaitu ditunjukkan untuk unsur atau senyawa
kimia yang memiliki pH lebih dari 7.
• Sifat basa:
Rasa : pahit ketika dilarutkan dalam air
Sentuhan : terasa lengket/licin terutama basa kuat
Kereaktifan :bersifat merusak kulit (kaustik) 3
TIGA TEORI ASAM BASA
Teori Arrhenius (1887) :
Asam adalah senyawa yang melepaskan H+ Basa adalah senyawa yang melepaskan OH-
dalam air. dalam air
Contoh : Contoh :
HCl ----- H+ + Cl- NaOH ----- Na+ + OH-
HNO3 ----- H+ + NO3- NH4OH ----- NH4+ + OH-

Kelemahan : hanya berlaku untuk larutan


dalam air saja
Teori Bronsted – Lowry (1923)
Asam : senyawa yg dapat memberikan
proton ( H+ ) / donor proton.

Basa: senyawa yg dapat menerima


proton (H+) / akseptor proton.
Reaksi dengan Pelarut Air
Reaksi tanpa Pelarut Air HCl(g) + H2O(aq)  H3O+(aq) + Cl-(aq)
HCl(g) + NH3(g)  NH4+ + Cl-  NH4Cl(s) Asam Basa
Asam Basa NH4OH(g) + H2O(aq) NH4OH2+(aq) + OH-(aq)
Basa Asam

Air dapat bersifat asam atau basa  Amfoter


Pasangan Asam Basa Konjugasi

HCl + H2O H3O+ + Cl- Pasangan asam basa konjugasi


Asam 1 Basa 1 Asam 2 Basa 2
Konjugasi 1. Pasangan asam 1 – basa 2 (H2O – H3O+) dan
Konjugasi 2. Pasangan basa 1 – asam 2 (HCl – Cl-)

Asam konjugasi : Asam yg terbentuk dari basa yang menerima Proton  H3O+

Basa konjugasi : Basa yg terbentuk dari asam yang melepaskan Proton  Cl-
Basa bronsted dapat berupa ion negatif atau molekul yang dapat
menerima 1 ion H+ dari asam membentuk ikatan kovalen. Contoh SO42-,
NH3, H2O, CO32-, MnO4-
Teori Lewis (1916)
Ada beberapa reaksi yang tidak dapat dijelaskan dengan kedua teori sebelumnya,
misalnya reaksi :

Al3+ + 6H2O  Al(H2O)63+

Asam : Senyawa yang dapat menerima pasangan elektron  Al3+


Karena dapat menyediakan orbital kosong pada kulit terluarnya yang berasal dari air

Basa : Senyawa yang dapat memberikan pasangan elektron  H2O


Pada reaksi tersebut memberikan satu pasangan elektron nonikatan pada ion Al3+
TATA NAMA ASAM BASA
• Tidak mengandung oksigen, penulisannya cukup dengan
menuliskan kata “asam” lalu diikuti oleh anion/sisa asam
dengan akhiran “-ida”

Jens Martensson
PENAMAAN SENYAWA
ASAM 9
TATA NAMA ASAM BASA
• Senyawa asam yang mengandung oksigen, tidak ada aturan
baku dalam penamaannya, hanya tergantung jenis anionnya

Jens Martensson
PENAMAAN SENYAWA
ASAM 10
TATA NAMA ASAM BASA
• Basa yang terbentuk dari kation logam yang memiliki satu
bilangan oksidasi (biloks).

Jens Martensson
Natrium hidroksida
Litium hidroksida
PENAMAAN SENYAWA Barium hidroksida
BASA Kalsium hidroksida 11
TATA NAMA ASAM BASA
• Basa yang terbentuk dari unsur logam dengan bilangan
oksidasi (biloks) lebih dari satu.

Jens Martensson
Besi (II) hidroksida
PENAMAAN SENYAWA Tembaga (II) hidroksida
BASA Timah (III) hidroksida
12
KEKUATAN ASAM BASA
Asam Basa
ASAM KUAT BASA KUAT
Asam yang banyak menghasilkan ion Hidrogen dalam Mampu melepaskan banyak ion OH- bersifat korosif

Jens Martensson
larutannya Contoh : NaOH, KOH, Ca(OH)2, LiOH, Mg(OH)2
Contoh : HNO3, H2SO4, HCl, HBr, HI

ASAM LEMAH BASA LEMAH


Asam yang sedikit menghasilkan ion Hidrogen dalam Melepaskan sedikit ion OH-

larutannya Contoh : NH3, NH4OH, Al(OH)3, Fe(OH)3


Contoh : CH3COOH, H3PO4, H2CO3, HF, HCN, H2S

13
DERAJAT KEASAMAN (pH)
pH merupakan konsentrasi ion H+ dalam larutan dinyatakan
dengan pH(sorense 1909).”p” berasal dari potenz (jerman);

Jens Martensson
puissance (prancis ); power (inggris).

pH= -log [H+ ]


pOH= -log [OH-]
pK= log K

14
DERAJAT KEASAMAN (pH)

Jens Martensson
LARUTAN ASAM KUAT
15
pH Larutan Asam Kuat Monoprotik
• Larutan asam kuat monoprotik adalah larutan dengan zat terlarut asam yang dapat terurai
sempurna menghasilkan satu ion H+ tiap molekulnya. Maka dalam air akan terjadi penguraian
sempurna

Jens Martensson
HX(aq) → H+(aq) + X- (aq)
[H+] yang dihasilkan dari zat terlarut sama dengan [HX].
• Jika zat terlarut HX terurai dalam air membentuk larutan asam kuat, banyaknya ion H+
dalam larutan sama dengan jumlah H+ dari ionisasi HX ditambah jumlah H+ dari ionisasi air.
[H+]larutan = [H+]zat terlarut + [H+]air
(Jika [HX]< [H+]air)
Jika [HX]> [H+]air maka dapat diabaikan, jadi [H+]larutan = [H+]zat terlarut
pH Larutan Asam Kuat Diprotik
• Larutan asam kuat diprotik adalah larutan dengan zat terlarut asam yang dapat terurai
sempurna menghasilkan dua ion H+ tiap molekulnya.
• [H+] dari ionisasi pertama tidak sama dengan [H+] dari ionisasi kedua
H2X(aq) → H+(aq) + HX- (aq)

Jens Martensson
HX- (aq) → H+(aq) + X2- (aq)
[H+]total = [H+]pertama+ [H+]kedua

Jika [H+]pertama>> [H+]kedua maka dapat diabaikan, jadi [H+]total = [H+]pertama + [H+]air
Jika [H+]pertama>> [H+]air jadi [H+]pertama = [H+] larutan
DERAJAT KEASAMAN (pH)

Jens Martensson
LARUTAN ASAM LEMAH
18
DERAJAT KEASAMAN (pH)

Jens Martensson
LARUTAN BASA KUAT
19
pH Larutan Basa Kuat Monoprotik
• Larutan basa kuat monoprotik adalah larutan dengan zat terlarut basa yang dapat terurai
sempurna menghasilkan satu ion OH- tiap molekulnya. Maka dalam air akan terjadi
penguraian sempurna

MOH(aq) → M+(aq) + OH- (aq)

Jens Martensson
[OH-]larutan = [OH-]zat terlarut + [OH-]air
(Jika [MOH]< [OH-]air)
Jika [MOH]> [OH-]air maka dapat diabaikan, jadi [OH-]larutan = [OH-]zat terlarut

pH Larutan Basa Kuat Diprotik


M(OH)2(aq) → M2+(aq) + 2OH- (aq)

[OH-] = 2[M(OH) 2 ]
DERAJAT KEASAMAN (pH)

Jens Martensson
LARUTAN BASA LEMAH
21
DERAJAT KEASAMAN (pH)
• Derajat keasaman atau kebasaan suatu zat hanya dinyatakan
dengan skala pH. Derajat keasaman suatu zat (pH) ditunjukkan
dengan skala 0—14

Jens Martensson
• Sifat asam atau basa ditentukan oleh skala pH seperti berikut:
Larutan dengan pH < 7 bersifat asam.
Larutan dengan pH = 7 bersifat netral.
Larutan dengan pH > 7 bersifat basa.
• Semakin kecil nilai pH, maka zat tersebut semakin bersifat asam.
Sedangkan semakin besar nilai pH suatu zat, maka zat tersebut
semakin bersifat basa.
22
Contoh Soal
1. Hitunglah pH larutan HCl dengan konsentrasi 1,0 x 10-8 M
Jawab:
[HCl]< [H+]air , maka:
[H+]larutan = [H+]HCl + [H+]air
[H+] = (1,0 x 10-8)+ (1,0 x 10-7) = 11,0 x 10-8

Jens Martensson
pH = - log 11,0 x 10-8 = 6,9

2. Hitunglah pH larutan H2SO4 0,05 M


Jawab:
H2SO4 → H+ + HSO4- Ka = 1,0 x 109
HSO4- → H+ + SO42- Ka = 1,2 x 10-2
Karena Ka1 > Ka2, maka [H+]pertama>> [H+]kedua, sehingga [H+]total = [H+]pertama + [H+]air
[H+]pertama = [H2SO4] = 0,05 M, karena [H+]pertama>> [H+]air jadi [H+]pertama = [H+] larutan
Maka: [H+] larutan = 0,05 M 23

pH = -log 0.05 = 1,3


Contoh Soal
3.Hitunglah pH larutan NaOH 1,0 X 10-8 M
Jawab:
[NaOH]< [OH-]air , maka:
[OH-]larutan = [OH-]NaOH + [OH-]air

Jens Martensson
[OH-] = (1,0 x 10-8)+ (1,0 x 10-7) = 11,0 x 10-8
OH = - log 11,0 x 10-8 = 6,9
pH = 14-6,9 = 7,1

4. Hitunglah pH larutan Ba(OH)2 0,01 M


Jawab:
[OH-] = 2[Ba(OH)2]
= 2(0,01) = 0,02 M
24

pOH = -log 0,02 = 1,69 pH = 14-1,69 = 12,31


Contoh Soal
5. Hitunglah pH larutan CH3COOH 0,1 M dengan Ka = 1,8 x 10-5
Jawab:
[H+] = 𝐾𝑎 [𝐶𝐻3𝐶𝑂𝑂𝐻]

[H+] = (1,8 𝑋 10−5 𝑥 0,1


[H+] = 1,34 x 10-3
pH = - log 1,34 x 10-3

Jens Martensson
= 2,87

6. Hitunglah pH larutan NH4OH 0,2 M dengan Kb = 2,8 x 10-5


Jawab:
[OH-] = 𝐾𝑏 [ NH4OH ]

[OH-] = (2,8 𝑋 10−5 𝑥 0,2


[OH-] = 5,6 x 10-6
pOH = - log 5,6 x 10-6
pOH = 5,25
pH = 14 -5,25 = 8,74
25
INDIKATOR ASAM BASA

Adalah alat uji asam atau basa suatu zat

Jens Martensson
Ada 2 Macam Indikator Asam dan Basa
1. Indikator Buatan, yaitu : larutan indikator, kertas lakmus,
indikator universal, pH meter
2. Indikator Alami, yaitu : ekstrak kunyit, kol ungu, dan bunga
kembang sepatu.

26
INDIKATOR UNIVERSAL & KERTAS LAKMUS

Jens Martensson
27
INDIKATOR ALAMI
• Berbagai bunga yang berwarna atau tumbuhan seperti
kembang sepatu, kunyit, kol ungu, dan kulit manggis bisa

Jens Martensson
digunakan sebagai indikator asam basa.

28
LARUTAN INDIKATOR
Larutan indikator : larutan kimia yang akan berubah warna dalam lingkungan
tertentu  digunakan sebagai alat identifikasi larutan asam dan basa.
Identifikasi larutan di laboratorium dapat menggunakan empat jenis
larutan indikator, yaitu larutan fenolftalein, metil merah, metil jingga, dan

Jens Martensson
bromtimol biru.
Warna Larutan Indikator pada Lingkungan Asam, Basa, dan Netral :
1. Fenolftalein
Asam : tidak berwarna; Basa : merah; Netral: tidak berwarna
2. Metil merah
Asam : merah; Basa : kuning; Netral : kuning
3. Metil jingga
Asam : merah; Basa : kuning; Netral : Kuning
4. Bromtimol biru 29

Asam : Kuning; Basa : Biru; Netral : Biru agak kuning


LARUTAN INDIKATOR

Jens Martensson
30
pH METER
• Penggunaannya dengan cara dicelupkan pada larutan yang akan diuji,

Jens Martensson
pada pH meter akan muncul angka skala yang menunjukkan pH
larutan.

31
REAKSI NETRALISASI ASAM BASA
• Dalam lambung pada penyakit maag, produksi asam klorida berlebihan,

Jens Martensson
maka dinetralisasi dengan obat maag (magnesium hidroksida = basa)
• Tanaman umumnya tumbuh dengan baik pada tanah yang tidak terlalu
asam dan tidak terlalu basa, tanah sering kali terlalu asam karena
hujan asam, dapat dinetralisasi dengan kalium oksida atau kalsium
hidroksida pada pupuk tanaman
32
GARAM Adalah elektrolit kuat yang terurai sempurna menjadi ion.
Terbentuk melalui reaksi antara asam dan basa. (Reaksi antara asam dan basa akan
menghasilkan garam dan air)
Reaksi ini disebut dengan reaksi netralisasi

Jens Martensson
Sebagai contoh :
HCl + NaOH  NaCl + H2O Asam + Basa  Garam + Air

Contoh garam : NaCl, CH3COONa, NH4Cl, NH4CH3COO,


MgSO4 sebagai obat pencuci perut
CaCO3, senyawa dalam batu kapur, pualam, dan marmer
Na2CO3 sebagai baking soda
Al2(SO4)3 sebagai penjernih air 33
PEMBENTUKAN GARAM
1. Garam dari asam kuat dan basa kuat

Asam kuat + basa kuat  garam bersifat netral

Jens Martensson
Contoh : NaCl, KNO3, KI

2. Garam dari asam kuat dan basa lemah

Asam kuat + basa lemah  garam bersifat asam

Contoh : NH4Cl, NH4NO3 34


PEMBENTUKAN GARAM
3. Garam dari asam lemah dan basa kuat

Asam lemah + basa kuat  garam bersifat basa

Jens Martensson
Contoh : CH3COONa, KNO2, KCN, KF

4. Garam dari asam lemah dan basa lemah


Asam lemah + basa lemah  garam bersifat
tergantung kekuatan asam/basa

35
Jens Martensson
36
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai