Anda di halaman 1dari 46

Program Studi Agroekoteknologi

Fakultas Pertanian
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
PENDAHULUAN
- Definisi Awal : senyawa yang diperoleh dari mahluk hidup

 Senyawa organik tersusun dari karbon dan hidrogen,


dan dapat mengandung unsur-unsur lain seperti
nitrogen, oksigen, fosfor, dan belerang
 Senyawa organik adalah senyawa kimia yang
molekulnya mengandung karbon, kecuali karbida,
karbonat, dan oksida karbon
 Pembeda kimia organik dan anorganik adalah ada-
tidaknya ikatan karbon-hidrogen
PERBEDAAN SENYAWA ORGANIK DAN ANORGANIK

ANORGANIK ORGANIK

UNSUR Semua unsur Karbon, hidrogen,


oksigen, nitrogen,
sulfur, fosfor, halogen
Jumlah atom permolekul < 25 5 - jutaan

Tipe ikatan : Ionik Kovalen

Sifat fisik : Padatan, t.l > 350oC Gas, cair, t.l < 350oC

Kelarutan : Larutan dalam air, Larut dalam pelarut


tidak larut dalam nonpolar, tidak larut
pelarut nonpolar dalam air

Reaktivitas Cepat Lambat


Senyawa karbon dapat dibentuk rantai lurus, cabang, siklik
Contoh

H H H H H H H H H

H C C C C C H H C C C C H
H H H H H H H H
pentana H C H
(rantai lurus)
H
2-metil butana
(rantai cabang)
H H

H H

H H
siklopropana (silklik)
4. PENULISAN FORMULA ORGANIK
Rumus molekul : merupakan jumlah atom dari masing-masing unsur penyusun
dalam molekul
Contoh : Rumus molekul C2H6O

Formula struktur :

dimetil eter

etanol
 Formula struktur terkondensasi :

CH3 atau H3C

CH2 atau H2C

CH atau HC
Kelompok Senyawa Gugus Fungsi Contoh
alkana C C CH3CH3 (etana)

alkena C C CH2 CH2 (etena)

alkuna C C CH CH (etuna)

alkohol OH CH3CH2OH (etanol)


eter C O C
CH3 O CH3 (dimetil eterl)
H
amina CH3NH2 (metil amina)
N H
O O
aldehid (propanal)
CH3CH2CH
CH O O
keton
(dimetil keton)
C CH3 C CH3
asam karboksilat O O
(as. etanoat)
C OH O CH3C OH O
ester
C O C CH3 C (metil etanoat)
O O CH3
amida O
C N H (etanamida)
CH3 C
H NH2
halida X CH3CH2Br (etilbromida)
Hidrokarbon merupakan salah satu senyawa organik yang penyusunnya terdiri atas
atom unsur karbon (C) dan atom unsur hidrogen (H)
RUMUS UMUM = Cn H2n + 2
n = jumlah atom karbon di dalam molekul

Banyak Nama Formula Struktur


nya C
1 Metana CH4 CH4
2 Etana C2 H6 CH3 CH3
3 Propana C3 H8 CH3 CH2 CH3
4 Butana C4 H10 CH3 CH2 CH2 CH3
5 Pentana C5 H12 CH3 CH2 CH2 CH2 CH3
6 Heksana C6 H14 CH3 CH2 CH2 CH2 CH2 CH3
7 Heptana C7 H16 CH3 CH2 CH2 CH2 CH2 CH2 CH3
8 Oktana C8 H18 CH3 CH2 CH2 CH2 CH2 CH2 CH2 CH3
9 Nonana C9 H20 CH3 CH2 CH2 CH2 CH2 CH2 CH2 CH2 CH3
10 Dekana C10 H22 CH3 CH2 CH2 CH2 CH2 CH2 CH2 CH2 CH2CH3
CH4 H CH3 

mentana
Metana mentil
Metil
CH3CH3 H CH3CH2 

Etana etil
) Akhiran ana  iI

Metana Metil : CH3 —


Etana Etil : CH3 — CH2 —
Propana Propil : CH3 — CH2 — CH2 —
Butana Butil : CH3 — CH2 — CH2 — CH2 —
Pentana Pentil : CH3 — CH2 — CH2 — CH2 — CH2 —
Gugus Alkil Senyawa Hidrokarbon
ALKANA

Rumus Umum: CnH2n+2


Tata Nama Alkana
 Tentukan rantai utama/ induk, yaitu rantai dengan jumlah atom C paling banyak, seperti
gambar rantai atom karbon berikut.

 Tentukan penomoran rantai induk, yaitu ujung yang dekat dengan cabang

 Tentukan posisi gugus alkil/ cabang (jika ada)


 Tentukan jumlah gugus alkil/ cabang yang sama, jika terdapat dua cabang yang sama
tambahkan di, tiga= tri, empat= tetra
 Tentukan nama gugus alkil/ cabang Tata Nama Alkana
 Jika pada struktur alkana tidak ditemukan gugus alkil, maka cukup tambahkan n (normal),
seperti contoh tata nama hidrokarbon berikut.

 Penomoran dimulai dari ujung rantai induk yang dekat dengan gugus alkil/ cabang, seperti
contoh tata nama senyawa hidrokarbon berikut.

 Jika ditemukan dua gugus alkil/ cabang yang sama, maka tambahkan sesuai awalan di, tri,
tetra, sebelum nama gugus alkil, seperti tata nama senyawa hidrokarbon berikut

 Jika terdapat gugus alkil yang berbeda, prioritaskan gugus alkil yang huruf awal lebih dahulu
dalam abjad, seperti tata nama senyawa hidrokarbon berikut.
ALKENA

Rumus Umum: CnH2n


Tata Nama Alkena


 Jika tidak ditemukan gugus alkil pada rantai induk, maka langsung ke posisi rangkap,
penomoran dimulai dari yang paling dekat ke posisi rangkap.

 Jika posisi rangkap dan gugus alkil jaraknya sama antar dua ujung rantai induk, maka prioritas
utama adalah rangkap

 Jika terdapat dua ikatan rangkap pada rantai induk, tambahkan di, jika tiga=tri,
empat=tetra
Tata Nama Alkena

 Jika terdapat gugus alkil antara dua ikatan rangkap yang berjarak sama dari dua ujung rantai
induk, maka prioritas berikutnya adalah posisi gugus alkil

 Jika terdapat gugus alkil yang berbeda, prioritaskan gugus alkil yang huruf awal lebih dahulu
dalam abjad
ALKUNA

Rumus Umum: CnH2n-2


Tata Nama Alkuna

 Jika tidak ditemukan gugus alkil pada rantai induk alkuna, maka langsung ke posisi rangkap

 Jika terdapat gugus alkil pada rantai induk alkuna, maka prioritaskan posisi rangkap

 Jika terdapat dua ikatan rangkap pada rantai induk alkuna dengan jarak yang sama dari
ujung-ujungnya, maka prioritas berikutnya adalah posisi alkil
ALKOHOL

Rumus Umum: CnH2n+2OH


Alkohol
Struktur molekul alkohol sama dengan molekul air

O O
Hilang 1 H, tambah 1 gugus R R H
H H
H OH R OH

Alkohol atau gugus hidroksil (OH) merupakan gugus


fungsional alkohol

COH
Tempat umumnya reaksi terjadi

Karbon alkohol Gugus alkohol


Klasifikasi alkohol
Alkohol primer (1o) : hanya mempunyai satu karbon yang
terikat pada karbon alkohol
Alkohol sekunder (2o) : mempunyai dua karbon yang terikat
pada karbon alkohol

Alkohol tersier (3o) : mempunyai tiga karbon yang terikat


pada karbon alkohol

I I
H R R
R C OH R C OH R C OH
H H R II

1O 2O 3O
Tata Nama Alkohol
 Rumus umum tata nama senyawa alkanol / alkohol : posisi alkil-nama alkil-posisi gugus
hidroksil-rantai induk alkanol
 Pemberian nama alkohol dilakukan dengan mengganti akhiran –a pada nama alkana
dengan –ol

 Tentukan rantai utama (rantai dengan jumlah atom karbon paling panjang)

 Tentukan penomoran rantai induk dengan mempertimbangkan gugus -OH mendapatkan


nomor terendah
Tata Nama Alkohol
 Jika terdapat cabang, tentukan posisi dan nama cabang / alkil yang terikat ke rantai induk

 Jika terdapat lebih dari satu gugus fungsi maupun cabang yang sama, tambahkan awalan
di=2, tri=3, dan tetra=4

 Jika terdapat 2/lebih substituen berbeda, dalam penulisan harus disusun berdasarkan urutan
abjad huruf pertama nama substituen.
ETER

Rumus Umum: R-O-R’


eter berisomer fungsi dengan alkohol
Tata Nama Eter posisi gugus alkoksi-alkoksi-posisi alkil-nama alkil-rantai
induk alkana
 Nama sistematik eter adalah alkoksi alkana. Alkil terkecil dianggap sebagai alkoksi, dan yang
terbesar dianggap alkana.

 Tentukan nomor terikatnya gugus alkoksi.

 Gugus alkoksi merupakan salah satu substituen , sehingga penulisan namanya harus berdasarkan
urutan abjad huruf pertama nomor substituen

4-etoksi-2-metil heksana

 Awalan di-, tri-, sek-, ters-, tidak perlu diperhatikan dalam penentuan urutan abjad sedangkan
awalan yang tidak dipisahkan dengan tanda hubung (antara lain : iso-, dan neo-) diperhatikan
dalam penentuan urutan abjad
ALDEHID

Rumus Umum: R-COH


Tata Nama Aldehid posisil alkil-nama alkil-rantai induk alkanal

 Pemberian nama aldehid dilakukan dengan mengganti akhiran –a pada nama alkana
dengan –al.

 Tentukan rantai utama (rantai dengan jumlah atom karbon paling panjang yang terdapat
gugus karbonil)

 Tentukan substituen yang terikat pada rantai utama


Tata Nama Aldehid
 Penomoran substituen dimulai dari atom C gugus karbonil

 Jika terdapat 2/lebih substituen berbeda dalam penulisan harus disusun berdasarkan urutan
abjad huruf pertama nama substituent

 Awalan di-, tri-, sek-, ters-, tidak perlu diperhatikan dalam penentuan urutan abjad sedangkan
awalan yang tidak dipisahkan dengan tanda hubung (antara lain : iso-, dan neo-) diperhatikan
dalam penentuan urutan abjad.
KETON

Rumus Umum: R-CO-R’


Keton berisomer fungsi dengan aldehid
Tata Nama Keton posisi alkil-nama alkil-posisi gugus karbonil-rantai induk
alkanon / keton

 Pemberian nama keton dilakukan dengan mengganti akhiran –a pada nama alkana
dengan –on.

 Tentukan rantai utama (rantai dengan jumlah atom karbon paling panjang yang
mengandung gugus karbonil.

 Tentukan substituen yang terdapat dalam rantai utama.


Tata Nama Keton
 Penomoran substituen dimulai dari ujung yang terdapat gugus karbonil (-CO-) dengan
nomor atom C paling rendah.

 Jika terdapat 2/lebih substituen berbeda, dalam penulisan harus disusun berdasarkan
urutan abjad huruf pertama nama substituen.

 Awalan di-, tri-, sek-, ters-, tidak perlu diperhatikan dalam penentuan urutan abjad
sedangkan awalan yang tidak dipisahkan dengan tanda hubung (antara lain : iso-, dan
neo-) diperhatikan dalam penentuan urutan abjad.
ASAM KARBOKSILAT

Rumus Umum: R-CO-OH


Tata Nama Asam Karboksilat
 Pemberian nama asam karboksilat dilakukan dengan mengganti akhiran –a pada nama
alkana dengan –oat.

 Tentukan rantai utama (rantai dengan jumlah atom karbon paling panjang yang
mengandung gugus karboksil).

 Penomoran substituen dimulai dari atom C gugus karboksil.


Tata Nama Asam Karboksilat
 Jika terdapat 2/lebih substituen berbeda dalam penulisan harus disusun berdasarkan
urutan abjad huruf pertama nama substituen.

 Penambahan kata “asam” pada awal nama senyawa.

 Awalan di-, tri-, sek-, ters-, tidak perlu diperhatikan dalam penentuan urutan abjad
sedangkan awalan yang tidak dipisahkan dengan tanda hubung (antara lain : iso-, dan
neo-) diperhatikan dalam penentuan urutan abjad
Contoh : bukan Asam-3-neopentil-2-metilheksanoat tetapi Asam 2-metil-3-
neopentilheksanoat
ESTER
Rumus Umum: R-CO-R’
Merupakan isomer fungsi dari asam karboksilat
Ester terbentuk dari reaksi antara asam karboksilat dan alkohol
Tata Nama Ester
 Rantai utama / induk adalah rantai terpanjang yang mengikat gugus karboalkoksi –COOR
 Rantai terpendek disebut dengan gugus alkil –R
 Gugus karboalkoksi selalu mendapatkan nomor / posisi terendah pada rantai utama
 Jika tidak terdapat cabang pada rantai utama atau pada gugus alkil -R, rumus tata nama
ester yang digunakan adalah alkil rantai utama
 Jika terdapat cabang / alkil pada rantai utama, maka rumus tata nama ester yang
digunakan adalah alkil posisi cabang-nama cabang-rantai utama
 Jika terdapat cabang / alkil pada rantai utama dan gugus alkil -R, maka rumus tata nama
ester yang digunakan adalah posisi cabang-nama cabang-alkil posisi cabang-nama
cabang-rantai induk

etil propanoat
KARBOHIDRAT

 Senyawa organik yang paling banyak terdapat di alam yang


terdiri dari polihidroksi aldehid dan polihidroksi keton
 Tersusun atas atom karbon, hidrogen, dan oksigen dengan rumus
Cn(H2O)n
 Karbohidrat diproduksi oleh tanaman melalui fotosintesis
 Tersebar dalam jaringan tanaman sebagai penyusun struktur
tanaman (selulosa) dan cadangan makanan (pati). Selain itu
tersebar juga di jaringan hewan (glikogen)
KLASIFIKASI

 Karbohidrat terdapat di alam dalam bentuk


sederhana atau kompleks
 Karbohidrat yang paling sederhana adalah
MONOSAKARIDA yang terdiri dari 1 unit monomer
penyusun
 Dari unit monomer ini dapat disusun karbohidrat yang
lebih kompleks misalnya DISAKARIDA (2 unit
monomer), OLIGOSAKARIDA (3-9 unit monomer), dan
POLISAKARIDA (puluhan-ribuan unit monomer)
 Monomer satu dan yang lainnya dihubungkan oleh
IKATAN GLIKOSIDIK
KLASIFIKASI (lanj.)

Karbohidrat memiliki beberapa gugus


fungsional hidroksil (OH) yaitu polihidroksil
Gugus lain yang ada pada karbohidrat juga
adalah aldehid dan keton
Gugus polihidroksil aldehid (CHO) disebut
aldosa dan polidroksil keton (C=O) disebut
ketosa
Lipid : Lemak/Minyak
 Lemak dan minyak merupakan ester dari asam lemak
dan gliserol
 Lemak dan minyak merupakan zat makanan yang
penting untuk menjaga kesehatan tubuh manusia.
Selain itu juga merupakan sumber yang lebih efektif
dibanding dengan karbohidrat dan protein
 Menghasilkan kalori sebanyak 9 kkal/g
 Lemak/Minyak, khususnya nabati mengandung asam
lemak esensial seperti asam linoleat, asam linolenat dan
arakidonat yang dapat mencegah penyempitan
pembuluh darah akibat penumpukan kolesterol
Pembentukan Lemak/Minyak
Asam lemak:
Asam lemak jenuh : tidak mempunyai ikatan ganda antara 2 atom karbon;
titik leleh tinggi
Mis. As. Butirat, kaproat, kaprat, laurat, miristat, palmitat, stearat

Asam lemak tidak jenuh


 Ada ikatan ganda antar dua atom C; titik cair rendah
Mis. As. palmitoleat, oleat, linoleat, linolenat

Lemak hewan: mengandung asam lemak jenuh lebih banyak daripada tak jenuh.
Suhu kamar : padat.

Lemak tanaman: lebih banyak asam lemak tak jenuhnya. Suhu kamar : cair (minyak)
Protein dan Asam Amino
 merupakan unit penyusun
protein
 Struktur:
satu atom C sentral yang
mengikat secara kovalen:
◦ gugus amina,
◦ gugus karboksil,
◦ satu atom H dan
◦ rantai samping (gugus
R)
Asam Amino

• Gugus R  rantai samping yang berbeda-beda pada setiap


jenis asam amino
• Gugus R yang berbeda-beda tersebut menentukan:
-. Struktur
-. Ukuran
-. Muatan elektrik
-. Sifat kelarutan di dalam air
• Antar asam amino berikatan dengan ikatan peptida
membentuk protein
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai