Anda di halaman 1dari 15

BAB 7

KIMIA KARBON DAN BIOKIMIA

A. PENDAHULUAN
Senyawa karbon adalah senyawa yang terdiri atas atom-atom karbon yang
berikatan kovalen satu sama lain. Ikatan antara atom C yang satu dengan atom C
lainnya dapat berupa ikatan tunggal dan dapat pula berupa ikatan rangkap dua atau
tiga. Kemampuan atom-atom C untuk saling berikatan menyebabkan terbentuknya
banyak sekali senyawa karbon.
Cabang ilmu yang mempelajari tentang hal ini disebut Ilmu Kimia Organik
atau kimia Karbon. Cabang ilmu kimia ini menjadi sangat penting karena sebab
banyak senyawa-senyawa karbon ini sangat berguna bagi kehidupan manusia.
Bahkan tubuh manusia sendiri terdiri dari tulang-tulang, daging, otot, darah, uraf
syaraf, hormon, enzim, dan lain-lain, ini semuanya adalah senyawa-senyawa karbon,
sehingga tidak mengherankan kalau makanan pokok manusia adalah juga senyawa-
senyawa karbon, misalnya karbohidrat, protein, lemak, vitamin-vitamin dan lain-lain.
Pada mulanya, senyawa karbon disebut senyawa organik karena dianggap
bahwa senyawa itu hanya dapat diperoleh dari organisme hidup. Nanti setelah
Wohler pada tahun 1828 berhasil membuat Urea yang semula hanya terdapat dalam
urine barulah anggapan itu berubah. Sejak saat itu, para ahli kimia mulai membuat
senyawa karbon di laboratorium dan sekarang jumlah senyawa karbon sudah berjuta-
juta.
Senyawa yang melimpah jumlahnya itu digunakan untuk keperluan sehari-
hari, seperti bahan makanan, pakaian, bahan bakar, obat-obatan, plastik, sabun, serat
buatan, desinfektan, dan insektisida. Istilah senyawa organik masih tetap dipakai,
terutama untuk membedakan dengan senyawa anorganik, yaitu senyawa yang berasal
dari mineral-mineral dan sumber selain dari organisme.

B. PENGGOLONGAN HIDROKARBON
1. Penggolongan Senyawa Karbon Berdasarkan Ikatan Antara atom
Karbon
a. Ikatan Kenyang/Jenuh : Senyawa Alkana
Alkana disebut senyawa Hidrokarbon Jenuh
Disebut hidrokarbon jenuh karena mempunyai ikatan antar atom C adalah ikatan
tunggal, yang menunjukkan bahwa atom C sudah jenuh sehingga tidak dapat
berikatan dengan atom lainnya.
Mempunyai rumus CnH2n+2
Untuk n = 1, maka rumus molekulnya adalah CH4
Untuk n = 2, maka rumus molekulnya adalah C2H6
b. Ikatan Rangkap Dua/Tidak Jenuh : Alkena
Alkena adalah senyawa hidrokarbon tidak jenuh, karena pada rumus bangun
alkena terdapat ikatan rangkap dua antara dua atom C, yang masih dapat di addisi
dengan atom lain menjadi ikatan tunggal/Jenuh.
Mempunyai rumus CnH2n

Kimia Dasar 88
Untuk n = 2, maka rumus molekulnya adalah C2H4
Untuk n = 3,maka rumus molekulnya adalah C3H6
c. Ikatan rangkap Tiga/Tidak Jenuh : Alkuna
Alkuna disebut juga hidrokarbon tidak jenuh, karena mempunyai ikatan rangkap
tiga antar dua atom C nya.
Mempunyai rumus CnH2n-2
Untuk n = 2, maka rumus molekulnya adalah C2H2
Untuk n = 3, maka rumus molekulnya adalah C3H4

2. Penggolongan Senyawa Karbon ditinjau dari Struktur Molekulnya


a. Golongan Senyawa Rantai Terbuka (asiklik Compound)
Senyawa hidrokarbon dan turunan-turunannya dimana ikatan antara atom-atom
membentuk rantai terbuka juga disebut senyawa alifatik (Alifathic compounds).
Contoh senyawa rantai terbuka :
C H3- C H2- C H2- C H3
H3C C H2 CH C H2 C H3
C H3
C H3
H2C CH CH C H3

b. Golongan senyawa lingkar (Siklik)


Senyawa siklis pada dasarnya dapat dibagi menjadi skema berikut ini :

Aromatis
Homosiklis
Karbosiklis Alisiklis
Heterosiklis

Senyawa siklis adalah senyawa yang tersusun oleh suatu rantai yang tertutup dan
terdiri atas atom-atom karbon yang merupakan suatu lingkaran atau perputaran
1). Senyawa Homosiklis
Adalah senyawa dimana lingkarannya hanya terdiri dari atom C, terbagi atas :
a) Senyawa aromatis, yakni senyawa yang dianggap berasal dari benzen
(Turunan benzena):

Benzena Napthalena Antrasena


Senyawa Alisiklis, yakni senyawa yang mempunyai sifat seperti alifatis,
tetapi memiliki rumus bangun seperti senyawa siklis :
H2
C C H2
H2C C H2
H 2C C H2 H 2C C H2
C
H2

Sikloheksana Siklopentana

Kimia Dasar 89
2) Senyawa Heterosiklis
Yakni senyawa siklis dimana dalam lingkaran tersebut tidak hanya atom C,
melainkan ada unsur lain, seperti O, S, atau N.
Contoh :
O S N

Furan Thiofen pyrol

Tabel 6.1 Penggolongan Berdasarkan Gugus Fungsional

Golongan Gugus Rumus Umum Contoh Nama


Fungsional
Alkana - CnH2n+2 CH4 Metana
Alkena -C=C- CnH2n C2H4 Etena
Alkuna -CC- CnH2n-2 C2H2 Etuna
Alkohol - OH R-OH CH3CH2OH Etanol
Aldehid O O
-C=O R C H3C C
Etanal
H H

O O
Keton -C=O R C H3C C Propanon
R C H3

Eter -O- R – OR CH3CH2-O-CH2- dietil eter


CH3
Asam O O O Asam
C R C H3C C
Karboksilat Etanoat
OH OH OH

O O O Metil
Ester C R C C H3 C
etanoat
OR OR O C H3

Amina -NH2 R-NH2 H3C-NH2 Metil amina


Amida O O O
C R C C H3 C
Asetamida
N H2 N H2 N H2

Alkil Halida -X R-X CH3-Cl Metil


klorida

3. Tatanama Hidrokarbon

Sistem Tata nama didaarkan pada aturan IUPAC (International Union of Pure and
Applied Chemistry) dengan aturan sebagai berikut :
a. Tentukan rantai karbon yang paling panjang sebagai rantai utama
b. Berikan nomor atom-atom C pada rantai utama dimulai dari ujung yang dekat
dengan rantai cabang
c. Sebutkan nama gugus alkil pada cabang dimulai dari gugus yang paling kecil
dan diberi angka dimana cabang tersebut pada rantai utama

Kimia Dasar 90
d. Beri awalan di didepan nama dua cabang yang sama, atau tri didepan nama
tiga cabang yang sama, misalnya :
- dimetil (ada dua cabang metil)
- trikloro (ada tiga cabang klor
e. Beri nama senyawa dengan menyebutkan berturut-turut :
- Nomor atom C tempat terikat nya gugus cabang
- Nama gugus cabang
- Nama rantai utama

Untuk alkana pemberian namanya didasarkan pada rantai utamanya dan diberi
akhiran ana.
Contoh :
C H3 C H3
1
H 3C C H2 C H2 C C H2 CH C H3
6 5 4 3
7 2
C 2H 5

2,4,dimetil 4 etil heptana

Nama dari 10 alkana rantai lurus dan strukturnya ditata sedemikian rupa sehingga
alkana berbeda dari tetangga dekatnya hanya oleh satu gugus metilena (-CH 2).
Pengelompokan semacam ini disebut Deret Homolog.

Tabel 6.2 Daftar Sepuluh Alkana Rantai Lurus yang kekurangan satu atom H (alkil)

Banyaknya Nama Banyak Nama


Struktur Struktur
Karbon Alkana Karbon Alkil
1 CH4 Metana 1 CH3- Metil
2 CH3CH3 Etana 2 CH3CH2- Etil
3 CH3CH2CH3 Propana 3 CH3CH2CH2- Propil
4 CH3(CH2)2CH3 Butana 4 CH3(CH2)2CH2- Butil
5 CH3(CH2)3CH3 Pentana 5 CH3(CH2)3CH2- Pentil
6 CH3(CH2)4CH3 Heksana 6 CH3(CH2)4CH2- Heksil
7 CH3(CH2)5CH3 Heptana 7 CH3(CH2)5CH2- Heptil
8 CH3(CH2)6CH3 Oktana 8 CH3(CH2)6CH2- Oktil
9 CH3(CH2)7CH3 Nonana 9 CH3(CH2)7CH2- Nonil
10 CH3(CH2)8CH3 Dekana 10 CH3(CH2)8CH2- Dekil

Untuk tatanama alkena dan alkuna menurut aturan IUPAC mengikuti tatanama
alkana hanya perbedaannya terletak pada akhiran, untuk alkena yang mempunyai
ikatan rangkap dua berakhiran ena, sedangkan alkuna yang mempunyai ikatan
rangkap tiga berakhiran una.
Contoh :
H2C = CH2 HC  CH
Etena etuna

CH2=CH-CH2-CH2-CH3 CH2=C(CH3)-CH2-CH3
1-pentena 2 metil-1-butena

Kimia Dasar 91
4. Isomeri

Isomeri adalah peristiwa dimana dua macam senyawa mempunyai rumus molekul
yang sama tetapi rumus struktur yang berbeda. Dikenal beberapa macam isomer
antara lain :
a. Struktur Isomer .
1) Isomer fungsional
Isomer dua senyawa yang mempunyai rumus molekul sama tetapi struktur
berbeda karena berbeda gugus fungsionalnya.
Contoh : molekul C2H6O , dalam hal ini bisa berupa :
- CH3 – O – CH3 : Metil eter
- CH3-CH2-OH : Etil alkohol (etanol)

2) Isomeri karena percabangan rantai karbon


Isomer dua senyawa yang mempunyai rumus molekul sama tetapi ada
perbedaan rantai karbonnya.
Contoh : C4H10 , dapat berupa :

CH3-CH2-CH2CH3 : n-butana

CH3-CH-CH3 : 2-pentana
CH3
3) Isomer karena perbedaan letak gugus fungsional (Isomer Posisi)
Contoh :
CH3-CH2-CH2-OH dan CH3-CH-CH3
OH
b. Stereo Isomer ( Isomeri ruang)
1) Geometri Isomer atau cis-trans isomer
Terjadi pada senyawa yang mempunyai ikatan rangkap, dimana ataom karbon
yang berikatan rangkap mengikat sepasang gugus yang sama, misalnya :

COOH COOH COOH H


C C C C
H H H COOH
Bentuk Cis bentuk trans
(Asam maleat) (Asam fumarat)

2) Isomeri Optik
- Isomeri yang disebabkan oleh perbedaan arah memutar bidang polarisasi
cahaya yang terpolarisasi
- Disamping kedua isomer mempunyai perbedaan sifat fisika juga berbeda
sifat kimianya

C. GUGUS FUNGSI

Unsur selain karbon dan hidrogen dalam senyawa organik memberikan


kekhasan bagi kelompok senyawa tersebut. Salah satu pengelompokan senyawa

Kimia Dasar 92
kimia karbon adalah berdasarkan gugus fungsinya (Function group), sesuai dengan
uraian terdahulu.
1. Alkana
Alkana adalah senyawa organik yang tidak reaktif, oleh karena itu , alkana
disebut juga parafin. Parafin berasal dari kata parum affinis, parum artinya
sedikit, affinis artinya gabung. Alkana hanya dapat dioksidasi pada suhu tinggi
membentuk CO2 dan air.
2. Alkena
Alkena disebut juga oleh oleofin. Istilah oleofin berasal dari bahasa latin, oleum
yang artinya minyak dan farece artinya membentuk, nama ini dikaitkan dengan
sifat alkena yang berwujud gas, yaitu dengan klor akan membentuk cairan seperti
minyak.
3. Alkuna
Alkuna yang terpenting adalah etuna (C2H2) yang lebih populer dikenal dengan
nama asetilen. Jika gas asetilen dibakar akan menghasilkan suhu sangat tinggi
(2800C). Oleh karena itu, api yang timbul dari pembakaran asetilena, dipakai
untuk mengelas dan memotong logam.
4. Alkohol dan Fenol
Alkohol adalah merupakan turunan alkana yang satu atom H nya diganti dengan
gugus –OH. Nama IUPAC dari alkohol juga diturunkan dari nama alkana. Tetapi
dengan akhiran ol. Didepan nama senyawa diberi nomor yang menunjukkan pada
atom C berapa terletak gugus OH.
Berdasarkan letak gugus –OH, alkohol dibagi atas alkohol primer, sekunder, dan
tersier.
CH3 CH3
CH3-CH2-CH2-CH2-OH CH3-CH2-CH-OH CH3 – C – OH
1-butanol 2-butanol
n-butil alkohol s-butil alkohol CH3
alkohol primer alkohol sekunder alkohol tersier

Jika dalam suatu molekul terdapat gugus –OH lebih dari satu, maka alkohol
tersebut dikatakan sebagai polihidrat.

CH2 – CH2 CH2 – CH2 – CH2

OH OH OH OH OH
1,2 etanadiol 1,2,3 propana triol

Pada fenol, gugus hidroksil menempel pada cincin aromatik :


OH
OH
N O2 N O2

N O2

Fenol 2,4,6, trinitro fenol

Kimia Dasar 93
Alkohol berantai pendek (C1 – C4) berupa cairan tak berwarna mudah
menguap dan mudah bercampur dengan air. Alkohol berantai sedang ( C5 –C12)
berupa vairan seperti minyak yang sukar bercampur dengan air. Alkohol berantai
panjang (C13 ke atas) berupa zat padat tak berwarna.
Alkohol alifatik merupakan cairan yang sifatnya sangat dipengaruhi oleh
ikatan hidrogen. Dengan bertambah panjangnya rantai, pengaruh gugus hidroksil
yang polar terhadap sifat molekul semakin menurun, sedangkan pengaruh sifat
non polar semakin meningkat, akibatnya alkohol dengan bobot molekul rendah
cenderung laru dalam air.

a. Pembuatan dan Penggunaan Alkohol


Alkohol dapat diperoleh melalui hidrasi pada alkena atau hidrolisis pada alkil
halida.
OH
H2SO4
Hidrasi : CH3CH=CH2 + H2O CH3CHCH3

Hidrolisis : CH3CH2CH2Br + OH- CH3CH2CH2OH + Br -

Metanol dikenal sebagai alkohol kayu karena dapat diperoleh dari destilasi
destruktif dari kayu. Senyawa ini sangat beracun dan dapat menyebabkan
kebutaan dan kematian jika ditelan. Kebanyakan metanol dibuat secara
sintesis dari karbon monoksida dan hidrogen :
350C
CO(g) + 2H2(g) CH3OH
200 atm, ZnO,Cr2O3

Etanol dikenal sebagai alkohol biasa, diperoleh melalui peragian tetes atau
dari bahan lain yang mengandung gula alam.

b. Reaksi-reaksi alkohol
1) Alkohol bereaksi dengan logan natrium, pada reaksi ini atom H digantikan
dengan oleh atom Na sehingga terbentuk natrium alkoholat.

2 C2H5OH + 2 Na 2 C2H5Na + H2
2) Alkohol bereaksi dengan fosfor halida, pada reaksi ini gugus –OH digantikan
oleh halogen sehingga terbentuk alkil halida

3 C2H5OH + PbBr3 3 C2H5Br + H3PO3

3) Alkohol bereaksi dengan asam sulfat pekat. Pada suhu biasa, gugus –OH
digantikan oleh gugus –HSO4 sehingga terbentuk alkil hidrogen sulfat. Gugus
OH bergabung dengan OH membentuk H2O.

2 C2H5OH + H2SO4 C2H5HSO4 + H2O


Pada suhu 135C, terjadi kondensasi antara dua molekul, pada reaksi ini
H2SO4 berperan sebagai penarik air :
H2SO4

Kimia Dasar 94
C2H5OH C2H5-O- C2H5 + H2O
Sedangkan pada suhu 180C, tiap molekul alkohol melepaskan molekul air
sehingga terbentuk alkena :
H2SO4
C2H5OH C2H4 + H2O

4) Alkohol bereaksi dengan asam membentuk ester, reaksi ini biasa disebut
sebagai reaksi esterifikasi
O
C2H5OH + CH3COOH CH3C + H2O
OC2H5
5. Eter (Alkoksi alkana)
Eter adalah senyawa dengan rumus R-O-R, strukturnya dapat berupa alifatik,
aromatik, atau campuran. Eter adalah senyawa yang mempunyai dua gugus alkil dan
satu guguis oksi. Senyawa eter diberi nama dengan menyebutkan nama gugus
alkilnya diikuti dengan kata eter.

Contoh :
CH3-O-CH3 : dimetil eter
CH3-O-C2H5 : etil metil eter
Eter dapat dibuat melalui eliminasi air dari dua molekul alkohol dengan
bantuan pereaksi dehidrasi kuat, misalnya asam sulfat pekat :

H2SO4
CH3CH2OH + CH3CH2OH CH3CH2-O-CH2CH3 + H2O
Dietil eter
Dietil eter dalam kehidupan sehari-hari disebut eter saja, di laboratorium eter
digunakan sebagai pelarut lemak dan zat organik lainnya yang tidak larut dalam air.
Di dalam industri eter digunakan sebagai bahan sutera tiruan, di dalam kedokteran
eter dipakai sebagai obat bius (Anestesi).
Eter mudah menguap (t.d. nya 35C) dan mudah terbakar. Campuran eter dan udara
bila kena api akan meletus, oleh karena itu, eter harus disimpan ditempat yang
dingin.

6. Aldehid dan Keton


Aldehid dan keton biasa juga disebut alkanal dan alkanon, yang masing-
masing memiliki gugus karbonil (-C=O), perbedaannya alkanal hanya mempunyai
satu gugus alkil sedangkan alkanon mempunyai dua gugus alkil.
Penamaan senyawa aldehid dan keton sama dengan penamaan senyawa
alkana. Nama senyawa aldehid diberi akhiran al dan nama senyawa keton diberi
akhiran on

Contoh :

Kimia Dasar 95
O
C H
O
Cl O
H C H C H3 CH C H2 C H

metanal 3- K l o r o b u t a n a l benzaldehida

O O O
H 3C C C H3 H 3C C H2 C C H2 C H3 C C H3

Propanon 3- p e n t a n o n metil fenil keton

a. Pembuatan dan penggunaan


Oksidasi parsial dari alkohol primer menghasilkan aldehid, oksidasi selanjutnya
akan menghasilkan asam karboksilat. Oksidasi alkohol sekunder akan
menghasilkan keton.
Contoh reaksi :
Cr2O72- Cr2O72-
CH3CH2OH CH3CHO CH3COOH
H+ H+
Etanol asetaldehid Asam asetat
(alkohol primer)

OH Cr2O72- O

CH CH CH3 CH3-C-CH3
2-propanol propanon
(Alkohol tersier)

b. Reaksi Aldehid dan keton :


1) Aldehid dan keton dapat direduksi, pada reaksi reduksi aldehid membentuk
alkohol primer sedangkan keton membentuk alkohol sekunder

O
C H3 C H + H2 C H3 C H2 OH

O OH
C H3 C C H3 + H2 C H3 C C H3

2) Aldehid dan keton bereaksi dengan asam sianida, senyawa yang terbentuk
disebut sianohidrin

D. BIOKIMIA

Kimia Dasar 96
1. Karbohidrat

Karbohidrat adalah molekul yang memiliki rumus molekul Cn(H2O)m harga


m dan n boleh sama dan juga dapat berbeda. Akan tetapi jumlah atom H akan
selalu dua kali jumlah atom O, seperti pada molekul air. Hal inilah yang
menyebabkan senyawa semacam ini dinamakan karbohidrat atau karbon yang
mengikat air (karbon terhidrasi).
Karbohidrat merupakan sumber energi di dalam tubuh mahluk hidup,
fungsinya hampir sama dengan bensin di dalam kendaraan bermotor. Tumbuh-
tumbuhan dengan bantuan klorofil yang mampu menangkap energi sinar matahari,
membuat karbohidrat melalui proses fotosintesis:
nCO2 + mH2O → Cn(H2O)m + nO2
Manusia dan hewan, yang tidak memiliki klorofil memperoleh karbohidrat dengan
memakan bagian tumbuhan yang mengandung karbohidrat.

a. Penggolongan Karbohidrat

Senyawa karbohidrat dikelompokan menjadi 3 kelompok yaitu:


1) Monosakharida
Monosakarida merupakan karbohidrat yang paling sederhana, yaitu suatu
karbohidrat yang tidak dapat dibagi atau diuraikan lagi menjadi karbohidrat
yang lebih sederhana. Monosakharida yang penting adalah glukosa, galaktosa
dan fruktosa. Ketiga senyawa ini dinamakan kelompok senyawa heksosa
sebab memiliki 6 atom karbon. Glukosa dan galaktosa merupakan senyawa
aldoheksosa (aldosa), nama ini diberikan berkaitan dengan adanya gugus
aldehida dalam senyawa tersebut. Sedangkan fruktosa dikatakan merupakan
turunan senyawa ketoheksosa, karena senyawa ini memiliki gugus keton.
Adanya gugus aldehid tersebut menyebabkan glukosa dan galaktosa
memberikan reaksi positif terhadap uji Fehling. Jika suatu larutan yang
mengandung karbohidrat yang mengandung gugus aldehid ditetesi dengan
larutan fehling (mengandung CuO) maka akan terbentuk endapan Cu2O yang
berwarna merah sedangkan fruktosa yang tidak mengandung gugus aldehida
akan memberikan reaksi negatif terhadap uji Fehling (tidak menunjukan
endapan yang berwarna merah).

2) Disakharida
Disakarida adalah karbohidrat yang terbentuk dari reaksi dua monosakharida,
dua molekul monosakharida dapat berkatan satu sama lain melalui gugus –OH,
untuk menghasilkan senyawa disakharida dengan melepaskan molekul air.
Sebaliknya b senyawa-senyawa disakharida dapat terhidrolisis (diuraikan oleh
air) menjadi unit monosakharida penyusunnya.
C2H12O6 + C6H12O6 → C12H22O11 + H2O
Glukosa + fruktosa → Sukrosa (sakarosa)
Glukosa + Galaktosa → Laktosa
Glukosa + Glukosa → Maltosa
Ketiga jenis disakharida tersebut (sukrosa, laktosa dan maltosa) merupakan
isomer, karena sama-sama memiliki rumus molekul C12H22O11. Laktosa dan

Kimia Dasar 97
maltosa bereaksi positif terhadap uji fehling sedangkan sukrosa bereaksi
negatif terhadap uji fehling.
Disakarida yang paling terkenal adalah sukrosa (sakarosa), gula ini dikenal
dipasaran dengan nama gula pasir (gula tebu) yang sering digunakan sehari-hari
untuk berbagai kebutuhan rumah tangga. Laktosa adalah disakarida yang
banyak ditemukan di dalam air susu atau susu kaleng untuk makanan bayi.
Maltosa dialam diperoleh dari hasil hidrolisis parsial dari amilum.

3) Polisakharida:
Polisakarida merupakan karbohidrat yang terbentuk dari reaksi polimerisasi
unit-unit monosakharida. Polisakharida merupakan polimer dari
monosakharida, berat molekul (Mr) polisakharida bervariasi dari 5000 sampai
500.000, hal ini tergantung dari jumlah unit monosakharida yang
menyusunnya. Senyawa-senyawa polisakharida memiliki rasa yang tidak
manis dan tidak larut didalam air, meskipun amilum dapat membentuk
dispersi koloid. Polisakharida yang penting untuk diketahui adalah selulosa,
amilum, dan glikogen, ketiganya merupakan polimer glukosa.

b. Sifat-sifat karbohidrat.
Beberapa sifat karbohidrat yang penting untuk diketahui adalah:
1. Derajat kemanisan dan kelarutan
monoskarida dan disakharida rasanya manis dan larut dalam air, polisakarida
rasanya tawar dan tidak larut di dalam air. Monosakarida lebih manis dari
disakarida. Derajat kemanisan monosakarida adalah: Fruktosa
>glukosa>galaktosa sedangkan derajat kemanisan disakarida adalah: sukrosa >
maltosa > laktosa.
2. Hidrolisis (penguraian oleh air)
Disakarida dan polisakarida dapat terhidrolisis menjadi unit monosakarida
penyusunnya dengan katalis enzim atau asam. Dan kebanyakan proses
pencernaan dan penguraian karbohidrat yang berlangsung di dalam tubuh
manusia berlangsung dengan cara seperti ini.
3. Sifat optis aktif. Dengan adanya atom karbon yang asimetrik menyebabkan
senyawa karbohidrat memiliki sifat optis aktif. Adakalanya setelah
mengalami hidrolisis senyawa karbohidrat mengalami perubahan arah
pemutaran (inverse) bidang cahaya terpolarisasi. Misalnya sukrosa memutar
bidang cahaya terpolarisasi kekanan tetapi setelah mengalami hidrolisis
(terbentuk campuran glukosa dan fruktosa), larutan tersebut memutar bidang
cahaya terpolarisasi kekiri, sifat inilah yang menyebabkan campuran gula yang
telah mengalami hidrolisis dinamakan gula inverse.
4. Uji kimia terhadap karbohidrat. Glukosa, galaktosa, maltosa dan laktosa
mengandung gugus aldehida, sehingga akan menimbulkan warna merah jika
direaksikan dengan larutan fehling. Sedangkan fruktosa yang tidak
mengandung gugus aldehida tidak akan memberikan warna merah setelah
direaksikan dengan larutan fehling. Sukrosa dan polisakarida tidak
memberikan endapan warna merah jika direaksikan dengan larutan fehling
karena gugus aldehidanya telah hilang. Untuk menguji adanya polisakarida
dalam suatu sampel uji yang biasa digunakan adalah uji amilum, dengan

Kimia Dasar 98
meneteskan iodium kedalam larutan yang mengandung amilum maka akan
terjadi warna biru.

2. Lipid
Lipid adalah senyawa-senyawa pada jaringan hewan dan tumbuh-tumbuhan
yang dapat larut dalam pelarut organik non polar. Lipid yang banyak
terkandung di dalam organisme adalah lemak, yaitu ester dari gliserol dan asam-
asam lemak asam karboksilat dengan rantai alkil yang panjang.
Beberapa asam lemak pembentuk lipid:

Rumus Nama Trivial Nama IUPAC


C11H23COOH Asam laurat Asam dodekanoat
C13H27COOH Asam Miristat Asam Tetradekanoat
C15H31COOH Asam Palmitat Asam heksadekanoat
C17H35COOH Asam Stearat Asam oktadekanoat
C17H33COOH Asam oleat Asam 9-oktadekanoat
C17H31COOH Asam linoleat Asam 9,12 oktadekanoat
C17H29COOH Asam linolenat Asam 9, 12, 15 oktadekaenoat

Empat asam lemak yang pertama merupakan asam lemak jenuh (tidak
mengandung ikatan rangkap), sedangkan tiga asam lemak yang lainnya merupakan
asam lemak tak jenuh (mengandung ikatan rangkap 2). Kemudian asam-asam lemak
ini akan bereaksi dengan gliserol (reaksi esterifikasi) untuk membentuk ester-ester
triasilgliserol yang lebih popular dengan nama lebih singkat gliserida.
Pada suhu ruangan lemak memiliki alkil jenuh berwujud padat, sedangkan
lemak yang memiliki rantai alkil tidak jenuh berwujud cair dan sering disebut
minyak. Lemak jenuh banyak dihasilkan oleh mamalia, sedangkan lemak tak
jenuh banyak dihasilkan oleh tumbuh-tumbuhan, unggas dan hewan laut.
Adanya ikatan rangkap C=C, menyebabkan lemak tidak jenuh lebih cepat
teroksidasi dibandingkan dengan lemak jenuh, proses oksidasi yang terjadi ini akan
menghasilkan bau yang tengik. Itulah sebabnya dibidang industri ikatan rangkap ini
sering dijenuhkan melalui proses hidrogenasi menjadi margarine. Akan tetapi
perlu diketahui bahwa makanan yang terlalu banyak mengandung lemak jenuh
akan mengakibatkan timbunan asam lemak pada dinding saluran darah yang dapat
menimbulkan tekanan darah tinggi, serangan jantung, dan stroke. Oleh karena itu
sekarang terdapat kecendrungan dibidang industri makanan untuk memakai lemak
tidak jenuh (minyak) dalam pembuatan produknya.

3. Asam amino dan protein


Asam amino adalah senyawa-senyawa yang mengandung gugus karboksil
(-COOH) dan gugus amina (-NH2) rumus umum asam amino adalah sebagai
berikut:
R-CH-COOH
‫׀‬
NH2
Oleh karena gugus amina terikat pada atom C alfa (atom C yang berdampingan
pada gugus karboksil) maka nama yang tepat diberikan adalah asam amino atau
asam α-amino.

Kimia Dasar 99
Ada dua puluh jenis asam amino yang diketahui sebagi unit-unit penyusun
protein. Asam-asam amaaino ini memiliki rumus struktur yang berbeda:

Nama asam amino Singkatan Nama asam amino Singkatan


Alanin Ala Metionin Met
Sistein Cys Asparagin Asn
Asam aspartat Asp Prolin Pro
Asam Glutamat Glu Glutamin Gln
Fenil alanin Phe Arginin Arg
Glisin Gly Serin Ser
Histidin His Treonin Thr
Isoleusin Ile Valin Val
Lisin Lys Triptofan Trp
Leusin Leu Tirosin Tyr

Sifat-sifat asam amino.


1. Asam amino bersifat amfoter. Sifat ini disebabkan oleh adanya gugus karboksil
dan gugus amina. Gugus karboksil dalam senyawa ini akan menyebabkan
asam amino bersifat asam sedangkan gugus amina akan menyebabkan asam
amino memiliki sifat basa. Dalam suatu medan listrik, asam amino bergerak
kekatoda jika larutannya asam, dan akan bergerak ke anoda jika larutannya basa.
2. Hampir semua asam amino bersifat optik- aktif, kecuali glisin yang tidak
memiliki atom C asimetrik. Semua asam amino yang bersifat optik-aktif akan
memutar bidang cahaya terpolarisasi kekiri (bentuk levo).
3. Asam amino dapat membentuk ion switter yaitu ion yang bermuatan ganda
(positif dan negatif).

R-CH-COOH R-CH-COO-
‫׀‬ ‫׀‬
NH2 NH3+
Masing-masing asam amino terionisasi pada pH tertentu, dan pH tersebut
dinamakan titik isoelektrik. Adanya ion switter menyebabkan asam amino memiliki
kepolaran yang tinggi, larut dalam air dan tidak mudah menguap. Asam amino
dapat saling berikatan satu sama lain, untuk membentuk senyawa rantai panjang.
Ikatan antara satu asam amino dengan asam amino yang lain ini dinamakan
ikatan peptida. Ikatan peptida terjadi antara gugus hidroksil satu asam amino
dengan gugus amina dari asam amino yang lain dengan melepaskan molekul
air. Dari 20 jenis asam amino, 10 asam amino diantaranya merupakan asam amino
esensial, yaitu asam amino yang tidak dapat dibuat di dalam tubuh akan tetapi
sangat diperlukan di dalam tubuh, karena itu untuk memenuhi kebutuhan asam
amino tersebut harus dipenuhi dari luar (lewat makanan). Asam amino esensial
meliputi: arginin, lisin, fenilalanin, metionin, histidin, treonin, isoleusin, triptofan,
leusin dan valin.
Protein adalah senyawa polipeptida yang dihasilkan dari polimerisasi asam
amino. Jumlah asam amino yang menyusun molekul protein berkisar antara 50
sampai 1000 unit. Protein merupakan molekul yang sangat penting dalam
kehidupan sebab ia memainkan peranan yang vital dalam setiap aktivitas sel-sel
tubuh mahluk hidup baik mahluk bersel tunggal (Virus), hingga mahluk

Kimia Dasar 100


multiselluler (manusia). Karena peran dan fungsinya yang begitu penting di dalam
tubuh sehingga Jakob Berzelius pada tahun 1840 memberikan nama senyawa ini
Protein yang diambil dari bahasa Yunani yaitu Proteios artinya paling utama.

Struktur molekul protein yang merupakan untaian dari asam-asam amino


adalah sebagai berikut:

-NH-CH-CO-NH-CH-CO-NH-CH-COO-
‫׀‬ ‫׀‬ ‫׀‬
R1 R2 R3
Oleh karena jumlah asam amino yang menyusun protein dapat bermacam-macam
serta urutan asam amino dalam suatu rantai polipeptida dapat beranneka ragam maka
hanya dari 20 jenis asam amino yang ada dapat terbentuk protein yang tak
terhingga banyaknya. Sama halnya seperti kata dan kalimat yang dapat
terbentuk hanya dengan 26 huruf abjad.
Bakteri sel tunggal didalam tubuhnya mengandung kira-kira 3000 jenis
protein, sedangkan di dalm tubuh manusia terdapat lebih dari 5 juta jenis protein.
Yang lebih menakjubkan lagi adalah dari sekian banyak molekul protein tersebut
tidak ada dua spesies organisme yang mengandung jenis protein yang sama. Jika
suatu organisme memakan protein dari spesies yang lain maka proten tersebut akan
segera dihidrolisis dengan bantuan enzim-enzim protease menjadi asam-asam amino
penyusunnya. Setelah dihidrolisis asam amino yang terbentuk tersebut akan
disintesis kembali menjadi protein yang sesuai dengan yang dibutuhkan
organisme tersebut.
Sifat-sifat dan fungsi biologis protein sangat ditentukan oleh jenis dan urutan
asam aminonya. Sebagai contoh marilah kita tinjau stuktur hemoglobin, senyawa
kompleks protein dengan besi dalam darah yang bertugas mengangkut oksigen dari
paru-paru kesegenap sel-sel tubuh. Pada individu yang normal urutan asam amino
pertama pada rantai peptida hemoglobin sebagai berikut:
Val-His-Leu-Thr-Pro-Glu-Glu-…
.
Sedangkan pada individu yang menderita anemia, asam amino yang ketujuh
bukanlah asam glutamate (Glu) melainkan valin (Val).
Val-His-Leu-Thr-Pro-Glu-Val-….
Ketika mengambil oksigen dari paru-paru, baik hemoglobin normal maupun
hemoglobin anemia sama-sama larut dalam plasma, akan tetapi ketika oksigen
dilepaskan kepada sel atau jaringan yang memerlukan hemoglobin normal tetap larut,
sedangkan hemoglobin anemia akan mengkristal dan membendung pipa kapiler
sehingga aliran darah akan diperlambat. Sebagai akibatnya akan terjadi kemacetan
lalu lintas darah dalam metabolisme tubuh. Perbedaan kelarutan hemoglobin normal
dengan hemoglobin anemia dapat diterangkan dengan meninjau struktur asam amino
yang berbeda tadi. Asam glutamate memiliki rantai –CH2-CH2-COOH yang mudah
larut di dalam air sedangkan valin memiliki rantai –CH-(CH3)2 (hidrokarbon) yang
sukar larut. Demikianlah contoh yang jelas betapa struktur kimiawi menentukan
fungsi biologis dari suatu senyawa.
Fungsi-fungsi utama protein di dalam tubuh yaitu:

Kimia Dasar 101


1.Protein struktural (pebangun tubuh): Protein selaput atau dinding sel, jaringan
pelindung (kulit, rambut, bulu, sisik, kuku, tanduk, paruh dan sebagainya), jaringan
pengikat (tulang, urat dan daging).
2. Protein membran, terdapat dalam membran sel
3. Protein kontraktil, terdapat dalam serat otot
4. Protein transport, mengikat dan mengangkut molekul-molekul lain misalnya
hemoglobin yang mengangkut oksigen.
5.Protein pelindung, seluruh protein antibodi dan zat pembeku darah (fibrinogen)
6.Protein cadangan, membebaskan asam amino jika diperlukan misalnya kasein
(protein pada susu) dan ovalbumin (putih telur).
7.Hormon, protein pengatur pertumbuhan dan metabolisme.
8.Enzim-enzim, mengkatalisis reaksi-reaksi kimia dalam tubuh.
Protein yang hanya disusun oleh asam amino dinamakan protein
sederhana, sedangkan terdapat juga jenis protein yang selain mengandung asam
amino sebagai unit penyusunnya juga mengandung gugus lain misalnya
glikoprotein. Molekul ini selain mengandung asam amino sebagai unit
penyusunnya juga mengandung molekul karbohidrat. Molekul protein yang
demikian dinamakan protein konyugasi. Jika suatu konyugasi protein terjadi
antara molekul protein dengan lemak maka dinamakan lipoprotein sedangkan
konyugasi protein dengan asam nukleat dinamakan nukleoprotein.
Struktur dan fungsi protein akan dapat hilang atau rusak yang disebabkan oleh
beberapa hal seperti panas yang terlalu tinggi, pH, oksidator atau reduktor.
Dalam kondisi yang demikian maka molekul tersebut akan mengalami
denaturasi sehingga akan kehingan fungsinya di dalam sel.

Kimia Dasar 102

Anda mungkin juga menyukai