Anda di halaman 1dari 32

Senyawa Karbonil:

ALDEHIDA dan KETON

1
Contoh senyawa-senyawa karbonil penting
H O OH
O C
N O
C C O O
H3C OH C
CH3
Asam asetat HO CH3
(asam cuka) Asetaminofen Asam asetil salisilat
(analgesik, antipiretik)
(analgesik, antipiretik)

O
H2
H
C C
O C )
O H2 n
( O
C
Retinal Dakron
O
(suatu polimer sintetik)

2
Contoh senyawa-senyawa karbonil penting
O
O
O
O O OH CH
NH O H C OH

O HO C H

OH O H C OH
H
HO O H C OH
O
O CH2OH
O
Paklitaksel (Taxol)
Glukosa
(anti kanker yang kuat)

3
Jenis-jenis senyawa karbonil
O O O
C C C
R H R R' R O H

Aldehida Keton Asam karboksilat

O
O O O
C
R X C C C
X = halogen R O R' R O R'
Halida asam Anhidrida asam Ester
(Asil halida)

O
O O
C
C C C N
C O R N

Lakton Laktam
Amida (amida siklik)
(ester siklik) 4
Dua kategori umum senyawa karbonil
Aldehida (RCHO) Gugus asil terikat pada substituen
Keton (RCOR’) (–H atau –R) yang tidak dapat
menstabilkan muatan negatif
sehingga tidak dapat bertindak
sbg gugus pergi. Sifat dan reaksi
KO I aldehida dan keton serupa.
Asam karboksilat (RCOOH) Gugus asil terikat pada substituen
Ester (RCOOR’) yang dapat menstabilkan muatan
negatif sehingga dapat bertindak
Klorida asam (RCOCl)
sbg gugus pergi. Sifat dan reaksi
Anhidrida asam (RCOOCOR’) senyawa-senyawa ini serupa.
Amida (RCONH2)
KO II
5
Rumus Umum Aldehida dan Keton

O O
atau RCHO atau RCOR'
C C
R H R R'

R = alkil, aril, H R, R' = alkil, aril

aldehida keton

6
Tata Nama IUPAC untuk Aldehida
• Nama aldehida diturunkan dari nama alkana
induknya dengan mengubah huruf akhir –a
menjadi –al.
• Atom karbon pada –CHO diberi nomor 1,
tetapi nomor tidak perlu dicantumkan.
O
O O
CH3CHCH CH3CH CHCH
CH3CH
Cl
etanal 2-butenal
2-kloropropanal

7
Tata Nama IUPAC untuk Keton
• Nama keton diturunkan dari alkana induknya,
huruf akhir –a diubah menjadi –on. Bila perlu
digunakan nomor.

O O O
O
CH3CCH2CH2CH3 CH3CCH2CCH3

sikloheksanon 2-pentanon 2,4-pentanadion

8
Nama Trivial
• Aldehida: diberi nama menurut nama trivial
asam karboksilat induknya dengan mengubah
imbuhan asam –oat atau asam at menjadi
akhiran –aldehida.
• Keton: gugus alkil atau aril yang terikat pada
karbonil dinamai, kemudian ditambah kata
keton. Kecuali: aseton.
• Posisi lain dalam molekul dirujuk dengan
huruf Yunani.

9
Nama IUPAC vs. Nama Trivial
O
O O
CH3CHCH
HCH CH3CH
Br
IUPAC: metanal etanal 2-bromopropanal
Trivial: formaldehida asetaldehida -bromopropionaldehida

O O O

CH3CCH3 CH3CCH2CH3 (CH3)2CHCC(CH3)3


IUPAC: propanon butanon 2,2,4-trimetil-3-pentanon
Trivial: aseton metil etil keton isopropil t-butil keton

10
Sifat-sifat Aldehida dan Keton
Gugus karbonil:
• satu atom C sp2 dan satu atom O yang dihubungkan dgn
satu ikatan  dan satu ikatan .
• Ikatan-ikatan  pada bidang datar, ikatan  di atas dan di
bawah bidang tsb.
• Bersifat polar, elektron ikatan  dan (terutama)  tertarik
ke O.
• O memiliki dua pasang elektron bebas.
• Sifat-sifat struktural di atas (kedataran, ikatan ,
kepolaran, pasangan elektron bebas) mempengaruhi sifat
dan kereaktifan.

11
Konsekuensi kepolaran gugus karbonil:
• Aldehida dan keton dapat berikatan hidrogen dengan
molekul lain  Aldehida dan keton BM rendah larut
dalam air.
O H O

CH3CCH3 H

• Secara terbatas aldehida dan keton dapat mensolvasi


ion.
Contoh: NaI larut dalam aseton.

12
Sifat fisika beberapa aldehida
Titik Kelarutan
Nama trivial Struktur Didih dlm air
(oC) (g/100mL)
formaldehida HCHO -21 Tak terbatas

asetaldehida CH3CHO 20 Tak terbatas

propionaldehida CH3CH2CHO 49 16

butiraldehida CH3CH2CH2CHO 76 7

benzaldehida C6H5CHO 178 sedikit


13
Sifat fisika beberapa keton
Titik Kelarutan
Nama trivial Struktur Didih dlm air
(oC) (g/100mL)
aseton CH3COCH3 56 Tak terbatas

metil etil keton CH3COCH2CH3 80 26

asetofenon C6H5COCH3 202 Tak larut

benzofenon C6H5COC6H5 306 Tak larut

14
Konsekuensi kepolaran gugus karbonil:
kereaktifan

 Oksigen bersifat nukleofil,


O bereaksi dengan asam dan elektrofil
 C
Karbon bersifat elektrofil,
bereaksi dengan basa dan nukleofil

15
Formaldehida
• Pengawet sampel biologis, pereaksi, penghilang
bau untuk sumbu lampu/lilin.
• Disimpan sebagai larutan dlm air (formalin),
polimer (paraformaldehida) atau trimer (trioksan).
Formalin (HCHO + H2O)
kalor

O
kalor
CH2OCH2OCH2OCH2O C
paraformaldehida H H
kalor metanal
H2 (formaldehida)
C gas
O O
H2C CH2
O
t.l. 62 oC
trioksan 16
Asetaldehida
• Zat antara untuk sintesis asam asetat dan
anhidrida asetat.
• Disimpan sebagai trimer (paraldehida) atau
tetramer (metaldehida).
H3 C
H3C O CH3 O CH O
CH CH CH3
kalor kalor O CH
C
O O H3C H
CH CH O
etanal H3C
O CH
CH3 (asetaldehida)
o CH3
paraldehida t.d. 20 C metaldehida
zat sedatif dan hipnotik umpan bekicot
t.d. 125 oC t.l. 246 oC

17
Pembuatan aldehida
1. Oksidasi alkohol primer
PCC
CH2OH CHO
CH2Cl2
Sitronelol Sitronelal (82%)

PCC = piridinium klorokromat N H CrO3Cl

Mekanisme:
H CrO3
O O O
CrO3 Reaksi
2-
C C E2 C + CrO3
H H

18
Pembuatan aldehida
2. Pemutusan oksidatif ikatan rangkap yang
mengandung hidrogen vinilik.
CH3 O O
1. O3

2. Zn, CH3COOH H3C H


H
1-Metilsikloheksena 6-Oksoheptanal (86%)

Mekanisme (Ingat kembali pelajaran tentang alkena)


O C O
O O O O
O3 Zn
C C C C +
o C C CH3COOH/H2O
CH2Cl2, -78 C O
O C
molozonida ozonida

19
Pembuatan aldehida
3. Reduksi turunan asam karboksilat tertentu.
O O
H
+ Y
R Y R H

O O
o
1. DIBAH, toluena, -78 C
CH3(CH2)10COCH3 + CH3(CH2)10CH
2. H3O
Metil dodekanoat Dodekanal (88%)

DIBAH = Diisobutilaluminium hidrida


H
(H3C)2HCH2C Al CH2CH(CH3)2

Mekanisme reaksi ini akan dibahas pada kuliah Kimia Organik II


20
Pembuatan keton
1. Oksidasi alkohol sekunder.
Pereaksi: Pereaksi Jones (CrO3/aq.H2SO4),
PCC, Natrium dikromat/aq. AcOH.
PCC
(H3C)3C OH (H3C)3C O
CH2Cl2

4-ter-Butilsikloheksanol 4-ter-Butilsikloheksanon (90%)

21
Pembuatan keton
2. Pemutusan oksidatif alkena yang salah satu/
kedua karbon tak jenuhnya terdisubstitusi.
R R 1. O3 R R
O + O
+
R R 2. Zn/H3O R R

O O
1. O3
CH2 O
2. Zn/H3O+ + CH2O
CH3 CH3
(70%)

22
Pembuatan keton
4. Metil keton dibuat dari hidrasi alkuna terminal dengan katalis
ion merkuri.
O
H3O+
H3C(H2C)3C CH CH3(CH2)3C CH3
Hg(OAc)2
1-Heksuna 2-Heksanon (78%)

Mekanisme: (Ingat kembali kuliah tentang alkuna)


H
H H
Hg2+SO42- OH2 H O
R C C H R C C C C
Hg+SO42- R Hg+SO42-
alkuna
kation vinil
H+
O
C H H H
HO H3O+ HO
R C
C C C C
keton H H R H R Hg+SO42-

23
Pembuatan keton
5. Keton dapat dibuat dari turunan asam karboksilat
tertentu.
O O
-
R'
C C + Y-
R Y R R'

O O

CH3(CH2)4CCl + (CH3)2CuLi CH3(CH2)4CCH3


Litium
Heksanoil klorida 2-Heptanon (81%)
dimetilkuprat

Reaksi ini akan dibahas pada Kimia Organik II

24
Oksidasi aldehida dan keton
ada hidrogen tidak ada
O O O hidrogen
[O]
C C C tidak reaktif kecuali
R H R OH R R' pada kondisi sangat
Aldehida Keton kuat

Pereaksi:
• HNO3 panas
• KMnO4
• Pereaksi Jones (CrO3 dlm H2SO4/H2O)  paling umum
• Pereaksi Tollens (Ag2O dlm NH4OH/H2O)  anal. kualitatif

25
Mekanisme oksidasi aldehida
• Oksidasi berlangsung melalui intermediat 1,1-diol.
O H2O OH CrO3 O
C C
R H R OH H3O+ R OH
H
aldehida hidrat as. karboksilat

Oksidasi keton
• Keton inert terhadap oksidator pada umumnya.
• Keton bereaksi lambat dengan KMnO4 dalam suasana basa panas
 terjadi pemutusan ikatan.
O 1. KMnO4, H2O,
NaOH COOH

2. H3O+ COOH

Sikloheksanon Asam heksanadioat (79%) 26


Nukleofil
HO (ion hidroksida)

H (ion hidrida)
Nukleofil bermuatan negatif R3C (karbanion)
Nu
RO (ion alkoksida)

N C (ion sianida)

HOH (air)

Nukleofil netral ROH (alkohol)


Nu H H3N (amonia)

RNH2 (amina)
27
Kereaktifan relatif: aldehida > keton
(1) Alasan sterik: perbedaan halangan ruang

Nu
Nu

(2) Alasan elektronik: perbedaan kestabilan muatan positif parsial



O  O
 
R H R R' 28
Adisi Nukleofolik H2O: Hidrasi

O OH
H2O
R OH
R R' R'
suatu geminal diol

O OH
H2O
H3C CH3 H3C OH
H3C
Aseton (99,9%) Aseton hidrat (0,1%)

O OH
H2O
H OH
H H H
Formaldehida (0,1%) Formaldehida hidrat (99,9%)

29
Adisi Nukleofilik Pereaksi Grignard:
Pembentukan Alkohol
• Pereaksi Grignard adalah nukleofil karena ikatan
karbon-magnesium sangat terpolarkan dengan
kerapatan elektron yang tinggi pada karbon

+
MgX
O R +
MgX O H3O+ OH
HOMgX
R R

Intermediat Alkohol
Karbonil
tetrahedral

30
Adisi Nukleofilik Hidrida: Reduksi
• Pereaksi pereduksi (misalnya LiAlH4 atau NaBH4)
berfungsi sebagai ekivalen ion hidrida (H-).

O " O H3O+
H" OH
H2O
R R' (dari NaBH4) R H R
R' R' H

Intermediat Alkohol
Karbonil
tetrahedral

31
Adisi Nukleofilik Amina:
Pembentukan Imina dan Enamina
• Adisi amina primer menghasilkan imina;
adisi amina sekunder menghasilkan enamina.
O
C H
C
RNH2 R2NH
R Keton / R R
N Aldehida N
H2O C H C H H2O
C C

Imina Enamina

32

Anda mungkin juga menyukai